Nama : Silviaturrohmah
Nim : 2002016075
الضرروالضرار
Dari Abu Hurairah ra, Rasulullah SAW bersabda: Apabila salah seorang
diantara kamu menemukan sesuatu dalam perutnya, kemudian sesuatu itu
membingungkannya, apakah dari perutnya keluar sesuatu atau tiadak?
Maka, janganlah orang tersebut keluar dari masjid (membatalkan salat)
sebelum mendengarkan suara atau mencium bau” (HR. Muslim).
Dari Sa’id Al-Khudri, Rasulullah bersabda: ”Apabila salah seorang di
antara kamu merasa ragu dalam salatnya, apakah ia telah mngerjakan tiga
atau empat raka’at, maka buanglah keraguan dan peganglah apa yang
meyakinkannya (HR. Muslim).
4. Sebutkan dua Al-Qawa’id al-Fiqhiyah pertama dan kedua dan pencabangan (furu’)-
nya, sebutkan dengan menuliskannya dengan huruf Arab! Dan bagaimana contoh
penerapannya masing-masing!
4. ماال يشترط التعرض له جملة وال تفصيالً إذا عينه و أخطأ لم يضر
Contohnya : Seseorang shalat dan meniatkan shalatnya itu pada hari Sabtu,
padahal hari itu hari jum‟at, maka shalatnya tetap sah, sebab meniatkan hari dan
tanggal ia shalat tidaklah disyaratkan dalam shalat.
5. مقاصد اللفظ على نية الال فظ إال في موضع واحد وه••و اليمين عن••د القاض••ي فإنه••اعلى
نية القاضي
Contohnya : Seandainya seorang suami memanggil dengan panggilan thaliq
(orang yang tertalaq), maka apabila niat pemanggilnya itu adalah untuk
menceraikan istrinya maka jatuhlah thalaq. Tetapi, kalau ucapan itu hanya semata-
mata bermaksud memanggil bukan niat mentalaq maka tidaklah jatuh thalaq
Contohnya : Suatu ungkapan terkadang muncul dari seseorang tanpa ada niat
untuk mengungkapkannya, seperti ungkapan orang tidur, orang pingsan (pitam),
orang gila dan orang mabuk
3. األصل العدم
Contohnya : seseorang pekerja dengan modal orang lain (mudharabah)
melapor kepada pemilik modal bahwa ia memiliki keuntungan hanya sedikit,
maka laporan pekerja tersebut harus dibenarkan. Karena sejak semula memang
belum ada keuntungannya. Kecuali ada indikasi lain, berupa tanda-tanda penipuan
5. Sebutkan qa’idah fiqhiyah yang berlaku dalam ibadah puasa, mengapa orang yang
bepergian (safar) diperbolehkan tidak berpuasa, dan bagaimana aturan pengqadlaan
(membayar) puasanya? Jelaskan berikut dasar hukum dan kaidahnya?
Jawaaban :
Qaidah fiqhiyah yang berlaku dalam ibadah puasa yaitu المشقة تجلب التيسر
“Kesukaran/kesulitan itu dapat mendatangkan/ menarik kemudahan”.
Orang yang berpergian dibolehkan tidak puasa jika berpergiannya itu bertujuan untuk
tetap melakukan ibadah kepada Allah SWT.
Melalui pelaksanaan perintah-perintahNya. Oleh karena itu suatu rukhsah tidak dapat
diberlakukan pada hal-hal yang sifatnya maksiat kepada Allah SWT.
Di antara dasar hukum kaidah ini antara lain Q.S. Al-Baqarah/2:185; 286;
al-Nisa/4:28; al-Maidah/5/6; al-A’raf/7:157; al-Hajj/22:78; dan al-Nur/24:61.