Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

“Pengalihdayaan dan Outsourcing Sebagai Siasat Rantai Pasokan”

DOSEN PENGAMPU: Dr. La Ode Muh. Shalihin, S.Pd., M.Pd.

KELOMPOK 5

ADE VANTI YULIA NASTA 226601558

SYAWALUDDIN 226601472

ALIF PUTRANTO 226601206

SIDRATUL MUNTAHA 226601081

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI ENAM-ENAM
STIE-66 KENDARI
TAHUN 2024

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat
Taufik serta hidayahnya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah pada mata kuliah yang di ampu oleh Dr. LA ODE MUH. SHALIHIN,
S.Pd., M.Pd. makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas kelompok 5 pada mata
kuliah Manajemen Operasional Makalah ini berisi tentang hal-hal yang terkait
dengan “Outsourcing/Pengalihdayaan Sebagai Siasat Rantai Pasokan”

Dalam penulisan makalah ini, kelompok kami menyampaikan ucapan


terima kasih yang sebesar-besarnya kepada pihak yang membantu dalam
menyelesaikan pembuatan makalah khususnya kepada dosen kami yang telah
memberikan arahan dan pembuatan makalah ini sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah tepat pada waktunya

Dalam penulisan makalah kelompok kami menyadari bahwa banyak


kekurangan baik pada penulisan maupun materi mengingat akan kemampuan
yang kami miliki, untuk itu kritik dan saran dan semua pihak yang membangun
sangat-sangat kelompok kami harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah
ini semoga makalah yang kami buat ini dapat bermanfaat dan berguna baik
penulis maupun pembaca.

ii
DAFTAR ISI

COVER HALAMAN
KATA PENGANTAR .................................................................................. ii
DAFTAR ISI ................................................................................................ iii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. 1


1.1 Latar Belakang .............................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ......................................................................... 2
1.3 Tujuan .......................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN .............................................................................. 3


2.1 Pengertian Outsourcing/Pengalihdayaan ....................................... 3
2.2 Peran Outsourcing/Pengalihdayaan Dalam RantaiPasokan ........... 6
2.3 Dampak Outsourcing/Pengalihdayaan terhadap Rantai Pasokan ... 7
2.4 Studi Kasus Outsourching/ Pengalihdayaan Rantai Pasokan .......... 9

BAB III PENUTUP ...................................................................................... 12


3.1 Kesimpulan .................................................................................... 12

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 13

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Outsourcin/Pengalihdayaan adalah upaya memperoleh produk atau jasa
yang biasanya merupakan bagian suatu organisasi dari pemasok luar, dengan kata
lain, perusahaan mengalihkan fungsi-fungsi yang dulunya dilakukan di dalam
perusahaan, agar dilakukan oleh perusahaan lain. Apabila suatu perusahaan
memindahkan sebagian proses usahanya ke negara asing tetapi tetap memegang
kendalinya kita mendefinisikannya sebagai offshoring, bukan pengalihdayaan
Perusahaan yang mengalihdayakan kegiatan usaha internalnya dinamakan
perusahaan klien. Perusahaan yang menyediakan jasa pengalihdayaan disebut
penyedia alih daya.''renoade''
Outsourcing dilakukan agar sebuah strategi perusahaan bisa fokus pada
inti bisnisnya. Hampir semua perusahaan juga melakukan lini outsourcing ini,
kecenderungan ini tidak hanya ada pada perusahaan padat tenaga kerja tapi juga
ada pada perusahaan high tech hingga large/small distribution company.
Outsourcing dapat diartikan usaha yang meningkatkan efisiensi perusahaan
dengan memanfaatkan sumber daya dari dalam yang digantikan dengan sumber
daya dari luar perusahaan. Secara istilah outsourcing terbentuk dari dua kata
“out”= luar dan “sourcing”= sumber atau secara sederhana bisa diartikan
membeli jasa atau barang dari sumber diluar perusahaan.
Outsourcing, atau pengalihdayaan, adalah praktik bisnis di mana
perusahaan menyerahkan sebagian atau seluruh proses bisnisnya kepada pihak
eksternal. Pihak eksternal ini disebut sebagai mitra outsourcing atau vendor.
Outsourcing dapat dilakukan untuk berbagai jenis kegiatan, seperti Peran, dampak,
Studi Kasus dalam Outsourcing/Pengalihdayaan.

