Anda di halaman 1dari 8

Kerusakan Struktur Bangunan Baja

Terhadap Bangunan Non


Engineered

Nama : Muhammad Arsyad


Nim : 18222010006
Bangunan Non - Engineered

 Sebagian besar korban jiwa pada saat gempa bumi disebabkan oleh runtuh atau rusaknya
bangunan-bangunan non-engineered. Bangunan non-engineered adalah bangunan
sederhana yang dibangun tanpa bantuan ahli struktur atau arsitek. Mutu material,
pengerjaan, dan sistem struktur dari bangunan non-engineered cenderung belum sesuai
dengan standar bangunan yang berlaku.  Hingga saat ini, bangunan non-engineered masih
banyak terdapat di seluruh wilayah Indonesia.
Penyebab Bangunan Non Engineered lebih
dipilih Masyarakat

  kurangnya kesadaran masyarakat untuk mendirikan bangunan


yang lebih aman gempa 
 karena biaya yang lebih murah.
 Kurang nya sosialisasi ke masyarakat mengenai bangunan yang
lebih tahan gempa
 mengakibatkan kerugian material maupun jiwa yang besar bagi
masyarakat
Dampak Gempa Bumi Terhadap Bangunan
Non Engineered
 Berdasarkan data dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana, terdapat 14
bangunan yang roboh di Kabupaten Pidie Jaya. Sebanyak 16.238 unit rumah
mengalamai kerusakan, dengan rincian 2.536 unit rumah mengalami rusak berat,
2.473 unit rumah rusak sedang, dan 11.329 unit rumah mengalami rusak ringan.
Sebagian besar bangunan yang mengalami kerusakan adalah bangunan non-
engineered. Beberapa kerusakan yang biasanya terjadi pada bangunan non-
engineered akibat gempa bumi adalah sebagai berikut:
 Atap atau genteng terlepas dari perletakannya
 Dinding-dinding cenderung terkoyak, terpisahkan dari elemen lainnya, mengalami retak
diagonal, dan roboh
 Dinding mengalami retak di sudut-sudut bukaan
 Kerusakan akibat terjadinya puntiran pada bangunan yang berdenah tidak simetris
 Kegagalan sambungan baut pada baja, balok-kolom
 Bangunan roboh
Kekuatan Tarik Baja

 Kekuatan tarik (tensile strength, ultimate tensile strength) adalah tegangan maksimum


yang bisa ditahan oleh sebuah bahan ketika diregangkan atau ditarik, sebelum bahan
tersebut patah. Kekuatan tarik adalah kebalikan dari kekuatan tekan, dan nilainya bisa
berbeda.
Kesimpulan & Saran

 Pada praktiknya, banyak bangunan yang akhirnya adalah non-engineered, karena tenaga


kerja yang masih belum paham mengenai bangunan yang tahan gempa. Kalau yang
mengerjakan belum pernah mengikuti atau terlatih membangun bangunan yang tahan
gempa, maka tidak ada jaminan bila bangunan yang dikerjakan tahan terhadap gempa
bumi
 Apabila hendak melakukan perkuatan dan perbaikan bangunan setelah terjadi gempa bumi,
terlebih dahulu harus dilakukan analisis. Pembenahan bangunan dilakukan tergantung
dengan evaluasi existing dan tingkat kerusakannya. Jika kerusakan sudah demikian berat,
lebih baik bangunan dibongkar daripada diperkuat atau diperbaiki karena lebih
menguntungkan.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai