Anda di halaman 1dari 56

NAPZA:

Psikotropika
Disusun Oleh Kelompok 3 XI-MIPA-6
ANGGOTA KELOMPOK:
1. Beryl Zya Putri (06)
2. Inas Rosyida A. R. (18)
3. Karina Auralia (20)
4. Malfa Syakira N. (24)
5. Putra Andhika Adinegoro (30)
6. Roichanah Zahroh A. (33)
PENGERTIAN
PSIKOTROPIKA:
Psikotropika adalah zat atau obat yang bekerja menurunkan
fungsi otak serta merangsang susunan saraf pusat sehingga
menimbulkan reaksi berupa halusinasi, ilusi, gangguan cara
berpikir, perubahan perasaan yang tiba-tiba, dan menimbulkan
rasa kecanduan pada pemakainya.
Undang-undang yang mengatur tentang psikotropika terdapat pada Undang-Undang no. 5
tahun 1997, yaitu “Psikotropika adalah zat atau obat, baik alamiah maupun sintetis bukan
narkotika, yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat
yang menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental dan perilaku.”

—UU PSIKOTROPIKA
JENIS PSIKOTROPIKA
Psikotropika dapat dibedakan menjadi 4 golongan jenis,
yakni:

GOLONGAN I
Memiliki potensi yang sangat kuat dalam
menyebabkan ketergantungan dan dinyatakan
01 02 GOLONGAN II
Memiliki risiko ketergantungan yang cukup tinggi
meski tidak separah golongan I. sering
sebagai barang terlarang. dimanfaatkan untuk pengobatan berbagai
penyakit.

GOLONGAN III
Memiliki potensi sedang dalam menyebabkan
ketergantungan, dapat digunakan untuk
03 04 GOLONGAN IV
Memiliki potensi ringan dalam menyebabkan
ketergantungan, dan dapat digunakan untuk terapi
pengobatan tetapi tetap harus dengan resep dokter
pengobatan tetapi harus dengan resep dokter agar
tidak membahayakan kesehatan tubuh.
01
PSIKOTROPIKA
GOLONGAN I
MACAM-MACAM GOLONGAN I:

a. Ekstasi

b. LSD

c. Katinon

d. Meskalin

e. DMT
A. Ekstasi
Dalam dunia medis, ekstasi memiliki nama lengkap Methylene
Dioxy Meth Amphetamin (MDMA). Obat ini dilarang
penggunaannya, karena sifatnya yang mampu menyebabkan
para pemakainya mengalami halusinasi serta mengubah suasana
hati pemakainya menjadi gembira dan selalu bahagia. Oleh
karena itulah obat ini sering kali dikonsumsi oleh orang yang
memiliki tingkat stres dan depresi yang tinggi.
Cara
Penggunaan:
Dampak Cara mengonsumsinya beragam, mulai dari
hisapan melalui hidung setelah dihaluskan,
Ekstasi: suntikan langsung ke pembuluh darah
Ekstasi menyebabkan peningkatan detak
(biasanya di tangan), atau ditelan layaknya
jantung dan tekanan darah, yang meningkatkan
tingkat energi yang dapat dikonsumsi dan meminum obat.
peningkatan aktivitas. Namun, peningkatan ini
dapat menyebabkan cedera dan pendarahan
otot, ginjal, dan viseral yang parah, serta dapat
merusak jantung jika terjadi overdosis
B. LSD
LSD atau yang disebut Lysergic Acid Diethylamide
adalah narkotika sintetis yang dibuat dari sari jamur
kering yang tumbuh di rumput gandum dan biji-bijian.
Asam lysergic dari jamur ini yang kemudian diolah
menjadi LSD.

