METODE PELAKSANAAN
Jalan Tol IKN Segmen Karangjoang - KKT Kariangau merupakan bagian dari Jaringan Jalan Tol Menunjang Ibu Kota Negara Nusantara di
Provinsi Kalimantan Timur. Satuan Kerja Pelaksanaan Jembatan Pulau Balang akan melaksanakan Pembangunan Jalan Tol IKN Segmen
Karangjoang - KKT Kariangau melalui mekanisme Kontrak Tahun Jamak (Multi Years Contract / MYC) tahun 2022-2024 dengan sumber
dana APBN.
INDIKATOR KINERJA
Meningkatanya aksebilitas di wilayah Kota Balikpapan – OUTPUT
Kab. Penajam Paser Utara Khususnya menuju Ibu Kota Pembangunan jalan.
Negara Nusantara.
SASARAN PROGRAM
SUB OUTPUT
Meningkatnya konektivitas jaringan jalan menuju Ibu Kota
Negara Nusantara. Panjang Penanganan 13,400 Km.
DATA UMUM PROYEK
NO ITEM KETERANGAN
1. Nama Proyek : Jalan Tol IKN Segmen Karangjoang - KKT Kariangau
2. Lokasi Proyek : Balikpapan, Kalimantan Timur
3. Pengguna Jasa : Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
4. Panjang Tol : 13,400 Km
5. Jangka Waktu Pelaksanaan : 660 Hari Kalender
6. Nilai HPS : Rp. 3.478.382.602.000,00
7. Jenis Kontrak : Harga Satuan
8. Tahun Anggaran : 2022 - 2024
9. Cara Pembayaran : Monthly Certificate
10. Sumber Dana : APBN Tahun Anggaran 2022 - 2024
11. Metode Pemilihan Penyedia jasa : Pelelangan dengan Prakualifikasi
12. Metode Pembukaan Dokumen : Sistem Dua Sampul
13. Metode Evaluasi : Sistem Harga Terendah dengan Ambang Batas
DATA UMUM PROYEK
NO ITEM KETERANGAN
14. Lingkup Pekerjaan : A. Pembangunan Jalan 9,965 Km
B. Pembangunan Jembatan 0,460 Km
- STA 14+965
- STA 18+860
- STA 19+080
- STA 19+318
B. Elevated Slab 2,975 Km
- STA 14+075 – STA 14+475
- STA 17+825 – STA 18+860
- STA 20+925 – STA 21+595
- STA 21+750 – STA 22+235
- STA 26+175 – STA 26+415
- STA 26+555 – STA 26+700
C. Overpass 0,930 Km
- STA 15+330
- STA 15+900
- STA 19+800
- STA 20+750
- STA 21+750
- STA 24+150
- STA 25+150
D. Simpang Susun Karangjoang
- STA 26+000
15. Down Payment : 15% dari Nilai Kontrak
Samarinda
Melak
KIPP
STA 27+400
(Karangjoang)
SELAT MAKASSAR
STA 14+000
(KKT Karangriau)
Balikpapan
Penajam
Tanah Grogot
LAYOUT JALAN TOL
KIPP
2. Setelah seluruh pekerjaan persiapan selesai, dilakukan pengadaan item-item K3, seperti kelengkapan APD, Pagar Proyek, dan kelengkapan
lainnya untuk menunjang pekerjaan.
3. Kemudian dilakukan mobilisasi tenaga, alat, dan bahan pekerjaan ke lokasi pekerjaan. Pekerjaan mobilisasi dapat dilakukan secara paralel
dengan pekerjaan pembuatan fasilitas proyek, seperti: direksi keet, loss kerja, gudang, barak pekerja, dan fasilitas lainnya yang disyaratkan.
4. Setelah pembuatan fasilitas pekerjaan dilakukan, maka pelaksanaan pekerjaan Jalan Tol Segmen Karangjoang - KKT Kariangau dapat
dilakukan. Untuk penjelasan lebih detail tentang alur metode pelaksanaan pekerjaan akan dijelaskan pada bab metode Kerja.
5. Setelah pekerjaan selesai kemudian dilakukan finishing pekerjaan. Kemudian dilakukan pengambilan foto dokumentasi yang menunjukkan
bahwa pekerjaan telah selesai 100%. Dokumen gambar As-Built juga dipastikan lengkap untuk melengkapi dokumen MC100%.
PROSEDUR ADMINISTRASI PROYEK
6. Kemudian dapat dilakukan demobilisasi alat dan tenaga pekerjaan konstruksi utama. Dipastikan bahwa area pekerjaan telah selesai
dan bersih dari bahan material dan alat konstruksi, serta siap untuk dilakukan serah terima.
7. Setelah itu, Penyedia Jasa mengajukan permohonan PHO (Provisional Hand Over-PHO) atau Serah Terima Pertama Pekerjaan
dimana seluruh item pekerjaan selesai (tidak ada volume yang kurang), seluruh dokumen administrasi dan fisik telah lengkap.
8. Masa pemeliharaan merupakan pembuktian bahwa hasil pekerjaan benar-benar berkualitas baik. Apabila ada kerusakan yang
ditemukan dalam masa pemeliharaan, maka perlu dilakukan perbaikan terhadap pekerjaan tersebut. Masa pemeliharaan ditentukan
dalam kurun waktu yang telah ditentukan dalam syarat-syarat khusus kontrak, terhitung dari masa PHO sampai FHO.
9. Setelah atau menjelang berakhirnya masa pemeliharaan, mengajukan permohonan FHO atau serah
terima terakhir.
PROSEDUR ADMINISTRASI PROYEK
Bagan Alir
Mulai
Mobilisasi Personel
Pekerjaan Persiapan
No No
Cek Cek
Yes Yes
MC-0%
No
Cek
Yes
Pengadaan Item
Keperluan SHE
No
Cek
Yes
A
PROSEDUR ADMINISTRASI PROYEK
Bagan Alir Administrasi B C
As Built Drawing
No
Mobilisasi
Cek
Yes
MC-100%
Tenaga Kerja Alat Material
No
No No No
Cek
Cek Cek Cek
Yes
Pelaksanaan Konstruksi
Tenaga Kerja Alat
No
Cek
Provisional Hand Over
(PHO)
Yes
No
Finishing
Cek
No Yes
Yes No
Cek
Survey Pengukuran,
Pengambilan Foto 100% Yes
kondisi MC-100%
Final Hand Over (FHO)
No No
No
Cek Cek
Cek
Yes Yes
Yes
B C Selesai
PROSEDUR ADMINISTRASI PROYEK
Pengendalian Proyek
Proses yang meliputi : kebijakan kualitas, sasaran dan tanggung jawab sehingga proyek
yang telah dikerjakan akan memuaskan.
Semua proses kegiatan proyek mulai dari awal kegiatan, perencanaan, pelaksanaan, hingga
penyelesaian proyek, harus dilakukan monitoring dan kontrol. Monitoring dan kontrol dapat
dilakukan dengan kegiatan ceklist terhadap semua kegiatan, toolbox metting, rapat harian,
rapat mingguan, dan rapat bulanan.
Semua kegiatan monitoring dan kontrol tersebut dilakukan untuk menghasilkan dan menjaga
mutu pekerjaan bagus, memuaskan pemilik, dan sesuai dengan permintaan pemilik proyek.
SHIFT PER HARI JUMLAH JAM PER HARI JAM ISTIRAHAT JAM KERJA AKTUAL
MANAJER TEKNIK 1
(AHLI JALAN)
Hendro Rudiyanto
MANAJER TEKNIK 2
GARIS KOMANDO (AHLI GEOTEKNIK)
TIM PELAKSANA LAPANGAN
Muhammad Agus Azhar
GARIS KOORDINASI
MANAJER KEUANGAN
Dedi Saputra Sihombing
WIKA – PP – JAKON, KSO
DESAIN PEKERJAAN
JALAN TOL IKN SEGMEN KARANGJOANG - KKT KARIANGAU
BALIKPAPAN, KALIMANTAN TIMUR
Desain Main Road (Jalan Utama)
Tipikal Potongan Melintang
Desain Main Road (Jalan Utama)
Tipikal Potongan Melintang
Desain Main Road (Jalan Utama)
Tipikal Potongan Melintang
Desain Main Road (Jalan Utama)
Tipikal Potongan Melintang
Desain Main Road (Jalan Utama)
Detail Perkerasan
Desain Pile Slab
Tipikal Potongan Melintang
Desain Pile Slab
Tipikal Precast Slab
Desain Concrete Barrier
Detail Concrete Barrier Tipe A
Desain Concrete Barrier
Detail Concrete Barrier Tipe B
Desain Delinator
Detail Delinator
Desain Pagar Row Tipe-1
Detail Pagar Row Tipe-1 (Pagar Beton)
Desain Pagar Row Tipe-2
Detail Pagar Row Tipe-2 (Pagar Kawat Berduri)
Desain Pagar Row Tipe-3
Detail Pagar Row Tipe-3 (Pagar BRC)
Desain Box Culvert 200 x 200 cm
Detail Box Culvert
Desain Box Culvert 300 x 300 cm
Detail Box Culvert
Desain Guardrail
Desain Standar Perlengkapan Jalan
Marka Jalan
Desain Standar Perlengkapan Jalan
Patok Kilometer & Patok Penunjuk
Desain Standar Perlengkapan Jalan
Lampu Jalan
DAFTAR KUANTITAS PEKERJAAN
DAFTAR KUANTITAS PEKERJAAN
NO. MATA
PEMBAYARAN ITEM PEKERJAAN SATUAN VOLUME
DIVISI 2. DRAINASE
2.1.(1) Galian untuk Selokan Drainase dan Saluran Air M3 85.750,78
2.2.(1) Pasangan Batu dengan Mortar M3 27.168,87
2.3.(24) Saluran berbentuk U Tipe DS 2 M1 2.585,26
2.4.(1) Bahan Drainase Porous atau Penyaring (Filter ) M3 27.854,50
2.4.(4) Pipa Berlubang Banyak (Perforated Pipe) untuk Pekerjaan Drainase Bawah Permukaan, diameter 6 inch M1 26.216,75
DIVISI 3. PEKERJAAN TANAH DAN GEOSINTETIK
3.1.(1) Galian Biasa M3 2.469.008,02
3.1.(2) Galian Batu Lunak M3 206.865,39
3.1. (4) Galian Struktur dengan Kedalaman 0 – 2 M M3 19.897,63
3.1. (5) Galian Struktur dengan Kedalaman 2 – 4 M M3 2.940,88
3.2.(1a) Timbunan Biasa dari Sumber Galian M3 1.406.660,72
3.2.(1b) Timbunan Biasa dari Hasil Galian M3 754.923,23
3.2.(2a) Timbunan Pilihan dari Sumber Galian M3 91.715,63
3.2.(3b) Timbunan Pilihan Berbutir (diukur dengan rod & plate ) M3 83.615,74
3.2.(4) Penimbunan Kembali Berbutir (Granular Backfill) M3 10.990,52
3.3.(1) Penyiapan Badan Jalan M2 332.168,75
3.4.(1) Pembersihan dan Pengupasan Lahan M2 374.528,19
3.4.(2) Pemotongan Pohon Pilihan diameter 15 - 30 cm Buah 6.150,00
3.4.(3) Pemotongan Pohon Pilihan diameter >30 - 50 cm Buah 3.075,00
3.4.(4) Pemotongan Pohon Pilihan diameter >50 - 75 cm Buah 1.230,00
3.4.(5) Pemotongan Pohon Pilihan diameter >75 cm Buah 615,00
3.5.(1) Geotekstil Filter untuk Drainase Bawah Permukaan (Kelas 2) M2 94.792,00
3.5.(2a) Geotekstil Separator Kelas 1 M2 434.092,00
3.5.(3) Geotekstil Stabilisator (Kelas 1) M2 1.463.300,80
SKH-1.3-17 (1.b) Selimut Pengendali Erosi Tipe II M2 75.514,50
SKH-1.3-17 (2.a) Penanaman Biji Vegetasi dengen Teknik Hydroseeding M2 245.785,30
DAFTAR KUANTITAS PEKERJAAN
NO. MATA
ITEM PEKERJAAN SATUAN VOLUME
PEMBAYARAN
DIVISI 9. PEKERJAAN HARIAN DAN PEKERJAAN LAIN-LAIN
9.2.(1) Marka Jalan Termoplastik M2 17.328,76
9.2.(2) Marka Jalan Jenis Profile M2 2.325,00
9.2.(3a) Rambu Jalan Tunggal dengan Permukaan Pemantul Engineering Grade Buah 36,00
9.2.(3b) Rambu Jalan Ganda dengan Permukaan Pemantul Engineering Grade Buah 72,00
9.2.(5) Patok Pengarah Buah 3.488,00
9.2.(6a) Patok Kilometer Buah 88,00
9.2.(6b) Patok Hektometer Buah 131,00
9.2.(7) Rel Pengaman M1 30.788,20
S.12.10(2) Delineator Tipe B Buah 24.740,00
9.2.(10b) Kereb Pracetak Jenis 2 (Penghalang/Barrier) M1 160,26
9.2.(13) Beton Pemisah Jalur (Concrete Barrier) M1 14.553,60
S.12.06(12) Chainlink Fence M1 2.046,00
S.12.20(1) Pagar RUMIJA, Tipe 1 (Panel Beton) M1 39.411,11
9.2.(14) Unit Lampu Penerangan Jalan Lengan Ganda, Tipe LED (solar cell) Buah 680,00
9.2.(22a) Stabilitasi Dengan Tanaman M2 67.218,75
9.2.(24a) Pohon Jenis 1 Buah 984,00
9.2.(24b) Pohon Jenis 2 Buah 984,00
WIKA – PP – JAKON, KSO
PROJECT CHALLENGES
Terdapat Lokasi Pekerjaan Yang Bersimpangan Dengan Jalan Existing Perecepatan Pekerjaan dan Pembuatan Detour
- Pembuatan detour pada area simpangan sehingga dapat dilakukan pekerjaan
Over Pass 0,930 Km struktur
- STA 15+330 - Sosialisasi, dan penanganan lalulintas dan keselamatan saat dilakukan pemindahan
- STA 15+900 jalur
- STA 19+800 - Percepatan pekerjaan struktur dengan optimalisasi metode sehingga struktur
- STA 20+750 tersebut dapat dilalui pengguna jalan
- STA 21+750
- STA 24+150
Prioritas Pekerjaan dan Koordinasi
- STA 25+150 - Memprioritaskan pekerjaan di area yang sudah bebas
- Pembentukan Tim Khusus monitoring lahan
Sebagian Lahan Pekerjaan Belum Bebas
Sebagian lahan belum bebas -
Pengaruh Cuaca Terhadap Kualitas Pekerjaan
- Melakukan monitoring cuaca sebagai Langkah preventif
Pengaruh Cuaca Terhadap Kualitas Pekerjaan - Menutup material tanah dengan terpal saat hauling
Pekerjaan tanah yang sensitif terhadap kondisi cuaca saat pelaksanaan - - Surface grading agar air hujan langsung mengalir ke saluran, sehingga
meminimlkan adanya genangan air di permukaan tanah
Berikut pekerjaan utama yang ada dalam proyek Jalan Tol Segmen Karangjoang - KKT Kariangau.
7.1.(4)
2 Beton Struktur, fc ’30 Mpa m3 82.414,02
Mobilisasi peralatan dan tenaga kerja dilaksanakan setelah ditandatanganinya kesepakatan mulai pekerjaan, kemudian dilakukan secara
bertahap sesuai dengan kebutuhan lapangan yang disepakati dalam rapat persiapan pelaksanaan dan sesuai dengan jadwal pengadaan.
Mobilisasi dilakukan melalui jalur darat dan atau jalur laut.
Sumber Daya Dan Akses
Lokasi Material
Lokasi Direksi Keet, Batching Plant & AMP
1 Direksi Keet
1 Batching Plant 2 AMP 3 Batching Plant
4 AMP 5 Batching Plant
STA 14+000
(Karangjoang)
1
1 2 4 5
STA 27+400
1 1 3 (KKT Kariangau)
3
3
2
2
Lokasi Stock Yard
Akses Material Melalui Jalur Laut
STA 14+000
(Karangjoang)
1 1 4
1
2
2 3 3 2 4
5 6
Lokasi Shelter
STA 27+400
1 Shelter 1
(KKT Kariangau)
Lokasi Quary
2 Shelter 2 1 Quary 1
2 Quary 2
3 Quaary 3 4 Quary 4
SUMBER DAYA DAN AKSES
Pembangunan Direksi Keet Modular
Kantor
. (Direksi Keet) dibangun sebagai tempat bekerja bagi para staf
dari Kontraktor, Konsultan Pengawas maupun Pemilik Pekerjaan di
lokasi proyek. Pembangunan kantor dan base camp ini, adalah
termasuk kantor lapangan, tempat tinggal, bengkel, gudang, ruang
laboratorium beserta peralatan ujinya, dan sebagainya. Konsep kantor
ini merupakan modular sehingga mudah dalam perakitan serta dapat
dibongkar Kembali.
SUMBER DAYA DAN AKSES
Bangunan Gudang
Mengingat kondisi gudang sangat mempengaruhi kualitas bahan yang disimpan. Penyimpanan material seperti semen, harus diatur sedemikian
rupa. Sehingga material yang datang lebih dahulu dapat digunakan lebih awal. Gudang peralatan berfungsi sebagai tempat penyimpanan alat-
alat ringan, seperti: vibrator untuk pemadatan beton, mesin genset portable, alat-alat pengukuran, alat-alat untuk pekerjaan finishing, serta
berbagai komponen lainnya.
SUMBER DAYA DAN AKSES
Sumber Air Bersih Dan Pos Jaga
Pekerjaan ini meliputi persiapan sistem pengadaan tenaga listrik baik untuk penerangan maupun peralatan lainnya. Sistem pengadaan tenaga
listrik dapat diambil melalui listrik PLN atau pun genset yang diadakan pada area proyek. Pos jaga proyek dalam suatu pelaksanaan proyek
konstruksi. Sumber air bersih juga penting untuk menunjang.
SUMBER DAYA DAN AKSES
Pemagaran Direksi Keet dan Workshop
Lokasi kantor proyek akan dipagari keliling setinggi ± 2m, untuk lokasi proyek akan dipagari pada lokasi-lokasi tertentu sesuai kondisi lapangan.
Konstruksi menggunakan rangka dari balok kayu atau besi dengan penutup RPP (recycle plastic product) dan finishing menggunakan cat,
banner atau ditentukan lain oleh pemilik pekerjaan.
WIKA – PP – JAKON, KSO
SEQUENCE PEKERJAAN
JALAN TOL IKN SEGMEN KARANGJOANG - KKT KARIANGAU
1
2 STA 27+400
3 4 (KKT Kariangau)
5 6
STA 14+000
(Karangjoang)
1
Sta 15+400 A
Sta 15+900
Sta 16+175 3
2
08
5
19 8
55
4+
0
Sta +86
0 75
Sta 9+13
+80 5 730
77
2
+27
+3
17 21+ Sta +0
9+
20 5
18
a 2
Sta t
a1
Sta
1
S Sta
Sta
Sta 26+000
St
Sta 26+300
2
Zona 1 Zona 2
Zona 3 STA 27+400
(KKT Kariangau)
No Nama Alat Kebutuhan
Keterangan
1 Concrete Batching Plant 50m3/jam 3 Unit
Elevated Slab Lokasi Batching Plant
2 Truck Mixer 5 m3 14 Unit
Overpass 1 Batching Plant 2 Batching Plant
3 Batching Plant
STA 14+000
(Karangjoang)
1
Sta 15+400 A
Sta 15+900
Sta 16+175 3
2
08
5
19 8
55
4+
0
Sta +86
0 75
Sta 9+13
+80 5 730
77
2
+27
+3
17 21+ Sta +0
9+
20 5
18
a 2
Sta t
a1
Sta
1
S Sta
Sta
Sta 26+000
St
Sta 26+300
2
Zona 1 Zona 2
Zona 3 STA 27+400
(KKT Kariangau)
No Nama Alat Kebutuhan
Keterangan
1 Concrete Batching Plant 50m3/jam 3 Unit
Elevated Slab Lokasi Batching Plant
2 Truck Mixer 5 m3 14 Unit
Overpass 1 Batching Plant 2 Batching Plant
3 Batching Plant
METODE PEKERJAAN
JALAN TOL IKN SEGMEN KARANGJOANG - KKT KARIANGAU
Uraian
Pekerjaan ini mencakup pengadaan, pengangkutan, penghamparan dan pemadatan tanah dari sumber galian yang disetujui untuk pembuatan
timbunan, untuk penimbunan kembali galian pipa atau struktur dan untuk timbunan umum yang diperlukan untuk membentuk dimensi timbunan
sesuai dengan garis, kelandaian, dan elevasi penampang melintang sesuai Gambar atau yang disyaratkan oleh Pengawas Pekerjaan.
EXCAVATOR, KAP. 80 HP BULLDOZER, KAP. 100-150 HP SHEEP FOOT, KAP. 35 TON MOTOR GRADER, KAP. 100 HP
3.2.(1a) Timbunan Biasa dari Sumber Galian
Spesifikasi Teknis Pekerjaan
REFERENSI
URAIAN PEKERJAAN PARAMETER SYARAT MUTU
SPESIFIKASI TEKNIS
Timbunan Biasa dari Sumber Material Tanah galian memiliki nilai CBR minimal 6% 3.2.2. 2) b)
Galian Material tertahan ayakan 19 mm maksimal 10% 3.2.4. 2) a)
Nilai aktif (Indeks Plastisitas) material < 1,25 sesuai AASHTO T258-81 (2013) 3.2.2. 2) c)
Trial pemadatan dilakukan sebelum pelaksanaan pekerjaan 3.2.4. 6)
Tanah tidak mengandung bahan organik seperti jenis tanah OL, OH dan Pt dalam
3.2.2. 2) d)
sistem USCS serta tanah yang mengandung daun, rumput, akar dan sampah
Menyediakan 2 sampel masing-masing 50 kg untuk setiap jenis material, 1 disimpan 3.2.1. 5) b) i)
Pelaksanaan Kadar air tanah - 3% > kadar air optimum > + 1 % 3.2.3. 3) b)
Timbunan tidak boleh dihampar dengan tebal padat > 20 cm atau < 10 cm 3.2.1. 3) d)
Pemadatan diatas struktur minimal struktur berumur 14 hari 3.2.4. 2) d)
Hasil pengetesan Sandcone minimal 95% dari kepadatan kering maksimum untuk
Pengujian 3.2.4. 2) a)
timbunan 30 cm dibawah subgrade
Hasil pengetesan Sandcone minimal 100% dari kepadatan kering maksimum untuk
3.2.4. 2) b)
timbunan 30 cm diatas subgrade
Pengujian kepadatan harus dilakukan pada setiap lapis timbunan yang dipadatkan 3.2.4. 2) c)
Toleransi Elevasi akhir, maksimal lebih tinggi +2 cm atau lebih rendah -3 cm 3.2.1. 3) a)
Sumber : Spesifikasi Umum 2018 Untuk Pekerjaan Konstruksi Jalan dan Jembatan (Revisi 2)
3.2.(1a) Timbunan Biasa dari Sumber Galian
Diagram Alir Pekerjaan
Mulai
Approval:
- Shop Drawing
Pengajuan Request
1. Pengajuan Request Pekerjaan
- Material Approval
- Metode Pelaksanaan
Pekerjaan Untuk melakukan pengajuan request pekerjaan, perlu dilengkapi beberapa
- Volume Pekerjaan No dokumen sebagai berikut:
Cek
a. Shop Drawing
b. Material Approval
Yes
c. Metode Pelaksanaan
Persiapan Material,
Lokasi, dan Alat
d. Volume Pekerjaan
2. Persiapan Material
Persiapan Material
Pengamanan Lokasi
Persiapan Alat Material tanah timbunan perlu disiapkan, diuji, dan memenuhi kriteria sebagai
Pekerjaan
material timbunan berdasarkan ketentuan spesifikasi teknis.
No No
Yes Yes
A B C
3.2.(1a) Timbunan Biasa dari Sumber Galian
Diagram Alir Pekerjaan
A B C 5. Umum
a. Lokasi pekerjaan harus dijaga tetap kering segera sebelum dan selama pekerjaan
penghamparan dan pemadatan, dan selama pelaksanaan timbunan harus memiliki lereng
Penghamparan Material melintang yang cukup untuk membantu drainase badan jalan dari setiap curahan air hujan
dan juga harus menjamin bahwa pekerjaan akhir mempunyai drainase yang baik.
No
b. Timbunan tidak boleh ditempatkan, dihampar atau dipadatkan sewaktu hujan, dan
Cek pemadatan tidak boleh dilaksanakan setelah hujan atau bilamana kadar air bahan berada
Yes diluar rentang yang disyaratkan.
Pemadatan Material
6. Penghamparan Material
No Material dibawa dari lokasi yang sudah disetujui dan memenuhi hasil pengujian. Penghamparan
Cek
material dilakukan dengan menggunakan motor grader.
Yes
7. Pemadatan Material
Penyiraman Air
(Kontrol Kadar Air)
Percobaan pemadatan material timbunan dilakukan lapis per lapis, dengan ketebalan 20 cm per
No
masing-masing lapis.
Selesai
3.2.(1a) Timbunan Biasa dari Sumber Galian
Pengendalian Pekerja dan Penggunaan APD
Persiapan Material
a. Bahan timbunan tidak termasuk tanah yang berplastisitas tinggi.
b. Bila penggunaan tanah yang berplastisitas tinggi tidak dapat dihindarkan, bahan
tersebut harus digunakan hanya pada bagian dasar dari timbunan.
c. Tanah plastis seperti itu sama sekali tidak boleh digunakan pada 30 cm lapisan
langsung di bawah bagian dasar perkerasan atau bahu jalan atau tanah dasar bahu
jalan.
d. Tanah sangat ekspansif yang memiliki nilai aktif lebih besar dari 1,25 tidak boleh
digunakan sebagai bahan timbunan.
e. Bahan untuk timbunan biasa tidak boleh dari bahan galian tanah yang mempunyai sifat-
sifat: tanah yang mengadung organik, serta tanah yang mengandung daun-daunan,
rumput-rumputan, akar, dan sampah.
Pengujian CBR-Lab
Material timbunan jika diuji dengan SNI 1744:2012, harus memiliki nilai CBR tidak kurang
dari karakteristik daya dukung tanah dasar yang ditunjukkan dalam Gambar atau tidak
kurang dari 6% (4 hari rendaman).
3.2.(1a) Timbunan Biasa dari Sumber Galian
Pekerjaan Pengukuran
a. Pengukuran dilakukan oleh tim survey dan diawasi oleh Pengawas Pekerjaan,
pengukuran dilakukan setelah pekerjaan pembersihan dan pengupasan lahan
(stripping) selesai.
b. Pengukuran dilakukan denga menggunakan alat ukur yang disepakati oleh
pengawas dan direksi pekerjaan.
c. Alat ukur dapat berupa total station.
d. Pengukuran dilakukan untuk mendapatkan kordinat dan elevasi sehingga dapat
diolah menjadi data penampang.
e. Pengukuran dilakukan dengan jarak tidak lebih dari 25 m.
f. Data tersebut digunakan sebagai acuan pengukuran MC-0.
g. Setelah dilakukan pengukuran kemudian dilakukan staking out kordinat dan
elevasi area timbunan.
h. Staking-out dilakukan untuk memberikan tanda dan batas timbunan.
i. Staking-out dilakukan dengan pemasangan patok-patok batas timbunan sesuai
dengan Gambar.
j. Patok tersebut menjadi acuan ketinggian atau kelandaian pada saat
penimbunan.
3.2.(1a) Timbunan Biasa dari Sumber Galian
Penghamparan Material Timbunan
a. Material dihampar di atas lokasi tanah asli yang sudah dicek daya dukung tanahnya, lebih dari CBR 6%. Bila kurang dari CBR 6% maka
dilakukan pekerjaan replace tanah dasar sesuai dengan arahan dan persetujuan Pengawas Pekerjaan.
b. Tanah timbunan harus berasal dari sumber galian sesuai dengan yang disetujui oleh Pengawas Pekerjaan.
2 Loading Material
Material digali dari sumber galian
menggunakan alat excavator dan
dipindahkan menuju lokasi pekerjaan
timbunan dengan menggunakan dump truck.
3.2.(1a) Timbunan Biasa dari Sumber Galian
Penghamparan Material Timbunan
a. Setelah tanah timbunan diloading, kemudian dilakukan penghamparan material timbunan setebal 20 cm dalam keadaan gembur dengan
menggunakan motor grader, lapis demi lapis dengan tebal yang sama.
b. Proses penghamparan dilakukan dengan memperhatikan akses penimbunan sehingga tidak mengganggu mobilitas kendaraan.
3
3.2.(1a) Timbunan Biasa dari Sumber Galian
Pemadatan Material Timbunan
4
Pemadatan Material Timbunan
a. Pemadatan material timbunan dengan menggunakan alat Vibratory Roller dan
Sheep Foot.
b. Percobaan pemadatan perlu dilakukan, sesuai dengan perintah Pengawas
Pekerjaan pada lokasi rencana badan jalan.
c. Pada area lereng yang akan ditimbun atau kondisi area timbunan memiliki
kemiringan, maka perlu dilakukan pemotongan lereng sehingga proses
pemadatan dengan menggunakan alat-alat dapat optimal.
7
Pemadatan Kembali
a. Pemadatan dilakukan per lapis sehinga didapati kepadatan sesuai yang
disyaratkan yaitu 95% kepadatan kering maksimum.
b. Pengecekan kepadatan dilakukan setiap lapis timbunan dengan
menggunakan alat sand cone, pengecekan diawasi oleh konsultan pengawas
serta dibuat laporan hasil pengujian sehingga proses penimbunan dapat
dilanjutkan lapisan berikutnya.
3.2.(1a) Timbunan Biasa dari Sumber Galian
Toleransi Dimensi & Pengendalian Mutu
Uji Sandcone
a. Test sand cone per lapis > 95% kepadatan kering maksimum.
b. Test sand cone top layer (dibawah top subgrade 30 cm) > 100% kepadatan
kering maksimum.
3.2.(1a) Timbunan Biasa dari Sumber Galian
Syarat K3L – CSA (Construction Safety Analysis)
3.2.(1a) Timbunan Biasa dari Sumber Galian
Syarat K3L – Ilustrasi Pengendalian Bahaya
Pengendalian Pengamanan
Kapasitas Produksi
KAPASITAS ALAT WAKTU PELAKSANAAN
NO ITEM PEKERJAAN SATUAN VOLUME JML ALAT KAPROD/BLN
NAMA ALAT KAPROD SATUAN JAM HARI BULAN
Excavator 40.00 m3/jam 10 2,392.77 299.10
Dump Truck 15.00 m3/jam 30 2,126.90 265.86
Bulldozer 80.00 m3/jam 5 2,392.77 299.10
3.2.(2a) Timbunan Biasa dari Sumber Galian m3 1,406,660.72 10.00 95,710.62
Vibratory Roller 100.00 m3/jam 5 1,914.21 239.28
Sheep Foot 100.00 m3/jam 5 1,914.21 239.28
Jadwal Pelaksanaan
JADWAL DALAM BULAN
NO ITEM PEKERJAAN SATUAN VOLUME
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
3.2.(2a) Timbunan Biasa dari Sumber Galian M3 1,406,660.72
METODE KERJA
7.1.(4) Beton Struktur, Fc’30 Mpa
7.1.(4) Beton Struktur, Fc’30 Mpa
Penjelasan Umum
Uraian
Pekerjaan Beton Struktur, Fc’30 Mpa termasuk jenis beton dengan mutu sedang, umumnya digunakan untuk beton bertulang
seperti pelat lantai jembatan, gelagar beton bertulang, diafragma non pratekan, kereb beton pracetak, gorong-gorong beton bertulang, bangunan
bawah jembatan, perkerasan beton semen. Pekerjaan ini mencakup penyiapan tempat kerja untuk pengecoran beton, pengadaan perawatan beton,
lantai kerja dan pemeliharaan fondasi seperti pemompaan atau tindakan lain untuk mempertahankan agar fondasi tetap kering.
BEKISTING &
CONCRETE PUMP TALANG CONCRETE VIBRATOR ALAT SURVEY AIR COMPRESSOR
7.1.(4) Beton Struktur, Fc’30 Mpa
Bahan yang digunakan
7.1.(4) Beton Struktur, Fc’30 Mpa
Spesifikasi Teknis Pekerjaan
Referensi
Uraian Pekerjaan Parameter Syarat Mutu Spesifikasi
Teknik
Semen yang digunakan untuk pekerjaan beton harus jenis semen Portland
tipe I, II, III, IV, dan V yang memenuhi SNI 2049:2015 tentang Semen Portland
Material atau PPC (Portland Pozzolan Cement) yang memenuhi ketentuan SNI 7.1.2 (1a)
0302:2014 dapat digunakan apabila diizinkan tertulis oleh Pengawas
Pekerjaan
Seluruh beton yang digunakan dalam pekerjaan harus memenuhi kelecakan
(workability dinyatakan dengan slump), kekuatan (dinyatakan dengan kuat
tekan, strength), dan keawetan (durability, dinyatakan dengan ketahanan 7.1.3 (1a)
Pencampuran dan terhadap cuaca, abrasi, kekedapan dan kimia ) yang dibutuhkan
Penakaran sebagaimana disyaratkan
Beton harus dicampur dalam mesin yang dijalankan secara mekanis dari
Beton Struktur, Fc’30 Mpa jenis dan ukuran yang disetujui sehingga dapat menjamin distribusi yang 7.1.3 (4a)
merata dari seluruh bahan
Sebelum pengecoran beton dimulai, seluruh acuan, tulangan dan benda lain
yang akan dimasukkan ke dalam beton (seperti pipa atau selongsong) harus 7.1.4 (1e)
Pelaksanaan sudah dipasang dan diikat kuat sehingga tidak bergeser pada saat
pengecoran
Beton Tidak Boleh jatuh bebas ke dalam acuan dengan ketinggian lebih dari
7.1.4 (3h)
150 cm
Acuan yang dibuat dapat dari kayu atau baja dengan sambungan dari
Sumber : Spesifikasi Umum 2018 Untuk Pekerjaan Konstruksi
AcuanJalan dan Jembatan (Revisi 2) 7.1.4 (2b)
adukan yang kedap dan kaku untuk mempertahankan posisi yang diperlukan
selama pengecoran, pemadatan dan perawatan
7.1.(4) Beton Struktur, Fc’30 Mpa
Diagram Alir Pekerjaan QUALITY CONTROL PEKERJAAN PEMBESIAN
PELAKSANAAN PEKERJAAN :
1. Pengadukan
1) Cek job mix formula.
2) Cek material yang akan digunakan (spesifikasi, kecukupan).
3) Cek alat yang digunakan (jenis, jumlah).
4) Cek tenaga kerja (jenis, jumlah).
5) Cek lama pengadukan (spesifikasi).
2. Pengecoran
1) Cek gambar kerja dan request.
2) Cek bekisting.
3) Cek pembesian.
4) Cek tinggi jatuh bebas pengecoran.
5) Cek jalan kerja dan sarana bantu lainnya.
6) Cek celah pada sambungan bikisting.
7) Cek persiapan penggunaan APD (sepatu, helm).
PEMERIKSAAN PEKERJAAN :
3. Pengadukan
1) Cek kekentalan adukan beton (slump)
4. Pengecoran
1) Cek penggetaran (pemadatan) adukan beton.
2) Cek perubahan bentuk dan penggeseran bekisting.
3) Cek permukaan beton sesudah bekisting dibongkar.
4) Hasil pemeriksaan harus memenuhi spesifikasi.
PENGUJIAN :
5. Bila disyaratkan lakukan tes uji karakteristik beton :
Pengujian Slump.
Pengujian kuat tekan pada berbagai umur.
6. Jumlah pengetesan sesuai spesifikasi.
7. Hasil tes harus memenuhi spesifikasi.
7.1.(4) Beton Struktur, Fc’30 Mpa
Data Teknis Pekerjaan
Beton Struktur Fc’30 Mpa
Digunakan Pada Abutment/Pier, Kolom, Pierhead, dan pelat injak pada Struktur Jembatan, dan Pekerjaan Concrete Barrier Type A dan Type B dengan total
rencana kubikasi untuk beton struktur Fc’30 Mpa yaitu berjumlah 82,414.02 m3
Keterangan
d. Pengecoran
f. Pemeliharaan beton
3. Untuk memungkinkan slump besar tersebut harus digunakan kadar semen 400
kg/m3 beton dan harus memenuhi syarat kuat tekan minimal 300 kg/cm2
4. Pengujian terhadap beton dilakukan pada material beton segar bisa berbentuk
kubus atau silinder yang mewakili campuran beton. Beton merupakan batu
buatan yang dibuat dengan mencampurkan beberapa bahan pilihan yakni
agregat halus, agregat kasar dan semen yang diaduk dan dibentuk menjadi
struktur untuk bangunan.
7.1.(4) Beton Struktur, Fc’30 Mpa
1. Pekerjaan Pilecap
FLOW CHART PEKERJAAN PILE CAP
MULAI A
PENGUKURAN Install Pembesian
Dimensi & Elevasi
Pile Cap
Perbaikan dan
penambahan
Galian Pile cap tulangan bila perlu
Cek Pembesian
Gali lagi sampai
Tidak
level rencana
Ya
Cek Kedalaman
Cor Pile Cap
Tidak Galian
Ya
Cut off Pile di atas Galian pembongkaran
Pekerjaan Uji Beban PDA Test timbunan area kerja Pile Cap
Galian
Pemasangan Multyplek
Ekspose untuk Pembongkaran Formwork
Formwork Pile Cap
A SELESAI
7.1.(4) Beton Struktur, Fc’30 Mpa
Pekerjaan Pilecap
PENGECORAN
Pengecoran menggunakan ready mix
Pemadatan menggunakan electrik vibrator.
Pengecoran menggunakan beton
7.1.(4) Beton Struktur, Fc’30 Mpa
Pekerjaan Pilecap
1 3
2
4 5
7.1.(4) Beton Struktur, Fc’30 Mpa
Pekerjaan Pilecap
1 2
1. Setelah digali dan dibersihkan dan dipadatkan kemudian dilakukan timbunan pasir dengan ketebalan sesuai drawing.
2. Selanjutnya dilanjutkan pekerjaan lantai kerja sesuai dengan drawing yang telah disetujui
Bekisting :
3. Pembuatan bekisting pile cap dilakukan dengan tenaga manusia menggunakan material phenolfilm diperkuat dengan perancah/
scaffolding
7.1.(4) Beton Struktur, Fc’30 Mpa
Pekerjaan Pilecap
Estimasi Pengecoran
Volume pengecoran : ±150 m3
Kapasitas : 30 m3/jam
Lama pekerjaan : 1 hari
7.1.(4) Beton Struktur, Fc’30 Mpa
2. Pekerjaan Kolom
FLOWCHART PEKERJAAN KOLOM
Pierhead
Kolom Stage 2
2.00 m
Kolom Stage 1
3.00 m
Pilecap
7.1.(4) Beton Struktur, Fc’30 Mpa
Pekerjaan Kolom
FLOWCHART PEKERJAAN KOLOM
7.1.(4) Beton Struktur, Fc’30 Mpa
Pekerjaan Kolom
KETERANGAN SKETSA :
1. PEKERJAAN PEMBESIAN KOLOM PIER TAHAP 1
2. PEMASANGAN BEKISTING KOLOM PIER TAHAP
1
3. PENGECORAN BETON KOLOM PIER TAHAP 1
7.1.(4) Beton Struktur, Fc’30 Mpa
Pekerjaan Kolom
KETERANGAN SKETSA :
4. PEKERJAAN PEMBONGKARAN BEKISTING KOLOM PIER TAHAP 1 DILANJUT PEMBESIAN KOLOM TAHAP 2
5. PEMASANGAN BEKISTING KOLOM PIER TAHAP 2
6. PENGECORAN BETON KOLOM PIER TAHAP 2
7.1.(4) Beton Struktur, Fc’30 Mpa
Pekerjaan Kolom
MULAI
Install pembesian
PENGUKURAN
Dimensi & Elevasi
PIER HEAD Perbaiki posisi dan
jumlah pembesian
SELESAI
7.1.(4) Beton Struktur, Fc’30 Mpa
Pekerjaan Pierhead
Fabrikasi Pembesian
Fabrikasi Pembesian dilaksanakan dengan
memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
1. Jenis besi utama dan Sengkang
4. Jarak Sengkang
Fabrikasi Pembesian
Penyetelan Pembesian harus memperhatikan hal-hal
sebagai berikut :
1. Jenis dan jumlah tulangan
Pemasangan Angkur
Yang perlu diperhatikan dalam pemasangan angkur adalah
:
1. Data Koordinat
2. Data Elevasi
7.1.(4) Beton Struktur, Fc’30 Mpa
Bekisting Pierhead
1 2
3 4
Pengecoran
Pengecoran Pierhead dilakukan dengan 2 tahap
7.1.(4) Beton Struktur, Fc’30 Mpa
Pengecoran Pierhead
2. Bekisting
Bekisting dari Concrete barrier ini terbuat dari plat besi agar
Pemasangan bekisting concrete barrier
bisa di pakai lebih lama daripada menggunakan kayu atau
triplek.
3. Pengecoran
Pengecoran Concrete barrier di lakukan tidak bersamaan
dengan pengecoran Slab bridge karena pengecoran ini tidak
menggunakan concrete pump melainkan langsung di tuang
dari mixernya.
Inspeksi Perancah
Inspeksi Perancah Pemasangan
dan kelengkapannya Scafftag
Pengendalian Alat Berat dan Operator Pengendalian Pekerja & Penggunaan APD
Inspeksi rutin dan Pemberian HSE Induction kepada pekerja dan
SIO (Surat Ijin
berkala alat berat memastikan pekerja memahami pekerjaan yang
Operator)
dilakukan
SIA (Surat Ijin Alat)
P2H
(Pemeriksaaan
dan Pengecekan
Harian)
7.1.(4) Beton Struktur, Fc’30 Mpa
Kapasitas Produksi & Jadwal Pelaksanaan
Kapasitas Produksi
KAPASITAS ALAT WAKTU PELAKSANAAN
NO ITEM PEKERJAAN SATUAN VOLUME JUMLAH ALAT KAPROD/BLN
NAMA ALAT KAPROD SATUAN JAM HARI BULAN
Concrete Batching Plant 50 m3/jam 3 549.43 68.68
7.1.(4) Beton struktur, fc '30 MPa M3 82,414.02 10 8,241.40
Truck Mixer (Agitator) 5 m3 14 1,177.34 147.17
Jadwal Pelaksanaan
JADWAL DALAM BULAN
NO ITEM PEKERJAAN SATUAN VOLUME
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
7.1.(4) Beton Struktur, Fc'30 Mpa M3 82,414.02
METODE KERJA
7.3.(4) Baja Tulangan Sirip BJTS 420B
7.3.(4) Baja Tulangan Sirip BJTS 420 B
Penjelasan Umum
Daftar Kuantitas
No Uraian Pekerjaan Satuan Kuantitas
7.3.(4) Baja Tulangan Sirip BJTS 420B Kg 17,663,465.60
7.3.(4) Baja Tulangan Sirip BJTS 420 B
Spesifikasi Teknis Pekerjaan
No Spesifikasi Teknis
1 Baja tulangan harus terbebas dari kotoran, minyak, cat, gemuk, dan karat yang akan mengganggu kelekatan baja dengan
beton
2 Baja tulangan disimpan dan diberi alas agar terhindar dari sentuhan langsung dengan tanah dan ditutup dengan
menggunakan terpal agar terhindar dari sengatan matahari dan hujan, hal ini mengurangi resiko terjadinya karatan hingga
mengakibatkan korosi
3 Jika terdapat deformasi pada baja tulangan maka harus dipisahkan dan diperiksa terlebih dahulu oleh pengawas apakah
material baja tersebut bisa diterima atau di tolak
4 Bilamana terjadi kesalahan dalam pembengkokan baja tulangan, batang tulangan tidak boleh dibengkokkan kembali atau
diluruskan tanpa persetujuan pengawas pekerjaan karna sedemikian akan merusak atau melemahkan bahan material baja
tulangan
5 Panjang batang, ketebalan dan bengkokan yang melebihi toleransi pembuatan yang disyaratkan dalam SNI 03-6816-2002.
6 Batang baja tulangan dengan penampang yang mengecil karena karat yang berlebihan maka tidak di ijinkan untuk
digunakan
7.3.(4) Baja Tulangan Sirip BJTS 420 B
Spesifikasi Teknis Pekerjaan
7.3.(4) Baja Tulangan Sirip BJTS 420 B
Diagram Alir Pekerjaan
FLOW CHART
Start
PEKERJAAN PEMBESIAN
QUALITY CONTROL PEKERJAAN PEMBESIAN
PELAKSANAAN PEKERJAAN :
Persiapan
Pekerjaan 1. Cek gambar kerja dan request.
pembesian
2. Cek daftar potong dan daftar bengkok.
Pengajuan
3. Cek material yang akan digunakan (spesifikasi).
Pengajuan Shop
drawing pekerjaan
Sample/Contoh
besi yang akan
4. Cek alat yang digunakan (jenis, jumlah).
pembesian
dipakai 5. Cek tenaga kerja (jenis, jumlah).
No No
6. Cek persiapan penggunaan APD (sarung tangan, sepatu, helm).
Aproval
Gambar
Aproval
material
7. Cek diameter besi yang digunakan.
Yes 8. Cek panjang sambungan.
Pembuatan Bar
bending Chart dan
bar Bending
Schedule
Yes
PEMERIKSAAN PEKERJAAN :
9. Cek pengikatan antara besi.
Pemesanan dan
Pengadaan 10.Cek Jarak tulangan.
material besi
11.Hasil pemeriksaan harus memenuhi spesifikasi dan gambar
Penumpukan
Sementara kerja.
Fabrikasi
Pembesian di
Workshop PENGUJIAN :
Pemasangan
12.Bila disyaratkan lakukan test kuat tarik besi.
Pembesian
Dilokasi pekerjaan
13.Jumlah pengetesan sesuai spesifikasi.
No
14.Hasil tes harus memenuhi spesifikasi.
Check
Yes
Finish
7.3.(4) Baja Tulangan Sirip BJTS 420 B
Peralatan Yang Digunakan
7.3.(4) Baja Tulangan Sirip BJTS 420 B
Material
7.3.(4) Baja Tulangan Sirip BJTS 420 B
Pengendalian Pekerja dan Penggunaan APD
Pembuatan Material Baja Material Baja Dikelompokkan Material baja diukur diameter
Tulangan di Pabrik Besi sesuai mutu dan diameter. menggunakan jangka sorong.
Sebelum pendatangan dilakukan Hasil pengukuran harus sesuai
pengambilan sampel secara acak dengan nilai toleransi yang
untuk dilakukan pengujian diisyaratkan
7.3.(4) Baja Tulangan Sirip BJTS 420 B
Metode Pelaksanaan Konstruksi
7.3.(4) Baja Tulangan Sirip BJTS 420 B
Metode Pelaksanaan Konstruksi
Material dipotong dan dibentuk sesuai Baja tulangan yang telah dipotong Baja yang telah selesai difabrikasi,
dengan gambar kerja yang telah dikelompokkan berdasarkan lokasi diangkut menggunakan Flat bed
disetujui oleh pengawas pekerjaan penggunaan konstruksinya. Penempatan truck ke lokasi rencana
dibatasi oleh kayu antara tanah dengan baja pemasangan tulangan baja
dan antara baja dengan baja
7.3.(4) Baja Tulangan Sirip BJTS 420 B
Metode Pelaksanaan Konstruksi
7.3.(4) Baja Tulangan Sirip BJTS 420 B
Metode Pelaksanaan Konstruksi
7.3.(4) Baja Tulangan Sirip BJTS 420 B
Metode Pelaksanaan Konstruksi
7.3.(4) Baja Tulangan Sirip BJTS 420 B
Syarat K3L – CSA (Construction Safety Analysis)
7.3.(4) Baja Tulangan Sirip BJTS 420 B
Syarat K3L – Ilustrasi Pengendalian Bahaya
Inspeksi Perancah
Inspeksi Perancah Pemasangan
dan kelengkapannya Scafftag
Jadwal Pelaksanaan
REFERENSI
URAIAN PEKERJAAN PARAMETER SYARAT MUTU
SPESIFIKASI TEKNIS
Tiang Bor Beton Diameter Material Beton f'c 30 MPa 7.5.3. 1) b)
800 mm (cor ditempat) Tulangan BjTS 420B 7.3.1. 5) b)
Kuat leleh baja tulangan minimal 420 MPa dan maksimal 545 MPa 7.3.2. 1) a)
Kuat tarik baja tulangan minimal 525 MPa 7.3.2. 1) a)
Lubang bor Bersih dari matrial lepas, lumpur dan air bekas pengeboran
Kelurusan tiang beton cor tidak boleh melampaui 0,01 panjang tiang dalam segala 7.5.1. 4) b)
Toleransi garis tengah dengan ketelitian -0% sampai +5% dari diameter nominal 7.5.1. 4) a)
Pergeseran lateral kepala tiang tidak boleh > 50 mm dalam segala arah 7.5.1. 4) c)
Kemiringan lubang bor tidak boleh melebihi 0,0025 total panjang tiang ke segala arah 7.5.3. 1) d)
Pengambilan sampel beton dilakukan per titik pengecoran tiang borpile dan dilakukan
Pengujian
pengujian kuat tekan pada 7 dan 28 hari
Tiang uji pembebanan statis dengan pembebanan maksimum 150% dari beban 7.6.1. 3)
Tiang uji pembabanan dinamis menggunakan hammer dengan berat 1% dari daya
7.6.1. 4)
dukung yang diharapkan
Pengujian non-destruktif dilakukan dengan pemantauan pengukuran lubang bor
7.5.5. 1) d)
dengan ultrasonik sebelum baja tulangan dipasang, dan dengan Pile Integrity Test
Sumber : Spesifikasi Umum 2018 Untuk Pekerjaan Konstruksi Jalan dan Jembatan (Revisi 2)
7.6(19a) Tiang Bor Beton Dia. 800 mm
Diagram Alir Pekerjaan
Mulai
Approval:
- Shop Drawing Pengajuan Request
- Material Approval
- Metode Pelaksanaan
Pekerjaan
1. Pengajuan Request Pekerjaan
No
Untuk melakukan pengajuan request pekerjaan, perlu dilengkapi beberapa
Cek dokumen sebagai berikut:
Yes a. Shop Drawing
Persiapan Material, b. Material Approval
Lokasi, dan Alat
c. Metode Pelaksanaan
C D A B E
5. Setting Alat Boredpile
Boredpile machine harus dapat berdiri tegak dan stabil di sekita area lokasi kerja, penambahan
Pembersihan Dasar
Setting Alat Boredpile Lubang Bor plat baja setebal 1 cm diperlukan untuk memperkuat timbunan tanah platform.
No
Cek
6. Penentuan Titik Bor
Penentuan Titik Bor Penentuan titik dilakukan oleh tim surveyor untuk mendapatkan posisi titik bor sesuai Gambar.
No Yes
Yes
8. Pengeboran Hingga Kedalaman Rencana
Pemasangan Casing Pemasangan Corong &
Pengeboran dilanjutkan hingga kedalaman rencana dan kemudian dilakukan pengecekan
Baja Sementara Pipa Tremi kedalaman.
Pengeboran Hingga
Pengecoran Beton
9. Pembersihan Dasar Bor
Kedalaman Rencana
Ready Mix Lubang bor yang sudah sesuai kedalaman rencana, kemudian dibersihkan dari sisa material.
No
BAR BENDER, KAP. 32 MM BAR CUTTER, KAP. 32 MM a. Pembengkokan dan pemotongan harus sesuai dengan bar
schedule pada gambar kerja.
b. Dilakukan pengecekan terhadap dimensi dan jumlah masing-
masing kode tulangan.
c. Baja tulangan harus dibengkokan secara dingin, menggunakan
batang yang pada awalnya lurus dan bebas dari lekukan-lekukan,
bengkokan-bengkokan atau kerusakan.
d. Besi yang terfabrikasi harus disimpan di gudang tertutup yang
dilandasi dengan balok dan diberi label untuk memudahkan
PEMOTONGAN TULANGAN pengambilan sebelum dipasang di lapangan.
PEMBENGKOKAN TULANGAN
e. Pengiriman dilakukan dengan menggunakan tronton dari area
fabrikasi.
Drilling rig harus terpasang dengan benar pada posisi vertikal. Penentuan titik bor dilakukan oleh Tim Surveyor harus sesuai dengan koordinat
gambar. Pengeboran menggunakan mata bor, diameter 0,8 m. Lakukan pengeboran awal hingga kedalaman yang dapat dicapai oleh casing
temporary pipa baja, sepanjang 3 m.
1
7.6(19a) Tiang Bor Beton Dia. 800 mm
Pemasangan Casing Temporary Pipa Baja
Pemasangan casing temporary pipa baja sedalam 3m, casing diposisikan dengan crane dan dibantu mesin bor untuk memasukan kedalam lubang.
2
7.6(19a) Tiang Bor Beton Dia. 800 mm
Pekerjaan Pengeboran
3
7.6(19a) Tiang Bor Beton Dia. 800 mm
Pembersihan Lubang Bor
Lakukan pembersihan lubang bor, sehingga tanah atau lumpur yang tersisa dapat terambil.
4
7.6(19a) Tiang Bor Beton Dia. 800 mm
Pemasangan Besi Tulangan
5
7.6(19a) Tiang Bor Beton Dia. 800 mm
Pekerjaan Pengecoran
Pemasangan Tremie
a. Beton harus di cor dengan cara tremi. Cara tremi harus mencakup sebuah pipa yang
diisi dari sebuah corong di atasnya. Pipa harus diperpanjang sampai mendekati dasar
lubang.
b. Pipa tremi harus kedap air, dan berdiameter paling sedikit 150 mm. Sebuah sumbat
harus ditempatkan di depan beton segar yang dimasukkan pertama kali dalam pipa
untuk mencegah pencampuran beton segar dan air.
8
7.6(19a) Tiang Bor Beton Dia. 800 mm
Pencabutan Casing Temporary Pipa Baja
a. Setelah pengecoran selesai, kemudian casing temporary pipa baja sepanjang 3m dicabut.
b. Casing temporary dicabut dengan perlahan agar tidak terjadi kerusakan.
9
7.6(19a) Tiang Bor Beton Dia. 800 mm
Syarat K3L – CSA (Construction Safety Analysis)
7.6(19a) Tiang Bor Beton Dia. 800 mm
Syarat K3L – Ilustrasi Pengendalian Bahaya
Pengendalian Pengamanan
Pengendalian alat
berat
P2H
(Pemeriksaaan
dan Pengecekan
Harian)
Kapasitas Produksi
Jadwal Pelaksanaan
JADWAL DALAM BULAN
NO ITEM PEKERJAAN SATUAN VOLUME
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
7.6.(19a) Tiang Bor Beton, dia meter 800 mm M' 49,280.46
WIKA – PP – JAKON, KSO
QUALITY PLAN
JALAN TOL IKN SEGMEN KARANGJOANG - KKT KARIANGAU
1 PEKERJAAN UMUM
P1
PEKERJAAN PERSIAPAN
P1
MOBILISASI
Q1
P2
IDENTIFIKASI
RELOKASI UTILITAS
UTILITAS
P3
SURVEY
PENGUKURAN AWAL
Q Q Q
Ya Ya Ya
Tidak
Tidak Tidak
Q Q
Ya Ya
SELESAI
Quality Plan
Pekerjaan Jalan Utama & Struktur Pile Slab
2 PEKERJAAN JALAN UTAMA 3 STRUKTUR PILE SLAB 3A
P6 P19 P18
Tidak Tidak
Ya Ya
PEMBERSIHAN TEMPAT KERJA PEKERJAAN BOREPILE M8 PENGECORAN SLAB M7
Tidak
P11 Q5
Tidak
Q17 Tidak
Q16
Ya
DISPOSAL
Ya Ya
Tidak
P16 P16
Tidak M1 Tidak Tidak
Ya Ya
Ya
PEMBESIAN PILE HEAD M6 PEMBESIAN PARAPET M6
Ya
M1
P8
SUMBER GALIAN (BORROW)
Tidak Tidak
Q14 Q14
P10 P7 Ya Ya
P17 P17
GALIAN TIMBUNAN
BEKISTING PILE HEAD BEKISTING PARAPET
P12 P9
Tidak Tidak
SELIMUT PENGENDALI EROSI Q8 Q6 GEOTEKSTIL Tidak Tidak
Q15 Q15
Ya Ya
Ya Ya Ya Ya
P13 P18 P18
M3 Tidak
Ya
M2 Tidak Tidak
Ya Ya
Tidak M1 PERSIAPAN TANAH DASAR Tidak PENGECORAN PILE HEAD M7 PENGECORAN PARAPET M7
Tidak
Tidak Tidak
Q11 Q16 Q16
Ya Ya Ya
P14 P16 P27
Tidak Tidak Tidak
Ya Ya Ya
M4 LAPIS FONDASI AGGREGAT PEMBESIAN SLAB M6 EXPANSION JOINT M13
Tidak
Tidak Tidak
Q12 Q14 Q25
Ya Ya Ya
P15 P17
Tidak
Ya
M5 PERKERASAN ASPAL BEKISTING SLAB 3B
Tidak
Tidak
Q13 Q15
Ya Ya
2A 3A
Quality Plan
Pekerjaan Struktur Box Culvert
4 STRUKTUR BOX CULVERT 4A 3B 4B
P21 P16
Tidak
Ya P31
GALIAN STRUKTUR PEMBESIAN DINDING M6 Tidak
Ya
TIMBUNAN PILIHAN BERBUTIR M16
Tidak Tidak
Q19 Q14 Tidak
Q29
Ya Ya
P31 P17 Ya
Tidak P7
Ya Tidak
MATERIAL BERBUTIR M16 BEKISTING DINDING Ya
TIMBUNAN M1
Tidak Tidak
Q29 Q15 Tidak
Q6
Ya Ya
P18 P18 Ya
Tidak Tidak P16
Ya Ya Tidak
LANTAI KERJA M7 PENGECORAN DINDING M7 Ya
PEMBESIAN PLAT INJAK M6
Tidak Tidak
Q16 Q16 Tidak
Q14
Ya Ya
Ya
P16 P16
Tidak Tidak P17
Ya Ya
PEMBESIAN BOTTOM SLAB M6 PEMBESIAN TOP SLAB M6
BEKISTING PLAT INJAK
Tidak Tidak
Q14 Q14 Tidak
Q15
Ya Ya Ya
P17 P17 P18
Tidak
BEKISTING BOTTOM SLAB BEKISTING TOP SLAB PENGECORAN PLAT INJAK Ya
M7
Tidak Tidak
Q15 Q15 Tidak
Q16
Ya Ya Ya
P18 P18 P15
Tidak Tidak Tidak
Ya Ya
PENGECORAN BOTTOM SLAB M7 PENGECORAN TOP SLAB M7 PERKERASAN ASPAL Ya
M5
4A 4B 4C
Quality Plan
Pekerjaan Drainase & Perlengkapan Jalan
2A 4C
P36
Tidak
Ya
PEKERJAAN RUMPUT M21
Tidak
Q38
Ya
P41
Tidak
Ya
PEKERJAAN LAMPU JALAN M26
Tidak
Q39
Ya
SELESAI
Quality Plan
Contoh Form Quality Plan
L E L L
P E P P E
M M M
A SA A
S S
FORM PROSES PEKERJAAN KODE P007 FORM CHECKLIST PEKERJAAN KODE Q006 FORM CHECKLIST MATERIAL KODE M001
WIKA – PP – JAKON, KSO
SHE PLAN
JALAN TOL IKN SEGMEN KARANGJOANG - KKT KARIANGAU
Jalan Tol IKN Segmen Karangjoang – KKT Kariangau Lokasi : Kalimantan Timur
SHE PLAN
Matriks Peraturan dan Persyaratan K3L
SHE PLAN
Identifikasi Aspek dan Dampak Lingkungan
Akan dilaksanakan secara bertahap kepada Tim Manajemen beserta seluruh staff
kantor, pelut, pelaksana, mandor dan pekerja sebelum pekerjaan dimulai.
SHE PLAN
Sosialisasi Dan Pelatihan
2 SHE Induction
Akan dilaksanakan pada seluruh pekerja sebelum bekerja serta tamu yang datang ke proyek. Membahas
mengenai peraturan K3L, Tindakan gawat darurat, dan kewajiban lain yang harus dilaksanakan di area proyek.
SHE PLAN
Sosialisasi Dan Pelatihan
Merupakan salah satu media Komunikasi K3 yang diikuti oleh seluruh pekerja setiap pagi
berisikan Materi terkait K3L (Kesehatan, Keselamatan kerja dan Lingkungan)
SHE PLAN
Sosialisasi Dan Pelatihan
4 Toolbox Meeting
Komunikasi K3 yang dilaksanakan setiap hari. Membahas mengenai metode kerja yang akan
dilaksanakan, potensi bahaya yang mungkin terjadi dan mitigasi risiko pekerjaan tersebut.
SHE PLAN
Sosialisasi Dan Pelatihan
5 SHE Meeting
6 P2K3 Meeting
P3K3 Meeting dilaksanakan sebulan sekali oleh semua manajemen untuk membahas
potensial problem dan pencapaian HSE serta untuk evaluasi program yang telah
dilaksanakan.
SHE PLAN
Sosialisasi Dan Pelatihan
7 Safety Patrol
Safety Patrol dilaksanakan setiap hari oleh safety officer untuk memastikan prosedur K3L
terimplementasi di area kerja serta meminimalisir unsave action maupun unsave condition.
SHE PLAN
Sosialisasi Dan Pelatihan
Pelatihan Flagman
8
Flagman Training
Pelatihan flagman diberikan kepada flagman di masing – masing area supaya dapat
menjalankan manajemen traffic sesuai prosedur yang berlaku
SHE PLAN
Sosialisasi Dan Pelatihan
Pelatihan Inspeksi Alat Berat membahas terkait teknis pelaksanaan inspeksi dari
masing – masing alat berat sesuai standar WIKA.
SHE PLAN
Sosialisasi Dan Pelatihan
Membahas teknis pelaksanaan inspeksi dari masing – masing handtools sesuai standar
WIKA.
SHE PLAN
Sosialisasi Dan Pelatihan
Dilaksanakan pada personel subkon dan mandor supaya masing – masing PIC PTW dapat melaksanakan
pembuatan dan closing PTW sesuai standar
SHE PLAN
Sosialisasi Dan Pelatihan
Merupakan papan pengumuman yang memuat nomor telfon penting, kondisi darurat, evakuasi,
flow penanganan kecelakaan, satgas tanggap darurat, layout manajemen dan hasil rapat P2K3.
SHE PLAN
Sosialisasi Dan Pelatihan
Merupakan pengecekan Permitt to Work yang dilaksanakan setiap hari untuk memastikan bahwa
Permitt to Work yang terdapat di lapangan valid sesuai dengan masa kerja pekerjaan tersebut.
Serta item yang terdapat dalam terimplementasi dengan baik
Program Inspeksi K3L
Monitoring Lingkungan
19
Environmental Monitoring
Monitoring lingkungan tempat kerja dilakukan sebagai bentuk pencegahan terhadap terjadinya
penyakit akibat lingkungan kerja yang tidak sehat.
SHE PLAN
Sosialisasi Dan Pelatihan
20 Fogging
Kegiatan pengasapan ini menggunakan bahan insektisida untuk membunuh nyamuk dewasa penyebab
demam berdarah dengue dan dilakukan secara berkala untuk mencegah jentik berkembang biak.
SHE PLAN
Sosialisasi Dan Pelatihan
Pengelolaan Sampah
21
Waste Management
Pengelolaan sampah dilaksanakan dengan memilah sampah menjadi 5 kategori antara lain: sampah
organic, sampak non organic, sampah B3 dan sampah residu.
SHE PLAN
Sosialisasi Dan Pelatihan
Penyiraman jalan akses secara rutin minimal dua kali sehari dilaksanakan untuk meminimalisir gangguan
Kesehatan bagi pekerja dan warga sekitar jalan akses yang dilalui armada pengangkut material
SHE PLAN
Rencana Tanggap Darurat
Material
Full Slab Precast P = 7,125 M, L =2,86 M, H = 0,35 M Berat
= 17,117 Ton
Mutu Beton F’c 30
1 3
2 4
Metode Keselamatan Pekerjaan Beresiko Tinggi
Memastikan Alat dan Operator serta APD dan Perambuan
Pengendalian Pengamanan
Pengendalian alat
berat
P2H
(Pemeriksaaan
dan Pengecekan
Harian)
PENANGANAN DISPOSAL
JALAN TOL IKN SEGMEN KARANGJOANG - KKT KARIANGAU
MULAI
6. Perataan Material
Perataan dilakukan agar mengoptimalkan volume material buangan
serta kondisi disposal stabil tidak menyebabkan terjadinya
longsoran atau kerusakan.
PENGENDALIAN MATERIAL DISPOSAL
Spesifikasi Pengendalian Material Disposal
Setiap bahan galian yang melebihi kebutuhan timbunan, atau tiap bahan galian yang tidak disetujui oleh Pengawas Pekerjaan untuk
digunakan sebagai bahan timbunan, harus dibuang dan diratakan oleh Penyedia Jasa di luar Ruang Milik Jalan (Rumija) seperti
yang diperintahkan Pengawas Pekerjaan.
Penyedia Jasa harus bertanggungjawab terhadap seluruh pengaturan dan biaya yang diperlukan untuk pembuangan bahan galian yang
tidak terpakai atau yang tidak memenuhi syarat untuk bahan timbunan, termasuk pembuangan bahan galian yang diuraikan dalam Pasal
3.1.1.8).a).ii) dan iii), juga termasuk pengangkutan hasil galian ke tempat pembuangan akhir dan perolehan ijin dari pemilik atau
penyewa tanah di mana pembuangan akhir tersebut akan dilakukan.
Bahan hasil galian struktur yang surplus, tidak boleh diletakkan di daerah aliran agar tidak mengganggu aliran dan tidak merusak
efisiensi atau kinerja dari struktur. Tidak ada bahan hasil galian yang boleh ditumpuk sedemikian hingga membahayakan
seluruh maupun sebagian dari pekerjaan struktur yang telah selesai.
METODE PEMELIHARAAN
JALAN TOL IKN SEGMEN KARANGJOANG - KKT KARIANGAU
Dalam Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 02/PRT/M/2007 tentang Petunjuk Teknis Pemeliharaan Jalan Tol dan Jalan Penghubung,
disebutkan bahwa pemeliharaan jalan tol adalah upaya yang dilakukan terhadap sebagian atau seluruh unsur jalan, dengan tujuan untuk
mempertahankan, memulihkan atau meningkatkan kondisi jalan agar tetap dalam batas-batas standar pelayanan minimal jalan tol.
Oleh karena itu sangat penting untuk melakukan pemeliharaan yang bersifat pencegahan seperti menutup sambungan atau retak –
retak dan memperbaiki kerusakan-kerusakan, yang timbul, dan menemukan penyebabnya dengan melakukan pemeriksaan (inspeksi) secara rutin
Mulai
Selesai
Metode Pemeliharaan
Pemeliharaan Struktur
Mulai
Selesai
Metode Pemeliharaan
Pemeliharaan Perkerasan Aspal
Mulai
Selesai
Metode Pemeliharaan
Pemeliharaan Perlengkapan Jalan (Marka, Guardrail, Rambu, Pagar, dll)
Mulai
Selesai
Metode Pemeliharaan
Contoh Form Inspeksi
E L
P
A M
S
Metode Pemeliharaan
Sistem Pelaporan Pemeliharaan
Umum
Setiap aktivitas di lapangan senantiasa harus dipantau, dan dituangkan dalam bentuk laporan tertulis, sesuai dengan tahap penyampaiannya yang
telah ditentukan. Laporan dimaksudkan antara lain untuk;
1. Mengetahui kemampuan melaksanakan pekerjaan setiap saat.
2. Mengetahui kendala-kendala dalam pelaksanaan.
3. Mengetahui kondisi peralatan, material maupun tenaga kerja.
4. Mengetahui prestasi fisik dan keuangan.
Untuk mendukung sistem pelaporan sesuai dengan kondisi di lapangan, laporan dilakukan dalam tahapan dan jenis keperluannya. Jenis
laporan yang dilakukan adalah; Laporan Bulanan dan Laporan Akhir.
Leveling dengan
1 58+490 A Penurunan Badan Jalan 11-Sep-21 13-Sep-21 628 TON
Aspal Baru
2 84+000 A
Retak Rambut Struktur
Pileslab
Injeksi Epoxy
Resin
20-Oct-21 23-Oct-21 3 M'
E L
P
M
3 32+400 B Marka Terkelupas Marka Ulang 19-Jun-21 19-Jun-21 40 M'
Sedimentasi pada
S
Dilakukan
Perbaikan
Dilakukan
A
7-Sep-21 7-Sep-21 4 M'