Anda di halaman 1dari 63

ASESMEN KOMPETENSI MINIMUM

(AKM)

GUNANTO

GUNANTO MOTIVATRUST Gunanto Suprapto

@mr.gunanto gheakhanza@yahoo.com
INFO UMUM AKM
 Tujuan utama:  Dilaksanakan oleh  Teknis pelaksanaan
pemetaan pemerintah pada AKM diatur oleh
kemampuan literasi mulai September- pemerintah.
dan numerasi, Oktober 2021
pemetaan karakter  Peserta: kelas 5, 8
dan lingkungan dan 11
budaya
 Jenis literasi:
membaca dan
numerasi
APA YANG MINIMUM?

Literasi
membaca:
menemukan, mengolah,
mengevaluasi
Numerasi : memahami,
mengaplikasikan, menalar
Kecakapan yang diperlukan untuk menghadapi abad-21

Literasi Dasar Kompetensi Karakter


Kemampuan menggunakan core Kemampuan siswa menyelesaikan Kemampuan siswa menghadapi
skills untuk kehidupan sehari-hari permasalahan kompleks perubahan pesat pada lingkungan

Literasi membaca Berpikir kritis Ingin tahu

Numerasi Kreatif Inisiatif

Literasi IPA Komunikasi


Gigih
Literasi TIK Kolaborasi
Adaptif
Literasi finansial Kepemimpinan
Literasi budaya & Kepekaan sosial
bermasyarakat dan budaya
Ujung dari AKM adalah murid
dapat menyelesaikan masalah
yang dihadapi sehari-hari.
Dengan demikian AKM ada
dalam semua mata pelajaran.
PENYIKAPAN AKM

Hindari kepanikan

Terapkan dalam pembelajaran

Latihan melakukan AKM mandiri


AKM
 Dalam rangka menyiapkan peserta didik yang memiliki kecakapan
abad ke-21, pemerintah akan melakukan asesmen kemampuan
minimum (AKM) pada tahun 2021 yang meliputi asesmen pada literasi
membaca dan numerasi, yaitu asesmen pada kemampuan bernalar
menggunakan bahasa (literasi membaca) dan asesmen kemampuan
bernalar menggunakan matematika (numerasi).
 Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) merupakan penilaian kemampuan
minimum (paling dasar) yang harus dimiliki oleh peserta didik pada jenjang
tertentu
 Soal-soal yang dikembangkan pada AKM bersifat kontekstual, berbagai
bentuk soal, mengukur kompetensi pemecahan masalah, dan
merangsang peserta didik untuk berpikir kritis.
AKM
 AKM dapat menghasilkan peta kecakapan tentang literasi membaca dan
numerasi peserta didik pada kelas 5, 8, dan 11 yang dapat digunakan
untuk memperbaiki proses pembelajaran di satuan pendidikan
 Pada literasi membaca terdapat kompetensi dan subkompetensi dengan
peningkatan kompetensi sesuai dengan jenjang/level, sedangkan pada
numerasi terdapat domain dan subdomain dengan disertai level kognitif
yang perlu dikuasai peserta didik pada setiap level.
 Bentuk soal AKM bervariasi, yaitu pilihan ganda (PG), pilihan ganda
kompleks, menjodohkan, isian, dan esai atau uraian
KONSTELASI AKM

LITERASI MEMBACA NUMERASI


KONTEN • Teks Informasi • Bilangan
• Teks Sastra • Geometri dan Pengukuran
• Aljabar
• Data dan ketidakpastian
PROSES/LEVEL KOGNITIF L1: Menemukan Informasi L1: Pemahaman
L2: Interpretasi dan Integrasi L2: Penerapan/Aplikasi
L3: Evaluasi dan Refleksi L3: Penalaran
KONTEKS • Personal • Personal
• Sosial Budaya • Sosial Budaya
• Saintifik • Saintifik
BENTUK SOAL AKM

.../? ?/!
Pilihan Ganda Isian/Jawaban Essay/Uraian
Singkat

Pilihan Ganda Menjodohkan


Kompleks*
BENTUK SOAL

PILIHAN GANDA
Infographic Designed
ESSAY/URAIAN
? /!
Easy to change colors, photos and Text.
Terdiri dari pokok soal dengan beberapa Soal yang menuntut peserta didik untuk
pilihan jawaban dan terdapat satu mengingat dan mengemukakan atau
jawaban yang benar. mengekspresikan gagasan-gagasan dalam
bentuk uraian tertulis.
Untuk kelas 1 sampai 3 sebanyak 3 Jawaban peserta didik diskor sesuai dengan
pilihan, kelas 4 sampai 9 sebanyak 4 kompleksitas jawaban.
pilihan, kelas 10 sampai 12 sebanyak 5
pilihan jawaban. Buatlah pedoman penskoran segera setelah
Memenuhi kaidah penulisan soal. soal ditulis dengan cara menguraikan
komponen yang akan dinilai atau kriteria
penskoran. Untuk soal uraian yang
Peserta didik diberi skor 1 apabila jawabannya kompleks diskor 2-1-0,
menjawab benar, dan skor 0 apabila sedangkan yang jawabannya sederhana dan
menjawab salah. tidak bisa dirinci 2-1-0, diberi skor 1-0.
BENTUK SOAL

ISIAN/JAWABAN SINGKAT .../?


