Anda di halaman 1dari 13

UPT PUSKESMAS TANAH MERAH

TAHUN 2021
Apa itu PPKM

• PPKM adalah Pemberlakuan pembatasan


kegiatan masyarakat (PPKM) berbasis Mikro.
Aturan dan Kebijakan

Aturan ini mengacu pada Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor


3 Tahun 2021 tentang Penanganan Virus Corona (Covid-19).

Kebijakan PPKM Mikro dikeluarkan karena PPKM sebelumnya


dianggap kurang efektif menekan penyebaran virus sehingga
diperlukan pengendalian infeksi virus corona dalam skala lebih
kecil.
Teknis Pelaksanaan

PPKM mikro dilakukan dengan mempertimbangkan


kriteria zonasi pengendalian wilayah hingga tingkat RT,
dengan kriteria sebagai berikut : zona hijau, zona kuning,
zona oranye, dan zona merah.

Untuk koordinasi, pengawasan, dan evaluasi pelaksanaan


PPKM mikro, dibentuk posko tingkat Desa dan Kelurahan,
yang akan diawasi oleh Posko tingkat Kecamatan.
Pembentukan Posko COVID-19
Posko tingkat Desa dan Kelurahan adalah lokasi atau tempat yang menjadi posko
penanganan Covid-19, dan memiliki empat fungsi, yaitu:
1. Pencegahan
2. Penanganan
3. Pembinaan
4. Pendukung pelaksanaan penanganan Covid-19 di tingkat Desa dan Kelurahan

Posko tingkat desa diketuai oleh Kepala Desa, yang dibantu oleh Aparat Desa dan Mitra Desa
lainnya. Sedangkan posko tingkat Kelurahan diketuai oleh Lurah, yang dibantu oleh Aparat
Kelurahan.
Dalam pelaksanaan fungsinya, posko tingkat Desa dan Kelurahan berkoordinasi dengan
Satgas Covid-19 tingkat Kecamatan, Kabupaten/Kota, dan Provinsi, serta TNI/Polri.
Pembentukan posko penanganan Covid-19 di tingkat desa/kelurahan, yang terdiri dari berbagai unsur
masyarakat, di antaranya:
a. Ketua RT 
b. Kepala desa 
c. Babinsa 
d. Bhabinkamtibmas 
e. Satpol PP 
f. PKK 
g. Dasawisma 
h. Karang Taruna 
i. Tokoh masyarakat
j. Relawan dan lainnya 

Posko bertugas melakukan pengendalian infeksi Covid-19, mulai dari sosialisasi protokol kesehatan (prokes),
penegakan prokes, pendataan pelanggaran prokes, hingga pelaporan perkembangan penanganan Covid-19 secara
berjenjang ke level atas.
Seluruh kebutuhan desa akan dibiayai anggaran pendapatan dan belanja desa. Sedangkan kebutuhan posko
penanganan Covid-19 di tingkat kelurahan ditanggung APBD kabupaten/kota.
PPKM mikro dilakukan bersamaan dengan PPKM Kabupaten/Kota, yang terdiri dari:
1. Penerapan Work From Home (WFH) sebesar 50 persen
2. Kegiatan belajar mengajar secara daring
3. Sektor esensial tetap beroperasi 100 persen dengan pengaturan jam operasional, kapasitas,
dan pengetatan protokol kesehatan

Kemudian, diberlakukan sejumlah pembatasan, yaitu:


4. Kegiatan restoran (makan/minum di tempat) dibatasi sebesar 50 persen
5. Pembatasan jam operasional untuk pusat perbelanjaan/mall maksimal pukul 21.00, dengan
pengetatan protokol kesehatan
6. Pembatasan tempat ibadah sebesar 50 persen
7. Menghentikan sementara fasilitas umum dan kegiatan sosial budaya yang dapat
menimbulkan kerumunan
8. Mengatur kapasitas dan jam operasional transportasi umum
9. Mengizinkan kegiatan konstruksi beroperasi 100 persen dengan pengetatan protokol
kesehatan
PPKM mikro dilakukan dengan mempertimbangkan kriteria zonasi pengendalian wilayah hingga
tingkat RT. Kriterianya dibagi menjadi zona hijau, zona kuning, zona oranye, dan zona merah. 

• Zona merah ditetapkan bila terdapat lebih dari 10 rumah dengan kasus
positif. Pada zona tersebut, baru diterapkan PPKM tingkat RT yang
mencakup pelacakan kontak erat, isolasi mandiri, penutupan rumah
ibadah, tempat bermain anak, dan tempat umum lainnya kecuali sektor
esensial. 

• Lebih lanjut, pada RT zona merah diberlakukan larangan berkerumun


lebih dari tiga orang, pembatasan keluar masuk wilayah RT maksimal
hingga pukul 20.00. Selain itu, kegiatan sosial masyarakat di lingkungan
RT yang dapat menimbulkan kerumunan dan berpotensi menimbulkan
penularan virus corona wajib ditiadakan. 
• Zona oranye diberlakukan apabila terdapat 6-10 rumah dengan
kasus konfirmasi positif dalam tujuh hari terakhir. Penanganan
dilakukan dengan pelacakan kontak erat dan menutup rumah
ibadah, tempat bermain anak, serta tempat umum lainnya
kecuali sektor esensial.
 
• Sementara itu, zona kuning, bila terdapat satu hingga lima
rumah dengan kasus positif Covid-19 selama tujuh hari terakhir,
diharuskan melalukan pelacakan kontak erat. Adapun pada
zona hijau, yang tidak ada kasus aktif di tingkat RT, maka
dilakukan tes pada suspek secara aktif.
Masa Berlaku
• Mempertimbangkan berakhirnya masa berlaku pembatasan
berdasarkan pencapaian empat parameter selama empat minggu
berturut-turut.

• Keempat parameter yang dimaksud adalah sebagai berikut:


a. Tingkat kematian
b. Tingkat kesembuhan
c. Tingkat kasus aktif
d. Tingkat keterisisan tempat tidur rumah sakit.
KRITERIA LEVEL PPKM
LEVEL PPKM MENGACU PADA PEDOMAN WHO YANG TERBIT TAHUN 2020

LEVEL 2 (Insiden Sedang)


LEVEL 1 (Insiden Rendah)
• Kasus positif Covid-19 antara 20 dan <
• Kasus positif Covid-19 < 20 orang /
50 orang / 100 ribu penduduk /
100 ribu penduduk / minggu
minggu
• Kejadian rawat inap di RS < 5 orang /
• Kejadian rawat inap di RS 5 dan < 10
100 ribu penduduk / minggu
orang / 100 ribu penduduk / minggu
• Angka kematian < 1 orang / 100 ribu
• Angka kematian < 2 orang / 100 ribu
penduduk
penduduk
KRITERIA LEVEL PPKM
LEVEL PPKM MENGACU PADA PEDOMAN WHO YANG TERBIT TAHUN 2020

LEVEL 3 (Insiden Tinggi) LEVEL 4 (Insiden Sangat Tinggi)


• Kasus positif Covid-19 50-100 orang / • Kasus positif Covid-19 > 150 orang /
100 ribu penduduk / minggu 100 ribu penduduk / minggu
• Kejadian rawat inap di RS 10-30 • Kejadian rawat inap di RS > 30 orang /
orang / 100 ribu penduduk / minggu 100 ribu penduduk / minggu
• Angka kematian 2-5 orang / 100 ribu • Angka kematian > 5 orang / 100 ribu
penduduk penduduk
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai