Anda di halaman 1dari 52

TOKSIKOLOGI

Lelly Winduhani A, M. Farm. Klin., Apt


Toksikologi Lingkungan
Toksikologi lingkungan :

• Keracunan krn pencemaran lingkungan 

bahaya toksik pada manusia, terjadi

perubahan biosfer atau lingkungan luar.


Pencemaran Lingkungan :
• Kimia : Bahan2 kimia

• Fisika : Suhu, suara

• Produk buangan : plastik, sisa nuklir.


Pencemaran Lingkungan Kimia:
• Polusi Udara : Carbon monoksida ( CO ), Carbon
dioksida ( CO2 ), Sulfur oksida ( SO2 ), Nitrogen
Oksida ( NO2 )

• Polusi tanah : Bahan radio aktif , Bahan biologis


( kuman patogen )

• Polusi Air : Timbal (Pb), Mercury (Hg), Cadmium (Cd),


Arsen (As), Selenium (Se), Chromium (Cr)
POLUSI UDARA
CARBON MONOKSIDA ( CO )

• Tidak berwarna, tidak berbau, tidak mempunyai rasa

• Sumber keracunan :
* Gas kendaraan bermotor(10.000 s/d 40.000 ppm)
* Gas kota (Elpiji)
* Tungku yang kurang baik
* Asap rokok, asap pabrik
* Pembakaran batu bara yang kurang sempurna
2 C + O2  2 CO
• CO berikatan dengan Hb  dpt mengusir O2 yg
berikatan dgn Hb : CO + Hb <==> Hb-CO. Afinitas thdp
Hb 200x lb besar dibanding O2 .
• CO + Hb <==> Hb-CO 200x >>
O2 + Hb <==> Hb O2

• Bila konsentrasi Hb-CO dlm darah > 50% 


mengakibatkan kematian

• Konsentrasi CO > 100 ppm dlm 1 jam  berbahaya


Gejala keracunan CO :
Gejala pertama : sakit kepala, telinga
berdenging, mata berkunang2, pusing,
jantung berdebar, asidosis metabolik.
• Hb CO 30% - 40%  hipoksia  pingsan
• Hb CO > 60%  kejang  depresi
pernapasan  kematian
• Hb CO mirip Hb O2  berwarna “ Cherry red “
(warna merah terang)
Gejala keracunan kronis :

• Gangguan pendengaran, penglihatan.


• Parkinson
• Aktivitas menurun
Terapi keracunan CO :
• Px dipindahkan ketempat yang banyak O2
• Bila perlu beri pernapasan buatan
• Asidosis  infus dgn Natrium Hidrogen
Karbonat
• Udema otak  diberi Glukokortikoid
( Deksa metason )
CARBON DIOKSIDA ( CO2 )
• Lebih berat dr O2  tertimbun pd sumur, ruang
bawah tanah
• Berasal dr : pembakaran batu bara, minyak bumi
( bensin ), gas
• C + O2  CO2
• 2 C 8H18 (Oktana ) + 25 O 2  16CO2 + 18 H2O

• CH4 ( metana )+ 2 O 2  CO2 + 2H2O


• C12 H22 O11 (gula) + 12O  12CO2 + 11H2 O
• n CO2 + n H2 O Klorofil dng energi matahari 
( CH2O )n + nO2

CO2 meningkat karena :


• Pertambahan penduduk
• Industrialisasi
• Pembabatan hutan

Terjadi : efek rumah kaca ; suhu permukaan bumi


meningkat
Gejala keracunan CO2

• Rangsangan pd pusat pernapasan 


hiperventilasi
• Sakit kepala, pusing
• Asidosis pernapasan
• Kejang2, pingsan,
• Konsentrasi CO20 20%  kematian
Penyelamatan Px keracunan CO2

• 1. Penyelamatan tidak boleh dilakukan


seorang diri
• 2. Bila tanpa alat pernapasan  penolong
diikat dng tali, penolong lain ada diluar
• Px dikeluarkan dr tempat CO2 diberi
pernapasan buatan  ditambah Oksigen
SULFUR OKSIDA ( SO2 )
• Sumber keracunan :Pembakaran belerang ;
Pembakaran batu bara ; Minyak bumi

• S + O2  SO2
• 2S + 3O2  2SO3

• SO2 + H2 O  H2 SO3 ( Asam Sulfit )


• SO3 + H2 O  H2 SO4 ( Asam Sulfat )
• 2SO2 + O2  2SO3
Hujan Asam ( Acid Rain )
• H2 O + SO2 dengan O2 ; U.V ; hydro carbon
 H2 SO4
• N2 O + H2 O dengan H2 O ; U.V ; Ozone 
HNO3
• H2 SO4 & HNO3 & Ozone  Hujan Asam
• Konsentrasi > 500 ppm  berbahaya
• SO2 unt pengawet makanan , pembasmi
hama, smog
Gejala keracunan SO2
• SO2 merangsang, menstimulasi radang mata ;
merusak mukosa mata; sal. Napas  udema
paru
• Konsentrasi tinggi  batuk , kejang glotis, 
pernapasan terhenti

Terapi keracunan SO2 :


• Pemberian oksigen
• Glukokortikoid
Debu ( Particle )
Silika :
• Debu berasal dr pabrik yang mengandung silika 
bila terhirup pernapasan  mengakibatkan silikosis

Asbes :
• Partikel debu yg mengandung asbes 
mengakibatkan  asbestosis ( pulmonary fibrosis ) ;
kanker paru-paru ; mesothelioma (bila polusi yg trjd
sampai 20 thn )
TOKSIKOLOGI INHALASI
Saluran Pernapasan
• Nasofaring: Membuang partikel besar dari udara;
menambahkan uap air; mengatur suhu

• Trakea dan Bronkus: saluran udara ke Alveoli


Epitel bersilia dan lendir: mendorong naik partikel yang
mengendap menuju mulut  diludahkan/ ditelan

• Asinus paru: Bronkiol, saluran alveolar, alveoli


Tempat pertukaran O2 dan CO2; tempat utama
penyerapan toksikan (gas dan uap)
Parameters that influence
particle deposition
EFEK pada PARU
1. Iritasi Lokal:
• Amonia, Klorin dan Arsen
• Penyempitan dan edema bronkus  dispnea
2. Kerusakan Sel dan Edema
• Ozon, NO, Nikel Karbonil, Berilium, Senyawa Boron,
Perkloroetilen, dan Xilen
• Ipomeanol (diprod. jamur Fusarium solani pada kentang ubi
jalar)  menyebabkan nekrosis sel Clara
• Kerusakan sel  karena peroksidasi membran sel
• Edema  akibat meningkatnya permebilitas membran yang
rusak  edema berkumpul pada sal. napas
EFEK pada PARU (lanj…)
3. Fibrosis dan Emfisema
• Fibrosis: Silikosis, Asbes, Debu Batubara, Kaolin, Talk, Al,
Berilium, Tungsten Karbid, Titanium, Tantalum
• Emfisema: rokok, Al, kadmium oksida, NO, ozon (serat elastis
penyangga alveoli/ bronki dirusak)
4. Respon Alergi
• Zat kimia reaktif mengikat protein  Antigen  Antibodi 
Bronkokonstriksi  Kronis: Bronkitis dan Fibrosis
• Spora jamur, Bakteri, Debu kapas, Detergen (Enz. dari
Bacillus Subtilis  asma), Plastik (Toluen Diisosianat/ TDI)
5. Kanker Paru: Rokok, Asbes, Arsen, Kromat, Nikel,
Uranium, Emisi Oven Batubara
EFEK pada SALURAN NAPAS ATAS

• Partikel besar  mengendap di sal. hidung  hiperemia,


metaplasia sel skuamosa/ sel transisi, hiperplasi sel goblet,
ulkus, karsinoma
• Nikel bisulfit, Nikel oksida, Nikel  Saluran Hidung
• Asbes, Kromium  Laring
• Belerang Dioksida, Toluen  Trakea dan Bronki
Toksikologi Logam
berat
Toksikologi logam berat

Logam berat bisa didapatkan pada :


• Disekitar lingkungan hidup kita
• Kontaminasi makanan & air
• Alat makan, minum & untuk masak
• Pestisida
• Pembakaran batu bara
• Industri
Macam logam berat yg dpt menyebbkan
toksik :
• Timbal
• Merkuri
• Kadmium
• Besi
• Logam berat radioaktif

Logm berat tdk di metabolisme dlm tubuh. Logam


berikatan dgn Ligan yg penting untuk fungsi fisiologis
normal  menyebb keracunan.
Timbal ( Pb )
Sumber keracunan :
• Bensin / minyak gas ; industri ; pipa2
• Unt meningkatkan efektifitas  Bensin + Pb (C2
H5)4 (Tetra etil timbal)  setelah pembakaran dlm
motor  Pb dilepas ke udara ( Oksida timbal ) 
keracunan.
• Makanan & minuman bersifat asam melarutkan Pb
pd alat makan&masak
• Mainan anak, cat, baterai dan percetakan (huruf
cetak dr Pb )
• Absorpsi Pb : sal. cerna, sal.napas
• Kekurangan zat besi  m’ningkatkn abs. Pb
• Abs. Pb melalui napas/hirup tergantung
bentuk (uap,partikel) dan kadar
• Pb anorganik  ke jar. Lemak  tulang, gigi,
rambut, sebagian kecil ke otak.
• Pb anorganik terikat pd eritrosit dlm sirkulasi’
• Ekskresi : urine, ASI, keringat. mencapai
placenta. Ditimbun dirambut & kuku.
Keracunan Akut Pb :
• Bila kadar Pb > 0,72 ppm dlm darah
• Gejala : efek astringen(rasa haus & rasa
logam),mual,muntah(sprt susu/Pb klorida),
sakit perut hebat, feses hitam (Pb sulfida),
diare atau konstipasi, syok.
• SSP : parestesia, nyeri, kelemahan otot
• Hemolisis drah : anemia berat,
hemoglobinemia, kerusakan ginjal
Gejala keracunan kronis Pb
• Lead encephalopathy (SSP ):kekauan, ataksia,
insomnia,vertigo, confusion,mental retardation
• Lead line pd ginggiva
• Abdominal : Lead colic, kelemahan otot, obstipasi
hebat
• Kelainan darah : Anak anemia hipokrom
mikrositer (umur eritrosit menurun, hambatan
sintesa heme)
• Ginjal : gg. Tubuli ginjal, nepropati
• Kulit : muka pucat (abu2 – kuning), bibir pucat,
penuaan dini (bungkuk, kurus)
Terapi keracunan Pb :
• Bila terjd kejang  Diazepam’
• Keseimbangan cairan & elektrolit
• Udem otak  manitol & deksametason
• Pemberian kelator ( diukur kadar Pb darah
melebihi 0,5-0,6 ppm ): Kalsium disodium
edetat ( CaNa2EDTA), Dimerkaprol, D-
penisilamin
Mercury ( Hg / Air raksa )
• Keracunan Hg krn pencemaran lingkungan ( krn obat
jarang trjd)
• Hg mudah membentuk ikatan kovalen dengan sulfur.

Kadar Hg ditanah,udara,air,meningkat :
• Penggunaan bahan bakar fosil yg mengandung Hg
• Pengggunaan Hg di bidang industri & pertanian
Penggunaan Hg :
• Desinfektan  Mercurochroom.
• Hg Cl2 ( Kalomel )  pd bbrp krim kulit sbg.
Antiseptik bersifat iritan
• Formula amalgam ( Kedok. Gigi )
• Pembuatan alat elektronik, plastik
• Fungisid & germisid
• Diuretik
Methyl & Ethyl Mercury
• Merupakan mercury organik. Ikatan antara karbon
 tidak mudah dipisahkan  toksik

Toksisitas :
• Bbrp minggu  terjd kerusakan cerebellum & area
khusus pd cortex.
• Gejala :
• Parestesia , Ataxia , slurred speech , tuli , buta , koma
, kematian
• Methyl mercury dpt menembus placenta
barrier  cerebral palsy like symptoms
• Bnyk trdpt di sungai dekat industri 
diminum ikan
• Penyakit “ Minamata” di Jepang.Limbah
pabrik merkuri anorganik  mikroorganisme
 metilmerkuri  plankton (algae/ganggang)
 dimakan ikan  dimakan manusia
keracunan/toksik
Farmakokinetik Hg :
• Absp : Uap Hg terserap seluruhnya lewat paru,cepat masuk
otak toksik lb besar. Garam Hg anorganik yg larut masuk
sirkulasi bila per-oral.
• Kadar tertinggi pd ginjal
• Hg anorganik sukar melewati sawar otak atau plasenta
• Ekskresi : Feses (lb penting), urin
• Hg organik : absrp pd usus >> dr Hg anorganik, krn lebih
larut lemak. Dpt melewati sawar otak&plasenta efek
neurologis & teratogenik. Sebagian besar trdpt di eritrosit
Gejala keracunan Hg :
• uap Hg : lemah,menggigil,rasa logam,diare, sesak
napas
• Anorganik : abu-abu pd mulut-faring-sal cerna, nyeri
hebat, muntah, rasa logam-stomatitis-iritasi gusi-gigi
goyah.
• Organik : gg.penglihatan,ataksia,parestesia,
tuli,kemunduran mental,tremor,gg.motorik,
paralisis,kematian.
• Dosis lethalis Hg : 0,2 – 1 g

Tx :
• Akut : susu, stimulasi muntah , bilas lambung dng
hati2 krn bahaya perporasi
• Kronik : Dimerkaprol, sedativa
Cadmium ( Cd )
• Unt pembuatan baterai
• Pembuatan kuningan
• Melapisi logam supaya tidak berkarat
• Konsentrasi meningkat ditemukan di lumpur ,
sal. Air  digunakan pupuk  Cd masuk
rantai makanan  keracunan lingkungan yg
sering trjd
• Px defisiensi Ca & Fe  absorpsi Cd
meningkat  ditimbun di hepar & ginjal
Toksisitas Akut : Gangguan sal cerna , kejang
• Kerusakan hepar
• Rangsangan sal. Pernapasan  sulit bernapas
• Udem paru , syok.
Toksisitas Kronis : Batuk kronis, pilek , emfisema,
neuralgia, anemia, osteoporosis, kerusakan ginjal
Terapi : Bilas lambung, pencahar , Kalsiumtrinatrium
pentetat inhalasi = gas NO
Besi
• Bukan racun lingkungan, toksik bisa trjd krn
besi unt Tx anemia ( pd anak secara tdk
sengaja)
• Toksisitas Akut : menelan Fe 1g  iritasi &
korosi sampai nekrosis sal. cerna. Mual,
muntah, diare, hematemesis, feses hitam,
syok, kolaps kardiovaskular, kematian.
• Tx : Diusahakan Px muntah, susu, telur unt
mengikat Fe. Bila kurang dr 1jm  bilas
lambung dng Nabikarbonat 1%, kl lb 1jm jngn
bilas lambung bisa nekrosis.
• Deferoksamin (chelating agent) spesifik Fe
Logam berat Radioaktif
• Pembangkit listrik tenaga nuklir
• Senjata nuklir
• Riset lab.
• Industri
• Diagnosis medis.
Keracunannya akibat radiasi ion.
Tx : Mengeluarkn logam secptny dr tubuh.
Terapi simtomatik.
Antagonis Logam berat
• Merupakan suatu kelator (chelating agent)
unt berkompetisi dgn ligan (molekul2 penting
unt fungsi fisiologis) terhdp logam berat.
• Kelator + logam brt  membentuk ikatan
kompleks  mencegah / menggeser ikatan
logam dgn ligan tubuh.Sehingga dpt
meningkatkn ekskresi,
mencegah/menghilangkn efek toksik logam
brt.
Efektivitas Kelator unt terapi keracunan logam
berat tergntung pada :

• Afinitas relatif Kelator thdp logam berat &


logam esensial dlm tubuh
• Distribusi Kelator & logam dlm tubuh.
• Kemampuan Kelator mengeluarkan logam dari
tubuh.
Kelator yg ideal :
• Larut dalam air
• Resisten trhdp biotransformasi
• Mampu mencapai tempat penyimpanan
logam
• Kelat yg terbentuk mudah diekskresi
• Harus aktif pd pH cairan tubuh

Sifat terpenting Kelator : mempny afinitas trhdp


logam brt >>>> dr pd afinitas logam berat
terhadap ligan.
Macam Antagonis Logam berat:

• Kalsium Dinatrium EDETAT


• Dimerkaprol
• Asam 2,3 dimerkaptosuksinat
• Penisilamin
• Deferoksamin
• Asam dietilentriaminpenta asetat (DPTA)
Kalsium Dinatrium EDETAT
• Digunakan terutama unt Tx intoksikasi Pb, krn
Pb menggeser kalsium dr kelat 
meningkatkan mobilisasi & ekskresi Pb.
• Absrp : sal cerna. Distribusi : cairan
ekstraseluler. Ekskresi : urin.
• Efek toksik terutama trhdp ginjal
• E.s.o : malise, letih, rasa haus, demam,
anoreksia, mual, muntah.
Dimerkaprol ( BAL = British anti lewisite)

• Berupa cairan bening tanpa warna, kental


berminyak, berbau tajam.
• Larut air, minyak sayur, alkohol.
• Mekanisme krj : pembentukan kompleks
kelasi antara gugus sulfhidril dgn logam.
• Antagonis efek biologis logam terutama As,
Emas dan Hg.
• Tdk bisa per-oral hrs suntik I.M
Asam 2,3-Dimerkaptosuksinat
• Seperti Dimerkaprol (BAL)
• Efektif secara per oral, <<< toksik dibanding BAL
• Untuk Tx : Merkuri, Arsen, Timbal
Penisilamin
• Untuk Tx keracunan : Tembaga, Merkuri,
Timbal, penyakit Wilson ( degenerasi
hepatolentikuler krn kelebihan tembaga ).
• Derivat penicillin  hati2 pd Px yg alergi
penisilin. Reaksi hipersensitif : ruam, pruritus,
demam.
• Kadang unt Tx reumatoid artritis
Deferoksamin
• Diisolasi dr Streptomyces pilosus
• Mengikat Besi secara kuat  sbg kelator
pilihan unt keracunan Besi

Anda mungkin juga menyukai