InfographicMENJODOHKAN
Designed
Easy to change colors, photos and Text.

Mengukur kemampuan peserta tes dalam Menuntut peserta tes untuk memberikan
mencocokkan, menyesuaikan, dan jawaban singkat.
menghubungkan antardua pernyataan.
Jawaban dapat berupa frasa, kata, angka,
Terdiri dari 2 lajur. Lajur kiri untuk atau simbol.
pernyataan yang akan ditanyakan (premis)
dan lajur kanan untuk jawaban (respon).
Pokok soal bisa dalam bentuk kalimat tidak
lengkap atau dalam bentuk kalimat tanya.
Jumlah respon harus lebih banyak dari
jumlah pernyataan (premis).
BENTUK SOAL

PILIHAN GANDA KOMPLEKS

Terdiri dari pokok soal dengan beberapa Pernyataan diberi tanda centang pada kotak
pernyataan (minimal 3). yang disediakan (pada kolom Ya/Tidak,
Benar/Salah, atau pilihan lain yang sesuai).

Jika jumlah pernyataan 3-5 dengan 2 pilihan Jika jumlah pernyataan lebih dari 5 dengan lebih
jawaban (ya - tidak, benar - salah), diberi skor 1 bila dari 2 pilihan jawaban, diberi skor 2 bila semua
semua jawaban benar, dan 0 bila ada jawaban salah. jawaban benar, skor 1 bila 3-4 pernyataan benar dan
0 bila kurang dari 3 pernyataan dijawab benar.

Catatan: Penentuan pedoman penskoran (2-1-0 atau


1-0) dilakukan dengan melihat kompleksitas
pernyataan yang dibuat, tetapi skor tetap bergradasi
2-1-0 atau 1-0.
STIMULUS
Edukatif
Soal-soal saat ini mulai didesain dengan mengacu
pada stimulus dengan konteks yang beragam
yang dapat ditemukan dalam kehidupan sehari-
hari, dengan elaborasi tabel, grafik, ilustrasi Menarik
terutama untuk jenis stimulus multiple items
dengan ilustrasi yang kontekstual dan
informatif.

Stimulus harus mengajak peserta Inspiratif


didik untuk berpikir kritis,
mengidentifikasi masalah, dan ada
transfer konsep yang akan digunakan
untuk menyelesaikan masalah. Keterbaruan
LITERASI MEMBACA
LITERASI MEMBACA
 Literasi membaca adalah kemampuan untuk memahami, menggunakan, mengevaluasi,
merefleksikan bentuk-bentuk teks tertulis yang dibutuhkan oleh masyarakat dan/atau
dihargai oleh individu. Pembaca dapat membangun makna dari teks dalam berbagai
bentuk. Mereka membaca untuk mengembangkan pengetahuan dan potensi serta untuk
berpartisipasi dalam masyarakat sebagai warga negara Indonesia dan dunia.
 Kemampuan literasi membaca juga diharapkan mampu membentuk karakter, menggali
kemampuan berpikir kritis dan kreatif, dan mampu menumbuhkan partisipasi secara
positif dalam komunikasi dan kerjasama.
 Konten teks dikelompokkan menjadi dua, yaitu teks sastra dan teks informasi.
 Melalui teks sastra peserta didik dapat memperoleh hiburan, menikmati cerita, dan
melakukan perenungan untuk menghayati permasalahan kehidupan yang ditawarkan
pengarang.
 Melalui teks informasi peserta didik dapat memperoleh fakta, data, dan informasi untuk
pengembangan wawasan dan ilmu pengetahuan yang bersifat ilmiah.
Konteks Literasi Membaca
 Bahan bacaan literasi AKM dapat mencakup tiga konteks, yaitu (a) konteks
personal, (b) konteks sosial-budaya, dan (c) konteks saintifik.
 Konteks personal adalah teks atau bacaan yang berisi peristiwa, latar, aksi, karakter, atmosfer/suasana,
perasaan, ide maupun wawasan yang bersifat personal (individual). Isi bacaan pada konteks personal dapat
berupa hobi, cita-cita, peristiwa atau pengalaman pribadinya, memilih/menentukan gaya hidup,
pekerjaan/profesi, dan lain-lain yang bersifat personal (individual).
 Konteks sosial-budaya yaitu bacaan yang mencerminkan pandangan masyarakat terkait kondisi sosial-
budaya. Contohnya, mengenai informasi kondisi kultural suatu masyarakat atau suatu bangsa.
 Konteks saintifik yaitu teks atau bacaan yang dapat meningkatkan kemampuan untuk memahami
pengetahuan kecakapan ilmiah dengan mengidentifikasi pertanyaan, memperoleh pengetahuan baru,
menjelaskan fenomena ilmiah, serta mengambil simpulan berdasar fakta, memahami karakteristik sains,
kesadaran bagaimana sains dan teknologi membentuk lingkungan alam, intelektual, dan budaya, serta
kemauan untuk terlibat dan peduli terhadap isu-isu yang terkait sains (OECD, 2016). Isi bacaan pada konteks
saintifik ini dapat berupa ilmu ruang angkasa, ilmu medis/obat-obatan, kandungan gizi, ilmu fisika,
cuaca/iklim, gejala alam, ilmu biologi, dan lain-lain yang terkait dengan ilmiah dan teknologi.
Level Kognitif Literasi Membaca
1. Menemukan informasi (access and retrieve).
Kompetensi yang diharapkan dapat dicapai peserta didik adalah menemukan, mengidentifikasi, dan
mendeskripsikan suatu gagasan atau informasi eksplisit dalam teks. Retrieve mendeskripsikan proses
memilih informasi yang diperlukan, sedangkan access lebih pada bagaimana proses mencapai ke tempat
atau keberadaan informasi yang diperlukan tersebut
2. Memahami (interpret and integrate),
Pada level kognitif ini, pembaca diharapkan dapat mengolah apa yang telah dibaca sehingga timbul sebuah pemahaman dalam
dirinya dari teks (interpret and integrate). Untuk menuju tahap ini, pembaca harus dapat menguraikan dan mengintegrasikan
informasi yang ditemukan dengan cara membandingkan dan mengontraskan ide atau informasi dalam atau antarteks, membuat
kesimpulan, mengelompokkan, dan mengombinasikan ide dan informasi dalam teks atau antarteks.
3. Mengevaluasi dan merefleksi (evaluate and reflect).
Menggunakan pengetahuan, ide, atau sikap yang berada di luar teks untuk membuat penilaian pada
teks atau membuat refleksi terhadapnya. Tahap ini merupakan tahap tertinggi dari proses membaca.
Dalam tahap ini peserta didik diminta mampu untuk menganalisis, memprediksi, dan menilai konten,
bahasa, dan unsur-unsur dalam teks. Peserta didik juga diharapkan mampu merefleksi atau membuat
sebuah gambaran atau opini terhadap apa yang dibaca dikaitkan dengan pengalaman diri dan
kehidupan sekitarnya.
PRESENTASE DISTRIBUSI SOAL AKM NUMERASI
ESTIMASI BENTUK SOAL AKM
Bentuk Soal AKM Nasional AKM Kelas (Guru)

Pilihan Ganda 20% 20%

Pilihan Ganda 60% 40%


Komplek
Menjodohkan 10% 10%

Isian singkat 5% 5%

Uraian 5% 25%
CONTOH SOAL AKM
SEKOLAH DASAR
L I T E R A S I - BAHASA
Contoh Stimulus dan Soal
Bahasa Indonesia SD

Gotong royong memberikan banyak sekali keuntungan. Semakin


Gotong Royong banyak orang yang menyelesaikan pekerjaan berat, maka akan
semakin ringan pekerjaan itu. Selain meringankan pekerjaan berat,
gotong royong juga membuat sebuah pekerjaan menjadi lebih cepat
selesai. Artinya, gotong royong dapat membuat pekerjaan menjadi
lebih efektif dan efisien. 
Gotong royong juga menumbuhkan peduli, tolong-menolong,
kebersamaan, dan kekeluargaan antar sesama anggota masyarakat
Masyarakat yang mau melakukan gotong royong akan lebih peduli
pada orang-orang yang ada di sekitarnya. Mereka rela untuk saling
berbagi dan tolong menolong. Masyarakat juga dapat lebih rukun
karena gotong royong menjaga kebersamaan dan kekeluargaan
antar sesama anggota yang ada di masyarakat.  
Gotong royong juga dapat meningkatkan rasa persatuan bangsa.
Masyarakat yang sudah rukun di tingkat RT dan RW akan mampu
menjalin persatuan pada tingkat nasional sehingga persatuan dapat
terwujud dari Sabang sampai Merauke, yakni pada seluruh wilayah
di Indonesia.

http://ciputrauceo.net/blog/2016/2/15/gotong-royong-dan-manfaat-gotong-royong-bagi-
kehidupan
L I T E R A S I - BAHASA

SOAL 1
Jenjang SD
Apa saja manfaat gotong-royong sesuai dengan isi bacaan
Kompetensi Dasar 3.1 Mencermati gagasan pokok dan tersebut?
gagasan pendukung yang diperoleh Berilah tanda V pada kolom paling kiri!
Infographic Designed
dari teks lisan, tulis, atau gambar, Kamu dapat memilih lebih dari satu jawaban.
peta, dan grafik.
Materi Membaca pemahaman A Menimbulkan kerukunan dalam masyarakat.
B Merasakan kesulitan yang dialami orang lain.
Level Kognitif Level 1
C Membuat pekerjaan cepat selesai.
Indikator Soal Disajikan teks, peserta didik dapat
menentukan informasi tersurat D Meringankan orang lain yang sedang terkena
pada teks yang disajikan. musibah.

Bentuk soal PGK


Pedoman Penskoran
Skor 1: mencentang pernyataan A dan C
Skor 0: Jawaban lainnya
L I T E R A S I - BAHASA

SOAL 2

Jenjang SD Mengapa gotong royong dapat menumbuhkan rasa


peduli terhadap lingkungan?
Infographic
Kompetensi DasarDesigned
3.1 Mencermati gagasan pokok dan
gagasan pendukung yang diperoleh
dari teks lisan, tulis, atau gambar,
A. Orang berperilaku baik ketika sedang bergotong
peta, dan grafik. royong.
Materi Membaca pemahaman B. Gotong royong bertujuan membantu orang lain.
C. Masyarakat terbiasa bekerja sama dengan orang
Level Kognitif Level 2
lain.
D. Ketika sedang bergotong royong, mereka saling
menolong.
Indikator Soal Disajikan teks, peserta didik dapat
menentukan informasi tersirat pada
teks yang disajikan. Kunci: D

Pedoman Penskoran
Bentuk soal PG Skor 1: memilih pilihan D
Skor 0: memilih pilihan selain D
LITERASI–BAHASA

SOAL 3

Ada yang perlu diperbaiki pada gambar supaya sesuai


Jenjang SD dengan isi teks.
Bagian manakah itu? Jelaskan jawabanmu!
Kompetensi DasarDesigned
Infographic 3.1 Mencermati gagasan pokok dan
gagasan pendukung yang diperoleh A. Gambar balok diganti dengan gambar makanan
dari teks lisan, tulis, atau gambar,
peta, dan grafik. karena semut biasanya menggotong makanan.
Materi Membaca pemahaman B. Semut diganti dengan gambar orang karena isi teks
menjelaskan tentang gotong royong oleh
Level Kognitif Level 3 masyarakat.
C. Gambar balok diganti dengan gambar rumah
Indikator Soal Disajikan teks, peserta didik dapat supaya berhubugan dengan pembuatan rumah oleh
memperbaiki gambar ilustrasi masyarakat.
supaya sesuai dengan isi bacaan. D. Gambar balok dan semuat diganti semua dengan
gambar orang yang sedang memberi makanan pada
Bentuk soal Pilihan Ganda
pengemis.
Kunci: B

Pedoman Penskoran
Skor 1: memilih pilihan B
Skor 0: memilih pilihan selain B
Literasi Membaca:

Teks Informasi

Retrieve and Access


Literasi Membaca:

Teks Informasi
Interpret and Integrate
Literasi Membaca:

Teks Informasi
Reflect and Evaluate
Literasi Membaca:

Teks Sastra
Retrieve and Access
Literasi Membaca:

Teks Sastra
Interpret and Integrate
Literasi Membaca:

Teks Sastra
Evaluate and Reflect
NUMERASI
Numerasi
 Numerasi adalah kemampuan berpikir menggunakan konsep,
prosedur, fakta, dan alat matematika untuk menyelesaikan
masalah sehari-hari pada berbagai jenis konteks yang relevan untuk
individu sebagai warga negara Indonesia dan dunia. Numerasi
dimaknai sebagai kemampuan yang dimiliki oleh seseorang dalam
menggunakan pengetahuan matematika yang dimilikinya dalam
menjelaskan kejadian, memecahkan masalah, atau mengambil
keputusan dalam kehidupan sehari-hari.
 Domain konten pada numerasi dibagi menjadi 4, yaitu Bilangan,
Geometri dan Pengukuran, Aljabar, serta Data dan Ketidakpastian
KONTEKS NUMERASI

PERSONAL
Konteks ini berfokus pada aktivitas
seseorang, keluarganya, atau
kelompoknya. SOSIAL BUDAYA
Konteks ini berkaitan masalah
komunitas atau masyarakat (baik itu
lokal/daerah, nasional, maupun
SAINTIFIK global).
Konteks ini berkaitan dengan aplikasi
matematika di alam semesta dan isu
serta topik yang berkaitan dengan sains
dan teknologi.
KONTEKS PERSONAL

Berfokus pada aktivitas seseorang, keluarganya,


atau kelompoknya.

Konteks ini meliputi hal-hal yang berkaitan


dengan persiapan makanan, belanja, permainan,
kesehatan pribadi, transportasi pribadi, olahraga,
perjalanan, penjadwalan pribadi, dan keuangan
pribadi.

Konteks ini mencakup hobi, cita-cita, dan juga cara


seseorang dalam melakukan pekerjaan seperti
mengukur, menghitung biaya, memesan bahan untuk
bangunan, penggajian, akuntansi, kontrol kualitas,
penjadwalan, dan pengambilan keputusan terkait 01. PERSONAL
pekerjaan.

Peserta didik dapat mengenali peran matematika


dalam kehidupan pribadi mereka.
Suatu restoran pizza menawarkan pizza dengan dua macam topping
dasar, yaitu keju dan tomat. Pelanggan juga dapat memesan pizza
dengan tambahan ekstra topping. Ada empat pilihan untuk ekstra
Contoh
topping, yaitu daging, jamur, salami, dan zaitun.
Dina ingin memesan pizza dengan dua macam topping berbeda.
Konteks
Berapa banyak pilihan kombinasi topping yang bisa dipesan Dina? Personal
 
Adaptasi dari OECD (2009)
OECD. 2009. Take the test. Sample questions from OECD’s PISA assessments. Paris:
OECD
.

PENJELASAN:

Soal tersebut menanyakan banyak pilihan kombinasi topping yang dapat Dina
pesan. Di sini, peserta didik memposisikan diri sebagai Dina, seorang pribadi
yang sedang menyelesaikan masalah pribadinya (dalam hal ini memesan
makanan) dengan konsep matematika. Oleh karena itu, soal ini masuk dalam
konteks personal.
KONTEKS SOSIAL BUDAYA
Masalah yang diklasifikasikan dalam konteks ini
adalah masalah komunitas atau masyarakat (baik
itu lokal/daerah, nasional, maupun global)

Konteks ini meliputi sistem pemungutan suara,


transportasi publik, pemerintahan, kebijakan
publik, demografi, periklanan, statistik, dan
ekonomi nasional.

Peserta didik diharapkan dapat mengenali peran 02 SOSIAL BUDAYA


matematika dalam hidup sebagai anggota
komunitas yang konstruktif
Seorang reporter berita menunjukkan grafik dan menyampaikan bahwa:
“Grafik menunjukkan bahwa terdapat peningkatan kriminalitas yang sangat
pesat dari tahun 1998 ke 1999”
Contoh
Konteks
Sosial
Budaya
Apakah penafsiran grafik oleh reporter tersebut tepat? Berikan penjelasan.
 
Adaptasi dari OECD (2009)
OECD. 2009. Take the test. Sample questions from OECD’s PISA assessments. Paris: OECD

Penjelasan:
Soal ini menanyakan pendapat peserta didik mengenai penafsiran grafik kriminalitas oleh seorang
reporter. Dalam hal ini, peserta didik akan memposisikan diri sebagai anggota masyarakat yang akan
memberikan respon/pendapat mengenai pernyataan reporter mengenai perilaku penyimpangan sosial
yang terjadi (dalam hal ini kriminalitas) dengan menggunakan konsep membaca data. Oleh karena itu,
soal ini masuk dalam konteks sosial-budaya.
KONTEKS SAINTIFIK

Berkaitan dengan aplikasi matematika di alam


semesta dan isu serta topik yang berkaitan
dengan sains dan teknologi.

Konteks yang terkait dengan keilmuan


matematika disebut konteks intra-matematika, 03.
sedangkan yang terkait dengan keilmuan lainnya SAINTIFIK
disebut ekstra-matematika.
Suatu Rumah memiliki atap berbentuk limas.
Contoh
Konteks
Gambar di bawah adalah model matematika dari atap rumah yang dibuat oleh siswa. Saintifik
Intra

Lantai loteng, yaitu persegi ABCD pada gambar, berupa persegi. Rangka atap adalah rusuk
balok EFGH.KLMN. E adalah titik tengah AT, F adalah titik tengah BT, G titik tengah CT, dan
H titik tengah DT. Semua rusuk limas memiliki panjang 12 m. Penjelasan:
Soal ini memang diawali dengan
Pertanyaan 1. konteks dunia nyata, yaitu atap
Luas lantai loteng ABCD = …. m2 rumah. Namun, konteks tersebut
pada akhirnya diabaikan karena
Pertanyaan 2: model matematika dari atap
Panjang EF = … m rumah sudah disediakan
  langsung di soal. Dalam hal ini,
(sumber: OECD, 2009) fokus peserta didik adalah
OECD. 2009. Take the test. Sample questions from OECD’s PISA assessments. Paris: OECD bentuk formal matematika.
Untuk diobati penyakitnya, seorang pasien di rumah sakit disuntik obat. Tubuh
pasien secara bertahap mengolah obat tersebut sehingga setelah 1 jam hanya
tersisa 60% obat yang masih aktif. Pola ini berlanjut terus, yaitu di akhir setiap satu
jam hanya ada 60% obat dari periode satu jam sebelumnya yang masih aktif.
Contoh
Pasien tersebut diberi dosis 300 mg obat pada pukul 8 pagi. Konteks
Lengkapi tabel di bawah dengan menuliskan sisa obat yang masih aktif di akhir
setiap periode satu jam. Saintifik
 
 
Ekstra
 
Adaptasi dari OECD (2009)
OECD. 2009. Take the test. Sample questions from OECD’s PISA assessments. Paris: OECD

Penjelasan:
Konteks saintifik pada contoh tersebut adalah mengenai tingkat kepekatan obat. Pada soal ini, peserta
didik menerapkan ilmu matematika berupa pola bilangan untuk menyelesaikan masalah yang berkaitan
dengan kepekatan obat. Konteks pada soal ini melekat dalam prosedur penyelesaian soal dari awal
hingga akhir. Dalam hal ini, fokus peserta didik bukan hanya tentang pola bilangan, melainkan juga
tentang jumlah obat yang masih tetap aktif di tubuh seorang pasien. Oleh karena itu, soal ini bisa
dikategorikan sebagai soal dengan konteks ekstra-matematika.
LEVEL KOGNITIF NUMERASI

10/5
PEMAHAMAN
(KNOWING) 1 3
PENALARAN
(REASONING)

2
APLIKASI
(APPLYING)
PENGETAHUAN (KNOWING)
Knowing

Aspek Contoh
Menilai kemampuan pengetahuan Mengingat Mengingat definisi, sifat bilangan,unit
pengukuran, sifat bentuk geometris, notasi
peserta didik tentang fakta, bilangan
proses, konsep, dan prosedur. Mengidentifikasi Mengidentifikasi bilangan, ekpresi, kuantitas, dan
bentuk. Mengidentifikasi identitas yang secara
matematis setara (seperti: desimal, persentase,
pecahan)
Mengklasifikasikan Mengklasifikasikan bilangan, ekspresi, jumlah,
Kata kunci: mengingat, dan bentuk-bentuk yang memiliki sifat yang
mengidentifikasi, serupa
mengklasifikasikan, menghitung, Menghitung Melakukan prosedur algoritma: penambahan,
pengurangan, perkalian, dan pembagian serta
mengambil/memperoleh, dan kombinasinya, melakukan prosedur aljabar yang
mengukur. efektif.
Mengambil/ Mengambil/memperoleh informasi dari bagan,
Memperoleh tabel, teks, atau sumber-sumber yang lain
Mengukur Menggunakan instrumen pengukuran dan
memilih unit yang tepat.
Contoh
Soal
Level
Knowing
Penjelasan:

Soal tersebut merupakan


contoh soal level knowing
karena untuk menjawab
pertanyaan yang diberikan,
peserta didik cukup mengambil
informasi dalam stimulus yang
diberikan tanpa melakukan
analisis terlebih dahulu.
Kompetensi yang dibutuhkan
dalam menjawab soal ini hanya
cara membaca data pada
diagram batang.
Applying
APLIKASI (APPLYING) Aspek Contoh
Memilih strategi Menentukan operasi, strategi, dan aturan
yang sesuai dan efisien untuk
Kemampuan matematika dalam memecahkan masalah dunia nyata yang
menerapkan pengetahuan dan dapat diselesaikan dengan menggunakan
berbagai metode
pemahaman tentang fakta-fakta,
relasi, proses, konsep, prosedur, Menyatakan/ menyajikan data dalam tabel atau grafik,
dan metode pada konteks situasi membuat model merumuskan persamaan,
nyata untuk menyelesaikan pertidaksamaan, gambar geometris, atau
diagram yang memodelkan suatu
masalah atau menjawab masalah, membangun sebuah
pertanyaan. representasi dari hubungan matematika
yang diberikan.
Menerapkan/ Menerapkan/melaksanakan strategi dan
melaksanakan operasi untuk memecahkan masalah
Kata kunci: memilih/menentukan, dunia nyata yang berkaitan dengan
konsep dan prosedur matematika yang
menyatakan/membuat model, dan dikenal.
menerapkan/melaksanakan. Menafsirkan Memberikan interpretasi atau tafsiran
. terhadap penyelesaian masalah yang
diperoleh.
Contoh
Soal
Level
Applying

Penjelasan:
Meskipun sekilas soal tersebut
seperti meminta peserta didik
melakukan suatu evaluasi, soal
tersebut hanya termasuk level
applying. Hal ini disebabkan
peserta didik hanya
membutuhkan kompetensi cara
membuat model diagram
batang dari sekumpulan data
yang diberikan, untuk
menjawab pertanyaan yang
diberikan.
PENALARAN (REASONING)

Kemampuan penalaran peserta Reasoning


didik dalam menganalisis data
dan informasi, membuat Aspek Contoh
kesimpulan, dan memperluas Menganalisis menentukan, menggambar, atau
pemahaman mereka dalam menggunakan hubungan dalam bilangan,
situasi baru, meliputi situasi yang ekspresi, jumlah, dan bentuk
tidak diketahui sebelumnya atau Memadukan Menghubungkan elemen, pengetahuan
konteks yang lebih kompleks. yang berbeda, menghubungkan
representasi untuk memecahkan masalah

Kata kunci: menganalisis, Mengevaluasi Menilai strategi pemecahan masalah dan


solusi alternatif
memadukan (mensintesis),
Menyimpulkan Membuat kesimpulan yang valid
mengevaluasi, menyimpulkan, berdasarkan informasi dan fakta-fakta
dan membuat justifikasi. Membuat justifikasi Memberikan argumen matematis untuk
mendukung klaim
Contoh
Soal
Level
Reasoning
Penjelasan:
Untuk menyelesaikan soal ini,
peserta didik harus melakukan
justifikasi terhadap
kemungkinan penggabungan
data waktu dekomposisi
sampah organik dan anorganik
menjadi sebuah diagram
batang. Untuk memperkuat
argumennya, peserta didik
harus mengevaluasi
kemungkinan penggabungan
kedua data dengan
menggunakan konsep
hubungan satuan waktu dan
penyajian data dalam diagram
batang.
L3
Beli Kemeja
Desi ingin membeli kemeja. Dia melihat kemeja Rp 200.000,00 dengan label
discount 50% + discount 20% di toko A. Dia juga melihat kemeja yang sama Rp
200.000,00 dengan label discount 70% di toko B. Desi membawa uang Rp
70.000,00. Toko mana yang ia pilih? Mengapa?

Tema Kegiatan ekonomi


Konten Bilangan (persentase)
Konteks Personal (belanja)
Level kognitif Penalaran (argumen)

Bentuk soal Uraian


Kompetensi Melakukan operasi hitung
persentase

Sumber: Erlangga Fokus AKM SD-Penerbit Erlangga


STIMULUS
10/5 BILANGAN

P dan Q merepresentasikan bilangan pecahan pada garis bilangan di atas.


Pasangkan P dan Q dengan nilai pecahan yang mungkin.
PERTANYAAN 1

Jenjang Kelas 4

Domain Bilangan

Konteks Saintifik Intra Matematika

Level Kognitif Knowing (Pemahaman)


Pedoman Penskoran:
Skor penuh Kompetensi Mengetahui posisi pecahan pada
1 P dengan ½ dan Q dengan ¾ garis bilangan
Jawaban salah Bentuk soal Menjodohkan
0 Jawaban lain (termasuk “-“, “x”, atau di luar konteks

Sumber: TIMSS release items


Diketahui P × Q = N. PERTANYAAN 2
Berikut ini manakah yang menunjukkan posisi N pada garis
bilangan?

Infographic Designed
Jenjang Kelas 6

Domain Bilangan

Konteks Saintifik Intra Matematika

Level Kognitif Reasoning (Penalaran)

Kompetensi Menghitung hasil perkalian


pecahan
Bentuk soal Pilihan Ganda

Kunci Jawaban: D Sumber: TIMSS release items


STIMULUS
2x+3y ALJABAR

Pat memiliki kepingan berbentuk persegi yang berwarna merah dan hitam. Pat menggunakan
Infographic Designed
kepingan-kepingan tersebut untuk membentuk bentuk persegi yang lebih besar.
Persegi ukuran 3 x 3 Persegi ukuran 4 x 4
memiliki 1 keping hitam memiliki 4 keping hitam
dan 8 keping merah dan 12 keping merah

M M M M M M M

M H M M H H M H keping hitam

M M M M H H M
M keping merah

M M M M

Pat melanjutkan untuk membentuk persegi ukuran 4 x 4, 5 x 5, 6 x 6, dan seterusnya


menggunakan kepingan-kepingan tersebut dengan pola yang sama seperti pola pada kedua
persegi di atas.
PERTANYAAN 2
Persegi yang berhasil dibentuk oleh Pat memiliki 49
kepingan hitam. Berapa banyak kepingan merah yang
digunakan Pat untuk membentuk persegi tersebut? Jenjang Kelas 6
 
…….. kepingan merah Domain Aljabar

Konteks Personal

Level Kognitif Reasoning (Penalaran)

Kompetensi Menentukan suku ke-n pada suatu pola


Pedoman Penskoran bilangan sederhana
Skor Bentuk soal Isian Singkat
1 32
Skor
0 Jawaban lain (termasuk “-“, “x”, atau di luar konteks
soal)  
(sumber:TIMSS release items)
STIMULUS
GEOMETRI & PENGUKURAN

Infographic Designed BIANGLALA


 
Sebuah bianglala raksas ada di tepi sungai. Lihat gambar dan diagram berikut!
 

Bianglala itu mempunyai diameter luar 140 meter dan titik tertingginya adalah 150
meter dari dasar sungai. Bianglala itu berputar sesuai dengan arah panah yang
ditunjukkan pada gambar.
 
