Anda di halaman 1dari 10

PENGALIHDAYAAN (OUTSOURCING)

MAKALAH
Disusun guna memenuhi tugas
Mata Kuliah : Manajemen Operasi
Dosen Pembimbing : Fitria Yuni Astuti, S.E., M.M

Disusun Oleh :
Ayu Fatmawati (60219043)
Bagus Adani (60219045)
Mohamad Bayu Eka Prasetya (60219146)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS
UNIVERSITAS SELAMAT SRI KENDAL
TAHUN 2020

I
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI...................................................................................................................................................II
KATA PENGANTAR......................................................................................................................................III
BAB I............................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN...........................................................................................................................................4
A. Latar Belakang.................................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah...........................................................................................................................4
C. Tujuan dan Manfaat Penulisan........................................................................................................4
BAB II...........................................................................................................................................................5
PEMBAHASAN.............................................................................................................................................5
A. Pengertian Pengalihdayaan.............................................................................................................5
B. Jenis-jenis Pengalihdayaan..............................................................................................................6
C. Perencanaan Strategis dan Kompetensi Inti....................................................................................6
D. Resiko dari Pengalihdayaan.............................................................................................................7
E. Proses Pengalihdayaan dan Risiko yang Terkait...............................................................................7
F. Keuntungan dan Kerugian Pengalihdayaan.....................................................................................7
BAB III..........................................................................................................................................................9
PENUTUP.....................................................................................................................................................9
A. Kesimpulan......................................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................................................10

II
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga saya
dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul PENGALIHDAYAAN (Outsourching) ini
tepat pada waktunya.
Adapun tujuan penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas pada mata kuliah
Pengantar Manajemen . Selain itu makalah ini juga dapat menambah wawasan tentang
PENGALIHDAYAAN (Outsourching) bagi para pembaca juga bagi penulis. Saya mengucapkan
terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian pengetahuannya sehingga saya
dapat menyelesaikan makalah ini. Makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan
makalah ini.

III
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Outsourcing adalah perjanjian di mana satu perusahaan mempekerjakan perusahaan lain untuk
bertanggung jawab atas kegiatan yang direncanakan atau yang sudah ada yang dapat atau
dilakukan secara internal. Istilah “outsourcing” berasal dari “sumber daya dari luar”.
Outsourcing terkadang melibatkan pemindahan karyawan dan aset dari satu daya saing
perusahaan ke perusahaan lain.
Outsourcing juga merupakan praktik penyerahan kendali atas layanan publik kepada perusahaan
swasta. Pengalihdayaan mencakup kontrak luar negeri dan dalam negeri, dan kadang-kadang
mencakup offshoring (memindahkan fungsi bisnis ke negara yang jauh) atau nearshoring
(mentransfer proses bisnis ke negara terdekat). Offshoring dan outsourcing tidak saling inklusif:
bisa ada satu tanpa yang lain.
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu Pengalihdayaan?
2. Apa saja jenis-jenis Pengalihdayaan?
3. Bagaimana perencanaan strategis dan kompetensi inti?
4. Apa resiko dari pengalihdayaan?
5. Proses pengalihdayaan dan resiko yang terkait
C. Tujuan dan Manfaat Penulisan
Untuk menjelaskan tentang pengalihdayaan (Outsourcing), apa saja jenis pengalihdayaan dan
perencanaan strategis dan kompetensi inti serta menjelaskan apa resiko pengalihdayaan.

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Pengalihdayaan
Pengalihdayaan (Outsourcing) adalah upaya memperoleh produk atau jasa yang biasanya
merupakan bagian suatu organisasi dari pemasok luar. Dengan kata lain, suatu perusahaan
memhalihkan fungsi-fungsi yang dulunya dilakukan di dalam perusahaan itu, (seperti fungsi
pembukuan, pemeliharaan gedung, atau layanan telepon) agar dilakukan oleh perusahaan lain.
Apabila suatu perusahaan mempunyai dua pabrik dan merelokasikan produksinya dari pabrik
satu ke pabrik yang lain, hal ini tidak dapat disebut pengalihdayaan. Di samping itu, apabila
suatu perusahaan memindahkan sebagian proses usahanya ke negara asing, tetapi tetap
memegang kendalinya hal tersebut dapat disebut sebagai offshoring, bukan pengalihdayaan.
Perusahaan yang mengalihdayakan kegiatan usaha internalnya dinamakan perusahaan klien
(client firm). Perusahaan yang menyediakan jasa pengalihdayaan disebut penyedia alih daya
(outsource provider).
Pada tahap awal, banyak perusahaan yang menangani kegiatannya sendiri secara internal.
Namun, ketika perusahaan tersebut telah berkembang dan menjadi matang, mereka kerap
mendapatkan keunggulan bersaing dari pengalihan yang diberikan oleh perusahaan luar.
Perusahaan tersebut juga mendapati bahwa jumlah tenaga kerja, jasa, bahan baku, atau sumber
daya lainnya yang tersedia di dekat perusahaan itu terbatas. Maka, banyak organisasi
memperhitungkan manfaat yang mungkin diperoleh dari pengalihdayaan dan risiko yang
mungkin ditanggungnya mengalihdayakan kegiatan yang salah dapat menimbulkan masalah
besar. Pengalihdayaan bukanlah konsep baru, hal ini hanyalah merupakan perluasan dari pabrik
subkontrak atas kegiatan perusahaan yang telah lama ada.
Pengalihdayaan telah berkembang luas menjadi siasat utama dalam dunia bisnis, karena jika
dilihat dari segi ekonomi, hal ini disebabkan oleh pergerakan yang tak henti-hentinya dalam
masyarakat yang semakin berorientasi teknologi menuju ke arah spesialisasi. Secara lebih
spesifik, perkembangan yang kontinu dari pengalihdayaan disebabkan oleh:
1. Peningkatan keahlian
2. Biaya yang lebih rendah dari transportasi yang semakin dapat diandalkan
3. Perkembangan dan penyebaran yang pesat dalam dunia telekomunikasi dan computer
Pengalihdayaan manufaktur, yang dikenal juga dengan manufaktur kontrak, merupakan praktik
standar pada banyak industri, mulai dari komputer hingga mobil.
Perkembangan tren pengalihdayaan ini sedang ditandingi oleh perkembangan perdagangan
Internasional. Dengan berlakunya berbagai perjanjian perdagangan yang penting, seperti

5
Perjanjian Perdagangan Bebas Amerika Utara (NAFTA), hasil Organisasi Perdagangan Dunia
dan Uni Eropa, serta zona perdagangan lainnya yang ditetapkan di seluruh dunia.

B. Jenis-jenis Pengalihdayaan
Hampir semua kegiatan usaha dapat dialihkan. Seorang kontraktor dalam industri bangunan yang
mengalihkan berbagai kegiatan pembangunan yang diperlukan untuk membangun suatu rumah
adalah contoh yang tepat dari penyedia pengalihdayaan (outsourcer). Contoh berbagai proses
bisnis yang dialihkan adalah:
1. Pembelian
2. Logistik
3. Litbang
4. Pengoperasian prasarana
5. Pengelolaan jasa pelayanan
6. Sumber daya manusia
7. Keuangan/pembukuan
8. Hubungan dengan pelanggan
9. Penjualan/ pemasaran
10. Pelatihan
11. Proses-proses hokum
C. Perencanaan Strategis dan Kompetensi Inti
Proses perencanaan strategis bermula dari penyataan dasar misi dan penetapan sasaran. Setelah
misi dan sasarannya jelas, perencanaan strategis melakukan analisis internal dari organisasi
untuk mengenali banyak atau sedikitnya setiap kegiatan usaha berperan dalam usaha mencapai
misi organisasi.
Selama proses analisis tersebut, perusahaan mengenali kekuatan-kekuatannya, yaitu hal-hal yang
dapat dilakukan dengan baik atau lebih baik dari saingannya. Keterampilan, bakat, dan
kemampuan unik ini disebut kompetensi inti (care competencies). Kompetensi inti dapat berupa
pengetahuan khusus, teknologi atau informasi pribadi, dan metode produksi yang unik. Triknya
adalah mengidentifikasi hal-hal yang dapat dilakukan oleh organisasi tersebut dengan lebih baik
daripada organisasi lain. Secara logis, kompetensi inti adalah kegiatan yang harus dilakukan oleh
suatu perusahaan. Sebaliknya, kegiatan bukan inti yang mungkin merupakan bagian besar dari
keseluruhan usaha organisasi mungkin dapat dialihkan.

