Anda di halaman 1dari 11

2.

1 PENGERTIAN IPA DAN TEKNOLOGI INFORMATIKA


A. PENGERTIAN IPA
Menurut H.W Fowler (Trianto, 2016: 136), ipa adalah pengetahuan yang
sistematis dan dirumuskan, yang berdasarkan dengan gejala-gejala kebendaan
dan didasarkan terutama atas pengamatan dan dedukasi. IPA mempelajari
alam semesta, benda-benda yang ada di permukaan bumi dan di luar angkasa,
baik yang diamati indera maupun yang tidak dapat diamati indera. IPA atau
ilmu Kealaman adalah ilmu tentang dunia zat, baik makhluk hidup maupun
benda mati yang diamati (Kardi dan Nur, 1994: 1).
Wahyana (Trianto, 2010: 136) mangatakan bahwa IPA adalah suatu
kumpulan pengetahuan tersususn secara sistematik, dan dalam penggunaanya
secara umum terbatas pada gejala-gejala alam. Perkembangannya tidak hanya
ditandai oleh adanya kumpulan fakra, tetapi oleh adanya metode ilmiah.
Menurut Nash (Hendro Darmodjo, 1992/1993- 3) IPA merupakan suau cara
ataumetode untuk mengamati alam. Selanjutnya Nash menjelaskan bahwa cara
IPA mengamati dunia bersifat analitis, lengkap, vermat, serta menghubungkan
antara satu fenomena dengan fenomena lain sehingga keseluruhannya
membentuk suatu prespektif baru tentang obbjek yang diamatinya.
Einstein (Hendro Darmodjo, (1992/1993: 3) mengemukakan bahwa IPA
merupakan suatu bentuk upayah yang membuat berbagai pengalamn
mmenjadi suatu sistem pola berpikir yang logis tertentu. Rom Harre seorang
ahli filsafah IPA memberikan pengertian IPA adalah kumpulan teori yang
telah diuji kebenarannya, yang menjelaskan tentang pola-pola keteraturan dari
gejala alam yang diamati secara seksama. Pendapat yang paling pentig
pertama adalah,bahwa IPA suatu kumpulan pengetahuann yaitu berupa teori-
teori. Kedua, bahwa toeri-teori itu berfungsi untuk menjelaskan gejala alam.
Menurut Carin Sund (Hendro Darmodjo, 1992/1993: 3), menganggap IPA
merupakan suatu sistem untuk mengetahui alam dan IPA dianggap suatu
umpulan pengetahuan yang berfungsi untuk menjelaskan apa yang diperoleh.
Deri beberapa penjelasan di atas dapat di simpulkan bahwa IPA adaah suatu
kumpulan teori yang sistematis, secara umum penerapannya terbatas pada
gejala alam, lahir dan berkembang mmelalui metode ilmiah seperti
observasidan eksperimen serta menuntut sikap ilmiah sepert rasa ingin tahu,
terbuka, jujur, dan bertanggung jawab.

Hakihat IPA di bangun atas dasar produk ilmiah, proses ilmiah, dan sikap
ilmiah. Selain itu IPA di pandang pula sebagai proses, produk dan sebagai
prosedur Marsetio Donosepoetro (Trianto, 2010: 137). Sebagai proses
diartikan semua kegiatan ilmiah untukn menyempurnakan pengetahuan
tentang alam untuk menemukan pengetahuan baru. Sebagai produk diartikan
sebagai hasil proses, berupa pengetahuan yang diajarkan dalam sekolah ataua
di luar sekolah atau bahan bacaan penyebar pengetahuan.

Daut Joesoef (Trianto, 2010: 137) pernah menganjurkan ipa dijadikan


sebagai suatu badaya atau suatu kelompok dengan tradisi nilai, aspirasi,
maupun inspirasi. Sementara itu menurut Laksmi Prihantoro mengatakan
bahwa ipa hakikatnya merupakan suatu produk proses, dan aplikasi. Sebagai
produk IPA merupakan sekumpulan pengetahuan dan sekumpulan konsep
bagan konsep. Sebagai suatu proses, IPA merupakan proses yang digunakan
untuk mempelajari objek studi, menemukan adan mengembangkan
produkproduk sains. Sebagai aplikasi teori-teori IPA akan melahirkan
teknologi yang dapat memberi kemudahan dalam kehidupan.

B. PENGERTIAN TEKNOLOGI INFORMATIKA


Teknologi adalah cara atau metode serta proses atau produk yang dihasilkan
dari pemanfaatan berbagai disiplin ilmu pengetahuan yang menghasilkan nilai
bagi pemenuhan kebutuhan, kelangsungan dan peningkatan mutu kehidupan
manusia (Pasal 1 ayat 2 UU nomor 18 tahun 2002 tentang Sistem Nasional
Penelitian dan Pengembangan dan Penerapan ilmu Pengetahuan dan
Teknologi)
Secara umum pengertian teknologi Informasi adalah suatu studi
perancangan, implementasi, pengembangan, dukungan atau manajemen sistem
informasi berbasis komputer, khususnya perangkat keras (hardware) dan
perangkat lunak (software).

Menurut ITTA (Information Technology Association of America),


Pengertian Teknologi Informasi adalah suatu studi, perancangan,
implementasi, pengembangan, dukungan atau manajemen sistem informasi
berbasis komputer, terkhususnya pada aplikasi perangkat keras dan perangkat
lunak komputer.

Teknologi informasi (Information Technology) biasa disingkat TI, IT atau


infotech. Dalam Oxford English Dictionary (OED2) edisi ke-2 mendefinisikan
teknologi informasi adalah hardware dan software, dan bisa termasuk di
dalamnya jaringan dan telekomunikasi yang biasanya dalam konteks bisnis
atau usaha.

Menurut Haag dan Keen (1996), Teknologi informasi adalah seperangkat


alat yang membantu manusia bekerja dengan informasi dan melakukan tugas-
tugas yang berhubungan dengan pemrosesan informasi.

Menurut Martin (1999), Teknologi informasi tidak hanya terbatas pada


teknologi komputer (perangkat keras dan perangkat lunak) yang akan
digunakan untuk memproses dan menyimpan informasi, melainkan juga
mencakup teknologi komunikasi untuk mengirim informasi.

Sementara Williams dan Sawyer (2003), mengungkapkan bahwa teknologi


informasi adalah teknologi yang menggabungkan komputasi (komputer)
dengan jalur komunikasi kecepatan tinggi yang membawa data, suara, dan
video.
Teknologi Informasi (TI), atau dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah
Information technology (IT) adalah istilah umum untuk teknologi apa pun
yang membantu manusia dalam membuat, mengubah, menyimpan,
mengomunikasikan dan/atau menyebarkan informasi. TI menyatukan
komputasi dan komunikasi berkecepatan tinggi untuk data, suara, dan video.
Contoh dari Teknologi Informasi bukan hanya berupa komputer pribadi, tetapi
juga telepon, TV, peralatan rumah tangga elektronik, dan peranti genggam
modern (misalnya ponsel).
2.2 PERKEMBANGAN IPA DAN TEKNOLOGI
A. PERKEMBANGAN IPA
1. Zaman Kuno
Pengetahuan yang dikumpulkan pada zaman kuno berasal dari
kemampuan mengamati dan membeda-bedakan, serta dari hasil percobaan
yang sifatnya spekulatif atau trial and error. Semua pengetahuan yang
diperoleh diterima sebagaimana adanya, belum ada usaha untuk mencari
asal-usul dan sebab akibat dari segala sesuatu.
Pada saat manusia mulai memiliki kemampuan menulis membaca dan
berhitung maka pengetahuan yang terkumpul dicatat secara tertib dan
berlangsung terus menerus. Misalnya dari pengamatan dan pencatatan
peredaran matahari, ahli astronomi Babilonia menetapkan pembagian
waktu, tahun dibagi dalam 12 bulan, minggu dibagi dalam 7 hari dan hari
dalam 24 jam. Selanjutnya jam dibagi dalam 60 menit dan menit dalam 60
detik. Kemudian satuan enam puluh ini juga digunakan untuk pengukuran
sudut, 60 detik sama dengan 1 menit, 60 menit sama dengan 1 derajad dan
satu lingkaran penuh sama dengan 360⁰Demikian pula ahli Babilonia dapat
meramalkan terjadinya gerhana matahari, tiap 18 tahun tambah 10 atau 11
hari. Ini terjadi kira-kira 3000 SM.
Pada tahun 2980-2950 SM telah dapat dibangun piramid di Mesir untuk
menghormati dewa agar tidak terjadi bahaya banjir di sungai Nil.
Pembangunan piramid itu menunjukkan bahwa pengetahuan teknik
bangunan dan matematika khususnya geometri dan aritmatika telah maju.
Kurang lebih tahun 1.600 SM orang mesir telah menghitung keliling
lingkaran sama dengan tiga kali garis tengahnya sedang luas lingkaran
sama dengan seperdua belas kuadrat kelilingnya.
2. Zaman Yunani Kuno
Perkembangan ilmu pengetahuan berkembang pesat sekali pada zaman
Yunani, disebabkan oleh kemampuan berpikir rasional dari bangsa Yunani.
Pada tahap ini manusia tidak hanya menerima pengetahuan sebagaimana
adanya tetapi secara spekulatif mencoba mencari jawab tentang asal-usul
dan sebab-akibat dari segala sesuatu. Thales (624-548 SM),Anaximenes
(588-526 SM),Anaximander (610-546 SM),Heraklitos (535-475
SM),Pythagoras (580-499 SM),Empedokles (495-435 SM),Leukippos dan
Demokritos (460-370 SM), Plato (427-345 SM), Aristoteles (384-322
SM),Ptolomeus (127-151).
3. Zaman Pertengahan
Zaman alkimia (abad 1-2)
Bangsa arab memberikan sumbangan besar dalam pengembangan
pengetahuan alam adalah:
a. Menerjemahkan peninggalan bangsa Yunani, mengembangkan dan
kemudian menyebarkanya ke eropa kemudian di kembangkan di eropa
b. Mengembangkan metode eksperimen sehingga memperluas
pengamatan dala lapangan kedoktean, obat-obatan, atronomi, kimia dan
biologi.
c. Menetapkan penggunaan sistim penulisa bilangan dengan dasar puluhan
dan ditulis dengan posisi letak, artinya nilai suatu angka terletak pada
letaknya.
4. Zaman Moderen, Timbulnya Ilmu Pengetahuan Alam
Pengetahuan yang terkumpul sejak zaman Yunani sampai abad
pertengahan sudah banyak tetapi belum sistimatis dan belum dianalisis
menurut jalan pikiran tertentu. Biasanya pemikiran diwarnai cara berpikir
filsafat, agama atau bahkan mistik. Setelah alat sempurna dikembangkan
metode eksperimen. Ilmuan pada zaman ini adalah Roger Bacon (1214-
1294), Leonardo da Vinci (1452-1519) ,Francis Bacon (1561-
1626),Nicolas
Copernicus (1473-1543),Johannes Keppler (1571-1630), dan Galileo
Galilei (1546-1642).

Ilmu pengetahuan pada mulanya berkembang sangat lambat sampai


abad pertengahan (abad 15-16).  Pengembangan tersebut sedikti lebih pesat
terutama setelah Copernicus yang kemudian diperkuat oleh Galileo
berdasarkan penemuannya mengubah konsep geosentris menjadi
heliosentris dan seklaigus mengubah kepercayaan penguasa dan agama
pada saat ini.  Penemuan ini sangat dimungkinkan karena berkembangnya
alat bantu  penelitian (teropong bintang) yang lebih baik.  Periode ini
dikenal sebagai permulaan abad ilmu pengetahuan modern yang
menetapkan suatu kebenaran berdasarkan induksi atau eksperimen. 
Perubahan konsep ilmu yang radikal ini juga mempengaruhi cara
berpikir dan sekaligus memacu perkembangan ilmu sampai terjadinya
revolusi industri pada abad ke-19. Sampai mendekati abad pertengahan,
perkembangan ilmu pengetahuan belum begitu luas dan dalam sehingga
seseorang yang mempunyai cara berpikir tajam dan kritis akan sangat
mungkin dapat menguasai beberapa cabang ilmu sekaligus. Sebagai contoh
adalah ahli pikir Yunani, Pythagoras (+  500 SM) dikenal sebagai seorang
astronom dan juga ahli matematika dan transmutasi unsur (dasar dari
kimia). Copernicus (1473-1543 M) dikenal sebagai ahli astronomi,
matematika dan pengobatan.  Setelah itu perkembangan ilmu yang relatif
pesat dan mendalam sehingga tidak memungkinkan lagi seseorang
menguasai berbagai bidang ilmu dengan mendalam.
Perkembangan IPA sangat pesat terjadi setelah diperkenalkannya konsep
fisika kuantum dan relativtas pada awal abad ke-20. Konsep modern ini
mempengaruhi konsep IPA keseluruhan sehingga dalam beberapa hal perlu
dilakukan revisi dan penyesuaian konsepsi ilmu pengetahuan ke arah
pemikiran modern. Dengan demikian terdapat dua konsep IPA, yaitu IPA
klasik yang telaahannya bersifat makroskopik, dan IPA modern yang
bersifat mikroskopik.
B. PERKEMBANGAN TEKNOLOGI
a. Evolusi Perkembangan teknologi Informasi
Tidak dapat disangkal bahwa salah satu penyebab utama terjadinya era
globalisasi yang datangnya lebih cepat dari dugaan semua pihak adalah
karena perkembangan pesat teknologi informasi. Implementasi internet,
electronic commerce, electronic data interchange, virtual office,
telemedicine, intranet, dan lain sebagainya telah menerobos batas-batas
fisik antar negara. Penggabungan antara teknologi komputer dengan
telekomunikasi telah menghasilkan suatu revolusi di bidang sistem
informasi. Data atau informasi yang pada jaman dahulu harus memakan
waktu berhari-hari untuk diolah sebelum dikirimkan ke sisi lain di dunia,
saat ini dapat dilakukan dalam hitungan detik. Secara garis besar, ada
empat periode atau era perkembangan sistem informasi, yang dimulai
dari pertama kali diketemukannya komputer hingga saat ini. Keempat era
tersebut (Cash et.al., 1992) terjadi tidak hanya karena dipicu oleh
perkembangan teknologi komputer yang sedemikian pesat, namun
didukung pula oleh teori-teori baru mengenai manajemen perusahaan
modern. Ahli-ahli manajemen dan organisasi seperti Peter Drucker,
Michael Hammer, Porter, sangat mewarnai pandangan manajemen
terhadap teknologi informasi di era modern.
b. Perkembangan Teknologi Era Komputerisasi
Periode ini dimulai sekitar tahun 1960-an ketika mini computer dan
mainframe diperkenalkan perusahaan seperti IBM ke dunia industri.
Kemampuan menghitung yang sedemikian cepat menyebabkan banyak
sekali perusahaan yang memanfaatkannya untuk keperluan pengolahan
data (data processing). Pemakaian komputer di masa ini ditujukan untuk
meningkatkan efisiensi, karena terbukti untuk pekerjaan-pekerjaan
tertentu, mempergunakan komputer jauh lebih efisien (dari segi waktu
dan biaya) dibandingkan dengan mempekerjakan berpuluh-puluh SDM
untuk hal serupa.
 Pada era tersebut, belum terlihat suasana kompetisi yang sedemikian
ketat. Jumlah perusahaan pun masih relatif sedikit. Kebanyakan dari
perusahaan perusahaan besar secara tidak langsung “memonopoli pasar-
pasar tertentu, karena belum ada pesaing yang berarti. Hampir semua
perusahaan-perusahaan besar yang bergerak di bidang infrastruktur
(listrik dan telekomunikasi) dan pertambangan pada saat itu membeli
perangkat komputer untuk membantu kegiatan administrasinya sehari-
hari.
Keperluan organisasi yang paling banyak menyita waktu komputer pada
saat itu adalah untuk administrasi back office, terutama yang
berhubungan dengan akuntansi dan keuangan. Di pihak lain, kemampuan
mainframe untuk melakukan perhitungan rumit juga dimanfaatkan
perusahaan untuk membantu menyelesaikan problem-problem teknis
operasional, seperti simulasi-simulasi perhitungan pada industri
pertambangan dan manufaktur.
c. Era Kemajuan Teknologi Informasi
Kemajuan teknologi digital yang dipadu dengan telekomunikasi telah
membawa komputer memasuki masa-masa “revolusi”-nya. Di awal tahun
1970-an, teknologi PC atau Personal Computer mulai diperkenalkan
sebagai alternatif pengganti mini computer. Dengan seperangkat
komputer yang dapat ditaruh di meja kerja (desktop), seorang manajer
atau teknisi dapat memperoleh data atau informasi yang telah diolah oleh
komputer (dengan kecepatan yang hampir sama dengan kecepatan mini
computer, bahkan mainframe). Kegunaan komputer di perusahaan tidak
hanya untuk meningkatkan efisiensi, namun lebih jauh untuk mendukung
terjadinya proses kerja yang lebih efektif. Tidak seperti halnya pada era
komputerisasi dimana komputer hanya menjadi “milik pribadi” Divisi
EDP (Electronic Data Processing) pada suatu perusahaan, di era kedua
ini setiap individu di organisasi dapat memanfaatkan kecanggihan
komputer, seperti untuk mengolah database, spreadsheet, maupun data
processing (end-user computing). Pemakaian komputer di kalangan
perusahaan semakin marak, terutama didukung dengan alam kompetisi
yang telah berubah dari monompoli menjadi pasar bebas. Secara tidak
langsung, perusahaan yang telah memanfaatkan teknologi komputer
sangat efisien dan efektif dibandingkan perusahaan yang sebagian
prosesnya masih dikelola secara manual.
Pada era inilah komputer memasuki babak barunya, yaitu sebagai suatu
fasilitas yang dapat memberikan keuntungan kompetitif bagi
perusahaan, terutama yang bergerak di bidang pelayanan atau jasa.

d. Perkembangan Teknologi Era Globalisasi Informasi


Belum banyak buku yang secara eksplisit memasukkan era terakhir ini ke
dalam sejarah evolusi teknologi informasi. Fenomena yang terlihat
adalah bahwa sejak pertengahan tahun 1980-an, perkembangan dibidang
teknologi informasi (komputer dan telekomunikasi) sedemikian pesatnya,
sehingga kalau digambarkan secara grafis, kemajuan yang terjadi terlihat
secara eksponensial.  Tidak ada yang dapat menahan lajunya
perkembangan teknologi informasi. Keberadaannya telah menghilangkan
garis-garis batas antar negara dalam hal flow of  information. Tidak ada
negara yang mampu untuk mencegah mengalirnya informasi dari atau ke
luar negara lain, karena batasan antara negara tidak dikenal dalam virtual
world of computer.Penerapan teknologi seperti LAN, WAN, GlobalNet,
Intranet, Internet, Ekstranet, semakin hari semakin merata dan
membudaya di masyarakat. Terbukti sangat sulit untuk menentukan
perangkat hukum yang sesuai dan terbukti efektif untuk menangkal
segala hal yang berhubungan dengan penciptaan dan aliran informasi.
Perusahaan-perusahaan pun sudah tidak terikat pada batasan fisik lagi.
Melalui virtual world of computer, seseorang dapat mencari pelanggan di
seluruh lapisan masyarakat dunia yang terhubung dengan jaringan
internet. Sulit untuk dihitung besarnya uang atau investasi yang mengalir
bebas melalui jaringan internet. Transaksi-transaksi perdagangan dapat
dengan mudah dilakukan di cyberspace melalui electronic transaction
dengan mempergunakan electronic money.
2.3 DAMPAK IPA DAN TEKNOLOGI
Dampak positif dari ipa dan teknologi adalah Manusia telah mampu membuat
sarana dan prasarana transportasi serta komunikasi yang lebih canggih berkat
perkembangan IPA dan Teknologi. Manusia telah mampu menciptakan mobil,
motor, kereta api, kapal laut dengan mesin canggih, bahkan menciptakan pesawat
terbang dengan kemampuan mesin yang super canggih. Salah satu pesawat
terbang berteknologi canggih ialah pesawat concorde 002, pesawat terbang yang
super canggih supersonik mempunyai kecepatan 1400 mil per jam. Dengan
pesawat concorde 002 tersebut jarak London – New York dapat ditempuh hanya
dengan waktu tiga setengah jam. Demikian pula bila ditinjau dalam komunikasi,
hasil perkembangan IPA dan Teknologi seperti radio, televisi, tape recorder,
radar, telex, telepon, komputer yang bahkan saat ini dapat di bawa kemana saja
dan dapat diatur dengan teknologi tertentu agar tidak saling mengganggu. Radio
merupakan alat komunikasi satu arah dimana para pendengar memperoleh
kemudahan satu arah dalam menerima informasi. Begitu pun dengan televisi
merupakan sarana komunikasi satu arah dan dapatpula dua arah jika diatur dengan
peralatan tertentu. Radar merupakan alat untuk berbagai bidang diantaranya pada
bidang transportasi dan komunikasi, sebagai kontrol lalu lintas darat, udara,
maupun laut. Bahkan manusia telah mampu menciptakan pesawat ulang alik
untuk pergi ke luar angkasa

Selain dampak posituf pasti juga ada dampak negatif dari perkembangan IPA
dan Teknologi seperti Dampak negatif yang diakibatkan oleh sarana transportasi
dan komunikasi dapat berupa pencemaran udara, pencemaran suara, perubahan
alam yang tidak estetis, dan perubahan nilai-nilai moral kehidupan manusia.

Pencemaran udara dapat diakibatkan karena konstruksi alat-alatnya maupun


karena ulah orang-orang yang kurang bertanggung jawab dalam menggunakan
alat-alat tersebut. Pesawat concorde 002 yang sangat megah menimbulkan
kebisingan yang sangat tinggi dan dapat menggangu lingkungan. Selain itu
pesawat supersonik itu mengeluarkan gas buangan yang mengganggu lapisan
ozon di stratosfer yakni gas NO yang merupakan efek katalik oksida nitrogen.
Semua sarana transportasi yang menggunakan teknologi maju memakai bahan
bakar dari minyak bumi, apabila terjadi pembakaran yang kurang sempurna maka
dapat mengeluarkan gas CO (mono oksida) dan SO(sulfur dioksida). Sedangkan
premium dapat melepaskan partikel-partikel Pb yang merupakan zat-zat pencemar
udara. Gas SO merupakan gas yang dapat menyebabkan iritasi mata, kulit, saluran
pernapasan, dan menyebabkan hujan asam. Hujan asam dapat merusak beberapa
material dan tanaman. Timbal (Pb) dapat mengganggu kerja sel darah merah dan
mengganggu sistem sarafpusat. Untuk mengurangi pencemaran udara akibat
pembakaran yang tidak sempurna, dalam tempat pembakaran dipasang pengubah
katalik seperti platina, tetapi tidak dapat digunakan untuk besi. Untuk itu
menaikkan angka oktana dapat ditambah dengan benzena, t-butil alkohol, t-butil
metileter, sebagai TEL. Kemajuan perkembangan IPA dan Teknologi dirasakan
mengurangi keindahan alam sekitar, mengganggu siklus hidrologi karena
pembuatan aspal, asap yang ditimbulkan dari knalpot alat-alat transportasi
mengurangi keindahan alamdiwaktu malam hari, mengurangi keaslian keindahan
tempat pariwisata alam maupun laut.

Anda mungkin juga menyukai