Masih bersifat food gathering, tetapi makanan yang dikumpulkan tidak hanya berupa umbi-
umbian, buah-buahan, keladi, dan daun-daunan, tetapi juga siput dan kerang.
Pola Hunian
Kadang menetap di gua-gua alam dan berpindah lagi mencari gua lain yang memiliki banyak
bahan makanan.
Peralatan Yang Digunakan
Beberapa contoh hasil kebudayaan dari periode ini adalah kapak perimbas, kapak sumatra,
kapak penetak, anak panah, serta alat dari tulang dan tanduk rusa.
MASA BERCOCOK TANAM
Kehidupan Ekonomi
Manusia pada periode ini telah berhasil mengolah makanan sendiri (food producing). Binatang
buruan yang mereka tangkap mulai dipelihara dan diternak (kerbau, kuda, sapi, babi, dan
unggas). Selain itu, masyarakatnya diperkirakan telah mengenal sistem pertukaran barang alias
barter.
Pola Hunian
Mereka menetap disuatu tempat tidak berpindah pindah.Pemilihan tempat tinggal biasanya
dipengaruhi oleh sumber air dan dekat dengan alam yang diolahnya.
Kehidupan Sosial
masyarakat sudah mulai menetap,mereka sudah memiliki pekerjaan seperti
petani,nelayan,mereka juga memiliki binatang peliharaan,dan mereka juga melakukan yg
namanya Barter atau pertukaran barang antara masyarakat yg satu dg yg lainnya.
MASA PERUNDAGIAN
Kehidupan Ekonomi
Masyarakat masa perundagian tidak hanya bercocok tanam dengan berladang, tetapi juga
mengolah sawah,mereka mampu mengatur kehidupan ekonominya dan berpikir
bagaimana memenuhi kebutuhan di musim yang akan datang.Mereka juga melakukan
perdagangan dengan jangkauan lebih luas, bahkan antar pulau
Kehidupan Sosial
Kjokkenmoddinger
merupakan sampah dapur
yang berupa tumpukan kulit
kerang, yang di dalamnya
ditemukan kapak
genggam/pebble dan kapak
pendek.