Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam makalah kali ini akan dibahas mengenai Pusat–Pusat Peradaban islam yang
berada di Baghdad, Cairo, Isfahan, Istanbul, Delhi, Andalus serta Samarkand dan
Bukhara (Transoxania). dan untuk lebih detailnya tentang Pusat-pusat Peradaban Islam ini
akan diuraikan dalam Bab Pembahasan.Namun, dengan segala keterbatasan tim penulis,
maka dalam makalah ini tidak akan dijabarkan satu persatu secara rinci.
Demikianlah sedikit gambaran mengenai isi makalah ini yang tim penulis buat dengan
metode literatur kajian pustaka terhadap buku-buku yang berhubungan dengan tema makalah
yang kami buat dan berdasar pada diskusi yang kami lakukan.

B. Rumusan Masalah

Bagaimanakah Menjelaskan pusat pusat peradaban Islam pada abad pertengahan ?


C. Tujuan Penulisan
1. Untuk memenuhi tugas mata pelajaran PAI
2. Untuk mengetahui pusat pusat peradaban Islam pada abad pertengahan

1
BAB II
PEMBAHASAN

Pusat Pusat Peradaban Islam Pada Abad Pertengahan


A. Baghdad (Irak)
Kota Baghdad didirikan oleh Khalifah Abbasiyah kedua, Al-manshur (754-755) pada
tahun 762 M. Setelah mencari-cari daerah yang strategis untuk ibu kotanya, pilihan jatuh
pada daerah yang sekarang dinamakan Baghdad, terletak dipinggir kota Tigris. Al-manshur
sangan cermat dan teliti dalam memilih lokasi yang akan dijadikan ibu kota. Ia menugaskan
beberapa orang ahli untuk meneliti dan mempelajari lokasi. Bahkan, ada beberapa orang
diantara mereka yang diperintahkan beberapa hari ditempat itu disetiap musim yang berbeda,
kemudian para ahli tersebut melapaorkan kepadanya tentang keadaan udara, tanah dan
lingkungan. Setelah penelitian saksama itulah daerah ini ditetapkan sebagai ibu kota dan
pembangunan pun dimulai. Menurut cerita rakyat, dearah ini sebelumnya adalah tempat
peristirahatan Kisra Anusyriwan, raja Persia yang mashur, di musim panas. Baghdad berarti
“taman keadilan”. Taman itu lenyap bersama hancurnya kerajaan Persia. Akan tetapi nama
itu tetap menjadi kenangan rakyat. Dalam membangun kota ini, Khalifah mempekerjakan staf
ahli bangunan yang terdiri dari arsitektur-arsitektur, tukang batu, tukang kayu, ahli lukis, ahli
pahat, dan lain-lain. Mereka didatangkan dari Syria, Mosul, Basrah, dan Kufah yang
berjumlah sekitar 100.000 orang. Kota ini berbentuk bundar. Disekelilingnya dibangun
dinding tembok yang besar dan tinggi. Disebelah luar dinding tembok digali parit besar yang
berfungsi sebagai saluaran air dan sekaligus sebagai benteng. Ada empat buah pintu gerbang
diseputar kota ini, disediakan untuk setiap orang yang ingin memasuki kota. Keempat pintu
gerbang itu adalah baba al-Kufah terletak disebelah barat daya, Bab al-syam dibarat laut, Bab
al-Barshrah di tenggara, dan Bab al-Khurasan di timur laut. Diantara masing-masing pintu
gerbang ini, dibangun 28 menara sebagai tempat pengawal Negara yang bertugas mengawasi
keadaan diluar. Diatas setiap pintu gerbang dibangun suatu tempat peristirahatan.
Sejak awal berdirinya, kota Baghdad sudah menjadi pusat peradaban dan kebangkitan
ilmu pengetahuan dalam Islam. diantara kota-kota dunia, Baghdad merupakan Profesor
masyarakat Islam. Al manshur memerintahkan penerjemahan buku-buku ilmiah dan
kesusastraan dari bahasa asing: India, Yunani lama, Bizantium, Persia dan Syria. Para
peminat ilmu dan kesusastraan segera berbondong-bondong dating ke kota itu. Setelah masa
Al manshur, kota Baghdad menjadi lebih mashyur lagi karena perannya sebagai pusat

2
perkembangan peradaban dan kebudayaan Islam. Masa keemasan kota Baghdad terjadi pada
zaman pemerintahan Khalifah Harun Al-Rasyid (786-809) dan anaknya Al-Ma’mun (813-
833 M). dari kota inilah memancar sinar kebudayaan dan peradaban islam keseluruh dunia.
Prestise politik, supremasi ekonomi, dan aktifitas intelektual merupakan tiga keistimewaan
kota ini. Baghdad pada saat itu menjadi pusat peradaban dan kebudayaan yang tertinggi di
dunia. Ilmu pengetahuan dan sastra berkembang sangat pesat. Banyak buku filsafat yang
dipandang sudah “mati” dihidupkan kembali dengan diterjemahkan kedalam bahasa Arab.
Disamping itu banyak berdiri akademi, sekolah tinggi dan sekolah biasa yang memenuhi kota
itu. Perguruan Nizhamiyyah, didirikan oleh Nizham Al-mulk, Perguruan Mustanshiriyah,
didirikan 2 abad kemudian oleh Khalifah Mustanshir Billah. Dalam bodang sastra, kota
Bghdad terkenal dengan hasil karya yang indah dan digemari orang. Alf Lailah wa Lailah,
atau kisah seribu satu malam. Dikota ini lahir pula al-Khawarizm (ahli astronomi dan
matematika, penemu ilmu aljabar), al-Kindi (filosof Arab pertama), al-Razi (Filosof, ahli
Fisika dan kedokteran), al-Farabi (filosof terbesar dan dijuluki dengan al-mu’allim al-Tsani,
guru kedua setelah aristoteles), tiga pendiri madzhab hokum Islam (Abu Hanifah, Syafi’I, dan
Ahmad Ibn Hambal), Al-Ghazali (Filosof, teolog, dan sufi besar dalam Islam yang dijuluki
denagn Hujjah al-Islam), Abd Al-Qadir Al-Jilani (pendiri tarekat qadiriyah), Ibn Muqaffa’
(sastraawn besar), dan lain-lain. Dalam bidang ekonomi, perkembangannya sejalan dengan
perkembangan polotiknya.

B. Kairo (Mesir)
Kota kairo dibangun pada tanggal 17 Sya’ban 358 H/969 M oleh panglima perang dinasti
fathimiah yang beraliran syiah, Jawhar Al-Siqili, atas perintah Khalifah Fathimiah, Al-
Mu’izz Lidinillah (953-975 M), sebagai kota kerajaan dinasti tersebut. Wilayah
kekuasaannya meliputi Afrika utara, Sucilia dan Syria. Berdirinya kota Kairo sebagai ibu
kota kerajaan membuat Baghdad mendapat saingan. Kemudian, Al-Siqili mendirikan mesjid
Al-azhar, 17 Ramadhan 359 H. Mesjid ini berkembang menjadi sebuah Universitas besar
yang sampai sekarang masih berdiri megah. Kota ini mengalami tiga masa kejayaan, yaitu
pada masa dinasti Fathimiah, di masa Shalah Al-Din Al-Ayyubi dan dibawah Baybars dan
Al-Nashir pada masa dinasti Mamalik. Selama pemerintahan Muizz seni dan ilmu mengalami
kemajuan besar. Al-Muizz melaksanakan tiga kebijakan besar, yaitu pembaharuan dalam
bidang administrasi, pembangunan ekonomi, dan toleransi beragama (juga aliran). Dalam
bidang administrasi, ia mengangkat wazir (menteri) untuk melaksanakan tugas kenegaraan.

3
Dalam bidang ekonomi, ia memberi gaji khusus kepada tentara, personalia istana, dan pejabat
pemerintahan lainnya.

Dalam bidang agama, diadakan empat lembaga peradilan, dua untuk mazhab Syiah dan
dua untuk mazhab Sunni. Pada masa Al-Aziz Billah dan Hakim Biamirillah, terdapat seorang
mahaguru bernama Ibn Yunus yang menemukan pendulum dan ukuran eaktu dengan
ayunannya. Karyanya Zij al-Akbar al-Hakim diterjemahkan kedalam berbagai bahasa. Dia
meninggal pada tahun 1009 M dan penemuan-penemuannya diteruskan oleh Ibn Al-nabdi
(1040) dan Hasan Ibn Haitham, seorang astronom dan ahli optika. Pada masa pemerintahan
Al-Hakim (996-1021 M), didirikan bait al-Hikmah. Dilembaga ini banyak buku-buku.
Lembaga ini juga merupakan pusat pengkajian astronomi, kedokteran dan ajaran-ajaran Islam
terutama Syiah. Ketika jayanya, di Kairo terdapat lebih kurang 20.000 toko milik khalifah,
penuh dengan barang-barang dari dalam dan luar negeri. Khafilah-khafialah, tempat-tempat
pemandian, dan sarana umum lainnya banyak didirikan penguasa. Istana khalifah dihuni oleh
30.000 orang, 12.000 diantaranya adalah pembantu, 1000 pengawal berkuda.

C. Ishafan (Persia)
Isfahan ialah kota terkenal di Persia, pernah menjadi ibu kota kerajaan Safawi.Ardasir,
raja Persia pernah membangun irigasi untuk pengaturan air dari sungai Zandah, bernama
Zirrin Rod, berarti sungai emas. Hingga sekarang perekonomian negeri ini sangat bergantung
kepada pertanian kapas, candu, dan tembakau. Kota ini, sebelum barada dibawah kerajaan
Safawi, sudah beberapa kali mengalami pergantian penguasa: Diansti Samani tahun 301 H,
kemudian direbut oleh Mardawij tahun 316 H dan memerdekakan diri dari kekuasaan
Baghdad. Setelah itu jatuh ketangan penguasa Bani Buwaih dan pada tahun 421 H direbut
oleh Mahmud Al-Ghaznawi, penguasa dinasti Ghaznawiah. Dari penguasa Ghaznawiah ini,
Isfahan lepas ketangan penguasa Saljuk dan dijadikan sebagai tempat tinggal sultan
Maliksyah.
Pada tahun 625 H, terjadi pertempuran disini, ketika tentara-tentara Mongol menyerbu
negeri-negeri Islam dan menjadikan Isfahan sebagai salah satu bagian dari wilayah kekuasaan
Mongol itu. Ketika Timur Lenk menyerbu negeri-negeri Islam, kota ini ikut jatuh
ketangannya tahun 790 H dan sekitar 7000 orang penduduknya terbunuh.
Setelah itu kota ini dikuasai oleh kerajaan Usmani tahun 955 H dan pada tahun 1134 H,
terjadi pertempuran antara Husein Syah, Raja Safawi dengan Mahmud Al-Afgani, yang
4
mengakhiri riwayat kerajaan Safawi sendiri. Pada tahun 1141 H, kota ini berada dibawah
kekuasaan Nadir Syah. Ketika raja Safawi , Abbas I menjadikan Isafan sebagai ibu kota
kerajaannya, kota ini menjadi kota luas dan ramai dengan penduduk. Masjid Syah yang masih
ada sampai sekarang yang didirikan oleh Abbas I, merupakan salah stu mesjid terindah di
dunia. Pintunya dilapisi dengan perak. Di samping itu, ada lapangan dan tanaman yang
terawat baik dan menawan.

D. Istanbul (Turki)
Istanbul adalah ibu kota kerajaan Turki Usmani yang sebelumnya merupakan ibu kota
kerajaan Romawi Timur, yang bernama Konstantinopel. Jauh sebelum Turki Usmani
dibawah sultan Muhammad Al-Fatih berhasil menaklukan Konstantinopel, para pemimpin
Islam sejak zaman Al-Khalifah Al-Rasyidah, kemudian khalifah bani Umayah dan Khalifah
bani Abbas berusaha kearah itu. Namun, baru pada masa kerajaan Turki Usmani usaha itu
berhasil. Setelah Muhammad Al-Fatih menjadikan Istanbul sebagai Ibu kota kerajaan Turki
Usmani, ia melakukan penataan hal-ihwal orang Kristen Yunani (Romawi). Dalam penataan
tersebut ia tetap memberikan kebebasan tehadap pihak gereja, seperti yang dilakukan para
pendahulunya dan mengakui agama lain sesuai dengan ajaran Islam yang menghormati
keyakinan suatu agama. Sultan memberi kebebasan kepada penganut agama Kristen,
misalnya untuk memilih dan menentukan agamanya. Penduduk Istanbul memang heterogen
dalam bidang agama. Menurut sensus tahun 1477 adalah sebagai berikut: Muslim 8951
rumah tangga (60%), penganut Kristen Ortodoks (Yunani) 3151 rumah tangga (21,5%),
Yahudi 1647 rumah tangga (11%), dan lain-lain 1054 rumah tangga (7.5%).
Kehidupan keagamaan merupakan bagian terpenting dalam system sosial dan politik
Turki Usmani. Pihak penguasa sangat terikat dengan syariat islam. Ulama mempunyai
kedudukan tinggi dalam kehidupan rnegara dan masyarakat usmani. Mufti sebagai pejabat
tinggi agama, berwenang menyampaikan fatea resmi mengenai problematika keagamaan.
Tanpa legitimasi mufti, keputusan hokum kerajaan tidak bisa berjalan. Ilmu pengetahuan
seperti fiqh, tafsir, kalam dan lain-lain, tidak mengalami perkembangan. Kebanyakan
penguasa usmani cenderung bersikap taqlid dan fanatic terhadap satu madzhab dan
menentang madzhab-madzhab lainnya.1

1 H.Murodi. Sejarah Kebudayaan Islam,(Semarang: Karya Toha Putra 2010) hlm 154

5
Kerajaan Turki Usmani dengan ibu kota Istanbul itu menjadi sebuah Negara adi daya
pada masa jayanya. Wilayah kekuasaannya meliputi sebagian besar Eropa Timur, Timur
Tengah, dan Afrika Utara. Sebagai sebuah kerajaan Islam terbesar pada saat itu, maka raja-
rajanya juga memakai gelat khalifah. Istana khalifah terletak di kota ini. Sebagai ibu kota,
disinilah tempat berkembangnya kebudayaan Turki yang merupakan perpaduan bermacam-
macam kebudayaan. Mereka banyak mengambil ajaran etika dan politik dari bangsa Persia.

E. Delhi (India)
Delhi adalah ibu kota kerajaan-kerajaaan Islam di India sejak tahun 608 H sampai
kerajaan Mughal runtuh oleh Inggris tahun 1858. Delhi juga menjadi pusat kebudayaan dan
peradaban Islam di India. Sebelum Islam masuk, Delhi berada di bawah kekuasaan keturunan
Johan rajput. Tahun 589 H kota ini ditaklukkan oleh Qutb Al-Din Aybak dan tahun 602 H ini
dijadikan ibu kota kerajaan tersendiri olehnya. Dinasti Mamluk ini berkuasa sampai tahun
689 H, kemudian diganti oleh dinasti Khalji (1296-1316 M), setelah itu dinasti Tughlug
(1320-1413 M). dengan Raja Babur sebagai raja Mughal yang pertama, yang merebut Delhi
dari tangan dinasti Lodi.
Seni Arsitektur merupakan bidang yang mencapai kemajuan terbesar kerajaan Mughal.
Sejumlah bangunan peninggalan Mughal yang sangat indah dan mengagumkan masih dapat
kita saksikan hingga sekarang. Misalnya, Istana Fatpur Sikri di Sikri, Vila dan sejumlah
masjid Indah yang dibangun, serta Taj Mahal di Agra yang dibangun Oleh Syeh Jehan, serta
masjid Agung dan istana di Lahore.2
Sedangkan pada Dinasti Mamluk mendirikan sebuah menara setinggi 257 kaki (Qutb
Manar) dan sebuah Masjid bernama “Qutb Al-Islam. Mamluk juga memperluas tembok kota
Hindu (kil’a Ray Pithora). Dinasti Khalji memperluas benteng Lalkot yang lama dengan
maksud mempertahankan kota dari serangan bangsa Mongol. Dinasti ini juga mendirikan
sebuah istana megah tersendiri. Sementara itu, raja pertama dinasti Thuglug mendirikan
Tughlughabad, sekitar 8 km di sebelah timur Kil’a Ray Pithora, yang kemudian dijadikan
sebagai pusat pemerintahan tahun 720 H. Muhammad ibn Tughlug juga melaksanakan
sebuah proyek raksasa, yaitu mendirikan Adilabad yang kemudian dikenal dengan kota
Jahanpanah. Hal yang sama dilakukan Fairuz Tughlugh dengan mendirikan kota Fairuzabad
yang kemudian dikenal dengan Syahjahanabad. Setelah Delhi Delhi dihancurkan oleh tentara
timur Lenk, kekuasaan raja-raja yang berkedudukan di Delhi merosot tajam. Delhi baru
menjadi ibu kota kerajaan Mughal pada masa Humayun (1530-1556), seorang raja yang cinta

6
ilmu. Dia wafat saat terjatuh di tangga perpustakaannya di Panah. Raja Mughal lainnya, Syah
Jehan (1628-1658M) mendirikan kota Syahjahanabad. Delhi Islam yang dapat disaksikan
sekarang adalah Delhi yang hanya dibangun oleh kerajaan Mughal.

F. Andalus (Spanyol)
Di Spanyol anyak kota-kota Islam yang Mashyur dan menjadi pusat peradaban
Islam:Sevilla, Kordova, Granada, Murcia, dan Toledo. Yang terpenting diantaranya adalah
Kordova dan Granada.

a. Cordova
Sebelum Spanyol ditaklukan oleh tentara Islam tahun 711 M, Kordova adalah ibu kota
kerajaan Kristen Visigoth, sebelum dipindahkan ke Toledoi. Dibawah pemerintahan Visigoth,
Kordova yang sebelumnya makmur menjadi mundur. Kemakmurannya bangkit kembali di
masa kekuasaan Islam. Pada tahun 756 M, kota ini menjadi ibu kota dan pusat pemerintahan
Bani Umayyah di Spanyol, setelah Bani Umayyah di Damaskus jatuh ke tangan Bani Abbas
tahun 750 M. Penguasa Bani Umayyah pertama Spanyol adalah Abn Al-Rahman Al-Dakhil.
Kekuasaan bani Umayyah di Andalus ini berlangsung dari tahun 756 M-1031 M.
Sebagai ibu kota pemerintahan, Kordova di masa Bani umayah mengalami perkembangan
pesat. Banyak bangunan baru yang didirikan, seperti istana dan masjid-masjid.Kota ini juga
diperluas, membangun sebuah jembatan berarsitektur islam dalam gaya Romawi, dan lain-
lain. Perkembangan kota ini mencapai puncaknya pada masa pemerintahan Abd Al-Rahman
Al-nashir di pertengahan abad ke10 M.Pada masa Islam, Kordova terkenal juga sebagai pusat
kerajinan barang-barang dari perak, sulaman-sulaman, dari sutera dan kulit. Pada tahun 1236
M, Kordova direbut oleh tentara Kristen di bawah pimpinan Ferdinand III dari Castilla.
Setelah itu, supremasi Islam di Spanyol mulai mengalami kemunduran. Pada masa
pemerintahan Bani Ummayah di Spanyol, Kordova mnejadi pusat ilmu pengetahuan.
b. Granada
Kota ini berada dibawah kekuasaan Islam hamper bersamaan dengan kota-kota lain di
Spanyol yang ditaklukan oleh tentara Bani Umayyah di bawah pimpinan Thariq Ibn Ziyad
dan Musa ibn Nushair tahun 711 M. Pada masa pemerintahan Bani Umayyah di Spanyol,
kota ini disebut Andalusia Atas. Pada masa itu, Granada mengalami perkembangan pesat.

7
Setelah Bani Umayyah mengalami kemunduran, tahun 1031 M, dalam jangka 60 tahun,
Granada diperintah oleh dinasti Zirids. Setelah itu, Granada jatuh kebawah pemerintahan Al-
Mubarithun, sebuah dinasti barbar di Afrika Utara pada tahun 1090-111149 M.
Pada abad ke12, Granada menjadi Kota terbesar kelima di Spanyol. Sejak abad ke13,
Granada diperintah oleh dinasti Nasrid selama lebih kurang 250 tahun. Pada masa itulah
dibangun istana megah (Al-Hambra). Istana ini dibangun oleh arsitek-arsitek Muslim pada
tahun 1238 M dan terus dikembangkan sampai tahun 1358 M. Istana ini terletak di sebelah
Timur Al-Kajaba, sebuah benteng tentara Islam. Granada terkenal dengan tembok dan 20
menara mengitarinya.

G. Samarkand dan Bukhara (Transoxania)


Kota ini beberapa kali diduduki oleh Iskandar ketika ia dan pasukannya berperang
melawan Spitamenes. Tapi menurut bangsa Arab, Iskandarlah yang mendirikan kota
itu.Setelah tahun 323 M, kota ini menjadi bagian dari sebuah kekuasaan yang berpusat di
Bactria. Setelah itu, disana berdiri kerajaan Graeco-Bactrion (Bactria Yunani) pada masa
Anthiochus II Theos. Sejak itu, hubungan politik dan ekonomi antara Samarkand dengan
Persia dan Cina terputus, meskipun dalam bidang budaya masih berlanjut. Dilihat dari
bangunan-bangunan kuno, pengaruh Persia sudah lama tertanam disana. Pengaruh Cina juga
besar. Sebelum Islam datang disana sudah terdapat tempat ibadah agama Budha. Usaha-usaha
Islam dalam ekspansi ke negeri ini selalu gagal, kecuali setelah Qutaibah ibn Muslim
ditunjuk sebagai gubernur Khurasan. Ketika itu Samrkand diperintah oleh Tharkhun. Pada
tahun 91 H ia mengadakan perjanjian damai dengan Qutaibah dan berjanji untuk membayar
Jizyah (pajak) kepada pemerintah Islam di Damaskus, dibawah dinasti Bani umayyah.
Namun penduduk negeri itu marah kepada Tarkhun dan menurunkannya dari kekuasaannya.
Posisinya diganti oleh Ikhsyiz Ghurik. Qutaibah berjasil memaksa Ikhsyiz untuk menerima
perjanjian itu pada tahun 93 H setelah ia dan pasukannya mengepung kota dalam waktu yang
cukup panjang. Sejak itu, Samarkand dan Bukhara menjadi batu loncatan untuk melancarkan
ekspansi lebih luas di negeri Transoxiana.

Pada tahun 204 H, Al-Ma’mun , khalifah dari Bani Abbas di Baghdad menyerahkan
semua urusan pemerintahan negeri Transoxiana, khususnya Samarkand dan Bukhara kepada
keluarga Asad ibn Saman. Sejk itu, dua kota ini berada di bawah kekuasaan dinasti
Samaniah. Samarkand menjadi daerah yang sangat makmur dan sejahtera. Ia menjadi pusat
perdagangan dan kebudayaan Islam. Penghasilan utama kota Samarkand adalah kertas
8
Samarkand yang terkenal. Sedangkan kota Bukhara terkenal dengan perdagangan dan
industri tenunnya. Di Samarkand terdapat makam terkenal, yaitu makam Qasim ibn Abbas
(pembawa agama Islam ke negeri ini pada masa Khlaifah Usman bin Affan). Sedangkan di
Bukhara terdapat makam Baha’ Al-Din Al-Naqsyabandi. Bukhara juga dikenal sebagai pusat
ilmu-ilmu keagamaan Islam. Setelah dinasti Samaniah runtuh, Samrkand dan Bukhara jatuh
ke tangan dinasti Seljuk Sanjar tahun 495 H. tapi pada tahun 536 H kota ini direbut oleh
dinasti Khawarizmsyah.

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Kemudian Kita juga dapat menyimak, bahwa puncak pencapaian penguasaan sains
dan teknologi pada zaman kejayaan umat Islam masa lalu terkait erat dengan tegaknya sistem
kekhilafahan, dimana adanya sistem komando yang terintegrasi secara global yang peranan
secara politik sejalan dengan peranan agama. Kita juga mendapatkan gambaran dalam sejarah
bahwa sosok para pemimpin terdahulu yang shaleh selain sebagai seorang negarawan yang
handal dan mumpuni, juga sebagai seorang ‘ulama yang takut pada Rabb-nya, mencintai ilmu
serta mencintai rakyatnya. Pada aspek ini kita bisa melihat adanya integrasi tiga pilar utama
dalam pembentukan peradaban Islam yaitu agama, politik dan ilmu pengetahuan terpadu
dalam satu kendali sistem kekhilafahan dibawah pimpinan seorang khalifah . Oleh karena itu,
umat Islam perlu kembali menggelorakan semangat keilmuan para ilmuwan muslim atas
sumbangsihnya yang amat besar bagi peradaban umat manusia di dunia dalam menyongsong
kembali kejayaan Islam dan umatnya.

B. SARAN

Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih banyak terdapat
kesalahan dan kekurangan maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari semua
pihak demi perbaikan makalah ini dimasa yang akan datang.

9
DAFTAR PUSTAKA

Yatim, Badri. 2004. Sejarah Peradaban Islam. Jakarta : Raja Grafindo Persada

Murodi, H. 2010. Sejarah Kebudayaan Islam. Semarang:Karya Toha Putra

http://vilope.blogspot.com/2010/06/pusat-pusat-peradaban-islam.html Diakses pada tanggal 20


Oktober 2011

10
11

Anda mungkin juga menyukai