Anda di halaman 1dari 21

PENGERTIAN KELOMPOK PEMANFAAT &

PEMELIHARA (KPP) :
Organisasi yang dibentuk masyarakat secara swadaya untuk melakukan
serangkaian kegiatan terencana dan sistematis dan rutin maupun
berkala untuk menjaga agar prasarana lingkungan tetap dapat
berfungsi dan bermanfaat bagi masyarakat.

Tujuan dibentuknya KPP :


 Memelihara prasarana secara berkelanjutan
 Adanya jaminan terhadap kualitas sarana-prasarana
 Adanya keuntungan yang berkelanjutan dari hasil pemanfaatan sarana –
prasarana
 Masyarakat mempunyai kemandirian dan kemampuan dalam hal
memelihara dan mengembangkan sarana- prasarana yang ada di
daerahnya

 Manajemen Pemanfaat dan Pemelihara terhadap


prasarana bisa dilakukan dengan benar sesuai
kebutuhan melalui wadah KPP yang berfungsi
dengan baik.
 Tugas Pokok KPP :
 Menyusun rencana pemanfaatan prasarana
 Menyusun rencana penerimaan dan belanja
Pengelola
 Menyusun rencana kegiatan pemeliharaan,
perbaikan, dan peningkatan pembangunan
prasarana;
 Mengorganisasikan kegiatan pemeliharaan,
perbaikan dan peningkatan pembangunan
prasarana;
 Membuat LPJ kerja Pengelolaan Sarana &
Prasarana yang menjadi tanggungjawabnya.
 Kelompok Pemanfaat & Pemeliharaan (KPP) baru
 Kelompok Pemanfaat & Pemeliharaan (KPP)
/sejenisnya yang telah ada di masyarakat,
Misalnya KPP yang dibentuk melalui
kotaku/program lain dan atau revitalisasi LKM
yang sudah ada.
 Lembaga ini diharapkan secara tidak langsung
berada dalam struktur organisasi pemerintah
yang ada

Pembentukan/pengorganisasian KPP hanya diprioritaskan


pada prasarana yang bersifat publik/umum dan
prasarana kelompok
 Ketua, Memimpin/Penanggungjawab utama seluruh
kegiatan dan usaha organisasi. Ketua bertanggung jawab
atas seluruh kegiatan organisasi sesuai peraturan
organisasi serta program kerja yang telah diputuskan
bersama
 Sekretaris/bagian administrasi, melaksanakan
kegiatan administrasi umum/ketatausahaan KPP
 Bendahara/bagian keuangan, berkaitan dengan
pengelolaan penerimaan dan pengeluaran keuangan
organisasi
 Petugas Lapangan/bagian teknik, berkaitan dengan
monitoring dan pelaksanaan kegiatan pemeliharaan di
lapangan
 Anggota, yang berhak mendapatkan informasi, pelayanan
dan kesempatan berpartisipasi dan berkontribusi dalam
setiap kegiatan sesuai kesepakatan bersama
1. Bantuan pemerintah
Kepala Desa/Lurah dapat memberikan bantuan yang bersumber dari
Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa/Kelurahan yang sudah
dituangkan dalam peraturan desa. Besarnya tentu disesuaikan dengan
kemampuan masing-masing desa. Selain itu bisa dari Subsidi dari
Dinas/Instansi Teknis terkait dikabupaten/Kota. Umumnya bantuan dari
Pemerintah ini memungkinkan jika terjadi kerusakan berat yang
memerlukan perbaikan besar pada fasilitas umum atau fasilitas vital
seperti jalan, jembatan, tambatan perahu dan saluran air, ataupun
prasarana lainnya.

2. Bantuan dari pihak lain yang tidak mengikat


Bantuan yang dimaksudkan disini, seperti dari
organisasi lain atau perusahaan swasta. Umumnya
potensi bantuan ini akan ada bilamana terjadi
pemanfaatan bersama suatu prasarana. Misalnya jalan
yang dibangun masyarakat juga dipergunakan oleh
pihak lain tersebut.
3. Kontribusi warga pemanfaat
Salah satu alternatif sumber pembiayaan KPP adalah
melalui kontribusi warga sesuai dengan budaya setempat
dan kesepakatan yang telah dilakukan. Hal ini merupakan
bentuk kompensasi pemanfaat terhadap penggunaan
prasarana tersebut.
Adapun jenis kontribusi atau sumbangan warga
pemanfaat adalah :
 Sumbangan berupa uang, yang didapatkan dari iuran
anggota Kelompok Pemanfaatan dan Pemelihara,
ataupun retribusi dari penggunaan prasarana secara
langsung.
 Sumbangan selain uang seperti material, penyediaan
fasilitas penunjang, tenaga kerja, peralatan dalam
rangka kegiatan pemeliharaan
PERMASALAHAN DALAM KPP :

ALTERNATIF /TINDAKAN YANG


NO KOMPONEN
DILAKUKAN
1 Dana Iuran / swadaya masyarakat
2 Usulan “Bukan” Dari
Masyarakat
3 Kurangnya kepeduliannya Melibatkan Pemanfaat pada saat
masyarakat pelaksanaan Kegiatan
Memastikan RT/aparat
pemerintahan menjadi
Penggerak O&P.
4 Masyarakat tidak RT/RW/Aparat pemerintah
dilibatkan pada saat menjadi mediator dalam
pembangunan komunikasi pembangunan
dengan masyarakat
 Sumbangan/iuran ditarik langsung pada saat menggunakan prasarana yang
bersangkutan, hal ini dapat diberlakukan untuk para pengguna yang tidak secara rutin
menggunakan prasarana. Hal ini bisa diterapkan untuk individu atau perusahaan swasta
yang menjadi pengguna prasarana yang bersangkutan. Sebagai contoh adalah tambatan
perahu, fasilitas penggilingan padi, dan lain-lain.
Hal yang sangat penting dan harus diperhatikan berkaitan dengan “iuran/retribusi” yang akan
diberlakukan oleh KSM/Tim Pengelola adalah bahwa hendaknya disesuaikan dengan situasi budaya
dan kemampuan warga pemanfaat dan kebutuhan akan biaya pemeliharaan/perbaikan. Besarnya
iuran atau retribusi yang akan dikenakan baik perorangan atau per keluarga yang memanfaatkan
prasarana harus dimusyawarahkan dan disepakati secara bersama-sama oleh seluruh anggota
KSM/warga pemanfaat yang ada.

 Sumbangan/Iuran rutin, hal ini dapat diberlakukan untuk pengguna prasarana yang
secara rutin menggunakan prasarana yang bersangkutan seperti irigasi, penyewa kios di
pasar, MCK, fasilitas air bersih dan prasarana lainnya.
KETUA

BENDAHARA SEKRETARIS

PETUGAS PETUGAS
LAPANGAN PRASARANA LAPANGAN
1 PRASARANA 2

ANGGOTA
 Pemeliharaan rutin dilakukan secara terus menerus,
biasanya dalam periode waktu seperti setiap hari atau
setiap minggu atau setiap bulan. Umumnya kegiatan ini
bersifat pekerjaan pencegahan untuk menjaga agar
prasarana tidak rusak, biasanya terdiri atas tugas-tugas
yang berulang-ulang dengan teknik yang sederhana,
misalnya kegiatan pembersihan.
 Pemeliharaan Berkala dilakukan dalam periode waktu
tertentu misalnya setiap 3 bulan, setiap 6 bulan atau
setiap tahun. Umumnya kegiatannya mencakup
kegiatan pemeliharaan yang sudah dapat diperkirakan
atau direncanakan terlebih dahulu, seperti perawatan
dan semua perbaikan ringan serta penggantian bagian-
bagian kecil/sekunder, termasuk perbaikan sederhana.
Tujuannya adalah untuk mengembalikan kondisi
prasarana pada tingkat kemampuan yang dimilikinya
atau fungsi secara yang seharusnya dari parasaran.
Misalnya kegiatan pengecatan komponen prasarana,
pemberian pelumas pada pintu air, penggantian kran
air yang rusak, dll.
 Pemeliharaan Insidentil/mendesak, pekerjaan yang
mendesak yang memerlukan penanganan segera,
yang umumnya tidak direncanakan terlebih dahulu.
Sifat kemedesakan ini biasanya karena dapat
membahayakan pemanfaat, Bisa membawa akibat
kerusakan besar atas milik pribadi masyarakat
(seperti rumah, lahan produktif, dll) dan kerusakan
yang bisa menjadi penyebab kerusakan yang lebih
besar. Misalnya penggantian lantai jembatan,
kerusakan akibat banjir/ longsor, dll.
 Ketua: Baihaki
 Sekretaris: syarifudin
 Bendahara: Tedi
 Petugas Lapangan Prasarana: darmawansyah
 Anggota:
 andi syarizal,
 medianto,
 tobik,
 Esi mayangsari
 Ketua :Jono Heswaris
 Bendahara :Rara Novianti
 Sekretaris :Heriyet Wirta
 Petugas Lapngan 1: Kensus Ali Akbar,ST
 Petugas Lapangan 2: Safri
 Anggota :
 1.Raijatul 2. Dahlia
 3. Rahmiati 4.Yanti
 5. Ermanita 6. Yusi Hartati
 7. Nia Daniati 8. Sumarni
 9. Marliadi 10. Sarfawi
 11.Mardalena 12. Awaludin
 13. Ruspan E 14. R. Zakarias

Anda mungkin juga menyukai