Pengertian Qiyas
2. Rukun Qiyas
3. Kehujjahan qiyas
4. Jenis jenis qiyas
5. Massalikul illah
6. Contoh Qiyas
Prakata
• Ayat ayat Al Quran jumlahnya tetap,
sedangkan wahyu telah terputus.
Hadist walaupun jumlahnya lebih
banyak, tapi tetaplah terbatas,
sedangkan Nabi SAW sudah wafat,
sedangkan Permasalahan kehidupan
semakin bertambah,
Wahbah az zuhaili
• Barang siapa mengambil kesimpulan hukum-
hukum Islam hanya berdasar Al Quran saja ,
maka ia telah melepaskan islam dari akar
akarnya, dan ia dekat dengan musuh musuh islam
• Barang siapa membatasi Fiqh hanya pada sunah
saja, maka ia telah mereduksi Islam, ia
melakukan kesalahan, mengalami kehidupan yg
pincang, tidak sesuai tuntutan zaman dan ia
tidak bisa memenuhi kemaslahatan manusia
SECARA ETIMOLOGIS QIYAS ARTINYA
“TAQDIR/MENGUKUR” DAN
“MUSAWAH/ MENYAMAKAN”
Secara TERMINOLOGI ulama Ushul QIYAS berarti :
Menyamakan sesuatu yang belum ada ketentuan
hukumnya dengan sesuatu yang sudah ada ketentuan
hukumnya, karena keduanya memiliki kesamaan ‘illat
hukum (Prof. Dr. Abdul Wahhab Khalaf, Prof. Dr. Abdul
Karim Zaidan)
Dalam redaksi yang berbeda Qiyas juga diartikan
sebagai analogi atau deduksi analogis. Dengan kata lain
Qiyas merupakan metode istinbat hukum untuk
memperoleh kesimpulan logis yang dilakukan demi
kemaslahatan manusia (Rahman L. DoI)
QIYAS terdiri dari empat sendi/ rukun :
1.Al Ashlu : sesuatu yang ada hukumnya dalam nash, disebut
maqis alaihi (yang dijadikan ukuran), mahmul alaihi (yang
dijadikan pertanggungan) atau musyabbah bih (yang dibuat
keserupaan)
2.Al Far’u : sesuatu yang tidak ada hukumnya dalam nash tetapi
ada maksud menyamakannya kepada al-ashlu dalam hukum, al
maqis (yang diukur), al mahmul (yang dibawa) atau musyabbah
(yang diserupakan)
3.Hukum Ashal : hukum syara yang ada nashnya dan akan
diletakkan pada al far’u atau cabang
4.Al-illat : sifat-sifat yang jadi penyebab munculnya hukum
Jumhur Ulama menyatakan :
QIYAS adalah juga hujjah syar’iah atas hukum-hukum
mengenai perbuatan manusia (amaliyah).
QIYAS menempati posisi keempat diantara hujjah-
hujjah syar’iyah dengan pengertian apabila tidak
didapati hukum menurut nash (al Qur’an & hadits) dan
ijma’
سو َل َوأ ُ ْو ِلي األ َ ْم ِر ّللاَ َوأ َ ِطيعُواْ َّ
الر ُ يَا أَيُّ َها الَّ ِذ َ
ين آ َمنُواْ أ َ ِطيعُواْ ه
سو ِل ِإن ُكنت ُ ْم الر ُ ش ْي ٍء فَ ُردُّوهُ ِإلَى ه
ّللاِ َو َّ ِمن ُك ْم فَإِن تَنَازَ ْعت ُ ْم ِفي َ
س ُن تَأ ْ ِويلا اّللِ َو ْاليَ ْو ِم ِ
اآلخ ِر ذَ ِل َك َخي ٌْر َوأ َ ْح َ ون ِب هتُؤْ ِمنُ َ
1. Setiap Text Hukum (Al-Qur’an & Sunnah) tidak ditetapkan begitu saja tanpa
mempunyai alasan yang menjadi landasan hukum tersebut.
2.عدما و وجودا علهته مع يدور الحكم
3. Apakah seluruh text hukum boleh dicari illatnya?
4. Tujuan Pencarian Illat (untuk mencari illat qiyasi dan illat tasyri’
Transaksi Spot
1
2 Transaksi Forward 3
Transaksi Swap
Transaksi pembelian dan penjualan valas yang nilainya Suatu kontrak pembelian atau
ditetapkan pada saat sekarang dan diberlakukan untuk waktu penjualan valas dengan harga spot yang
yang akan datang, antara 2 x 24 jam sampai dengan satu tahun dikombinasikan dengan pembelian antara
Hukumnya adalah haram, karena harga yang digunakan adalah penjualan valas yang sama dengan harga forward.
harga yang diperjanjikan (muwa'adah) dan penyerahannya Hukumnya haram, karena mengandung unsur
dilakukan di kemudian hari, padahal harga pada waktu maisir (spekulasi)
penyerahan tersebut belum tentu sama dengan nilai yang
disepakati
Transaksi Option
Kontrak untuk memperoleh hak dalam rangka membeli atau hak untuk
menjual yang tidak harus dilakukan atas sejumlah unit valuta asing pada
harga dan jangka waktu atau tanggal akhir tertentu. Hukumnya haram,
karena mengandung unsur maisir (spekulasi)
Keputusan Lembaga Fikih Internasional OKI nomor 66 :
“sesungguhnya substansi bai' al-wafa' adalah pinjaman berbunga dan termasuk cara ber-hilah riba. Mayoritas ulama menilai bai' al-wafa' tidak sah
Swap Valas Bai’ al Wafa’
Salam
Pembelian Bursa Berjangka
Take Over
• Transaksi option :
Transaksi Option, yaitu kontrak untuk memperoleh hak dalam rangka membeli atau hak
untuk menjual yang tidak harus dilakukan atas sejumlah unit valuta asing pada harga
dan jangka waktu atau tanggal akhir tertentu.
Hukumnya haram, karena mengandung unsur maisir (spekulasi)
• Urbun/urban:
Adapun yang dimaksud dengan jual beli urbun adalah seseorang membeli sebuah barang
lalu ia membayar satu dirham atau sebagian kecil dari harga barang kepada penjual,
dengan syarat jika jual beli dilanjutkan maka satu dirham yang telah dibayarkan akan
terhitung sebagai bagian dari harga. Namun apabila tidak jadi, maka satu dirham yang
telah dibayar akan menjadi pemberian (hibah) bagi penjual
• Khiyar :
Khiyar artinya boleh memilih satu di antara
dua, melanjutkan atau meneruskan jual beli
atau menarik kembali atau membatalkan
jual beli (tidak jadi membeli) agar tidak ada
penyeselan di kedua belah pihak.