Anda di halaman 1dari 32

TEKNIK OPERASI AMPUTASI

PENDAHULUAN
◦ Amputasi merupakan tindakan memisahkan sebagian atau seluruh bagian tubuh atau ekstremitas. Tindakan ini
menjadi pilihan terakhir karena pasien akan mengalami gangguan mobilitas, produktivitas, dan dapat
menyebabkan gangguan psikologis.

Tujuan :
◦ Source control  menghilangkan sumber infeksi
◦ Mempertahankan fungsi ekstremitas secara optimal
◦ Mengurangi morbiditas dan mortalitas
PENDAHULUAN
Tujuan :
◦ Source control  menghilangkan sumber infeksi
◦ Mempertahankan fungsi ekstremitas secara optimal
◦ Mengurangi morbiditas dan mortalitas
INDIKASI AMPUTASI
Apley (1993) menyatakan bahwa indikasi amputasi antara lain adalah 3D
:
1. Dead limb; anggota tubuh sudah mati akibat kelainan vaskuler,
trauma, luka bakar.
2. Dangerous; anggota tubuh membahayakan karena menjadi sumber
infeksi,
3. Damn nuisance; anggota tubuh mengganggu bila dipertahankan,
misalnya pada kelainan kongenital dengan deformitas berat, nyeri,
atau infeksi kronis berulang.
JENIS AMPUTASI
berdasarkan waktu tindakan

Emergency Elektif

• Life saving • Primer  tanpa upaya


• Infeksi di ekstremitas bawah revaskularisasi / menyelamatkan
dengan sepsis  gangren basah tungkai
( terdapat pus yang masif), selulitis • Sekunder : setelah dilakukan
masif revaskularisasi atau penyelamatan
• Crush injury tungkai , namun hasil tidak
• Iskemi akut tungkai (terlambat memuaskan
ditangani)
Amputasi Ekstremitas Bawah
Foot and ankle amputations
Leg amputations (below knee)
Disarticulation of knee
Thigh amputations (above knee)
Pemilihan insisi
Above knee :
Jenis flap yang disarankan: Fish Mouth
 Below knee :
Jenis flap yang disarankan: Posterior flap
Amputasi transfemoral (above-knee)
Jenis flap yang disarankan: Fish Mouth
Femur dipisahkan pada junction antara 1/3 tengah dan distal, atau sekitar 12 cm terhadap femoral condyles
Jenis anestesi dapat regional ataupun umum
Kaki yang akan diamputasi dibungkus dengan plastik atau kain steril, dibawah garis insisi
Tindakan a dan antiseptik
Insisi kulit dan jaringan lunak
Arteri femoral dan vena femoral dipisahkan dan dikontrol dengan jahitan.
Bila menemukan arteri femoralis superfisialis ataupun profunda, nilai aliran arteri, bila terdapat trombus, dapat dilakukan
embolektomi dengan kateter fogarty, dengan diikuti injeksi heparin dalam NaCl 1:10
Setelah semua jaringan proksimal dan distal telah dipisahkan  pemotongan tulang
Saraf diikat seproksimal mungkin sebelum dipotong
Ujung permukaan tulang dihaluskan dengan kikir
Rongga tulang ditutup dengan bone wax
Otot dijahitkan medio-lateral dan antero-posterior menggunakan benang absorbable atau PDS
Fascia dilakukan undermining, kemudian dijahit menutupi permukaan stump otot
Dilakukan pemasangan drain penrose dua buah (lateral kiri dan kanan)
Kulit ditutup dengan benang non-absorbable secara interrupted; flap tidak boleh tegang, bila perlu lakukan undermining.
Pada luka dengan kemungkinan infeksi atau iskemik, sebaiknya jahitan tidak terlalu rapat
Amputasi transtibial (Below-knee)
◦ Jenis flap yang disarankan: Posterior flap
◦ Jenis anestesi dapat regional ataupun umum
◦ Kaki yang akan diamputasi dibungkus dengan plastik atau doek steril,
dibawah garis insisi
◦ Tindakan a dan antiseptik
◦ Pembebasan tibia pada 12-15 cm distal terhadap tibial tuberosity.
◦ Panjang 1/3 lingkaran kaki dan harus dibentuk pada lekukan sedemikian
rupa untuk menghindari dog ears.
◦ Tulang fibula dipotong dengan jarak lebih pendek 1 cm dari tulang tibia
◦ Kemudian kedua stump tulang di kikir hingga tidak teraba tajam
◦ Rongga tulang ditutup dengan bone wax
◦ Otot dijahitkan ke otot menggunakan benang absorbable
◦ Fascia dijahit menutupi permukaan stump otot
◦ Dilakukan pemasangan drain penrose dua buah
◦ Kulit ditutup dengan benang non-absorbable jahitan interrupted; flap
tidak boleh tegang, bila perlu lakukan undermining.
Sagittal flap Skew flap
Jarak dari tuberositas tibia ke stump
distal : 8-14 cm
 Merupakan panjang yang ideal
untuk pemasangan protesa (panjang
stump <5cm menyebabkan protesa
sering lepas)

Primary Surgery Volume 2, 2008


AMPUTASI TOE AND RAY
◦ Amputasi Toe : baik digunakan pada lesi
di jari tengah dan distal
◦ Insisi racket dengan penutupan tension-
free  tennis racket  bagian handle
secara longitudinal sepanjang permukaan
dorsal, di bagian tengan dari jari kedua
melewati jari ketiga mejauhi midline.
◦ Insisi jaringan kulit dan jaringan lunak,
penempelan tendon dibagi menjadi level
yang sama pada insisi kulit, kemudian
tulang dihaluskan.
◦ Tutup luka dengan menggunakan benang
nonabsorbale monofilament.
Amputasi Ray :
◦ Terdapat reseksi jari dan metatarsal.
◦ Teknik termasuk racket incision dengan bagain
handle atau bagian vertical meluas ke
proksimal metatarsal head.
Amputasi Transmetatarsal
◦ Distabilisasi dengan ligamen transvers metatarsal dan ligamen plantar
◦ Metatarsal bagian proksimal berartikulasi dengan sampaikan
tarsometartarsel (Lisfranc) tulang tarsometatarsal
◦ Insisi meluas secara transverse melewati dorsum pada distal metatarsal,
menuju ujung metatarsal pertama dan lateral pada metatarsal kelima.
◦ Tendon ekstensor dipisahkan dari kulit, insisi periosteum dan metatarsal
dibebaskan dengan bone saw.
◦ Miofasial plantar ditempelkan pada metatarsal head
Amputasi midfoot dan hindfoot
◦ Disartikulasi tarsometatarsal Lisfranc
◦ Amputasi midfoot Chopart
◦ Amputasi Syme
Lisfranc :
◦ Hasil : long plantar flap
◦ Tendon dan synovial dipisahkan saat insisi kulit
◦ Disartikulasi sendi tarsometatarsal pertama, ketiga,
keempat, dan kelima
◦ Kulit dijahit dengan monofilament interrupted

Chopart :
◦ Plantar flap sama dengan Lisfranc
◦ Dilakukan pada sendi talocalcaneonavicular dan
calcaneocuboid
Amputasi Syme :
◦ Insisi anterior diperluas melewati
ankle di distal tip of malleolus
dimana insisi posterior meluas dari
malleoli secara vertical melewat
telapak kaki
POST OPERASI
• Pendekatan multidisplin (spesialis rehabilitasi medik, terapi fisik, terapi
pekerjaan, psikologi,dan badan sosial)
• Perawatan stump (+protesis yang definitif)
• Drain dilepas maksimal 48 jam
• Hindari pembalutan yang terlalu kencang
KOMPLIKASI
• Perdarahan pasca operasi

Segera •
Hematoma, neuroma
Nekrosis flap
• Infeksi sekunder, bengkak pada stump, wound dehiscense

• Phantom Limb

Lambat • Nyeri yang tetap ada


• Tidak dapat dipasang prostesis karena stump amputasi yang tidak baik,
nyeri atau terlalu pendek
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai