Anda di halaman 1dari 23

KELUARGA SADAR GIZI (Kadarzi)

Rahel Rara Woda IKM I - FK UNDANA

Latar belakang
Atasi masalah gizi, Depkes susun 4 strategi utama, salah satu: tingkatkan sistem surveilans dan info kesehatan Strategi ini dijabarkan dalam program Pemantauan Status Gizi (PSG) & KADARZI secara berkala Hasil Program ini: informasi besaran masalah gizi & tren status gizi penduduk dari waktu ke waktu serta info kadarzi untuk perencanaan dan kebijakan perbaikan program

Kadarzi merupakan salah satu komponen desa siaga

GIZI BURUK : TURUN 0,4% GIZI KURANG : TURUN 3,8% GIZI LEBIH : NAIK 1,1%

TERJADI MASALAH GIZI GANDA

Gizi sepanjang siklus hidup manusia


(Sumber : modifikasi dari ACC/SCN, 2002)
IMR, perkembangan mental terhambat , risiko penyakit kronis pada usia dewasa Proses Pertumbuhan lambat , ASI ekslusif kurang , MP-ASI tidak benar Kurang makan , sering terkena infeksi , pelayanan kesehatan kurang , pola asuh tidak memadai Tumbuh kembang terhambat

USIA LANJUT KURANG GIZI

BBLR
Pelayanan Kesehatankurang memadai Konsumsi tidak seimbang

Gizi janin tidak baik

BALITA KEP
Konsumsi gizi tidak cukup , pola asuh kurang

WUS KEK BUMIL KEK (KENAIKAN BB RENDAH)

Pelayanan kesehatan tidak memadai Konsumsi Kurang

REMAJA & USIA SEKOLAH GANGGUAN PERTUMBUHAN & KOGNITIF


Produktivitas fisik berkurang /rendah

Apa itu kadarzi


KELUARGA SADAR GIZI adalah keluarga yang keluarga yang berperilaku gizi seimbang, kenal masalah gizi & mampu atasi masalah gizi setiap anggota keluarga
PERILAKU GIZI SEIMBANG

adalah pengetahuan, sikap & praktek keluarga meliputi mengkonsumsi makanan seimbang & berperilaku hidup sehat

MAKANAN SEIMBANG
adalah pilihan makanan

keluarga yang mengandung


semua zat gizi yang diperlukan masing-masing anggota keluarga dalam jumlah yang sesuai dengan

kebutuhan dan bebas dari


pencemaran

Istilah
Makanan Menu makanan Jadwal makan Bahan makanan Zat gizi/ nutrien

Mengapa kadarzi keluarga


PENGAMBILAN KEPUTUSAN dalam bidang pangan, gizi & kesehatan dilaksanakan terutama di tingkat keluarga, melibatkan individu SUMBER DAYA dimiliki & dimanfaatkan di tingkat keluarga MASALAH GIZI yang terjadi di tingkat keluarga, erat kaitan dengan perilaku keluarga, tidak semata-mata karena kemiskinan & ketidaktersediaan pangan KEBERSAMAAN antar keluarga memobilisasi masyarakat untuk perbaiki keadaan gizi & kesehatan

Apa indikator keluarga sadar gizi?


1. Memantau berat badan secara teratur 2. Makan beraneka ragam

3. Hanya mengkonsumsi garam beryodium


4. Memberikan hanya ASI saja kepada bayi

sampai usia 6 bulan


5. Mendapatkan dan memberikan suplementasi gizi bagi anggota keluarga

yang membutuhkan

Manfaat pantau berat badan teratur


Perubahan berat badan menggambarkan perubahan
konsumsi makanan atau gangguan kesehatan

Menimbang dapat dilakukan oleh keluarga dimana saja

Keluarga dapat mengenali masalah kesehatan dan gizi


anggota keluarganya

Keluarga mampu mengatasi masalahnya baik oleh sendiri


atau dengan bantuan petugas

Cara pantau berat badan anak


1.Anak dapat ditimbang di rumah atau di posyandu atau di tempat lain sekurangnya 2 bulan sekali 2.Berat badan anak dimasukkan ke dalam KMS 3.Bila grafik berat badan pada KMS Naik (sesuai garis pertumbuhannya), berarti anak sehat, bila tidak naik berarti ada penurunan konsumsi makanan atau gangguan kesehatan dan perlu ditindaklanjuti oleh keluarga atau meminta bantuan petugas kesehatan

Cara pantau berat badan dewasa


1.Ditimbang di rumah atau di tempat lain 2.Diukur Tinggi dan Berat Badan 3.Dihitung indeks Massa tubuh (IMT)

Makanan bervariasi, karena


Tubuh manusia memerlukan semua zat gizi (energi, lemak, protein, vitamin dan mineral) sesuai kebutuhan serta serat dan air Tidak ada satu jenis bahan makanan pun yang lengkap kandungan zat gizinya Mengkonsumsi makanan beraneka ragam yang mengandung sumber energi, lemak, protein, vitamin dan mineral untuk menjamin pemenuhan kebutuhan gizi

Konsumsi garam beryodium


Zat yodium diperlukan tubuh setiap hari
Gangguan akibat kekurangan yodium (GAKY)

menimbulkan penurunan kecerdasan, gangguan


pertumbuhan dan pembesaran kelenjar gondok Kandungan zat yodium dalam air dan tanah di beberapa daerah belum mencukupi kebutuhan

Secara nasional, 10 kabupaten/kota dengan persentase rumah tangga yang menggunakan garam dengan kandungan yodium sesuai Standar Nasional Indonesia terendah adalah Pidie (1,4%), Bireuen (5,5%), Seram Bagian Timur (10,0%), Rote Ndao (11,1%), Jeneponto (11,3%), Dompu (11,5%), Flores Timur (11,7%), Tabanan (11,9%),

ASI eksklusif sampai usia bayi 6 bulan


ASI merupakan makanan bayi yang paling sempurna, bersih dan sehat ASI dapat mencukupi kebutuhan gizi bayi untuk tumbuh kembang dengan normal sampai berusia 6 bulan (ASI Eksklusif) Praktis karena lebih mudah diberikan setiap saat Meningkatkan kekebalan tubuh bayi Menjalin hubungan kasih sayang antara ibu dan bayi

Asi eksklusif
Mulai memberikan ASI SEGERA setelah lahir Jangan diberikan makanan lain sampai bayi berumur 6 bulan, termasuk minuman

Berikan ASI melalui payudara kiri dan kanan


BERGANTIAN setiap kali menyusui Ibu menyusui perlu minum dan makan lebih banyak dengan MENU SEIMBANG

suplementasi zat gizi


Kebutuhan zat gizi pada kelompok bayi, balita, ibu hamil dan ibu menyusui meningkat dan seringkali tidak bisa dipenuhi dari makanan sehari-hari, terutama vitamin A untuk balita, zat besi untuk ibu dan yodium untuk penduduk di daerah endemis gondok Suplementasi zat gizi (tablet, kapsul atau bentuk lain) diperlukan untuk memenuhi kebutuhan zat gizi tersebut Apabila kebutuhan zat-zat gizi tersebut dipenuhi dari pengkayaan makanan, maka suplementasi zat gizi dapat dihentikan secara bertahap
Kapsul Yodium

Kapsul vit.A

Tablet Besi

Bagaimana menilai keluarga sudah SADAR GIZI ?


Status gizi seluruh anggota keluarga khususnya ibu dan
anak baik

Tidak ada lagi bayi berat lahir rendah pada keluarga Semua anggota keluarga mengkonsumsi garam beryodium

Semua ibu memberikan hanya ASI saja pada bayi sampai


usia 6 bulan

Semua balita dalam keluarga yang ditimbang naik berat


badannya sesuai umur

Tidak ada masalah gizi lebih dalam keluarga

Pelaksanaan kadarzi
Di tingkat keluarga : Keluarga mencari informasi gizi yang tersedia secara terus menerus Tukar pengalaman antar keluarga serta pendampingan oleh tokoh masyarakat dan petugas Memanfaatkan fasilitas rujukan kompeten secara

berjenjang yang terjangkau (posyandu, puskesmas


dan rumah sakit)

Di tingkat masyarakat:

Terbentuknya kelompok masyarakat yang mendukung upaya menuju KADARZI (LSM; organisasi keagamaan; organisasi kepemudaan; PKK; kelompok budaya, organisasi profesi; organisasi wanita; pengusaha) Setiap kelompok akses terhadap informasi gizi dan informasi sistem pelayanan gizi Sekurangnya terdapat kader di masing-masing kelompok Setiap kelompok aktif menyediakan dan menyebarluaskan informasi dan sumber daya kesehatan dan gizi Di tingkat Pemerintah (Pusat,propinsi dan Kab/Kota)
Setiap sektor akses terhadap informasi dan pelayanan kesehatan dan gizi, Setiap sektor mempertimbangkan aspek kesehatan dan gizi dalam merumuskan kebijakan sektor Setiap sektor menyediakan sumber daya untuk perbaikan kesehatan dan gizi masyarakat

Kadinkes NTT

Anda mungkin juga menyukai