Narkoba jenis ini juga kerap disebut acid, sugar cubes,


blotter dan lainnya, dan narkoba jenis ini adalah jenis
yang paling ampuh untuk mengubah suasana hati
seseorang. Obat ini juga merupakan jenis halusinogen
yang dapat mempengaruhi mental seseorang. Di
Indonesia banyak sekali sebutan bagi obat ini, di
antaranya acid, elsit, perangko, kertas dewa, dll.
Cara
Penggunaan:
Dampak Biasanya obat ini dipakai dengan cara ditelan atau
melalui mukosa oral dengan menggunakan kertas
LSD: yang sudah diresapi LSD berdosis 100-300
LSD memicu serangkaian perubahan mikrogram.
persepsi, dan sering berkaitan dengan
penglihatan, sentuhan, emosi dan pemikiran.
Efek visual termasuk warna-warna cerah,
jelas, penglihatan kabur, bentuk dan warna
objek dan wajah yang terdistorsi, serta
lingkaran cahaya.
C. Katinon
Katinona (Cathinone) atau benzoyletanamina (dipasarkan
dengan nama haggigat di Israel) atau bisa juga disebut
Neropedron adalah zat monoamina alkaloid yang terkandung
dalam tumbuhan semak Catha edulis (khat) dan secara kimiawi
mirip dengan efedrina, katin, dan zat amfetamin lainnya. Zat
kationa merupakan bentuk alami dari amfetamin.
Cara
Penggunaan:
Dampak Cara mengonsumsi katinon ini yaitu dengan
Katinon: diseduh seperti membuat teh atau kopi.

Katinon menyebabkan hilangnya nafsu


makan, mudah marah, insomnia (sulit
tidur), mudah panik saat mendapatkan
serangan, menyebabkan serangan jantung,
dan darah tinggi.
D. Meskalin/Mescaline
Mescaline adalah zat psikedelik alami yang
ditemukan pada kaktus peyote. Kaktus ini
dijuluki sebagai kaktus ajaib dan efeknya
mirip dengan LSD. Selain di kaktus,
mescaline dapat ditemukan dalam bentuk
bahan kimia sintetis atau buatan. Efek
psikedelik dari mescaline bisa berlangsung
hingga 12 jam.
Dampak
Cara Mescaline:
Penggunaan: Mescaline dalam dosis tertentu bisa
menyebabkan halusinasi. Efek halusinasi
Bagian mahkota kaktus, terdiri dari kancing berbentuk ini sering disebut dengan istilah
cakram yang dipotong dari akar dan dikeringkan. Kancing- ‘tripping’.
kancing ini umumnya dikunyah atau direndam dalam air
untuk menghasilkan teh yang memabukkan. Mescaline
dapat dikonsumsi mentah atau kering tetapi sangat pahit,
dapat juga digiling menjadi bubuk untuk kapsul oral, atau
dihisap dengan ganja dan tembakau.
E. DMT
Obat jenis dimethyltryptamine (DMT) adalah jenis
obat psikedelik yang bisa menyebabkan halusinasi.
Sama seperti magic mushroom atau LSD, efek
halusinasi dari konsumsi DMT cukup singkat
sekitar beberapa jam, bergantung pada kondisi
mental, fisik, dan dosisnya. Ada banyak julukan lain
untuk DMT, seperti fantasia, businessman’s trip,
45-minute psychosis, hingga spiritual molecule.
Dampak Cara
DMT: Penggunaan:
Orang mengonsumsinya dengan cara dihisap, disuntik,
- Memberi daya halusinasi paling kuat dan atau seperti rokok. Ini berbeda dengan penggunaan
DMT dalam upacara tradisional keagamaan yang
mematikan
mengolah tanaman menjadi minuman seperti teh.
- Menimbulkan manipulasi pikiran berupa
halusinasi visual yaitu melihat segala sesuatu
lebih jelas atau cerah
- Menyebabkan halusinasi auditorik (mendengar
suara tanpa sumber / wujud)
- Suasana hati gembira
- Dapat merasakan nyawa seakan keluar dari
tubuh penggunanya
02
PSIKOTROPIKA
GOLONGAN II
MACAM-MACAM GOLONGAN II:

a. Amphetamine

b. Metamfetamine

c. Fenetilin

d. Fenitoin

e. Metilfenidat
A. Amphetamine
Amfetamin atau amphetamine adalah obat stimulan
sistem saraf pusat yang digunakan untuk menangani
attention deficit hyperactivity disorder (ADHD) dan
narkolepsi. Amfetamin bekerja dengan cara
meningkatan aktivitas dopamine dan noradrenalin di
otak. Cara kerja ini akan meredakan gejala
narkolepsi dan membantu penderita ADHD untuk
lebih fokus dalam beraktivitas. Obat ini juga
terkadang digunakan untuk mengendalikan nafsu
makan dan mengontrol berat badan. Nama lain
amfetamin adalah seed, meth, crystal, whiz.
Cara
Dampak Penggunaan:
Amfetamin: Karena obat ini berbentuk tablet, obat ini
dikonsumsi langsung secara oral dengan ditelan
Amfetamin memiliki efek jangka pendek yang berupa
namun harus sesuai dosis yang diberikan
pernafasan dan detak jantung meningkat, tekanan darah
naik, berkeringat, sakit kepala, gigi menggertak, dokter, jika berlebihan dapat menyebabkan
mengepalkan rahang dan jantung berdebar kencang. overdosis.

