Anda di halaman 1dari 50

HUKUM ACARA PERDATA

PEMBUATAN GUGATAN
JAWABAN, EKSEPSI DERDEN
VERZET & REPLIK-DUPLIK

Disampaikan dalam :
Pendidikan Khusus Profesi
Advokat (PKPA), angkatan VI,
2022.

Oleh: AGUS SUGIARTO.S.H.,


SUGIARTO M.H
1
PENGERTIAN
Menurut Prof. Dr. Sudikno Mertokusuma, S.H.
Hukum Acara Perdata adalah Peraturan hukum yang mengatur
bagaimana cara ditaatinya Hukum Perdata Materiil dengan putusan hakim.
Lebih konkrit dikatakan bahwa Hukum Acara Perdata mengatur tentang
bagaimana caranya mengajukan tuntutan hak, memeriksa, memutus, dan
pelaksanaan daripada putusannya.

Menurut Abdul Kadir Muhammad


Hukum Acara Perdata adalah Peraturan hukum yang berfungsi
untuk mempertahankan berlakunya hukum Perdata sebagaimana
mestinya. Hukum Acara Perdata dirumuskan sebagai peraturan Hukum
yang mengatur proses penyelesaian perkara Perdata melalui Pengadilan
(hakim), sejak diajukan gugatan sampai dengan pelaksanaan putusan
hakim.
LANJUTAN
Menurut Retnowulan
Hukum Acara Perdata/Hukum Perdata Formil adalah Kesemuanya kaidah hukum
yang menentukan dan mengatur cara melaksanakan hak-hak dan kewajiban-kewajiban
Perdata sebagaimana diatur dalam Hukum Perdata Materiil.

Menurut R. soesilo
Hukum Acara Perdata/Hukum Perdata Formal yaitu Kumpulan- peraturan Hukum
yang menetapkan cara memelihara Hukum Perdata Material karena pelanggaran hak-hak
dan kewajiban-kewajiban yang timbul dari Hukum Perdata Material itu, atau dengan
perkataan lain kumpulan peraturan-peraturan Hukum yang menentukan syarat-syarat yang
harus dipenuhi pada saat melangsungkan persengketaan dimuka hakim Perdata, supaya
memperoleh suatu keputusan daripadanya, dan selanjutnya yang menentukan cara
pelaksanaan putusan hakim itu.
DASAR HUKUM ACARA
PERDATA
 1. UU No. 48 Thn 2009 Ttg Kekuasaan Kehakiman
 2. UU Darurat Thn 1951, yaitu :
HIR atau Reglement Indonesia yang diperbaharui RIB (Het
Herziene Reglement) Thn 1848 No.16 dan Thn 1941, No. 44, yang
berlaku utk daerah Jawa dan Madura;
RBG (Rechtsreglement Buitengewesten) Thn 1927 No. 227, yang
berlaku untuk luar Jawa dan luar Madura;
Rv (Reglement op de burgerlijke rechtsvordering atau Reglement
Hukum Acara Perdata bagi gol Eropa, Thn 1847 No. 52 dan Thn 1849
No. 63;dan
Peraturan Perundang-undangan yang berlaku berkaitan dengan
hukum acara perdata.
SUMBER-SUMBER HUKUM
ACARA PERDATA
 1. Yurisprudensi adalah sumber hukum yang lahir dari praktek
pengadilan melalui putusan-putusan peradilan yang
telah berkekuatan hukum tetap;
 2. Dokrin atau ilmu pengetahuan merupakan sumber tempat
Hakim dapat menggali hukum acara perdata, dengan
demikian dokrin adalah sebagai salah satu sumber hukum
acara perdata, tetapi harus diingat dakrin bukanlah
hukum;
 3. Adat kebiasaan termasuk sebagai sumber hukum acara
perdata sebagaimana dapat diartikan adat kebiasaan
adalah hukum yang turun temurun hidup dan diakui oleh
masyarakat yang masih tetap berlaku sampai saat ini.
SURAT KUASA

 PENGERTIAN.
 Secara Umum.
Surat Kuasa adalah suatu dokumen dimana isinya seseorang
menunjuk dan memberikan wewenang kepada orang lain
untuk melakukan perbuatan hukum.

 Menurut Pasal 1782 KUH Perdata.


Pemberian Kuasa adalah suatu perjanjian dengan mana
seorang memberikan kekuasaan kepada orang lain, yang
menerimanya untuk dan atas namanya menyelenggarakan
suatu urusan.
“”KUASA PERWAKILAN
DIMUKA HAKIM”
(Pasal 123 HIR - Pasal 147 Rbg)147 RBG)
PENYERAHAN KUASA
Banyak terjadi kesalahfahaman tentang tata cara materi pembuatan surat kuasa;
Terutama Banding sesuai dengan Pasal 7 (1) UU No. 20 Tahun 1974 atau
berdasarkan Pasal 199 RBG;
Untuk memajukan Permohonan Kasasi sesuai dengan ketentuan Pasal 173 (1) dan
Pasal 122 (1) UU MA No. 1 Tahun 1950 (dalam praktek selalu didapati surat kuasa
yang tidak sempurna), berakibat Banding atau Kasasi selalu dinyatakan tidak dapat
diterima (Niet Onvankelijk Verklaard).
TUNTUTAN MA TENTANG
SURAT KUASA
 SEMA No. 2 Tahun 1959; Cara semestinya memberi Surat
Kuasa Khusus;
 SEMA No. 5 Tahun 1962 tanggal 30 Juli 1962; Permintaan
MA kepada PN dan PT, agar bertindak menyempurnakan
yang belum memenuhi syarat sebelum mengambil
keputusan;
 SEMA No. 1 Tahun 1971 tanggal 23 Januari 1971;
Mencabut 2 (dua) SEMA tersebut dianggap harus tahu
untuk membuat Surat Kuasa Khusus menurut Undang-
undang.
KUASA ATAU PERWAKILAN BERDASARKAN
HUKUM
(WETTELIJKE VERTEGENWOORDIGER)
 Orang tertentu dengan sendirinya menjadi kuasa menurut
hukum, dengan ketentuan dan kekuasaan yang diberikan
hukum berdasarkan kualitet, antara lain :

A. Wali dan Kurator, Perwalian.


B. Direktur, Perusahaan-perusahaan (badan Hukum).
C. Badan Hukum Negara (Pasal 123 (2) HIR & Pasal 147
(2) RBG).
D. Daerah yang diberikan Hak Otonom.
KUASA ISTIMEWA
(Pasal 157 HIR & Pasal 184 Rbg)

 Syarat bentuk istimewanya :


► Harus berbentuk autentik.
► Isinya hanya melafalkan sumpah & untuk memberikan
pengakuan.

Keterangan :
Istimewanya disebabkan karena ketentuan pembuktian
didalam hukum acara mengatakan, “yang boleh
mengucapkan sumpah dan pengakuan sebagai pembuktian
haruslah orang yang berperkara itu sendiri, tetapi karena
alasan tertentu Hakim dapat mengijinkan dilakukan oleh
seorang kuasa atas dasar kuasa istimewa”.
PENUNJUKAN KUASA
. Kuasa Lisan (Pasal 123 (1) HIR & Pasal 147 (1) RBG);
a. Kuasa lisan oleh Penggugat dihadapan Ketua Pengadilan Negeri

Pada waktu gugatan lisan diajukan.

b. Kuasa lisan yang diberikan oleh pihak-pihak yang berperkara


kepada seorang kuasa dihadapan hakim pada saat Persidangan
dan dicatat dalam berita acara persidangan.

Keterangan :

Telah ditujukan terlebih dahulu kuasa untuk berhadapan dengan


lawannya dalam persidangan selanjutnya dalam perkara yang lazim
di Pengadilan.
KUASA KHUSUS
(Bijzondere Schriftelijke Maachtiging)
 Pasal 123 HIR & Pasal 147 RBG
 SEMA No. 01/1971, Tanggal 23 Januari 1971.
A. Harus Tertulis.
1) Dengan cara dibawah tangan yang diperbuat oleh si pemberi
kuasa dan
si penerima kuasa.
2) Dibuat oleh Panitera Pengadilan yang dilegalisir oleh Ketua
Pengadilan
atau seorang hakim yang menyidangkannya.
3) Dengan akte yang autentik yang diperbuat oleh seorang Notaris.
B. Harus menyebutkan nama-nama dengan jelas dan tidak salah dari
para pihak yang berperkara;
C. Harus menegaskan objek dan kasus dari yang diperkarakan.
(Pasal 123 (3) HIR & Pasal 147 (4) RBG).
SURAT KUASA
Yang bertanda tangan dibawah ini :
MOHAMMAD sebagai direktur Utama, dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama PT.
Ersat Dwi Cipta berdasarkan Akta Pendirian Perseroan Terbatas No.7 Tanggal 06 november
1996 yang dibuat oleh Notaris Teddy Anwar dengan Pengesahan Menteri Kehakiman No.
C.2 12.859.HT.01.01 Th. 97 yang diumumkan dalam Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor
1843, berkedudukan di Mataram No.5 kota mataram NTB.

Dalam hal ini memilih tempat kediaman hukum di kantor Kuasanya yang akan disebut
dibawah ini, menerangkan dengan ini memberikan kuasa Khusus kepada :………………………
AGUS SUGIARTO, SH.,MH
MURDIAN. SH.,MH.,M.Kn
Masing-masing sebagai Advocad & Konsultan Hukum dari kantor AGUS SUGIARTO &
PARTNERS, Advocate & Legal Consultants, berkantor di Mataram, Jalan Gili Gede Villa
Udayana Blok A No. 5 Lingkungan Suradadi Barat Kelurahan Karang Baru Kecamatan
Selaparang Kota Mataram, baik sendiri-sendiri maupun secara bersama-sama : ……………
AZAS-AZAS HKM ACARA PERDATA

Menurut Sudikno Mertokusumo

Ada 7 (tujuh) asas Hukum Acara Perdata, yaitu :

•Hakim bersifat menunggu (Psl. 118 HIR dan Psl. 142 RBg).
Inisiatif untuk mengajukan tuntutan hak diserahkan sepenuhnya kepada yang
bersangkutan. Namun setelah tuntutan hak berjalan hakim tdk boleh menolak untuk
memeriksa dan mengadili tuntutan tersebut dengan alasan tidak ada hukum atau
hukum kurang jelas (Psl. 16 UU No. 4 Thn. 2004). Dan apabila pada saat memeriksa
dan mengadili tuntutan tersebut Majelis Hakim tidak juga menemukan hukumnya
secara tertulis, maka Majelis Hakim wajib menggali, mengikuti, dan memahami nilai-
nilai hukum yang hidup dan berkembang dalam masyarakat tersebut (Psl. 28 UU No.
4 Thn. 2004).
LANJUTAN
2. Hakim bersifat pasif (Psl. 178 (3) HIR dan Ps;. 154 RBg).
Ruang lingkup atau luas pokok sengketa yang diajukan kepada hakim untuk
diperiksa pada dasarnya ditentukan oleh para pihak yang berperkara, bukan
hakim.

2. Sifat Terbuka Persidangan (Psl. 19 (1) dan Psl. 20 UU No. 4 Thn 2004).
Bahwa setiap orang diperbolehkan hadir, mendengar, dan menyaksikan
pemeriksaan persidangan (kecuali dituntut lain oleh UU). Tujuannya adalah guna
menjamin hak-hak asasi manusia dalam bidang peradilan serta lebih menjamin
obyektifitas peradilan dengan pertanggungjawaban yang fair.
LANJUTAN
4. Mendengar Kedua Belah Pihak (Psl. 5 (1) UU No. 4 Thn 2004 dan Psl. 132a, 121
(2) HIR, Psl. 145 (2), 157 RBg, serta Psl. 47 Rv).

Bahwa kedua belah pihak haruslah didengar keterangannya secara bersama-


sama didepan pengadilan. Bahwa pengadilan mengadili menurut Hukum dengan
tidak membeda-bedakan orang (Psl. 5 UU No. 4 Thn 2004).

Bahwa hakim tidak boleh mendengar keterangan dari salah satu pihak saja, namun
harus mendengar kedua belah pihak yang berperkara, demikian pula halnya
penyerahan dan pemeriksaan alat-alat bukti harus disaksikan oleh kedua belah
pihak yang berperkara (Psl. 132a, 121 (2) HIR, Psl. 145 (2), 157 RBg, serta Psl.
47 Rv).
LANJUTAN
5. Putusan harus disertai dengan alasan-alasan (Psl. 25 (1) UU No. 4 Thn 2004,
Psl. 184 (1), 319 HIR, Psl. 195, 618 RBg).
Semua putusan hakim harus memuat alasan-alasan putusan yang dijadikan dasar
untuk mengadili (Psl. 25 (1) UU No. 4 Thn 2004).

5. Beracara dikenakan biaya (Psl. 4 (2), 5 (2) UU No. 4 Thn. 2004, Psl 121 (4), 182,
183 HIR, Psl. 145 (4), 192 RBg), kecuali Psl. 237 HIR, dan Psl. 273 RBg
mengatur Pro Deo (berperkara Cuma-Cuma).
Biaya perkara ini meliputi biaya kepaniteraan dan biaya untuk panggilan para
pihak, serta biaya materai, disamping itu apabila meminta bantuan seorang
Pengacara, maka harus pula mengeluarkan biaya.
LANJUTAN
7. Tidak ada keharusan untuk mewakilkan (Psl. 123 HIR, dan Psl. 147 RBg).
HIR dan RBg pada dasarnya tidak mewajibkan para pihak yang berperkara
untuk diwakilkan dimuka persidangan, namun apabila para pihak menghendaki,
maka dapat menunjuk kuasanya untuk mewakili di depan persidangan.
SURAT KUASA
Yang bertanda tangan dibawah ini :
MOHAMMAD sebagai direktur Utama, dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama PT.
Ersat Dwi Cipta berdasarkan Akta Pendirian Perseroan Terbatas No.7 Tanggal 06
november 1996 yang dibuat oleh Notaris Teddy Anwar dengan Pengesahan Menteri
Kehakiman No. C.2 12.859.HT.01.01 Th. 97 yang diumumkan dalam Lembaran Negara
Tahun 1999 Nomor 1843, berkedudukan di Mataram No.5 kota mataram NTB.

Dalam hal ini memilih tempat kediaman hukum di kantor Kuasanya yang akan disebut
dibawah ini, menerangkan dengan ini memberikan kuasa Khusus kepada :………………………
AGUS SUGIARTO, SH.,MH
MURDIAN. SH.,MH.,M.Kn
Masing-masing sebagai Advocad & Konsultan Hukum dari kantor AGUS SUGIARTO &
PARTNERS, Advocate & Legal Consultants, berkantor di Mataram, Jalan Gili Gede Villa
Udayana Blok A No. 5 Lingkungan Suradadi Barat Kelurahan Karang Baru Kecamatan
Selaparang Kota Mataram, baik sendiri-sendiri maupun secara bersama-sama : ……………
KHUSUS
Untuk Membuat, menandatangani dan mengajukan gugatan ganti kerugian di Pengadilan
Negeri Mataram terhadap Perusahaan Perseroan (Persero) PT. Telekomunikasi
Indonesia Tbk Bberkedudukan Pusat di Jakarta, Indonesia dan berkantor juga di Jl.
Pemuda No. 52 Mataram, akibat perbuatan ingkar janji (wanprestasi) dalam melaksanakan
Perjanjian Kerja Sama antara Perusahaan Perseroan (Persero) PT. Telekomunikasi
Indonesia Tbk dengan PT. Ersat Dwi Cipta tentang Pengumpulan dan Pengelolaan Coin
Telepon Umum Coin (TUC) di Kendatel mataram Nomor Tel.042/HK810/RE2-32/2018
tertanggal 19 Mei 2018 dan
tuntutannya :---------------------------------------------------------------------------------------------------
Untuk itu :
* Menghadap dimuka Pengadilan Negeri, Pengadilan Tinggi, Mahkamah Agung RI, Penyidik
Polri, Kejaksaan Agung RI, Panitia-Panitia, Pejabat-Pejabat Pemerintahan serta Badan-
badan lainnya. Mengajukan Surat-surat dan permohonan-permohonan lainnya yang
diperlukan, menjalankan perbuatan-perbuatan atau memberikan keterangan-keterangan
yang menurut hukum harus dijalankan atau diberikan oleh seorang kuasa, mengajukan
saksi-saksi dan bukti-bukti, menerima uang dan menandatangani kwitansi-kwitansi,
menerima dan melakukan pembayaran-pembayaran dalam perkara ini, mempertahankan
dan membela kepentingan yang memberi kuasa meminta putusan dan menolak serta
mengajukan upaya hukum terhadap putusan, naik banding, kasasi dan membuat,
mengajukan memori-memori banding dan kasasi, meminta eksekusi, membalas surat-surat
dan melakukan perlawanan;………………
 Dan selanjutnya melakukan segala tindakan dan upaya-upaya lain yang dianggap
penting berguna dan baik oleh yang menerima kuasa untuk menyelesaikan masalah
dimaksud dengan cara yang diperkenankan menurut hukum walaupun tidak dengan
tegas disebutkan dalam surat kuasa ini ;……………………………………………
 Kuasa ini diberikan dengan hak substitusi (recht van substitutie) dan secara tegas
dengan hak retensi ; ……………………………….

Penerima Kuasa, Mataram 2 Nopember 2018


Pemberi Kuasa

AGUS SUGIARTO, S.H. M.H. MOHAMMAD

MURDIAN, S.H.,MH.,M.KN
SURAT KUASA KHUSUS
Yang bertanda tangan dibawah ini :
1. Azhar Aziz; bertempat tinggal di Lombok timur, Jalan Kebon Kacang
XI, Rumah Susun Blok I, Lantai I No. 13, Kelurahan selong,
Kecamatan selong, kabupaten Lombok timur, degan Nomor
K.T.P……………………………………………………….…
Dalam hal ini memilih tempat kediaman hukum di kantor Kuasanya
yang akan disebut dibawah ini, menerangkan dengan ini
memberikan surat kuasa Khusus kepada : ………………………………………..
AGUS SUGIARTO, SH.,MH
MURDIAN. SH.,MH.,M.Kn
Masing-masing sebagai Advocad & Konsultan Hukum dari kantor AGUS
SUGIARTO & PARTNERS, Advocate & Legal Consultants, berkantor di
Mataram, Jalan Gili Gede Villa Udayana Blok A No. 5 Lingkungan
Suradadi Barat Kelurahan Karang Baru Kecamatan Selaparang Kota
Mataram, baik sendiri-sendiri maupun secara bersama-sama :
…………………………………………
KHUSUS
Mewakili Pemberi Kuasa mengurus penyelesaian sengketa kepemilikan atas bidang tanah seluas 6650 M2,
yang terletak di Desa Batu Ampar, Kecamatan kopang, Lombok tengah sebagaimana liter C. 1654.D/S. I.
Blok 16 jo. Pipil garuda no 142, lawan ……….……………………………………….
Untuk itu :
 Menghadap dimuka Pengadilan Negri, Pengadilan Tinggi, Mahkamah Agung, Penyidik Polri, Kejaksaan RI,
Panitia-Panitia, Pejabat-Pejabat Pemerintahan serta Badan-badan lainnya. Mengajukan surat-surat dan
permohonan-permohonan lainnya yang diperlukan, menjalankan perbuatan-perbuatan atau memberikan
keterangan-keterangan yang menurut hukum harus dijalankan atau diberikan oleh seorang kuasa,
mengajukan saksi-saksi dan bukti-bukti, mengadakan dan menandatangani perdamaian, memberi atau
menerima izin penawaran perdamaian, menerima uang dan menandatangani kwitansi-kwitansi,
menerima dan melakukan pembayaran-pembayaran dalam perkara ini, mempertahankan dan membela
kepentingan yang memberi kuasa meminta putusan dan menolak serta mengajukan upaya hukum
terhadap putusan, naik banding, kasasi dan membuat, mengajukan memori-memori banding dan kasasi,
meminta eksekusi, membalas surat-surat dan melakukan perlawanan,………………………………..
 Dan selanjutnya melakukan segala tindakan dan upaya-upaya lain yang dianggap penting dan berguna
baik oleh yang menerima kuasa untuk menyelesaikan masalah dimaksud dengan cara yang diperkenankan
menurut hukum walaupun tidak dengan tegas disebutkan dalam surat kuasa ini;…………………………
 Kuasa ini diberikan dengan hak substitusi (recht van substitute) dan
secara tegas dengan hak retensi…………..

Penerima Kuasa, Mataram 2 Nopember 2018


Pemberi Kuasa

AGUS SUGIARTO, SH.,MH AZHAR AZIZ

MURDIAN. SH.,MH.,M.Kn
GUGATAN BIASA

GUGATAN LEGAL STANDING

GUGATAN
GUGATAN CLASS ACTION
(PERWAKILAN KELOMPOK)

GUGATAN CITIZEN LAWSUIT


(WARGA NEGARA)
TEORI MENYUSUN GUGATAN
A.
Persyaratan gugatan Ketent
K H 1. Punya landasan Ada keharusan ada :
Pengadilan Hukum (kode etik) 1. Identitas para pihak.
U U
advokat 2. Dalil kongret tentang
Setiap orang yang A K Permohonan adanya hubungan
Merasa dirugikan. S U 2. Dimungkinkan
hak hukum yang
-Penetapan dapat dikabulkan
A M Merupakan dasar
-Gugatan (proses acara)
serta alasan-alasan
dari pada tuntutan,
dalil-dalil fundamentum
Petendi.
Lisan Psl 14 (1) Rbg 3. Tuntutan harus jelas/
tegas HIR/RBG,
Psl 118 (1) HIR
hanya mengatur cara
Tertulis Psl 120 HIR mengajukan gugatan
Psl 114 (1) RBG
B. Identitas Para Pihak

PENGGUGAT
Nama - KTP
Pekerjaan - SIM
- Identitas lain
TERGUGAT Tempat Tinggal
THEORY PENYUSUNAN GUGATAN
adalah dalil-dalil posita kongkrit tentang adanya hubungan yang merupakan dasar serta
ulasan daripada tuntutan
Fundamental Ptendi

A. Menguraikan ttg Penjelasan duduk


Kejadian atau Perkara ttg adanya Contoh kasus
peristiwa Hak & peristiwa

B. Menguraikanttg Dasar hukum untuk


Contoh kasus
dasar hukumnya Tuntutan material
=TUNTUTAN PROVISIONAL=

Tuntutan yang diajukan oleh penggugat untuk mengatur sesuatu yang mendesak
dan perlu seketika diatasi karena sifatnya tidak dapat menunggu sampai pada
putusan akhir
Contoh : menghentikan produksi

=PERUBAHAN GUGATAN=

Pasal 127 BRV


Penggugat boleh mengubah atau mengurangi tuntutan sepanjang pemeriksaan
Perkara, asal saja tidak merubah atau menambah het onder werp van den eisch
Itu, juga dasar tuntutan (soepomo)
Syarat Mengajukan
Gugatan secara teori
1. Adanya kepentingan
langsung yang cukup
layak mempunyai dasar
Gugatan Penggugat Tertulis hukum.
(Eiser/Planatif) A. Yurisprudensi MARI No :
Tuntutan, dakwaan 294K/SIP/1971 tgl 7 Juli 1971.
atau eis Dibuatkan Mensyaratkan :
__________________ Ketua PN Gugatan harus mempunyai
1. Sifat Condemnatoir (388 HIR) Hubungan hukum.
2. Eksekusi (321 RBG) B. UU 4/1982, tentang
lingkungan hidup LSM →
Kerusakan lingkungan.
Permohonan Gugatan Wahli lawan PT.IIU
Hak di PN No.820/PDT/1988/PN.JKT
PUS tgl 30 Des 1988.

Permohonan
Pemohon sifatnya
Isi Gugatan
Deklatoir
1. Tanggal Suratan Gugatan
_________________
2. Nama dan alamat Penggugat
Seseorang atau lebih
(kuasa). Tergugat (kuasa) →
Identitas
3. Posita Gugatan
4. Petitum Gugatan yang diminta
Untuk dikabulkan oleh PN.
5. Bermaterai cukup
6. Ditandatangani

Bagi Orang Buta Huruf dibuat


Atau dimintakan oleh ketua
Pengadilan Negri
(Psl : 388 HIR/Psl : 321 RBG)
Alasan Gugatan ( Posita )
- Didasarkan pada alasan hukum
seperti piramida terbalik
- Rentetan peristiwa hukum yang
terjadi dan atau dialami sampai
terjadinya suatu fakta hukum.
a. Fakta hukum yang terjadi dan dialami P.
b. Fakta hukum terjadinya benturan
kepentingan.

Permintaan dalam Gugatan (Petitum)


A. - Mengabulkan seluruh isi gugatan
dan lain sebagainya.
Isi - Didasarkan pada Posita.
B. Aequa et Bono
Gugatan
Penutup Mataram, 26 April 2018

Bea Materai
-UU No: 13/1985 (psl.2).
-PP No: 7/1995
-PP No: 24/2000

Lampiran-lampiran Gugatan
GUGATAN
Kepada Yth. MATARAM 2 NOPEMBER 2018

Bapak Ketua Pengadilan Negeri Mataram

Jl. langko No. 17

Di

Mataram

Dengan hormat,
Yang bertandatangan di bawah ini :
AGUS SUGIARTO, SH., MH., &
MURDIAN, SH., MH., M.Kn., para Advokat pada Kantor Hukum “AGUS SUGIARTO, SH., MH.,
& PARTNERS” beralamat di Jl. Adi Sucipto Perumahan Griya Pesona Rinjani Blok F No. 8
Lingkungan Pejarakan Kelurahan Pejarakan Karya Kecamatan Ampenan – Kota Mataram,
dalam hal ini berdasarkan Surat Kuasa Khusus tertanggal 25 September 2017 yang telah
diregister di kepaniteraan Pengadilan Negeri Klas …….Nomor : ………….
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama dari Klien kami :
Nama pemberi kuasa, Laki-laki, Umur : 58 tahun, Pekerjaan : .. Beralamat di …………
Kecamatan …… Kabupaten …………., untuk selanjutnya disebut sebagai ----------- Penggugat.
Dari dan oleh Karena itu dengan ini membuat, menandatangani, dan mengajukan Gugatan
Perbuatan Melawan Hukum ke Pengadilan Negeri………………………
POSITA

Adapun gugatan ini didasarkan alasan alasan sebagai berikut :

1.

2.

5. Bahwa akibat perbuatan melawan hukum

a). Kerugian Material

b). Kerugian Moril / material, berupa :

6. Dwaangsom

7. Sita jaminan terhadap


Petitum

Maka Berdasarkan hal-hal tersebut diatas, Penggugat mohon sudilah


kiranya Pengadilan berkenan memutuskan sebagai berikut :
Mengabulkan gugatan Penggugat seluruhnya ;
Menyatakan sah berharga sita jaminan tersebut ;
Menyatakan demi hukum para tergugat telah melakukan perbuatan
melawan hukum yang merugikan penggugat ;
-
-
Dan seterusnya
Ex Aequo Et Bono
Mohon putusan seadil-adilnya
Hormat Kami,
Kuasa Penggugat
AGUS SUGIARTO, SH., MH.
TAHAP YUDISIAL
Berhasil Akta Perdamaian

Sidang hari (I) Mediasi Perbaikan Ggtn/


Pembacaan Jawaaban (II)
Ggtn (II)

Replik (III)

Putusan
Upaya Hakim Duplik (IV)
Hukum Kesimpulan Pembuktian

35
Hukum Acara Perdata
Pra Jawaban
DAFTAR GUGATAN (Sebanyak para pihak+ Majelis Hakim & arsip)
& DAFTAR SURAT KUASA KHUSUS Lapirkan Fc Kartu Advokat,
Mendapatkan No perkara dari Kepeniteraan Perdata,
(No.:01/Pdt.G/2011/PN. …)

Oleh Ketua Pengadilan akan di disposi pada salah satu Majelis Hakim yang ada,
Majelis Hakim mempelajarin dan menentukan jadual sidang untuk pemanggilan I.

PANGGILAN SIDANG --- tidak lengkap dipangil ulang maks 3x


Tidak hadir tanpa alasan jelas dilanjutkan tanpa hadirnya salah satu pihak-
putusan verstek

PARA PIHAK LENGKAP -- PROSES MEDIASI (PERDAMAIAN)


Bisa mediatorv luar atau hakim mediator dalam (tanpa biaya)

GAGAL MEDIASI ---- PEMBACAAN GUGATAN/PERBAIKAN GUGATAN (P)


JAWABAN ATAS GUGATAN OLEH TERGUGAT (T)
REPLIK (P) --- DUPLIK (T)
KEMAHIRAN MEMPELAJARI GUGATAN

1. PERLU KECERMATAN & KETELITIAN SEORANG ADVOKAT


DALAM MELIHAT MASALAH HUKUM (PERKARA PERDATA).

2. KETELITIAN DALAM MELIHAT TANGGAL GUGATAN & SURAT KUASA.

2. PERLU MEMPERHATIKAN USIA PEMBERI KUASA &


LEGALITAS ADVOKAT.

4. BAHASA YANG DIGUNAKAN DALAM PERSPEKTIF YURIDIS SEPERTI


KATA BOLEH-DAPAT-HARUS DST.

• PERLU KECERMATAN DENGAN PENDEKATAN IDENTIFIKASI KASUS


ATAU PERMASALAHAN YANG ADA TENTANG :
IDENTIFIKASI KASUS
A. SENGKETA
PERDATA APA?
(KOMPETENSI ABSOLUT),

B. DIAJUKAN PADA PENGADILAN


KABUPATEN/KOTA MANA?
(KOMPETENSI RELATIF).

C. SIAPA PARA PIHAKNYA YANG HARUS


MENGGUGAT & DIGUGAT?

D. KAPAN SENGKETA TERSEBUT TERJADI


ADA KADALUWARSA ATAU MASIH PREMATUR
UNTUK DIGUGAT.!

E. MENGEPA SENGKETA TERSEBUT TERJADI


ADA DASAR HUKUM & BUKTI-BUKTINYA TIDAK?

F. BAGAIMANA PERISTIWA SENGKETA TERSEBUT


HINGGA TERJADI.
MERUMUSKAN EKSEPSI

1. EKSEPSI ABSOLUT

MELIPUTI KOMPETENSI-
ABSOLUT & RELATIF.

2. EKSEPSI RELATIF

MENYANGKUT NON KOMPETENSI


CONTOH EKSEPSI MENGENAI
KOMPETENSI ABSOLUT

 Kewenangan jenis pengadilan Negeri atau


Agama atau Militer atau Tata Usaha Negara,
atas sengketa perebutan lahan parkir di
sepanjang Jalan Mataram yang ada?.

 Bahkan perlu diperhatikan tentang kompetensi


atau kewenangan perselisihan hubungan
industrial masuk sengketa perdata atau
sengketa ketenagakerjaan?.
CONTOH MENGENAI KOMPETENSI
RELATIF
 Menyangkut kewenangan pengadilan sejenis
mana untuk memeriksa perkara yang ada,
seperti pengadilan Agama, Negeri, PTUN,
Militer.

 Benarmerupakan kewenangan pengadilan


Agama ketika menyangkut sengketa perceraian
atau warisan sesama muslim dan/atau pewaris
yang beragama muslim, adalah Pengadilan
Agama mana…?
EKSEPSI RELATIF
MELIPUTI :
 Declinatoire Exceptie
Pengadilan tidak mempunyai kewenangan memeriksa
perkara atau gugatan bahwa gugatan batal, atas
perkara yang pada hakikatnya sama masih dalam proses
atau belum ada putusan yang mempunyai kekuatan
hukum pasti.

 Dilatoire Exceptie
Gugatan belum waktunya jatuh tempo hutang piutang
yang diperpanjang jangka waktu pembayarannya atau
gugatan sudah diajukan secara prematur.
LANJUTAN EKSEPSI RELATIF

 Exceptie Obscuri Libelli


Gugatan karena melawan hakatau tidak beralasan,
batas-batas tanah kurang jelas.

 Exceptie Plurium Litis Consortium


Tergugatnya kurang lengkap atau ada Tergugat lain yang
harus ikut dan/atau turut di gugat.

 Exceptie Non Adimpleti Contractus


Tidak memenuhi kewajiban karena pihak lawan
(Penggugat) juga tidak memenuhi kewajibannya pula.
JAWABAN POKOK PERKARA
JAWABAN DALAM KONPENSI & REKONPENSI

1. JIKA TIDAK ADA GUGATAN BALIK


MAKA CUKUP
JAWABAN POKOK PERKARA

2. JIKA TERDAPAT GUGATAN BALIK


MAKA JAWABAN TERBAGI
MENJADI
 DALAM KONPENSI
(POKOK PERKARA)
 DALAM REKONPENSI
(GUGATAN BALIK)
MATERI JAWABAN

POKOK PERKARA ADANYA GUGATAN BALIK :


MELIPUTI :
1. DALAM KONPENSI
1. PEMBENARAN (SPT. DALAM POKOK PERKARA)
DALIL/POSITA
DARI GUGATAN. 2. DALAM REKONPENSI
2. BANTAHAN ATAS Merubah kedudukan Tergugat
dalam Konpensi menjadi
DALIL/POSITA
Penggugat dalam Rekonpensi.
DARI GUGATAN. - Kedudukan Penggugat
3. MENYEBUTKAN dalam Konpensi menjadi
RUJUKAN DARI Tergugat dalam Rekonpensi.
BANTAHAN. - Menyampaikan dalil-dalil
seperti dalam gugatan.
-
REPLIK & DUPLIK

MATERI REPLIK MATERI DULIK

1. MEMBANTAH DARI 1. MEMBANTAH DARI


JAWABAN TERGUGAT. REPLIK PENGGUGAT.

2. MEMPERTAHANKAN 2. MEMPERTAHANKAN
DALIL-DALIL GUGATAN. JAWABAN TERGUGAT.

3. DAPAT MELENGKAPI 3. DAPAT MENAMBAH


ARGUMENTASI YURIDIS. ARGUMENTASI
YURIDIS LAIN.
KONKLUSI
DARI JAWABAN & DULIK
 Dalam Eksepsi menyatakan Gugatan tidak
dapat diterima.
 Dalam Pokok Perkara menyatakan
Menolak gugatan Penggugat untuk
seluruhnya.
 Dalam Duplik menyatakan menerima
dalil-dalil Duplik dari Tergugat, Menolak
Replik dari Penggugat.
JAWABAN

Dalam perkara perdata No. _________


Di Pengadilan Negeri Mataram_______

Antara
______________________________________________________ TERGUGAT ;

Lawan

____________________________________________________ PENGGUGAT I ;

Dengan hormat,

Untuk dan atas nama Tergugat Berdasarkan surat kuasa khusus terlampir, dengan ini disampaikan

jawaban sebagai berikut :

I. Dalam Eksepsi

1. Gugatan salah alamat dan salah nama.

a.

b.

c.dst…

2. Gagatan pihaknya tidak lengkap

a.

b.

c. dst…
4. Gugatan salah sasaran
a.
b.
c. dst………………………
5. Gugatan tidak berdasarkan hukum
a.
b.
c. dst……………………..
6. Petitum Gugatan bertentangan dengan hukum
a.
b.
c. dst…

Maka berdasarkan hal-hal tersebut diatas dimohon dengan hormat sudilah kiranya Pengadilan memutuskan dengan menolak gugatan para penggugat
secara keseluruhan atau setidak-tidaknya menyatakan gugatan tidak dapat diterima.

II. Dalam pokok Perkara


1. Bawl hal-hal yang tersebut dalam eksepsi mohon termasuk dalam pokok perkara;
2. Bawl tergugat menolak keras dalil-dalil gugatan para Penggugat, kecuali terhadap hal-hal yang diakui secara
tegas akan kebenarannya.
3. _________________dst……….

Maka berdasarkan hal-hal tersebut diatas dimohon dengan hormat kiranya pengadilan berkenan untuk memutuskan
dengan menolak gugatan para Penggugat secara keseluruhan.
PERADI SUARA
ADVOKAT
INDONESIA

SEKIAN
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai