KELUARGA
Disusun oleh :
kelompok 2
Kelas Kutai Barat
Anggota kelompok
Sumber daya juga didefinisikan sebagai segala bentuk komoditi, baik secara materi dan non materi
yang bisa memuaskan kebutuhan fisik dan psikologis individu (RettigdanLeichtentritt1998).
Sumber daya dapat mencakup cinta, status, informasi, uang, barang, dan jasa. Sumber daya materi
adalah sumber daya yang digunakan untuk memuaskan kebutuhan fisik, yaitu uang dan aset.
Sementara itu, sumber daya non materi adalah sumber daya yang digunakan untuk memuaskan
kebutuhan psikologis dan relatif tidak berwujud, seperti cinta, status, informasi, dan jasa.
C. Kebutuhan Keluarga
Kebutuhan keluarga merupakan kebutuhan yang harus dipenuhi dalam sebuah rumah tangga
agar keluarga dapat mejalani kehidupan dengan baik. Dalam kelangsungan hidup manusia ada
berbagai kebutuhan yang muncul untuk mendukung aktivitas sehari-hari dari setiap anggota
keluarga. Kebutuhan keluarga dapat dilihat dari kebutuhan pokok /utama manusia pada
umumnya .
Kebutuhan keluarga tergantung pada tahapan keluarga,jumlah anggota keluarga,keadaan
sosial ekonomi keluarga,kebutuhan keluarga yang berbeda dari setiap anggota keluarga ini
menjadi salah satu bahan dari perencanaan keluarga untuk mengambil keputusan bagaimana
mengelola sumber daya dalam keluargannya,sumber daya materi merupakan segala sesuatu
yang dimiliki keluarga atau dalam penguasaan keluarga dan hak guna maupun hak pakai
dalam kuasa keluarga.
B. Ruang Lingkup Sumber daya Keluarga
1. Sumber Daya Manusia
Sumber daya manusia dalam keluarga di tinjau dari segi fisik, mental, dan pendidikan anggota keluarga.
Kepala keluarga harus mampu mengatur anggota keluarga untuk bekerja bersama, bijak mengelola
waktu, dan cerdas mengelola keuangan. Semua kebutuhan anggota keluarga menjadi tanggung jawab
bersama, Jumlah anggota keluarga juga dapat mempengaruhi pengelolaan sumber daya manusia.
2. Sumber daya materi
Harta kekayaan dalam keluarga dikelola bersama oleh suami dan istri serta melibatkan anak-anaknya
untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Sumber daya materi dipakai oleh keluarga untuk mencapai tujuan
keluarga, baik untuk tujuan jangka pendek maupun jangka panjang.
Orang tua bertanggung jawab atas pemanfaatan dan pengelolaan materi yang dimiliki keluarga, secara
efektif dan efisien. Orang tua juga menyediakan kebutuhan anak mulai dari persiapan kelahiran,
membesarkan anak, mencukupi gizi dan pemeliharaan kesehatan, perawatan bila menderita sakit,
menyekolahkan sampai mencari pekerjaan, hingga akhirnya menikah.
3. Sumber daya Waktu
Sumber daya waktu unik dan sangat terbatas. Tidak dapat diciptakan dan tidak dapat
diulang kembali.Begitu waktu berlalu maka tidak dapat dikembalikan. Menggunakan
waktu sebaik dan sebijak mungkin untuk mencapai kesejahteraan keluarga. Keluarga
perlu merencanakan segala sesuatu untuk memperoleh hasil yang optimal.
C. Manajemen, strategi dan Proses sumber daya keluarga
Manajemen sumber daya keluarga adalah kemampuan keluarga untuk meraih hasil
dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya melalui kegiatan
suami, istri, anak-anak, dan anggota lainnya. Oleh karena itu, fungsi-fungsi dalam
manajemen sumber daya keluarga menjadi sangat penting(ISKANDAR, 2007)
Strategi dalam manajemen sumber daya manusia dalam keluarga dapat di bedakan
menjadi 3 kategori umum,yaitu kognitif,afektif dan psikomotor.Ketiga keterampilan
tersebut dibutuhkan untuk melakukan manajemen sumber daya dalam keluarga
Proses manajemen sumber daya keluarga terdiri dari masukan, proses, keluaran, dan
umpan balik
1. Input (masukan)
Input dalam sumber daya keluarga meliputi benda, energi, dan atau informasi yang
memasuki sistem dalam berbagai bentuk untuk mempengaruhi proses dalam mencapai
hasil atau keluaran.
2. Proses
Proses adalah transformasi benda, energi dan atau informasi oleh suatu sistem dari
masukan sampai keluaran
3. Output
Output meliputi benda, energi dan atau informasi yang dihasilkan oleh suatu sistem
dalam respon terhadap input dari proses transformasi. Output dari sistem manajerial
adalah respon terhadap tuntutan dan perubahan sumber-sumber.
4. Umpan Balik
Umpan balik adalah bagian dari output yang mem memasuki suatu sistem sebagai input
untuk mempengaruhi output yang telah ada.
D. Faktor yang mempengaruhi manajemen sumber daya keluarga
Terdapat empat faktor yang mempengaruhi manajemen sumber daya keluarga yaitu:
1. Kompleksitas kehidupan keluarga. Kehidupan keluarga yang sangat kompleks memerlukan gaya
manajemen yang berbeda daripada keluarga yang memiliki masalah tidak terlalu kompleks.
3. Peran dan Perubahan Keluarga. Manajemen sumber daya keluarga juga dipengaruhi oleh peran
masing-masing anggota keluarga di masyarakat dan juga oleh perubahan dalam keluarga, misalnya
adanya keluarga yang meninggal atau baru lahir.
4. Teknologi. Dengan teknologi yang sudah semakin canggih, keluarga dapat melakukan manajemen
sumber dayanya dengan lebih terarah.
E.Strategi Intervensi Sumber daya dan Kebutuhan dalam
Keluarga
Intervensi dalam keluarga dapat berupa pemberian intervensi yang terkait dengan pemberian
pelayanan secara langsung misalnya pemberian pendidikan kesehatan oleh tenaga kesehatan
kepada anggota keluarga,intervensi ini juga dapat mengatasi hambatan atau masalah dari
keluarga.
Intervensi dalam kapasitasnya membantu keluarga dalam menolong dirinya sendiri. Misalnya
pemanfaatan toga dan keterampilan yang dimiliki oleh anggota keluarga
Walaupun keluarga terlihat kecil,namun didalammya terdapat banyak hal yang harus di perhatikan
dan dikelola dengan baik.Salah satu pengelolaan keluarga adalah dengan mengetahui sumber daya
apa saja yang ada dalam keluarga dan bagaimana melakukan manajemen sumber daya dalam
keluarga serta apa yang di butuhkan dalam keluarga tersebut.
Kondisi,nilai tujuan dan bentuk setiap keluarga berbeda- beda begitu juga dengan masalah dan
kebutuhan yang di hadapi,namun setiap keluarga harus bisa memanfaatkan sumber daya yang ada
dengan baik untuk mencapai tujuan .Perlu juga di perhatikan bahwa setiap keluarga dapat
melakukan manajemen sumber daya untuk mengatasi masalah dan memenuhi kebutuhan dalam
keluarga.
STUDI KASUS 1
Lansia sangat rentan mengalami gangguan psikologis berupa stres. dan memiliki dampak negatif bagi
kesehatan lansia. Oleh sebab itu perawat komunitas harus memberikan strategi intervensi yang tepat untuk
membantu menurunkan tingkat stres dan perubahan koping lansia. Dalam pemberian asuhan keperawatan,
perawat harus memperhatikan budaya lansia khususnya lansia Jawa. Kegiatan ini bertujuan untuk menurunkan
tingkat stres lansia Jawa di RW 5 dan RW 6 di Kelurahan Pudakpayung Semarang serta membantu merubah
koping lansia negatif menjadi koping positif. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah mediasi yaitu
membentuk kelompok lansia Jawa yang mengalami stres. Intervensi yang dipilih adalah terapi musik campursari
dan supportive group therapy. Hasil dari pemberian intervensi menunjukkan adanya penurunan tingkat stres
dan perubahan koping pada lansia Jawa di RW 5 dan RW 6 Kelurahan Pudakpayung Semarang. ( Sehingga
Kondisi,nilai, tujuan dan bentuk setiap keluarga dari lansia yang diberikan intervensi kelompok tadi, terlihat jelas dan
tercapai dengan baik).
STUDI KASUS 3
● JURNAL : Artikel Ilmiah Mahasiswa
● JUDUL : PERAN IBU RUMAH TANGGA DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN KELUARGA
● (Studi Kasus pada Istri Nelayan di Desa Cupel Kecamatan Negara Kabupaten Jembrana, Bali)
● TAHUN : 2016
Peran produktif merupakan kedudukan ibu rumah tangga istri buruh nelayan untuk memperoleh penghasilan
ekonomi dalam upaya pemenuhan kebutuhan keluarga. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan peran
produktif ibu rumah tangga istri buruh nelayan serta mengetahui persentase kontribusi finansial yang diberikan
oleh ibu rumah tangga istri buruh nelayan di Desa Cupel Kecamatan Negara Kabupaten Jembrana, Bali. Penentuan
lokasi penelitian menggunakan metode Purposive Area yaitu Desa Cupel Kecamatan Negara Kabupaten Jembrana,
Bali. Subjek penelitian ditentukan dengan metode purposive sampling yaitu lima ibu rumah tangga istri buruh
nelayan yang memiliki anak usia sekolah, telah bekerja minimal lima tahun terhitung sejak mulai berumah tangga
serta berdomisili di Desa Cupel Kecamatan Negara Kabupaten Jembrana, Bali. Pengumpulan data dengan
menggunakan metode observasi, wawancara dan dokumentasi. Analisis data yang digunakan yaitu reduksi data,
penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ibu rumah tangga istri buruh
nelayan memiliki aktivitas produktif yaitu sebagai pengrajin sulaman, pengecer rempah, buruh industri
pengolahan ikan menjadi sarden, penjual ikan sudang keliling, penjual pulsa, buruh selepan, buruh bungkus
kerupuk, pedagang pulsa, pedagang atau membuka unit usaha mandiri seperti membuka toko/warung. Aktivitas
produktif tersebut memberikan penghasilan berupa upah atau gaji serta laba dari membuka usaha mandiri.
Pendapatan yang diperoleh digunakan untuk membantu suami dalam memenuhi kebutuhan keluarga yang
meliputi kebutuhan pangan, sandang, papan, pendidikan, dan kesehatan. Persentase kontribusi finansial yang
diberikan istri untuk keluarganya rata-rata sebesar 55,20% perbulan.
TERIMA KASIH
oleh Kelompok 2 Kutai Barat