Efek jangka panjang dari amfetamin adalah tubuh


akan menoleransi obat tersebut sehingga tubuh
mengharap dosis konsumsi semakin tinggi.
B. Metamfetamine
Metamfetamina (metilamfetamina atau
desoksiefedrin), disingkat met, dan dikenal di
Indonesia sebagai sabu-sabu, adalah obat
psikostimulansia dan simpatomimetik. Obat ini
dipergunakan untuk kasus parah ADHD atau
narkolepsi dengan nama dagang Desoxyn, tetapi
juga disalahgunakan sebagai narkotika. "Crystal
meth" adalah bentuk kristal dari metamfetamin
yang dapat dihisap lewat pipa.
Cara
Penggunaan:
Dengan cara menelan, menghisap, menghirup
Dampak atau disuntikkan. Metamfetamin yang dihirup
atau disuntikkan memberikan sensasi yang
Metamfetamina: digambarkan sebagai 'extremely pleasurable' yang
disebabkan efek halusinogennya.
Metamfetamina memicu dampak insomnia,
kebingungan, halusinasi, kecemasan,
paranoia dan lebih agresif. Dalam beberapa
kasus, bisa terjadi adanya konvulsi yang
dapat berakibat kematian.
C. Fenetilin
Fenethylline adalah kombinasi dari obat
amfetamin dan teofilin. Obat ini
sebelumnya digunakan untuk mengobati
kondisi seperti ADHD, narkolepsi, dan
depresi. Namun penggunaannya telah
dilarang karena berpotensi disalahgunakan.
Obat tersebut dipasarkan untuk digunakan
sebagai psikostimulan dengan merek
dagang Captagon, Biocapton, dan Fitton.
Dampak Cara
Fenetilin: Penggunaan:
Memiliki potensi kuat untuk Dikonsumsi langsung secara oral dengan ditelan
menyebabkan ketergantungan karena obat ini berbentuk tablet
D. Fenitoin
Phenytoin adalah obat untuk mencegah dan
meredakan kejang pada penderita epilepsi.
Obat ini juga terkadang bisa digunakan
untuk mengatasi neuralgia trigeminal, yaitu
rasa nyeri di wajah akibat adanya gangguan
pada saraf kelima. Phenytoin atau fenitoin
tersedia dalam bentuk kapsul dan suntik.
Dampak Cara
Fenitoin: Penggunaan:
Dikonsumsi langsung secara oral dengan
Fenitoin dapat menyebabkan efek samping pada ditelan karena obat ini berbentuk tablet
berbagai sistem organ, dengan efek samping
utama pada sistem saraf pusat seperti sakit
kepala, pusing, atau vertigo. Fenitoin intravena
juga dapat menyebabkan efek samping lokal
dan kardiovaskular.
E. Metilfenidat
Methylphenidate adalah obat stimulan sistem
saraf pusat. Obat ini mempengaruhi zat kimia
dalam otak dan saraf yang menyebabkan
impuls hiperaktif dan impuls kontrol.
Biasanya dokter meresepkan obat ini untuk
terapi attention deficit disorder (ADD),
attention deficit hyperactivity disorder
(ADHD) pada anak maupun orang dewasa.
Obat ini juga dapat digunakan untuk
mengatasi gangguan tidur narkolepsi.
Methylphenidate, dijual dengan merek Ritalin
dan Concerta.
Cara
Penggunaan:
Dampak
Methylphenidate termasuk dalam golongan obat
Metilfenidat: keras, maka dari itu penggunaan obat ini harus
● sesuai anjuran dokter. Obat ini dikonsumsi
Mual dan muntah
langsung secara oral dengan ditelan karena obat ini
● Sakit perut
berbentuk tablet
● Nafsu makan menurun
● Berkeringat banyak
● Ruam kulit ringan
● Sensasi mati rasa atau kesemutan
● Perasaan gugup
● Penurunan berat badan
● Susah tidur di malam hari (insomnia)
03
PSIKOTROPIKA
GOLONGAN III
MACAM-MACAM GOLONGAN III:

a. Phenobarbital

b. Pentazocine

c. Buprenorfin

d. Amobarbital

e. Flunitrazepam
A. Phenobarbital
Phenobarbital adalah obat untuk mengontrol dan
meredakan kejang, yang salah satunya adalah
akibat epilepsi. Phenobarbital atau fenobarbital
bekerja dengan cara mengendalikan aktivitas
listrik yang abnormal di sistem saraf dan otak
selama terjadinya kejang. Selain sebagai anti
kejang, phenobarbital juga bisa digunakan menjadi
obat penenang, sehingga terkadang digunakan
dalam penanganan insomnia atau susah tidur.
Cara
Penggunaan:
Dampak Dosis phenobarbital berbeda-beda pada tiap pasien.
Dokter akan memberikan dosis dan menentukan lama
Phenobarbital: pengobatan sesuai dengan kondisi dan usia pasien.
Dampak phenobarbital dapat berupa penurunan Phenobarbital bisa diberikan dalam bentuk obat minum
kesadaran, gangguan keseimbangan, dan depresi atau suntikan melalui pembuluh darah vena
napas. Phenobarbital memiliki interaksi dengan (IV/intravena).
berbagai obat, misalnya teofilin dan steroid.
Phenobarbital mempengaruhi berbagai obat lain,
baik metabolisme maupun kadar plasmanya.
B. Pentazocine
Pentazocine adalah obat untuk
meredakan nyeri sedang hingga berat.
Obat ini juga digunakan sebagai bagian
dari anestesi untuk operasi. Pentazocine
dijual dengan beberapa merek, seperti
Fortral, Sosegon, Talwin NX (dengan
nalokson), Talwin, Talwin PX, Fortwin
dan Talacen (dengan parasetamol
(asetaminofen)).
Cara
Penggunaan:
Dampak Pentazocine tersedia sebagai tablet untuk
Pentazocine: dikonsumsi. Biasanya diminum setiap 3-4 jam
sesuai kebutuhan. Ikuti petunjuk pada label resep
Reaksi kulit parah – demam, sakit Anda dengan hati-hati
tenggorokan, pembengkakan di wajah Anda
atau lidah, rasa terbakar di mata Anda, sakit
kulit, diikuti dengan ruam kulit merah atau
ungu yang menyebar (terutama di wajah atau
tubuh bagian atas) dan menyebabkan
melepuh dan mengelupas
C. Buprenorfin
Buprenorphine adalah obat untuk meredakan
nyeri sedang hingga berat. Selain itu, obat
ini juga digunakan dalam pengobatan
ketergantungan dan penyalahgunaan obat
golongan opioid. Obat ini dapat
dikombinasikan dengan naloxone.
Buprenorfin dijual dengan merek dagang
yaitu Subutex
Cara
Penggunaan:
Dampak Buprenorfin biasanya diberikan pada klien program
Buprenorfin: dalam bentuk pil yang tidak ditelan, tetapi ditaruh di
bawah lidah sampai larut. Proses ini membutuhkan 2-
Beberapa efek penyalahgunaan ringan 10 menit. Buprenorfin tidak bekerja bila dikunyah atau
seperti pusing, mudah mengantuk, mual, ditelan.
konstipasi dan mulut kering. Namun ada juga
gejala yang sudah menandakan keadaan
serius seperti pusing sangat berat. kejang,
sulit bangun, susah bernafas, pingsan, denyut
jantung tidak teratur hingga halusinasi.
D. Amobarbital
Amobarbital adalah obat turunan dari
barbiturate, utamanya digunakan untuk
mengatasi gangguan tidur seperti
insomnia, dan menjadi obat penenang
sebelum prosedur operasi dilakukan.
Namun, obat ini juga bisa digunakan
untuk kondisi kesehatan lain, seperti
gangguan kecemasan dan anti kejang.
Cara
Dampak Penggunaan:
Amobarbital: Amobarbital suntik akan diberikan oleh dokter atau
petugas medis di bawah pengawasan dokter. Obat ini
Penyalahgunaan amobarbital dapat
bisa diberikan melalui suntikan ke dalam pembuluh
menyebabkan kecanduan dan ketergantungan
pada obat, bahkan berisiko kematian. Dosis darah atau ke dalam otot sebelum waktu tidur malam.
barbiturat yang berlebih dalam penggunaan Amobarbital dalam bentuk tablet perlu dikonsumsi
jangka pendek saja sudah berbahaya bagi sesuai anjuran dokter.
kesehatan dan bisa menyebabkan efek
overdosis, apalagi jika digunakan dalam jangka
panjang. Efeknya bisa mengganggu kerja
tubuh sehingga tidak bisa berfungsi dengan
normal.
E. Flunitrazepam
Rohypnol atau nama lainnya Flunitrazepam
adalah obat jenis benzodiazepin untuk
mengobati keluhan tidur dan dalam
frekuensi yang jarang sebagai obat bius.
Obat ini sering dideskripsikan dalam
pemerkosaan walaupun sebenarnya jarang
dipakai.
Cara
Penggunaan:
Dampak Dosis setiap orang berbeda-beda. Pastikan untuk selalu
Flunitrazepam: berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakan
atau mengkonsumsi obat ini agar Anda mendapatkan
Efek buruk Flunitrazepam termasuk dosis yang tepat. Cara menggunakan Flunitrazepam
ketergantungan, baik fisik dan psikologis adalah dengan dikonsumsi secara oral atau secara
seperti mengurangi kualitas tidur yang injeksi.
mengakibatkan overdosis, menghasilkan
sedasi berlebihan, gangguan keseimbangan
dan bicara, depresi pernapasan atau koma,
dan kemungkinan kematian.
04
PSIKOTROPIKA
GOLONGAN IV
MACAM-MACAM GOLONGAN IV:

a. Diazepam

b. Benzodiazepine

c. Nitrazepam

d. Alprazolam

e. Estazolam
A. Diazepam
Diazepam adalah obat untuk mengatasi
gangguan kecemasan, meredakan
kejang, kaku otot, atau sebagai obat
penenang sebelum operasi. Selain itu,
obat ini juga bisa digunakan dalam
pengobatan gejala putus alkohol.
Cara
Penggunaan:
Dampak Obat ini dapat diberikan melalui suntikan ke pembuluh
Diazepam: darah (intravena), suntikan di bawah otot
(intramuskular), atau bisa juga melalui infus. Diazepam
- Rasa kantuk tablet dapat dikonsumsi sebelum makan, saat makan,
- Penglihatan kabur
atau setelah makan.
- Lemah otot
- Gangguan keseimbangan
- Tremor.
B. Benzodiazepine
Benzodiazepine adalah golongan obat
penenang atau sedatif yang dapat
digunakan dalam pengobatan gangguan
kecemasan, serangan panik, kaku otot,
insomnia, kejang, status epileptikus, atau
sindrom putus alkohol. Obat ini juga sering
digunakan sebagai obat penenang sebelum
operasi.
Cara
Penggunaan:
Dampak Cara menggunakan Benzodiazepin bisa
Benzodiazepin: dikonsumsi secara oral dan secara injeksi.

Efek terparah dari penyalahgunaan zat ini


adalah delirium, atau keadaan di mana
penggunanya mengalami penurunan
kemampuan dalam memusatkan perhatiannya,
linglung, mengalami disorientasi dan tidak
mampu berpikir secara jernih.
C. Nitrazepam
Nitrazepam adalah obat tidur dari kelas
benzodiazepin yang digunakan untuk
meringankan serangan kecemasan dan
insomnia. Obat ini hanya boleh
digunakan dalam dalam jangka waktu
yang pendek. Obat ini bersifat sedatif,
amnestik, dan antikonvulsan. Nama
dagang nitrazepam adalah Alodorm,
Dumolid, Mogadon, dan lainnya.
Cara
Penggunaan:
Dampak Nitrazepam dikonsumsi secara oral karena berbentuk
Nitrazepam: tablet. Konsumsi persis seperti yang diarahkan oleh
dokter Anda. Jangan menambah dosis,
Gelisah, mengantuk berlebihan, kebingungan menggunakannya lebih sering atau untuk jangka waktu
mental, nyeri kepala, lemah otot, gangguan yang lebih lama dari yang ditentukan karena obat ini
penglihatan, gangguan koordinasi, hipotensi, dapat menyebabkan kecanduan.
halusinasi, depresi, sulit mengontrol emosi,
detak jantung melambat, sesak, hingga muncul
keinginan untuk bunuh diri.
D. Alprazolam
Alprazolam sering digunakan sebagai terapi pada
gangguan cemas, serangan panik, dan kecemasan
yang disebabkan oleh depresi. Alprazolam bekerja
dengan cara meningkatkan aktivitas zat kimia alami
gamma-aminobutyric acid-A di sistem saraf pusat.
Dengan begitu, akan dihasilkan efek tenang dan
gejala gangguan kecemasan dapat mereda.
Alprazolam dijual dengan berbagai merek dagang,
diantaranya Actazolam, Alganax, Alprazolam,
Atarax, Calmlet, Frixitas, Psynax, Xanax, Zolastin,
dan Zyprax
Cara
Penggunaan:
Dampak Alprazolam dikonsumsi secara oral karena bentuknya
Alprazolam: berbentuk tablet dan kaplet. Telan alprazolam utuh
dengan bantuan air putih. Jangan membelah,
● Gangguan psikologis, seperti rasa sedih menghancurkan, atau mengunyah alprazolam, karena
berlebihan, pikiran bunuh diri, dapat meningkatkan risiko terjadinya overdosis.
kebingungan, dan halusinasi suara
maupun visual
● Masalah pergerakan tubuh, berupa
pergerakan otot yang tidak terkontrol,
tremor, dan kejang
E. Estazolam
Estazolam adalah obat untuk menangani
insomnia, yaitu gangguan tidur yang
menyebabkan seseorang sulit tertidur lelap,
sehingga kualitas dan kuantitas tidur
penderitanya menjadi berkurang. Estazolam
bekerja dengan cara menenangkan aktivitas
otak, sehingga penggunanya bisa tidur lebih
cepat, tidur lebih lama, dan tidak sering
terbangun saat tidur. Estazolam dijual
dengan nama generik ataupun merek
dagang, seperti Esilgan.
Cara
Penggunaan:
Estazolam dikonsumsi secara oral karena berbentuk
Dampak Estazolam: tablet. Konsumsi obat ini ketika Anda ingin tidur.
Ketergantungan pada penggunaan jangka Penambahan atau pengurangan dosis estazolam harus
panjang, gejala putus obat, depresi dilakukan berdasarkan anjuran dokter untuk
pernapasan, reaksi tidak normal, mengantuk, menghindari ketergantungan obat.
pusing, kepala terasa ringan, gangguan
koordinasi gerakan, sakit kepala, lesu,
kemerahan, gatal.
CARA MENGATASI
PSIKOTROPIKA
1. Pemeriksaan : bertujuan mengetahui sejauh mana kecanduan yang dialami dan adakah efek samping
yang muncul. Jika pemakai mengalami depresi atau bahkan gangguan perilaku, maka terapis akan
menyembuhkan efek tersebut baru melakukan rehabilitasi.
2. Detoksifikasi : pengguna 100% berhenti menggunakan obat-obatan berbahaya tersebut, Reaksi cukup
menyiksa mulai dari rasa mual hingga badan terasa sakit, merasa tertekan karena tidak ada asupan obat
penenang yang dikonsumsi seperti biasa. Untuk meringankan efek dokter akan memberikan obat yang
aman dikonsumsi.
3. Stabilisasi : bertujuan membantu pemulihan jangka panjang dengan resep dokter, juga pemikiran
tentang rencana ke depan pun diarahkan agar kesehatan mental tetap terjaga dan tidak kembali
terjerumus dalam bahaya obat-obatan terlarang.
4. Pengelolaan aktivitas : pendekatan dengan orang terdekat (keluarga dan teman) agar mengawasi
aktivitas mantan pemakai. Tanpa dukungan penuh dari orang sekitar, keberhasilan dalam mengatasi
kecanduan obat terlarang tidak akan lancar.
CARA LAIN DALAM MENGATASI
PSIKOTROPIKA
➔ Pertama pecandu harus secara sadar ingin berhenti dari penggunaan psikotropika.
➔ Cobalah untuk meninggalkan lingkungan yang sekiranya menjadi alasan pecandu mengkonsumsi
psikotropika.
➔ Kemudian coba datang bertemu dengan dokter khusus ahli ketergantungan obat-obatan terlarang.
➔ Kemudian nantinya akan ditindak lanjuti mungkin dapat berupa detoksifikasi penanganan khusus
dengan menggunakan obat dari resep dokter.
➔ Tahapan selanjutnya adalah tahapan non medis dimana pecandu akan menjalani terapi non medis
seperti terapi perilaku, terapi dalam sebuah komunitas, dsb yang merupakan terapi psikologi.
➔ Yang kemudian pecandu akan dibantu dengan tahap Bina Lanjut, yang membantu pecandu kembali
hidup normal di kalangan masyarakat, dengan melupakan apapun yang pernah terjadi mengenai
penggunaan psikotropika, seperti diberinya kegiatan yang bermanfaat.
SEKIAN
TERIMAKASIH!
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Anda mungkin juga menyukai