Anda di halaman 1dari 24

HENDRA YULDASRIN SKM MKM

DINKES KABUPATEN SOLOK


GIZI SENTRAL DALAM PEMBANGUNAN

Progam Gizi sebagai Concensus


program prioritas Copenhagen
secara global sejak (Hasil telaah
akhir tahun 1980an ekonom dunia,
menurun, diikuti termasuk
dengan penerima
perkembangan nobel)
pembangunan Memposisikan beberapa
global yg stagnan Kembali Gizi program gizi
terutama di negara sebagai sentral merupakan
berkembang dlm intervensi
Pembangunan paling kos-
Strategi untuk Aksi efektif untuk
Skala Besar
pembangunan
Bank Dunia, 2006
Mengapa Fokus pada Stunting?

• Stunting bukan semata Tinggi Badan, tetapi


Stunting hanya merupakan salah satu tanda
terjadinya masalah lain dalam tubuh, yaitu:
Gangguan pertumbuhan dan Perkembangan Otak,

yg berakibat pada turunnya KECERDASAN


Gangguan pertumbuhan dan Perkembangan organ

tubuh lain (jantung, ginjal, hati, paru-paru, dll)


sehingga meningkatkan RISIKO terjadinya PENYAKIT
KHRONIS, seperti: STROKE; PENYAKIT JANTUNG;
DIABETES; HIPERTENSI Kegemukan
;
Mengapa Fokus pada 1000 HPK?
1. 1000 HPK (270 hari kehamilan dan 730 hari
pertama setelah lahir/2 tahun): Periode kritis
pertumbuhan dan perkembangan organ tubuh
Kehamilan 8 minggu pertama: terbentuknya
semua cikal bakal yang akan menjadi otak, hati,
jantung, ginjal, tulang, dll

Kehamilan 9 minggu – lahir: pertumbuhan dan


perkembangan lebih lanjut organ2 tubuh -) siap untuk
hidup di dunia baru, di luar kandungan ibu
Mengapa Fokus pada 1000 HPK?

2. Perubahan yang terjadi pada


periode ini bersifat permanen,

3. Berpengaruh ke dua generasi


berikutnya (dari nenek ke cucu)
Mengapa Fokus pada 1000 HPK?
4. Dampaknya berjangka panjang:
a.Stunting usia dewasa Indonesia: laki2 lebih
pendek 13 .6 cm dan perempuan 10.4 cm dari
rata2 Tinggi Badan/TB yg seharusnya
b.Kecerdasan (kemampuan kognitif) rendah

c.Risiko menderita Penhyakit Khronis/PTM


(Penyakit Tidak Menular) lebih tinggi:
Diabetes, Penyakit Jantung, Stroke, Hipertensi, dll
Sumber : Modifikasi dari Rajagopalan, S, Nutrition and challenges in the next decade, Food and Bulletin vol 24 no.3, 2003

Hipertensi -Diabetes -Obesitas -PJK

-Stroke

Dampak
Jangka
Panjang
Dampak
Jangka Pendek

Ibu Anemia
Perkembangan Kemampuan Kognitif
Otak & Pendidikan
PBBH rendah
(Pertambahan Berat
Badan selama Hamil)
Gangguan Pertumbuha Stunting/
Gizi pada n (IUGR) Pendek
Masa Janin
Ibu kurus
dan Usia Dini
pra-hamil
Dampak Jangka
Pendek dan
Ibu Pendek Jangka Panjang
Metabolic Akibat
Programing Gangguan Gizi
Masa Janin dan
Usia Dini
• Indonesia merupakan kontributor
terbesar ke 5 di dunia dalam jumlah
Stunting pada Balita 3 Artinya:
Indonesia merupakan negara yg proporsi
penduduknya yang berisiko mempunyai
kemampuan kognitif rendah dan
berisiko menderita Penyakit Tidak
Menular adalah ke 5 terbesar di dunia
3 Kualitas SDM??
HASIL PENELITIAN
(DR. Feri Ahmadi: Data IFLS tahun 2000 dan 2007: 13 prov, 492 anak)

Kemampuan Kognitif Anak pd Umur 7-8 Tahun

Hampir separo
(48.6%) Anak
umur 7-8
tahun Kemampuan
mempunyai kognitif baik
Kemampuan
kogntif kurang
Faktor penyebab terjadinya
Stunting
Mengapa terjadi Stunting?

Stunting terjadi akibat kekurangan asupan gizi


dalam waktu lama atau khronis dan/atau
berulang, karena makanan yg masuk tidak
sesuai dengan kebutuhan gizi tubuh baik karena
asupan yg tidak cukup maupun karena penyakit
infeksi
Kekurangan Gizi dan Infeksi seringkali terjadi
pada usia dini kehidupan, terutama pada
periode 1000 HPK
RPJMN 2015-2019 (Target 2019)
•Prevalensi anemia pada ibu hamil
(28%)
•Persentase bayi dengan berat badan
lahir rendah (BBLR) (8%)
•Persentase bayi dengan usia kurang
dari 6 bulan yang mendapatkan ASI
eksklusif (50%)
•Prevalensi kurus (wasting) pada anak
balita (9,5%)
•Prevalensi pendek dan sangat pendek
(stunting) pada anak baduta (28%)
•Prevalensi kekurangan gizi
(underweight) pada anak balita (17%)
•Prevalensi berat badan lebih dan
obesitas pada penduduk usia >18
tahun (15,4%)

7
Manfaat pada Siklus Kehidupan

Kesakitan/ Perkembangan Prestasi dan Kualitas org dewasa Kapasitas kerja


kematian kognitif, motorik, kapasitas Obesitas dan PTM Produktivitas
bayi dan anak sosio-emosional belajar

Gizi dan Perkembangan Optimal


Janin dan Anak
Intervensi Gizi Spesifik Berbagai
Program
-Kesehatan remaja & gizi prahamil Pemberian Pemberian Beban
-PMT ibu hamil dan PBBH
ASI, makanan, rendah
-Suplementasi/fortifikasi gizi mikro
-ASI dan MP-ASI makanan pola asuh, penyakit
-PMT anak
beragam, stimulasi infeksi
-Penganekaragaman makanan
-Perilaku pemberian makan dan stimulasi bergizi tumbuh
bayi/anak seimbang, kembang
-Penanggulangan gizi buruk akut
-Manajemen & pencegahan penyakit aman
-Intervensi gizi dalam kedaruratan
Source:
The Lancet, 2013: Executive Summary of The Lancet Maternal and Child Nutrition Series
13
 Surveilans gizi meliputi kegiatan pengumpulan
dan pengolahan data, penyajian serta
diseminasi informasi bagi pemangku
kepentingan.
 Informasi dari surveilans gizi dimanfaatkan
oleh para pemangku kepentingan untuk
melakukan tindakan segera maupun untuk
perencanaan program jangka pendek,
menengah maupun jangka panjang serta untuk
perumusan kebijakan
 Menggambarkan status gizi penduduk, dengan
referensi khusus bagi mereka yang menghadapi
risiko
 Menganalisis faktor-faktor penyebab yang terkait
dengan gizi buruk
 Mempromosikan keputusan oleh pemerintah, baik
mengenai perkembangan normal dan keadaan
darurat
 Memprediksi kemungkinan masalah gizi sehingga
dapat membantu dalam perumusan kebijakan
 Memantau dan mengevaluasi program gizi.
PENYEDIAAN
INFORMASI
(Surveilans Gizi)
- Penyajian informasi
- Diseminasi
- Advokasi
- Pengumpulan data
- Analisis data (pemetaan,
peramalan & pengamatan)

- Pengambilan keputusan
- Perumusan kebijakan
- Perencanaan program Tindakan intervensi:
- Darurat
- Jangka pendek
- Jangka panjang
PEMANFAATAN
INFORMASI
(Pelaksana Program dan Sektor)
1. Tersedia data yang akurat dan tepat waktu
2. Ada proses analissis atau kajian data
3. Tersedia informasi yang sistematis & terus menerus
4. Ada proses penyebarluasan Informasi, Umpan Balik
& pelaporan
5. Ada tindak lanjut sebagai respon terhadap
perkembangan informasi
BERBAGAI
PROSES PENGUMPULAN DATA

MANAJEMEN DATA

PROSES PENGOLAHAN DATA

INFORMASI

PEMANFAATAN INFORMASI
INFORMASI
HUBUNGAN FAKTOR ISYARAT
SEBAB-AKIBAT RISIKO DINI

BESAR MASALAH, PETA, KECENDERUNGAN,


DLL

PEMANFAATAN
Perumusan Perencanaan Evaluasi Tindakan
Kebijakan Program Program Segera
Penanggulangan masalah gizi
Primary Prevention
(Kegiatan bulanan di Secondary Tertiary
Posyandu) Prevention Prevention
(Penangangan gizi (Penangangan
kurang) gizi buruk)
1. Pemantauan berat
badan di Posyandu
2. Penyuluhan dan 1. Balita Gizi Kurang 1. Rawat inap
konseling ASI eksklusif diberi PMT 2. Rawat jalan
dan MP-ASI Pemulihan
3. Mendapat kapsul vit A 2. Bumil Gakin KEK
4. Balita GAKIN mendapat mendapat PMT
MPASI Lokal Pemulihan
5. Bumil mendapat tablet
Fe
6. Keluarga menggunakan
garam beryodium
7. PMT Penyuluhan
8. Balita BGM, 2 T dirujuk
untuk dikonfirmasi
Surveilens sosial, kesehatan, pangan dan
KELUARGA
gizi MASYARAKAT dan LINTAS PELAYANAN
SEKTOR KESEHATAN

SELURUH KELUARGA Sehat, BB Naik (N)


Intervensi 1. Penyuluhan/Konseling Gizi;
jangka a. ASI eksklusif dan MP-ASI
menengah b. Gizi seimbang
/ panjang c. Pola asuh ibu dan anak POSYANDU
2. Pemantauan pertumbuhan anak • Penimbangan
BGM, Gizi buruk, sakit
3. Penggunaan garam beryodium
4. Pemanfaatan pekarangan emua balita (D)
5. Peningkatan daya beli Balita • Konseling
BB Tidak
Punya• Suplementasi gizi
naik (T),
Intervensi KELUARGA MISKIN KMS • Pelayanan
kesehatan dasar Gizi
jangka 6. Bantuan pangan darurat; kurang Puskesmas
pendek, a. PMT balita, ibu hamil
darurat b. Raskin CFC/PPG TFC/PtPG

• PMT Pemulihan Rumah Sakit


Sehat, BB Naik (N)
• Konseling
CFC: Pos Pemulihan Gizi
Sembuh, tidak perlu PMT Sembuh perlu PMT
TFC: Pusat Pemulihan Gizi
22
Surveilens sosial, kesehatan, pangan dan gizi
Pemeriksaan Klinis, BB/PB, LiLA
di Poskesdes/Pustu/Polindes/Puskesmas

Anak dengan satu atau lebih


Anak dengan satu atau lebih tanda berikut: Anak dengan satu atau
tanda berikut: •Terlihat sangat kurus • Bila LILA ≥ 11,5 cm <
lebih tanda berikut:
•Terlihat Sangat kurus •Edema minimal, pada 12,5 cm (untuk anak
•Edema pada seluruh tubuh
kedua punggung tangan / •Terlihat sangat kurus usia 6-59 bulan)
•BB/PB atau BB/TB < -3 SD
kaki • BB/PB atau BB/TB (BB/TB < -2 SD
•LiLA < 11,5 cm (untuk anak usia
•BB/PB atau BB/TB <-3SD < - 3SD s.d -3 SD)
6-59 bulan) dan •LILA <11,5 cm (untuk anak •LILA <11,5 cm (untuk
salah satu atau lebih dari tanda- usia 6-59 bulan anak usia 6-59 bulan • tidak ada edema
tanda komplikasi medis berikut:
dan dan
•anoreksia •Nafsu makan baik •Nafsu makan baik dan
•pneumonia berat
•Tanpa komplikasi medis •Tanpa komplikasi medis
•anemia berat
•nafsu makan baik
•dehidrasi berat
•demam sangat tinggi
•klinis baik
•penurunan kesadaran
Rawat Jalan

Gizi buruk Gizi


Dengan PMT TPG Memantau kurang
Komplikasi Pemulihan 1 x 3 hr selama 2
PMT
minggu
Pemulihan
TPG Memantau
Rawat Inap di RS/Pusk 1 x minggu
RI/TFC
( minggu ke 2 s/d Samapai BB
6) Normal

Anda mungkin juga menyukai