Anda di halaman 1dari 27

PENDIDIKAN PANCASILA

KELAS XII

Zam Zam Amin Mubarok, S.Pd.

SMA N 34 JAKARTA
TAHUN AJARAN
2022/2023
KESEPAKATAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN PANCASILA
• Siswa dan Guru harus datang tepat waktu pada masa kegiatan pembelajaran
• Siswa dan Guru harus berseragam rapi dan sopan sesuai dengan ketentuan umum dari sekolah
• Siswa dan Guru menjaga protokol kesehatan pada saat KBM
• Siswa dan Guru dilarang mengaktifkan dan menggunakan Telepon Genggam pada saat KBM sedang berlangsung,
kecuali dibutuhkan untuk menunjang KBM atau di izinkan oleh Guru
• Siswa dan Guru menerapkan budaya 5 S (Senyum, Sapa, Salam, Sopan, dan Santun) pada saat KBM
• Siswa mengerjakan tugas yang diberikan oleh Guru tepat waktu, apabila siswa mengumpulkan tugas melebihi
batas waktu yang ditentukan akan mendapatkan pengurangan nilai
• Dalam hal pengerjaan tugas kelompok, seluruh anggota kelompok wajib aktif dan ikut serta dalam
pengerjaan/presentasi kelompok, apabila terdapat anggota kelompok yang tidak aktif ataupun tidak ikut serta
dalam kerja kelompok maka siswa yang bersangkutan akan mendapatkan pengurangan nilai atau diberikan nilai 0
• Siswa dan Guru wajib menjaga suasana kelas yang kondusif demi tercapainya tujuan pembelajaran
• Siswa yang aktif menjawab ataupun bertanya akan mendapatkan reward berupa nilai tambahan pada setiap
ulangan harian
• Siswa dan Guru harus menaati dan melaksanakan kesepakatan belajar yang telah dibuat dan disepakati bersama
dan mengisi g form “Pernyataan Kesepakatan Pembelajaran Pendidikan Pancasila” pada link :

https://bit.ly/KesepakatanBelajarXII
PENILAIAN
• KEHADIRAN
• KEDISIPLINAN
• KEAKTIFAN
• TUGAS INDIVIDU DAN KELOMPOK
• ULANGAN HARIAN
• UJIAN TENGAH SEMESTER
• UJIAN AKHIR SEMESTER
KEGIATAN PEMBELAJARAN
• SYNCHRONOUS (Tatap Muka di Kelas)
• ASYNCHRONOUS (Melalui Aplikasi Google Classroom) : Siswa dan Guru Wajib bergabung ke kelas
Pendidikan Pancasila di Google Classroom
OVERVIEW MATERI SEMESTER 1 dan 2
• Bab 1 Kasus – Kasus Pelanggaran Hak dan Pengingkaran Kewajiban Warga Negara
• Bab 2 Perlindungan dan Penegakan Hukum di Indonesia
• Bab 3 Pengaruh Kemajuan IPTEK terhadap NKRI
• Bab 4 Dinamika Persatuan dan Kesatuan Bangsa dalam Konteks NKRI
BAB 1

KASUS-KASUS PELANGGARAN HAK DAN


PENGINGKARAN KEWAJIBAN
KOMPETENSI DASAR
1.1 Menghargai hak asasi manusia berdasarkan perspektif pancasila sebagai anugerah Tuhan yang Maha
Esa

22. Bersikap peduli terhadap hak asasi manusia berdasarkan perspektif pancasila dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara

3.1 Menganalisis Kasus pelanggaran hak asasi manusia dalam perspektif pancasila dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara (Aspek Pengetahuan)

4.1 Menyaji hasil analisis pelanggaran hak asasi manusia dalam perspektif pancasila dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara (Aspek Ketrampilan)
TUJUAN PEMBELAJARAN
• Siswa diharapkan mampu menghargai hak asasi manusia berdasarkan perspektif pancasila sebagai
anugerah Tuhan yang Maha Esa
• Siswa diharapkan mampu Bersikap peduli terhadap hak asasi manusia berdasarkan perspektif
pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara
• Siswa diharapkan mampu Memahami konsep Hak dan Kewajiban Asasi Manusia
• Siswa diharapkan mampu Memahami substansi Hak dan Kewajiban Asasi Manusia dalam Pancasila
• Siswa diharapkan mampu Menganalisis kasus-kasus pelanggaran hak asasi manusia
• Siswa diharapkan mampu Menganalisis upaya penegakan Hak Asasi Manusia
• Siswa diharapkan mampu Menganalisis pelanggaran hak asasi manusia dalam perspektif pancasila
dalam kehidupan berbangsa dan bernegara
• Siswa diharapkan mampu Menyaji hasil analisis pelanggaran hak asasi manusia dalam perspektif
pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara
MATERI PEMBELAJARAN

KONSEP HAK DAN


UPAYA PENEGAKAN
KEWAJIBAN ASASI
HAM
MANUSIA
HAM
(HAK ASASI
MANUSIA)

KAKSUS SUBSTANSI HAK DAN


PELANGGARAN KEWAJIBAN ASASI
HAM MANUSIA DALAM
PANCASILA
KONSEP HAK DAN KEWAJIBAN ASASI MANUSIA

KONSEP
HAK DAN
KEWAJIBAN ASASI
MASNUSIA

Sejarah Sejarah Makna


Makna Hak Asasi
Pekembagan HAM Perkembangan Kewajiban Asasi
Manusia
di dunia HAM di Indonesia Manusia
PENGERTIAN HAM
 Hak Asasi Manusia (HAM) : merupakan seperangkat Hak yang melekat pada setiap diri manusia
yang diberikan sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Esa kepada manusia sejak dalam kandungan dan
bersifat universal (tidak mengenal batasan umur, negara, ras, jenis kelamin, agama, maupun budaya).
Hak ini berlaku seumur hidup dan tidak dapat diganggu gugat oleh siapapun. Tujuannya untuk
menjamin harkat dan martabat Manusia serta menjaga keharmonisan dengan lingkungan.
SEJARAH PERKEMBANGAN HAM DI DUNIA
 Sebagian pakar berpendapat HAM dalam bentuk peraturan tertulis berawal dari dunia Barat,
khususnya di Inggris pada tahun 1215. Masyarakat Inggris menentang kepemimpinan Raja John yang
dianggap sewenang-wenang. Peristiwa tersebut kemudian melahirkan Magna Charta atau Piagam
Agung yang menjadi tanda bagi lahirnya perlindungan terhadap HAM. Setelah itu di negara-negara
Barat banyak muncul peraturan-peraturan tertulis dan deklarasi tentang perlindungan terhadap HAM,
antara lain :
1) Magna Charta (Raja John Lockland, Inggris) : membatasi kekuasaan absolut Raja John tahun 1215
dengan menuntut keadilan, hukum yang berlaku untuk semua, raja menyampaikan pertanggung
jawaban kepada rakyat.
2) Petition Of Rights (Raja Charles I, Inggris) : Tahun 1628 pajak dan hak istimewa bangsawan harus atas
persetujuan parlemen, orang tidak boleh ditangkap tanpa tuduhan yang sah, dalam keadaan damai
tidak boleh menerapkan hukum perang.
3) Habeas Corpus Act (Raja Charles II, Inggris) : Tahun 1679 diterapkan aturan tentang seseorang yang
ditahan harus diperiksa 2 hari setelah penahanan dan alasan penahanan harus dengan bukti yang sah
SEJARAH PERKEMBANGAN HAM DI DUNIA
4) Bill Of Rights (Raja William II, Inggris) : Pada tahun 1689 diberlakukan kebebasan dalam pemilihan
parlemen, kebebasan berbicara dan mengeluarkan pendapat, rakyat memiliki hak untuk memeluk
agama dan kepercayaannyya masing-masing, dan parlemen berhak mengubah keputusan raja
5) Declaration Independence of Amerika (AS) : Pada Tahun 1776 di hari kemerdekaan Amerika
dinyatakan bahwa semua orang dikaruniai Tuhan Hak-hak untuk hidup, kemerdekaan, dan mengejar
kebahagiaan
6) Atlantic Charter (AS dan Inggris) : Pada tahun 1941 F. D. Rosevelt dan Winston Churchill membuat
sebuah piagam tentang 5 kebebasan dasar manusia, yaitu Freedom of fear, Freedom of religion,
freedom of expression, freedom of information, dan freedom of want
7) Universal Declaration Of Human Rights (PBB) : Pada tahun 1948 PBB mendeklarasikan tentang hak-hak
asasi manusia yang terdiri atas 30 pasal. Piagam ini menyerukan bangsa di seluruh dunia untuk
menjamin dan mengakui HAM yang dimuat dalam konstitusi negara masing-masing
SEJARAH PERKEMBANGAN HAM DI INDONESIA

Keterangan :
PERIODE SEBELUM
KEMERDEKAAN  Sebelum Kemerdekaan (1908-1945) :
pada periode ini muncul berbagai
organisasi pergerakan yang menuntut
Hak-Hak rakyat Pribumi terhadap
PERKEMBANGAN
pemerintah Kolonialisme Belanda
HAM DI
INDONESIA
 Setelah Kemerdekaan :
- Awal Kemerdekaan (1945-1950)
- Demokrasi Liberal (1950-1959)
- Demokrasi Terpimpin (1959-1966)
PERIODE SETELAH - Orde Baru (1966-1998)
KEMERDEKAAN - Reformasi (1998-Sekarang)
SEJARAH PERKEMBANGAN HAM DI INDONESIA
Keterangan :
 Setelah Kemerdekaan :
- Awal Kemerdekaan (1945-1950)
Pada periode ini pemikiran tentang HAM masih menekankan kepada hak untuk merdeka, hak
untuk berserikat dan berkumpul, dan hak untuk menyampaikan pendapat terutama di Parlemen.
Legitimasi HAM pada periode ini bertumpu pada UUD 1945 dan Maklumat 3 November 1945

- Demokrasi Liberal (1950-1959)


Pada periode ini pemikiran tentang HAM menekankan pada kemunculan parpol dengan berbagai
ideologi, kebebasan pers, pemilu dengan sistem multipartai, dan kendali parlemen atas
pemerintah. Pada periode ini Indonesia menandatangani dan mengesahkan (rativikasi) 2 Konvensi
HAM yaitu Konvensi Geneva dan Konvensi tentang Hak Politik perempuan

- Demokrasi Terpimpin (1959-1966)


Pada periode ini Indonesia membatasi hak sipil dan politik warganegara dan kurang menekankan
pemikiran tentang HAM. Kontrol pemerintah dan Presiden sangat kuat dan parlemen tidak
memiliki kekuasaan untuk mengontrol Presiden
SEJARAH PERKEMBANGAN HAM DI INDONESIA
- Orde Baru (1966-1998)
Pada periode ini pemikiran tentang HAM dibagi kedalam tiga kurun waktu, yaitu :
1) 1967-1970, Pemerintah berusaha melindungi kebebasan dasar manusia ditandai dengan
adanya hak uji materi yang diebrikan kepada Mahkamah Agung
2) 1970-1980, pemerintah cenderung melakukan pemasungan terhadap HAM yang terlihat pada
produk-produk hukum yang restriktif (membatasi HAM). Hal ini dilakukan dengan alasan HAM
merupakan produk Barat dan dianggap tidak sesuai dengan nilai-nilai budaya luhur bangsa
yang tercermin pada Pancasila
3) 1990-1998, Pemerintah membentuk lembaga penegakan HAM yaitu Komisi Nasional HAM
(Komnas HAM) pada tahun 1993

