Anda di halaman 1dari 15

Pemberdayaan Masyarakat dalam

Demam Berdarah Dengue di


Wilayah Muara Basung
Kecamatan Pinggir Kabupaten
Bengkalis
PUJI ANDINI (17401011)
Demam Berdarah Dengue
Demam Penyakit menular berbahaya yang dapat
Berdarah menyebabkan kematian dalam waktu
Dengue (DBD) singkat dan sering menimbulkan wabah

Virus dengue
Vektor penyakit

Siklus hidup nyamuk aedes aegypti


Cara Penularan
Nyamuk Aedes aegypti

Penderita

Virus dengue masuk lambung Aedes

Menyebar ke jaringan nyamuk tmsk liur

Menularkan ke orang lain.

Virus dengue berada dlm tubuh nyamuk sepanjang hidup


PENEGAKAN DIAGNOSA DBD
(2 KRITERIA KLINIS + 2 KRITERIA LABORATORIS)
KLINIS 1. DEMAM TINGGI MENDADAK, TERUS MENERUS SELAMA 2-7 HARI
2. TERDAPAT MANIFESTASI PENDARAHAN SEPERTI TORNIQUET (+),
PETECHIAE, ECHIMOSIS, PURPURA, PERDARAHAN MUKOSA,
EPITAKSIS, PERDARAHAN GUSI, DAN HEMATEMESIS DAN ATAU
MELENA
3. PEMBESARAN HATI
4. SYOK DITANDAI DENGAN NADI LEMAH DAN CEPAT, TEKANAN
NADI TURUN, TEKANAN DARAH TURUN, KULIT DINGIN,
LABORATORIS 1. TROMBOSITOPENIA (100.000µL ATAU KURANG)
2. HEMOKONSENTRASI, PENINGKATAN HEMATOKRIT 20% ATAU
LEBIH

SUMBER : (Sudarmo et al, 2002)


Klasifikasi Derajat Penyakit Infeksi Virus Dengue
DD/ DBD Derajat* Gejala Laboratorium
DD Demam disertai 2 atau lebih  Leukopenia
tanda : sakit kepala, nyeri retro-  Trombositopenia, tidak
orbital, myalgia, arthralgia ditemukan bukti
kebocoran plasma
 Serologi dengue positif

DBD I Gejala diatas ditambah uji Trombositopenia, bukti ada


bendung positif kebocoran plasma

DBD II Gejala diatas ditambah Trombositopenia, bukti ada


perdarahan spontan kebocoran plasma

DBD III Gejala diatas ditambah kegagalan Trombositopenia, bukti ada


sirkulasi (kulit dingin dan lembab kebocoran plasma
serta gelisah)

DBD IV Syok berat disertai dengan Trombositopenia, bukti ada


tekanan darah dan nadi tidak kebocoran plasma
terukur

KETERANGAN: TROMBOSITOPENIA (<100.000µL)


(Suhendro et al, 2009)
Penyelidikan epidemiologi

Kegiatan pencarian penderita/tersangka


DBD lainnya dan pemeriksaan jentik
nyamuk penular DBD di rumah penderita,
dalam radius sekurang-kurangnya 100
meter, serta tempat-tempat umum yang
diperkirakan menjadi sumber penyakit
lebih lanjut (Depkes RI, 2006)
Langkah-langkah PE
• Catat identitas
• Menyiapkan peralatan PE
• Datang ke Lurah atau kades di wilayah dengan
penderita DBD
• Menanyakan ada tidaknya penderita panas dalam
kurun waktu 1 minggu sebelumnya
• Memeriksa jentik di tempat penampungan air di
dalam dan di luar rumah
• Hasil pemeriksaan jentik dicatat dalam formulir PE
Angka Bebas Jentik
• Persentase tempat yang ditemukan
jentik pada pemeriksaan jentik.
Kejadian Luar Biasa (KLB DBD)
timbulnya atau meningkatnya kejadian
kesakitan dan atau kematian yang
bermakna secara epidemiologis pada
suatu daerah dalam kurun waktu
tertentu, dan merupakan keadaan yang
dapat menjurus pada terjadinya
wabah (Depkes RI, 2006)
Penentuan KLB DBD
• Terjadi peningkatan jumlah kasus DBD
dan DSS di suatu wilayah lebih luas 
• ≥ 2x dalam kurun waktu 1 minggu/bulan
dibanding minggu/bulan sebelumnya

≥2x dibanding minggu/bulan yang sama


tahun lalu
Alur Penanggulangan KLB-DBD
Penderita/Tersangka DBD

Penyelidikan Epidemiologi

• Ditemukan 1 atau lebih penderita DBD lainnya dan


atau ada penderita panas ≥ 3 orang tersangka DBD
• Ditemukan jentik (≥ 5%)

YA TIDAK

• PSN • PSN
• Larvasida Selektif
• Penyuluhan
• Larvasida Selektif
• Fogging radius +/- 200 m • Penyuluhan
CARA PENANGGULANGAN KASUS DBD DI
INDONESIA
Yang harus dilakukan jika terjadi KLB
• Pengobatan/perawatan penderita
• Penyelidikan epidemiologi
• Pemberantasan vektor
• Penyuluhan kepada masyarakat
• Evaluasi/penilaian penanggulangan KLB
PEMBERANTASAN VEKTOR
 Pemberantasan vektor stadium dewasa
Dilakukan fogging atau penyemprotan
lingkungan dengan insektisida malathion
 Pemberantasan vektor stadium jentik
 Dengan insektisida
Dengan larvasida yaitu Abate (temephos) 
abatisasi
 Tanpa insektisida
Lebih dikenal dengan PSN
Dengan tindakan 3M (menguras, menutup,
mengubur)

Anda mungkin juga menyukai