Anda di halaman 1dari 17

“PEMANFAATAN LIMBAH LUMPUR PADA UNIT

WATER TREATMENT PLANT SEBAGAI BAHAN


KOMPOS PT. PERTAMINA HULU ROKAN
RANTAU FIELD”

LAPORAN KERJA PRAKTEK


TEKNIK KIMIA
UNIVERSITAS MALIKUSSALEH

DHEA RISKI ANANDA 190140002


Profil Perusahaan :
Nama Perusahaan : PT. Pertamina Hulu Rokan Region 1 Zona 1 Field Rantau

Lokasi : Jl. Jakarta No.1, Komplek Pertamina RantauKabupaten Aceh Tamiang,


Aceh 24474

Struktur Organisasi :
1. Operation Planning
2. Petroleum Enginering
3. Work Over / Work Service
4. Production Operation
5. RAM (Reliability Available Maintenance)
6. HSSE (Health Safety Security and Environment)
7. HR (Human Resources)
8. Finance
9. Legal & Relation
10. SCM (Supply Chain Management)
11. ICT (Information, Communication, Technology)
Alur Proses Produksi:
Alur Proses :
Latar Belakang :

Salah satu kegiatan untuk mendukung Operasional perusahaan PT. Pertamina Hulu Rokan
Regional 1 Zona 1 Rantau Field serta memenuhi kebutuhan air bersih di Komplek
Perumahan Pertamina Rantau adalah dengan melakukan kegiatan pengolahan air, dari air
baku menjadi air bersih sesuai dengan baku mutu.
Proses ini dilakukan di Water Treatment Plant (WTP) Pertamina Hulu Rokan Rantau.
Dalam proses pengolahan air baku menjadi air sesuai baku mutu,proses pengolahan ini,
selain menghasilkan air bersih, juga menghasilkan limbah lumpur. Lumpur ini tidak
dimanfaatkan lagi dan ditampung ke penampungan limbah sludge.
Limbah lumpur merupakan hasil pengendapan bahan kimia yang terdapat di tangki
flokulasi. Pada unit Water Treatment Plant, limbah lumpur dihasilkan setiap 30 menit
sekali. Lumpur dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan kompos.
Metodelogi Penelitian
Alat yang Digunakan : Bahan yang Digunakan :

- Ember 3 buah - Limbah lumpur WTP 3 kg


- Saringan 1 buah - Pupuk kandang 3 kg
- Termometer 1 buah - Kotoran Lembu ½ kg
alcohol - Jerami ½ kg
- Timbangan 1 buah - Daun kering ½ kg
- Pipa PVC 3 buah - EM4 1 liter
- Spidol 1 buah
- Gayung 1 buah
Perbandingan bahan yang digunakan :

SAMPLE 1 SAMPEL 2 SAMPEL 3

- Limbah lumpur 1 kg
- Limbah lumpur 1 kg - Limbah lumpur 1 kg
- Pupuk kandang 1 kg
- Pupuk kandang 1 kg - Pupuk kandang 1 kg
- Kotoran lembu ½ kg
- Jerami ½ kg - Daun kering ½ kg
- EM 4 330 ml
- EM 4 330 ml - EM 4 330 ml

Note :
1/3 kg Em4 dalam bentuk cairan sama seperti 1/3 x 1000 ml = 300 ml
Prosedur Kerja :

1. Pengomposan dilakukan dengan mencampur dan menumpuk dari masing-


masing sampel tersebut ke dalam ember selama 20 hari
2. Dilakukan penambahan air sehari sekali untuk menjaga kelembapan
3. Selama proses berlangsung dari hari ke 1 hingga ke 20,dilakukan juga
pengecekan suhu menggunakan thermometer alcohol yang dimasukkan ke
dalam pipa pvc yang ditancapkan ke satu titik dibagian tengah
4. Selanjutnya proses penyelesaian yang meliputi pengeringan selama 2 hari
5. Setelah dikeringkan,dilakukan pengadukan dan penyaringan kompos
Hasil Penelitian Berdasarkan Grafik

Suhu Lingkungan vs Suhu Kompos 1 Keterangan:


45
40
35
Pada grafik sampel 1:
30
suhu lingkungan yang dihasilkan pada hari ke
16 sampai hari ke 20, suhu kompos mengalami
Suhu ℃

25
kenaikan di hari ke 16, kemudian mulai stabil
20
kembali dan mengikut suhu lingkungan.
15
10
5
0
0 5 10 15 20 25

Waktu (20 hari)


suhu ℃ suhu ℃
Lingkungan kompos 3
Hasil Penelitian Berdasarkan Grafik

Suhu Lingkungan vs Suhu Kompos 2 Keterangan:


45
40
Pada grafik sampel 2:
35
suhu lingkungan yang dihasilkan pada hari ke
30
16 sampai hari ke 20, suhu kompos mengalami
Suhu ℃

25
kenaikan suhu di hari ke 16, dan mengalami
20
penurunan di hari ke 18. mulai stabil kembali
15
mengikut suhu lingkungan.
10
5
0
0 5 10 15 20 25

suhu ℃ Waktu (20 hari)


Lingkungan
suhu ℃
kompos 3
Hasil Penelitian Berdasarkan Grafik

Keterangan:
Suhu Lingkungan vs Suhu Kompos 3
45
40
Pada grafik sampel 3:
35
suhu lingkungan yang dihasilkan pada hari ke
30 16 sampai hari ke 20, suhu kompos mengalami
kenaikan di hari ke 16, dan hari ke 17
Suhu ℃

25
20 mengalami penurunan suhu. di hari ke 18
15 kemudian mulai stabil kembali mengikut suhu
10 lingkungan.
5
0
0 5 10 15 20 25

Waktu (20 hari)

suhu ℃
Lingkungan
HASIL UJI SAMPEL 1,2, dan 3
DI LABORATORIUM TEKNIK KIMIA

NO. PARAMETER SAMPEL SAMPEL SAMPEL STANDAR SATUAN


1 2 3 MUTU
1. C-Organik 23.59  31.94   27,83 Min 15 %

2. C/N 25.5  13.73 13,57  15 – 25 % 

4. Kadar air*) 16,72  16,25  15.17  15 - 25 %

6. pH  8,30  8.56 6  4-9 - 

Note :
- Sampel 1 : Kotoran lembu
- Sampel 2 : Jerami
- Sampel 3 : Daun Kering
PERSYARATAN TEKNIS MINIMAL PUPUK ORGANIK DARI
INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH INDUSTRI
NO. PARAMETER SATUAN STANDAR MUTU
1. C-Organik % Min 15
2. C/N   15 – 25
3. Bahan ikutan : % Maks 2
(plastic, kaca, kerikil)
4. Kadar air*) % 15 - 25
5. Logam berat :    
- As Ppm Maks 10
- Hg Ppm Maks 1
- Pb Ppm Maks 50
- Cd Ppm Maks 2
- Cr Ppm Maks 210
- Co Ppm Maks 700
- Ni Ppm Maks 52
- Se ppm Maks 2
 

6. pH   4-9
7. Hara Makro : % Min 4
(N+P2O3+K2O)

8. Mikroba Kontaminan    
- E. coli, MPN/g Maks 102
- Salmonella sp MPN/g Maks 102

9. Hara mikro :    
- Fe total atau Ppm Maks 9000
- Fe tersedia Ppm Maks 500
- Mn Ppm Maks 5000
- Zn Ppm Maks 5000
- Cu Ppm Maks 5000
- Mo Ppm Maks 20

10. Total Na Ppm Maks 2000


Total Cl Ppm Maks 5000
11. Senyawa organic Ppm Maks 500
12. Unsur lain :    
Kesimpulan :
1. Suhu kompos mengalami naik dan turunnya yang bervariasi setiap harinya, hal ini
diakibatkan karena mengalami peningkatan aktivitas mikroorganisme didalam proses
pengomposan.

2. Kompos dikatakan matang apabila struktur, warna, dan bau seperti tanah, serta
memiliki suhu yang sama seperti suhu lingkungan

3. Bahan tambahan kotoran lembu lebih memenuhi standar mutu dibandingkan dengan
bahan tambahan jerami, dan daun kering.

4. Ukuran yang dihasilkan dengan proses pengayakan menggunakan saring ukurannya


adalah 20 mesh untuk menghasilkan sampel kompos yang halus.
Thank You!

Anda mungkin juga menyukai