Anda di halaman 1dari 20

PARASITOLOGI

PRAKTEK NEMATODA

SEMESTER 3
PRAKTEK NEMATODA

Praktikum 1

Pemeriksaan Tinja Untuk Infeksi Cacing


Diagnosa / deteksi laboratorium
 Secara parasitologis ( umum )
 Serologis (khusus)
 Biomolekuler (khusus untuk penelitian)
Diagnosa Parasitologis

 Menemukan telur cacing pada tinja


 Menemukan larva pada tinja
 Menemukan cacing dewasa pada tinja
TEKNIK PEMERIKSAAN LABORATORIUM
PARASIT CACING

   PEMERIKSAAN TINJA UNTUK INFEKSI CACING

* Dalam tinja dapat ditemukan stadium telur , larva

dan dewasa cacing yang hidup di usus

* Secara makroskopis ( mata telanjang ) dapat


ditemukan larva , cacing dewasa dan proglotid
cacing pita. Secara mikroskopis dapat ditemukan
telur cacing.
Teknik-teknik pemeriksaan
telur cacing dalam tinja
1. Pemeriksaan langsung

2. Cara konsentrasi

3. Metode Kato

4. Metode Harada Mori

5. Apus anus (Anal Swab)


 
Pemerisaan lansung

* Tinja yang diperiksa sedikit ( 10-20 mg ), sehingga


telur yang ditemukan juga sedikit
* Kurang semsitif dibandingkan cara kosentrasi jika
jumlah cacing dalam usus hanya sedikit.
  Bahan yang diperlukan
- Lidi - Kaca benda - Kaca tutup - Lugol / eosin /
garam fisiologis / akuades
- Tinja yang akan diperiksa ( tinja segar atau tinja
awetan dalam formalin 5 % )
 
Cara kerja
- Letakkan setetes larutan lugol / eosin
akuades di atas kaca benda
- Ambil sedikit tinja ( 10 – 20 mg ) dengan lidi
atau setetes tinja awetan
- Hancurkan tinja di atas kaca benda sehingga
terdapat suspensi yang homogen
- Keluarkan bahan yang kasar seperti sisa
makanan
- Tutup dengan kaca tutup
- Periksa dengan perbesaran 10 x 10
Nematoda
 Nematoda usus : Ascaris lumbricoides, cacing
tambang (Necator americanus dan
Ancylostoma duodenale ), Trichuris trichiura,
Enterobius vermicularis,
Strongyloides stercoralis
 Nematoda jaringan / darah : cacing Filaria ;
Wuchereria bancrofti, Brugia malayi , Brugia
timori, Loa loa.
Ada 3 stadium cacing nematoda
 Stadium dewasa
 Stadium telur
 Stadium larva
Praktikum 2

MORFOLOGI TELUR CACING

* Ascaris lumbricoides,
* Cacing tambang
* Trichuris trichiura
* E.vermicularis
Telur Ascaris lumbricoides

Berbagai bentuk telur As.lumbricoides


yang ditemukan dalam tinja
1. Telur yang dibuahi ( fertil )
- Fertil normal
- Fertil berembrio
2. Telur tidak dibuahi ( infertil )
3. Telur dekortikasi ( fertil dan infertil )
Ascaris lumbricoides
Bentuk : lonjong
Ukuran : 60 x 45

Lapisan
albuminoid

Lapisan
hialin

Fertil normal Fertil berembrio


Isi : morulla Isi : embrio
Ascaris lumbricoides infertil

Telur infertil Bentuk lonjong memanjang


Isi : granula Ukuran : 40 x 90 mikron
Ascaris lumbricoides dekortikasi .
( Lapisan albuminoid terkelupas,
tinggal hanya lapisan hialin )

Lapisan
hialin
Cacing tambang

Dinding bening ( hialin ), tipis


Bentuk : lonjong , Isi 4 – 8 sel
Ukuran : 40 x 60 mikron
Trichuris trichiura

Ukuran : 50 x 22 mikron
Bentuk : seperti tempayan
kedua ujungjernih
Warna : Kuning tengguli
Isi : Sel telur
Enterobius vermicularis

Bentuk : lonjong, asimetri,


dinding jernih agak tebal
Ukuran : 50 x 20 mikron , Isi : Larva
Enterobius vermicularis

APUS ANUS / CELLOPHANE TAPE

Anda mungkin juga menyukai