6
D. Resiko dari Pengalihdayaan
Setengah dari perjanjian pengalihdayaan gagal akibat perencanaan dan analisis yang tidak tepat.
Hanya sedikit pihak yang mempromosikan pengalihdayaan internasional member tahu tentang
jaringan listrik yang tak menentudi Negara asing atau adanya kesulitan dengan pegawai
pemerintah lokal, manajer yang tidak berpengalaman, dan pegawai yang tidak punya motivasi.
Di lain pihak, ketika manajer menetapkan tujuan pengalihdayaan agar dapat menghemat biaya
75% tetapi penghematan biaya yang di dapat hanya 30-40% mereka menganggap
pengalihdayaan tersebut suatu kegagalan padahal hal tersebut masih dapat dinyatakan berhasil.
E. Proses Pengalihdayaan dan Risiko yang Terkait
Proses Pengalihdayaan Contoh-contoh resiko yang mungkin ada
Identifikasi kompetensi non-unggulan Dapat disalahartikan sebagai suatu kompetensi
non-unggulan
Apabila suatu kegiatan usaha bukanlah
Identifikasi kegiatan non-unggulan yang harus merupakan kompetensi inti perusahaan, bukan
dialihdayakan berarti perusahaan penyedia pengalihdayaan
dapat lebih kompeten dan efisien
Identifikasi dampak terhadap fasilitas, Mungkin gagal memahami perubahan sumber
kapasitas, dan logistic yang sudah ada daya dan bakat yang diperlukan dalam
perusahaan
Menentukan tujuan dan membuat garis besar Tujuan yang ditetapkan terlalu tinggi sehingga
ketentuan perjanjian pengalihdayaan pasti akan mengalami kegagalan
Mengenali dan memilih perusahaan penyedia Mungkin salah dalam memilih perusahaan
alih daya penyedia alih daya
Negosiasi tujuan yang ingin dicapai dan Mungkin salah dalam menafsirkan pengukuran
ukuran kinerja pengalihdayaan dan tujuan, bagaimana cara pengukurannya,
dan makna pengukuran itu
Memantau dan mengendalikan program Mungkin tidak dapat mengendalikan
pengalihdayaan yang ada sekarang pengembangan, jadwal, dan mutu produk
Evaluasi perusahaan penyedia pengalihdayaan Mungkin pihak penyelia tidak menganggapi
dan memberikan umpan balik kepadanya (penyedia mengabaikan umpan balik)
Mata uang Negara tersebut mungkin tidak
Evaluasi risiko mata uang dan politik stabil, situasi politik dinegara tersebut
internasional mungkin tidak stabil, atau perbedaan budaya
dan bahasa dapat menghambat keberhasilan
kerja sama tersebut

F. Keuntungan dan Kerugian Pengalihdayaan


Keuntungan Pengalihdayaan
1. Penghematan Biaya
kemungkinan untuk menghemat biaya secara signifikan, terutama pada tenaga kerja.
2. Mendapatkan keahlian dari luar

7
selain mendapatkan akses terhadap keterampilan yang luas yang tidak tersedia secara
internal, penyedia pengalihdayaan dapat menjadi sumber Informasi untuk meningkatkan
produk, proses, dan layanan mereka.
3. Meningkatkan operasi dan layanan
penyedia pengalihdayaan kemungkinan mempunyai fleksibilitas produksi. ini
memungkinkan perusahaan klien untuk memenangkan pesanan dengan
memeperkenalkan produk dan layanan baru.
4. Mengonsentrasikan diri pada kopentensi inti
penyedia pengalihdayaan memberikan kompetensi intinya kerantai pasokan. Ini
membebaskan sumberdaya manusia, fisik, dan keuangan dari perusahaan klien sehingga
dapat direalokasikan ke kompetensi intinya.
5. Mendapatkan teknologi dari luar
perusahaan klien dapat mengalihdayakan kepenyedia alih daya berteknologi canggih
sehingga dapat menggantikan sistem perusahaan yang usang. perusahaan klien tidak
perlu menginvestasikan teknologi baru sehingga resikonya bisa dipangkas.

Kerugian Pengalihdayaan
1. Meningkatnya ongkos transportasi
biaya pengiriman dapat meningkat secara signifikan apabila jarak antara penyedia
pengalihdayaan ke perusahaan klien bertambah besar.
2. Hilangnya kendali
kerugian ini dapat menyebar dan berhubungan dengan masalah lain dari pengalihdayaan,
ketika seorang manajer kehilangan kendali atas sebagian operasinya, biaya dapat
meningkat karena sulit mengkaji dan mengendalikanya.
3. Menciptakan saingan baru di masa mendatang
Dampak yang buruk terhadap pegawai, semangat kerja pegawai dapat menurun apabila
fungsinya dialihdayakan, terutama ketika rekan kerja kehilangan pekerjaanya.
4. Dampak jangka panjang
sebagian kerugian pengalihdayaan cenderung berjangka waktu lebih panjang disbanding
keuntunganya. Dengan kata lain, banyak resiko yang harus ditanggung oleh perusahaan
yang mengalihdayakan fungsi yang awalnya tidak terlihat pada laporan keuangan, sampai
suatu waktu dimasa mendatang.

8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pembahasan yang telah di lakukan di atas dapat di tarik kesimpulan Pengalihdayaan
(outsourcing) adalah upaya memperoleh produk atau jasa yang biasanya merupakan bagian suatu
organisasi dari pemasok luar. Dengan kata lain, suatu perusahaan memhalihkan fungsi-fungsi
yang dulunya dilakukan di dalam perusahaan itu, agar dilakukan oleh perusahaan lain. Apabila
suatu perusahaan mempunyai dua pabrik dan merelokasikan produksinya dari pabrik satu ke
pabrik yang lain, hal ini tidak dapat disebut pengalihdayaan.
Perkembangan dan penyebaran yang pesat dalam dunia telekomunikasi dan computer
Pengalihdayaan manufaktur, yang dikenal juga dengan manufaktur kontrak, merupakan praktik
standar pada banyak industri, mulai dari komputer hingga mobil.
Perkembangan tren pengalihdayaan ini sedang ditandingi oleh perkembangan perdagangan
Internasional.
Proses perencanaan strategis bermula dari penyataan dasar misi dan penetapan sasaran. Setelah
misi dan sasarannya jelas, perencanaan strategis melakukan analisis internal dari organisasi
untuk mengenali banyak atau sedikitnya setiap kegiatan usaha berperan dalam usaha mencapai
misi organisasi.
Selama proses analisis tersebut, perusahaan mengenali kekuatan-kekuatannya, yaitu hal-hal yang
dapat dilakukan dengan baik atau lebih baik dari saingannya. Keterampilan, bakat, dan
kemampuan unik ini disebut kompetensi inti .
Biaya kemungkinan untuk menghemat biaya secara signifikan, terutama pada tenaga kerja.
keahlian dari luar selain mendapatkan akses terhadap keterampilan yang luas yang tidak tersedia
secara internal, penyedia pengalihdayaan dapat menjadi sumber Informasi untuk meningkatkan
produk, proses, dan layanan mereka.
Kerugian Pengalihdayaan adalah ongkos transportasi biaya pengiriman dapat meningkat secara
signifikan apabila jarak antara penyedia pengalihdayaan ke perusahaan klien bertambah besar.
Dampak yang buruk terhadap pegawai, Semangat kerja pegawai dapat menurun apabila
fungsinya dialihdayakan, terutama ketika rekan kerja kehilangan pekerjaanya.

9
DAFTAR PUSTAKA
https://www.memorialopc.org/pengalihdayaan-proses-bisnis-101/

https://putripkn.blogspot.com/2013/04/makalah-outsourcing.html

10

Anda mungkin juga menyukai