Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN PRAKTIKUM

“PENGECATAN BAKTERI”

Penyusunan Laporan ini guna memenuhi tugas mata kuliah Mikrobiologi dan Parasitologi

Dosen Pengampu :
Endah Kamila Mas’udah S.ST,.M.Keb

Disusun Oleh :
Selly Adelia (P17311235003)

KEMENKES RI
POLTEKKES KEMENKES MALANG
PRODI SARJANA TERAPAN KEBIDANAN MALANG
JURUSAN KEBIDANAN
2023
VIDEO 1 ( TEORI)
Materi Prasitologi Medik
Telur cacing nematoda usus
1. Ascaris lumbricoides
 Dinding dalam lapisan Hialin tebal.
 Dinding luar lapisan Albuniod kasar kuning tengguli.
 Isi : sel ovum.
 Merupakan stadium morula.
 Merupakan stadium larva infektif karena telah dibuahi, sehingga ini ada calon larva
apabila telah keluar dari cangkang telur.

2. Telur ascaris lumbricoides


 Lonjong.
 Dinding dalam lapisan albinoid kasar, kuning, tengguli.
 Isi merupakan granula (merupakan telur yang tidak dibuahi dari ascaris lumbricoides.

3. Telur yang tidak dibuahi


 Bentuk bulat agak lonjong.
 Dinding dalam lapisan hialin tipis.
 Dinding luar lapisan albuminoid kasar dan tidak teratur.
 Isi : Granula yang refraktil (sel telur yang atropi).

4. Telur ascaris lumbricoides “dicorticated”


Telur tanpa lapisan albuminoid tetapi dibuahi (merupakan jenis dicorticated, kehilangan
lapisan luar dari kulit yang hanya tersisa 2 lapis).

5. Telur Toxocara canis dan Toxocara cati


 Memiliki kemiripan dengan telur ascaris lumbricoides.
 Perbedaannya hanya memiliki 2 lapis, tidak memiliki lapisan luar seperti telur ascaris
lumbricoides.

6. Telur cacing tambang


 Telur ini pada umumnya bersegmen.
 Memiliki 1 lapisan telur yang homogen dan terlihat sedikit bening.

7. Larva cacing tambang


Cacing tambang larva rabditiform
 Mulut terbuka, sempit dan panjang.
 Ekor ujung lancip.
Cacing tambang larva filariform
 Ekor ujung lancip.
 Mulut tertutup.
8. Trichostrongylus (telur)
 Oval.
 Dinding tipis, transparan dan salah satu ujungnya sedikit lancip.

9. Telur trichuris trichura


 Bentuk seperti tempayan dengan tonjolan pada kedua ujungnya yang jernih.
 Dinding dalam tidak berwarna, luar kuning tengguli.
 Isi :
 Tinja segar : sel ovum.
 Tinja lama : larva infektif.

10. Telur trichuris trichiura


 Warna kekuningan.
 Didalamnya transparan.
 Didalamnya ada sel telur yang dibuahi / tidak dibuahi.

11. Oxyuris vermicularis


 Bentuk simetris (seperti huruf D).
 Dinding ada lapisan lemak.
 Telur biasanya sudah berembrio dan kadang jarang ditemukan.

12. Telur trichostrongylus


 Bentuk oval.
 Dinding tipis transparan. dan salah satu ujungnya agak lancip.
 Isi morula.
 Dan larva muda.

13. Trchinela spiralis


Larva yang terdapat di dalam otot yang mana otot di potong dan dibuat sediaan, dan
diwarnai.

TEORI 2 (PRAKTIKUM)

Pemeriksaan feses :
A. Metode Natif Sederhana
Keuntungan : mudah dan cepat
Kerugian : lapangan pandang tampak kotor
Langkah-langkah :
1. Sampel fases yang didapat di letakkan di dalam plastik, dan diberi air lalu dilarutkan
sampai tercampur dengan air.
2. Setelah tercampur ambil sampel menggunakan spuit dan diletakkan pada objek glass 2
atau 3 tetes.
3. Lalu di amati di mikroskop dengan perbesaran 400/1000x zoom.
B. Metode Apung
Keuntungan :
1. Lapangan pandang lebih bersih
2. Lebih mudah identifikasi

Kerugian :
1. Waktu lama
2. Butuh bahan dan alat tambahan

Langkah-langkah :
1. Sampel fases yang didapat di letakkan di dalam plastik, dan diberi air lalu dilarutkan
sampai tercampur dengan air.
2. Lalu letakkan pada tabung reaksi sampai leher tabung.
3. Kemudian lakukan sentrifus, setelah selesai angkat lalu buang cairan (tetapi endapan
jangan sampai ikut terbuang.
4. Kemudian tambahkan gula /garam jenuh sampai leher tabung.
5. Kemudian lakukan sentrifus kembali.
6. Setelah dilakukan sentrifus tambahkan gula/garam jenuh kembali hingga cembung.
7. Letakkan cover glass pada bagian yang cembung, tunggu beberpa saat.
8. Setelah itu ambil cover glass dengan tetesan air nya kemudian letakkan pada objek glass.
9. Lalu amati menggunakan mikroskop dengan perbesaran 400/1000 x zoom.

Anda mungkin juga menyukai