Outline Pembahasan
• Pembentukan KPP
• Kedudukan KPP
• Pengorganisasian KPP
• Penguatan KPP
Pengorganisasian kegiatan Operasional dan Pemeliharaan
Karakteristik Gender ini unutk melihat sejauh mana perbedaan penerima manfaat prsarana berdasarkan gender. Pada beberapa
prasarana lebih banyak penggunaanya oleh penduduk dengan jenis kelamin tertentu. Perbedaan penggunaan prasarana berdasarkan
jenis kelamin ini akan menentukan pembentukan kelompk penerima manfaat dalam kegiatan O & P
Identifikasi dan Penialaian Kelompok
Identifikasi dan penialaian kelompok yang akan melakukan pemanfaatan dan pemeliharaan infrastruktur dipersiapkan sejak awal
atau paling lambat sebelum tahapan konstruksi infarstruktur di mulai. Kelompok yang melakukan pemanfaatan dan pemeliharaan ini
selanjutnya di sebut dengan KPP. Proses pembentukannya di fasilitasi oleh BKM/UPL, pemerintah kelurahan serta melibtakan
masyarakat khususnya penerima manfaat
Skala Pelayanan adalah merupakan cakupan luas daerah yang dapat di layani suatu prasarana, missal jalan akan memeiliki skala
pelayanan yang cukup luas di bandingkan dengan MCK yang skala pelayanan hanya warga sekitar
Manfaat yang di terima
Penerima manfaat langsung adalah orang yang memeperoleh manfaat secara langsung karena memeprgunakan prasaran tersebut
Penerima manfaat tidak langsung adalah orang yang memeperoleh manfaat dari pembangunan prasaran tanpa mempergunakan prasarana
tersbut
Penilaian Kapasitas Kelompok adalah penilaian calion organisasi yang ada di masyarakat untuk melihat sejauh
mana kapasitas kelompok/organisasi tersebut dapat memanfaatkan dan memeliharan prasarana yang telah di bangun
Adakah kelompok formal atau informal dalam masyarakat?
Apakah kelompok yang ada cukup representative?
Apabila organisasi yang ada cukup representative mewakili kepentingan masyarakat, apakah kelompok tersebut mempunyai
kemampuan dan pengalaman manajemen?
Apakah ada homogenitas dalam kelompok tersebut (kesamaan kepentingan tertentu)?
Apakah perlu di lakukan kerjasama dengan organisasi/kelompok lain?
Cara Pengelolaan Kegiatan Pemeliharaan
Setelah kegiatan penilaian terhadap kapasitas kelompok/organisasi maka di lakukan diskusi menentukan cara pengelolaan kelompok
yang akan mempengaruhi bentuk kelompok tersebut. KPP dapat berasal dari pengembangan/revitalisasi lembaga kemsayarakat atau
kelompok swadaya masyarakat (KSM( yang sudah ada atau membentuk wadah organisasi baru
Agar KPP berjalan lebih efektif dan pengelolaan dapat terkordinir di lingkup kelurahan, manajemen O dan P di lakukan secara
terkordiinir untuk seluruh prasarana sarana dalam satu kelurahan oleh satu KPP. KPP di pimpin Ketua KPP di bantu sekretaris di
bawahnya ada Kordinator per bidang prasarana sarana yang mengkordinir ketua blok yang berada di tingkat RT, ketua Blok di bantu
petugas teknik dan petugas keuangan tersebut, bisa menangani lebih dari satu jenis prasarana sarana.
Dengan cara pengelolaan seperti ini sumber daya yang di peroleh dari pemanfatan suatu jenis infarstruktur di suatu kelompok dapat
di gunakan bersama bagi pemeliharaan infrastruktur lainnya
KEDUDUKAN KPP
Struktur Organisasi
Susunan KPP terdiri dari: Rapat Anggota, Pengurus dan Anggota. Dimana Rapat anggota memegang kekuasaan tertinggi dalam organisasi.
Rapat anggota mengemban tugas dan kewenangan sebagai berikut:
- Menetapkan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga
- Menetapkan pengurus
- Mengangkat dan memberhentikan pengurus
- Menetapkan program kerja
Ketua, bertanggung jawab atas seluruh kegiatan organisasi sesuai peraturan organisasi serta program kerja yang telah
diputuskan bersama. Antara lain mencakup tugas :
Mengundang dan menyelenggarakan Rapat-rapat rutin atau Musyawarah;
Berkordinasi secara tin dengan BKM;
Menerima hasil serah terima prasarana & sarana dari BKM
Melakukan kerjasama kemitraan dengan pemerintah kelurahan, Dinas/Instansi terkait dan pihak swasta atau lainnya
guna meningkatkan pembiayaan pemeliharaan atau pengembangan layanan prasarana.
Mendorong peningkatan kesadaran dan kontribusi warga untuk melakukan pemeliharaan prasarana.
Bersama seluruh pengurus membuat laporan baik secara berkala maupun Pertanggungjawaban Kegiatan KPP;
Bersama seluruh pengurus, mensosialisasikan kegiatan-kegiatan pemeliharaan, khususnya kepada warga penerima
manfaat;
Bersama seluruh pengurus menyusun draft peraturan dasar, program kerja KPP dan rencana pendanaan O&P untuk
disosialisasikan dan penyepakatan dalam musyawarah warga.
Penetapan peraturan dasar, program kerja KPP dan rencana pendanaan O&P dilakukan dalam Rapat Anggota.
Tugas Pengelola/Pengurus KPP
Kordinator Bidang, bertugas mengelola kegiatan O&P untuk bidang prasarana dan sarana masing-masing pada setiap blok
(tingkat RT) dan melaporkan setiap perkembangan kondisi prasarana/sarana yang ada secara berkala maupun insidentil
jika keadaan mendesak kepada anggota di bkloknya masing-masing.
Cakupan wilayah kerja Koordinator Bidang bisa 1 (satu) blok atau lebih.
Ketua Blok, bertugas mengelola kegiatan O&P untuk bidang prasarana & sarana masing-masing pada setiap blok (tingkat
RT) dan melaporkan setiap perkembangan kondisi prasarana/sarana yang ada secara berkala maupun insidentil kepada
Koordinator Bidang. Cakupan wilayah kerja Ketua Blok hanya pada satu RT. Ketua Blok dibantu oleh Petugas Teknis dan
Petugas Keuangan. Pengurus blok di tingkat RT ini bisa menangani hanya 1 (satu) jenis prasarana sarana atau lebih dari 1
(satu). Untuk menjalankan prinsip transparansi, maka Ketua Blok harus menyampaikan laporan pelaksanaan & keuangan
kepada warga pemanfaat/anggota secara berkala.
Tugas Pengelola/Pengurus KPP
Anggota :
Mendapatkan informasi, pelayanan dan kesempatan berpartisipasi yang sama dalam setiap kegiatan;
Mentaati aturan O&P yang sudah ditetapkan;
Mengikuti rapat-pertemuan/musyawarah yang dilakukan pengurus KPP;
Melaksanakan/terlibat aktif dalam setiap kegiatan pemeliharaan yang dilakukan;
Mendukung terlaksananya program kerja KPP dan pencapaian visi & misi KPP;
Membangun kebersamaan, kekompakan dan suasana yang kondusif;
Secara rutin membayar iuran sesuai dengan yang ditetapkan bersama;
Memberikan kontribusi/keswadayaan lainnya untuk pemeliharaan prasarana & sarana sesuai kebutuhan.
PENGUATAN KPP
Penguatan kapasitas bagi KPP dilakukan melalui pelatihan dalam rangka membangun motivasi dan kesadaran
kritis masyarakat untuk memelihara keberlanjutan infrastruktur di wilayahnya. Pelatihan kepada KPP juga
ditujukan untuk memberi pemahaman tentang aspek-aspek penting dalam pelaksanaan kegiatan O&P
infrastruktur dalam rangka meningkatkan komitmen masyarakat untuk terlibat aktif dalam pemeliharaan
infrastruktur yang telah dibangun sesuai dengan kebutuhan prioritas masyarakat. Hasil yang diharapkan dari
pelatihan ini adalah agar seluruh anggota KPP memahami aspek-aspek berikut:
Pengorganisasian lembaga pengelola kegiatan O&P;
Penyusunan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga lembaga pengelola;
Penyusunan program kerja yang berbasis pemberdayaan masyarakat dan kemitraan dengan berbagai pihak;
Penyusunan teknik pengaturan operasi/pemanfaatan dan pemeliharaan;
Menjaring sumber daya melalui kemitraan dengan pemerintah, swasta dan organisasi kemasyarakatan lainnya;
Teknis pelaksanaan kegiatan O&P dan upaya pengembangan jangkauan manfaat infrastruktur.