Anda di halaman 1dari 12

OUTSOURCING

KELOMPOK 3
1.Tito kurniawan(200300051)
2.Dicky Hermawan(200300050)
3.Matlail Fajri(200300059)
4.Irsan Bahri(200300029)
5.Hasanudin Harahap(200300046)
6.Mhd Febry Pratama Sinaga(200300080)
PENGERTIAN OUTSOURCING
Secara umum, pengertian outsourcing adalah suatu
praktek menjalankan fungsi-fungsi pekerjaan tertentu
dengan menggunakan tenaga kerja dari pihak ketiga
di luar perusahaan.

Merujuk pada UU Nomor 13 Tahun 2003 atau UU


Ketenagakerjaan, outsourcing adalah penyerahan
sebagian pekerjaan kepada perusahaan lain (subkon).
PENGERTIAN PERUSAHAAN
OUTSOURCING DAN TENAGA
OUTSOURCING
Perusahaan outsourcing adalah perusahan yang
menyediakan jasa dan tenaga kerja dengan keahlian
tertentu untuk disalurkan ke perusahaan lain yang
membutuhkannya.

 Sedangkan tenaga kerja outsourcing merupakan tenaga


kerja yang dikontrak dari perusahaan lain
(perusahaan outsource) untuk melakukan pekerjaan
tertentu.
Contoh pekerjaan yang bisa
dialihdayakan (outsourcing)
Jasa keamanan (security)
Jasa kebersihan (cleaning service)
Petugas call center
Jasa transportasi (Kurir atau supir)
Penyedia makanan (catering)
Jasa informasi dan teknologi (IT)
Pemborongan pertambangan
TUJUAN PERUSAHAAN MELAKUKAN
OUTSOURCING
1. Fokus Pada Kompentensi Jalur Bisnis Utama
Perusahaan seharusnya fokus pada bisnis utama (core
business) mereka sehingga dapat melakukan
percepatan dengan lebih baik. Perusahaan akan dapat
fokus dengan bisnis utamanya dengan mengalihkan
pekerjaan-pekerjaan penunjang di luar bisnis
utamanya kepada perusahaan outsourcing.
2. Efisiensi Biaya Operasional
Seperti disebutkan di atas, salah satu tujuan utama
perusahaan melakukan outsourcing adalah untuk
efisiensi biaya operasional. Dengan menggunakan jasa
outsourcing maka perusahaan akan lebih efisien
dalam melakukan manajemen sumber daya
manusia yang bekerja di perusahaan tersebut.
3. Memanfaatkan Kompentensi Vendor Outsourcing
Perusahaan outsourcing pada umumnya memiliki
sumber daya dan kemampuan yang baik sesuai
bidangnya. Dengan begitu, perusahaan dapat
memanfaatkan keahlian dan kemampuan tersebut
untuk menunjang percepatan pergerakan bisnis
utamanya.
4. Mengurangi Risiko
Setiap bisnis tentu harus mempertimbangkan risiko
dan ketidakpastian bisnisnya di masa depan. Dengan
melakukan outsourcing, perusahaan hanya akan
memiliki sedikit karyawan inti dan lebih mudah untuk
dikelola sendiri.
KELEBIHAN OUTSOURCING
 Kelebihan Sistem Outsourcing
1.Perusahaan tidak perlu mengeluarkan biaya lebih
besar untuk proses rekrutmen dan manajemen
sumber daya manusia.
2.Perusahaan akan menghemat biaya untuk pelatihan
karyawan baru.
3.Perusahaan dapat lebih fokus pada pekerjaan inti
bisnis mereka.
4.Fresh graduate akan memiliki peluang kerja lebih
besar karena akan penerimaan pada perusahaan
outsourcing cenderung mudah.
5.Perusahaan outsourcing biasanya melakukan
berbagai pelatihan secara berkala sehingga menambah
pengetahuan dan kemampuan karyawan.
KEKURANGAN OUTSOURCING
1.Kontrak kerja bersifat singkat sehingga perusahaan
harus sering memperbaharui kontrak atau bekerjasama
dengan outsource lain. Hal ini dapat mengganggu
kinerja perusahaan secara keseluruhan, terutama jika
kehilangan pegawai yang handal dan berpengalaman.
2.Beberapa pekerjaan yang bersifat rahasia akan rentan
bocor dimana rahasia perusahaan bisa dijual kepada
pihak kompetitor.
3.Secara umum, perusahaan akan ketergantungan pada
tenaga kerja outsource.
4.Beberapa karyawan mungkin akan memiliki masa
kerja yang tidak jelas dan juga rentan mengalami
Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).
5.Karyawan outsourcing biasanya tidak mendapatkan
tunjangan kesejahteraan dari perusahaan pemberi kerja.
6.Biasanya karyawan outsourcing akan mengalami
pemotongan penghasilan oleh perusahaan outsourcing.
Pemotongan penghasilan tersebut akan semakin
memberatkan, terutama ketika gaji pegawai ternyata
kecil.

Anda mungkin juga menyukai