Syariah
Transaksi
AQAD
03/01/23 Eksya-FAI--UMY 1
ISLAMIC LEGAL FRAMEWORK
Science of Qur’an THE QUR’AN & SUNNAH Source of Believe,
Law & Values
Science of Sunnah
Twin Sources (Aqidah, Syariah, Akhlaq)
Innovation of Products to
QAWAID FIQHIYAH Suit Modern Demand.
Basic Principle: Contracts
Guidelines & Milestones & Condition are Permissible
03/01/23 Eksya-FAI--UMY 2
PEMENUHAN HUMAN NEEDS YANG ALAMIAH
IQRA
Science & Technology
Proses Ekonomi
ALLAH TA’ALA
PEMILIK MUTLAK SEMUA HARTA
1 4
AL-MASALIH DAN AL-MAFASID
( ال ض رر وال ض رار: )ق ا لا لرسول
03/01/23 Eksya-FAI--UMY 4
األصـل فى األشـيآء اإلبـاحــة حتى يـدل الـدلـيل
)1/33 على التحرــيم (األشباه
03/01/23 Eksya-FAI--UMY 5
وال، اجلواز والص ـحة: األص ـل ىف العـقود والشروط
حيرم منه ا ويـبطـل إال م ا دل الشـرع
القواع د النوراني ة، عل ى حتريـمه وإبـطاله (اب ن التيمي ة
)131 ص، الفقهية
Artinya: Menurut ketentuan asal bahwa akad-akad
dan syarat-syarat adalah dibolehkan dan sahih;
tidak ada yang diharamkan atau dianggap batal
kecuali apa-apa yang dinyatakan haram dan
batal oleh Syariah.” (Ibnu Taymiyah, Qaidah
Nuranniyah, 131)
03/01/23 Eksya-FAI--UMY 6
DIVISION OF MASLAHAH
PERSPECTIVE
1 PERSPECTIVE OF SYARIAH
CONSTANT & VARIABLE 4
03/01/23 Eksya-FAI--UMY 8
AKAD AKAD
Dari sisi: PELAKSANAANYA Dari sisi: KEKUATANNYA
AKAD LAZIM
AKAD NAFIZ عـقـد الزم
عـقـد نـافـذ Salah seorang dari kedua pihak
Lengkap Rukun & Syarat dapat Tidak Memiliki hak fasakh tanpa
Langsung dieksekusi Persetujuan pihak lain
Con: Jual-beli, Ijarah, Muzaraah dst
AKAD MAUWQUF
عـقـد موقـوف AKAD GHAYR LAZIM
Lengkap Rukunnya, namun عـقـد غيـر الزم
Ada Syarat yang terganggu Salah seorang dari kedua
,Seperti: tdk memenuhi legal capacity Belah pihak boleh memfasakh
,Tdk memiliki otoritas Akad tanpa persetujuan
Ada hak orang lain pada objek .Pihak lainnya
Con: Wakalah, Wadiah, Ariyah dll
03/01/23 Eksya-FAI--UMY 9
RUKUN AKAD أركـانا لعـقـد
03/01/23 Eksya-FAI--UMY 10
Terpenuhi Isi Kontrak
(Tahqiq al-Gharadh)
Hak Memilih (Khiyar)
03/01/23 Eksya-FAI--UMY 12
JENIS-JENIS AKAD
MEMBERI MEMBERI
PERTUKARAN TITIPAN PERCAMPURAN
KEPERCAYAAN IZIN
JUAL BELI
WADIAH MUSYARAKAH KAFALAH WAKALAH
Perbandingan Harga (GUARANTEE)
Jual & Harga Beli
Musawamah Syarikah Amlak HIWALAH Mutlaqah
Tauliyah YAD AMANAH Amlak Jabr (Anjak Piutang)
Murabahah Amlak Ikhtiar
Muwadhaah Muqayyadah
YAD DHAMANAH Syarikah Uqud JU’ALAH
Berdasarkan Barang
(Imbalan)
Pengganti Inan
Muqayadhah Mufawadah
Mutlaq Wujuh
Sharf Abdan
Ijarah (Usufruct)
TIJARI TABARRU’
(Komersial) (Non-Komersial/Tolong menolong)
Amanah
Bai’ Syirkah Ijarah Ju’alah Wadiah
(Jual Beli) (Bagi Hasil) (Sewa) (Imbalan)
Dhamanah
Mutlaqah Benda
Bai’ Mutlaq Wakalah
Murabahah/BBA Mudharabah Ijarah
Kafalah
Salam Muqayyadah Jasa Hawalah
Isthisna Ijarah wa Iqtina Rahn
Musyarakah
Sharf Muzara’ah Qard
03/01/23 Eksya-FAI--UMY 18
BATHIL لباطـلFFا
Akad jual beli ataupun kemitraan untuk mendapatkan
keuntungan ataupun penghasilan, namun barang
yang diperdagangkan ataupun projek yang
dikerjakan adalah jenis barang atau kegiatan yang
bertentangan dengan prinsip-prinsip Syariah seperti
kemitraan untuk memproduksi narkotika yang
dipasarkan untuk umum ataupun mendirikan usaha
casino atau cabaret tempat dansa-dansi.
03/01/23 Eksya-FAI--UMY 20
NAJASH لنـجـشFFا
Dimana sekelompok orang bersepakat dan bertindak
secara berpura-pura menawar barang dipasar
dengan tujuan untuk menjebak orang lain agar ikut
dalam proses tawar menawar tersebut sehingga
orang ketiga ini akhirnya membeli barang dengan
harga yang jauh lebih mahal dari harga
sebenarnya.
Larangan Rasul saw: “..Janganlah kamu meminang
seorang gadis yang telah dipinang saudaramu, dan
jangan menawar barang yang sedang dalam
penawaran saudaramu; dan janganlah kamu
bertindak berpura-pura menawar untuk menaikkan
harga..”
03/01/23 Eksya-FAI--UMY 21
IKRAH FهFإلكـراFFا
Segala bentuk tekanan dan pemaksaan dari salah satu pihak
untuk melakukan suatu akad tertentu sehingga menghapus
komponen mutual free consent. Jenis pemaksaan dapat
berupa acaman fisik atau memanfaatkan keadaan
seseorang yang sedang butuh atau the state of emergency.
03/01/23 Eksya-FAI--UMY 22
IHTIKAR إلحـتـكـارFFا
Adalah menumpuk-numpuk barang ataupun jasa
yang diperlukan masyarakat dan kemudian si
pelaku mengeluarkannya sedikit-sedikit dengan
harga jual yang lebih mahal dari harga biasanya
dengan tujuan untuk mendapatkan keuntungan
lebih cepat dan banyak. Para ulama tidak
membatasi jenis barang dan jasa yang ditumpuk
tersebut asalkan itu termasuk dalam kebutuhan
essential, maka Ihtikar adalah dilarang.
Rasulullah saw bersabda: “Barangsiapa yang
menimbun (barang & jasa kebutuhan pokok)
maka telah melakukan suatu kesalahan.”
03/01/23 Eksya-FAI--UMY 23
GHISH لغـشFFا
Withholding Relevant Information. Menyembunyikan fakta-
fakta yang seharusnya diketahui oleh pihak yang terkait
dalam akad sehingga mereka dapat melakukan kehati-
hatian (prudent) dalam melindungi kepentingannya
sebelum terjadi transaksi yang mengikat.
Dalam Common Law akad seperti ini dikenal dengan
sebutan Akad Uberrime Fidae Contract dimana semua
jenis informasi yang seharusnya diketahui oleh pelanggan
sama sekali tidak boleh disembunyikan. Jika ada salah
satu informasi berkenaan dengan subject matter akad
tidak disampaikan, maka pihak pembeli dapat memilih
opsi membatalkan transaksi tersebut.
03/01/23 Eksya-FAI--UMY 24
BAY’ AL MUDTARR لمـضـطـرFF اFـيـعFFب
Adalah jual beli dan pertukaran dimana salah satu pihak dalam
keadaan sangat memerlukan (in the state of emergency)
sehingga sangat mungkin terjadi eksploitasi oleh pihak yang
kuat sehingga terjadi transaksi yang hanya menguntungkan
sebelah pihak dan merugikan pihak lainnya.
03/01/23 Eksya-FAI--UMY 25
TADLISلتدليسFFا
Tadlis: adalah tindakan seorang peniaga yang sengaja
mencampur barang yang berkualitas baik dengan
barang yang sama berkualitas buruk demi untuk
memberatkan timbangan dan mendapat keuntungan
lebih banyak
03/01/23 Eksya-FAI--UMY 26
JUAL BELI YANG DILARANG DALAM ISLAM
(Fiqh Islami Wa Adillatuh, vol.4, p.500)
03/01/23 Eksya-FAI--UMY 27
Macam-Macam Bay’ al Gharar al Fahish
1. Sukar diserahterimakan. Onta yang melarikan diri; jual janin tanpa menjual
induknya; jual beli habl al hablah janin yang belum dilahirkan dan madhamin
yaitu jual beli anak yang masih dalam benih induk pejantannya.
2. Tidak diketahui harga atau barangnya. Saya jual kepada anda barang
yang ada dalam karung ini.
3. Tidak diketahui sifat barangnya. Saya jual salah satu baju yang ada di
rumah saya.
4. Kualitas barang dan kuantitas harga tidak jelas. Saya membeli barang ini
dengan harga sekarang.
5. Tidak diketahui tempo pelaksanaannya. Saya jual kepada anda barang ini
jika Zayid telah datang.
6. Dua penjualan dalam satu penjualan. Menjual satu barang dengan salah
satu dari dua harga. Saya jual baju ini Rp100,- kontan atau Rp200,-
tangguh, kemudian serta merta transaksi itu mengikat tanpa pilihan salah
satu dari keduanya.
7. Jual beli dari seseorang yang tidak dapat dijamin keselamatannya,
seperti dari orang sakit yang dalam pertandingan.
8. Bay’ al Hasha’ yakni jual beli tongkat yang ditangan, jika jatuh maka jual
beli mengikat.
9. Bay’ al Munabazah. Saling melempar pakaian antara A dan B, ketika
barang dilempar maka jual beli mengikat.
10. Bay al Mulamasah. Mana barang yang disentuh, maka terjadi jual beli
03/01/23 Eksya-FAI--UMY 28
2. Sebab “SHIGHAT”
a. Bay’ al Mu’athot=Ambil Bayar (Cash and Carry)
b. Bay’ Bil Murasalah atau Rasul=Melalui Surat atau Agent
c. Jual Beli Orang Bisu melalui isyarat yang dimengerti
d. Jual Beli dengan orang yang absen dari majlis aqad
e. Jual Beli yang tidak sesuai dengan ijab-qabul
03/01/23 Eksya-FAI--UMY 29
h. Jual beli objek yang tidak ada di majlis akad atau tidak dapat dilihat.
Pembeli memiliki hak khiyar al ru’yah. Jual beli dengan menyebut sifat
ada lima syarat:
(1). Objek berada terlalu jauh seperti Andalusia atau Afrika
(2). Objek berada terlalu dekat dengan pihak bertransaksi
(3). Penyebut sifat barang harus orang lain bukan penjual
(4). Semua sifat yang berhubungan dengan barang harus disebut
(5). Penjual tidak boleh meminta pembayaran kontan kecuali jika objeknya
pasti tidak ada berubah seperti tanah dan bangunan. Jika sifat-sifat ternyata
sesuai dengan objeknya, maka transaksi mengikat dan jika tidak pembeli
memiliki hak khiyar.
i. Jual sesuatu yang belum diterima (di pegang tangan). Sesuatu yang
dapat dipindahkan tidak sah dijual sebelum diterima tangan.
j. Jual Buah atau Tanaman yang belum tampak atau tumbuh karena
masuk dalam kategori ma’dum. Apabila sudah tampak atau tumbuh
namun dengan syarat dibiarkan sampai masak atau besar, maka tidak sah
dan fasid menurut Hanafi, batil menurut jumhur. Apabila langsung dipetik
atau dituai, maka sah menurut ijma ulama.
Bila buah sudah masak, maka boleh jual belinya meski tidak langsung dipetik.
03/01/23 Eksya-FAI--UMY 30
4. Jual Beli Dilarang: Karena Sifat, Syarat atau Larangan Syariat.
(1). Jual Beli ‘Urbun (Dengan Uang Muka). Jika tidak terjadi transaksi, maka
uang muka tidak akan dikembalikan kepada calon pembeli. Fasid menurut
Hanafi; Batil menurut Syafii dan Maliki. Jika uang muka dikembalikan, maka
boleh menurut jumhur.
(2). Jual Beli ‘Aynah. Yaitu dua pihak yang seolah melakukan jual beli, namun
sebenarnya hanya untuk mendapatkan “uang cash” bagi pihak pertama,
dan “tambahan pengembalian” bagi pihak kedua, bukan tujuan untuk
mendapatkan barang (objek transaksi).
(3). Jual Beli Ribawi, Baik Riba Nasiah ataupun Riba Fadl
(4). Jual Beli Barnag Haram seperti Khamar, Khinzir, Bangkai, Patung dan
seumpamanya karena larangan Rasulullah saw dalam hadis riwayat Imam
Bukhari.
(5) Jual Beli Orang Kota dengan Orang Pedalaman yang belum mengetahui
keadaan harga barang di kota. Larangan Nabi saw: “Biarkanlah orang
melakukan transaksi jual beli dengan bebas, sehingga memberikan rizki
kepada sebagian mereka melalui sebagian yang lain.” (Naylul Awtar,
5/164).
03/01/23 Eksya-FAI--UMY 31
(6). Talaqqi al-Rukban.
Menjumpai rombongan atau kafilah pembawa barang perniagaan dan membelinya di tengah jalan
sebelum sampai di pasar. Hak ini dilarang Rasulullah saw, sesuai sabdanya: “Janganlah kalian
menjumpai rombongan di tengah jalan dan membeli barang mereka, dan janganlah pula orang kota
memborong barang dari orang pedalaman (sebelum sampai di pasar).” (Naylul Awtar, 5/164).
Larangan ini tidaklah menjadikan transaksi yang terjadi hukumnya fasad, karena bisa menjadi sah jika sudah
dilakukan khiyar al-ghabn, seperti dilanjutkan Rasul saw dalam hadisnya: “..Maka pemilik barang dalam
transaksi tersebut berhak mendapatkan khiyar (opsi) jika mereka telah sampai di pasar.”
(7). Jual beli Haadirun Libadin : Jual beli dimana datang membawa barang yang ingin dijual dengan harga
cash, kemudian datang orang untuk membeli dengan harga yang lebih tinggi tetapi dengan harga kredit.
(8) Jual beli Muzabanah : Jual beli barang yang masih basah ditukar dengan yang kering dengan
timbangan dan takaran yang sama. Contoh : jual kurma basah dengan kurma kering dengan timbangan
yang sama.
(9) Jual Beli An-Najash.
Dengan kesepakan penjual, seseorang menawar harga barang yang didisplay dengan harga lebih tinggi
untuk menjebak pihak ketiga yang berada di sekitar tempat tersebut sehingga penjual akan mendapat
margin yang lebih tinggi. Hukumnya, menurut jumhur ulama, adalah sah namun penjualnya berdosa dan
pihak pembeli berhak mendapatkan hak khiyar al-ghabn.
Adapun jual beli MUzayadah (Lelang) secara terus terang adalah dibolehkan, karena tidak ada pihak
yang dijebak dan dirugikan.
03/01/23 Eksya-FAI--UMY 33
بسم هللا الرحمن الرحيم
ض َما ِن
َّ اج بِال َ : قال الرسول
ُ الخ َر
)3/753 ،(صحيح ابن ماجه
Pertukaran sesama barang ribawi dengan kadar yang berbeda melahirkan riba.
Terdapat perbedaan pendapat dalam menjelaskan riba. Secara umum Riba adalah
penambahan terhadap hutang. Maknanya: Setiap penambahan pada hutang
baik kwalitas ataupun kwantitas, baik banyak ataupun sedikit, adalah riba
yang diharamkan.
Adapun yang dimaksud dengan jalan yang bathil dalam hal ini yaitu pengambilan
tambahan dari modal pokok tanpa ada imbalan pengganti (kompensasi) yang
dapat dibenarkan oleh Syar’ie.
03/01/23 Eksya-FAI--UMY 36
Gambaran Terjadinya Riba
Jenis Transaksi
03/01/23 Eksya-FAI--UMY 37
Jenis-jenis
Riba
1. Secara garis besar Riba terbagi kepada
dua bagian, yaitu: Riba Hutang Piutang dan Riba
Jual Beli.
Penentuan tingkat suku bunga dibuat Penentuan besarnya rasio bagi hasil
pada waktu akad dengan pedoman dibuat pada waktu akad dengan
harus selalu untung berpedoman pada kemungkinan untung
rugi.
Besarnya prosentase berdasarkan pada
Bunga
jumlah uang (modal) yang dipinjamkan.
Hanya bunga yang berlipatganda saja yang dilarang, adapun suku bunga
yang wajar dan tidak menzalimi diperkenankan
03/01/23 Eksya-FAI--UMY 42
9
Alasan
Yang Mengatakan Interest
Bukan Riba
Bunga diberikan untuk mengimbangi laju inflasi yang
mengakibatkan menyusutnya nilai uang
Bunga diberikan atas dasar abstinence
( 1 ) Darurat
9
Alasan
Pembahasan yang jelas akan pengertian darurat yang
dinyatakan oleh syara dan bukan pengertian sehari-hari akan
istilah ini
03/01/23 Eksya-FAI--UMY 44
Diskusi 9 Alasan
( 2 ) Berlipat Ganda
Pemahaman kembali surat Ali Imran 130
secara cermat, mengkaitkannya dengan spirit
ayat-ayat riba lainnya secara komprehensif,
demikian juga fase-fase pelarangan riba
secara menyeluruh
03/01/23 Eksya-FAI--UMY 45
Diskusi
( 3 ) Opportunity Cost
9 Alasan
Menghilangkan asumsi sepihak dalam urusan Ganti
Rugi dimana deposan secara dimuka mengharuskan
keuntungan minimal dalam proyek debitur (paling
minimal sama dengan suku bunga) Dimana hal ini
tidak demikian manakala si deposan yaitu
menangani sendiri proyeknya yaitu kemungkinan
untung rugi dalam usaha
( 4 ) Konsumtif - Produktif
9
Alasan
Dapat dipastikan bahwa imbalan produksi marginal
dari dana senantiasa lebih besar dari suku bunga
03/01/23 Eksya-FAI--UMY 48
( 6 ) Inflasi
Diskusi 9 Alasan
Memantau roda ekonomi dari atas dan bawah, dalam artian
tidak hanya inflasi tetapi juga deflasi dimana perekonomian
mengalami masa lesu yang memaksa produsen untuk
menjual produksinya mendekati biaya produksi yang pada
gilirannya akan menurunkan daya beli uang
Tidak menghilangkan kemungkinan-kemungkinan untuk
mendapatkan keuntungan dari prinsip bagi hasil, yang
tidak jarang melebihi tingkat inflasi
Mengukur sejauh mana sifat-sifat yang dimiliki inflasi dapat
dijadikan sebagai illah dalam Hukum dengan menggunakan
standar syarar-syarat Illah yang telah menjadi konsesus
dalam methodologi Ushul Fiqh
03/01/23 Eksya-FAI--UMY 49
Diskusi
( 7 ) Abstinence
9 Alasan
Standar apa yang digunakan untuk mengukur unsur
“Pengobatan” (dengan penundaan konsumsi) dari teori
bunga Abstinence
03/01/23 Eksya-FAI--UMY 51
Diskusi
9 Alasan
(9) Badan Hukum dan Hukum Taklif
Apakah yang dimaksud dengan “Dela Personnalite
Juridique ?
03/01/23 Eksya-FAI--UMY 52
4 Tahapan
Pelarangan Riba
Dalam Al Quran
Dalam Al Quran
Dalam
03/01/23 Eksya-FAI--UMY 54
Pelarangan
4
Pelarangan Riba
Riba
Tahapan
Tahapan
Dalam Al Quran
Dalam
– Tahap kedua, riba digambarkan sebagai suatu yang buruk dan
balasan yang keras kepada orang Yahudi yang memakan riba.
03/01/23 Eksya-FAI--UMY 55
Pelarangan
4
Pelarangan Riba
Riba
Tahapan
Tahapan
Dalam Al Quran
Dalam
03/01/23 Eksya-FAI--UMY 56
4
Pelarangan
Tahapan
Tahapan
Pelarangan Riba
Riba
Dalam Al Quran
Dalam Quran
– Tahap akhir sekali, ayat riba diturunkan oleh Allah SWT. Yang
dengan jelas sekali mengharamkan sebarang jenis tambahan
yang diambil daripada pinjaman.
03/01/23 Eksya-FAI--UMY 57
Larangan Riba
Dalam Hadits
03/01/23 Eksya-FAI--UMY 58
Larangan Riba
Dalam Hadits
Sekiranya mereka menerima, hal itu baik dan bagus. Penolakan berarti
(tantangan untuk) perang.
Hadits ini merupakan isi dari surat Rasulullah SAW kepada Itab bin
Usaid, gubernur Mekkah, agar kaum Thaif tidak menuntut hutangnya
(riba yang telah terjadi sebelum kedatangan Islam) dari Bani Mughirah.
Ingatlah bahwa kamu akan menghadap Tuhanmu, dan Dia pasti akan
menghitung amalanmu. Allah telah melarang kamu mengambil riba, oleh karena
itu, hutang akibat riba harus dihapuskan. Modal (uang pokok) kamu adalah hak
kamu. Kamu tidak akan menderita ataupun mengalami ketidakadilan.
Hadits ini merupakan amanat terakhir Rasulullah SAW pada 9
Dzulhijjah tahun 10 Hijriah.
03/01/23 Eksya-FAI--UMY 59
Larangan Riba
Dalam Hadits
Majma’ Fiqh Islamy, OKI: Setiap tambahan (bunga) atas hutang yang
telah jatuh tempo dan orang yang berutang tidak mampu membayarnya,
dan sebagai imbalan atas penundaan itu, demikian pula bunga (interest)
atas pinjaman yang ditetapkan diawal perjanjian, maka kedua bentuk ini
adalah Riba yang diharamkan dalam syari’at. (Keputusan No. 10 Majlis
Majma’ Fiqh Islamy, Konferensi OKI II, 22-28 Desember 1985)
03/01/23 Eksya-FAI--UMY 61
PENDAPAT CENDIKIAWAN
(FAILASUF) TENTANG RIBA
Plato (427-347 SM): Bunga merupakan alat
eksploitasi kaum kaya terhadap kaum miskin,
bahkan sistem bunga menyebabkan sistem
perpecahan dalam masyarakat
03/01/23 Eksya-FAI--UMY 62
ECONOMISTS POINT OF VIEWS
Lord Kent (ahli sosial ekonomi dari Inggris):
“Sistem tata sosial kemasyarakatan akan berjalan
pada porosnya (harmonis) kalau praktek sistem
bunga (praktek riba) dapat diturunkan sampai
ke derajat nol”
03/01/23 Eksya-FAI--UMY 63
PRINSIP-PRINSIP AKAD PADA
PRODUK PERBANKAN
SYARI’AH
03/01/23 Eksya-FAI--UMY 64
JUAL BELI :
* Pengertian
* Dasar Hukum
* Rukun dan Syarat
* Unsur Kelalaian
* Bentuk-bentuk Jual Beli
03/01/23 Eksya-FAI--UMY 65
Pengertian & Dasar Hukum
Pengertian:
Saling menukar harta dengan harta/yang
sepadan melalui cara tertentu yang
bermanfaat
03/01/23 Eksya-FAI--UMY 66
* Rukun dan Syarat
• - Pihak yang berakad (penjual dan pembeli)
- Ijab Qabul (pernyataan kesepakatan)
- Barang/Objek
- Nilai Tukar/Pengganti barang
Syarat Sah Jual Beli:
1. Objek terhindar dari cacat
2. Kriteria objek jelas ( jenis, kualitas, kuantitas
nilai./harga)
3. Tidak mengandung unsur paksaan, tipuan
mudharat.
03/01/23 Eksya-FAI--UMY 67
* Unsur Kelalaian
1. Objek jual beli bukan milik penjual
2. Objek hasil curian
3. Menyalahi kesepakatan
4. Objek rusak dalam perjalanan
5. Objek berbeda dari contoh yg disepakati.
Resiko: Ganti rugi/adh-Dhaman dari pihak yg
lalai.
03/01/23 Eksya-FAI--UMY 68
* Bentuk-bentuk Jual Beli
03/01/23 Eksya-FAI--UMY 69
MURABAHAH
Pengertian:
Jual Beli barang pada harga pokok dengan tambahan
keuntungan yang disepakati.
Ketentuan:
- Barang telah dimiliki oleh penjual
- Keuntungan dan resiko di tangan penjual
- Harus ada informasi harga dan biaya yang wajar
- Informasi keuntungan yang jelas.
03/01/23 Eksya-FAI--UMY 70
Mekanisme Murabahah
03/01/23 Eksya-FAI--UMY 71
ASPEK PENENTUAN HARGA
MURABAHAH
•Berdasarkan kebiasaan bisnis yang berlaku
(‘Urf/konvensi/peraturan dagang internasional)
“Kaidah” : almuslimuna ‘ala syurutihim
•Tambahan harga ditetapkan saat akad.
•Komponen biaya harus jelas.
•Keuntungan penjual tidak atas dasar bunga cicilan, tetapi
selisih harga pokok dan harga jual yang ditentukan saat
akad.
•Uang muka (‘Urbun) boleh untuk melindungi hak bagi
para pihak jika terjadi penarikan
03/01/23
diri dari transaksi
Eksya-FAI--UMY 72
(fasakh).
Bai’ salam
03/01/23 Eksya-FAI--UMY 73
ISTISHNA’
• Istishna’ ialah kontrak penjualan antara pembeli
dan pembuat barang (shani’), shani’ menerima
pesanan dari pembeli (mustashni’) untuk membuat
barang dengan spesifikasi yang telah disepakati.
• Kedua belah pihak bersepakat atas harga serat
sistem pembayaran (di muka, cicilan, tangguh
dengan waktu ditentukan
03/01/23 Eksya-FAI--UMY 74
Istishna’ al Muwazi (Paralel)
Pembuat barang (shani’) menggunakan subkontraktor untuk
melaksanakan kontrak tersebut, pembuat barang (shani’)
membuat kontrak Istishna’ kedua untuk memenuhi kewajibannya
pada kontrak pertama
Akibat Hukum :
Bank sebagai pembuat kontrak pertama adalah pihak yang
bertanggung jawab terhadap pelaksanaan kewajiban, kesalahan,
kelalaian, pelanggaran (resiko). Tanggung jawab atas resiko ini
membuat bank berhak atas keuntungan.
Penerima subkontrak pembuatan Istishna’ bertingkat
bertanggung jawab terhadp bank sebagai pemesan. Ia tidak
mempunyai hubungan hukum secara langsung dengan nasabah
pada kontrak pertama
03/01/23 Eksya-FAI--UMY 75
IJARAH
• Transaksi terhadap suatu manfa’at
tertentu, bersifat mubah dan dapat
dimanfa’atkan dengan imbalan tertentu
• Ijarah ditunjukkan untuk manfa’at atau
jasa bukan materi/benda
• Ijarah dapat berupa manfaat/nilai
03/01/23 Eksya-FAI--UMY 76
Ketentuan Ijarah
1. Kedua belah pihak memenuhi syarat hukum
2. Kedua belah pihak menyatakan kerelaannya untuk melakukan
ijarah dan tidak terpaksa
3. Manfaat objek diketahui secara jelas
4. Penyewa berhak atas manfat baik untuk dirinya sendiri atau untuk
orang lain baik dengan cara menyewakannya atau meminjamkan
5. Objek Ijarah dapat diserahkan dan dipergunakan secara langsung
6. Objek Ijarah adalah halal
03/01/23 Eksya-FAI--UMY 77
•Ijarah “Jasa” (Ijarah ‘ala al ‘amal) bukan merupakan
kewajiban (fardhu ‘ain) seperti shalat, puasa. Tetapi
bersifat fardu kifayah
•Objek Ijarah merupakan sesuatu yang biasa
disewakan (‘urf)
•Upah/sewa tidak sejenis dengan manfa’at yang
disewakan
03/01/23 Eksya-FAI--UMY 78
Ijarah Muntahiyah bi alTamlik
Kontrak atas manfaat suatu barang dengan nilai
tukar tententu. Penyewa diberikan pilihan (options)
untuk memiliki barang yang disewakan. Pemberi
sewa (bank) berjanji (wa’ad) kepada penyewa untuk
memindahkan kepemilikan objek setelah masa sewa
berakhir
03/01/23 Eksya-FAI--UMY 79
Akad Ijarah Berakhir
• Objek hilang/lenyap : terbakar, faktor alam
• Habis masa waktunya
• Salah satu pihak yang wafat dapat
dialihkan pada ahli warisnya
• Objek disita, pailit
03/01/23 Eksya-FAI--UMY 80
SYIRKAH
• Pengertian:
Kerjasama antara dua pihak atau lebih
dalam hal modal dan keuntungan
• Dasar Hukum :
Q.S an Nisa/4 : 12 ; Q.S Shad/38 : 24
03/01/23 Eksya-FAI--UMY 81
Bentuk-bentuk Syirkah
• Syirkah al Amlak
• Syirkah ‘Uqud. Syirkah ini terdiri dari:
• 1. Syirkah’Inan
• 2.Syirkah ‘Abdan
• 3.Syirkah Wujuh
03/01/23 Eksya-FAI--UMY 82
Syirkah ‘Inan
• Perserikatan dalam modal pada suatu
kontrak bisnis yang dilakukan dua orang
atau lebih dan keuntungan dibagi bersama
• Modal, kerja dan tanggung jawab yang
digabungkan tidak harus sama
kuantitasnya
• Keuntungan dibagi sesuai porsi yang
ditentukan atas kesepakatan bersama
03/01/23 Eksya-FAI--UMY 83
Syirkah Mufawadhah
• Kontrak kerjasama antara dua orang atau
lebih. Setiap pihak memberikan suatu
porsi dari keseluruhan dana dan
partisipasi kerja.
• Setiap pihak membagi keuntungan dan
kerugian secara bersama.
• Para pihak dapat bertindak sebagai wakil
dan penjamin/kafil atas kemitraan tersebut
03/01/23 Eksya-FAI--UMY 84
Syirkah al Wujuh
• Kerjasama antara dua orang atau lebih
tanpa modal tetapi atas dasar
kepercayaan.
• Dalam syirkah ini biasanya para pihak
membeli barang dengan cara tangguh
atas dasr kepercayaan dan menjualnya
dengan cara tunai
03/01/23 Eksya-FAI--UMY 85
Syirkah ‘Abdan/A’mal
• Kerjasama dua orang atau lebih untuk
menerima suatu pekerjaan/order kerja.
• Hasil/keuntungan dibagi bersama sesuai
kesepakatan
03/01/23 Eksya-FAI--UMY 86
Mudharabah
• Pengertian: Kerjasama antara pemilik
modal dengan seorang pekerja/pebisnis
dan keuntungan dibagi sesuai dengan
kesepakatan
• Dasar Hukum: Q.S al Muzammil/73:20;
Q.S al Baqarah/2: 198. ; Hadist
• Bentuk : Muqayyadah dan Muthlaqah
03/01/23 Eksya-FAI--UMY 87
Wadi’ah
• Pengertian : Melibatkan pihak lain dalam memelihara
harta/aset tertentu dengan cara tertentu (titipan)
• Dasar Hukum : Q.S an Nisa/4:58; Q.S Al Baqarah/2:
283; Hadist
• Status Wadi’ah adalah amanah
• Dapat dibebankan ganti rugi (dhaman) jika:
1. Tidak dipelihara sebagaimana mestinya
2. Objek dititipkan kepada pihak ketiga
3. Objek dimanfa’atkan oleh pihak kedua
03/01/23 Eksya-FAI--UMY 88
3. Pihak kedua mengingkari wadi’ah
4. Pihak kedua mencampurkan objek titipan dengan
barang miliknya dan sulit dipisahkan
5. Pihak kedua melanggar syarat yang ditentukan
6 Objek wadi’ah dibawa pergi/hilang di tangan pihak
kedua
* Di Perbankan Syari’ah : aplikasi wadi’ah yad adh dhamah
kurang tepat, secara substansi adalah akad qardh.
03/01/23 Eksya-FAI--UMY 89
Ketentuan-ketentuan
Mudharabah
• Modal di tangan pengusaha berstatus
amanah seperti wakil dalam jual beli
• Pengusaha berhak atas keuntungan
sesuai kesepakatan
• Komponen biaya/cost disepakati sejak
awal akad
• Pemilik modal (shahibul mal) berhak atas
keuntungan dan menanggung resiko
03/01/23 Eksya-FAI--UMY 90
Rahn
• Pengertian: Menjadikan barang yang mempunyai nilai harta sebagai
jaminan hutang sehingga penerima dapat emngambil kembali
hutangnya semua atau sebagian.
• Dalam Perbankan akad ini dapat digunakan sebagai tambahan
pembiayaan yeng beresiko dan memerlukan jaminan (accessoir)
• Akad ini dapat juga menjadi produk tersendiri untuk melayani
kebutuhan nasabah yang bersifat jasa maupun konsumtif.
• Bank tidak dapat meminta biaya kecuali biaya pemeliharaan dan
keamanan atas barang yang digadaikan tersebut.
03/01/23 Eksya-FAI--UMY 91
wakalah
• Pemberian kewenangan/kuasa kepada pihak lain
tentang hal yang harus dilakukannya dan penerima
kuasa menjadi pengganti pemberi kuasa selama batas
waktu yang ditentukan
• Wakalah dapat dilakukan dengan menerima bayaran/
fee/’umalah atau tanpa bayaran
• Bentuk Wakalah : Muqayyadah dan Muthlaqah
03/01/23 Eksya-FAI--UMY 92
Kafalah
• Pengertian: Kafalah berarti juga al dhaman,
• Kafalah berarti pula: Menggabungkan satu tanggung jawab kepada
tanggung jawab yang lain dalam penagihan hutang baik jiwa
maupun harta.
• Dasar Hukum: Q.S Yusuf :66; Yusuf: 72; Hadist
• Kafalah terdiri dari : kafalah bi al Mal (harta) dan kafalah bi al Wajhi
(jiwa).
• Kafalah Harta (kafalah bi al Mal) teridri dari: a) kafalah bi al Dayn
(kewajiban hutang); b) kafalah bi at Taslim (penyerahan benda); c)
kafalah bi al ‘Aibi (jika barang yang dijual mengandung cacat)
• Pada Perbankan Syari’ah kafalah seprti halnya : penerbitan garansi
bank/bank (guarantee). Kafalah adalah warkat yang diterbitkan oleh
bank yang berakibat kewajiban membayar terhadap pihak yang
menerima garansi jika pihak yang dijamin cedera janji (wanprestasi)
03/01/23 Eksya-FAI--UMY 93
HAWALAH
• Hawalah adalah akad pemindahan utang piutang satu
pihak kepada pihak lain. Adapun akad hawalah yang
dipraktekkan umumnya berbentuk subrogasi.
• Di pasar konvensional praktek hawalah dapat dilihat
pada transaksi anjak piutang (factoring).
• Hawalah juga dapat dilihat dalam bentuk transaksi
pembiayaan dan jual beli surat-surat berharga.
03/01/23 Eksya-FAI--UMY 94
Konsep Kepemilikan
dalam Islam
03/01/23 Eksya-FAI--UMY 95
Konsep Kepemilikan dalam
Islam
03/01/23 Eksya-FAI--UMY 96
Pengertian
03/01/23 Eksya-FAI--UMY 97
Hubungan antara manusia dengan harta yang
ditentukan oleh syara dalam bentuk perlakuan
secara khusus thdp. harta tersebut yang
memungkinkan untuk mempergunakannya secara
umum sampai ada larangan untuk
menggunakannya.
03/01/23 Eksya-FAI--UMY 99
Harta yang tidak dapat dimiliki
dan dihakmilikkan orang lain
• Setiap harta milik umum seperti
jalanan, jembatan, sungai dll. dimana
harta/barang tersebut untuk keperluan
umum.
• Public Goods
– Uang bukan barang monopoli seseorang melainkan
milik masyarakat luas. Jadi, uang bukanlah modal,
karena modal adalah barang pribadi atau orang per
orang. Sifat dari modal adalah stock concept.
– Dilarang menumpukkan uang, karena uang
03/01/23
diibaratkan darah yang mengalir.
Eksya-FAI--UMY 136
Terima Kasih
Thank You
Syukria
شـكـرا جـزيـال