Anda di halaman 1dari 14

ILMU KEALAMAN

DASAR

PERKEMBANGAN DAN PENGEMBANGAN IPA


DOSEN PENGAMPU : Nur Rahma, S.Si, M.Pd
KELOMPOK 3

01 02 03
Sandryna S. Butudoka Sri Novriyanti Hasnawati
(a40122003) (A40122010) (A40122017)

05
Tasya Langgari
04 (A40122031) 06
Reva Nurul Arifah
(A40122024) (A40122038)
07
Leni s
(A40120015)
Apa Sih Pengertian IPA ?

IPA atau Ilmu Pengetahuan Alam merupakan


kumpulan pengetahuan yang tersusun secara
sistematis yang didasarkan pada penyelidikan dan
interpretasi terhadap peristiwa-peristiwa atau gejala
alam melalui metode dan sikap ilmiah.
Sejarah Perkembangan IPA

Awal IPA dimulai pada saat manusia memperhatikan gejala-


gejala alam, mencatatnya kemudian mempelajarinya.
Pengetahuan yang diperoleh mula-mula terbatas pada hasil
pengamatan terhadap gejala alam yang ada. Kemudian
bertambah dengan pengetahuan yang diperoleh dari hasil
pemikirannya. Selanjutnya dari peningkatan kemampuan daya
pikirnya manusia mampu melakukan eksperimen untuk
membuktikan dan mencari kebenaran dari suatu pengetahuan.
Berdasarkan hasil eksperimen ini kemudian diperoleh
pengetahuan yang baru. Setelah manusia mampu memadukan
kemampuan penalaran dengan eksperimen ini lahirlah Ilmu
Pengetahuan Alam (IPA) sebagai suatu ilmu yang mantap
Ada Beberapa Sejarah Perkembangan Ilmu
Pengetahuan Alam
(IPA)
1. Zaman Kuno

Pengetahuan yang dikumpulkan pada zaman kuno berasal


dari kemampuan mengamati dan membeda-bedakan,
serta daro hasil percobaan yang sifatnya spekulatif atau
trial and error. Semua pengetahuan yang diperoleh diterima
sebagaimana adanya, belum ada usaha untuk mencari asal
usul dari sebab akibat segala sesuatu. Pada saat manusia
mulai memiliki kemampuan menulis, membaca, dan
berhitung maka pengetahuan yang terkumpul dicatat
secara tertib dan berlangsung secara terus menerus.
2. Zaman Yunani Kuno

Ilmu pengetahuan di yunani diseumpamakan


melalui penyelidikan (inquiring). Perkembangan
ilmu pengetahuan berkembang pesat sekali pada
zaman Yunani, disebabkan oleh kemampuan
berpikir rasional dari bangsa Yunani. Pada tahap
ini manusia tidak hanya menerima pengetahuan
sebagaiman adanya tetapi secara spekulatif
mencoba mencari jawaban tentang asal usul dan
sebab akibat dari segala sesuatu.
Ada Beberapa tokoh dan pandangan-pandangan dari
Zaman Yunani Kuno adalah sebagai Berikut:

Anak Simenes (588/526


Tahles (624/548 SM) Aristoteles (384/322 SM)
SM)
Ahli filsafat dan matematika, Berpendapat bahwa zat dasar Berpendapat bahwa ada empat
pelopor dari segala cabang ilmu. unsur dasar dari segala sesuatu.
adalah udara. Segala zat terjadi
Tahles dianggap sebagai orang Yaitu tanah, air, api, dan udara.
dari udara yang merapat dan
pertama yang mempertanyakan Unsur yang satu dapat berubah
merenggang. Pendapat ini
dasar dari alam dan segala menjadi unsur yang lain, kecuali
mungkin dihubungkan dengan
isinya. Tahles berpendapat etter. Misalnya, dari air dan
kenyataan bahwa manusia itu
bahwa pangkal segala sesuatu tergantung pada pernapasan. tanah yang main masak akan
adalah air. berubah menjadi garam, biji,
dan logam.
3. Zaman Pertengahan

Zaman Alkimia (Abad 1-


2) Zaman Latrokimia

Ahli alkimia menerima pendapat Secara garis besar, sumbangan • Mengembangkan metode
empat buah unsur dan bahkan bangsa Arab dalam eksperimen sehingga
menambahkan tiga lagi, yaitu : perkembangan pengetahuan alam memperluas pengamatan
air raksa, belerang dan garam. yaitu : dalam bidang kedokteran,
Disini pengertian unsur lebih • Menerjemahkan karya-larya
obat-obatan, astronomi, kimia
dimaksudkan sebagai sifatnya peninggalan Yunani,
daripada unsur itu. mengembangkan, dan dan biologi.
menyebarkan ke Eropa • Memantapkan penggunaan
sistem bilangan dengan dasar
sepuluh.
4. Zaman Modern, timbulnya ilmu pengetahuan alam

Pengetahuan yang terkumpul sejak zaman Yunani sampai abad pertengahan


sudah banyak tetapi belum sistematis dan belum dianalisis menurut jalan
pemikiran tertntu. Biasanya pemikiran diwarnai cara berfikir filsafat, agama
atau bahkan mistik. Setelah alat sempurna dikembangkan metode eksperimen.
Perkembangan Ilmu Pengetahuan Alam Klasik dan
Modern
Penggolongan Ilmu Pengetahuan Alam menjadi “Klasik” dan “Modern” sama sekali bukan
berkaitan dengan waktu maupun klasifikasi bidang ilmu. Penggolongan ini lebih mengacuh kepada
konsepsi, yaitu cara berpikir, cara memandang, dan cara menganalisi suatu fenomena alam.

Ilmu pengetahuan alam klasik merupakan suatu proses dimana teori dan eksperimen memiliki
peran saling melengkapi dan memperkuat. Ilmu Pengetahuan Alam klasik memiliki kajian yang
bersifat makroskopik, yakni mengacuh pada hal-hal yang berskala besar dan kaidah pengkajiannya
menggunakan cara tradisional. Disamping kajian yang bersifat makroskopik, cirri lain ilmu
pengetahuan alam klasik adalah lebih mendahulukan ekperimen daripada teori.

Sedangkan Ilmu pengetahuan alam modern adalah suatu proses ilmu pengetahuan alam dimana
penekanan terhadap teori lebih banyak daripada praktek. Ilmu pengetahuan alam modern memiliki
telahan yang bersifat mikroskopik, yakni sesuatu yang bersifat detail dan berskala kecil. Selain itu,ilmu
pengetahuan alam modern menerapkan teori eksperimen,dimana ia amenggunakan teori yang telah ada
untuk eksperimen selanjutnya.
Contoh Gambar Ilmu Pengetahuan alam dan Teknologi dari zaman Klasik ke Zaman
Modern

Gambar Lampu Teplok (1980-1990an) Gambar Lampu Modern

Gambar Lampu Minyak Tanah


kesimpulan

IPA adalah pengetahuan khusus yaitu dengan melakukan observasi, eksperimen,


penyimpulan, penyusunan teori dan demikian seterusnya kait mengkait antara cara yang satu
dengan cara yang lain.

Sejarah perkembangan ilmu pengetahuna alam yiatu: zaman kuno, zaman Yunani
kuno,zaman pertengahan,dan zaman modern timbulnya ilmu pengetahuan alam.

Anda mungkin juga menyukai