Anda di halaman 1dari 9

Kitab Tafsir Al-Azhar

Kelompok 10 :
Inayah Chandra Santoso (11190340000098)
Muhammad Fakhri Fadhlurrahman (11190340000061)
Athiyah Maimunah (11190340000034)
SLIDESMANIA
BIOGRAFI
SLIDESMANIA
○ Buya Hamka lahir di Sungai Batang Maninjau pada tanggal 17 Februari 1908 M, bertepatan dengan tanggal 14 Muharram
1326 H.

○ nama lengkapnya: (H)aji (A)bdul (M)alik bin Abdul (K)arim (A)mrullah.

○ ia berasal dari keturunan yang taat beragama dan memiliki hubungan dengan generasi pembaharu Islam di Minangkabau
pada akhir abad XVIII dan awal abad XIX

○ Pendidikan formalnya hanya sampai SD, tetapi banyak belajar sendiri (otodidak), terutama dalam bidang agama. Karena ia
merasa tidak puas dengan pendidikan yang ada di Minangkabau. Keahliannya dalam Islam diakui dunia internasional
sehingga kemudian mendapat gelar kehormatan dari Universitas Al-Azhar (1955) dan dari Universiti Kebangsaan Malaysia
(1976).

○ Di zaman Orde Lama pernah meringkuk dalam tahanan beberapa tahun. Dalam kesempatan itulah ia menyelesaikan Tafsir
Al-Azhar-nya.

○ Dua bulan setelah Hamka mengundurkan diri sebagai ketua umum MUI, Ia masuk rumah sakit. Setelah kurang lebih satu
minggu dirawat di Rumah Sakit Pusat Pertamina, tepat pada tanggal 24 Juli 1981 ajal menjemputnya untuk kembali
menghadap ke hadirat-Nya dalam usia 73 tahun

○ Tafsir Al-Azhar Juz 1-30. Tafsir Al-Azhar merupakan karyanya yang paling monumental. Kitab ini mulai ditulis pada tahun
1962. Sebagian besar isi tafsir ini diselesaikan di dalam penjara, yaitu ketika ia menjadi tahanan antara tahun 1964-1967.
SLIDESMANIA
“ Tentang Kitab
Tafsir Al-Azhar
SLIDESMANIA
● Kitab ini berjumlah 15 jilid disetiap jilidnya terdapat 2 Juz dengan menggunakan
Bahasa Indonesia.

● Menggunakan tartib usmani

● Sistematika Penulisan : Menyajikan ayat awal pembahasan , Terjemahan dari ayat,


Tidak menggunakan penafsiran kata, Memberikan uraian terperinci

● Sumber penafsirannya tafsir bi al-ra’yu. Namun walaupun demikian beliau juga


tetap menggunakan tafsir bi al-Ma’sur

● Menggunakan metode Tahlîli

● Mempunyai corak Adab al-Ijtima’iy.


SLIDESMANIA
Contoh
Penafsiran
SLIDESMANIA
● Dengan menggunakan corak Adab al-Ijtima’i, tafsir ini berarti
mengkontekstualisasikan nash al-Qur’an yang dikaji dengan
kenyataan sosial dan budaya yang ada di masyarakat saat penulisan
tafsir tersebut berlangsung. Salah satunya saat Hamka menafsirkan
Q.S Asy-Syura: 51-52
● Hamka mengkontekstualisassikannya dengan diperbolehkannya
atau tidak menggunakan KB
● Salah satu faktor yang dianggap sebagai pengaruh terhadap
penafsiran Hamka adalah kolonialisme, kolonialisme yang
dimaksud di sini adalah masa-masa penjajahan yang dilakukan
oleh Belanda dan Jepang terhadap Indonesia. Hamka yang hidup
dari tahun 1908 hingga 1981 tentunya melewati berbagai macam
peristiwa politik dari fase kolonial, kemerdekaan, pemberontakan
PKI, hingga fase orde baru. Contohnya pada Q.S Ali Imron:200
SLIDESMANIA
● Hamka menjelaskan bahwa iman adalah modal yang tidak
akan ada habisnya, modal yang akan mengusir para penjajah
dari tanah air.
● harus berpegang teguh pada empat perkara, yaitu 1) Sabar.
Teguh mengendalikan diri, sabar ditimpa cobaan, dan sabar
melakukan perintah Allah, 2) Lebih sabar dan tabah, 3) Siap
siaga, 4) Takwa pada Allah
SLIDESMANIA
Terima
Kasih
SLIDESMANIA

Anda mungkin juga menyukai