DIAGNOSTIK
KARDIOVASKULER
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
KARDIOVASKULER
Pemeriksaan diagnostik kardiovaskuler dapat
digolongkan atas pemeriksaan invasif dan non invasif.
Pemeriksaan non-invasif adalah prosedur-prosedur
diagnostik yang dilakukan tanpa menyebabkan luka
pada kulit sehingga tidak menimbulkan komplikasi
yang berarti. Pengertian ini memang agak kurang tepat
karena pengambilan contoh darah untuk pemeriksaan
gas darah misalnya termasuk dalam prosedur non-
invasif meskipun dilakukan dengan menusuk kulit dan
pembuluh darah.
Pemeriksaan kardiologi yang dikerjakan secara rutin
adalah anamnesis, pemeriksaan fisik, pemeriksaan EKG,
foto rontgen dan pemeriksaan laboratorium rutin.
Semua lainnya digolongkan dalam pemeriksaan
kardiologi atau kardiovaskuler khusus.
PEMERIKSAAN
KARDIOVASKULER
Tujuan dari pemeriksaan kardiovaskuler adalah
mengumpulkan informasi tentang struktur dan
fungsi dari sistem kardiovaskuler.
Prosedur diagnostik yang paling sederhana
digunakan untuk membuat diagnosa penyakit
kardiovaskuler adalah :
Pemeriksaan laboratorium
Pemeriksaan hemodinamik
Pemeriksaan radiografik
Pemeriksaan yang menggunakan prosedur grafik.
Pemeriksaan Laboratorium
Tujuan Pemeriksaan laboratorium adalah untuk :
Menegakkan diagnosis berbagai macam penyakit
kardiovaskuler.
Melakukan kontrol untuk klien yang mempunyai resiko
Floroskopi
Kateterisasi jantung
Angiografi
“Radioactive Imaging”
Prosedur Grafik.
Teknik grafik dipergunakan untuk
merekam gambaran dalam bentuk
grafik dari berbagai aspek fungsi
jantung.
Cara diagnostik ini meliputi :
Pemeriksaan elektrokardiografi
Pemeriksaan ekokardiografi
Uji pembesaran jantung (stress testing)
TUGAS PERAWAT
Tugas perawat dalam upaya
menjalani pemeriksaan.
Mengusahakan kenyamanan