Tingkat Keluarga
• Tingkat Kunjungan/partisipasi masy ke Posyandu masih kurang
• Bayi dan Balita yg mendapatkan Vit. A masih kurang
• Bumil yg mendapatkan TTD masih kurang
• Cakupan ASIX masih kurang
• Rumah tangga belum menggunakan garam beryodium yang
memenuhi syarat dan pola makan yang belum beraneka ragam.
Analisis Masalah KADARZI ?
Tingkat Masyarakat
Penanggulangan masalah kesehatan dan gizi di tingkat keluarga
perlu keterlibatan masyarakat. Dari berbagai studi di
Indonesia, ditemukan bahwa masalah kesehatan dan gizi
cenderung dianggap sebagai masalah individu keluarga,
sehingga kepedulian masyarakat dalam penanggulangan
masalah kesehatan dan gizi masih rendah.
Analisis Masalah KADARZI ?
Mulai memberikan ASI SEGERA setelah lahir Kebutuhan zat gizi pada kelompok bayi, balita, ibu
Jangan diberikan makanan lain sampai bayi hamil dan ibu menyusui meningkat dan seringkali tidak
bisa dipenuhi dari makanan sehari-hari, terutama vitamin
berumur 6 bulan
A untuk balita, zat besi untuk ibu dan yodium untuk
Berikan ASI melalui payudara kiri dan kanan penduduk di daerah endemis gondok
BERGANTIAN setiap kali menyusui Suplementasi zat gizi (tablet, kapsul atau bentuk lain)
Ibu menyusui perlu minum dan makan lebih diperlukan untuk memenuhi kebutuhan zat gizi tersebut
banyak dengan MENU SEIMBANG Apabila kebutuhan zat-zat gizi tersebut dipenuhi dari
pengkayaan makanan, maka suplementasi zat gizi dapat
dihentikan secara bertahap
Kapsul Vitamin A
Tablet Besi Kapsul Yodium
Bagaimana menuju
Bagaimana menilai keluarga sudah KADARZI ?
SADAR GIZI ? Perilaku keluarga dipengaruhi oleh pengetahuan dan sikap, serta
faktor-faktor lain seperti lingkungan, sosial ekonomi, dan
ketersediaan sumber daya.
Di tingkat keluarga :
Status gizi seluruh anggota keluarga khususnya ibu
Keluarga mencari informasi gizi yang tersedia secara terus
dan anak baik menerus
Tidak ada lagi bayi berat lahir rendah pada keluarga Tukar pengalaman antar keluarga serta pendampingan oleh
tokoh masyarakat dan petugas
Semua anggota keluarga mengkonsumsi garam
beryodium Memanfaatkan fasilitas rujukan kompeten secara berjenjang
yang terjangkau (posyandu, puskesmas dan rumah sakit)
Semua ibu memberikan hanya ASI saja pada bayi
Di tingkat masyarakat:
sampai usia 6 bulan
Terbentuknya kelompok masyarakat yang mendukung upaya
Semua balita dalam keluarga yang ditimbang naik
menuju KADARZI (LSM; organisasi keagamaan; organisasi
berat badannya sesuai umur kepemudaan; PKK; kelompok budaya, organisasi profesi;
Tidak ada masalah gizi lebih dalam keluarga organisasi wanita; pengusaha)
Setiap kelompok akses terhadap informasi gizi dan
informasi sistem pelayanan gizi
Sekurangnya terdapat kader di masing-masing kelompok
Setiap kelompok aktif menyediakan dan menyebarluaskan
informasi dan sumber daya kesehatan dan gizi
Di tingkat Pemerintah
(Pusat,propinsi dan Kab/Kota)
Setiap sektor akses terhadap informasi dan pelayanan kesehatan
dan gizi,
Setiap sektor mempertimbangkan aspek kesehatan dan gizi dalam
merumuskan kebijakan sektor
Setiap sektor menyediakan sumber daya untuk perbaikan
kesehatan dan gizi masyarakat
PROMOSI KADARZI
• Tujuan Umum
Meningkatnya persentase keluarga yang menerapkan perilaku sadar gizi.
• Tujuan Khusus
1. Meningkatkan dukungan kebijakan peningkatan KADARZI dari para pengambil
keputusan
2. Meningkatkan aksi nyata berbagai komponen masyarakat untuk menumbuh
kembangkan perilaku KADARZI
3. Meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku keluarga yang sadar gizi
STRATEGI PROMOSI
1. Gerakan Pemberdayaan Masyarakat