Anda di halaman 1dari 10

GANGGUAN PENGLIHATAN & KEBUTAAN

secara umum DI INDONESIA


dan secara khusus di
KOTA KUPANG, KABUPATEN
KUPANG, KABUPATEN TTS

MENGAPA PERLU
PENANGANAN SERIUS?
Penyebab Gangguan Penglihatan &
Kebutaan di KOTA
KUPANG,KABUPATEN KUPANG dan
KABUPATEN TTS:

• Katarak – menyumbang sekitar 70% di


Indonesia, pada umumnya terjadi pada
usia 40+
• Kelainan refraksi – sekitar 8-10 %
Bagaimana gambaran gangguan
penglihatan dan kebutaan
di Kota Kupang,Kabupaten Kupang
dan Kabupaten TTS pada saat ini?

Rapid Assessment of
Avoidable Blindness (RAAB)
di 15 provinsi (2014-2016),
termasuk Provinsi NTT
Prevalensi Juml
Tahun Provinsi % Katarak
Kebutaan penderita
2014 Sulawesi Selatan 2,7% 8.515 66,7%
2014 Jawa Barat 2,8% 180.663 60,7%
2014 Nusa Tenggara Barat 4,0% 27.000 77,5%
2015 DKI Jakarta 1,9% 23.464 68,4%
2015 Jawa Tengah 2,7% 176.977 51,9%
2015 Jawa Timur 4,4% 371.599 65,9%
2015 Bali 2,0% 18.016 55,0%
2016 Sumatera Utara 1,6% 30.252 50,0%
2016 Sumatera Barat 1,4% 14.329 50,0%
2016 Sumatera Selatan 3,4% 37.310 70,6%
2016 Kalimatan Selatan 1,9% 9.748 52,6%
2016 Sulawesi Utara 1,6% 8.461 43,8%
2016 Maluku 2,6% 5.377 73,1%
2016 Nusa Tenggara Timur 2,0% 16.394 85,0%
2016 Papua Barat 2,3% 1.606 65,2%
Belum ada data akurat untuk gangguan
penglihatan pada semua kelompok umur di
Indonesia. Namun demikian, situasi di Indonesia
diperkirakan tidak jauh berbeda dengan situasi
global pada saat ini.

Situasi global yang dipaparkan Kementerian


Kesehatan menunjukkan bahwa pada semua
kelompok umur, kelainan refraksi yang tidak
ditangani adalah penyebab pertama gangguan
penglihatan (42%), sementara penyebab
pertama kebutaan adalah katarak (51%).
Indonesia belum
mempunyai angka
dampak gangguan
penglihatan
terhadap
produktivitas, tetapi
studi di 3 negara
(Kenya, Philippines,
Bangladesh, 2006-
2011) menunjukkan
hasil signifikan operasi
katarak terhadap
produktivitas
Nusa
Kabupaten Kota TOTAL
  Tenggara Kabupaten
TTS Kupang 3 area
Timur   Kupang      

Jumlah penduduk
BPS, 2017 5,287,302 372,777 463,980 412,708 1,249,465
       
Penduduk usia 50 tahun
ke atas 843,998 59,918 73,886 43,567 177,371
BPS, 2017        
Penduduk yang
mengalami kebutaan
Angka prevalensi menurut RAAB, 16,880 1,198 1,478 871 3,547
2016: 2%        
Kebutaan akibat katarak
Angka prevalensi menurut RAAB,
2016: 71.4% 12,052 856 1,055 622 2,533
       
                  
Jumlah kasus baru per
tahun
20% dari prevalensi kebutaan 2,410 171 211 124 507
katarak        
Jumlah peserta JKN yang
akan mengujungi
rumah sakit untuk
7,231 513 633 373 1,520
mendapatkan operasi
katarak        
                   
Jumlah orang yang belum
menjadi peserta JKN yang
akan membutuhkan
3,013 214 264 156 633
layanan operasi katarak
'baksos'        
                   
WHO: 1 dokter spesialis
mata/250.000 penduduk 21.15   1.49   1.86   1.65   5.00
                   
Kemampuan operasi
katarak
Di rumah sakit di Kota Kupang ada
6 orang dokter spesialis mata.      
1,800 1,800
Kalau masing-masing dokter
melakukan 300 operasi katarak
per tahun        
Cataract surgical rate
340   -   -   -   1,441
                 
WHO: CSR minimal 2000
untuk mengatasi        
(559)
kebutaan katarak        
Tantangan dan Peluang

• Transisi demografi dan sebaran penduduk


• Variasi geografi
• Mutu dan jumlah SDM
• Penanggulangan Gangguan Penglihatan (PGP)
belum menjadi agenda pembangunan daerah 
Memasukkan PGP dalam dokumen
kebijakan nasional dan daerah
• Pembentukan Komite Mata Daerah (Komatda)
di tingkat provinsi dan kabupaten/kota
Yang perlu kita lakukan

Anda mungkin juga menyukai