1
1.2 Rumusan Masalah

1. Apa Pengertian Outsourcing/Pengalihdayaan?


2. Bagaimana Peran Outsourcing/Pengalihdayaan Dalam Rantai Pasokan?
3. Bagaimana Dampak Outsourcing/Pengalihdayaan terhadap Rantai
Pasokan?
5. Bagaimana Studi Kasus Outsourching Dalam Rantai Pasokan?

1.2 Tujuan

1. Untuk mengetahui Apa Pengertian Outsourcing/Pengalihdayaan?


2. Untuk mengetahui Bagaimana Peran Outsourcing/Pengalihdayaan Dalam
RantaiPasokan?
3. Untuk mengetahui Bagaimana Dampak Outsourcing/Pengalihdayaan?
4. Untuk mengetahui Bagaimana Studi Kasus Outsourching Dalam Rantai
Pasokan

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengalihdayaan/Outsourcing
Outsourcing dilakukan agar sebuah strategi perusahaan bisa fokus pada
inti bisnisnya. Hampir semua perusahaan juga melakukan lini outsourcing ini,
kecenderungan ini tidak hanya ada pada perusahaan padat tenaga kerja tapi juga
ada pada perusahaan high tech hingga large/small distribution company.
Outsourcing dapat diartikan usaha yang meningkatkan efisiensi perusahaan
dengan memanfaatkan sumber daya dari dalam yang digantikan dengan sumber
daya dari luar perusahaan. Secara istilah outsourcing terbentuk dari dua kata
“out”= luar dan “sourcing”= sumber atau secara sederhana bisa diartikan
membeli jasa atau barang dari sumber diluar perusahaan.
2.1.1 Pengertian Outsourcing/Pengalihdayaan
Outsourcing/pengalihdayaan adalah upaya memperoleh produk atau jasa
yang biasanya merupakan bagian suatu organisasi dari pemasok luar. Dengan kata
lain, perusahaan mengalihkan fungsi-fungsi yang dulunya dilakukan di dalam
perusahaan, agar dilakukan oleh perusahaan lain. Apabila suatu perusahaan
memindahkan sebagian proses usahanya ke negara asing tetapi tetap memegang
kendalinya kita mendefinisikannya sebagai offshoring, bukan pengalihdayaan
Perusahaan yang mengalihdayakan kegiatan usaha internalnya dinamakan
perusahaan klien. Perusahaan yang menyediakan jasa pengalihdayaan disebut
penyedia alih daya.''renoade'

2.1.1 Jenis-Jenis Outsourcing/Pengalihdayaan


Hampir semua kegiatan usaha dapat dialihkan dalam proses bisnis yang
dialihkan adalah pembelian, logistik, litbang, pengoperasian prasarana,
pengelolaan jasa pelayanan, sumber daya manusia, keuangan / pembukuan,
hubungan dengan pelanggan, penjualan / pemasaran, pelatihan, dan proses-proses
hukum. Perencanaan Strategis dan Kompetensi Inti

3
a) Proses Perencanaan Strategi
Bermula dari pernyataan dasar misi dan penetapan sasaran. Setelah misi
dan sasarannya jelas, perencanaan strategis melakukan analisis internal
dari organisasi untuk mengenali banyak atau sedikitnya setiap kegiatan
usaha berperan dalam usaha mencapai misi organisasi. Selama proses
analisis tersebut, perusahaan mengenali kekuatan-kekuatannya, yaitu hal-
hal yang dapat dilakukan dengan baik atau lebih baik dari saingannya.
Keterampilan, bakat, dan kemampuan unik ini disebut kompetensi inti.
Kompetensi inti adalah kegiatan yang harus dilakukan oleh suatu
perusahaan. Sedangkan, kegiatan bukan inti adalah kegiatan yang mungkin
merupakan bagian besar dari keseluruhan usaha organisasi mungkin dapat
dialihkan
b. Teori Keunggulan Komparatif
Teori Keunggulan Komparatif adalah teori yang menyatakan bahwa suatu
negara memperoleh manfaat dengan mengkhususkan diri (dan mengekspor)
produk dan jasa dalam bidang di mana negara tersebut unggul secara
relatif, serta mengimpor barang yang negara tersebut mengalami
kekurangan secara relatif.
2.1.3 Manfaat Outsourcing/Pengalihdayaan Dalam Rantai Pasokan
Inilah Beberapa manfaat Outsourcing/Pengalihdayaan Dalam Rantai
Pasokan yaitu:
a) Penghematan biaya
Pengalihdayaan rantai pasokan dapat menghasilkan pengurangan biaya
yang signifikan. Penyedia pihak ketiga yang terspesialisasi sering kali
memiliki skala ekonomi, teknologi canggih, dan proses hemat biaya yang
dapat mengurangi biaya operasional dan tenaga kerja.
b) Fokus pada Kompetensi Inti
Pengalihdayaan aktivitas rantai pasokan non-inti memungkinkan
perusahaan berkonsentrasi pada kompetensi inti dan prioritas strategisnya.
Sebagai pemilik bisnis, Anda dapat mengarahkan upaya Anda ke strategi

4
yang dapat membantu Anda mempertahankan keunggulan dalam inovasi
dan daya saing.
c) Akses terhadap Keahlian dalam Manajemen Rantai Pasokan
Mitra rantai pasokan eksternal seringkali memiliki keahlian dan
pengetahuan khusus di bidangnya masing-masing, seperti logistik,
pengadaan, atau manufaktur. Keahlian mereka dapat menjadi keuntungan
bagi bisnis Anda, sehingga menghasilkan peningkatan efisiensi dan kinerja.
d) Skalabilitas
Pengalihdayaan memberikan skalabilitas untuk beradaptasi dengan
fluktuasi permintaan. Perusahaan dapat dengan mudah meningkatkan atau
menurunkan skala layanan outsourcing mereka sesuai kebutuhan, sehingga
menghindari kebutuhan investasi besar pada infrastruktur dan tenaga kerja
selama periode puncak.
e) Efisiensi dan Produktivitas
Pengalihdayaan dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas rantai
pasokan melalui proses yang disederhanakan, alokasi sumber daya yang
lebih baik, dan penggunaan teknologi canggih.
f) Penghematan Waktu
Outsourcing dapat menghemat waktu dalam berbagai aspek manajemen
rantai pasokan. Misalnya, outsourcing pengadaan dapat mempercepat
proses pemilihan pemasok, sedangkan outsourcing logistik dapat
memperlancar transportasi dan distribusi. Selain itu, outsourcing rantai
pasokan dapat mempersingkat waktu tunggu untuk pengembangan produk,
produksi, dan pengiriman. Semua ini pada gilirannya dapat meningkatkan
kepuasan pelanggan.
2.1.4 Perbedaan Outsourcing/Insourcing
a. Outsourcing adalah praktik bisnis di mana perusahaan menyerahkan tugas
atau proses tertentu kepada pihak eksternal yang tidak berafiliasi dengan
perusahaan. Pihak eksternal ini dapat berupa perusahaan lain, individu,
atau organisasi nirlaba. Outsourcing sering digunakan untuk menghemat

5
biaya, meningkatkan efisiensi, dan mendapatkan akses ke keahlian yang
tidak dimiliki perusahaan secara internal.
b. Insourcing adalah praktik bisnis di mana perusahaan menyelesaikan tugas
atau proses tertentu di dalam infrastruktur operasional organisasi.
Insourcing sering digunakan untuk meningkatkan kontrol atas kualitas dan
keamanan, melindungi informasi rahasia, dan menjaga moral karyawan.

2.2 Peran Outsourcing/Pengalihdayaan Dalam Rantai Pasokan


Dalam mengelola sumber pasokan juga merupakan salah satu hal yang
penting dalam rantai pasok yang bisa mempengaruhi berhasil atau gagalnya
suatu rancangan rantai pasok. Oleh karena itu harus dilakukan pengelolaan
dengan sangat cermat untuk meminimalisasi kegagalan. Kesalahan dalam
memutuskan sumber pasokan akan berakibat fatal. Dalam setiap bisnis yang di
lakukan pasti akan mengalami persaingan yang semakin ketat, perusahaan akan
terus berlomba untuk menerapkan strategi yang baru agar bisa memenangkan
persaingan. Salah satu strategi yang banyak juga dilakukan oleh perusahaan
adalah melalui Outsourcing.
Ada beberapa alasan perusahaan melakukan outsourcing, beberapa
alasan yang sering ditemukan di sebuah perusahaan sebagai berikut:
1. Cost Reduction atau Cost efficiency
Outsourcing yang tepat bisa didapatkan efisiensi biaya dikarenakan
skala volume vendor, keahlian vendor, investasi vendor serta
fleksibilitas.
2. Akses terhadap keahlian yang lebih baik dan teknologi baru
Vendor diharapkan memberikan keahlian serta memiliki teknologi
terbaru dalam bidang yang dikerjakan. Misal dalam bidang pegiriman
barang, seorang yang melakukan pekerjaan itu bisa langsung mengetahu
pengiriman barang sampai mana karena keahlian teknologi yang sudah
dipahaminya.
3. Fokus terhadap kompetensi utama

6
Untuk memperbaharui strategi dan restrukturisasi sumber daya yang ada
maka perusahaan harus melakukan outsourcing. Dengan begitu
perusahaan dapat fokus pada bisnis utama yang sedang dijalankan.
4. Fleksibilitas
Kapasitas dan keahlian yang dimiliki oleh vendor, maka vendor
diharapkan bisa menjadi fleksibel dalam melayani permintaan
perusahaan dan pasar yang terkadang mengalami fluktuasi.
5. Resiko yang lebih rendah
Dalam beberapa hal suatu proses diserahkan kepada vendor yang sudah
ahli dalam bidangnya. Misal, SDM dari outsourcing sudah dikelolah
oleh vendor sehingga perusahaan dapat meminimalisir risiko biaya
karyawan.
6. Pengeluaran untuk pembelian aset berkurang
Perusahaan tidak perlu melakukan pengeluaran untuk pembelian aset
dalam rangka melakukan sebuah proses. Karena aset disediakan oleh
vendor dalam rangka menjalankan kontrak dengan perusahaan.

2.3 Dampak Positif Dan Negatif Outsourcing/Pengalihdayaan


Inlah beberapa fampak positif dan negatif Outsourcing/Pengalihdayaan
yaitu:
1. Dampak Positif
a) Menghemat Biaya Operasional Hingga 70%.
Akses terhadap tenaga kerja yang lebih murah mungkin merupakan
alasan paling umum mengapa perusahaan mempertimbangkan
outsourcing. Pekerja di negara-negara berkembang dibayar jauh lebih
rendah dibandingkan pekerja di negara-negara maju dan berkembang
karena biaya hidup yang lebih rendah. Hal ini memungkinkan bisnis
menyelesaikan pekerjaan dengan harga yang lebih murah. Belum lagi
membebaskan dari membayar, manfaat yang mahal karena penyedia
layanan outsourcing mengambil tanggung jawab ini

7
.
b) Mendapatkan Tingkat Produktivitas yang Lebih Baik
Pengalihdayaan dapat membantu meningkatkan produktivitas operasi
bisnis dengan menarik pekerja ber keterampilan tinggi dan berbakat yang
bersedia bekerja dalam berbagai shift. Output pekerjaan tidak akan turun
karena pekerja Outsourcing biasanya lebih fokusdan berdedikasi untuk tidak
hanya memenuhi tetapi bahkan melampaui harapan, sehingga
berkontribusi pada keuntungan perusahaan Anda.
c) Memberi akses ke Teknologi Canggih
Saat memiliki bisnis kecil, kemungkinan besar tidak mampu
menyediakan teknologi terkini kepada semua karyawan Pengalihdayaan
membantu mengatasi masalah ini karena penyedia layanan mampu
membeli teknologi terbaru karena ini adalah bagian dari bisnis inti
mereka, yang lebih penting lagi, penggunaan teknologi terkini akan
membantu bisnis dan menjalankan proses dengan kecepatan optimal,
sehingga menghasilkan keuntungan.
2. Dampak Negatif
Inilah beberapa dampak negatif Pengalihdayaan dalam rantai
pasokan yaitu:
a. kelemahan utama adalah potensi hilangnya pengendalian internal
dalam organisasi .
b. Pengalihdayaan yang ekstensif dapat menyebabkan penurunan
aktivitas manajemen dan pengawasan, yang dapat berdampak negatif
terhadap kinerja rantai pasokan secara keseluruhan.
c. Kerugian lainnya adalah risiko pemilihan pemasok yang tidak dapat
diandalkan atau tidak efisien . Jika pemasok tidak dipilih dengan
cermat, hal ini dapat mengakibatkan kualitas layanan yang buruk,
keterlambatan pengiriman, dan masalah lain yang dapat mengganggu
rantai pasokan.
d. outsourcing dapat menyebabkan hilangnya integrasi sistem
informasi . Kurangnya integrasi antara organisasi dan pemasoknya

8
dapat menghambat komunikasi, koordinasi, dan akses terhadap
informasi penting, yang dapat mempengaruhi efisiensi dan
efektivitas rantai pasokan.
e. outsourcing juga dapat menimbulkan risiko dan ketidakpastia n yang
tersembunyi
f. Pengalihdayaan logistik, khususnya, rentan terhadap kegagalan jika
risiko tidak diidentifikasi, dianalisis, dan dikelola dengan tepat.

2.4 Studi Kasus Outsourcing/Pengalihdayaan Dalam Strategi Rantai


Pasokan
Outsourcing/ telah menjadi strategi umum dalam manajemen rantai
pasokan, memungkinkan perusahaan untuk fokus pada kompetensi inti
mereka dan mendelegasikan tugas-tugas non-inti kepada pihak eksternal.
Studi kasus ini akan mengeksplorasi penerapan outsourcing yang suk ses
dalam berbagai industri, menganalisis faktor-faktor yang berkontribusi pada
keberhasilan dan kegagalan outsourcing, dan menarik pelajaran penting dari
contoh-contoh ini.
Contoh Penerapan Outsourcing yang Sukses
Industri Manufaktur:
 Dell mengalihdayakan produksi komputernya ke Flextronics,
memungkinkan Dell untuk fokus pada desain, pengembangan,
dan pemasaran produknya.
 Apple mengalihdayakan pembuatan iPhone-nya ke Foxconn,
memungkinkan Apple untuk fokus pada inovasi dan desain produk.
Industri Ritel
 Walmart mengalihdayakan logistiknya ke XPO Logistics,
memungkinkan Walmart untuk meningkatkan efisiensi dan
mengurangi biaya.
 Amazon mengalihdayakan layanan pelanggannya ke Amazon Web
Services (AWS), memungkinkan Amazon untuk fokus pada
pengembangan produk dan layanan baru.

9
Industri Jasa Keuangan:
 Citibank mengalihdayakan pemrosesan kartunya ke First Data
Corporation, memungkinkan Citibank untuk fokus pada
pengembangan produk dan layanan keuangan baru.
 Bank of America mengalihdayakan teknologi informasinya ke IBM,
memungkinkan Bank of America untuk fokus pada layanan pelanggan
dan pengembangan produk baru.
Faktor-faktor Keberhasilan dan Kegagalan Outsourcing/ Pengalihdayaan
Faktor Keberhasilan:
 Perencanaan dan Seleksi Mitra yang Matang, melakukan riset
menyeluruh, menetapkan tujuan yang jelas, dan memilih mitra
outsourcing yang tepat dengan keahlian dan pengalaman yang relevan.
 Komunikasi dan Kolaborasi yang Efektif. menjalin komunikasi yang
terbuka dan transparan dengan mitra outsourcing, membangun
hubungan kepercayaan, dan bekerja sama untuk mencapai tujuan
bersama.
 Manajemen Kontrak yang Efisien, menetapkan perjanjian kontrak
yang jelas dengan metrik kinerja yang terukur, mekanisme
pemantauan yang efektif, dan proses penyelesaian sengketa yang
transparan.
 Pengembangan dan Transformasi Proses,mengidentifikasi peluang
untuk meningkatkan proses dan menerapkan praktik terbaik dalam
kolaborasi dengan mitra outsourcing.
 Manajemen Perubahan yang Efektif, mengkomunikasikan perubahan
dengan jelas kepada karyawan yang terkena dampak, memberikan
pelatihan yang diperlukan, dan mengelola transisi secara efektif.

10
Faktor Kegagalan:
 Kurangnya Perencanaan dan Seleksi Mitra yang Matang: Gagal
melakukan riset menyeluruh, menetapkan tujuan yang tidak jelas, atau
memilih mitra outsourcing yang tidak tepat.
 Komunikasi dan Kolaborasi yang Lemah: Kurangnya komunikasi
yang terbuka dan transparan, hubungan kepercayaan yang lemah, dan
kurangnya kolaborasi dalam mencapai tujuan bersama.
 Manajemen Kontrak yang Tidak Efisien: Perjanjian kontrak yang
tidak jelas, metrik kinerja yang tidak terukur, mekanisme pemantauan
yang tidak efektif, dan proses penyelesaian sengketa yang tidak
transparan.
 Kurangnya Pengembangan dan Transformasi Proses yang Gagal
mengidentifikasi peluang untuk meningkatkan proses, menerapkan
praktik terbaik, atau beradaptasi dengan perubahan industri.

Pelajaran Penting dari Studi Kasus Outsourcing/ Pengalihdayaan


 Outsourcing dapat menjadi strategi yang efektif untuk meningkatkan
efisiensi, mengurangi biaya, dan fokus pada kompetensi inti.
 Keberhasilan outsourcing bergantung pada perencanaan yang matang,
seleksi mitra yang tepat, komunikasi yang efektif, manajemen kontrak
yang efisien, dan manajemen perubahan yang efektif.
 Penting untuk memilih mitra outsourcing yang memiliki keahlian dan
pengalaman yang relevan, serta nilai-nilai dan budaya yang selaras
dengan perusahaan.
 Proses outsourcing harus dipantau dan dievaluasi secara berkala untuk
memastikan bahwa tujuan yang diinginkan tercapai.

11
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Outsourcing dapat menjadi strategi yang efektif untuk meningkatkan
efisiensi, efektivitas, dan profitabilitas rantai pasokan. Namun, penting untuk
mempertimbangkan manfaat, peran dan risiko outsourcing dengan cermat
sebelum memutuskan untuk melakukannya. Penting juga untuk memilih mitra
outsourcing yang tepat, mengelola proses outsourcing dengan baik, dan
menerapkan strategi mitigasi untuk meminimalkan risiko yang terkait dengan
outsourcing.
Peran Outsourcing atau pengalihdayaan sebagai mengelola sumber
pasokan merupakan hal yang krusial dalam rantai pasokan. Perusahaan
menerapkan outsourcing sebagai strategi untuk mempengaruhi kesuksesan,
menerapkan strategi baru untuk memenangkan persaingan. Outsourcing memiliki
beberapa alasan, antara lain Pengurangan Biaya atau Efisiensi Biaya, Akses
terhadap keterampilan yang lebih baik dan teknologi baru, Fokus pada kompetensi
utama, Fleksibilitas, Risiko yang lebih rendah dan Pengurangan pengeluaran
untuk pembelian aset
Outsourcing dapat menjadi alat yang berharga untuk meningkatkan kinerja
rantai pasokan dan mencapai tujuan bisnis. Namun, penting untuk menerapkan
strategi outsourcing dengan hati-hati dan cermat untuk memastikan keberhasilan.
Dengan perencanaan yang matang, seleksi mitra yang tepat, dan manajemen yang
efektif, outsourcing dapat membantu perusahaan mencapai keunggulan kompetitif
dan meningkatkan nilai bagi pelanggan.

12
DAFTAR PUSTAKA

Reno Ade. 2022.Outsourcing Sebagai Siasat Rantai Pasokan Universitas


Muhammadiyah Malang

Brian Bir. 2024. Perbedaan Outsourcing dan Insourcing. Asosiasi Penasihat


Perusahaan. https://www.investopedia.com/contributors/98059/

Ghada melki. 2023. Mendorong Keunggulan Bagaimana Pengalihdayaan Rantai


Pasokan Mempengaruhi Bisnis. https://www.linkedin.com/?trk=article-ssr-
frontend-pulse_nav-header-logo

https://boothandpartners.com/blog/5-positive-effects-of-outsourcing-on-your-
business/

https://typeset.io/questions/what-are-the-disadvantages-of-outsourcing-in-supply-
chain-5dbhh9irqv

https://insight.wellcode.io/peran-outsourcing-dalam-rantai-pasok

13

Anda mungkin juga menyukai