PERTANYAAN
Bianglala berputar dengan kecepatan konstan. Satu putaran Jenjang Kelas 8
penuh bianglala tersebut membutuhkan waktu 40 menit.
John mulai menaiki bianglala dari titik naik yaitu P. Di Domain Geometri dan Pengukuran
manakah John akan berada 30 menit kemudian?
Konteks Personal
 
Pada titik R Level Kognitif Applying (Aplikasi)

Di antara R dan S Kompetensi Memahami sifat-sifat bangun datar


dan hubungan antara bangun datar
sertaTeorema Pythagoras
Pada titik S
Bentuk soal Pilihan Ganda
Di antara titik S dan P
 
  Pedoman Penskoran
(sumber:PISA release items)
Skor 1: C. Pada titik S

Skor 0: Jawaban lain.


STIMULUS
DATA & KETIDAKPASTIAN

EKSPOR
Grafik di bawah ini memberikan informasi tentang ekspor dari Zedland, sebuah negeri
Infographic Designed
yang menggunakan satuan mata uang zed.
PERTANYAAN 1

Berapakah nilai ekspor total dari Zedland


(dalam juta zed) di tahun 1998? Jenjang Kelas 6

Domain Data dan Ketidakpastian

Pedoman Penskoran Konteks Sosial Budaya


Skor 1: 27,1 juta zeds atau 27.100.000 zeds atau
Level Kognitif Knowing (Pemahaman)
27,1 (satuan tidak diperlukan)
Kompetensi 'Membaca (= memetik informasi
Skor 0: Jawaban lain.
dari) data yang disajikan dalam
bentuk tabel, diagram batang,
dandiagram lingkaran
Bentuk soal Jawaban Singkat
Berapakah harga jus buah yang diekspor dari Zedland PERTANYAAN 2
di tahun 2000?

1,8 juta zed.


Jenjang Kelas 6
2,3 juta zed. Domain Data dan Ketidakpastian

3,4 juta zed. Konteks Sosial Budaya

Level Kognitif Applying (Aplikasi)


3,8 juta zed.
Kompetensi Membaca (= memetik informasi
dari) data yang disajikan dalam
Pedoman Penskoran bentuk tabel, diagram batang,
dandiagram lingkaran
Skor 1: D. 3,8 juta zed
Bentuk soal Pilihan Ganda
Skor 0: Jawaban lain.

 
(sumber: PISA release items)
STIMULUS
DATA & KETIDAKPASTIAN

Pemutar yang Rusak


Infographic Designed
Perusahaan Elektrik memproduksi dua tipe alat elektronik yaitu pemutar video dan
pemutar audio. Di akhir produksi harian, pemutar yang diproduksi diuji dan pemutar
yang rusak akan disingkirkan untuk diperbaiki.
Tabel berikut menunjukkan rata-rata jumlah pemutar pada tiap tipe yang dibuat per hari
dan rata-rata persentase pemutar yang rusak per hari.

Tipe Pemutar rata-rata jumlah pemutar yang rata-rata persentase pemutar


dibuat per hari yang rusak per hari

Pemutar Video 2.000 5%

Pemutar Audio 6.000 3%


PERTANYAAN 1
Berikut adalah tiga pernyataan mengenai produk harian pada Jenjang Kelas 10
perusahaan Elektrik. Apakah pernyataan-pernyataan berikut
benar? Domain Data dan Ketidakpastian
Beri tanda cek (√) pada kolom Benar atau Salah untuk setiap
pernyataan. Konteks Personal

Level Kognitif Knowing (Pemahaman)


Pernyataan
Benar Salah
Kompetensi Memahami dan menggunakan sifat-
Sepertiga pemutar yang     sifat peluang kejadian.
diproduksi tiap hari adalah
pemutar video. Bentuk soal Pilihan Ganda Kompleks
Dari setiap produksi 100 pemutar    
video, ada tepat 5 pemutar yang
rusak
Jika sebuah pemutar audio dipilih     Pedoman Penskoran
secara acak dari produksi harian
untuk diuji, probabilitas jika Skor 1: Tiga jawaban benar dalam urutan: Salah, Salah, Benar
pemutar itu perlu diperbaiki
adalah 0,03 Skor 0: Jawaban lain.
Hasil dari suatu perlombaan lompat jauh di suatu sekolah dilaporkan sebagai berikut: SOAL
Rata-Rata Panjang Lompatan
Jenjang Kelas 8
Tim A 3,6 m
Domain Data dan Ketidakpastian
Tim B 4,8 m
Konteks Personal
Banyak anggota dalam setiap tim adalah sama .
Level Kognitif Reasoning (Penalaran)
Pertanyaan:
Manakah pernyataan berikut yang pasti benar tentang hasil perlombaan Kompetensi Menentukan dan
tersebut? menggunakan mean,
median, dan modus
Setiap siswa di tim B melompat lebih jauh daripada siswa manapun di
tim A. Bentuk soal Pilihan Ganda
Setelah setiap siswa di tim A melompat, ada salah seorang siswa di tim
B yang melompat lebih jauh.

Sebagai sebuah grup, tim B melompat lebih jauh daripada tim A. Kunci : C
Beberapa siswa di tim A melompat lebih jauh dari beberapa siswa di tim
(sumber:TIMSS release items)
B.
 
63

Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai