Anda di halaman 1dari 16

kelompok 4

Rifal sanjaya

kelompok 8
M akbar alfariq
Reyhans binar p
Mukhlis fadli
Nadine nurazizah
Nabila anjani syakila
Rahma q.t
Risma dwi a
Varellyn o.b
Yeyen
Kemajuan dan kemunduran
peradaban islam di dunia
peradaban islam
beberapa kota yang menjadi
pusat peradaban Islam:
1.      Mekkah.
2.      Madinah.
3.      Baghdad.
4.      Kairo (Mesir).
5.      Damaskus di Syiria.
beberapa kota yang menjadi pusat peradaban Islam:
1.      Mekkah.
2.      Madinah.

6.      Kairawan. 3.      Baghdad.
4.      Kairo (Mesir).
5.      Damaskus di Syiria.

7.      Isfahan di Persia.
6.      Kairawan.
7.      Isfahan di Persia.
8.      Delhi (India).
9.      Andalusia (Spanyol).

8.      Delhi (India). 10.  Transoxania.


11.  Aceh.

9.      Andalusia (Spanyol).
10.  Transoxania.
11.  Aceh.
A.    Makkah Al-Mukarramah
Mekkah merupakan tempat lahirnya agama Islam, dimana
Nabi Muhammad lahir dan memperoleh wahyu Alquran di
Kota Mekkah. Awalnya Mekkah merupakan pusat peradaban
jahiliyyah.  Di kota ini juga terdapat Ka’bah  di Masjidil Haram
yang merupakan kiblat umat Islam dalam shalat
Mekkah pada masa nabi muhammad lebih dititik beratkan
pada menata masyarakatnya pada aqidah. sedangkan untuk
ilmu-ilmu lain banyak diterapkan di Madinah. Mekkah
menjadi pusat Keagamaan umat islam dunia. Mereka banyak
berdatangan ke Mekkah untuk Haji dan umroh. serta
memperdalam ilmu agamanya[2]
B.     Madinah Al-Munawwarah
kota ini menjadi pusat kekhalifahan sebagai penerus Nabi
Muhammad. Terdapat tiga khalifah yang memerintah dari kota
ini yakni Abu Bakar, Umar bin Khattab, dan Utsman bin Affan
Hubungan antara muslim dengan muslim lainya berdasarkan
piagam madinah terdapat 5 prinsip
        i.            bertetngga
B.     Madinah Al-Munawwarah
bai
      ii.            saling membantu
kota ini menjadi pusat kekhalifahan sebagai penerus Nabi Muhammad. Terdapat tiga khalifah yang memerintah dari kota ini yakni Abu
Bakar, Umar bin Khattab, dan Utsman bin Affan
Hubungan antara muslim dengan muslim lainya berdasarkan piagam madinah terdapat 5 prinsip

    iii.            membela         i.            bertetngga bai


      ii.            saling membantu
yang dianiyaya
    iii.            membela yang dianiyaya
    iv.            saling menasehati       
    iv.            saling menasehati       
      v.            menghormati kebebasan agama[4][4].

      v.            menghormati kebebasan agama[4][4].


C.    Baghdad
Baghdad didirikan pada tahun 762M oleh khalifah Al-
Manshur dari Dinasti Abasiyah. Satu tim ahli
dibentuk untuk memilih sebuah bidang tanah yang
cukup luas, yang terletak antara Sungai Tigris dan
Sungai Euftar. istana khalifah terletak di tengah-
tengah kota Baghdad dengan gaya seni arsitektur
Persia, yang dikenal dengan Al-Qashr
AzZahabi (Istana Emas)

Sejak berdirinya Baghdad sudah menjadi pusat


peradaban dan kebangkitan ilmu pengetahuan dalam
Islam. Dari baghdad lahir karya-karya sastra indah
diantaranya Alfu Lailah wa Lailah (1001 malam). Dan
juga para ilmuwan, ulama, filsuf, dan sastrawan
diantaranya: Al-Khawarizmi ( tokoh astronomi,
matematika, penemu al jabar), AL-Kindi (filsuf arab
pertama), Al-Farabi (filsuf besar), Ar-Razi (filsuf, ahli
fisika, dan kedokteran), Imam Al-Ghazali (ilmuwan
dan ulama ternama), Syaikh Abdul Qadir Al-Jaelani
(pendiri tarekat Qadariyah).Pada masa Abbasiyah di
kota Baghdad juga berdiri akademik dan sekolah
tinggi. Perguruan tinggi yang terkenal adalah An-
Nizhamiyah, didirikan oleh Nizamul Mulk (5H) dan
perguruan Al-Mustanshiriyah yang didirikan oleh
khalifat Al-Muntashir Billah (7H).
d..     Damaskus Di Syiria
Damaskus pada zaman sebelum Islam adalah ibu kota Kerajaan
Romawi Timur di Syiria.  Damaskus merupakan kota lama  yang
dibangun kembali dalam zaman daulah Bani Umayyah dan

D.    Kairo (Mesir)
dijadikan ibu kota negara sejak pemerintahan Muawiyyah bin
Abi Sufyan, khalifah pertama Bani Umayyah. Di kota Damaskus
banyak didirikan gedung-gedung yang indah, yang berniali seni,
disamping kotanya sendiri dibangun sedemikian rupa teratur
dan indahnya, dengan jalan-jalan yang lebih rimbun, kanal-
kanal yang bersimpang siur berfungsi sebagai jalan dan
pengairan, taman-taman rekreasi yang menakjubkan.Di
Damaskus terdapat Masjid D.    Kairo (Mesir)
Damaskus yang megah dan agung,
masjid ini dibangun oleh Khalifah Al-Walid bin Abdul Malik
dengan arsiteknya Abu Ubaidah bin Jarrah. [9][9]
e.  Kairo (Mesir)
Kota Kairo mengalami puncak kejayaan pada masa
Shalahuddin Al-Ayyubi. Dinasti Fathimiyah dapat
ditumbangkan oleh dinasti Ayyubiyah yang didirikan oleh
Salahuddun Al-Ayyubi seorang pahlawan dalam perang salib.
Shalahuddin tetap mempertahankan lembaga-lembaga
ilmiyah yang didirikan oleh Dinasti Fathimiyyyah tetapi
mengubah orientasi keagamaannya dari Syi’ah menjadi Ahlus
Sunnah. Kekuasaaan Dinasti Ayyubiyah di Mesir di teruskan
oleh Dinasti Mamalik. Dinasti ini mampumempertahankan
pusat kekuasaannya dari serangan bangsa Mongol dan bahkan
dapat mengalahkantentara Mongol di Ain Jalut di bawah
pimpinan Baybars yang berkuasa dari tahun 1260-1277
M.  Pada tahun 1517 M, Dinasti Mamalik dapat dikalahkan
oleh Dinasti Usmani di Turki dan sejak ituKairo hanya dijadikan
sebagai Ibukota provinsi Kerajaan Usmani.[7][7]
F.     Kairawan
kota Kairawan terdapat Masjid Kairawan yang dibangun
pada masa Khalifah Hisyam bin Abdul Malik oleh Aqabah,
gubernur Afrika Utara. Masjid ini adalah Masjid yang
termasyhur. Berkali-kali masjid ini mengalami perbaikan dan
perlebaran oleh para gubernur yang silih berganti menjabat,
sehingga akhirnya menjadi satu muslimin di Afrika Utara,
terutama dengan kubahnya yang terkenal dengan “Qubatul
Bahwi”.  Kota Kairawan kemudian menjadi kota
internasional, karena didalamnya berdiam bangsa-bangsa
Arab, Barbar, Persia, Romawi, dan lain-lain. Kairawan juga
merupakan kota ilmu, disamping sebagai kota militer.[10]
[10]
G.    Isfahan Di Persia
Kota Isfahan ini dikuasai Islam tahun 19H/640 M pada masa Umar bin
Khattab. Kota ini terletak diatas Kota Zanndah, dan diatasnya membenteng
3 buah jembatan yang megah dan indah. Pada tahun 625 H/1228M terjadi
pertempuran besar di Isfahan, ketika tentara Mongol menyerbu negri-negri
Islam dan menjadikan Isfahan sebagai salah satu bagian wilayah kekuasaaan
Mongol itu. Ketika Timur Lenk menyerbu negri-negri Islam pada tahun 790H
/1388 M, kota Isfahan ikut jatuh dibawah  kekuasaan Timur Lenk setelah itu,
kota Isfahan dikuasai oleh kerajaan Turki Usmani pada tahun 955 H/1548 M.
Pada tahun 1134 H/ 1721 M terjadi pertempuran antara Husain Shafawi
dengan Mahmud Al-Afghani, yang mengakhiri riwayat kerajaan Shafawi. Di
kota ini berdiri bangunan-bangunan indah seperti istana, sekolah-sekolah,
masjid-masjid, menara, pasar, dan rumah-rumah dengan ukuran arsitektur
yang indah.[11][11]
    H.    Istanbul Di Turki
  Istanbul merupakan pusat peradaban Islam pada
masa kekuasaan Turki Usmani yang terpenting
bukan karena keindahan kota akan tetepi, karena di
kota bekas pusat kekuasaan Romawi Timur terdapat
pusat-pusat kajian keilmuan yang mendorong
puncak kejayaan peradaban umat Islam.[12][12]
I.       Delhi (India)
Delhi merupakan ibukota kerajaan Islam India sejak tahun 608
H/1211 M.
Sebelum Islam masuk kesana, Delhi berada di bawah kekuasaan
keturunan Johan Rajput. Dinasti Mamluk ini berkuasa sampai
tahun 689 H(1290), kemudian diganti oleh dinasti Khaji (1296-
1326M), kemudian diganti oleh dinasti Tughlug (1320-1413M).
Setiap dinasti Islam memperluas kota itu dengan mendirikan
“kota-kota” baru di Delhi semula, yaitu kota yang berada di
dalam benteng Lalkot. Delhi sekarang mencakup semua kota-
kota baru itu. Semuanya dikenal sebagai ”Tujuh Kota Delhi”.
Dinasti Mamluk memperluas tembok kota Hindu dengan apa
yang dikenal kota Kil’a Ray Pithora. Inilah kota pertama dari tujuh
kota Delhi tersebu
J.      Andalusia (Spanyol)
a. Cordova
            Cordova adalah kota lama yang dibangun kembali dengan gaya Islam. Dari kota
ini lahirlah filsuf Ibnu Rusyd (Averros). Kota ini pertama kali dimasuki Islam pada
tahun 711 M oleh pasukan Islam dibawah pimpinan Thariq bin Ziyad. Ketika
Abdurrahman Ad-Dakhil masuk ke Andalusia
b..Granada
            Kota Granada terletak ditepi sungai genil di kaki gunung Sierra Nevada,
berdekatan dengan pantai laut mediterania (Laut Tengah). Kota ini berada dibawah
kekuasaan Islam hampir bersamaan dengan kota-kota lain di Spanyol yang ditaklukan
oleh tentara Bani Umayyah di bawah pimpinan Thariq bin Ziyad dan Musa bin Nushair
tahun 711 M. Pada masa pemerintahan Bani Umayyah di Spanyol, kota ini disebut
Andalusia Atas.

c. Sevilla
            Kota Sevilla dibangun pada masa Dinasti Al-Muwahhidin. Kota ini pernah
menjadi ibu kota Andalusia. Semuala kota ini adalah rawa-rawa, pada masa Romawi
kota ini bernama Romula Agusta kemudian berubah menjadi Hispah sebelum menjadi
Asyibiliyah. Sevilla berada di bawah kekuasaan Islam, kurang lebih selama 500 tahun,
tidak heran jika banyak dijumpai sisa-sisa peninggalan seni dan budaya Islam. Salah
satu bangunan kebanggaan  umat Islam kini telah berubah dari masjid besar menjadi
gereja yaitu Santa Maria de la Sede.[21][21]
K.    Tramsomania
1.      Samarkand
  Di Samarkand terdapat makan terkenal yang masih sangat dihormati
dan dikunjungi orang, yaitu makan Qasim bin Abbas, yang dipandang
sebagai pembawa agama Islam ke negri ini pada masa Khalifah
Utsman bin Affan
2.      Bukhara

            Bukhara diperkirakan sudah ada sebelum Islam, kota ini sudah


ada ketika Iskandar Zulkarnaian datang ke sana. Pengaruh Persia
sangat menonjol pada bangunan-bangunan kuno. Demukian pula
pengaruh Cina. Sebelum Islam datang ke Bukhara penganut agama
Budha cukup banyak. Berulang kali umat Islam mengadakan ekspedisi
ke wilayah Bukhara ini, akan tetapi mengalami kegagalan.
L.     Aceh
          Aceh mewakili pusat dunia Islam di Asia Tenggara. Pada masa
kejayaannya Aceh merupakan pusat peradaban di wilayah dunia Islam
bagia Timur, yaitu Asia Tenggara.
Aceh terkenal dengan sebutan Serambi Mekah. Aceh merupakan pintu
gerbang masuknya Islam ke seluruh wilayah Nusantara. Di Aceh pernah
berdiri kerajaan-kerajaan Islam yang pertama, yaitu kerajaan Peurlak,
Kerajaan Samudra Pasai dan Kerajaan Aceh Darussalam.
            Beberapa ulama Aceh yang terkenal dengan karya-karyanya
adalah Nuruddin Ar-Raniri, Hamzah Fansuri, Abdurrauf Singkel,
Syamsuddin Sumatrani, dll. Aceh  juga merupakan kekuatan yang sangat
ditakuti semasa penjajahan belanda, karena Aceh memiliki kekuatan
yang sangat dahsyat dalam menghadapi penjajahan Belanda.[24][24]
Makasih

Anda mungkin juga menyukai