Anda di halaman 1dari 16

Moderasi Beragama dalam Tafsir Asia

dan Afrika
(Perbandingan antara Ibnu Asyur dan
Hamka)

Prof.Dr.H.Fauzul Iman, M.A


Moderasi Beragama?

 Moderasi beragama berarti cara beragama jalan


tengah. Dengan moderasi beragama, seseorang
tidak ekstrem dan tidak berlebih-lebihan saat
menjalani ajaran agamanya.
Ciri ciri karya Tafsir bercorak Moderasi
Beragama
 Tidak melewati batasan
 Tidak berpandangan sempit
 Pandangan yang lurus
 Mengandung kebaikan
 Istiqomah
 Mengedepankan kemudahan, menghilangkan kesulitan
 Keseimbangan
Tema Moderasi Beragama dalam Tafsir
 Moderasi dalam memperoleh pengetahuan
 Moderasi daam menghadapi tuntutan dunia dan akhirat
 Moderasi dalam Aqidah
 Moderasi dalam Akhlak
 Moderasi dalam Ibadah
 Moderasi dalam hubungan suami istri
 Moderasi dalam pengelolaan keuangan
 Moderasi dalam kepemimpinan
 Moderasi dalam undangan undang kenegaraan
 Moderasi dalam pendidikan
 Moderasi dalam dakwah dan syiar agama
Tafsir al-Qur’an di Indonesia
No Abad Nama Kitab Tafsir Penulis Kandungan
1 16 Tafsir Surat al-Kahfi Tidak diketahui Berisi penjelasan surat al-Kahfi
2 17 Tarjuman al-Mustafid Abdul Rouf as- Tafsir al-Qur’an 30 Juz. Yang dinilai oleh sebagian
sinkili (w 1693 M) peneliti ringkasan dari Tafsir Baidhowi dan
terjemahan dari tafsir jalalain.
3 18 Belum ditemukan karya - Sebabnya: 1. Para Kyai hanya mengkaji kitab tafsir
baru yang telah ada, seperti tafsir jalalain. 2. Pada abad ini,
Indonesia dalam penjajahan jepang dan belanda.
4 19 Tafsir marah Labid Syekh Nawawi al- Tafsir ini ditulis oleh orang Indonesia asal Banten.
Bantani (w Tetapi Tafsir ini ditulis dengan berbahasa Arab di
Makkah.
5 19 Tafsir Faraidh al-Qur’an. Tidak diketahui Tafsir ini menjelaskan QS. An-Nisa ayat 11-12 dengan
bahasa melayu jawi
6 20 Tafsir al-Qur’an Hidayatu r- Munawwar Chalil
rohman
Tafsir al-Qur’an di Indonesia
No Abad Nama Kitab Tafsir Penulis Kandungan
7 20 Tafsir al-Qur’an Ahmad Hasan
8 20 Tafsir al-Qur’an al-karim Mahmud Yunus
9 20 Tafsir Rahmat Umar Bakri
10 20 Tafsir An-Nur Hasbi Asy-Shidiqi
11 20 Tafsir al-Azhar Buya Hamka
12 20 Tafsri al-Qur’an Zainudin Hamidi &
Fakhrudin H.S
13 20 Tafsir al-Qur’an al-Hakim Kasim Bakri
14 20 Quran kejawen sundawiyah Kemajuan Islam Bahasa Daerah
Yogyakarta
15 20 Al-Ibrij Bisri Mustafa Bahasa Daerah
16 20 Al-Quran Suci Basa Jawi R.Muhammad Bahasa Daerah
Adnan
17 20 Al-Huda Bakri Syahid Bahasa Daerah
Tafsir al-Qur’an di Malaysia

 Silakan rujuk buku Khazanah Tafsir di Malaysia (KTM),karya


Mustafa Abdullah. Buku ini diterbitkan oleh Akademi pengajian Islam
Universiti Malaya, Malaysia. Di dalam buku ini, pembaca akan
mendapatkan model pengajian dan pengajaran tafsir di Malaysia. Di
buku ini disebutkan ada 26 (Dua Puluh Enam) Mufassir di Malaysia)
Tafsir al-Qur’an di Thailand

 Pada awal abad ke-15 Prof.Dr.Ismail Luthfi aktiv memberikan pengajian di thailand. Dari
pengajian itu, lahirlah karya Tafsir al-Bayan.
 Musthafa bin Abdullah dan Abdul Manan Syafii dalam laporan penelitiannya berjudul
Khazanah Tafsir di Nusantara menyebutkan 37 karya tafsir di Thailand
 Rorsuedee saleh Rusydi dan Ishaq Sulaiman menyebutkan untuk karya Ismail Luthfi saja
hingga saat ini tercatat ada 31 karya di bidang tafsir
Tafsir al-Qur’an di Brunei
NO Judul Tafsir Penulis Tahun Terbit

1 Tafsir Darus Salam Pegawai Jabatan Hal ehwal Agama dan Guru 1972-1995 (Terbit dalam
sekolah menengah Arab bentuk majalah berseri)

2 Tafsir Lengkap 30 Juz Jwatan Kuasa Penerbit Pusat Dakwah


Islamiyah

3 Tafsir al-Muntakhob Dr.H.Muhammad Nur -

4 Tafsir Janzabil Dr.H.Abdurrahman Haqqi dan Keduanya asli keturunan


Dr.H.Muhammad Nabil Indonesia
Tafsir al-Qur’an di Singapura
NO Judul Tafsir Penulis Tahun Terbit

1 Tafsir al-Qur’an Ahmad Sonhaji Muhammad 1960 Pustakan Qalam

2 Tafsir al-Qur’an Abr al- Ahmad Sonhaji 3Muhammad 1989 Pustaka al-Mizan
Athir 30 Juz lengkap

3 Tafsir Surat al-fatihah Fadhlullah Suhaimi 1924 Muhammadiyah


dan al-Baqarah Press

4 Pelita al-Qur’an (QS: al- Abdullah al-Jufri 2001 Pustaka Nasional


Baqarah, Ali Imron, An-
Nisa dan Juz Amma)

5 Pedoman Tafsir Juz Osman Jantan Pustaka Nasiona


Amma
Latar Belakag Ibnu Asyur
 Guru besar ahli tafsir dan balaghah di Univ.Zaituna Tunisia
 Ibnu Asyur wafat pada tahun 1973
 Ibnu Asyur hidup di dalam asuhan keluarganya yang merupakan para ulaa di zamannya.
 Ibnu Asyur semasa hidupnya mejabat sebagai syaikhul islam dan Imam besar masjid Agung Zaituna.
 Ibnu Aasyur sebagai salah satu anggota perumus undang undang syariat berdasarkan madzhab maliki
 Selepas kemerdekaan, Ibnu Asyur dilantik sebagai Dekan di Univ.Zaituna.
 Sosial politik masa Ibnu Asyur mirip seperti masa Buya Hamka. Masa awal awal kemerdekaan
negaranya.
Tafsir Ibnu Asyur pada kata Ulil Amri
‫ى‬II‫ ِ َلإ‬I‫وه‬ ‫يء َ ُر‬
ُ ‫ ُّد‬III‫ف‬ ٍ I‫ش‬ ْ َ III‫ف‬ ‫ن َ نَا‬III‫ َ إِ ْف‬I‫ ْم ِر ِم ْن ُك ْم‬II‫ُول َوأُولِي أْلَا‬
‫ ِ ي‬I‫ َز ْعتُْم‬III‫ت‬ َّ ‫وا ل‬I‫ ِط ُيع‬I‫وا َهَّللا َوَأ‬I‫ ِط ُيع‬I‫ َمنُوا َأ‬I‫ َينآ‬II‫ا َّل ِذا‬I‫ ُّي َه‬III‫ي‬
َ ‫رس‬II‫ا‬ ‫َاأ‬
ْ
)59( ‫وياًل‬III‫ت‬ ِ ‫حْ َس ُن َ أ‬I‫ ِخ ِر َذلِ َك َخ ْي ٌر َوَأ‬II‫ آْلا‬I‫ ْوِم‬II‫ َو ْليَا‬III‫ب‬
ِ ‫ون ِ هَّلل‬
II‫ا‬ ‫ ُ ْؤ‬I‫ْنتُْم‬I‫ن ُك‬I‫ُول ِ ْإ‬
َ ُ‫ ِمن‬III‫ت‬ َّ ‫ِهَّللا َو ل‬
ِ ‫رس‬II‫ا‬
 Ibnu Asyur mnejlaskan bahwa ulil amri adalah orang perhatian dengan keadaan dan urusan umat.
 Ibnu Asyur menjelaskan bahwa ulil amri dalam pandangan syariah adalah sebagai panutan umat. Sehingga
ketaatan padanya setelah ketaatan pada Allah dan Rasulullah.
 Ibnu Asyur memberikan alasan kenapa kriteria syariat terhadap ulil amari ini penting diperhatikan, karena
urusan kaum muslimin tidak akan lepas dari urusan syariat/
 Syarat menjadi ulil amri yang panutan adalah islam, berilmu, adil dan amanah.
 Pemimpin bisa dari khalifah atau dari pilihan kaum muslimin, jika merek belum memiliki raja.
 Ulil amri dalam ayat ini lebih mengarah pada pemimpin yang mengurusi perkara keagamaan umat islam.
Jadi taat pad apimpinan tidak hanya pada pemimpin negara, juga pemimpin keagamaan
Nilai Moderasi dalam Tafsir Ibnu Asyur

 Ibnu Asyur menyajikan pandangan pentingnya menentukan kriteria seorang


pemimpin.
 Kriteria adil, amanah dan berilmu adalah kriteria yang mudah diterima oleh
semua kalangan
 Ibnu Asyur tidak menjelekkan pemimpin masa lalu. Ibnu Asyur berupaya
menunjukkan peran pemimpin agama sangat penting bagi masyakart muslim. Ini
bisa jadi di latarbelakangi dengan pekerjaan beliau sebagai mufti di masanya.
Latar belakang kehidupan Hamka

 Hamka hidup pada masa Orde lama dan Orde Baru. W 1981 M
 Orde lama adalah awal pembentukan Negara Republik Indonesia
 Orde baru adalah masa pembangunan negera Indonesia
 Peralihan kekuasaan dari orde lama dan orde baru diwarnai dengan kegaduhan sosial politik pada
masa itu
 Pada masa Hamka hidup, demonstrasi dan pemberontakan di sebagian daerah, masih berlangsung.
Tafsir Hamka pada kata ulil amri
‫ون‬ ‫ ُ ْؤ‬I‫ْنتُْم‬I‫ن ُك‬I‫ُول ِ ْإ‬
َ ُ‫ ِمن‬III‫ت‬ َّ ‫ى ِهَّللا َو ل‬II‫ ِ َلإ‬I‫وه‬
ِ ‫رس‬II‫ا‬ ‫َ ُر‬
ُ ‫ ُّد‬III‫ف‬ ‫يء‬
ٍ I‫ش‬ ْ َ III‫ف‬ َ III‫ن َ نَت‬III‫ َ إِ ْف‬I‫ ْم ِر ِم ْن ُك ْم‬II‫ُول َوأُولِي أْلَا‬
‫ ِ ي‬I‫از ْعتُْم‬ َّ ‫وا ل‬I‫ ِط ُيع‬I‫َهَّللا َوَأ‬
َ ‫رس‬II‫ا‬ ‫وا‬I‫ ِط ُيع‬I‫ َمنُوا َأ‬I‫ َينآ‬II‫ا َّل ِذا‬I‫يُّ َه‬I‫أ‬II‫َ اَي‬
ْ
)59( ‫وياًل‬III‫ت‬ِ ‫حْ َس ُن َ أ‬I‫ ِخ ِر َذلِ َك َخ ْي ٌر َوَأ‬II‫ آْلا‬I‫ ْوِم‬II‫َو ْليَا‬ ‫ِ هَّلل‬
III‫ب‬
ِII‫ا‬

 Hamka memberi judul tafsir ayat ini dengan “Ketaatan pada penguasa”.
 Hamka menjelaskan pengertian ulil amri pada ayat ini tidak terlepas dari tinjauan ahli fikir islam.
 Hamka memberi batasan ketaatan pada penguasa, yaitu selama tidak memerintahkan kepada kemaksiatan,
kesesatan, kehancuran dan hal yang tidak logis untuk dilaksanakan.
 Hamka menafsirkan ayat ini dengan cara menghubungkan ayat yang ditafsirkan dengan sejarah perkembangan
kerajaan yang pernah ada di dunia Islam
 Dalam kondisi sosial plitik yang tidak menentu di masa Hamka hidup, hamka tetap menyampaikan pentingnya
menaati perintah pemimpin selama perintah itu tidak menyimpang.
 Hamka tidak mengomentari pimpinan saat itu dari partai apa? Agama apa? Dan akidahnya apa?
Nilai Moderasi Tafsir Hamka dalam QS.
An-Nisa: 59
 Hamka tidak menafsirkan ulil amri sebagai khalifah dan tidak mengkafirkan pemimpin yang
ada pada masa itu.
 Hamka mendahulukan keseimbangan dan kebaikan dalam menafsirkan ayat ini. Dengan
tafsirannya, semua pimpinan wajib ditaati selama tidak memerintahkan kemaksiatan dan
kemungkaran.
 Hamka tidak membenturkan syariat islam dengan undang undang yang berlaku di masa
pemerintahan saat itu.
 Tafisr Hamka terhadap ulil amri tidak mengakibatkan gejolak di masyarakat saat itu. Artinya,
tafsir Hamka mudah diterima baik oleh masyarakat maupun pemerintah. Pendapat agama tidak
boleh membuat gaduh masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai