Anda di halaman 1dari 19

PENGORGANISASIAN KEGIATAN O DAN P

Outline Pembahasan

• Pembentukan KPP

• Kedudukan KPP

• Pengorganisasian KPP

• Penguatan KPP
Pengorganisasian kegiatan Operasional dan Pemeliharaan

 Kegiatan Operasi/pemanfaatan adalah cara menggunakan prasarana dan


sarana sesuai dengan fungsinya untuk peningkatan kualitas hidup masyarakat
di lingkungannya.
 Pemeliharaan adalah upaya untuk menjaga agar prasarana yang di bangun
atau telah ada agar berfungsi sesuai fungsinya dan memiliki umur pemakaian
lebih lama
 Dengan pengaturan pemanfaatan dan pemeliharaan, dapat
dihindarkanperbaikan atau rehabilitasi secara besar –besaran. Kegiatan O & P
infrastruktur sebagai pelayanan umum tidak dapat di laksanakan sendiri sendiri
tetapi harus di organisasikan pada tataran pemerintahan dan masyarakat
Siapakah KPP…..?

KPP adalah Pengelola kegiatan pemanfaatan & pemeliharaan


prasarana & sarana, penggerak masyarakat untuk hidup bersih &
sehat dalam mewujudkan lingkungan yang bebas kumuh.
KPP juga sebagai wadah aspirasi masyarakat dalam pengelolaan
lingkungan permukiman yang berkelanjutan.
Pembentukan KPP

 Pembentukan KPP diawali dengan memberikan


pemahaman kepada masyarakat akan
pentingnya organisasi pelaksana
operasi/pemanfaatan dan pemeliharaan
infrastruktur yang telah dibangun serta
perlunya peran masyarakat dalam kegiatan
tersebut
 Klasifikasi daftar Prasarana yang di kerjakan pada tahap pelaksanaan konstruksi maka perlu di lakukan
identifikasi dan disklasifikasikan sesuai jenis prasarana yang di bangun, sehingga memudahkan masyarakat untuk
O&P
 Kalsifikasi prasarana berdasrkan jenisnya
a. Prasarana Umum (Publik), Setiap orang boleh mempergunakan prasarna tersebut tanpa terkecuali. contoh,: Jalan, Jembatan
b. Prasaran Kelompok, Prasarana yang hanya dapat di manfaatkan oleh sekelompok orang , contoh: sumur, MCK yang hanya di gunakan
oleh masyarakat di sekitar lokasi bangunan tersebut
c. Prasaran Pribadi/Individual, Prasarana yang hanya dapat di manfaatkan oleh perseorangan atau individual.contoh: jamban pribadi
 Gambaran Kelompok Pemanfaat
 Kalsifikasi berdasarkan karakteristik fungsional berkaitan dengan posisi pengguna dalam kaitannya dengan pemanfaatan prasarana,
karakteristik penerima manfaat ini akan mempengaruhi dapat tidaknya penerima nafaat tersebut dikenai retribusi, semakin banyak
orang menerima manfaat maka kemungkinan untuk di kenakan retribusi juga semakin besar.
 Karakteristik Sosial Ekonomi adalah berdasarkan status social ekonomi kelompok pemanfaat. Sebagai contoh adalah warga yang
memanfaatkan prasarana air bersih dapat di kelompokkan menjadi:
1. Warga masyarakat yang berpenghasilan rendah atau kurang mampu
2. Warga masyarakat yang mampu atau non MBR
3. Warga yang hanya menggunakan untuk kebutuhan sehari hari (mandi,cuci)
4. Warga yang selain menggunakan untuk keperluan sehari hari, juga untuk keperluan usaha rumah tangga

 Karakteristik Gender ini unutk melihat sejauh mana perbedaan penerima manfaat prsarana berdasarkan gender. Pada beberapa
prasarana lebih banyak penggunaanya oleh penduduk dengan jenis kelamin tertentu. Perbedaan penggunaan prasarana berdasarkan
jenis kelamin ini akan menentukan pembentukan kelompk penerima manfaat dalam kegiatan O & P
 Identifikasi dan Penialaian Kelompok
Identifikasi dan penialaian kelompok yang akan melakukan pemanfaatan dan pemeliharaan infrastruktur dipersiapkan sejak awal
atau paling lambat sebelum tahapan konstruksi infarstruktur di mulai. Kelompok yang melakukan pemanfaatan dan pemeliharaan ini
selanjutnya di sebut dengan KPP. Proses pembentukannya di fasilitasi oleh BKM/UPL, pemerintah kelurahan serta melibtakan
masyarakat khususnya penerima manfaat
 Skala Pelayanan adalah merupakan cakupan luas daerah yang dapat di layani suatu prasarana, missal jalan akan memeiliki skala
pelayanan yang cukup luas di bandingkan dengan MCK yang skala pelayanan hanya warga sekitar
 Manfaat yang di terima
 Penerima manfaat langsung adalah orang yang memeperoleh manfaat secara langsung karena memeprgunakan prasaran tersebut
 Penerima manfaat tidak langsung adalah orang yang memeperoleh manfaat dari pembangunan prasaran tanpa mempergunakan prasarana
tersbut
 Penilaian Kapasitas Kelompok adalah penilaian calion organisasi yang ada di masyarakat untuk melihat sejauh
mana kapasitas kelompok/organisasi tersebut dapat memanfaatkan dan memeliharan prasarana yang telah di bangun
 Adakah kelompok formal atau informal dalam masyarakat?
 Apakah kelompok yang ada cukup representative?
 Apabila organisasi yang ada cukup representative mewakili kepentingan masyarakat, apakah kelompok tersebut mempunyai
kemampuan dan pengalaman manajemen?
 Apakah ada homogenitas dalam kelompok tersebut (kesamaan kepentingan tertentu)?
 Apakah perlu di lakukan kerjasama dengan organisasi/kelompok lain?
 Cara Pengelolaan Kegiatan Pemeliharaan
Setelah kegiatan penilaian terhadap kapasitas kelompok/organisasi maka di lakukan diskusi menentukan cara pengelolaan kelompok
yang akan mempengaruhi bentuk kelompok tersebut. KPP dapat berasal dari pengembangan/revitalisasi lembaga kemsayarakat atau
kelompok swadaya masyarakat (KSM( yang sudah ada atau membentuk wadah organisasi baru

Agar KPP berjalan lebih efektif dan pengelolaan dapat terkordinir di lingkup kelurahan, manajemen O dan P di lakukan secara
terkordiinir untuk seluruh prasarana sarana dalam satu kelurahan oleh satu KPP. KPP di pimpin Ketua KPP di bantu sekretaris di
bawahnya ada Kordinator per bidang prasarana sarana yang mengkordinir ketua blok yang berada di tingkat RT, ketua Blok di bantu
petugas teknik dan petugas keuangan tersebut, bisa menangani lebih dari satu jenis prasarana sarana.
Dengan cara pengelolaan seperti ini sumber daya yang di peroleh dari pemanfatan suatu jenis infarstruktur di suatu kelompok dapat
di gunakan bersama bagi pemeliharaan infrastruktur lainnya
KEDUDUKAN KPP

KPP di tingkat kelurahan menjadi mitra


pemerintah kelurahan/Desa dalam
pengelolaan kegiatan O&P prasarana &
sarana

Selain bermitra dengan Pemerintah


Kelurahan, KPP perlu membangun kerja sama
dengan berbagai pihak, baik kelompok
masyarakat dan pihak lain di tingkat
kelurahan
Pengorganisasian KPP
Setelah KPP terbentuk maka perlu di lakukan pengorganisasian yang akan mengatus tugas dan tanggung jawab
anggota kelompok/organisasi KPP
 Peran dan Tanggungjawab Organisasi
 Mensosialisasikan perilaku pola hidup bersih dan sehat di masyarakat secara terus menerus
 Menggerakkan masyarakat untuk berpartisipasi dalam menjaga lingkungan agar tidak menjadi kumuh
 Memantau pelaksanaan pembangunan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan seusia mutu
 Menyusun program kerja pemanfaatan dan pemeliharaan prasaran dan sarana
 Mensosiaalisasikan program kerja pemanfaatan dan pemeliharaan prasaran dan sarana
 Melakukan kerjsama dengan berbagai pihak dalam pelaksanaan pemeliharaan prasarana dan sarana berkelanjutan
 Mengembangkan prasarana dan sarana untuk memperluas jangkauan pelayanan/manfaat
 Membri dukungan dalam pencapaian kota bebas kumuh di mulai dari lingkungannya dengan kolaborasi berbagai pihak
Pengorganisasian KPP

 Struktur Organisasi
Susunan KPP terdiri dari: Rapat Anggota, Pengurus dan Anggota. Dimana Rapat anggota memegang kekuasaan tertinggi dalam organisasi.
Rapat anggota mengemban tugas dan kewenangan sebagai berikut:
- Menetapkan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga
  - Menetapkan pengurus
  - Mengangkat dan memberhentikan pengurus
  - Menetapkan program kerja

  Sedangkan Pengurus KPP dipilih oleh anggota terdiri dari:


  - Ketua KPP
  - Sekretaris
  - Koordinator Bidang Prasarana
  - Ketua Blok (Tingkat RT)
  - Petugas Teknis & Petugas Keuangan untuk setiap bidang prasarana di masing-masing blok
  - Anggota KPP adalah semua warga pemanfaat sarana & prasarana
Struktur Organisasi
Tugas Pengelola/Pengurus KPP

Ketua, bertanggung jawab atas seluruh kegiatan organisasi sesuai peraturan organisasi serta program kerja yang telah
diputuskan bersama. Antara lain mencakup tugas :
Mengundang dan menyelenggarakan Rapat-rapat rutin atau Musyawarah;
Berkordinasi secara tin dengan BKM;
Menerima hasil serah terima prasarana & sarana dari BKM
Melakukan kerjasama kemitraan dengan pemerintah kelurahan, Dinas/Instansi terkait dan pihak swasta atau lainnya
guna meningkatkan pembiayaan pemeliharaan atau pengembangan layanan prasarana. 
Mendorong peningkatan kesadaran dan kontribusi warga untuk melakukan pemeliharaan prasarana.
Bersama seluruh pengurus membuat laporan baik secara berkala maupun Pertanggungjawaban Kegiatan KPP;
Bersama seluruh pengurus, mensosialisasikan kegiatan-kegiatan pemeliharaan, khususnya kepada warga penerima
manfaat;
Bersama seluruh pengurus menyusun draft peraturan dasar, program kerja KPP dan rencana pendanaan O&P untuk
disosialisasikan dan penyepakatan dalam musyawarah warga.
Penetapan peraturan dasar, program kerja KPP dan rencana pendanaan O&P dilakukan dalam Rapat Anggota.
Tugas Pengelola/Pengurus KPP

 Sekretaris atau bagian administrasi, melaksanakan kegiatan administrasi umum/ketatausahaan


KPP, antara lain mencakup : 
 Menyiapkan surat menyurat;
 Mengarsip surat masuk dan surat keluar;
 Menyimpan dan memelihara dokumen/dokumentasi kegiatan;
 Membuat notulen rapat/ musyawarah warga penerima manfaat;
 Menginventarisasi anggota atau warga penerima manfaat;
 Mencatat keluar masuknya keuangan setiap bidang prasarana dan sarana.
Tugas Pengelola/Pengurus KPP

 Kordinator Bidang, bertugas mengelola kegiatan O&P untuk bidang prasarana dan sarana masing-masing pada setiap blok
(tingkat RT) dan melaporkan setiap perkembangan kondisi prasarana/sarana yang ada secara berkala maupun insidentil
jika keadaan mendesak kepada anggota di bkloknya masing-masing.

Cakupan wilayah kerja Koordinator Bidang bisa 1 (satu) blok atau lebih.

 Ketua Blok, bertugas mengelola kegiatan O&P untuk bidang prasarana & sarana masing-masing pada setiap blok (tingkat
RT) dan melaporkan setiap perkembangan kondisi prasarana/sarana yang ada secara berkala maupun insidentil kepada
Koordinator Bidang. Cakupan wilayah kerja Ketua Blok hanya pada satu RT. Ketua Blok dibantu oleh Petugas Teknis dan
Petugas Keuangan. Pengurus blok di tingkat RT ini bisa menangani hanya 1 (satu) jenis prasarana sarana atau lebih dari 1
(satu). Untuk menjalankan prinsip transparansi, maka Ketua Blok harus menyampaikan laporan pelaksanaan & keuangan
kepada warga pemanfaat/anggota secara berkala.
Tugas Pengelola/Pengurus KPP

Petugas Teknik, melakukan :

Menggerakan dan mengkoordinir pelaksanaan pemeliharaan yang dilakukan oleh warga;


Melaporkan hasil-hasil pelaksanaan kegiatan pemeliharaan kepada Ketua Blok;
Mendokumentasikan kegiatan pemeliharaan.
Petugas Keuangan, melakukan:
Mencatat dan membuat laporan keuangan penyelenggaraan pemanfaatan & pemeliharaan setiap prasarana & sarana di masing-masing blok;
Menyusun laporan pertanggungjawaban keuangan;
Melaporkan laporan keuangan kepada Ketua Blok;
Mengarsipkan seluruh laporan.

Anggota :
Mendapatkan informasi, pelayanan dan kesempatan berpartisipasi yang sama dalam setiap kegiatan;
Mentaati aturan O&P yang sudah ditetapkan;
Mengikuti rapat-pertemuan/musyawarah yang dilakukan pengurus KPP;
Melaksanakan/terlibat aktif dalam setiap kegiatan pemeliharaan yang dilakukan;
Mendukung terlaksananya program kerja KPP dan pencapaian visi & misi KPP;
Membangun kebersamaan, kekompakan dan suasana yang kondusif;
Secara rutin membayar iuran sesuai dengan yang ditetapkan bersama;
Memberikan kontribusi/keswadayaan lainnya untuk pemeliharaan prasarana & sarana sesuai kebutuhan.
PENGUATAN KPP

 Penguatan kapasitas bagi KPP dilakukan melalui pelatihan dalam rangka membangun motivasi dan kesadaran
kritis masyarakat untuk memelihara keberlanjutan infrastruktur di wilayahnya. Pelatihan kepada KPP juga
ditujukan untuk memberi pemahaman tentang aspek-aspek penting dalam pelaksanaan kegiatan O&P
infrastruktur dalam rangka meningkatkan komitmen masyarakat untuk terlibat aktif dalam pemeliharaan
infrastruktur yang telah dibangun sesuai dengan kebutuhan prioritas masyarakat. Hasil yang diharapkan dari
pelatihan ini adalah agar seluruh anggota KPP memahami aspek-aspek berikut:
 Pengorganisasian lembaga pengelola kegiatan O&P;
 Penyusunan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga lembaga pengelola;
 Penyusunan program kerja yang berbasis pemberdayaan masyarakat dan kemitraan dengan berbagai pihak; 
 Penyusunan teknik pengaturan operasi/pemanfaatan dan pemeliharaan;
 Menjaring sumber daya melalui kemitraan dengan pemerintah, swasta dan organisasi kemasyarakatan lainnya;
 Teknis pelaksanaan kegiatan O&P dan upaya pengembangan jangkauan manfaat infrastruktur.

Anda mungkin juga menyukai