- Reformasi (1998-Sekarang)
Pada periode ini Pemerintah kembali menkankan pentingnya perlindungan terhadap HAM yang
terlihat dengan dilakukannya amandemen UUD 1945 sebagai tuntutan reformasi. Pada periode ini
juga disahkan UU No 39 Tahun 1999 tentang HAM dan UU No. 26 Tahun 2000 tentang Peradilan
HAM. Selain itu dibbentuk kementrian negara urusan HAM yang sekarang digabungkan menjadi
Kementrian Hukum dan HAM.
MAKNA HAM
PENGERTIAN

INSTRUMEN
SIFAT-SIFAT HAM
PENEGAKAN HAM

HAM
(HAK ASASI
MANUSIA)

PRINSIP-PRINSIP
HAM MACAM-MACAM
HAM
PENGERTIAN HAK ASASI MANUSIA
1. Haar Tilar
Hak Asasi Manusia (HAM) ialah hak-hak yang sudah ada atau melekat pada tiap-tiap manusia dan tanpa mempunyai hak-hak
itu, tiap-tiap manusia itu tidak dapat hidup selayaknya manusia. Hak ini didapatkan sejak lahir ke dunia.

2. Prof. Koentjoro Poerbopranoto


Hak Asasi Manusia (HAM) adalah suatu hak yang sifatnya mendasar atau juga asasi. Hak-hak yang dipunyai pada tiap-tiap
manusia tersebut dengan berdasarkan kodratnya, pada hakikatnya tidak akan dapat dipisahkan sehingga akan bersifat suci.

3. John Locke
Hak Asasi Manusia (HAM) ialah hak-hak yang secara langsung diberikan Tuhan Yang Maha Esa pada tiap manusia sebagai
hak yang kodrati. Oleh sebab itu, tidak ada kekuatan di dunia ini yang dapat mencabutnya.
HAM sifatnya fundamental atau mendasar bagi tiap kehidupan manusia dan pada hakikatnya sangat suci.

4. Peter R. Baehr
Hak Asasi Manusia (HAM) ialah hak dasar yang bersifat mutlak dan juga harus dipunyai pada tiap insan untuk
perkembangan dirinya tersebut.
PENGERTIAN HAK ASASI MANUSIA

5. UU No 39 Tahun 1999
Hak Asasi Manusia (HAM) ialah seperangkat hak yang sudah ada pada diri manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan Yang
Maha Esa, yang mana hak ini ialah anugerah yang wajib untuk dihargai dan juga untuk dilindungi oleh pada tiap orang untuk
dapat melindungi harkat dan juga martabat manusia.

KESIMPULAN :

Hak Asasi Manusia (HAM) merupakan seperangkat Hak yang melekat pada setiap diri manusia yang diberikan sebagai
anugerah Tuhan Yang Maha Esa kepada manusia sejak dalam kandungan dan bersifat universal (tidak mengenal batasan
umur, negara, ras, jenis kelamin, agama, maupun budaya). Hak ini berlaku seumur hidup dan tidak dapat diganggu gugat oleh
siapapun. Tujuannya untuk menjamin harkat dan martabat Manusia serta menjaga keharmonisan dengan lingkungan.
SIFAT-SIFAT HAK ASASI MANUSIA

1. Permanen
Hak Asasi Manusia (HAM) tidak dapat dicabut selama manusia hidup dan tidak dapat dihapus oleh siapapun

2. Utuh
Hak Asasi Manusia (HAM) tidak dapat dibagi yaitu semua orang berhak mendapatkan semua hak yang harus mereka dapat
seperti hak politik, hak hidup, hak ekonomi, hak budaya dll.

3. Hakiki
Hak Asasi Manusia (HAM) ada pada setiap diri manusia sebagai anugerah Tuhan yang Maha Esa

4. Universal
Hak Asasi Manusia (HAM) berlaku untuk semua orang dimana saja tanpa memandang status, ras, agama, warna kulit, harga
diri, atapun gender.
MACAM-MACAM HAK ASASI MANUSIA
1. Hak Asasi Pribadi (Personal Rights)
Contoh : kebebasan bergerak, berpergian, berpindah tempat, mengikuti organisasi, mengeluarkan pendapat, dan kebebasan memilih memeluk
agama dan kepercayaan.

2. Hak Asasi Politik (Political Rights)


Contoh : hak menjadi warga negara, memilih dan dipilih dalam pemilu, masuk dan mendirikan parpol, hak untuk berkumpul dan berserikat

3. Hak Asasi Ekonomi (Property Rights)


Contoh : hak memiliki dan mencari kekayaan, memilih pekerjaan, hak untuk menjual membeli dan menyewa.

4. Hak Asasi Hukum (Rights on Legal Equality)


Contoh : hak untuk mendapatkan perlakuan yang sama di depan hukum

5. Hak Asasi Sosial Budaya (Social and Cultural Rights)


Hak untuk mendapatkan kesehatan, kesejahteraan, pendidikan yang layak, hak untuk mengembangkan dan berpartisipasi dalam kebudayaan,
hak untuk mendapatkan perlindungan hak cipta

6. Hak Asasi dalam tata cara peradilan dan perlindungan (Procedural Rights)
Hak untuk mendapatkan perlindungan dalam penangkapan, penahanan, peradilan, penyitaan dan penggeladahan
PRINSIP-PRINSIP HAK ASASI MANUSIA
Secara Umum Prinsip-prinsip HAM terdapat pada pasal-pasal yang tercantum pada DUHAM (Deklarasi Universal HAM) yang terdiri dari 30
pasal, seperti yang terlihat pada gambar berikut :
PRINSIP-PRINSIP HAK ASASI MANUSIA
INSTRUMEN PENEGAKAN HAM

Keterangan :

INTERNASIONAL  Internasional :
- Universal Declaration of Human Rights (1948)
- International Connvenant on Civil and Political Rights
(2005)
- International Connvenant on Economic, Social, and
Cultural Rights (2005)
INSTRUMEN - Convention on The Prevention and Punishment of the
PENEGAKAN HAM Crime of Genocide (2006)
- International Convention on the eliminiation of all
Forms of Racial Diskriminaction

 Indonesia :
- Pancasila
- UUD 1945 (Pembukaan, pasal 28A-28J, Pasal 27, 28,
INDONESIA 29, 30,31, 32, 33, dan 34)
- TAP MPR No XVII/MPR/1998 tentang HAM
- UU No 39 thn 1999 tentang HAM
- UU. No 26 Tahun 2000 tentang Pengadilan HAM
MAKNA KEWAJIBAN ASASI MANUSIA
 Berdasarkan penjabaran mengenai Hak Asasi Manusia (HAM) dalam UU No 39 tahun 1999, dapat
dikemukakan bahwa dibalik adanya hak asasi yang perlu dihormati terdapat makna kewajian asasi
yang dimiliki juga oleh setiap orang. Kewajiban asasi adalah seperangkat kewajiban yang apabila tidak
dilaksanakan mengakibatkan tidak telaksananya atau tidak tegaknya Hak Asasi Manusia.
 Hak dan Kewajiban merupakan dua hal yang saling berkaitan keduanya memiliki hubungan kausalitas
(Sebab-Akibat). Seseorang mendapatkan hak setelah melaksanakan kewajiban. Contoh : pelajar akan
mendapatkan hak nya dalam pendidikan apabila pelajar menjalankan kewajibannya, yaitu belajar
dengan sungguh-sungguh.
SEKIAN DAN TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai