Anda di halaman 1dari 223

WIKA – PP – JAKON, KSO

METODE PELAKSANAAN

JALAN TOL IKN SEGMEN KARANGJOANG - KKT KARIANGAU


BALIKPAPAN, KALIMANTAN TIMUR
DAFTAR ISI
WIKA – PP – JAKON, KSO

1. GENERAL PROJECT OVER VIEW


2. PROSEDUR ADMINISTRASI PROYEK
3. DESAIN PEKERJAAN
4. PROJECT CHALLENGES
5. SUMBER DAYA DAN AKSES
6. SEQUENCE PEKERJAAN
7. METODE PEKERJAAN
8. QUALITY PLAN
9. SHE PLAN
10. METODE KESELAMATAN PEKERJAAN BERESIKO TINGGI
11. PENANGANAN DISPOSAL
12. METODE PEMELIHARAAN
WIKA – PP – JAKON, KSO

GENERAL PROJECT OVERVIEW

JALAN TOL IKN SEGMEN KARANGJOANG - KKT KARIANGAU

BALIKPAPAN, KALIMANTAN TIMUR


PENDAHULUAN

Jalan Tol IKN Segmen Karangjoang - KKT Kariangau merupakan bagian dari Jaringan Jalan Tol Menunjang Ibu Kota Negara Nusantara di
Provinsi Kalimantan Timur. Satuan Kerja Pelaksanaan Jembatan Pulau Balang akan melaksanakan Pembangunan Jalan Tol IKN Segmen
Karangjoang - KKT Kariangau melalui mekanisme Kontrak Tahun Jamak (Multi Years Contract / MYC) tahun 2022-2024 dengan sumber
dana APBN.

TOL IKN INDIKATOR PROGRAM


SASARAN STRATEGIS
Mendukung dan meningkatkan konektivitas wilayah khususnya Meningkatnya aksebilitas pelayanan dan mobilitas
penunjang Ibu Kota Negara Nusantara.
menuju Ibu Kota Negara Nusantara.

INDIKATOR KINERJA
Meningkatanya aksebilitas di wilayah Kota Balikpapan – OUTPUT
Kab. Penajam Paser Utara Khususnya menuju Ibu Kota Pembangunan jalan.
Negara Nusantara.

SASARAN PROGRAM
SUB OUTPUT
Meningkatnya konektivitas jaringan jalan menuju Ibu Kota
Negara Nusantara. Panjang Penanganan 13,400 Km.
DATA UMUM PROYEK

NO ITEM KETERANGAN
1. Nama Proyek : Jalan Tol IKN Segmen Karangjoang - KKT Kariangau
2. Lokasi Proyek : Balikpapan, Kalimantan Timur
3. Pengguna Jasa : Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
4. Panjang Tol : 13,400 Km
5. Jangka Waktu Pelaksanaan : 660 Hari Kalender
6. Nilai HPS : Rp. 3.478.382.602.000,00
7. Jenis Kontrak : Harga Satuan
8. Tahun Anggaran : 2022 - 2024
9. Cara Pembayaran : Monthly Certificate
10. Sumber Dana : APBN Tahun Anggaran 2022 - 2024
11. Metode Pemilihan Penyedia jasa : Pelelangan dengan Prakualifikasi
12. Metode Pembukaan Dokumen : Sistem Dua Sampul
13. Metode Evaluasi : Sistem Harga Terendah dengan Ambang Batas
DATA UMUM PROYEK
NO ITEM KETERANGAN
14. Lingkup Pekerjaan : A. Pembangunan Jalan 9,965 Km
B. Pembangunan Jembatan 0,460 Km
- STA 14+965
- STA 18+860
- STA 19+080
- STA 19+318
B. Elevated Slab 2,975 Km
- STA 14+075 – STA 14+475
- STA 17+825 – STA 18+860
- STA 20+925 – STA 21+595
- STA 21+750 – STA 22+235
- STA 26+175 – STA 26+415
- STA 26+555 – STA 26+700
C. Overpass 0,930 Km
- STA 15+330
- STA 15+900
- STA 19+800
- STA 20+750
- STA 21+750
- STA 24+150
- STA 25+150
D. Simpang Susun Karangjoang
- STA 26+000
15. Down Payment : 15% dari Nilai Kontrak

16. Jaminan Penawaran : Rp.34.783.826.020,00

17. Jaminan Pelaksanaan : 5% dari Nilai Kontrak


LOKASI PROYEK Tenggarong

Samarinda

Melak

KIPP
STA 27+400
(Karangjoang)

SELAT MAKASSAR

STA 14+000
(KKT Karangriau)
Balikpapan
Penajam
Tanah Grogot
LAYOUT JALAN TOL
KIPP

A. Pembangunan Jalan 9,965 Km F. Box Culvert 2x2


- STA 17+275 (60 meter)
B. Pembangunan Jembatan 0,460 Km
- STA 14+965 G. Box Culvert 3x3
- STA 18+860 - STA 15+350 (60 meter)
- STA 19+080 - STA 15+650 (60 meter)
- STA 19+318 - STA 17+000 (60 meter)
Tol Balikpapan - IKN - STA 17+500 (60 meter)
- STA 19+950 (60 meter)
C. Pembangunan Elevated Slab 2,975 Km - STA 20+175 (60 meter)
- STA 14+075 – STA 14+475 - STA 20+565 (60 meter)
- STA 17+825 – STA 18+860 - STA 20+580 (60 meter)
- STA 20+925 – STA 21+595 - STA 22+900 (60 meter)
- STA 21+750 – STA 22+235 - STA 23+225 (60 meter)
- STA 26+175 – STA 26+415 - STA 23+530 (60 meter)
- STA 26+555 – STA 26+700 - STA 23+883 (60 meter)
- STA 24+275 (60 meter)
D. Pembangunan Overpass 0,930 Km - STA 24+645 (60 meter)
- STA 15+330 - STA 25+000 (60 meter)
- STA 15+900 - STA 25+300 (60 meter)
- STA 19+800 - STA 25+700 (60 meter)
- STA 20+750
- STA 21+750
- STA 24+150
- STA 25+150

E. Pembangunan Simpang Susun Karangjoang


- STA 26+000

Segmen Segmen Segmen


Sp. Tempadung – Jembatan Pulau Balang KKT Kariangau - Sp. Tempadung Karangjoang – KKT Kariangau
(6,67 Km) (7,325 Km) (13,400 Km)
WIKA – PP – JAKON, KSO

PROSEDUR ADMINISTRASI PROYEK

JALAN TOL IKN SEGMEN KARANGJOANG - KKT KARIANGAU


BALIKPAPAN, KALIMANTAN TIMUR
PROSEDUR ADMINISTRASI PROYEK

1. Pelaksanaan pekerjaan ini dimulai dengan pekerjaan persiapan, yakni:


a. Penyusunan Rencana Mutu Kontrak
b. Survey Pengukuran Awal
c. Perencanaan Direksi Keet
d. Dokumentasi Foto - 0%

2. Setelah seluruh pekerjaan persiapan selesai, dilakukan pengadaan item-item K3, seperti kelengkapan APD, Pagar Proyek, dan kelengkapan
lainnya untuk menunjang pekerjaan.

3. Kemudian dilakukan mobilisasi tenaga, alat, dan bahan pekerjaan ke lokasi pekerjaan. Pekerjaan mobilisasi dapat dilakukan secara paralel
dengan pekerjaan pembuatan fasilitas proyek, seperti: direksi keet, loss kerja, gudang, barak pekerja, dan fasilitas lainnya yang disyaratkan.

4. Setelah pembuatan fasilitas pekerjaan dilakukan, maka pelaksanaan pekerjaan Jalan Tol Segmen Karangjoang - KKT Kariangau dapat
dilakukan. Untuk penjelasan lebih detail tentang alur metode pelaksanaan pekerjaan akan dijelaskan pada bab metode Kerja.

5. Setelah pekerjaan selesai kemudian dilakukan finishing pekerjaan. Kemudian dilakukan pengambilan foto dokumentasi yang menunjukkan
bahwa pekerjaan telah selesai 100%. Dokumen gambar As-Built juga dipastikan lengkap untuk melengkapi dokumen MC100%.
PROSEDUR ADMINISTRASI PROYEK
6. Kemudian dapat dilakukan demobilisasi alat dan tenaga pekerjaan konstruksi utama. Dipastikan bahwa area pekerjaan telah selesai
dan bersih dari bahan material dan alat konstruksi, serta siap untuk dilakukan serah terima.

7. Setelah itu, Penyedia Jasa mengajukan permohonan PHO (Provisional Hand Over-PHO) atau Serah Terima Pertama Pekerjaan
dimana seluruh item pekerjaan selesai (tidak ada volume yang kurang), seluruh dokumen administrasi dan fisik telah lengkap.

8. Masa pemeliharaan merupakan pembuktian bahwa hasil pekerjaan benar-benar berkualitas baik. Apabila ada kerusakan yang
ditemukan dalam masa pemeliharaan, maka perlu dilakukan perbaikan terhadap pekerjaan tersebut. Masa pemeliharaan ditentukan
dalam kurun waktu yang telah ditentukan dalam syarat-syarat khusus kontrak, terhitung dari masa PHO sampai FHO.

9. Setelah atau menjelang berakhirnya masa pemeliharaan, mengajukan permohonan FHO atau serah
terima terakhir.
PROSEDUR ADMINISTRASI PROYEK
Bagan Alir
Mulai

Mobilisasi Personel

Pekerjaan Persiapan

Penyusunan Rencana Survey Pengukuran, Pembangunan Kantor,


Pengambilan Foto 0%
Mutu Kontrak kondisi MC-0% Sarana dan Prasarana
No No No No

Cek Cek Cek Cek

Yes Yes Yes


Laporan Rencana Gambar Kerja
Mutu Kontrak (Shop Drawing) Yes

No No

Cek Cek

Yes Yes

MC-0%

No

Cek
Yes

Pengadaan Item
Keperluan SHE
No

Cek

Yes

A
PROSEDUR ADMINISTRASI PROYEK
Bagan Alir Administrasi B C

As Built Drawing

No
Mobilisasi
Cek

Yes

MC-100%
Tenaga Kerja Alat Material
No
No No No
Cek
Cek Cek Cek
Yes

Yes Yes Yes


Demobilisasi

Pelaksanaan Konstruksi
Tenaga Kerja Alat
No

Cek
Provisional Hand Over
(PHO)
Yes
No
Finishing
Cek

No Yes

Cek Masa Pemeliharaan

Yes No

Cek
Survey Pengukuran,
Pengambilan Foto 100% Yes
kondisi MC-100%
Final Hand Over (FHO)
No No
No
Cek Cek
Cek
Yes Yes
Yes

B C Selesai
PROSEDUR ADMINISTRASI PROYEK
Pengendalian Proyek

Proses yang meliputi : kebijakan kualitas, sasaran dan tanggung jawab sehingga proyek
yang telah dikerjakan akan memuaskan.

Semua proses kegiatan proyek mulai dari awal kegiatan, perencanaan, pelaksanaan, hingga
penyelesaian proyek, harus dilakukan monitoring dan kontrol. Monitoring dan kontrol dapat
dilakukan dengan kegiatan ceklist terhadap semua kegiatan, toolbox metting, rapat harian,
rapat mingguan, dan rapat bulanan.

Semua kegiatan monitoring dan kontrol tersebut dilakukan untuk menghasilkan dan menjaga
mutu pekerjaan bagus, memuaskan pemilik, dan sesuai dengan permintaan pemilik proyek.

NO JENIS KOMUNIKASI WAKTU PELAKSANAAN


1 Ceklist Inspeksi Kegiatan Setiap Kegiatan
2 Toolbox Meeting Setiap Hari
3 Rapat Harian Setiap Hari
4 Rapat Mingguan 1 kali sepekan
5 Rapat Bulanan 1 kali sebulan
PROSEDUR ADMINISTRASI PROYEK
Pengendalian Proyek
Perhitungan Hari Kerja
Jumlah hari kerja efektif yang berhubungan dengan pekerjaan utama akan diperhitungkan berdasarkan kondisi curah hujan atau grafik
data hidrologi yang diambil dari Badan Meterologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) setempat. Hari kerja efektif sangat penting
dibutuhkan untuk menyusun rencana pelaksanaan konstruksi.
Kriteria yang dipergunakan untuk memperhitungkan jumlah hari kerja efektif antara lain:
1. Hari Libur Resmi Pemerintah
Termasuk di dalamnya hari libur nasional, hari raya keagamaan dan cuti bersama (diasumsikan libur untuk hari raya idul fitri dan
natal/ tahun baru).
2. Pemeliharaan Rutin
Pemeliharaan rutin peralatan dijadwalkan 1 (satu) hari per bulan.

SHIFT PER HARI JUMLAH JAM PER HARI JAM ISTIRAHAT JAM KERJA AKTUAL

1 SHIFT 9 JAM 1 JAM 8 JAM


PROSEDUR ADMINISTRASI PROYEK
Struktur Organisasi Proyek

Guna mencapai target penyelesaian Tol Segmen MANAJER PELAKSANAAN / PROYEK


Karangjoang - KKT Kariangau diperlukan struktur Randy Meivishar
organisasi yang mendukung jalannya pekerjaan
pembangunan, Berikut Struktur Organisasi dalam
Pelaksanaan Pekerjaan. AHLI K3 KONSTRUKSI

Feri Catur Widyo Wibowo

MANAJER TEKNIK 1
(AHLI JALAN)
Hendro Rudiyanto

MANAJER TEKNIK 2
GARIS KOMANDO (AHLI GEOTEKNIK)
TIM PELAKSANA LAPANGAN
Muhammad Agus Azhar
GARIS KOORDINASI

MANAJER KEUANGAN
Dedi Saputra Sihombing
WIKA – PP – JAKON, KSO

DESAIN PEKERJAAN
JALAN TOL IKN SEGMEN KARANGJOANG - KKT KARIANGAU
BALIKPAPAN, KALIMANTAN TIMUR
Desain Main Road (Jalan Utama)
Tipikal Potongan Melintang
Desain Main Road (Jalan Utama)
Tipikal Potongan Melintang
Desain Main Road (Jalan Utama)
Tipikal Potongan Melintang
Desain Main Road (Jalan Utama)
Tipikal Potongan Melintang
Desain Main Road (Jalan Utama)
Detail Perkerasan
Desain Pile Slab
Tipikal Potongan Melintang
Desain Pile Slab
Tipikal Precast Slab
Desain Concrete Barrier
Detail Concrete Barrier Tipe A
Desain Concrete Barrier
Detail Concrete Barrier Tipe B
Desain Delinator
Detail Delinator
Desain Pagar Row Tipe-1
Detail Pagar Row Tipe-1 (Pagar Beton)
Desain Pagar Row Tipe-2
Detail Pagar Row Tipe-2 (Pagar Kawat Berduri)
Desain Pagar Row Tipe-3
Detail Pagar Row Tipe-3 (Pagar BRC)
Desain Box Culvert 200 x 200 cm
Detail Box Culvert
Desain Box Culvert 300 x 300 cm
Detail Box Culvert
Desain Guardrail
Desain Standar Perlengkapan Jalan
Marka Jalan
Desain Standar Perlengkapan Jalan
Patok Kilometer & Patok Penunjuk
Desain Standar Perlengkapan Jalan
Lampu Jalan
DAFTAR KUANTITAS PEKERJAAN
DAFTAR KUANTITAS PEKERJAAN
NO. MATA
PEMBAYARAN ITEM PEKERJAAN SATUAN VOLUME
  DIVISI 2. DRAINASE    
2.1.(1) Galian untuk Selokan Drainase dan Saluran Air M3 85.750,78
2.2.(1) Pasangan Batu dengan Mortar M3 27.168,87
2.3.(24) Saluran berbentuk U Tipe DS 2 M1 2.585,26
2.4.(1) Bahan Drainase Porous atau Penyaring (Filter ) M3 27.854,50
2.4.(4) Pipa Berlubang Banyak (Perforated Pipe) untuk Pekerjaan Drainase Bawah Permukaan, diameter 6 inch M1 26.216,75
  DIVISI 3. PEKERJAAN TANAH DAN GEOSINTETIK    
3.1.(1) Galian Biasa M3 2.469.008,02
3.1.(2) Galian Batu Lunak M3 206.865,39
3.1. (4) Galian Struktur dengan Kedalaman 0 – 2 M M3 19.897,63
3.1. (5) Galian Struktur dengan Kedalaman 2 – 4 M M3 2.940,88
3.2.(1a) Timbunan Biasa dari Sumber Galian M3 1.406.660,72
3.2.(1b) Timbunan Biasa dari Hasil Galian M3 754.923,23
3.2.(2a) Timbunan Pilihan dari Sumber Galian M3 91.715,63
3.2.(3b) Timbunan Pilihan Berbutir (diukur dengan rod & plate ) M3 83.615,74
3.2.(4) Penimbunan Kembali Berbutir (Granular Backfill) M3 10.990,52
3.3.(1) Penyiapan Badan Jalan M2 332.168,75
3.4.(1) Pembersihan dan Pengupasan Lahan M2 374.528,19
3.4.(2) Pemotongan Pohon Pilihan diameter 15 - 30 cm Buah 6.150,00
3.4.(3) Pemotongan Pohon Pilihan diameter >30 - 50 cm Buah 3.075,00
3.4.(4) Pemotongan Pohon Pilihan diameter >50 - 75 cm Buah 1.230,00
3.4.(5) Pemotongan Pohon Pilihan diameter >75 cm Buah 615,00
3.5.(1) Geotekstil Filter untuk Drainase Bawah Permukaan (Kelas 2) M2 94.792,00
3.5.(2a) Geotekstil Separator Kelas 1 M2 434.092,00
3.5.(3) Geotekstil Stabilisator (Kelas 1) M2 1.463.300,80
SKH-1.3-17 (1.b) Selimut Pengendali Erosi Tipe II M2 75.514,50
SKH-1.3-17 (2.a) Penanaman Biji Vegetasi dengen Teknik Hydroseeding M2 245.785,30
DAFTAR KUANTITAS PEKERJAAN

NO. MATA ITEM PEKERJAAN SATUAN VOLUME


PEMBAYARAN
  DIVISI 5. PERKERASAN BERBUTIR DAN PERKERASAN BETON SEMEN    
5.1.(1) Lapis Fondasi Agregat Kelas A M3 35.128,80
5.1.(2) Lapis Fondasi Agregat Kelas B M3 110.234,85
5.1.(4) Lapis Drainase M3 55.773,65
5.3.(1a) Perkerasan Beton Semen M3 69.861,61
5.3.(3) Lapisan Fondasi Bawah Beton Kurus M3 24.209,35
  DIVISI 6. PERKERASAN ASPAL    
6.1.(1) Lapis Resap Pengikat - Aspal Cair/Emulsi Liter 217.464,00
6.1.(2b) Lapis Perekat - Aspal Emulsi Modifikasi Polimer Liter 88.957,21
6.3.(5b) Laston Lapis Aus Modifikasi (AC-WC Mod) Ton 25.067,70
6.3.(6b) Laston Lapis Antara Modifikasi (AC-BC Mod) Ton 25.070,59
6.3.(7a) Laston Lapis Fondasi (AC-Base ) Ton 51.033,78
6.3.(8) Bahan Anti Pengelupasan Kg 79.612,70
DAFTAR KUANTITAS PEKERJAAN
NO. MATA
PEMBAYARAN ITEM PEKERJAAN SATUAN VOLUME
DIVISI 7. STRUKTUR     NO. MATA
7.1.(5a) Beton struktur, fc ’ 30 Mpa M3 82.414,02 PEMBAYARAN ITEM PEKERJAAN SATUAN VOLUME
7.1.(5c) Beton struktur memadat sendiri, fc '30 Mpa M3 10.827,72 7.6.(27b) Pengujian Pembebanan Dinamis Jenis PDLT (Pile Dynamic Load Testing) Pada Tiang Buah 60,00
7.1.(7a) Beton struktur, fc ' 20 Mpa M3 14.423,82 ukuran/diameter …
7.1.(8) Beton, fc ' 15 Mpa M3 96,16 7.9.(1) Pasangan Batu Kosong M3 489,07
7.1.(10) Beton, fc ' 10 Mpa M3 6.399,85 7.11.(3) Sambungan Siar Muai Tipe Strip Seal M1 6.709,92
7.2.(1a) Penyediaan Unit Pracetak Gelagar Tipe I bentang 20 meter Buah 48,00 7.12.(3a) Landasan Elastromerik Karet Sintetis Berlapis Baja Ukuran 400mm x 600mm x 50mm Buah 804,00
7.2.(1b) Penyediaan Unit Pracetak Gelagar Tipe I bentang 25 meter Buah 32,00 7.12.(3b) Landasan Elastromerik Karet Sintetis Berlapis Baja Ukuran 400mm x 600mm x 100mm Buah 110,00
7.2.(1c) Penyediaan Unit Pracetak Gelagar Tipe I bentang 30 meter Buah 50,00 7.15.(2) Pembongkaran Betin M3 1.272,75
7.2.(1d) Penyediaan Unit Pracetak Gelagar Tipe I bentang 40 meter Buah 147,00 7.16.(1) Deck drain Buah 2.185,00
7.2.(1e) Penyediaan Unit Pracetak Gelagar Tipe I bentang 45 meter Buah 27,00 7.16.(2a) Pipa Drainase Baja diameter 150 mm M1 7.488,98
7.2.(1f) Penyediaan Unit Pracetak Gelagar Tipe I bentang 50 meter Buah 73,00 7.16.(2b) Pipa Drainase Baja diameter 150 mm M1 6.011,40
7.2.(2a) Pemasangan Unit Pracetak Gelagar Tipe I bentang 20 meter Buah 48,00
7.2.(2b) Pemasangan Unit Pracetak Gelagar Tipe I bentang 25 meter Buah 32,00
7.2.(2c) Pemasangan Unit Pracetak Gelagar Tipe I bentang 30 meter Buah 50,00
7.2.(2d) Pemasangan Unit Pracetak Gelagar Tipe I bentang 40 meter Buah 147,00
7.2.(2e) Pemasangan Unit Pracetak Gelagar Tipe I bentang 45 meter Buah 27,00
7.2.(2f) Pemasangan Unit Pracetak Gelagar Tipe I bentang 50 meter Buah 73,00
7.2.(10) Beton Pratekan untuk Diafragma fc' 45 MPa termasuk pekerjaan pasca-tarik M3 1.762,98
(post-tension)
7.3.(4) Baja Tulangan Sirip BjTS 420B Kg 15.329.316,87
7.4.(1c) Penyediaan Baja Struktur Grade 485 (Kuat Leleh 485 Mpa) Kg 555.182,78
7.4.(2) Pemasangan Baja Struktur Kg 555.182,78
7.6.(8c) Penyediaan Tiang Pancang Baja Diameter 900 mm tebal 10 mm M1 14.544,00
7.6.(12b) Penyediaan Tiang Pancang Baja Diameter 600 mm M1 32.700,00
7.6.(12c) Penyediaan Tiang Pancang Beton Praktekan Pracetak diameter 800 mm M1 280,00
7.6.(14b) Pemancangan Tiang Pancang Baja Diameter 900 mm M1 12.120,00
7.6.(18b) Pemancangan Tiang Pancang Beton Pratekan Pracetak diameter 600 mm M1 32.700,00
7.6.(18c) Pemancangan Tiang Pancang Beton Pratekan Pracetak diameter 800 mm M1 280,00

7.6.(19a) Tiang Bor Beton, diameter 800 mm M1 49.280,46


7.6.(19b) Tiang Bor Beton, diameter 1000 mm M1 22.634,00
7.6.(22) Pengujian Pembebanan Pada Tiang Dengan Diameter sampai 600 mm Buah 29,00
7.6.(27a) Pengujian Crosshole Sonic Logging (CSL) pada Tiang Bor Beton diameter 1000 Buah 94,00
MM
7.6.(27a) Pengujian Crosshole Sonic Logging (CSL) pada Tiang Bor Beton diameter 800 Buah 60,00
MM
DAFTAR KUANTITAS PEKERJAAN

NO. MATA
ITEM PEKERJAAN SATUAN VOLUME
PEMBAYARAN
  DIVISI 9. PEKERJAAN HARIAN DAN PEKERJAAN LAIN-LAIN    
9.2.(1) Marka Jalan Termoplastik M2 17.328,76
9.2.(2) Marka Jalan Jenis Profile M2 2.325,00
9.2.(3a) Rambu Jalan Tunggal dengan Permukaan Pemantul Engineering Grade Buah 36,00
9.2.(3b) Rambu Jalan Ganda dengan Permukaan Pemantul Engineering Grade Buah 72,00
9.2.(5) Patok Pengarah Buah 3.488,00
9.2.(6a) Patok Kilometer Buah 88,00
9.2.(6b) Patok Hektometer Buah 131,00
9.2.(7) Rel Pengaman M1 30.788,20
S.12.10(2) Delineator Tipe B Buah 24.740,00
9.2.(10b) Kereb Pracetak Jenis 2 (Penghalang/Barrier) M1 160,26
9.2.(13) Beton Pemisah Jalur (Concrete Barrier) M1 14.553,60
S.12.06(12) Chainlink Fence M1 2.046,00
S.12.20(1) Pagar RUMIJA, Tipe 1 (Panel Beton) M1 39.411,11
9.2.(14) Unit Lampu Penerangan Jalan Lengan Ganda, Tipe LED (solar cell) Buah 680,00
9.2.(22a) Stabilitasi Dengan Tanaman M2 67.218,75
9.2.(24a) Pohon Jenis 1 Buah 984,00
9.2.(24b) Pohon Jenis 2 Buah 984,00
WIKA – PP – JAKON, KSO

PROJECT CHALLENGES

JALAN TOL IKN SEGMEN KARANGJOANG - KKT KARIANGAU

BALIKPAPAN, KALIMANTAN TIMUR


PROJECT CHALLENGES

Project Challenges Strategis


Major Item Pekerjaan Pada Tol Karangjoang - KKT Kariangau. Zoning, Dukungan Alat dan Batching Plant
Mayor Item merupakan pekerjaan tanah - Membagi beberapa pekerjaan ke dalam beberapa zona
Dari panjang pekerjaan tol 13,400 Km, pekerjaan tanah 9,965 Km - Memanfaatkan dukungan sumber daya alat dari vendor lokal
Jarak quary +- 5 Km - Optimalisasi Jarak Disposal dan Quary sehingga mempercepat mobilisasi material

Terdapat Lokasi Pekerjaan Yang Bersimpangan Dengan Jalan Existing Perecepatan Pekerjaan dan Pembuatan Detour
- Pembuatan detour pada area simpangan sehingga dapat dilakukan pekerjaan
Over Pass 0,930 Km struktur
- STA 15+330 - Sosialisasi, dan penanganan lalulintas dan keselamatan saat dilakukan pemindahan
- STA 15+900 jalur
- STA 19+800 - Percepatan pekerjaan struktur dengan optimalisasi metode sehingga struktur
- STA 20+750 tersebut dapat dilalui pengguna jalan
- STA 21+750
- STA 24+150
Prioritas Pekerjaan dan Koordinasi
- STA 25+150 - Memprioritaskan pekerjaan di area yang sudah bebas
- Pembentukan Tim Khusus monitoring lahan
Sebagian Lahan Pekerjaan Belum Bebas
Sebagian lahan belum bebas -
Pengaruh Cuaca Terhadap Kualitas Pekerjaan
- Melakukan monitoring cuaca sebagai Langkah preventif
Pengaruh Cuaca Terhadap Kualitas Pekerjaan - Menutup material tanah dengan terpal saat hauling
Pekerjaan tanah yang sensitif terhadap kondisi cuaca saat pelaksanaan - - Surface grading agar air hujan langsung mengalir ke saluran, sehingga
meminimlkan adanya genangan air di permukaan tanah

Data Tanah Belum Tersedia Pengambilan Data tanah


Belum tersedianya data tanah yang memadai - - Pengambilan data tanah pada lokasi struktur dan lokasi yang diindikasi tanah lunak
WIKA – PP – JAKON, KSO

SUMBER DAYA DAN AKSES

JALAN TOL IKN SEGMEN KARANGJOANG - KKT KARIANGAU


BALIKPAPAN, KALIMANTAN TIMUR
SUMBER DAYA DAN AKSES
Daftar Peralatan Utama Yang
Dibutuhkan
Untuk mendukung pelaksanaan pekerjaan Jalan Tol Segmen Karangjoang – KKT Kariangau dibutuhkan peralatan-peralatan yang sesuai dan
memadai berikut daftar peralatan utama yang digunakan :

No Nama Alat Kapasitas Jumlah


1 Excavator Minimal 80 HP 3 Unit
2 Motor Grader Minimal 100 HP 3 Unit
3 Vibratory Roller Minimal 5 Ton 3 Unit
4 Dump Truck Minimal 10 Ton 3 Unit
5 Bar Bender Minimal Dia 32 mm 2 Unit
6 Bar Cutter Minimal Dia 32 mm 2 Unit
7 Concrete Batching Plant Minimal 50 m3/jam 3 Unit
8 Truk Mixer (Agitator) Minimal 5 m3 3 Unit
9 Concrete Pump Minimal 8 m3 3 Unit
10 Bore Pile Machine Minimal 150 HP 3 Unit
SUMBER DAYA DAN AKSES
Daftar Peralatan Pendukung Yang
Dibutuhkan
Untuk mendukung pelaksanaan pekerjaan Jalan Tol Segmen Karangjoang – KKT Kariangau dibutuhkan peralatan-peralatan yang sesuai dan
memadai berikut daftar peralatan pendukung yang digunakan :
No Nama Alat Kapasitas Minimum Jumlah No Nama Alat Kapasitas Minimum Jumlah
1 Asphalt Mixing Plant 60 T/Jam 2 22 Water Tanker 3000 - 4500 L 3000 Liter 4
2 Asphalt Finisher 10 Ton 3 23 Tamper 4,7 HP 5
3 Asphalt Sprayer 850 Liter 3 24 Jack Hammer 1.330 - 4
4 Bulldozer 100 - 150 HP 100 HP 8 25 Concrete Pump 8 M3 4
5 Compressor 4000 - 6500 L/M 5000 CPM /(L/M) 3 26 Trailer 20 Ton 20 Ton 4
6 Concrete Mixer 0.3-0.6 M3 350 Liter 10
27 Crane On Track 35 Ton 35 Ton 4
7 Crane 10-15 Ton 10 Ton 4
28 Bore Pile Machine 150 HP 8
8 Dump Truck 3.5 Ton 3.5 Ton 6
29 Asphalt Distributor 4000 Liter 4
9 Dump Truck 10 Ton 10 Ton 30
30 Concrete Pan Mixer / Batching Plant 750 Liter 3
10 Excavator 80-140 HP 0.9 m3 12
11 Flat Bed Truck 3-4 M3 10 Ton 4 31 Truck Mixer (Agitator) 5 M3 14
12 Generator Set 135 KVA 6 32 Crane On Track 200 Ton 200 Ton 4
13 Motor Grader >100 HP 100 HP 5 33 Crane On Track 150 Ton 150 Ton 2
14 Track Loader 75-100 HP 0.8 M3 4 34 Bar Bender 2 mm 2
15 Wheel Loader 1.0 – 1.6 M3 1.5 M3 4 35 Bar Cutter 2 mm 2
16 Tandem Roller 6-8 T 6 Ton 4 36 Agregrat Spreader 4 Ton 115 HP 4
17 Tire Roller 8-10 T 8 Ton 4 37 MMGPS Paver For Asphalt Finisher 33 Ft 2
18 Vibratory Roller 5-8 T 5 Ton 4 38 Thermoplastic Spreading Machine 1300 m/jam 3
19 Concrete Vibrator 5.5 HP 10 39 Mobil Pick Up 2 Ton 6
20 Compactor Roller High Energy Impact 14,5 Ton 2 40 Power Broom 4000 M2/jam 2
21 Water Pump 70-100 Mm 6 HP 6 41 Concrete Paver 3,50 m 1
SUMBER DAYA DAN AKSES
Daftar Pekerjaan Utama

Berikut pekerjaan utama yang ada dalam proyek Jalan Tol Segmen Karangjoang - KKT Kariangau.

No Pekerjaan Nomor Item Satuan Volume

1 Timbunan Biasa Dari Sumber Galian 3.2.(1a) m3 1.406.660,72

7.1.(4)
2 Beton Struktur, fc ’30 Mpa m3 82.414,02

3 Baja Tulangan Sirip BjTS 420B 7.3.(4) Kg 15.329.316,87

4 Tiang Bor Beton, diameter 800 mm 7.6.(19a) M’ 49.280,46


SUMBER DAYA DAN AKSES
Daftar Pekerjaan dan Peralatan Utama

Mobilisasi peralatan dan tenaga kerja dilaksanakan setelah ditandatanganinya kesepakatan mulai pekerjaan, kemudian dilakukan secara
bertahap sesuai dengan kebutuhan lapangan yang disepakati dalam rapat persiapan pelaksanaan dan sesuai dengan jadwal pengadaan.
Mobilisasi dilakukan melalui jalur darat dan atau jalur laut.
Sumber Daya Dan Akses
Lokasi Material
Lokasi Direksi Keet, Batching Plant & AMP

1 Direksi Keet
1 Batching Plant 2 AMP 3 Batching Plant
4 AMP 5 Batching Plant

STA 14+000
(Karangjoang)

1
1 2 4 5
STA 27+400
1 1 3 (KKT Kariangau)

3
3
2

2
Lokasi Stock Yard
Akses Material Melalui Jalur Laut

1 1 Stock Yard 1 2 Stock Yard 2 3 Stock Yard 3


3 Jetty Dermaga Indoditas
Sumber Daya Dan Akses
Lokasi Quary Lokasi Disposal

1 Disposal 1 2 Disposal 2 3 Disposal 3 4 Disposal 4 5 Disposal 5 6 Disposal 6

STA 14+000
(Karangjoang)

1 1 4
1
2
2 3 3 2 4
5 6

Lokasi Shelter
STA 27+400
1 Shelter 1
(KKT Kariangau)

Lokasi Quary

2 Shelter 2 1 Quary 1
2 Quary 2
3 Quaary 3 4 Quary 4
SUMBER DAYA DAN AKSES
Pembangunan Direksi Keet Modular

Kantor
. (Direksi Keet) dibangun sebagai tempat bekerja bagi para staf
dari Kontraktor, Konsultan Pengawas maupun Pemilik Pekerjaan di
lokasi proyek. Pembangunan kantor dan base camp ini, adalah
termasuk kantor lapangan, tempat tinggal, bengkel, gudang, ruang
laboratorium beserta peralatan ujinya, dan sebagainya. Konsep kantor
ini merupakan modular sehingga mudah dalam perakitan serta dapat
dibongkar Kembali.
SUMBER DAYA DAN AKSES
Bangunan Gudang

Mengingat kondisi gudang sangat mempengaruhi kualitas bahan yang disimpan. Penyimpanan material seperti semen, harus diatur sedemikian
rupa. Sehingga material yang datang lebih dahulu dapat digunakan lebih awal. Gudang peralatan berfungsi sebagai tempat penyimpanan alat-
alat ringan, seperti: vibrator untuk pemadatan beton, mesin genset portable, alat-alat pengukuran, alat-alat untuk pekerjaan finishing, serta
berbagai komponen lainnya.
SUMBER DAYA DAN AKSES
Sumber Air Bersih Dan Pos Jaga

Pekerjaan ini meliputi persiapan sistem pengadaan tenaga listrik baik untuk penerangan maupun peralatan lainnya. Sistem pengadaan tenaga
listrik dapat diambil melalui listrik PLN atau pun genset yang diadakan pada area proyek. Pos jaga proyek dalam suatu pelaksanaan proyek
konstruksi. Sumber air bersih juga penting untuk menunjang.
SUMBER DAYA DAN AKSES
Pemagaran Direksi Keet dan Workshop

Lokasi kantor proyek akan dipagari keliling setinggi ± 2m, untuk lokasi proyek akan dipagari pada lokasi-lokasi tertentu sesuai kondisi lapangan.
Konstruksi menggunakan rangka dari balok kayu atau besi dengan penutup RPP (recycle plastic product) dan finishing menggunakan cat,
banner atau ditentukan lain oleh pemilik pekerjaan.
WIKA – PP – JAKON, KSO

SEQUENCE PEKERJAAN
JALAN TOL IKN SEGMEN KARANGJOANG - KKT KARIANGAU

BALIKPAPAN, KALIMANTAN TIMUR


SEQUENCE PEKERJAAN
Timbunan Biasa dari Sumber Galian

Nomor Mata Item Pekerjaan Satuan Volume


Pembayaran
3.1.(1) Galian Biasa M3 2,469,008.02
STA 14+000
(Karangjoang) 3.2.(1a) Timbunan Biasa dari Sumber M3 1,406,660.72
Galian

1
2 STA 27+400
3 4 (KKT Kariangau)
5 6

Zona 1 Zona 2 Zona 3 Zona 4 Zona 5 Zona 6

Kebutuhan Alat Pekerjaan Zona Disposal Jarak


Galian Tanah

No. Nama Alat Jumlah Zona 1 Disposal 1 1 KM

1. Excavator 12 Zona 2 Disposal 2 686 Meter

2. Dump Truck 30 Zona 3 Disposal 3 1 KM

3. Bulldozer 8 Zona 4 Disposal 4 1 KM

4. Motor Grader 5 Zona 5 Disposal 5 1 KM Dispossal Area


5. Vibratory Roller 4 Zona 6 Disposal 6 747 Meter
SEQUENCE PEKERJAAN
Beton Struktur, Fc’30 Mpa

Lokasi Direksi Keet


No. Mata Pembayaran Item Pekerjaan Satuan Volume

7.1.(4) Beton Struktur, Fc’30 Mpa M3 82.414,02


A Direksi Keet

STA 14+000
(Karangjoang)

1
Sta 15+400 A
Sta 15+900
Sta 16+175 3
2
08

5
19 8
55
4+

0
Sta +86
0 75

Sta 9+13
+80 5 730

77
2
+27

+3
17 21+ Sta +0

9+
20 5

18
a 2
Sta t

a1
Sta

1
S Sta

Sta
Sta 26+000

St
Sta 26+300
2

Zona 1 Zona 2
Zona 3 STA 27+400
(KKT Kariangau)
No Nama Alat Kebutuhan
Keterangan
1 Concrete Batching Plant 50m3/jam 3 Unit
Elevated Slab Lokasi Batching Plant
2 Truck Mixer 5 m3 14 Unit
Overpass 1 Batching Plant 2 Batching Plant
3 Batching Plant

3 Concrete Pump 8 m3 4 Unit


Simpang Susun
4 Concrete Vibrator 5,5 HP 10 Unit Jembatan
SEQUENCE PEKERJAAN
Tiang Bor Beton Dia 800 mm
No. Mata Pembayaran Item Pekerjaan Satuan Volume Lokasi Direksi Keet
7.6.(19a) Tiang Bor Beton, Diameter M1 49.280,46 A Direksi Keet
800 mm

STA 14+000
(Karangjoang)

1
Sta 15+400 A
Sta 15+900
Sta 16+175 3
2
08

5
19 8
55
4+

0
Sta +86
0 75

Sta 9+13
+80 5 730

77
2
+27

+3
17 21+ Sta +0

9+
20 5

18
a 2
Sta t

a1
Sta

1
S Sta

Sta
Sta 26+000

St
Sta 26+300
2

Zona 1 Zona 2
Zona 3 STA 27+400
(KKT Kariangau)
No Nama Alat Kebutuhan
Keterangan
1 Concrete Batching Plant 50m3/jam 3 Unit
Elevated Slab Lokasi Batching Plant
2 Truck Mixer 5 m3 14 Unit
Overpass 1 Batching Plant 2 Batching Plant
3 Batching Plant

3 Concrete Pump 8 m3 4 Unit


Simpang Susun
4 Concrete Vibrator 5,5 HP 10 Unit Jembatan
WIKA – PP – JAKON, KSO

METODE PEKERJAAN
JALAN TOL IKN SEGMEN KARANGJOANG - KKT KARIANGAU

BALIKPAPAN, KALIMANTAN TIMUR


WIKA – PP – JAKON, KSO

3.2.(1a) Timbunan Biasa dari Sumber Galian


7.1.(7a) Beton Struktur, fc’ 30 MPa
7.3.(4) Baja Tulangan Sirip BjTS 420B
7.6.(19a) Tiang Bor Beton, diameter 800mm
METODE KERJA
3.2.(1a) Timbunan Biasa dari Sumber Galian
3.2.(1a) Timbunan Biasa dari Sumber Galian
Penjelasan Umum

Uraian
Pekerjaan ini mencakup pengadaan, pengangkutan, penghamparan dan pemadatan tanah dari sumber galian yang disetujui untuk pembuatan
timbunan, untuk penimbunan kembali galian pipa atau struktur dan untuk timbunan umum yang diperlukan untuk membentuk dimensi timbunan
sesuai dengan garis, kelandaian, dan elevasi penampang melintang sesuai Gambar atau yang disyaratkan oleh Pengawas Pekerjaan.

Penggunaan Alat Berat


Peralatan yang digunakan harus dalam kondisi baik secara fungsi dan safety. Alat yang digunakan adalah: a) Excavator 80 HP; b) Dump Truck 10
ton; c) Bulldozer 100-150 HP; d) Vibratory Roller 5 ton; e) Sheep Foot 15 ton; f) Motor Grader 100 HP.

VIBRATORY ROLLER, KAP. 5 DUMP TRUCK, KAP. 10


TON TON

EXCAVATOR, KAP. 80 HP BULLDOZER, KAP. 100-150 HP SHEEP FOOT, KAP. 35 TON MOTOR GRADER, KAP. 100 HP
3.2.(1a) Timbunan Biasa dari Sumber Galian
Spesifikasi Teknis Pekerjaan

REFERENSI
URAIAN PEKERJAAN PARAMETER SYARAT MUTU
SPESIFIKASI TEKNIS
Timbunan Biasa dari Sumber Material Tanah galian memiliki nilai CBR minimal 6% 3.2.2. 2) b)
Galian Material tertahan ayakan 19 mm maksimal 10% 3.2.4. 2) a)
Nilai aktif (Indeks Plastisitas) material < 1,25 sesuai AASHTO T258-81 (2013) 3.2.2. 2) c)
Trial pemadatan dilakukan sebelum pelaksanaan pekerjaan 3.2.4. 6)
Tanah tidak mengandung bahan organik seperti jenis tanah OL, OH dan Pt dalam
3.2.2. 2) d)
sistem USCS serta tanah yang mengandung daun, rumput, akar dan sampah
Menyediakan 2 sampel masing-masing 50 kg untuk setiap jenis material, 1 disimpan 3.2.1. 5) b) i)
Pelaksanaan Kadar air tanah - 3% > kadar air optimum > + 1 % 3.2.3. 3) b)
Timbunan tidak boleh dihampar dengan tebal padat > 20 cm atau < 10 cm 3.2.1. 3) d)
Pemadatan diatas struktur minimal struktur berumur 14 hari 3.2.4. 2) d)
Hasil pengetesan Sandcone minimal 95% dari kepadatan kering maksimum untuk
Pengujian 3.2.4. 2) a)
timbunan 30 cm dibawah subgrade
Hasil pengetesan Sandcone minimal 100% dari kepadatan kering maksimum untuk
3.2.4. 2) b)
timbunan 30 cm diatas subgrade
Pengujian kepadatan harus dilakukan pada setiap lapis timbunan yang dipadatkan 3.2.4. 2) c)
Toleransi Elevasi akhir, maksimal lebih tinggi +2 cm atau lebih rendah -3 cm 3.2.1. 3) a)

Sumber : Spesifikasi Umum 2018 Untuk Pekerjaan Konstruksi Jalan dan Jembatan (Revisi 2)
3.2.(1a) Timbunan Biasa dari Sumber Galian
Diagram Alir Pekerjaan

Mulai

Approval:
- Shop Drawing
Pengajuan Request
1. Pengajuan Request Pekerjaan
- Material Approval
- Metode Pelaksanaan
Pekerjaan Untuk melakukan pengajuan request pekerjaan, perlu dilengkapi beberapa
- Volume Pekerjaan No dokumen sebagai berikut:
Cek
a. Shop Drawing
b. Material Approval
Yes
c. Metode Pelaksanaan
Persiapan Material,
Lokasi, dan Alat
d. Volume Pekerjaan

2. Persiapan Material
Persiapan Material
Pengamanan Lokasi
Persiapan Alat Material tanah timbunan perlu disiapkan, diuji, dan memenuhi kriteria sebagai
Pekerjaan
material timbunan berdasarkan ketentuan spesifikasi teknis.
No No

Pengujian Material Cek Cek 3. Persiapan Lokasi


No Yes Yes Lokasi yang akan digunakan sebagai area kerja perlu dianalisa bahayanya, serta
Pengukuran Eksisting perlu ada tindakan prefentif dengan pemasangan rambu, barikade area berbahaya
Cek Pengecekan Fungsi Alat
Tanah Asli (MC-0) dan informasi-informasi keselamatan kerja. Pengawasan keamanan lokasi kerja
Yes No No oleh tim SHE dilakukan secara kontinyu.
Pengiriman Material ke
Cek Cek
Lokasi Pekerjaan
Yes Yes
4. Pengecekan Fungsi & Keamanan Alat
Stakeout Elevasi Pengecekan
Fungsi dan keamanan alat harus dipastikan dalam keadaan baik dan aman saat
Rencana Keamanan Alat digunakan. Dilakukan pengecekan atau komisioning peralatan oleh tim SHE dan
No No mekanik, sehingga alat yang digunakan dalam kondisi baik secara fungsi dan
Cek Cek
safety.

Yes Yes

A B C
3.2.(1a) Timbunan Biasa dari Sumber Galian
Diagram Alir Pekerjaan

A B C 5. Umum
a. Lokasi pekerjaan harus dijaga tetap kering segera sebelum dan selama pekerjaan
penghamparan dan pemadatan, dan selama pelaksanaan timbunan harus memiliki lereng
Penghamparan Material melintang yang cukup untuk membantu drainase badan jalan dari setiap curahan air hujan
dan juga harus menjamin bahwa pekerjaan akhir mempunyai drainase yang baik.
No
b. Timbunan tidak boleh ditempatkan, dihampar atau dipadatkan sewaktu hujan, dan
Cek pemadatan tidak boleh dilaksanakan setelah hujan atau bilamana kadar air bahan berada
Yes diluar rentang yang disyaratkan.
Pemadatan Material
6. Penghamparan Material
No Material dibawa dari lokasi yang sudah disetujui dan memenuhi hasil pengujian. Penghamparan
Cek
material dilakukan dengan menggunakan motor grader.
Yes
7. Pemadatan Material
Penyiraman Air
(Kontrol Kadar Air)
Percobaan pemadatan material timbunan dilakukan lapis per lapis, dengan ketebalan 20 cm per
No
masing-masing lapis.

Cek 8. Penyiraman Air (Kontrol Kadar Air)


Yes Harus selalu menyediakan pasokan air yang cukup untuk pengendalian kadar air timbunan
Pemadatan Material selama operasi penghamparan dan pemadatan. Penyiraman dengan air hanya dilakukan apabila
Kembali kadar air material timbunan kurang dari yang disyaratkan.
No

Cek 9. Pemadatan Materia Kembali


Pemadatan final dilakukan hingga memenuhi nilai CBR minimum yang disyaratkan.
Yes

Selesai
3.2.(1a) Timbunan Biasa dari Sumber Galian
Pengendalian Pekerja dan Penggunaan APD

Pendataan dan Safety Induction


a. Sebelum dilakukan pekerjaan setiap pekerja wajib didata, data tersebut berguna untuk mengetahui siapa dan dari mana pekerja
tersebut.
b. Pendataan berisi data diri serta Riwayat Kesehatan.
c. Setelah dilakukan pendataan dilakukan safety induction
d. Sefety induction penting dilakukan, guna menerangkan kewajiban pekerja untuk menggunakan APD serta memberikan
inforamasi kepada pekerja tentang potensi bahaya yang dapat terjadi
e. Safety induction diharapkan membuat pekerja care dan aware terhadap diri sendiri rekan kerja dan lingkungan
3.2.(1a) Timbunan Biasa dari Sumber Galian
Pengendalian Pekerja dan Penggunaan APD

Penggunaan helm pada setiap Pelindung mata berguna Pada


pekerjaan, dimaksudkan agar pekerja pekerjaan yang berada diarea yang
bisa terhidar dari bahaya benda terjatuh panas terik atau pada area yang
serta dapat menjadi penanda bidang membahayakan mata akibat terkena
pekerjaan masing masing benda – benda kecil yang beterbangan.

Penggunaan masker juga penting Rompi dengan reflector, berfungsi


dikarenakan pekerjaan berada pada agar pekerja mudah terlihat Ketika
area yang berdebu, shingga dibutuhkan sedang bekerja pada area yang benyak
untuk mencegah potensi bahaya material atau pada malam hari.
penyakit ISPA

Penggunaan sarung tangan berfungsi Sepatu safety, berguna untuk


untuk mencegak pekerja terluka akibat mengamankan pekerja dari kejatuhan
melakukan pekerjaan pengangkatan benda berat pada bagian kaki, terjepit
benda tajam atau kasar. atau tertusuk benda tajam.
3.2.(1a) Timbunan Biasa dari Sumber Galian
Persiapan Material

Persiapan Material
a. Bahan timbunan tidak termasuk tanah yang berplastisitas tinggi.
b. Bila penggunaan tanah yang berplastisitas tinggi tidak dapat dihindarkan, bahan
tersebut harus digunakan hanya pada bagian dasar dari timbunan.
c. Tanah plastis seperti itu sama sekali tidak boleh digunakan pada 30 cm lapisan
langsung di bawah bagian dasar perkerasan atau bahu jalan atau tanah dasar bahu
jalan.
d. Tanah sangat ekspansif yang memiliki nilai aktif lebih besar dari 1,25 tidak boleh
digunakan sebagai bahan timbunan.
e. Bahan untuk timbunan biasa tidak boleh dari bahan galian tanah yang mempunyai sifat-
sifat: tanah yang mengadung organik, serta tanah yang mengandung daun-daunan,
rumput-rumputan, akar, dan sampah.

Pengujian CBR-Lab
Material timbunan jika diuji dengan SNI 1744:2012, harus memiliki nilai CBR tidak kurang
dari karakteristik daya dukung tanah dasar yang ditunjukkan dalam Gambar atau tidak
kurang dari 6% (4 hari rendaman).
3.2.(1a) Timbunan Biasa dari Sumber Galian
Pekerjaan Pengukuran

a. Pengukuran dilakukan oleh tim survey dan diawasi oleh Pengawas Pekerjaan,
pengukuran dilakukan setelah pekerjaan pembersihan dan pengupasan lahan
(stripping) selesai.
b. Pengukuran dilakukan denga menggunakan alat ukur yang disepakati oleh
pengawas dan direksi pekerjaan.
c. Alat ukur dapat berupa total station.
d. Pengukuran dilakukan untuk mendapatkan kordinat dan elevasi sehingga dapat
diolah menjadi data penampang.
e. Pengukuran dilakukan dengan jarak tidak lebih dari 25 m.
f. Data tersebut digunakan sebagai acuan pengukuran MC-0.
g. Setelah dilakukan pengukuran kemudian dilakukan staking out kordinat dan
elevasi area timbunan.
h. Staking-out dilakukan untuk memberikan tanda dan batas timbunan.
i. Staking-out dilakukan dengan pemasangan patok-patok batas timbunan sesuai
dengan Gambar.
j. Patok tersebut menjadi acuan ketinggian atau kelandaian pada saat
penimbunan.
3.2.(1a) Timbunan Biasa dari Sumber Galian
Penghamparan Material Timbunan

a. Material dihampar di atas lokasi tanah asli yang sudah dicek daya dukung tanahnya, lebih dari CBR 6%. Bila kurang dari CBR 6% maka
dilakukan pekerjaan replace tanah dasar sesuai dengan arahan dan persetujuan Pengawas Pekerjaan.
b. Tanah timbunan harus berasal dari sumber galian sesuai dengan yang disetujui oleh Pengawas Pekerjaan.

2 Loading Material
Material digali dari sumber galian
menggunakan alat excavator dan
dipindahkan menuju lokasi pekerjaan
timbunan dengan menggunakan dump truck.
3.2.(1a) Timbunan Biasa dari Sumber Galian
Penghamparan Material Timbunan

a. Setelah tanah timbunan diloading, kemudian dilakukan penghamparan material timbunan setebal 20 cm dalam keadaan gembur dengan
menggunakan motor grader, lapis demi lapis dengan tebal yang sama.
b. Proses penghamparan dilakukan dengan memperhatikan akses penimbunan sehingga tidak mengganggu mobilitas kendaraan.

3
3.2.(1a) Timbunan Biasa dari Sumber Galian
Pemadatan Material Timbunan

4
Pemadatan Material Timbunan
a. Pemadatan material timbunan dengan menggunakan alat Vibratory Roller dan
Sheep Foot.
b. Percobaan pemadatan perlu dilakukan, sesuai dengan perintah Pengawas
Pekerjaan pada lokasi rencana badan jalan.
c. Pada area lereng yang akan ditimbun atau kondisi area timbunan memiliki
kemiringan, maka perlu dilakukan pemotongan lereng sehingga proses
pemadatan dengan menggunakan alat-alat dapat optimal.

Hasil Pemadatan Material Timbunan


Percobaan pemadatan bertujuan untuk mengetahui kadar air optimum dan
mengetahui jumlah lintasan alat pemadatan sehingga kepadatan timbunan dapat
tercapai sesuai dengan spesifikasi.
3.2.(1a) Timbunan Biasa dari Sumber Galian
Penyiraman Air dan Pemadatan Kembali

Penyiraman Air (Kontrol Kadar Air)


a. Penyiraman air dilakukan sebagai bentuk control kadar air pada timbunan.
b. Bila didapati kadar air yang tidak memadai berdasarkan pengujian kadar air
optimum sesuai dengan SNI 1742:2008 maka perlu dilakukan penyiraman
pada area timbunan.

7
Pemadatan Kembali
a. Pemadatan dilakukan per lapis sehinga didapati kepadatan sesuai yang
disyaratkan yaitu 95% kepadatan kering maksimum.
b. Pengecekan kepadatan dilakukan setiap lapis timbunan dengan
menggunakan alat sand cone, pengecekan diawasi oleh konsultan pengawas
serta dibuat laporan hasil pengujian sehingga proses penimbunan dapat
dilanjutkan lapisan berikutnya.
3.2.(1a) Timbunan Biasa dari Sumber Galian
Toleransi Dimensi & Pengendalian Mutu

Toleransi Dimensi & Pengendalian Mutu


a. Elevasi akhir, garis dan formasi sesudah galian pada badan jalan tidak boleh berbeda lebih tinggi dari 2 cm atau lebih rendah 3 cm.
b. Pemotongan permukaan lereng yang telah selesai tidak boleh berbeda dari garis profil yang disyaratkan melampaui 10 cm untuk tanah dan 20
cm untuk batu di mana pemecahan batu yang berlebihan tak dapat terhindarkan.
c. Permukaan galian yang telah selesai dan terbuka terhadap aliran air permukaan harus cukup rata dan harus memiliki cukup kemiringan untuk
menjamin pengaliran air yang bebas dari permukaan itu tanpa terjadi genangan.
d. Lokasi dengan penggalian yang melebihi garis dan ketinggian yang ditunjukkan dalam Gambar, atau lokasi yang mengalami kerusakan atau
menjadi lembek, harus ditimbun kembali dengan bahan timbunan pilihan atau lapis fondasi agregat sebagaimana yang diperintahkan
Pengawas Pekerjaan.

Uji Sandcone
a. Test sand cone per lapis > 95% kepadatan kering maksimum.
b. Test sand cone top layer (dibawah top subgrade 30 cm) > 100% kepadatan
kering maksimum.
3.2.(1a) Timbunan Biasa dari Sumber Galian
Syarat K3L – CSA (Construction Safety Analysis)
3.2.(1a) Timbunan Biasa dari Sumber Galian
Syarat K3L – Ilustrasi Pengendalian Bahaya

Pengendalian Pengamanan

Inspeksi rutin dan SIO (Surat Ijin


berkala alat berat Operator)
SIA (Surat Ijin Alat)
P2H
(Pemeriksaaan
dan Pengecekan
Harian) Perambuan sesuai dengan kondisi area kerja
3.2.(1a) Timbunan Biasa dari Sumber Galian
Kapasitas Produksi & Jadwal Pelaksanaan

Kapasitas Produksi
KAPASITAS ALAT WAKTU PELAKSANAAN
NO ITEM PEKERJAAN SATUAN VOLUME JML ALAT KAPROD/BLN
NAMA ALAT KAPROD SATUAN JAM HARI BULAN
  Excavator 40.00 m3/jam 10 2,392.77 299.10
        Dump Truck 15.00 m3/jam 30 2,126.90 265.86    
      Bulldozer 80.00 m3/jam 5 2,392.77 299.10    
3.2.(2a) Timbunan Biasa dari Sumber Galian m3 1,406,660.72 10.00 95,710.62
        Vibratory Roller 100.00 m3/jam 5 1,914.21 239.28    
        Sheep Foot 100.00 m3/jam 5 1,914.21 239.28    

Jadwal Pelaksanaan
JADWAL DALAM BULAN
NO ITEM PEKERJAAN SATUAN VOLUME
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
3.2.(2a) Timbunan Biasa dari Sumber Galian M3 1,406,660.72
METODE KERJA
7.1.(4) Beton Struktur, Fc’30 Mpa
7.1.(4) Beton Struktur, Fc’30 Mpa
Penjelasan Umum
Uraian
Pekerjaan Beton Struktur, Fc’30 Mpa termasuk jenis beton dengan mutu sedang, umumnya digunakan untuk beton bertulang
seperti pelat lantai jembatan, gelagar beton bertulang, diafragma non pratekan, kereb beton pracetak, gorong-gorong beton bertulang, bangunan
bawah jembatan, perkerasan beton semen. Pekerjaan ini mencakup penyiapan tempat kerja untuk pengecoran beton, pengadaan perawatan beton,
lantai kerja dan pemeliharaan fondasi seperti pemompaan atau tindakan lain untuk mempertahankan agar fondasi tetap kering.

Penggunaan Alat Berat


Peralatan yang digunakan harus dalam kondisi baik secara fungsi dan safety. Alat yang digunakan adalah: Concrete Batching Plant, Truck Mixer,
Peralatan Tukang, Alat Slump dan silinder, Concrete Pump, Bekisting dan Talang, Concrete Vibrator, Peralatan Survey, dan Air Compressor

CONCRETE BATCHING PLANT


TRUCK MIXER PERALATAN TUKANG ALAT SLUMP DAN SILINDER

BEKISTING &
CONCRETE PUMP TALANG CONCRETE VIBRATOR ALAT SURVEY AIR COMPRESSOR
7.1.(4) Beton Struktur, Fc’30 Mpa
Bahan yang digunakan
7.1.(4) Beton Struktur, Fc’30 Mpa
Spesifikasi Teknis Pekerjaan

Referensi
Uraian Pekerjaan Parameter Syarat Mutu Spesifikasi
Teknik
Semen yang digunakan untuk pekerjaan beton harus jenis semen Portland
tipe I, II, III, IV, dan V yang memenuhi SNI 2049:2015 tentang Semen Portland
Material atau PPC (Portland Pozzolan Cement) yang memenuhi ketentuan SNI 7.1.2 (1a)
0302:2014 dapat digunakan apabila diizinkan tertulis oleh Pengawas
Pekerjaan
Seluruh beton yang digunakan dalam pekerjaan harus memenuhi kelecakan
(workability dinyatakan dengan slump), kekuatan (dinyatakan dengan kuat
tekan, strength), dan keawetan (durability, dinyatakan dengan ketahanan 7.1.3 (1a)
Pencampuran dan terhadap cuaca, abrasi, kekedapan dan kimia ) yang dibutuhkan
Penakaran sebagaimana disyaratkan
Beton harus dicampur dalam mesin yang dijalankan secara mekanis dari
Beton Struktur, Fc’30 Mpa jenis dan ukuran yang disetujui sehingga dapat menjamin distribusi yang 7.1.3 (4a)
merata dari seluruh bahan
Sebelum pengecoran beton dimulai, seluruh acuan, tulangan dan benda lain
yang akan dimasukkan ke dalam beton (seperti pipa atau selongsong) harus 7.1.4 (1e)
Pelaksanaan sudah dipasang dan diikat kuat sehingga tidak bergeser pada saat
pengecoran
Beton Tidak Boleh jatuh bebas ke dalam acuan dengan ketinggian lebih dari
7.1.4 (3h)
150 cm
Acuan yang dibuat dapat dari kayu atau baja dengan sambungan dari
Sumber : Spesifikasi Umum 2018 Untuk Pekerjaan Konstruksi
AcuanJalan dan Jembatan (Revisi 2) 7.1.4 (2b)
adukan yang kedap dan kaku untuk mempertahankan posisi yang diperlukan
selama pengecoran, pemadatan dan perawatan
7.1.(4) Beton Struktur, Fc’30 Mpa
Diagram Alir Pekerjaan QUALITY CONTROL PEKERJAAN PEMBESIAN
PELAKSANAAN PEKERJAAN :
1. Pengadukan
1) Cek job mix formula.
2) Cek material yang akan digunakan (spesifikasi, kecukupan).
3) Cek alat yang digunakan (jenis, jumlah).
4) Cek tenaga kerja (jenis, jumlah).
5) Cek lama pengadukan (spesifikasi).
2. Pengecoran
1) Cek gambar kerja dan request.
2) Cek bekisting.
3) Cek pembesian.
4) Cek tinggi jatuh bebas pengecoran.
5) Cek jalan kerja dan sarana bantu lainnya.
6) Cek celah pada sambungan bikisting.
7) Cek persiapan penggunaan APD (sepatu, helm).

PEMERIKSAAN PEKERJAAN :
3. Pengadukan
1) Cek kekentalan adukan beton (slump)
4. Pengecoran
1) Cek penggetaran (pemadatan) adukan beton.
2) Cek perubahan bentuk dan penggeseran bekisting.
3) Cek permukaan beton sesudah bekisting dibongkar.
4) Hasil pemeriksaan harus memenuhi spesifikasi.

PENGUJIAN :
5. Bila disyaratkan lakukan tes uji karakteristik beton :
 Pengujian Slump.
 Pengujian kuat tekan pada berbagai umur.
6. Jumlah pengetesan sesuai spesifikasi.
7. Hasil tes harus memenuhi spesifikasi.
7.1.(4) Beton Struktur, Fc’30 Mpa
Data Teknis Pekerjaan
Beton Struktur Fc’30 Mpa
Digunakan Pada Abutment/Pier, Kolom, Pierhead, dan pelat injak pada Struktur Jembatan, dan Pekerjaan Concrete Barrier Type A dan Type B dengan total
rencana kubikasi untuk beton struktur Fc’30 Mpa yaitu berjumlah 82,414.02 m3

Keterangan

: Pierhead Daftar Kuantitas


: Kolom/Pilar No Uraian Pekerjaan Satuan Kuantitas
: Pilecap/Abutment/Pier
: Pelat Injak 7.1.(4) Beton struktur, fc ’30 MPa m3 82,414.02
7.1.(4) Beton Struktur, Fc’30 Mpa
Data Teknis Pekerjaan

Concrete Barrier Type A


7.1.(4) Beton Struktur, Fc’30 Mpa
Data Teknis Pekerjaan

Concrete Barrier Type B


7.1.(4) Beton Struktur, Fc’30 Mpa
Pengendalian Pekerja dan Penggunaan APD

Pendataan dan Safety Induction


a. Sebelum dilakukan pekerjaan setiap pekerja wajib didata, data tersebut berguna untuk mengetahui siapa dan dari mana pekerja tersebut.
b. Pendataan berisi data diri serta Riwayat Kesehatan.
c. Setelah dilakukan pendataan dilakukan safety induction
d. Sefety induction penting dilakukan, guna menerangkan kewajiban pekerja untuk menggunakan APD serta memberikan inforamasi kepada
pekerja tentang potensi bahaya yang dapat terjadi
e. Safety induction diharapkan membuat pekerja care dan aware terhadap diri sendiri rekan kerja dan lingkungan
7.1.(4) Beton Struktur, Fc’30 Mpa
Pengendalian Pekerja dan Penggunaan APD

Penggunaan helm pada setiap Pelindung mata berguna Pada


pekerjaan, dimaksudkan agar pekerja pekerjaan yang berada diarea yang
bisa terhidar dari bahaya benda terjatuh panas terik atau pada area yang
serta dapat menjadi penanda bidang membahayakan mata akibat terkena
pekerjaan masing masing benda – benda kecil yang beterbangan.

Penggunaan masker juga penting Rompi dengan reflector, berfungsi


dikarenakan pekerjaan berada pada agar pekerja mudah terlihat Ketika
area yang berdebu, shingga dibutuhkan sedang bekerja pada area yang benyak
untuk mencegah potensi bahaya material atau pada malam hari.
penyakit ISPA

Penggunaan sarung tangan berfungsi Sepatu safety, berguna untuk


untuk mencegak pekerja terluka akibat mengamankan pekerja dari kejatuhan
melakukan pekerjaan pengangkatan benda berat pada bagian kaki, terjepit
benda tajam atau kasar. atau tertusuk benda tajam.
7.1.(4) Beton Struktur, Fc’30 Mpa
Persiapan Material Beton

Uji Kuat Tekan Beton


Kuat tekan beton yang disyaratkan untuk pekerjaan Beton Struktur adalah tidak boleh
kurang dari f’c 35 MPa.

Uji Slump Beton


a. Harus dilaksanakan pada setiap adukan beton yang dihasilkan dan dilakukan sesaat
sebelum pengecoran.
b. Campuran beton yang tidak memenuhi ketentuan kelecakan seperti yang diusulkan
tidak boleh digunakan pada pekerjaan.
c. Kelecakan (workability) dan tekstur campuran harus sedemikian rupa sehingga beton
dapat dicor pada pekerjaan tanpa membentuk rongga, celah, gelembung udara atau
gelembung air, dan sedemikian rupa sehingga pada saat pembongkaran acuan
diperoleh permukaan yang rata, halus dan padat.
7.1.(4) Beton Struktur, Fc’30 Mpa
Persiapan Material Beton

Persiapan Mixing Material Beton dan Pengiriman


a. Setelah JMF disetujui dan telah di lakukan pengujian dapat
dilanjutkan dengan proses pembuatan beton di batching plant.
b. Request pengecoran harus disetujui oleh pengawas sebelum
dilakukan pengecoran.
c. Setelah disetujui, batching plant dapat membuat beton sesuai
dengan kriteria desain dan pesanan volume dari pelaksana
dilapangan.
d. Mobilisasi material beton mnggunakan truck mixer
e. Akses material perlu diperhatikan sehingga pengiriman berjalan
dengan lancar.
BATCHING PLANT, KAP. 50
M3/JAM

WHEEL LOADER, 1.5 M3 TRUCK MIXER, KAP. 5 M3


7.1.(4) Beton Struktur, Fc’30 Mpa
Tahapan Pekerjaan Dari Awal Sampai Akhir Secara Garis Besar

BETON STRUKTUR FC’ 30 MPA :


a. Penyiapan pengecekan lahan atau tempat untuk
pengecoran (bekisting)

b. Pengadaan beton ready mix sesuai spesifikasi


dan volume

c. Pengecekan Slump tes dan pengambilan sampel


untuk pengujian kuat tekan beton

d. Pengecoran

e. Pemadatan menggunakan vibrator concrete

f. Pemeliharaan beton

g. Pemeriksaan kuat tekan beton


7.1.(4) Beton Struktur, Fc’30 Mpa
Pengecekan Slump Test dan Pengambilan Sampel Untuk Pengujian Kuat Tekan
Beton

1. Slump beton diperlukan untuk memperoleh masa homogen tanpa penggetar.

2. Penggunaan vibrator tidak diperkenankan.

3. Untuk memungkinkan slump besar tersebut harus digunakan kadar semen 400
kg/m3 beton dan harus memenuhi syarat kuat tekan minimal 300 kg/cm2

4. Pengujian terhadap beton dilakukan pada material beton segar bisa berbentuk
kubus atau silinder yang mewakili campuran beton. Beton merupakan batu
buatan yang dibuat dengan mencampurkan beberapa bahan pilihan yakni
agregat halus, agregat kasar dan semen yang diaduk dan dibentuk menjadi
struktur untuk bangunan.
7.1.(4) Beton Struktur, Fc’30 Mpa
1. Pekerjaan Pilecap
FLOW CHART PEKERJAAN PILE CAP

MULAI A
PENGUKURAN Install Pembesian
Dimensi & Elevasi
Pile Cap
Perbaikan dan
penambahan
Galian Pile cap tulangan bila perlu

Cek Pembesian
Gali lagi sampai
Tidak
level rencana
Ya

Cek Kedalaman
Cor Pile Cap
Tidak Galian

Ya
Cut off Pile di atas Galian pembongkaran
Pekerjaan Uji Beban PDA Test timbunan area kerja Pile Cap
Galian

Pemasangan Multyplek
Ekspose untuk Pembongkaran Formwork
Formwork Pile Cap

A SELESAI
7.1.(4) Beton Struktur, Fc’30 Mpa
Pekerjaan Pilecap

TAHAPAN PELAKSANAAN PEKERJAAN PILE CAP


SUMBER DAYA PER GROUP
PENGUKURAN TENAGA KERJA ALAT MATERIAL
 Shop drawing.           
 Penentuan titik-titik koordinat dan dimensi pile cap. # MANDOR BESI 1. EXCAVATOR # BESI BETON
 Pemasangan bowplank. # MANDOR COR 2. DUMP TRUK # BETON Fc’30 Mpa
# MANDOR GALIAN TANAH # MULTIPLEKS
GALIAN PILE CAP EKSPOSE
 Galian pile cap menggunakan excavator mini dibantu dump truck # PEKERJA COR 3. MESIN LAS + GENSET 1 UNIT
untuk mobilisasi buangan tanah galian pile cap. KAP.ALAT : 125 & 90 KVA
 Perapihan galian dilakukan pekerja galian menggunakan peralatan
tangan. # PEKERJA GALIAN TANAH 4. RAMBU – RAMBU
 Pembobokan tiang pancang.
# TUKANG BESI
BEKISTING
 Pemadatan lapisan tanah dasar. # TUKANG KAYU
 Pemasangan multipleks ekspose sebagai formwork pile cap.
Jumlah group disesuaikan dengan volume pekerjaan & waktu pelaksanaan
BESI TULANGAN
 Pemasangan besi tulangan.
 Tulangan utama menggunakan Besi
 Pemasangan besi tulangan simultan dengan pemasangan bekisting.

PENGECORAN
 Pengecoran menggunakan ready mix
 Pemadatan menggunakan electrik vibrator.
 Pengecoran menggunakan beton
7.1.(4) Beton Struktur, Fc’30 Mpa
Pekerjaan Pilecap

ILUSTRASI PEKERJAAN PILECAP

1 3
2

4 5
7.1.(4) Beton Struktur, Fc’30 Mpa
Pekerjaan Pilecap
1 2

1. Setelah digali dan dibersihkan dan dipadatkan kemudian dilakukan timbunan pasir dengan ketebalan sesuai drawing.
2. Selanjutnya dilanjutkan pekerjaan lantai kerja sesuai dengan drawing yang telah disetujui

3 Estimasi Pekerjaan Galian


Galian : ±150 m3
Kapasitas : 50 m3/jam
Lama : 1 hari

Bekisting :
3. Pembuatan bekisting pile cap dilakukan dengan tenaga manusia menggunakan material phenolfilm diperkuat dengan perancah/
scaffolding
7.1.(4) Beton Struktur, Fc’30 Mpa
Pekerjaan Pilecap

4 Proses Pouring Pile Cap :


4. Pembesian selesai dipasang segera dilakukan
pemeriksaan atau cek lapangan, setelah disetujui
maka dapat segera didatangkan beton dari Batching
Plant
Pengecoran dilakukan dengan alat concrete pump
dan pemadatan menggunakan concrete vibrator
dibantu tenaga manusia

5. Proses curing beton menggunakan karung goni


5 basah dan penyemprotan curing compound

Estimasi Pengecoran
Volume pengecoran : ±150 m3
Kapasitas : 30 m3/jam
Lama pekerjaan : 1 hari
7.1.(4) Beton Struktur, Fc’30 Mpa
2. Pekerjaan Kolom
FLOWCHART PEKERJAAN KOLOM

Pierhead

Kolom Stage 2
2.00 m

Kolom Stage 1
3.00 m

Pilecap
7.1.(4) Beton Struktur, Fc’30 Mpa
Pekerjaan Kolom
FLOWCHART PEKERJAAN KOLOM
7.1.(4) Beton Struktur, Fc’30 Mpa
Pekerjaan Kolom

INSTRUKSI KERJA PEKERJAAN KOLOM


1. Pembesian
1. Pembuatan beton decking dan pemotongan besi
sesuai dengan daftar rencana SUMBER DAYA
2. Pelaksanaan pembesian TENAGA KERJA ALAT MATERIAL
           
2. Formwork
# MANDOR BESI 1. CRANE # BESI BETON
3. Marking posisi formwork # MANDOR COR 2. CONCRETE PUMP # BETON READY MIX
4. Pemasangan formwork
# MANDOR 3. VIBRATOR # CURING
3. Pengecoran COMPOUND
5. Pemeriksaan posisi dan kekuatan formwork   FORM WORK 4. ALAT BANTU # PIPA PVC
6. Pemasangan talang cor # PEKERJA COR  
7. Peralatan : # TUKANG BESI    
# TUKANG FORM    
a. Internal Vibrator
WORK :
b. Peralatan Lab. (cetakan benda uji dan slump
     
test)            
8. Pengecoran, perataan dan finishing
9. Perawatan beton
4. Perapihan
10.Pelepasan formwork
7.1.(4) Beton Struktur, Fc’30 Mpa
Pekerjaan Kolom
PEKERJAAN PEMBESIAN, BEKISTING & PENGECORAN

KETERANGAN SKETSA :
1. PEKERJAAN PEMBESIAN KOLOM PIER TAHAP 1
2. PEMASANGAN BEKISTING KOLOM PIER TAHAP
1
3. PENGECORAN BETON KOLOM PIER TAHAP 1
7.1.(4) Beton Struktur, Fc’30 Mpa
Pekerjaan Kolom

PEKERJAAN PEMBESIAN, BEKISTING & PENGECORAN

KETERANGAN SKETSA :
4. PEKERJAAN PEMBONGKARAN BEKISTING KOLOM PIER TAHAP 1 DILANJUT PEMBESIAN KOLOM TAHAP 2
5. PEMASANGAN BEKISTING KOLOM PIER TAHAP 2
6. PENGECORAN BETON KOLOM PIER TAHAP 2
7.1.(4) Beton Struktur, Fc’30 Mpa
Pekerjaan Kolom

PEKERJAAN BEKISTING & PENGECORAN

1. Pemasangan support bottom formwork untuk bekisting pier head


1. Pier kolom tahap 1 selesai di cor, bekisting 2. Besi support pity bar ditembuskan sampai ujung
dilepas 3. Besi pity bar dengan dia. 52 cm
2. Bekisting pier kolom tahap 2 mulai dipasang
7.1.(4) Beton Struktur, Fc’30 Mpa
3. Pekerjaan
Pierhead
FLOW CHART PEKERJAAN PIER HEAD

MULAI

Install pembesian
PENGUKURAN
Dimensi & Elevasi
PIER HEAD Perbaiki posisi dan
jumlah pembesian

 Data Ukur Pasang Shoring


 Shop Drawing Cek
Tidak
Ya
Install Form Work
Cor Beton Pier Head

Perbaiki elevasi dan


super elevasi Curing

Tidak Bongkar Formwork


Ya
Cek Posisi &
Elevasi

SELESAI
7.1.(4) Beton Struktur, Fc’30 Mpa
Pekerjaan Pierhead

INSTRUKSI KERJA PEKERJAAN PIERHEAD


1. Pembesian
1. Pembuatan beton decking dan pemotongan besi
sesuai dengan daftar rencana SUMBER DAYA
2. Pelaksanaan pembesian TENAGA KERJA ALAT MATERIAL
           
2. Formwork # MANDOR BESI 1. CRANE # BESI BETON
3. Marking posisi formwork # MANDOR COR 2. CONCRETE PUMP # BETON READY MIX
4. Pemasangan formwork menggunakan shoring
# MANDOR 3. VIBRATOR # CURING COMPOUND
3. Pengecoran   FORM WORK 4. ALAT BANTU # PIPA PVC
5. Pemeriksaan posisi dan kekuatan formwork # PEKERJA COR  
# TUKANG BESI    
6. Pemasangan talang cor
# TUKANG FORM WORK :    
7. Peralatan :      
a. Internal Vibrator            
b. Peralatan Lab. (cetakan benda uji dan slump
test)
8. Pengecoran, perataan dan finishing
9. Perawatan beton
4. Perapihan
10.Pelepasan formwork dan shorring
7.1.(4) Beton Struktur, Fc’30 Mpa
Pembesian Pierhead

Fabrikasi Pembesian
Fabrikasi Pembesian dilaksanakan dengan
memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
1. Jenis besi utama dan Sengkang

2. Diameter besi utama dan Sengkang

3. Jumlah tulangan utama

4. Jarak Sengkang

5. Overlap/Panjang penyaluran antar tulangan harus


sesuai spesifikasi
7.1.(4) Beton Struktur, Fc’30 Mpa
Pembesian Pierhead

Fabrikasi Pembesian
Penyetelan Pembesian harus memperhatikan hal-hal
sebagai berikut :
1. Jenis dan jumlah tulangan

2. Jarak tulangan sesuai gambar pelaksanaan

3. Panjang penyaluran dan pengangkuran harus


sesuai dengan persyaratan

4. Overlapping tulangan harus dipasang dengan


benar

5. Ikatan antar tulangan harus kuat

6. Jarak antar lapisan tulangan harus benar dan kuat


(tidak melendut)
7.1.(4) Beton Struktur, Fc’30 Mpa
Pembesian Pierhead

Pemasangan Angkur
Yang perlu diperhatikan dalam pemasangan angkur adalah
:
1. Data Koordinat
2. Data Elevasi
7.1.(4) Beton Struktur, Fc’30 Mpa
Bekisting Pierhead

Pemasangan Komponen Bekisting Pierhead

1 2

Pemasangan Table PD 8 Pemasangan Bottom Form PD 8

3 4

Pemasangan Side Form Pemasangan Side Form, Perancah, dan Perkuatan


7.1.(4) Beton Struktur, Fc’30 Mpa
Pengecoran Pierhead

Pengecoran
Pengecoran Pierhead dilakukan dengan 2 tahap
7.1.(4) Beton Struktur, Fc’30 Mpa
Pengecoran Pierhead

Pemadatan dan Curing


Pemadatan beton pada kolom menggunakan vibrator internal.
Vibrator internal (5 Unit) digunakan setiap beton selesai
dituang
Menggunakan Concrete Pump.

Curing dilakukan dengan cara :


1. Menyemprotkan dengan menggunakan Curing Compound
pada permukaan beton

2. Dibungkus menggunakan plastic wrap/geotekstil/terpal


7.1.(4) Beton Struktur, Fc’30 Mpa
4. Concrete barrier

Concrete barrier di kerjakan dengan urutan sebagai berikut :


1. Pembesian
Yang di kerjakan setelah pembesian slab bridge selesai, lalu
dilanjutkan dengan pembesian Concrete barrier dengan cara
menyambung overlapping besi slab bridge ke besi Concrete
barrier .

2. Bekisting
Bekisting dari Concrete barrier ini terbuat dari plat besi agar
Pemasangan bekisting concrete barrier
bisa di pakai lebih lama daripada menggunakan kayu atau
triplek.

3. Pengecoran
Pengecoran Concrete barrier di lakukan tidak bersamaan
dengan pengecoran Slab bridge karena pengecoran ini tidak
menggunakan concrete pump melainkan langsung di tuang
dari mixernya.

Hasil pengecoran concrete barrier


7.1.(4) Beton Struktur, Fc’30 Mpa
Syarat K3L – CSA (Construction Safety Analysis)
7.1.(4) Beton Struktur, Fc’30 Mpa
Syarat K3L – Ilustrasi Pengendalian Bahaya

Perambuan Lokasi Pekerjaan

Inspeksi Perancah
Inspeksi Perancah Pemasangan
dan kelengkapannya Scafftag

Pengendalian Alat Berat dan Operator Pengendalian Pekerja & Penggunaan APD
Inspeksi rutin dan Pemberian HSE Induction kepada pekerja dan
SIO (Surat Ijin
berkala alat berat memastikan pekerja memahami pekerjaan yang
Operator)
dilakukan
SIA (Surat Ijin Alat)
P2H
(Pemeriksaaan
dan Pengecekan
Harian)
7.1.(4) Beton Struktur, Fc’30 Mpa
Kapasitas Produksi & Jadwal Pelaksanaan

Kapasitas Produksi
KAPASITAS ALAT WAKTU PELAKSANAAN
NO ITEM PEKERJAAN SATUAN VOLUME JUMLAH ALAT KAPROD/BLN
NAMA ALAT KAPROD SATUAN JAM HARI BULAN
Concrete Batching Plant 50 m3/jam 3 549.43 68.68
7.1.(4) Beton struktur, fc '30 MPa M3 82,414.02 10 8,241.40
Truck Mixer (Agitator) 5 m3 14 1,177.34 147.17

Jadwal Pelaksanaan
JADWAL DALAM BULAN
NO ITEM PEKERJAAN SATUAN VOLUME
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
7.1.(4) Beton Struktur, Fc'30 Mpa M3 82,414.02
METODE KERJA
7.3.(4) Baja Tulangan Sirip BJTS 420B
7.3.(4) Baja Tulangan Sirip BJTS 420 B
Penjelasan Umum

Baja Tulangan Beton Sirip


Adalah baja tulangan beton dengan bentuk khusus
Yang permukaannya memiliki sirip melintang dan
Memanjang yang dimaksudkan untuk meningkatkan
Daya lekat guna menahan Gerakan membujur dari
Batang secara relative terhadap beton, disingkat BjTS.
Kelas baja tulangan yang digunakan pada proyek ini
Yaitu Baja Tulangan Sirip BjTS 420B

Daftar Kuantitas
No Uraian Pekerjaan Satuan Kuantitas
7.3.(4) Baja Tulangan Sirip BJTS 420B Kg 17,663,465.60
7.3.(4) Baja Tulangan Sirip BJTS 420 B
Spesifikasi Teknis Pekerjaan

No Spesifikasi Teknis
1 Baja tulangan harus terbebas dari kotoran, minyak, cat, gemuk, dan karat yang akan mengganggu kelekatan baja dengan
beton

2 Baja tulangan disimpan dan diberi alas agar terhindar dari sentuhan langsung dengan tanah dan ditutup dengan
menggunakan terpal agar terhindar dari sengatan matahari dan hujan, hal ini mengurangi resiko terjadinya karatan hingga
mengakibatkan korosi

3 Jika terdapat deformasi pada baja tulangan maka harus dipisahkan dan diperiksa terlebih dahulu oleh pengawas apakah
material baja tersebut bisa diterima atau di tolak

4 Bilamana terjadi kesalahan dalam pembengkokan baja tulangan, batang tulangan tidak boleh dibengkokkan kembali atau
diluruskan tanpa persetujuan pengawas pekerjaan karna sedemikian akan merusak atau melemahkan bahan material baja
tulangan

5 Panjang batang, ketebalan dan bengkokan yang melebihi toleransi pembuatan yang disyaratkan dalam SNI 03-6816-2002.

6 Batang baja tulangan dengan penampang yang mengecil karena karat yang berlebihan maka tidak di ijinkan untuk
digunakan
7.3.(4) Baja Tulangan Sirip BJTS 420 B
Spesifikasi Teknis Pekerjaan
7.3.(4) Baja Tulangan Sirip BJTS 420 B
Diagram Alir Pekerjaan
FLOW CHART
Start
PEKERJAAN PEMBESIAN
QUALITY CONTROL PEKERJAAN PEMBESIAN
PELAKSANAAN PEKERJAAN :
Persiapan
Pekerjaan 1. Cek gambar kerja dan request.
pembesian
2. Cek daftar potong dan daftar bengkok.
Pengajuan
3. Cek material yang akan digunakan (spesifikasi).
Pengajuan Shop
drawing pekerjaan
Sample/Contoh
besi yang akan
4. Cek alat yang digunakan (jenis, jumlah).
pembesian
dipakai 5. Cek tenaga kerja (jenis, jumlah).
No No
6. Cek persiapan penggunaan APD (sarung tangan, sepatu, helm).
Aproval
Gambar
Aproval
material
7. Cek diameter besi yang digunakan.
Yes 8. Cek panjang sambungan.
Pembuatan Bar
bending Chart dan
bar Bending
Schedule
Yes
PEMERIKSAAN PEKERJAAN :
9. Cek pengikatan antara besi.
Pemesanan dan
Pengadaan 10.Cek Jarak tulangan.
material besi
11.Hasil pemeriksaan harus memenuhi spesifikasi dan gambar
Penumpukan
Sementara kerja.
Fabrikasi
Pembesian di
Workshop PENGUJIAN :
Pemasangan
12.Bila disyaratkan lakukan test kuat tarik besi.
Pembesian
Dilokasi pekerjaan
13.Jumlah pengetesan sesuai spesifikasi.
No
14.Hasil tes harus memenuhi spesifikasi.
Check

Yes

Finish
7.3.(4) Baja Tulangan Sirip BJTS 420 B
Peralatan Yang Digunakan
7.3.(4) Baja Tulangan Sirip BJTS 420 B
Material
7.3.(4) Baja Tulangan Sirip BJTS 420 B
Pengendalian Pekerja dan Penggunaan APD

Pendataan dan Safety Induction


a. Sebelum dilakukan pekerjaan setiap pekerja wajib didata, data tersebut berguna untuk mengetahui siapa dan dari mana pekerja
tersebut.
b. Pendataan berisi data diri serta Riwayat Kesehatan.
c. Setelah dilakukan pendataan dilakukan safety induction
d. Sefety induction penting dilakukan, guna menerangkan kewajiban pekerja untuk menggunakan APD serta memberikan
inforamasi kepada pekerja tentang potensi bahaya yang dapat terjadi
e. Safety induction diharapkan membuat pekerja care dan aware terhadap diri sendiri rekan kerja dan lingkungan
7.3.(4) Baja Tulangan Sirip BJTS 420 B
Pengendalian Pekerja dan Penggunaan APD

Penggunaan helm pada setiap Pelindung mata berguna Pada


pekerjaan, dimaksudkan agar pekerja pekerjaan yang berada diarea yang
bisa terhidar dari bahaya benda terjatuh panas terik atau pada area yang
serta dapat menjadi penanda bidang membahayakan mata akibat terkena
pekerjaan masing masing benda – benda kecil yang beterbangan.

Penggunaan masker juga penting Rompi dengan reflector, berfungsi


dikarenakan pekerjaan berada pada agar pekerja mudah terlihat Ketika
area yang berdebu, shingga dibutuhkan sedang bekerja pada area yang benyak
untuk mencegah potensi bahaya material atau pada malam hari.
penyakit ISPA

Penggunaan sarung tangan berfungsi Sepatu safety, berguna untuk


untuk mencegak pekerja terluka akibat mengamankan pekerja dari kejatuhan
melakukan pekerjaan pengangkatan benda berat pada bagian kaki, terjepit
benda tajam atau kasar. atau tertusuk benda tajam.
7.3.(4) Baja Tulangan Sirip BJTS 420 B
Metode Pelaksanaan Konstruksi

Pembuatan Material Baja Material Baja Dikelompokkan Material baja diukur diameter
Tulangan di Pabrik Besi sesuai mutu dan diameter. menggunakan jangka sorong.
Sebelum pendatangan dilakukan Hasil pengukuran harus sesuai
pengambilan sampel secara acak dengan nilai toleransi yang
untuk dilakukan pengujian diisyaratkan
7.3.(4) Baja Tulangan Sirip BJTS 420 B
Metode Pelaksanaan Konstruksi
7.3.(4) Baja Tulangan Sirip BJTS 420 B
Metode Pelaksanaan Konstruksi

Material dipotong dan dibentuk sesuai Baja tulangan yang telah dipotong Baja yang telah selesai difabrikasi,
dengan gambar kerja yang telah dikelompokkan berdasarkan lokasi diangkut menggunakan Flat bed
disetujui oleh pengawas pekerjaan penggunaan konstruksinya. Penempatan truck ke lokasi rencana
dibatasi oleh kayu antara tanah dengan baja pemasangan tulangan baja
dan antara baja dengan baja
7.3.(4) Baja Tulangan Sirip BJTS 420 B
Metode Pelaksanaan Konstruksi
7.3.(4) Baja Tulangan Sirip BJTS 420 B
Metode Pelaksanaan Konstruksi
7.3.(4) Baja Tulangan Sirip BJTS 420 B
Metode Pelaksanaan Konstruksi
7.3.(4) Baja Tulangan Sirip BJTS 420 B
Syarat K3L – CSA (Construction Safety Analysis)
7.3.(4) Baja Tulangan Sirip BJTS 420 B
Syarat K3L – Ilustrasi Pengendalian Bahaya

Pengendalian Pekerja & Penggunaan APD


Pemberian HSE Induction kepada pekerja dan
memastikan pekerja memahami pekerjaan yang
dilakukan

Inspeksi Perancah
Inspeksi Perancah Pemasangan
dan kelengkapannya Scafftag

Perambuan Lokasi Pekerjaan


7.3.(4) Baja Tulangan Sirip BJTS 420 B
Kapasitas Produksi & Jadwal Pelaksanaan
Kapasitas Produksi
KAPASITAS ALAT WAKTU PELAKSANAAN
NO ITEM PEKERJAAN SATUAN VOLUME JUMLAH ALAT KAPROD/BLN
NAMA ALAT KAPROD SATUAN JAM HARI BULAN
7.1.(7a) Beton struktur, fc '20 MPa M3 14,423.82 Concrete Batching Plant 50 m3/jam 1 95.70 11.96
4,785.00
        Truck Mixer (Agitator) 5 m3/jam 14 68.36 8.54 3
        Concrete Vibrator 5.5 m3/jam 5 68.36 8.54  
                       
7.1.(5a) Beton struktur, fc '30 MPa M3 82,414.02 Concrete Batching Plant 50 m3/jam 3 557.84 69.73
10 13,945.88
        Truck Mixer (Agitator) 5 m3/jam 14 1,195.36 149.42
                       
Tiang Bor Beton, diameter Concrete Batching Plant 50 m3/jam 3 156.08 19.51
7.6.(19a) 800 mm M' 36,960.00 3 23,300.00
Truck Mixer (Agitator) 5 m3/jam 14 334.45 41.81
                       
Tiang Bor Beton, diameter Concrete Batching Plant 50 m3/jam 3 92.64 11.58
7.6.(19b) M' 22,634.00 27,660.00
1000 mm Truck Mixer (Agitator) 5 m3/jam 14 198.52 24.81
3
        Bar Bender 32   2      
        Bar Cutter 32   2      
                       
Beton Pratekan untuk Concrete Batching Plant 50 m3/jam 3 8.93 1.12
7.2.(10) Diafragma fc' 45 MPa M3 1,762.98 2 1,339.56
termasuk pekerjaan pasca-
tarik (posttension) Truck Mixer (Agitator) 5 m3/jam 14 19.14 2.39
                Total 21  

Jadwal Pelaksanaan

JADWAL DALAM BULAN


NO ITEM PEKERJAAN SATUAN VOLUME
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
7.3.(4) Baja Tulangan Sirip BjTS 420B Kg 15,329,316.87                                            
METODE KERJA
7.6.(19a) Tiang Bor Beton Diameter 800 mm
7.6(19a) Tiang Bor Beton Dia. 800 mm
Penjelasan Umum
Uraian Penggunaan Alat Berat
Pekerjaan ini mencakup penyediaan dan Peralatan yang digunakan harus dalam kondisi baik secara fungsi dan safety. Alat yang
penempatan fondasi tiang bor cor ditempat, dan digunakan adalah: a) Concrete Batching Plant, kap. 50 m3/jam; b) Truck Mixer, kap. 5 m3;
penetrasi atau kedalamannya sedapat mungkin c) Crane on Track, kap. 35 ton; d) Borepile Machine, kap. 150 HP; e) Excavator, kap. 80
mendekati gambar, atau sebagaimana yang HP;
diperintahkan oleh Pengawas Pekerjaan. f) Dump Truck, kap. 10 Ton; g) Bar Bender Dia 32 mm; h) Bar Cutter Dia 32 mm

BAR CUTTER DIA 32 MM


TRUCK MIXER, KAP. 5 M3 BAR BENDER DIA 32 MM

BATCHING PLANT, KAP. 50 EXCAVATOR, KAP. 80 CRANE, KAP. 35


DUMP TRUCK, KAP. 10 TON BOREPILE, KAP. 150 HP
M3/JAM HP TON
7.6(19a) Tiang Bor Beton Dia. 800 mm
Spesifikasi Teknis Pekerjaan

REFERENSI
URAIAN PEKERJAAN PARAMETER SYARAT MUTU
SPESIFIKASI TEKNIS
Tiang Bor Beton Diameter Material Beton f'c 30 MPa 7.5.3. 1) b)
800 mm (cor ditempat) Tulangan BjTS 420B 7.3.1. 5) b)
Kuat leleh baja tulangan minimal 420 MPa dan maksimal 545 MPa 7.3.2. 1) a)
Kuat tarik baja tulangan minimal 525 MPa 7.3.2. 1) a)
Lubang bor Bersih dari matrial lepas, lumpur dan air bekas pengeboran
Kelurusan tiang beton cor tidak boleh melampaui 0,01 panjang tiang dalam segala 7.5.1. 4) b)
Toleransi garis tengah dengan ketelitian -0% sampai +5% dari diameter nominal 7.5.1. 4) a)
Pergeseran lateral kepala tiang tidak boleh > 50 mm dalam segala arah 7.5.1. 4) c)
Kemiringan lubang bor tidak boleh melebihi 0,0025 total panjang tiang ke segala arah 7.5.3. 1) d)
Pengambilan sampel beton dilakukan per titik pengecoran tiang borpile dan dilakukan
Pengujian
pengujian kuat tekan pada 7 dan 28 hari
Tiang uji pembebanan statis dengan pembebanan maksimum 150% dari beban 7.6.1. 3)
Tiang uji pembabanan dinamis menggunakan hammer dengan berat 1% dari daya
7.6.1. 4)
dukung yang diharapkan
Pengujian non-destruktif dilakukan dengan pemantauan pengukuran lubang bor
7.5.5. 1) d)
dengan ultrasonik sebelum baja tulangan dipasang, dan dengan Pile Integrity Test
Sumber : Spesifikasi Umum 2018 Untuk Pekerjaan Konstruksi Jalan dan Jembatan (Revisi 2)
7.6(19a) Tiang Bor Beton Dia. 800 mm
Diagram Alir Pekerjaan

Mulai

Approval:
- Shop Drawing Pengajuan Request
- Material Approval
- Metode Pelaksanaan
Pekerjaan
1. Pengajuan Request Pekerjaan
No
Untuk melakukan pengajuan request pekerjaan, perlu dilengkapi beberapa
Cek dokumen sebagai berikut:
Yes a. Shop Drawing
Persiapan Material, b. Material Approval
Lokasi, dan Alat
c. Metode Pelaksanaan

Persiapan Material Persiapan Lokasi Persiapan Peralatan 2. Persiapan Material


Material beton dan besi tulangan perlu disiapkan, diolah, dirakit, disimpan, dan
diuji berdasarkan ketentuan spesifikasi teknis. Dan beton dari batching plant juga
Pengalihan Arus
Persiapan Batching Plant Pabrikasi Besi Tulangan
Lalu Lintas
Pengecekan Fungsi Alat harus disiapkan,sehingga dalam pekerjaan tidak terkendala saat pemesanan dan
No hasil sesuai jika diuji.
Pemesanan Beton Cek Jumlah dan Jarak Persiapan Jalan Akses
Cek
Ready Mix Besi Tulangan Kerja
3. Persiapan Lokasi
No Yes
Lokasi yang akan digunakan sebagai area kerja perlu dianalisa bahayanya, serta
Pengecekan Keamanan
Pengujian Beton Cek Pekerjaan Platform Kerja
Alat perlu ada tindakan prefentif dengan pemasangan rambu, barikade area berbahaya
No Yes No No dan informasi-informasi keselamatan kerja. Pembuatan jalan akses dan platform
Cek
Penyimpanan Besi
Cek Cek juga diperlukan agar alat berat dapat berdiri dengan stabil. Pengawasan
Tulangan di Stock Yard
Yes Yes
keamanan lokasi kerja oleh tim SHE dilakukan secara kontinyu.
Pengiriman Beton Ready Pengiriman Besi Pengawasan
Yes
Mix ke Lokasi Pekerjaan Tulangan ke Lokasi Keamanan Lokasi (SHE) 4. Pengecekan Fungsi & Keamanan Alat
Fungsi dan keamanan alat harus dipastikan dalam keadaan baik dan aman saat
A B C D digunakan. Dilakukan pengecekan atau komisioning peralatan oleh tim SHE dan
mekanik, sehingga alat yang digunakan dalam kondisi baik secara fungsi dan
safety.
7.6(19a) Tiang Bor Beton Dia. 800 mm
Diagram Alir Pekerjaan

C D A B E
5. Setting Alat Boredpile
Boredpile machine harus dapat berdiri tegak dan stabil di sekita area lokasi kerja, penambahan
Pembersihan Dasar
Setting Alat Boredpile Lubang Bor plat baja setebal 1 cm diperlukan untuk memperkuat timbunan tanah platform.
No

Cek
6. Penentuan Titik Bor
Penentuan Titik Bor Penentuan titik dilakukan oleh tim surveyor untuk mendapatkan posisi titik bor sesuai Gambar.
No Yes

Pemasangan Besi 7. Pengeboran Awal & Pemasangan Casing Temporary


Cek
Tulangan Pengeboran awal dilakukan hingga kedalaman yang dapat dijangkau oleh casing temporary pipa
Yes No baja, sekitar 3 meter. Kemudian casing temporary dipasangan hingga kedalaman tersebut.
Pengeboran ± 10 m Cek

Yes
8. Pengeboran Hingga Kedalaman Rencana
Pemasangan Casing Pemasangan Corong &
Pengeboran dilanjutkan hingga kedalaman rencana dan kemudian dilakukan pengecekan
Baja Sementara Pipa Tremi kedalaman.

Pengeboran Hingga
Pengecoran Beton
9. Pembersihan Dasar Bor
Kedalaman Rencana
Ready Mix Lubang bor yang sudah sesuai kedalaman rencana, kemudian dibersihkan dari sisa material.
No

Cek Pencabutan Corong & 10. Pemasangan Besi Tulangan


Pipa Tremi
Yes Besi tulangan yang sudah dirakit kemudian dipasang ke dalam lubang bor.
Penyambungan Casing
Baja Sementara Pencabutan Casing Baja 11. Pengecoran
Pengecoran dilakukan dengan metode tremi dengan pipa dan corong tremi dipasang terlebih
E dahulu, kemudian beton ready mix dituang ke dalam lubang bor sesuai prosedur.
Selesai

12. Pencabutan Casing Temporary


Beberapa saat setelah proses pengecoran selesai, casing temporary pipa baja kemudian dicabut
perlahan.
7.6(19a) Tiang Bor Beton Dia. 800 mm
Pengendalian Pekerja dan Penggunaan APD

Pendataan dan Safety Induction


a. Sebelum dilakukan pekerjaan setiap pekerja wajib didata, data tersebut berguna untuk mengetahui siapa dan dari mana pekerja
tersebut.
b. Pendataan berisi data diri serta Riwayat Kesehatan.
c. Setelah dilakukan pendataan dilakukan safety induction
d. Sefety induction penting dilakukan, guna menerangkan kewajiban pekerja untuk menggunakan APD serta memberikan inforamasi
kepada pekerja tentang potensi bahaya yang dapat terjadi
e. Safety induction diharapkan membuat pekerja care dan aware terhadap diri sendiri rekan kerja dan lingkungan
7.6(19a) Tiang Bor Beton Dia. 800 mm
Pengendalian Pekerja dan Penggunaan APD

Penggunaan Helm pada setiap Pelindung mata berguna untuk


pekerjaan, dimaksudkan agar pekerja melindungi mata dari percikan api las
bisa terhidar dari bahaya benda terjatuh serta cahaya las, pada pekerjaan ini
serta dapat menjadi penanda bidang terdapat pekerjaan pengelasan dan
pekerjaan masing masing penyambungan besi sehingga
berbahaya bagi mata pekerja

Penggunaan Safety full body harnest, Penggunaan Sarung tangan berfungsi


sangat penting terlebih pada area kerja untuk mencegak pekerja terluka akibat
dengan ketinggian, pada pekerjaan bore melakukan pekerjaan pengangkatan
pile terkadang perlu dilakukan perbaika benda tajam atau kasar.
seling pada crane.

Wearpack dengan reflector, berfungsi Sepatu safety, berguna untuk


agar pekerja mudah terlihat and dikenali mengamankan pekerja dari kejatuhan
ketika sedang bekerja pada area yang benda berat pada bagian kaki, terjepit
benyak material atau pada malam hari. atau tertusuk benda tajam.
Serta melindungi seluruh tubuh dari
potensi bahaya dan kotoran
7.6(19a) Tiang Bor Beton Dia. 800 mm
Persiapan Material Beton

Uji Kuat Tekan Beton


Kuat tekan beton yang disyaratkan untuk pekerjaan tiang bor cor di tempat adalah tidak
boleh kurang dari f’c 30 MPa.

Uji Slump Beton


a. Harus dilaksanakan pada setiap adukan beton yang dihasilkan dan dilakukan sesaat
sebelum pengecoran.
b. Campuran beton yang tidak memenuhi ketentuan kelecakan seperti yang diusulkan
tidak boleh digunakan pada pekerjaan.
c. Kelecakan (workability) dan tekstur campuran harus sedemikian rupa sehingga beton
dapat dicor pada pekerjaan tanpa membentuk rongga, celah, gelembung udara atau
gelembung air, dan sedemikian rupa sehingga pada saat pembongkaran acuan
diperoleh permukaan yang rata, halus dan padat.
7.6(19a) Tiang Bor Beton Dia. 800 mm
Persiapan Material Beton

Persiapan Mixing Material Beton dan Pengiriman


a. Setelah JMF disetujui dan telah di lakukan pengujian dapat
dilanjutkan dengan proses pembuatan beton di batching plant.
b. Request pengecoran harus disetujui oleh pengawas sebelum
dilakukan pengecoran.
c. Setelah disetujui, batching plant dapat membuat beton sesuai
dengan kriteria desain dan pesanan volume dari pelaksana
dilapangan.
d. Mobilisasi material beton mnggunaan truck mixer
e. Akses material perlu diperhatikan sehingga pengiriman berjalan
dengan lancer.
BATCHING PLANT, KAP. 50
M3/JAM

WHEEL LOADER, 1.5 M3 TRUCK MIXER, KAP. 5 M3


7.6(19a) Tiang Bor Beton Dia. 800 mm
Persiapan Material Besi

Material Baja Tulangan


a. Baja tulangan harus memenuhi sifat mekanis:
- Kuat leleh = Min. 420 MPa, maks. 545 MPa.
- Kuat Tarik = Min. 525 MPa.
b. Kawat pengikat untuk tulangan harus berupa kawat baja lunak yang dipasang
bersilangan.
c. Baja tulangan harus dibengkokan secara dingin, dan merupakan material baru yang pada
awalnya lurus dan bebas dari lekukan-lekukan, bengkokan-bengkokan dan atau
kerusakan.
d. Rangkaian baja tulangan harus memenuhi jarak, dimensi, dan jumlah sesuai yang telah
tertuang pada Shop Drawing.

Uji Kuat Tarik Baja Tulangan


Uji kuat tarik dilakukan untuk mengetahui nilai kuat Tarik dan kuat leleh material baja
tulangan yang akan digunakan.
7.6(19a) Tiang Bor Beton Dia. 800 mm
Persiapan Material Besi

Proses Fabrikasi (Cutting dan Bending)

BAR BENDER, KAP. 32 MM BAR CUTTER, KAP. 32 MM a. Pembengkokan dan pemotongan harus sesuai dengan bar
schedule pada gambar kerja.
b. Dilakukan pengecekan terhadap dimensi dan jumlah masing-
masing kode tulangan.
c. Baja tulangan harus dibengkokan secara dingin, menggunakan
batang yang pada awalnya lurus dan bebas dari lekukan-lekukan,
bengkokan-bengkokan atau kerusakan.
d. Besi yang terfabrikasi harus disimpan di gudang tertutup yang
dilandasi dengan balok dan diberi label untuk memudahkan
PEMOTONGAN TULANGAN pengambilan sebelum dipasang di lapangan.
PEMBENGKOKAN TULANGAN
e. Pengiriman dilakukan dengan menggunakan tronton dari area
fabrikasi.

PERAKITAN TULANGAN BORE PILE


7.6(19a) Tiang Bor Beton Dia. 800 mm
Pekerjaan Pengeboran

Drilling rig harus terpasang dengan benar pada posisi vertikal. Penentuan titik bor dilakukan oleh Tim Surveyor harus sesuai dengan koordinat
gambar. Pengeboran menggunakan mata bor, diameter 0,8 m. Lakukan pengeboran awal hingga kedalaman yang dapat dicapai oleh casing
temporary pipa baja, sepanjang 3 m.

1
7.6(19a) Tiang Bor Beton Dia. 800 mm
Pemasangan Casing Temporary Pipa Baja

Pemasangan casing temporary pipa baja sedalam 3m, casing diposisikan dengan crane dan dibantu mesin bor untuk memasukan kedalam lubang.

2
7.6(19a) Tiang Bor Beton Dia. 800 mm
Pekerjaan Pengeboran

a. Pengeboran dilanjutkan hingga mencapai kedalaman rencana, ± 20 m.


b. Tanah hasil pengeboran disimpan ke dalam bak dump truck, untuk nantinya dipindahkan ke tempat pembuangan (disposal).

3
7.6(19a) Tiang Bor Beton Dia. 800 mm
Pembersihan Lubang Bor

Lakukan pembersihan lubang bor, sehingga tanah atau lumpur yang tersisa dapat terambil.

4
7.6(19a) Tiang Bor Beton Dia. 800 mm
Pemasangan Besi Tulangan

Pasang besi tulangan ke dalam lubang bor, dengan bantuan crane.

5
7.6(19a) Tiang Bor Beton Dia. 800 mm
Pekerjaan Pengecoran

Pemasangan Tremie
a. Beton harus di cor dengan cara tremi. Cara tremi harus mencakup sebuah pipa yang
diisi dari sebuah corong di atasnya. Pipa harus diperpanjang sampai mendekati dasar
lubang.
b. Pipa tremi harus kedap air, dan berdiameter paling sedikit 150 mm. Sebuah sumbat
harus ditempatkan di depan beton segar yang dimasukkan pertama kali dalam pipa
untuk mencegah pencampuran beton segar dan air.

Penuangan Beton Ready Mix


Ketika beton segar mulai mengalir keluar dari dasar pipa, maka corong harus diisi lagi
dengan beton segar sehingga pipa selalu penuh dengan beton baru.
7.6(19a) Tiang Bor Beton Dia. 800 mm
Pekerjaan Pengecoran

Penuangan Beton Ready Mix


Seiring beton yang mulai keluar dan mengisi dari bagian dasar lubang, maka pipa diangkat perlahan sehingga tidak terendam oleh beton yang
sudah tertuang, dengan tetap menjaga agar jatuh beton segar tidak terlalu jauh dari pipa.

8
7.6(19a) Tiang Bor Beton Dia. 800 mm
Pencabutan Casing Temporary Pipa Baja

a. Setelah pengecoran selesai, kemudian casing temporary pipa baja sepanjang 3m dicabut.
b. Casing temporary dicabut dengan perlahan agar tidak terjadi kerusakan.

9
7.6(19a) Tiang Bor Beton Dia. 800 mm
Syarat K3L – CSA (Construction Safety Analysis)
7.6(19a) Tiang Bor Beton Dia. 800 mm
Syarat K3L – Ilustrasi Pengendalian Bahaya

Pengendalian Pengamanan
Pengendalian alat
berat

Inspeksi rutin dan


berkala alat berat
dan rigging toolsnya

P2H
(Pemeriksaaan
dan Pengecekan
Harian)

SIO (Surat Ijin


Operator) Perambuan sesuai dengan kondisi area kerja
SIA (Surat Ijin Alat)

Perbaikan platform kerja alat berat


untuk menghindari alat berat terguling
7.6(19a) Tiang Bor Beton Dia. 800 mm
Kapasitas Produksi & Jadwal Pelaksanaan

Kapasitas Produksi

KAPASITAS ALAT WAKTU PELAKSANAAN


NO ITEM PEKERJAAN SATUAN VOLUME JUMLAH ALAT KAPROD/BLN
NAMA ALAT KAPROD SATUAN JAM HARI BULAN
Concrete Batching Plant 50.00 m3/jam 2 492.80 61.60
Truck Mixer (Agitator) 5.00 m3/jam 8 1,232.01 154.00
Crane On Track 2,000.00 Kg/jam 2 12.32 1.54
Tiang Bor Beton, dia meter Borepile Machine 5.00 m'/Jam 4 2,464.02 308.00
7.6.(19a) M' 49,280.46 9 5,475.61
800 mm Excavator 50.00 m3/jam 2 492.80 61.60
Dump Truck 15.00 m3/jam 3 1,095.12 136.89
Bar Bender 32 mm 2    
Bar Cutter 32 mm 2    

Jadwal Pelaksanaan
JADWAL DALAM BULAN
NO ITEM PEKERJAAN SATUAN VOLUME
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
7.6.(19a) Tiang Bor Beton, dia meter 800 mm M' 49,280.46                                            
WIKA – PP – JAKON, KSO

QUALITY PLAN
JALAN TOL IKN SEGMEN KARANGJOANG - KKT KARIANGAU

BALIKPAPAN, KALIMANTAN TIMUR


Quality Plan
Outline MULAI

1 PEKERJAAN UMUM

P1
PEKERJAAN PERSIAPAN

P1
MOBILISASI

Q1
P2
IDENTIFIKASI
RELOKASI UTILITAS
UTILITAS

P3
SURVEY
PENGUKURAN AWAL

2 PEKERJAAN JALAN UTAMA 3 STRUKTUR PILE SLAB 4 STRUKTUR BOX CULVERT

Tidak Tidak Tidak

Q Q Q
Ya Ya Ya

5 DRAINASE & PERLENGKAPAN JALAN

6 PEKERJAAN DRAINASE 7 PERLENGKAPAN JALAN

Tidak

8 DRAINASE BADAN JALAN 9 DRAINASE STRUKTUR Ya

Tidak Tidak

Q Q

Ya Ya

SELESAI
Quality Plan
Pekerjaan Jalan Utama & Struktur Pile Slab
2 PEKERJAAN JALAN UTAMA 3 STRUKTUR PILE SLAB 3A

P6 P19 P18
Tidak Tidak
Ya Ya
PEMBERSIHAN TEMPAT KERJA PEKERJAAN BOREPILE M8 PENGECORAN SLAB M7

Tidak

P11 Q5
Tidak
Q17 Tidak
Q16
Ya
DISPOSAL
Ya Ya
Tidak
P16 P16
Tidak M1 Tidak Tidak
Ya Ya
Ya
PEMBESIAN PILE HEAD M6 PEMBESIAN PARAPET M6
Ya
M1
P8
SUMBER GALIAN (BORROW)
Tidak Tidak
Q14 Q14
P10 P7 Ya Ya
P17 P17
GALIAN TIMBUNAN
BEKISTING PILE HEAD BEKISTING PARAPET
P12 P9
Tidak Tidak
SELIMUT PENGENDALI EROSI Q8 Q6 GEOTEKSTIL Tidak Tidak
Q15 Q15
Ya Ya
Ya Ya Ya Ya
P13 P18 P18
M3 Tidak
Ya
M2 Tidak Tidak
Ya Ya
Tidak M1 PERSIAPAN TANAH DASAR Tidak PENGECORAN PILE HEAD M7 PENGECORAN PARAPET M7

Tidak
Tidak Tidak
Q11 Q16 Q16
Ya Ya Ya
P14 P16 P27
Tidak Tidak Tidak
Ya Ya Ya
M4 LAPIS FONDASI AGGREGAT PEMBESIAN SLAB M6 EXPANSION JOINT M13
Tidak

Tidak Tidak
Q12 Q14 Q25
Ya Ya Ya
P15 P17
Tidak
Ya
M5 PERKERASAN ASPAL BEKISTING SLAB 3B

Tidak
Tidak
Q13 Q15
Ya Ya

2A 3A
Quality Plan
Pekerjaan Struktur Box Culvert
4 STRUKTUR BOX CULVERT 4A 3B 4B

P21 P16
Tidak
Ya P31
GALIAN STRUKTUR PEMBESIAN DINDING M6 Tidak
Ya
TIMBUNAN PILIHAN BERBUTIR M16

Tidak Tidak
Q19 Q14 Tidak
Q29
Ya Ya
P31 P17 Ya
Tidak P7
Ya Tidak
MATERIAL BERBUTIR M16 BEKISTING DINDING Ya
TIMBUNAN M1

Tidak Tidak
Q29 Q15 Tidak
Q6
Ya Ya
P18 P18 Ya
Tidak Tidak P16
Ya Ya Tidak
LANTAI KERJA M7 PENGECORAN DINDING M7 Ya
PEMBESIAN PLAT INJAK M6

Tidak Tidak
Q16 Q16 Tidak
Q14
Ya Ya
Ya
P16 P16
Tidak Tidak P17
Ya Ya
PEMBESIAN BOTTOM SLAB M6 PEMBESIAN TOP SLAB M6
BEKISTING PLAT INJAK

Tidak Tidak
Q14 Q14 Tidak
Q15
Ya Ya Ya
P17 P17 P18
Tidak
BEKISTING BOTTOM SLAB BEKISTING TOP SLAB PENGECORAN PLAT INJAK Ya
M7

Tidak Tidak
Q15 Q15 Tidak
Q16
Ya Ya Ya
P18 P18 P15
Tidak Tidak Tidak
Ya Ya
PENGECORAN BOTTOM SLAB M7 PENGECORAN TOP SLAB M7 PERKERASAN ASPAL Ya
M5

Tidak Tidak Tidak


Q16 Q16 Q13
Ya Ya Ya

4A 4B 4C
Quality Plan
Pekerjaan Drainase & Perlengkapan Jalan
2A 4C

5 DRAINASE & PERLENGKAPAN JALAN

6 PEKERJAAN DRAINASE 7 PERLENGKAPAN JALAN

P36
Tidak
Ya
PEKERJAAN RUMPUT M21

8 DRAINASE BADAN JALAN 9 DRAINASE STRUKTUR


Tidak
Q34
P32 P35
Tidak
Ya Ya
GALIAN DRAINASE PEMASANGAN DECK DRAIN M19
P37
Tidak
Ya
PEKERJAAN GUARDRAIL M22
Tidak
Tidak
Q30 Q33
Ya Ya Tidak
Q35
Tidak
P33 P35
Tidak
Ya Ya Ya
M17 DRAINASE BAWAH PERMUKAAN INSTAL PIPA DECK DRAIN M20
P38
Tidak
Ya
PEKERJAAN MARKA M23
Tidak Tidak
Q31 Q33
Ya Ya Tidak
Q36
Tidak
P34
Ya Ya
M18 PASANGAN BATU DGN MORTAR
P39
Tidak
Ya
PEKERJAAN RAMBU M24
Tidak
Q32
Ya Tidak
Q37
Ya
P40
Tidak
Ya
PEKERJAAN PAGAR ROW M25

Tidak
Q38
Ya
P41
Tidak
Ya
PEKERJAAN LAMPU JALAN M26

Tidak
Q39
Ya

SELESAI
Quality Plan
Contoh Form Quality Plan

L E L L
P E P P E
M M M
A SA A
S S

FORM PROSES PEKERJAAN KODE P007 FORM CHECKLIST PEKERJAAN KODE Q006 FORM CHECKLIST MATERIAL KODE M001
WIKA – PP – JAKON, KSO

SHE PLAN
JALAN TOL IKN SEGMEN KARANGJOANG - KKT KARIANGAU

BALIKPAPAN, KALIMANTAN TIMUR


SHE PLAN
Kebijakan WIKA
SHE PLAN
Kebijakan WIKA
SHE PLAN
Kebijakan WIKA
SHE PLAN
Sertifikat Manajemen (Mutu, Lingkungan, K3, OHSAS, SMK3
SHE PLAN
Sertifikat Manajemen (Mutu, Lingkungan, K3, OHSAS, SMK3
SHE PLAN
Sasaran Sistem Manajemen WIKA Tahun 2022
SHE PLAN
Hazard Identification, Risk Analysis & Risk Control (HIRARC)

Jalan Tol IKN Segmen Karangjoang – KKT Kariangau

Jalan Tol IKN Segmen Karangjoang – KKT Kariangau Lokasi : Kalimantan Timur
SHE PLAN
Matriks Peraturan dan Persyaratan K3L
SHE PLAN
Identifikasi Aspek dan Dampak Lingkungan

Jalan Tol IKN Segmen Karangjoang – KKT Kariangau


SHE PLAN
Program Pengamanan

Jalan Tol IKN Segmen Karangjoang – KKT Kariangau


SHE PLAN
Program K3L
SHE PLAN
Program Preventif Masa Pandemi
SHE PLAN
Protokol Covid
SHE PLAN
Sosialisasi Dan Pelatihan

1 Sosialisasi HSE Plan


Socialization of HSE Plan

Akan dilaksanakan secara bertahap kepada Tim Manajemen beserta seluruh staff
kantor, pelut, pelaksana, mandor dan pekerja sebelum pekerjaan dimulai.
SHE PLAN
Sosialisasi Dan Pelatihan

2 SHE Induction

Akan dilaksanakan pada seluruh pekerja sebelum bekerja serta tamu yang datang ke proyek. Membahas
mengenai peraturan K3L, Tindakan gawat darurat, dan kewajiban lain yang harus dilaksanakan di area proyek.
SHE PLAN
Sosialisasi Dan Pelatihan

3 SHE Morning Talk dan Senam


SHE Morning Talk and Gymnastics

Merupakan salah satu media Komunikasi K3 yang diikuti oleh seluruh pekerja setiap pagi
berisikan Materi terkait K3L (Kesehatan, Keselamatan kerja dan Lingkungan)
SHE PLAN
Sosialisasi Dan Pelatihan

4 Toolbox Meeting

Komunikasi K3 yang dilaksanakan setiap hari. Membahas mengenai metode kerja yang akan
dilaksanakan, potensi bahaya yang mungkin terjadi dan mitigasi risiko pekerjaan tersebut.
SHE PLAN
Sosialisasi Dan Pelatihan

5 SHE Meeting

Komunikasi K3 yang dilaksanakan seminggu sekali. Membahas kendala dan masalah K3 di


proyek Bersama manajemen dan mitra kerja / subkon dan mandor.
SHE PLAN
Sosialisasi Dan Pelatihan

6 P2K3 Meeting

P3K3 Meeting dilaksanakan sebulan sekali oleh semua manajemen untuk membahas
potensial problem dan pencapaian HSE serta untuk evaluasi program yang telah
dilaksanakan.
SHE PLAN
Sosialisasi Dan Pelatihan

7 Safety Patrol

Safety Patrol dilaksanakan setiap hari oleh safety officer untuk memastikan prosedur K3L
terimplementasi di area kerja serta meminimalisir unsave action maupun unsave condition.
SHE PLAN
Sosialisasi Dan Pelatihan

Pelatihan Flagman
8
Flagman Training

Pelatihan flagman diberikan kepada flagman di masing – masing area supaya dapat
menjalankan manajemen traffic sesuai prosedur yang berlaku
SHE PLAN
Sosialisasi Dan Pelatihan

Sosialisasi Pengelolaan Material B3 / Socialization of Hazardous Material Management


10

Membahas pengelolaan material B3 di area kerja supaya tidak menyebabkan pencemaran


lingkungan
SHE PLAN
Sosialisasi Dan Pelatihan

Pelatihan Inspeksi Alat Berat


11
Heavy Equipment Inspection Training

Pelatihan Inspeksi Alat Berat membahas terkait teknis pelaksanaan inspeksi dari
masing – masing alat berat sesuai standar WIKA.
SHE PLAN
Sosialisasi Dan Pelatihan

12 Pelatihan Inspeksi Handtools /Handtools Inspection Training

Membahas teknis pelaksanaan inspeksi dari masing – masing handtools sesuai standar
WIKA.
SHE PLAN
Sosialisasi Dan Pelatihan

Pelatihan Pembuatan PTW (Permitt to Work)


13
PTW Registration Training (Permitt to Work)

Dilaksanakan pada personel subkon dan mandor supaya masing – masing PIC PTW dapat melaksanakan
pembuatan dan closing PTW sesuai standar
SHE PLAN
Sosialisasi Dan Pelatihan

14 Basic First Aid

Bentuk pelatihan penanganan pertama terhadap kecelakaan.


SHE PLAN
Sosialisasi Dan Pelatihan

15 Simulasi Keadaan Darurat / Emergency Drill Simulation

Bentuk pelatihan untuk meningkatkan pemahaman dan kesiapsiagaan karyawan


dalam menghadapi keadaan darurat
SHE PLAN
Sosialisasi Dan Pelatihan

16 Simulasi Pemadaman Api / Fire Drill Simulation

Bentuk pelatihan untuk meningkatkan pemahaman dan kesiapsiagaan karyawan


dalam menghadapi kejadian kebakaran
SHE PLAN
Sosialisasi Dan Pelatihan

17 Papan Info K3L / HSE Sign Board

Merupakan papan pengumuman yang memuat nomor telfon penting, kondisi darurat, evakuasi,
flow penanganan kecelakaan, satgas tanggap darurat, layout manajemen dan hasil rapat P2K3.
SHE PLAN
Sosialisasi Dan Pelatihan

Pengecekan Harian Surat Ijin Kerja


18 Daily Check Permitt to Work

Merupakan pengecekan Permitt to Work yang dilaksanakan setiap hari untuk memastikan bahwa
Permitt to Work yang terdapat di lapangan valid sesuai dengan masa kerja pekerjaan tersebut.
Serta item yang terdapat dalam terimplementasi dengan baik
Program Inspeksi K3L

INSPEKSI GENSET INSPEKSI APAR INSPEKSI INSPEKSI KOTAK P3K


SCAFFOLDING
Melakukan Inspeksi Melakukan Inspeksi
Melakukan inspeksi Melakukan Inspeksi
Genset berkala se- APAR setiap 2
Scaffolding setiap 1 kelengkapan Kotak
tiap 1 bulan sekali minggu sekali oleh
bulan sekali oleh P3K setiap 1 bulan
oleh Safety Officer Safety Officer
Safety Officer sekali oleh
dan petugas
bersama Scaffolder Paramedis
Mekanik
K3L Inspection Program

GENSET INSPECTION APAR INSPECTION INSPECTION FIRST AID BOX INSPECTION


SCAFFOLDING
Conduct periodic Conduct APAR In-
Conduct Scaffolding Perform Inspection
Generator Inspec- spection every 2
inspections every 1 of first aid box com-
tions every 1 month weeks by Safety Of-
month by Safety Of- pleteness every 1
by Safety Officers ficer
ficer with Scaffolder month by
and Mechanical Offi-
Paramedics
cers
Program Inspeksi K3L

INSPEKSI PANEL INSPEKSI


INSPEKSI HANDTOOL HALLO PATROL
LISTRIK ALAT BERAT
Melakukan Inspeksi Melakukan Inspeksi Melakukan inspeksi Melakukan Hallo Pa-
Panel Listrik berkala Alat Berat Berkala Alat Bantu kerja listrik trol mengingatkan
setiap 1 bulan sekali oleh Safety Officer atau Handtools berkala pekerja tentang ba-
oleh Safety Officer setiap 1 bulan sekali setiap 1 bulan sekali haya pada setiap
dan petugas pekerjaan
Mekanik
K3L Inspection Program

PANEL INSPECTION INSPECTION


HANDTOOL INSPECTION HALLO PATROL
ELECTRICITY HEAVY EQUIPMENT
Conduct periodic Conduct Periodic Perform periodic in- Doing The Hallo Patrol
Electrical Panel In- Heavy Equipment spections of electrical reminds workers of
spections every 1 Inspections by work aids or handtools the dangers to every
month by Safety Of- Safety Officer every every 1 month job
ficers and Mechani- 1 month
cal Officers
SHE PLAN
Sosialisasi Dan Pelatihan

Monitoring Lingkungan
19
Environmental Monitoring

Monitoring lingkungan tempat kerja dilakukan sebagai bentuk pencegahan terhadap terjadinya
penyakit akibat lingkungan kerja yang tidak sehat.
SHE PLAN
Sosialisasi Dan Pelatihan

20 Fogging

Kegiatan pengasapan ini menggunakan bahan insektisida untuk membunuh nyamuk dewasa penyebab
demam berdarah dengue dan dilakukan secara berkala untuk mencegah jentik berkembang biak.
SHE PLAN
Sosialisasi Dan Pelatihan

Pengelolaan Sampah
21
Waste Management

Pengelolaan sampah dilaksanakan dengan memilah sampah menjadi 5 kategori antara lain: sampah
organic, sampak non organic, sampah B3 dan sampah residu.
SHE PLAN
Sosialisasi Dan Pelatihan

Penyiraman Jalan Akses


22 Access Road Watering

Penyiraman jalan akses secara rutin minimal dua kali sehari dilaksanakan untuk meminimalisir gangguan
Kesehatan bagi pekerja dan warga sekitar jalan akses yang dilalui armada pengangkut material
SHE PLAN
Rencana Tanggap Darurat

Proyek Jalan Tol IKN Segmen Karangjoang – KKT Karangriau

Jalan Tol IKN Segmen


Karangjoang – KKT Karangriau
SHE PLAN
Rencana Tanggap Darurat
SHE PLAN
Rencana Tanggap Darurat
SHE PLAN
Rencana Tanggap Darurat

Proyek : Jalan Tol IKN Segmen KarangJoang


– KKT Kariangau
WIKA – PP – JAKON, KSO

METODE KESELAMATAN PEKERJAAN BERESIKO TINGGI


JALAN TOL IKN SEGMEN KARANGJOANG - KKT KARIANGAU

BALIKPAPAN, KALIMANTAN TIMUR


Metode Keselamatan Pekerjaan Beresiko Tinggi
Pekerjaan Pengecoran di Ketinggian

Melakukan Tool Boox Meeting Sebelum Pekerjaan, dan


memastikan kondisi pekerja fit to work

Pengecekan Kelengkapan Pekerjaan di Ketinggian (Scaffolding,


Hand Rail, Life Line)

Memastikan kelengkapan alat bantu pengecoran (Electric


dan Non-Electric) layak untuk digunakan

Memastikan unit alat berat (Truck Mixer, Concrete Pump)


layak untuk digunakan.

Pemasangan Perambuan pekerjaan dan Memastikan APD Pekerja


digunakan
Metode Keselamatan Pekerjaan Beresiko Tinggi
Instalasi Slab Precast

Melakukan Tool Boox Meeting Sebelum Pekerjaan, dan


memastikan kondisi pekerja fit to work

Membuat lifting plan untuk perencanaan pekerjaan angkat


angkut instalasi slab precast

Memastikan unit alat angkat angkut yang digunakan layak.

Memastikan operator unit alat angkat angkut bersertifikasi


serta berkompeten untuk bekerja

Pemasangan Perambuan pekerjaan dan Memastikan APD Pekerja


digunakan
Metode Keselamatan Pekerjaan Beresiko Tinggi
Tool Box Meeting dan JSA
Metode Keselamatan Pekerjaan Beresiko Tinggi
Lifting Plan

 Material
Full Slab Precast P = 7,125 M, L =2,86 M, H = 0,35 M Berat
= 17,117 Ton
Mutu Beton F’c 30

Berat Full Slab Kapasitas Crane


17.117 Ton 80 Ton
Metode Keselamatan Pekerjaan Beresiko Tinggi
Liftaing Plan

1 3

2 4
Metode Keselamatan Pekerjaan Beresiko Tinggi
Memastikan Alat dan Operator serta APD dan Perambuan

Pengendalian Pengamanan
Pengendalian alat
berat

Inspeksi rutin dan


berkala alat berat
dan rigging toolsnya

P2H
(Pemeriksaaan
dan Pengecekan
Harian)

SIO (Surat Ijin


Operator) Perambuan sesuai dengan kondisi area kerja
SIA (Surat Ijin Alat)

Perbaikan platform kerja alat berat


untuk menghindari alat berat terguling
WIKA – PP – JAKON, KSO

PENANGANAN DISPOSAL
JALAN TOL IKN SEGMEN KARANGJOANG - KKT KARIANGAU

BALIKPAPAN, KALIMANTAN TIMUR


PENGENDALIAN MATERIAL DISPOSAL
Bagan Alir

1. Analisa Keselamatan Tim SHE dan Izin Kerja


Sebelum dilakukan pekerjaan pada area disposal terlebih dahulu
dilakukan Analisa keselamatan kerja, identifikasi dan Tindakan
prefentif dilakukan guna mencegah terjadinya kecelakaan .
MULAI
2. Pengajuan Izin
Pengajuan izin kerja kepada pengawas dilengkapi dengan izin
lokasi dan metode kerja.
MANAJEMAN QSHE, JSA, MOBILISASI MATERIAL HASIL
SURAT IZIN BEKERJA GALIAN KE LOKASI DISPOSAL
3. Persiapan Area Disposal
Area disposal dibersihkan dan disiapkan agar area tersebut
terhindar dari genangan, dipastikan lokasi disposal tidak menutup
- IZIN LOKASI PENGHAMPARAN MATERIAL
- METODE KERJA
PENGAJUAN IZIN HASIL GALIAN DI LOKASI aliran air dan menggangu kestabilan struktur disekitarnya.
DISPOSAL

CEK Tidak 4. Mobilisasi Material


Ya Material hasil galian yang diklasifikasikan sebagai material untuk
PERATAAN MATERIAL dibuang, dimobilisasi ke area disposal.
DISPOSAL
PERSIAPAN AREA DISPOSAL
5. Penghamparan
Tidak CEK
Tidak
Penghamparan dilakukan dengan menggunakan bulldozer.
CEK Ya
Ya

MULAI
6. Perataan Material
Perataan dilakukan agar mengoptimalkan volume material buangan
serta kondisi disposal stabil tidak menyebabkan terjadinya
longsoran atau kerusakan.
PENGENDALIAN MATERIAL DISPOSAL
Spesifikasi Pengendalian Material Disposal

Setiap bahan galian yang melebihi kebutuhan timbunan, atau tiap bahan galian yang tidak disetujui oleh Pengawas Pekerjaan untuk
digunakan sebagai bahan timbunan, harus dibuang dan diratakan oleh Penyedia Jasa di luar Ruang Milik Jalan (Rumija) seperti
yang diperintahkan Pengawas Pekerjaan.

Penyedia Jasa harus bertanggungjawab terhadap seluruh pengaturan dan biaya yang diperlukan untuk pembuangan bahan galian yang
tidak terpakai atau yang tidak memenuhi syarat untuk bahan timbunan, termasuk pembuangan bahan galian yang diuraikan dalam Pasal
3.1.1.8).a).ii) dan iii), juga termasuk pengangkutan hasil galian ke tempat pembuangan akhir dan perolehan ijin dari pemilik atau
penyewa tanah di mana pembuangan akhir tersebut akan dilakukan.

Bahan hasil galian struktur yang surplus, tidak boleh diletakkan di daerah aliran agar tidak mengganggu aliran dan tidak merusak
efisiensi atau kinerja dari struktur. Tidak ada bahan hasil galian yang boleh ditumpuk sedemikian hingga membahayakan
seluruh maupun sebagian dari pekerjaan struktur yang telah selesai.

Sumber : Spesifikasi Umum 2018 Untuk Pekerjaan Konstruksi Jalan Jembatan


Nomor 3.1.2 (11c,11e dan 11d)
WIKA – PP – JAKON, KSO

METODE PEMELIHARAAN
JALAN TOL IKN SEGMEN KARANGJOANG - KKT KARIANGAU

BALIKPAPAN, KALIMANTAN TIMUR


Metode Pemeliharaan
Pendahuluan

Dalam Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 02/PRT/M/2007 tentang Petunjuk Teknis Pemeliharaan Jalan Tol dan Jalan Penghubung,
disebutkan bahwa pemeliharaan jalan tol adalah upaya yang dilakukan terhadap sebagian atau seluruh unsur jalan, dengan tujuan untuk
mempertahankan, memulihkan atau meningkatkan kondisi jalan agar tetap dalam batas-batas standar pelayanan minimal jalan tol.

Oleh karena itu sangat penting untuk melakukan pemeliharaan yang bersifat pencegahan seperti menutup sambungan atau retak –
retak dan memperbaiki kerusakan-kerusakan, yang timbul, dan menemukan penyebabnya dengan melakukan pemeriksaan (inspeksi) secara rutin

Secara umum pemeliharaan jalan dimaksudkan untuk


a. Pemeliharaan Jalan Tol dan Jalan Penghubung dimaksudkan untuk menjamin bahwa jalan tol senantiasa memenuhi ketentuan standar
pelayanan minimal jalan tol. Standar pelayanan minimal jalan tol adalah ukuran yang harus dicapai dalam pelaksanaan penyelenggaraan jalan
tol.
b. Pemeliharaan Jalan Tol dan Jalan Penghubung bertujuan untuk mempertahankan dan meningkatkan pelayanan jalan tol bagi pengguna jalan tol.
Pemeliharaan jalan tol dan jalan penghubung dilakukan terhadap semua unsur jalan tol dan jalan penghubung yang berada pada
permukaan tanah, di atas permukaan tanah, di bawah permukaan tanah dan/atau air, serta di atas permukaan air.
Metode Pemeliharaan
Pemeliharaan Drainase

Mulai

Melakukan survey berkala dan menandai lokasi


drainase yang memiliki banyak endapan atau
ditumbuhi vegetasi.

Menentukan metode penanganan pemeliharaan


sesuai table penanganan

Mengajukan izin pekerjaan pemeliharaan

Mobiliasasi pekerja dan alat bantu

Melakukan penanganan perbaikan drainase

Selesai
Metode Pemeliharaan
Pemeliharaan Struktur

Mulai

Melakukan survey berkala pada struktur yang ada


kemudian menandai lokasi struktur yang mengalami
kerusakan

Menentukan metode penanganan pemeliharaan


sesuai table penanganan

Mengajukan izin pekerjaan pemeliharaan

Mobiliasasi pekerja dan alat bantu

Melakukan penanganan perbaikan struktur

Selesai
Metode Pemeliharaan
Pemeliharaan Perkerasan Aspal

Mulai

Melakukan survey berkala pada perkerasan aspal


yang ada kemudian menandai lokasi yang
mengalami kerusakan

Menentukan metode penanganan pemeliharaan


sesuai table penanganan

Mengajukan izin pekerjaan pemeliharaan

Mobiliasasi pekerja dan alat bantu

Melakukan penanganan perbaikan perkerasan aspal

Selesai
Metode Pemeliharaan
Pemeliharaan Perlengkapan Jalan (Marka, Guardrail, Rambu, Pagar, dll)

Mulai

Melakukan survey berkala pada perlengkapan jalan


kemudian menandai lokasi yang
mengalami kerusakan

Menentukan metode penanganan pemeliharaan


sesuai table penanganan

Mengajukan izin pekerjaan pemeliharaan

Mobiliasasi pekerja dan alat bantu

Melakukan penanganan perbaikan perlengkapan jalan

Selesai
Metode Pemeliharaan
Contoh Form Inspeksi

SEGMEN KARANGJOANG - KKT KARIANGAU

E L
P
A M
S
Metode Pemeliharaan
Sistem Pelaporan Pemeliharaan

Umum
Setiap aktivitas di lapangan senantiasa harus dipantau, dan dituangkan dalam bentuk laporan tertulis, sesuai dengan tahap penyampaiannya yang
telah ditentukan. Laporan dimaksudkan antara lain untuk;
1. Mengetahui kemampuan melaksanakan pekerjaan setiap saat.
2. Mengetahui kendala-kendala dalam pelaksanaan.
3. Mengetahui kondisi peralatan, material maupun tenaga kerja.
4. Mengetahui prestasi fisik dan keuangan.

Untuk mendukung sistem pelaporan sesuai dengan kondisi di lapangan, laporan dilakukan dalam tahapan dan jenis keperluannya. Jenis
laporan yang dilakukan adalah; Laporan Bulanan dan Laporan Akhir.

Laporan Bulanan Laporan Akhir


Laporan bulanan merupakan rangkuman laporan mingguan selama Laporan akhir merupakan rangkuman dari seluruh kegiatan selama
periode waktu dalam satu bulan. Dalam hubungan ini, prestasi kerja pelaksanaan pekerjaan dari awal sampai akhir pelaksanaan. Dalam
dalam satu bulan akan menunjukkan jenis kegiatan yang berlangsung laporan akhir tersebut, dapat dilihat perkembangan prestasi pekerjaan
sesuai jadwal maupun yang terlambat/tidak-belum sesuai jadwal. maupun biaya yang telah dikeluarkan untuk melaksanakan pekerjaan
Prestasi kerja yang telah dilakukan selama periode satu bulan tersebut sesuai jadwal yang telah ditentukan. Selain itu, dapat dilihat pula revisi
dapat segera ditentukan apakah positif ataukah negatif. Hasil/prestasi maupun perubahan-perubahan yang dilakukan guna mencapai target
kerja dapat digunakan sebagai bahan untuk mengevaluasi suatu yang dimaksud sebelumnya.
penyelenggaraan proyek, agar dapat segera diketahui kendala-kendala
yang timbul selama proses kegiatan dalam satu bulan, untuk
mengambil keputusan mengenai langkah-langkah dan tindak lanjut
yang perlu dilakukan oleh Pemimpin Proyek/Pemimpin Bagian Proyek.
Metode Pemeliharaan
Contoh Laporan Pemeliharaan

LOKASI CARA TANGGAL


NO JALUR JENIS KERUSAKAN VOLUME SEBELUM PROSES SESUDAH
(KM) PERBAIKAN MULAI SELESAI

Leveling dengan
1 58+490 A Penurunan Badan Jalan 11-Sep-21 13-Sep-21 628 TON
Aspal Baru

2 84+000 A
Retak Rambut Struktur
Pileslab
Injeksi Epoxy
Resin
20-Oct-21 23-Oct-21 3 M'

E L
P
M
3 32+400 B Marka Terkelupas Marka Ulang 19-Jun-21 19-Jun-21 40 M'

4 85+200 B Guardrail Tertabrak

Sedimentasi pada
S
Dilakukan
Perbaikan

Dilakukan
A
7-Sep-21 7-Sep-21 4 M'

5 74+500 B Pemasangan 7-Sep-21 26-Sep-21 150 M3


Saluran
Kembali
WIKA – PP – JAKON, KSO

SEKIAN DAN TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai