Anda di halaman 1dari 25

Klasifikasi

Mutasi

KELOMPOK 3
Anggota Kelompok 3

KETUA FARHAN MAULANA

ANGGOTA M. HAFIZ ADAM

ILHAM GEMASIH

M. AULIA FIRDAUS

SHABRUN AL RIZKY
Daftar Isi
01 02
Klasifikasi Mutasi Dampak Positif
Pembagian mutase dan jenis- Dampak Positif dari Mutasi
jenisnya

03
Dampak Negatif
Dampak negative mutasi
01
Klasifikasi
Mutasi
Pengertian
Mutasi adalah perubahan yang terjadi pada bahan genetik, baik DNA
maupun RNA.  Berdasarkan klasifikasinya, mutasi dibagi menjadi
beberapa jenis. yaitu:
01
Mutasi Berdasarkan Jenis Sel
Mutasi jenis sel terbagi pula menjadi 2 macam, yakni mutasi
somatis dan germinal.
 Mutasi Somatis
Mutasi somatik adalah adalah mutasi yang terjadi pada sel
somatik, yaitu sel tubuh seperti sel kulit. Mutasi ini tidak
akan diwariskan pada keturunannya.
 Mutasi Gametik
Mutasi ini terjadi pada sel gamet, yaitu sel organ reproduksi
yang meliputi sperma dan ovum pada manusia. Oleh sebab
itu, mutasi ini terjadi akibat faktor keturunan.
Mutasi berdasarkan cara terjadi
02
Mutasi berdasarkan cara terjadi dibagi menjadi 2 macam, yakni mutasi alami dan
mutasi buatan yang dirancang oleh manusia untuk memenuhi tujuan tertentu.

Mutasi Alami Mutasi Buatan


Perubahan genetik dalam mutasi alami Mutasi ini terjadi pada sel gamet, yaitu sel
terjadi secara alami tanpa campur tangan organ reproduksi yang meliputi sperma
manusia. Hal ini karena faktor dan ovum pada manusia. Oleh sebab itu,
terdapatnya mutagen alami yang mutasi ini terjadi akibat faktor keturunan.
menyebabkan mutasi. Kasus dari mutasi
alami sangat jarang terjadi.
03 Mutasi berdasarkan sifat genetik
Umumnya, ada 2 macam mutasi pada klasifikasi
ini, yakni:Listas como esta:
● Mutasi Dominan

Mutasi dominan terekspresi dalam keadaan


genotip homozigot dan heterozigot dominan.
Gen dominan tersebut kemudian akan membawa
sifat penyebab mutase
● Mutasi Resesif

Mutasi dominan terekspresi dalam keadaan


genotip homozigot yang resesif. Gen resesif
tersebut akan membawa sifat penyebab mutasi.
4. Mutasi berdasarkan arah mutasi

Mutasi Maju Mutasi Mundur 


Mutasi ini mengubah fenotip organisme yang sebelumnya Mutasi ini menyebabkan fenotip organisme
abnormal menjadi normal. Mutasi ini umumnya terjadi yang sebelumnya normal menjadi abnormal.
secara buatan. Karena sifatnya membawa dampak positif dan Contohnya ada pada penyakit anemia sel sabit
digunakan sebagai teknologi dalam bidang kesehatan.. yang menyerang sel darah merah.
Mutasi berdasarkan peran bagi mutan
untuk klasifikasi ini, mutasi banyak dibahas dari segi peranannya yang terjadi pada mutan (individu
yang bermutasi tersebut). Diantaranya adalah

Mutasi Menguntungkan Mutasi Merugikan


Mutasi ini terjadi dan membuat organisme Kebalikan dari mutasi menguntungkan, mutasi ini
mengalami perubahan menjadi adaptif. terjadi dan membuat organisme mengalami
Contohnya adalah mutasi pada gen CETP yang perubahan menjadi tidak adaptif. Contohnya
menyebabkan produksi kolesterol dalam tubuh yakni mutasi genetik pada belalang yang justru
menjadi rendah. Sehingga individu terhindar mengubah warnanya menjadi merah muda,
dari masalah pada pembuluh darah dan sehingga mudah dimangsa oleh predatornya.
penyakit jantung meskipun mengkonsumsi
kolesterol dalam jumlah besar. 
 Mutasi berdasarkan perubahan fenotip
Mutasi ini digolongkan berdasarkan perubahan pada fenotip. Mutasi ini terbagi
menjadi 2 jenis, yakni: 

Mutasi Makro Mutasi Mikro


Pada mutasi makro, perubahan Mutasi mikro sendiri hanya
terjadi cukup signifikan karena menyebabkan sedikit perubahan
perubahan besar terjadi pada pada fenotip. Selain itu, mutasi
fenotip. Umumnya mutasi ini tersebut seringkali tidak bisa
dapat terlihat dengan jelas, seperti diamati secara langsung dan
mutasi pada belalang berwarna memerlukan penelitian lebih
merah muda. lanjut. 
Mutasi berdasarkan tingkatan
mutasi berdasarkan tingkatan ini terbagi menjadi 2 jenis, yakni mutasi gen dan mutasi
kromosom. 
Dampak Positif
Mutasi
02
Sebagai terapi
pengobatan kanker
Pengobatan kanker memanfaatkan mutagen berupa
sinar radioaktif untuk merusak DNA sel kanker
agar bermutasi kembali dan menghentikan
pertumbuhannya.
 Produksi Antibodi Monoklonal
Sel hibridoma merupakan hasil fusi atau penyatuan sel
kanker dengan sel limfosit untuk menghasilkan antibodi
monoklonal. Digunakannya sel kanker pada pembuatan sel
hibridoma karena sifatnya yang cepat membelah. Sel
limfosit digunakan untuk menghasilkan antibodi.
Resistensi
Penderita Sicklemia T
erhadap Malaria
Mutasi menyebabkan seorang individu menjadi
penderita sicklemia. Kondisi ini membuat individu
tersebut memiliki bentuk sel darah merah
menyerupai bulan sabit. Dengan kondisi tersebut,
seorang penderita sicklemia cukup resisten dan
akan lebih sulit tertular malaria.
Meningkatkan
Keanekaragaman
Mutagen buatan dapat menciptakan produk pangan yang lebih disukai oleh masyarakat, seperti
buah poliploidi yang tidak memiliki biji.

Bibit unggul dapat diciptakan atau dibentuk dengan memanfaatkan mutasi, bahkan dapat
menjadi spesies baru yang memiliki sifat yang diinginkan (dengan kata lain terjadi proses
evolusi).
Dampak Negatif
Mutasi
 
Sindrom Turner
merupakan kelainan genetik pada
perempuan karena kekurangan satu
kromosom X. Biasanya, perempuan
memiliki kromosom seks XX yang
berjumlah 46 buah, tetapi pada
penderita Sindrom Turner,
kromosomnya menjadi XO dan
hanya berjumlah 45 buah.
Penderita Sindrom Turner juga
mengalami infertil.
Sindrom Jacob
diderita oleh pria. Sindrom Jacob terjadi karena
ada 1 tambahan kromosom Y pada pria,
sehingga kromosomnya menjadi XYY.
Meskipun disebabkan kelainan genetik,
sindrom ini biasanya bukan berasal dari
kelainan yang diwariskan secara turun temurun.
Tetapi diwariskan hanya dari ayah yang
mengalami kelainan spontan saat pembentukan
spermanya.
Sindrom Klinefelter
adalah kelainan yang disebabkan oleh kelebihan
kromosom X pada laki-laki. Oleh karena itu,
pada penderita Klinefelter, kromosomnya
menjadi XXY. Salah satu ciri fisik yang terlihat
dari penderita sindrom ini adalah payudara
yang membesar. Selain Sindrom Klinefelter,
kelainan lain yang disebabkan oleh mutasi
kromosom adalah sindrom patau.
Sindrom Patau
Sindrom patau memiliki nama lain yakni Trisomy 13. Sesuai
dengan namanya, pada penderita sindrom patau, terdapat 3
salinan kromosom yang mengalami kelainan pada
kromosom ke-13. Sindrom ini dapat terlihat karena
memunculkan suatu gejala. Gejala sindrom patau adalah:
• Ukuran satu atau kedua mata menjadi lebih kecil
(microphthalmia)
• Bibir sumbing
• Jari tangan atau kaki memiliki jumlah yang berlebih
(polidaktil)
Sindrom Edward
juga merupakan kelainan pada
kromosom. Kromosom yang
mengalami kelainan pada Sindrom
Edward adalah kromosom nomor 18.
Salah satu ciri bayi yang mengalami
Sindrom Edward adalah jari yang
tumpang tindih dengan kondisi telapak
tangan yang menggenggam. Sindrom
selanjutnya yang disebabkan oleh
kelainan kromosom adalah sindrom
metafemale.
Sindrom Metafemale
Sindrom ini sering juga disebut dengan
sindrom wanita super, yang
menyebabkan penderitanya menjadi
berperawakan lebih besar dari wanita
pada umumnya. Hal ini disebabkan
kelebihan kromosom X pada
penderitanya, sehingga penderita
Sindrom Metafemale biasanya
memiliki kromosom XXX.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai