Anda di halaman 1dari 95

KEMENTERIAN SOSIAL

REPUBLIK INDONESIA

ASISTENSI REHABILITASI SOSIAL ANAK


(ATENSI ANAK)

Dr. Ir. Harry Hikmat, M.Si


Direktur Jenderal Rehabilitasi Sosial
Kementerian Sosial

Disampaikan pada Kegiatan Penyempurnaan Petunjuk


Teknis ATENSI Anak

Jakarta, 2 September 2020


ANALISIS SITUASI ANAK
26 PPKS Prioritas Sasaran
Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial

Keterpencilan
Disabilitas 12. Komunitas adat
terpencil
10. Anak dengan
Kemiskinan Ketelantaran diabilitas
7. Balita telantar 11. Penduduk dengan
1. Fakir miskin
8. Anak telantar (usia 6- diabilitas usia 18+
2. Perempuan rawan
sosial ekonomi 17 tahun)
3. Gelandangan 9. Penduduk lanjut usia
4. Pengemis telantar usia 60+ Korban Tindak Kekerasan,
5. Anak jalanan Ekploitasi, dan Diskriminasi
6. Pemulung
22. Anak korban tindak kekerasan
23. Korban tindak kekerasan (usia 18+)
Korban bencana 24. Wanita tuna susila
Ketunaan Sosial & Penyimpangan Perilaku 25. Korban trafficking
20. Korban bencana alam
13. Anak berhadapan dengan hukum 26. Pekerja migran bermasalah
21. Korban bencana sosial
14. Anak memerlukan perlindungan khusus lainnya
15. Orang dengan HIV/AID
16. Kelompok minoritas Dasar Hukum:
17. Bekas Warga Binaan LP (Eks Napi) • UU No. 11 tahun 2009 Kesejahteran Sosial (Pasal 5)
18. Keluarga bermasalah sosial psikologi • Permenos No.8 tahun 2012 Pedoman Pendataan dan Pengelolaan Data PMKS
19. Korban Napza (Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial) dan PSKS (Potensi dan Sumber
Kesejahteraan Sosial)
Pemerlu Program Pelayanan Rehabilitasi Sosial (PROGRES 5.0)
Total
Populasi 5 Kluster 75,04
Juta Jiwa
Populasi
3,6 Juta
Sumber Data:
BNN & Puslitkes UI, 2019 Populasi
12,6 Juta
(Terlantar) Sumber Data:
Kemsos, Data Terpadu Kesos,
Populasi 2019

30,4 Juta
Sumber Data:
(Fisik, Mental,
Susenas, 2018 Intelektual, Sensorik) Populasi
27,4 Juta
Sumber Data:
Populasi Kemsos, Basis Data
1,04 Juta Terpadu, 2019
Sumber Data:
Data Direktorat
TS KPO, 2019
(Dinsos, Kemkes, (Gepeng, BWBPP, KPO
Kumham, IOM, dan Tindak Kekerasan,
Kemlu) Tuna Susila, dan ODHA)
Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) – PPKS ANAK
(29 Mei 2020)

LKSA TERDAFTAR DATA ANAK YG MASUK ANAK DALAM LKSA ANAK DLM KELUARGA
4.865 183.108 106.409 76.698

Data Anak Berdasarkan Jenis Masalah


SIKS NG – PPKS

Anak Memerlukan Anak Jalanan Balita (dari keluarga miskin, dibuang,


Perlindungan Khusus (AMPK) (Anjal) tidak terdokumentasi, membutuhkan
keluarga pengganti)
6.572 8.320 8.507
Anak Memerlukan Pengembangan Anak Berhadapan
Fungsi Sosial (AMPFS)* dengan Hukum (ABH) Anak Terlantar
92.864 2.791 64.053

*) anak yang telah kembali ke keluarga dan membutuhkan rehabilitasi sosial tingkat lanjut
DASHBOARD SIKS-NG PPKS - ANAK
DASHBOARD SIKS-NG PPKS - ANAK
JENIS KASUS Juni Juli
Anak yang Berhadapan dengan Hukum 3555 4928
Anak korban kejahatan seksual 1433 2214
Anak korban perlakuan salah dan penelantaran 766 1116
Terdampak Covid 19 638 997
Anak korban kekerasan fisik dan/atau psikis 552 798
Anak dalam situasi darurat 341 401
Pengasuhan 212 347
Respon Kasus Anak dengan Perilaku Menyimpang 187 228
Anak Penyandang Disabilitas 156 208
Sakti Peksos Anak yang menjadi korban pornografi 148 172
Juni - Juli 2020 Anak yang menjadi Korban Penyalahgunaan NAPZA 105 153
Anak yang dieksploitasi secara ekonomi dan/atau seksual 88 128
Anak korban penculikan, penjualan dan/atau perdagangan 34 57
Anak dengan HIV AIDS 22 27
Anak yang menjadi korban stigmatisasi dari pelabelan terkait dengan
kondisi Orang Tuanya 20 21
Anak dari Kelompok Minoritas dan terisolasi 1 1
Jaringan Terorisme 1 1
JUMLAH 8259 11.797
ARAH KEBIJAKAN
DAN PROGRAM PERLINDUNGAN
DAN REHABILITASI SOSIAL
KEBIJAKAN TEKNIS

1. Penguatan sistem rehabilitasi sosial yang terintegrasi dengan jaminan


social, pemberdayaan sosial & perlindungan sosial anak dan keluarga;
2. Perluasan jangkauan rehabilitasi sosial anak berbasis keluarga, komunitas
dan residensial;
3. Penguatan kapasitas & kelembagaan Balai Rehabsos dan LKS di bidang
perlindungan anak dan keluarga;
4. Peningkatan kampanye pencegahan, rehabilitasi, pemberdayaan, jaminan &
perlindungan sosial bagi anak yang membutuhkan perlindungan khusus di
seluruh sektor dan masyarakat;
5. Peningkatan peran masyarakat dan swasta dalam pelayanan sosial bagi
anak dan keluarga.
STRATEGI OPERASIONAL

Asistensi Rehabilitasi Sosial (ATENSI)


Memperkuat pelaksanaan rehabilitasi sosial berbasis keluarga, komunitas dan residensial.

Renovasi Balai/Loka dilanjutkan tahun 2021 (tertunda akibat refocusing belanja modal)
Memperhatikan skala prioritas bangunan dan peralatan yang rusak berat dan layanan langsung kepada
penerima manfaat.

Piloting SERASI
Memastikan PPKS terpenuhi hak dasarnya dan dalam perlindungan keluarga melalui layanan ATENSI.

Kampanye Nasional
Menggunakan multimedia dan dilaksanakan secara masif terkait pencegahan masalah sosial.

Standarisasi Balai/ Loka/ LKS/ Panti Sosial (penguatan lembaga dan SDM)
Akreditasi lembaga kesejahteraan social dan sertifikasi pendamping rehabilitasi sosial.

Contact center
Mengintegrasikan data PPKS dengan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS)
KP NAPZA
ANAK

LANSIA

WANITA
& TS-KPO

Disabilitas
PENGUATAN INTEGRASI BANTUAN SOSIAL
Balai/ LKS Berperan Strategis Dalam Perluasan Layanan Sosial Bagi Penduduk
Keterkaitan dengan
Bansos & Program Lain
Redefinisi Peran Pusat-Daerah & Penguatan Balai

Penguatan skema layanan dan rujukan

• Layanan rehabilitasi continuum care. • Memperjelas kewenangan Balai/Panti/LKS, di Pusat • Mekanisme rujukan yang lancar dan
• Peningkatan cakupan & standar kualitas dan Daerah. cepat.
layanan, peksos, & LKS. • Memperkuat skema pendampingan masyarakat, • Mengelola kegiatan kondisionalitas
• Pengembangan fungsi manajemen kasus & khususnya bagi para pekerja sosial. PKH, untuk Lansia dan Penyandang
layanan terpadu. • Meningkatkan kualitas pelayanan serta sarana- Disabilitas.

• Pembangunan basis data yang universal prasarana layanan sosial. • Keterkaitan dengan program lain
serta perbaikan penargetan, dan perluasan • Menghubungkan layanan sosial oleh Pemda dan terutama terkait Kesehatan,
akses NIK bagi kelompok rentan. Pemerintah Pusat melalui skema centerlink sebagai pendidikan, ketenagakerjaan dan akses
tempat rujukan. permodalan koperasi serta UKM.

17
VISI HASIL TRANSFORMASI REHABILITASI & PERLINDUNGAN SOSIAL
Penyaluran program bantuan sosial akan berdasarkan pada kerentanan penduduk, tidak berdasarkan cut-off 40%
penduduk termiskin seperti yang sekarang dilakukan.

TINGKAT PENDAPATAN
ATAS JAMINAN SOSIAL
LAYANAN SOSIAL

MENENGAH • Kesehatan (dan


Pelayanan Sosial (bukan bantuan tunai):
Kecelakaan Kerja)
• Program Kesejahteraan Sosial Anak
• Hari Tua
Terintegrasi (PKSAI).
• Pensiun
• Layanan Lansia dan Penyandang
Disabilitas. • Kematian
• Korban Bencana, NAPZA, ODHA (Orang • Pengangguran (trans-
MENUJU
Dengan HIV/AIDS), dll. MENENGAH formasi Kartu Pra Kerja)
BANTUAN SOSIAL • Perawatan Jangka
40%
Listrik
Panjang (ageing)
LPG Program Sembako PLUS • Tapera
Sembako

RENTAN
PIP Kuliah • PBI Kesehatan
Bansos Bersyarat KK Miskin,
Garis Kemiskinan
PIP • PBI Ketenagakerjaan
Lansia, Penyandang Disabilitas
PKH MISKIN
KRONIS 1
Perubahan Paradigma Layanan
Pelayanan sosial sektoral/ Pelayanan sosial terpadu dan
fragmentaris, berkelanjutan (one stop service/ Single
Window Service)  Centrelink/ SERASI,

Jangkauan pelayanan sosial Menjangkau seluruh warga yang


terbatas & eksklusif mengalami masalah sosial (universal
approach) & strategi inklusif
Sistem dan program rehabilitasi
Merespon masalah yang aktual sosial/kesejahteraan yang komprehensif,
secara reaktif , terstandarisasi (terakreditasi),
melembaga dan professional, serta
mengutamakan pencegahan
Fokus pada pelayanan berbasis Mengedepankan peran dan tanggung jawab
institusi/ panti sosial, keluarga dan masyarakat & layanan sosial
dalam Lembaga bersifat temporer
SDM berbasis Voluntarism SDM berbasis Profesionalism
(tersertifikasi) 19
Perubahan Paradigma : Fungsi LKS/ Balai/ Loka
KONDISI SAAT INI KONDISI YANG DIHARAPKAN
Fungsi terbatas, hanya  Multifungsi bagi anak, perempuan, lansia, disabilitas, korban
melayani kategori tertentu napza (satu rumpun karakteristik masalah/ sasaran & multiple
(misal PSAA, BRS PD SN, metode)  children centre, woman centre, elderly centre, disable
BRS Watunas, dll) centre, drug & narcotic rehabilitation centre  national centre link

Longterm care  Temporary shelter & early intervention berbasis managemen


kasus
Layanan kepada keluarga
dan masyarakat terbatas,  Pusat layanan kepada keluarga (family support) dan komunitas
serta dikotomi panti versus (participatory community empowerment), sementara
non panti Balai/LKS berfungsi sebagai temporary shelter berjejaring
dengan unit-unit layanan (back office)
Pengalaman praktisi
kemanusiaan  Praktek Pekerjaan Sosial Profesional (outreaching, tracing, daycare,
social assistance, home visit, family mediation, family support, family
preservation, family reunification/ reintegration, community development,
sosialisasi/ awareness raising, kampanye sosial, dll.)
20
KEBIJAKAN PROGRAM DAN ANGGARAN DITJEN REHABILITASI SOSIAL

o Kampanye pencegahan masalah sosial bagi Anak

5
o Bimtek kompetensi teknis SDM Pendamping Rehsos Anak
DIREKTORAT o Review kebijakan dari manajemen kasus (actual/viral)
TEKNIS o Supervisi, monev dan pelaporan
(Anak, PD, KP NAPZA, o
TS KPO, LU) Standarisasi layanan rehsos (akreditasi dan sertifikasi)
o Revisi pedoman umum dan operasional
o Rakornis & review kebijakan pada rangkaian hari peringatan nasional

o Asistensi Rehabilitasi Sosial (ATENSI) melalui temporary shelter:

41
UNIT layanan kebutuhan dasar, dukungan keluarga (family support),
PELAKSANA pengasuhan anak, respon kasus, terapi fisik, psikososial, mental
TEKNIS spiritual dan keterampilan/ kewirausahaan
(Balai Besar, Balai, Loka) o peningkatan kapasitas LKS mitra kerja dalam rangka akreditasi lembaga
dan sertifikasi SDM
o Pembangunan renovasi balai besar/balai/loka
o Sentra Layanan Sosial (SERASI) dengan menerapkan centrelink system
o Manajemen SDM Pendamping Rehabilitasi Sosial
o Contact centre, ruang data, studio mini, SIM PPKS, Indikator Kinerja,
SEKRETARIAT Dashboard di gedung D
o SOTK eselonisasi RPTC Tanjung Pinang dan RPTC Bambu Apus
o Penyederhanaan nomenklatur dan revisi SOTK balai besar/balai/loka
o Harmonisasi Peraturan Perundang-undangan
PROGRAM ASISTENSI REHABILITASI
SOSIAL (ATENSI)
TUJUAN
ESENSI REHABILITASI SOSIAL
PENERIMA
PELAYANAN Agar Mampu
Melaksanakan
Fungsi
PROSES
Sosialnya
Seseorang yang Secara Wajar
Mengalami
Disfungsi Sosial
Pemulihan
dan
Pengembangan
kemampuan

Pasal 7 Ayat (1) UU 11/2009 Kesejahteraan


Sosial
Rehabilitasi sosial dimaksudkan untuk
memulihkan dan mengembangkan kemampuan
seseorang yang mengalami disfungsi sosial agar
Keberfungsian Sosial
Pasal 1 ayat (3) UU No. 14 tahun 2019 Pekerjaan Sosial

Suatu kondisi yang


memungkinkan individu,
keluarga, kelompok, dan
masyarakat mampu memenuhi
kebutuhan dan hak dasarnya,
melaksanakan tugas dan peranan
sosialnya, serta mengatasi
masalah dalam kehidupannya.

A child found, a family reunited


http://unicefindonesia.blogspot.com/2018/10/a-child-found-family-reunited.html
Perlindungan Anak dan Hak-hak Anak

Perlindungan anak adalah segala .


kegiatan untuk menjamin dan
melindungi anak dan hak-haknya
agar dapat hidup, tumbuh,
berkembang, dan berpartisipasi,
secara optimal sesuai dengan
harkat dan martabat kemanusiaan,
serta mendapat perlindungan dari
kekerasan dan diskriminasi.
(Undang – Undang 35 Tahun 2014 tentang
Perlindungan Anak)
Perspektif Perlindungan Anak dan
Kesejahteraan Anak
Kementerian Sosial

REHABILITASI SOSIAL
PERLINDUNGAN SOSIAL
Tool: Pelayanan Sosial
Tool: Cash Transfer Goal: Social functioning
Goal: Purchasing Power Program: ATENSI
Program: PKH/ BST PERLINDUNGAN
ANAK

Resiliensi
anak
Partisipasi anak
Child
Wellbeing/kesejahteraan
diri anak
Sumber :Bappenas dimodifikasi
Prioritas Area Garapan Rehabilitasi Sosial …….
Pasal 7 Ayat (2) UU 11/2009 Kesejahteraan Sosial juncto Pasal Pasal 5 Ayat (1) PP 39/2012 Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial

“ Rehabilitasi Sosial dapat dilaksanakan secara persuasif, motivatif,



koersif, baik dalam keluarga, masyarakat maupun panti sosial.

Berbasis
Keluarga Berbasis
(Peksos, TKS,
Relawan Sosial)
Komunitas
(LKS, IPWL,
LPKSA)

Berbasis Residensial
(Balai besar, Balai, Loka,
Panti)
Dasar Hukum Asistensi Rehabilitasi Sosial (ATENSI)

Rehabilitasi sosial diberikan dalam


UNDANG-UNDANG bentuk:
NO. 11 TAHUN 2009
TENTANG a. motivasi dan diagnosis
KESEJAHTRERAAN SOSIAL
psikososial;
Pasal 7 Ayat (3), huruf h b. perawatan dan pengasuhan;
c. pelatihan vokasional dan
pembinaan kewirausahaan;
d. bimbingan mental spiritual;
UNDANG-UNDANG
NO. 14 TAHUN 2019 e. bimbingan fisik;
TENTANG
PEKERJA SOSIAL
f. bimbingan sosial dan konseling
psikososial;
Pasal 10 - 11
g. pelayanan aksesibilitas;
h. bantuan
dan asistensi sosial;
PERATURAN PEMERINTAH i. bimbingan resosialisasi;
NO. 39 TAHUN 2012
TENTANG j. bimbingan lanjut; dan/atau
PENYELENGGARAAN
KESEJAHTERAAN SOSIAL
k. rujukan.
Pasal 7 Ayat (1), huruf h
LIMA KLUSTER
DITJEN REHSOS

Rehsos TS KPO
Rehsos
KP NAPZA

Rehsos PD

Rehsos LU
Rehsos Anak
ASISTENSI REHABILITASI SOSIAL
Berbasis Keluarga, Komunitas dan Residensial

PRIMARY SECONDARY TERTIERY


Pencegahan Penguatan Keluarga Pengasuhan/Perawatan dan
Perlindungan

Intervensi Krisis
Dukungan Keluarga Terapi Fisik, Psikososial,
(PKH, BPNT/BSP, BST, Mental Spiritual dan Penghidupan
SEMBAKO)
Pendidikan, Informasi/ Dukungan Keluarga
Kampanye Sosial, Intervensi Dini Secara Intensif
Sensitisasi (TRC,FDS, RBM) (family based care)
(Webinar, Baliho/ Spanduk/
Layanan di Luar keluarga inti
Poster, Dialog interaktif di Layanan dukungan/terapi (community based care : community
media, Kampanye Sosial fisik, psikososial, mental services organization)
pada HAN, dll) spiritual dan
penghidupan Layanan
Residensial
(Balai, Panti)

Continum of Care
KERANGKA MANAJEMEN
ASISTENSI REHABILITASI SOSIAL

Kebijakan dan Program

Intake & Enggagement


Akses, Rujukan dan (Pendekatan Awal Pengumpulan
Penjangkauan & Kesepakatan) Data dan Asesmen
Komprehensif

Kelompok/ Komunitas
Pendekatan Pasca Layanan & Terminasi
o Holistik Keluarga Kepentingan
o Berbasis Hak terbaik bagi
o Berbasis Keluarga Penerima
dan komunitas Monitoring & Evaluasi, Individu Manfaat
o Multidisiplin

Implementasi & Supervisi Rencana pelayanan/


Perencanaan Intervensi

Lembaga/Organisasi
Sumber (diadaptasi dengan perubahan) : Alternative care for shildren without primary caregivers in tsunami-affected countries, 2006
o Pemetaan Sistem Sumber (penyedia layanan)
o Rencana ATENSI (Asistensi Rehabilitasi Sosial) DUKUNGAN KELUARGA SECARA INTENSIF
BISNIS PROSES Temporary o Mediasi keluarga
ASISTENSI REHSOS o Kesepakatan Bersama o Menjaga keutuhandan tanggung jawab
keluarga
ANAK o Reunifikasi (Orangtua, Keluarga, Kerabat)
PERENCANAAN
o Lingkar dukungan antar keluarga
ATENSI
ASESMEN KOMPREHENSIF (Anak dan
LAYANAN DI LUAR KELUARGA INTI
siginificant others) o Keluarga Pengganti dengan dukungan
(Medis, Legal, Fisik, Psikososial, Mental, Spritual, Minat
dan Bakat/ Potensi, penelusuran keluarga)
Berbasis komunitas
Keluarga Berbasis o Lembaga Rujukan berbasis Temporary Shelter
ASESMEN BERKELANJUTAN (Peksos, TKS, (LKSA, Fasilitas Kesehatan, Pendidikan)
Komunitas
Relawan Sosial) o Advokasi sosial
(LKSA)
INTAKE & ASESMEN PACSA LAYANAN
AKSES IMPLEMENTASI MONEV
ENGAGEMENT KOMPREHENSIF DAN TERMINASI

RUJUKAN MONITORING Exit Strategi


ASESMEN AWAL o Triwulan 1
Perorangan,
Verifikasi Kasus Berbasis Residensial
Kepolisian o Triwulan 2
(Home Visit, (Balai/Loka/
Rumah Sakit, Panti
Lembaga, Ruang
o Triwulan 3
Sosial, LKSA Panti)
Publik,dll)
Sinkronisasi EVALUASI
LAPORAN o Eval
RESPON DARURAT Pelaksanaan
Contact Centre,
Penyelamatan, PelayananBerbasis SUPERVISI Pre-test
Hotline
Medis, Psikologis o Eval Post
TePSA (1500-771), Centrelink
Datang Sendiri, Test
KESEPAKATAN
Media Online, Area Sasaran Asesmen, Perencanaan, Implementasi dan Supervisi
AWAL
LKSA
Inform consent, Pengasuhan Anak Dukungan Keluarga
Pemenuhan Kebutuhan Terapi
Persetujuan Pemenuhan kebutuhan kasih Dukungan Emosional, Pengetahuan,
PENJANGKAUAN Dasar Fisik, Mental Spiritual,
Keluarga/ Orangtua/ sayang, keselamatan, Keterampilan berelasi, penghasilan, reunifikasii
Pekerja Sosial, Sandang, Pangan, Psikososial, Keterampilan/
wali kelekatan, kesejahteraan, keluarga, sumber komunitas, keluarga besar,
TRC, TKSK, PSM, Tempat Tinggal, Kesehatan, Kewirausahaan
Pendamping Sosial Pendidikan, Identitas, dll keterampilan perawatan diri; tanggungjawab keluarga, kapasitas parenting
lainnya (PKH, Perkembangan anak (perawatan dasar, menjamin keselamatan anak,
BSP) memberikan kehangantan, stimulasi, stabilitas)
Sistem Pengasuhan Anak

Utama
Alternatif
di Keluarga Sendiri
di Luar Keluarga Sendiri

Keluarga sedarah
Pengangkatan
Keluarga garis lurus ke atas/ Foster Perwalian
bawah/ Anak LKSA
Inti Care
menyamping
s.d. Pengasuhan
derajat Ketiga dalam lembaga
(sebagai pelaksana
perizinan Foster Care)

Pengasuhan berbasis
keluarga Pengasuhan Berbasis Keluarga Pengganti
BISNIS PROSES
ASISTENSI REHABILITASI SOSIAL
(ATENSI)

PERENCANAAN
ATENSI

Berbasis
Keluarga Berbasis
(Peksos, TKS,
Relawan Sosial)
Komunitas
(LKS, LPA &
INTAKE & ASESMEN LPKSA) PASCALAYANAN
AKSES IMPLEMENTASI MONEV
ENGAGEMENT KOMPREHENSIF DAN TERMINASI

Berbasis Residensial
(Balai besar, Balai, Loka,
Panti)

SUPERVISI

Dasar hukum : Undang-Undang


Nomor 11 Tahun 2009 tentang Kesejahteraan Sosial Pasal 7 Ayat (3)
DASAR HUKUM

PERATURAN PEMERINTAH
NOMOR 44 TAHUN 2017
TENTANG
PELAKSANAAN PENGASUHAN ANAK

PP 44 Tahun 2017 adalah PP tentang Pengasuhan Anak, namun didalamnya mengatur tentang
pengasuhan oleh keluarga pengganti secara khusus
tentang orang tua asuh (foster care)

o Istilah pengasuhan anak digunakan dalam PP sebagai padanan untuk istilah Foster Care, karena
belum adanya nomenklatur yang sesuai dalam Bahasa Indonesia untuk istilah “Foster Care”.

o Istilah “foster care”, sudah lazim digunakan oleh Negara lain untuk pengasuhan oleh orang tua asuh
dan tercantum dalam berbagai aturan global tentang pengasuhan anak
DASAR HUKUM PENGASUHAN ALTERNATIF
BERBASIS KELUARGA

2 3 4
1
PP No. 29/2019
UU No.35 tahun 2014 PP 54/2007 tentang PP No.44/2017
tentang Syarat dan
tentang Perlin- Pelaksanaan tentang Pelaksanaan
Tata Cara
dungan Anak Pengangkatan Anak Pengasuhan Anak
Penunjukkan Wali

6 7 8
5

Permensos 110/2009 Permensos 30/2011


Permensos 02/2012 Permensos 1/2020
tentang Standar
tentang Persyaratan tentang Taman tentang Pengasuhan
Nasional Pengasuhan
Pengangkatan Anak Anak Sejahtera Anak
untuk LKSA

9 10 11
Permensos 03/2018
Perdirjen 02/2012
Bimbingan, Surat Edaran
tentang Pedoman dan
Pengawasan dan Mahkamah Agung
Teknis Prosedur
Pelaporan Pelaksanaan (SEMA) No.6/1983
Pengangkatan Anak
Pengangkatan Anak
ATENSI BERBASIS KELUARGA

“ Keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat dan merupakan lembaga



sosialisasi pertama serta utama dalam masyarakat yang mempunyai
peranan penting dalam mewujudkan kesejahteraan anggotanya

1. Keluarga menjadi tempat untuk memenuhi kebutuhan


fisik dan psikis;
2. Keluarga tempat berlindung yang utama;
3. Keluarga tempat penerima manfaat untuk
menjalankan peran dan mengaktualisasikan dirinya
4. Keluarga yang baik, harmonis dan bahagia dapat
meningkatkan kualitas kesejahteraan sosial penerima
manfaat;
5. Keluarga yang tidak peduli, tidak harmonis, dan penuh
konflik akan beresiko bagi kesehatan fisik dan psikis
penerima manfaat;
6. Keluarga tempat terbaik bagi penerima manfaat.
Maka, dukungan keluarga harus diperkuat,
agar terwujudnya pemenuhan hak dan kebutuhan
penerima manfaat
ATENSI BERBASIS KELUARGA:
FAMILY SUPPORT

(untuk Penyandang Disabilitas)


ATENSI BERBASIS KOMUNITAS

“ Setiap masyarakat mempunyai potensi untuk mengatasi


masalah kesejahteraan sosial yang ada secara mandiri
dengan mengorganisisr diri untuk mengelola sumber daya
manusia, alami dan sosialnya.

1. Komunitas merupakan lingkungan terdekat bagi


penerima manfaat dalam pemenuhan kebutuhan fisik
dan psikis;
2. Komunitas yang memiliki kesadaran bersama akan
melindungi penerima manfaat dari kerentanan, stigma
dan diskriminasi;
3. LKS menjadi penggerak utama bagi keluarga dan
komunitas untuk mendampingi/ mengasuh Anak
(foster care);
4. Komunitas adalah yang terdekat dengan keluarga
penerima manfaat. Maka, komunitas harus dikuatkan
melalui LKS agar lebih sensitif dan responsif dalam
mencegah dan menyelesaikan permasalahan yang
dialami penerima manfaat .
ATENSI BERBASIS RESIDENTIAL CARE “
“ Pelayanan berbasis institusi/ residensial merupakan alternatif terakhir setelah
pelayanan berbasis keluarga dan komunitas.

1. Pengasuhan penerima manfaat berbasis residential melalui Balai Rehsos, Panti


Rehsos atau LKS menjadi kebutuhan bagi penerima manfaat yang tidak memiliki
keluarga atau ditelantarkan oleh keluarga atau keluarga yang tak mampu mengasuh
penerima manfaat karena permasalahan ekonomi dan sosial;

2. Pengasuhan di Panti atau LKS dapat menjamin kualitas kesejahteraan sosial bagi
terpenuhinya kebutuhan fisik, psikologis dan sosial penerima manfaat yang
dilaksanakan secara temporer;

3. Layanan Residensial adalah alternatif terakhir.


Maka, UPT Pusat/ Balai sebagai centrelink harus memfokuskan pelayanannya
kepada meningkatkan kapasitas UPT Daerah & LKS agar lebih bisa memfokuskan
kegiatannya pada penguatan dukungan keluarga agar penerima manfaat
terlantar/rentan/berkebutuhan khusus dapat sesegera mungkin kembali kepada
keluarga.

4. Layanan Residensial sebagai Foster Care Agency yang akan diberikan


kewenangan oleh Pemerintah mengurusi proses penentuan orangtua asuh
sampai tahap rekomendasi untuk ditetapkan oleh Dinas Sosial
Sinergi sistem dukungan dari Pemerintah Pusat, Provinsi, Kab/Kota terhadap
Asistensi Rehabilitasi Sosial Anak

APBN Kemensos & KL (makro)


Regulasi Nasional, NSPK,
Sinergi Kebijakan & Program
Akreditasi & Sertifikasi

Dinsos & Pemda Provinsi (Mezo)


STRUKTURAL
Pendekatan
Regulasi Regional,
Sinergi Program & Kegiatan

APBD
Dinsos & Pemda Kab/Kota (mikro)
Regulasi Regional,
Sinergi Kegiatan dan SMEP
Family Community
Swadaya Based based care
Care
Masyarakat Pendekatan FUNGSIONAL
Residential (Dinamis, Integrative, Complementary
Based Care
Berbasis Case Management)
LOGICAL FRAMEWORK ASISTENSI REHABILITASI SOSIAL ANAK

SITUASI INPUT AKTIVITAS SUBYEK OUTPUT OUTCOME/KINERJA

 Pelayanan sosial • Peraturan 1. Jumlah PM 1. % PM yang terpenuhi


Asistensi
fragmentaris, dan Individu PM memperoleh layanan kebutuhan dasarnya.
Rehabilitasi Sosial • % PM yang mampu
jangkauan terbatas pedoman pemenuhan keb. dasar,
(ATENSI) pengasuhan anak, melakukan perawatan
(narrow targeting) & • Anggaran
1. Manajemen kasus terapi, dukungan diri (ADL).
exclusion (APBN, • % PM yang mampu
keluarga.
 Merespon masalah APBD, LKS, 2. Pemenuhan Keluarga PM 2. Jumlah keluarga PM melakukan aktualisasi
aktual secara reaktif Donasi) kebutuhan Dasar memperoleh layanan diri sesuai potensi yang
(kuratif dan • SDM Pusat, 3. Terapi pemenuhan keb. dasar, dimiliki.
Pemda, Kelompok/ pengasuhan anakl, • % PM yang kembali ke
rehabilitatif)
LKS, 4. Perawatan sosial/ Komunitas/LKS terapi, dukungan keluarga.
 Fokus pada Pengasuhan anak keluarga. 2. % KPM yang mampu
relawan setempat
pelayanan berbasis • Sarpras 3. Jumlah melaksanakan
5. Dukungan Keluarga pengasuhan/ perlindungan
institusi/ panti. • Peralatan&
kelompok/komunitas/
Peningkatan SDM Pusat, LKS yg melaksanakan social
 Fungsi terbatas teknologi 3. % Komunitas/ LKS yang
kapasitas Pemda, Pemda, & LKS layanan pemenuhan
pada single layanan/ • Monev/ keb. dasar, mampu melaksanakan
LKS, SDM
layanan kepada Riset pengasuhan anak, ATENSI.
keluarga dan Kampanye Nasional terapi, dukungan 4. % SDM yang mampu
masyarakat terbatas Anak keluarga. melaksanakan ATENSI.
4. Jumlah SDM yg
 Pengalaman praktisi
melaksanakan
kemanusiaan Asistensi Rehabilitasi
Sosial.
RINCIAN REALISASI TARGET
PROGRAM REHABILITASI SOSIAL 2020

1. Balita Terlantar, Anak Terlantar/Anak Jalanan, ABH Dan Anak yang Membutuhkan Perlindungan Khusus

sebesar 213,15% dengan rincian:


a. Direktorat : 45.034 anak b. UPT : 12.518 anak
 Respon Kasus (Manajemen Kasus SP) :  BRS AMPK Rumbai di Pekanbaru :
11.797 1.318
Anak Anak
 Recofussing :  BRS AMPK Handayani di Jakarta :
5.818 1.618
Anak Anak
 PWTC Jakarta Pusat (Gor Tanah Abang) :  BRS AMPK Antasena di Magelang :
71 1.738
Anak Anak
 Bantuan Linjamsos :  BRS AMPK Alyatama di Jambi :
6.000 2.192
Anak Anak
 Respon Kasus Kedaruratan :  BRS AMPK Naibonat di Kupang :
790 1.498
Anak Anak
 TepSa : 90
Anak  BRS AMPK Paramitha di Mataram :
 Sehari bersama Anak : Lampiran
1.253
3.000
REKAPITULASI ANGGARAN 2020
REHABILITASI SOSIAL ANAK
DIREKTORAT RS ANAK
REKAP TARGET DAN BELANJA NON OPS 2019 - 2021
SEBARAN UPT REHABILITASI SOSIAL
DAN LKS ANAK
41 Unit Pelaksana Teknis
Direktorat Jenderal Rehabilitasi Sosial

Aceh
Loka RS AMPK Daarussadah Aceh

Riau Sulut
Balai RS AMPK Rumbai
Balai RS Disabilitas Netra Tumou Tou Manado
Sumatera Utara
Balai RS ODHIV Bahagia Medan
Balai RS KP Napza Insyaf Medan Maluku Utara
Jambi Balai RS ODH Wasana Bahagia Ternate

Balai RS AMPK Alyatama Jambi Sulteng


Balai RS Disabilitas Intelektual Nipotowe Palu

Bengkulu Sumatera Selatan Sultra


Balai RS Disabilitas Fisik Budi Perkasa Palembang
Balai RS Disabilitas Mental Dharma Guna Bengkulu
Kalsel Balai RS Disabilitas Sensorik Rungu Wicara Meohai Kendari
Balai RS Disabilitas Lansia Minaula Kendari
Balai RS Disabilitas Mental Budi Luhur Banjar Baru
Sulsel
Balai RS Eks WTS Mulya Jaya Jakarta DKI Balai RS Lansia Gau Mabaji Gowa Loka RS KP NAPZA Pangurangi Takalar
Baial RS KP Napza Bambu Apus Jakarta Bali Balai RS Disabilitas Fisik Wirajaya Makassar Loka RS ODH Pangurangi Takalar
Balai RS Disabilitas Sensorik RW Melati Jakarta Balai RS Disabilitas Sensorik Netra Mahatmiya Tabanan Balai RS AMPK Intelektual Toddopuli Makassar
Balai RS AMPK Handayani Jakarta
Jabar Jateng
Balai Besar RS Disabilitas Fisik Cibinong Balai RS Disabilitas Sensorik Rungu Wicara Efata Kupang
Balai Besar RS Disabilitas Fisik Soeharso Surakarta
Balai Literasi Abiyoso Cimahi
Balai Besar RS Disabilitas Intelektual Kartini Temanggung NTB NTT Balai RS AMPK Naibonat Kupang
Balai RS Disabilitas Sensorik Netra Wiyata Guna Bandung Balai RS AMPK Paramitha Mataram
Balai RS AMPK PSMP Antasena Magelang
Balai RS Disabilitas Intelektual Ciung Wanara Bogor
Balai RS Dusabilitas Margo Laras Pati
Balai RS Disabilitas Sensorik Netra Tan Miyat Bekasi
Balai RS Lansia Budhi Dharma Bekasi Balaik RS NAPZA Satria Baturaden
Balai RS Eks Gepeng Pangudi Luhur Bekasi
Balai RS KP Napxa Galih Pakuan Bogor
Loka RS ODHIV Kahuripan Sukabumi
Balai RS Disabilitas Mental Phala Martha Sukabumi
8 Unit Pelaksana Teknis
Rehabilitasi Sosial Anak

Aceh
Loka RS AMPK Daarussadah Aceh

Riau
Balai RS AMPK Rumbai

Jambi
Balai RS AMPK Alyatama Jambi

Sulsel
Balai RS AMPK Intelektual Toddopuli Makassar
DKI
Balai RS AMPK Handayani Jakarta

Jateng NTT
Balai RS AMPK Antasena Magelang Balai RS AMPK Naibonat Kupang
NTB
Balai RS AMPK Paramitha Mataram

Sumber : Permensos Nomor 17 Tahun 2018 tentang OTK UPT Rehabilitasi Sosial Anak
Jangkauan Wilayah Kerja UPT
Rehabilitasi Sosial Anak

NO SATKER WILAYAH KERJA

Balai Rehabilitasi Sosial Anak yang Memerlukan Jambi, Bengkulu, Sumatera Selatan, dan Bangka Belitung.
1 Perlindungan Khusus Alyatama di Jambi

Balai Rehabilitasi Sosial Anak yang Memerlukan Riau, Kepulauan Riau, Sumatera Barat, dan Lampung.
2 Perlindungan khusus Rumbai di Pekanbaru

Balai Rehabilitasi Sosial Anak yang Memerlukan DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, dan
3 Perlindungan Khusus Handayani di Jakarta Kalimantan Tengah.

Balai Rehabilitasi Sosial Anak yang Memerlukan Jawa Tengah, Jawa Timur, Daerah Istimewa Yogyakarta, dan Kalimantan Barat.
4 Perlindungan Khusus Antasena di Magelang

Balai Rehabilitasi Sosial Anak yang Memerlukan Sulawesi Selatan, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Gorontalo, Papua, dan
5 Perlindungan Khusus Todopuli di Makassar Papua Barat.

Balai Rehabilitasi Sosial Anak yang Memerlukan Nusat Tenggara Barat, Bali, dan Sulawesi Barat.
6 Perlindungan Khusus Paramita di Mataram

Balai Rehabilitasi Sosial Anak yang Memerlukan Nusa Tenggara Timur, Maluku, dan Maluku Utara.
7 Perlindungan Khusus Naibonat di Kupang

Loka Rehabilitasi Sosial Anak yang Memerlukan Aceh dan Sumatera Utara.
8 Perlindungan Khusus Darussa'adah di Aceh

Sumber : Kepmensos Nomor 29/HUK/2019 tentang Jangkauan Wilayah Kerja UPT Ditjen Rehabilitasi Sosial
50
Lembaga Kesejahteraan Sosial Strategis Dalam Meningkatkan Kualitas
Layanan Kesejahteraan Sosial

Layanan Kesejahteraan Sosial berbasis masyarakat berfungsi strategis dalam pemenuhan


kebutuhan dasar individu dan penanganan permasalahan sosial.
Fungsi Peran Strategi

Lembaga Penyuluhan sosial Aspek psikologis Bidang keluarga & masyarakat


Kesejahteraan Konseling Aspek sosial Bidang pendidikan
Sosial
Pendampingan Aspek keterampilan Bidang hukum

Pusat Data dan Informasi (PUSDATIN) Kesejahteraan Sosial tahun 2011, mencatat bahwa
jumlah LKS yang ada di seluruh wilayah Indonesia sebanyak 25.406 LKS.

Dengan ruang lingkup yang cukup luas dan jumlah penduduk yang semakin meningkat, LKS
masih perlu didata dengan baik, perizinan berdasarkan kebutuhan (evidence based, demand
based), pemenuhan standar, dan kualifikasi.
Sebaran LKS yang Saat Ini Terdata

Provinsi Anak Lansia Disabilitas


Provinsi Anak Lansia Disabilitas Kalimantan Barat 25 3 3
Aceh 61 15 10 Kalimantan Tengah 12 4 3
Sumatera Utara 35 35 30 Kalimantan Selatan 4 6 6 Provinsi Anak Lansia Disabilitas
Sumatera Barat 14 5 17 Kalimantan Timur 21 5 1 Maluku 10 6 11
Riau 50 6 1 Kalimantan Utara - 1 - Maluku Utara 1 4 2
Jambi 11 3 5 JUMLAH 62 19 13 Papua 0 0 20
Sumatera Selatan 5 17 3 Papua Barat 0 0 0
Bengkulu 10 10 4 JUMLAH 11 10 33
Lampung 164 42 10
Provinsi Anak Lansia Disabilitas
Kepulauan Bangka
Belitung - 4 5 Sulawesi Utara 5 21 8
Kepulauan Riau 25 4 2 Sulawesi Tengah 25 4 2
JUMLAH 375 141 87 Sulawesi Selatan 36 9 10
Sulawesi Tenggara 23 3 9
Gorontalo 3 2
Sulawesi Barat 5 3 7
JUMLAH 94 43 38

Provinsi Anak Lansia Disabilitas


DKI Jakarta 41 114 14
Jawa Barat 520 113 85
Jawa Tengah 132 28 73 Provinsi Anak Lansia Disabilitas ANAK LANSIA DISABILITAS
Bali 20 2 16
D.I. Yogyakarta 66 14 25 TOTAL 1.886 586 500
Jawa Timur 428 39 24 Nusa Tenggara Barat 69 39 36
Banten 62 13 10 Nusa Tenggara Timur 6 11 46
JUMLAH 1.249 321 231 JUMLAH 95 52 98
Sumber Data: Krisna DAK, 2020
52
LKS Memiliki Peran Penting dalam Penguatan Sistem Layanan Sosial di
Masyarakat
• Rehsos menyediakan
layanan sesuai proses
REHSOS
penargetan dan informasi PERLINDUNGAN,
di lapangan. PENCEGAHAN, REHABILITASI, • PENARGETAN
DAN CONTINUUM CARE PROGRAM &
• Bansos melalui program LAYANAN &
yang ada. Proses rujukan PEMUTAKHIRAN
REKOMENDASI
lancar dan responsif. KEBIJAKAN
DATA
RUJUKAN KE • DTKS/ Register
• Balai memberikan LINJAMSOS, PFM, K/L Sosial
masukan praktik baik dan Centerlink LAIN UNTUK: • SILANI
kebutuhan kualifikasi. • SIM PD
• PROGRAM • Sumber data lain
LKS SEMBAKO
BALAI REHSOS
PEKERJA SOSIAL • PKH/PIP • FUNGSI HUB
KONTROL & UPDATING • VOKASI LAYANAN/CASE
KUALIFIKASI • KUR/UMI MANAGER
• PROGRAM • SLRT
LAIN • Puskesos
SERTIFIKASI;
PENINGKATAN PENDUDUK RENTAN
KAPASITAS DI FASILITAS & KOMUNITAS 24
53
Contoh Model Peran Lembaga dalam Rehabilitasi Sosial Disabilitas ke Depan
PENDAMPINGAN Home care

Perawatan Day care


Sosial
Nursing care

Long Term Care


Lembaga OKUPASI
Kapabilitas Integrasi
Layanan Dukungan Insentif melalui
pelatihan bagi
Rehabilitasi Keluarga
keluarga
Sosial
VOKASI
(Centrelink) Fisik
Kapasitas
Keluarga
Psikososial
Terapi
Mental Spiritual
Sertifikasi Pekerja Akreditasi Lembaga
Sosial Kesejahteraan Sosial Keterampilan

KONDISI PERLU
Sinkronisasi Kompetensi dan STANDAR Pelibatan Kerja sama lintas Pencegahan, Sistem
Integrasi Akreditasi Sertifikasi Pekerja PELAYANAN sektor di pusat Penjangkauan,
Regulasi Basis Data Keluarga dan Rujukan dan
Lembaga Sosial MINIMAL Masyarakat & daerah Tindak Lanjut
Intervensi Dini
PROGRAM JARING PENGAMAN
SOSIAL & REFOCUSING ANGGARAN
DITJEN REHABILITASI SOSIAL
UPAYA KEMENSOS DALAM
PENCEGAHAN DAN PENANGANAN
COVID 19 TERHADAP ANAK

Berkoordinasi dengan Dinas Sosial untuk memastikan adanya SOP serta fasilitasi dan sosialisasi mengenai Cuci
Tangan Pakai Sabun (CTPS) serta PHBS bagi semua anak dampingan, pengasuh dan staff.
Memastikan penyesuaian social-distancing dalam panti/LKSA/LPKA
Meninjau jadwal kunjungan dan memerlakukan pembatasan kunjungan.
Memastikan kebersihan dan sanitasi fasilitasi Lembaga pengasuhan

Memastikan adanya Standar Operasional Prosedur


Memastikan adanya pengasuh orang dewasa yang piket malam
Memastikan kegiatan belajar/mengaji/sekolah agama dan kegiatan psikososial anak anak tetap
menyenangkan.
Memastikan ketersediaan makanan bergizi seimbang.
Memberikan informasi dan komunikasi pengenalan Covid 19 yang ramah anak
Memfasilitasi agar orangtua & Keluarga tetap mempunyai akses komunikasi
pada anak-anak.
Menerima rujukan terbatas mengacu pada pedoman.
KERJA SAMA DENGAN UNICEF

Perlindungan Anak dalam Situasi Bencana:


1. Pengadaan dan distribusi alat-alat kebersihan/kesehatan dan recreational kit
2. Distribusi bahan - bahan dan Sosialisasi terkait Pencegahan Covid 19 :

A B C D E

o Surat Edaran Dirjen Panduan untuk Satuan Pedoman Melindungi Modul Pencegahan
Modul PHBS (Perilaku
terkait Instruksi Bakti Pekerja Sosial Anak dari Ancaman Hidup Bersih dan Sehat) Penelantaran,
Perlindungan Anak (Sakti Peksos) dalam COVID 19 di lingkungan Eksploitasi, Perlakuan
selama Pandemi situasi pandemi Covid 19 Balai/Loka Anak, Salah Dan Kekerasan
Virus Corona 19 Lembaga Kesejahteraan Pada Anak -
(COVID 19) Sosial Anak (LKSA) dan
Pengasuhan Anak dalam
o Penyusunan Protokol Lembaga Lainnya
Pencegahan dan
Penanganan (COVID
19) dg KPPPA
Bansos Khusus Covid-19
Bansos Reguler
BANSOS SEMBAKO JABODETABEK
PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH)
• DKI Jakarta 1,3 juta KK
• Target 10 juta KPM • Bodetabek 600 ribu KK
• Penyaluran Bansos dari semula per 3 bulan • Bantuan berupa sembako/beras
menjadi per bulan, dengan manfaat ganda di • Rp600 Rb/KK/Bulan pada April, Mei, Juni
bulan April, Mei, Juni • Rp300.000,-/KK/Bulan pada Juli – Desember*

BANSO
Rp8,3 T
Rp37,4 T Rp3,4 T
P e n a n g a n a n D a m p a k C o v i d - 19

PROGRAM SEMBAKO/ BPNT) S


Rp100,6 T BANSOS TUNAI (BST)

• Perluasan target dari 15,2 juta KPM menjadi 20 • 9 Juta KK untuk wilayah di luar Bansos
juta KPM Rp43,7 T Sembako Jabodetabek
• Indeks Bansos dari semula Rp150 • Bantuan berupa uang
Ribu/bulan/KPM menjadi Rp200 • Rp600 Rb/KK/bulan pada April, Mei, Juni
Rb/bulan/KPM • Rp300 Rb/bulan pada Juli – Desember*
Rp15,2 T
Rp43,6 T Rp16,2 T
PROGRAM KELUARGA HARAPAN
NILAI BANTUAN ILUSTRASI PENERIMAAN BANSOS ANGGARAN BANSOS
TAHUN BULAN SKEMA PENYALURAN EXISTING
TOTAL ANGGARAN
Rp37,4 T
IBU HAMIL TAHAP I TAHAP II TAHAP III TAHAP IV
Rp 3 jt Rp 250 Rb JAN - MARET APRIL - JUNI JULI - SEPTEMBER OKT - DES

ANAK USIA DINI SKEMA PENYALURAN PER BULAN Pagu Awal Rp29,1 T
Rp 3 jt Rp 250 Rb Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des Penambahan Anggaran
KPM Rp8,3 T
ANAK SEKOLAH mendapatkan
Bansos 2 kali
SD Rp 900 Rb Rp 75 Rb
SMP Rp 1,5 Jt Rp 125 Rb
SMA Rp 2 Jt Rp 166 Rb REALISASI
PENYANDANG
TARGET REALISASI
DISABILITAS
Rp 2,4 jt Rp 200 Rb KPM Rp KPM Rp
Tahap I (Januari) 9.274.490 6.939.252.175.000 9.024.049 7.006.735.800.000
LANJUT USIA Tahap II (Maret) 9.500.000 7.091.933.475.000 9.277.458 7.014.898.510.900
Rp 2,4 jt Rp 200 Rb Penyelesaian Penyaluran 12.558 9.560.900.000
Tahap 2
Bantuan diberikan maksimal 4 orang dalam keluarga
Penyaluran bulan April* 10.000.000 2.551.151.850.000
• Bantuan tertinggi Rp. 10.800.000/ tahun atau
Rp. 900.000,-/bulan
• Bantuan terendah Rp. 900.000/ tahun atau
Rp. 75.000,-/bulan
60
TOTAL KUMULATIF DISTRIBUSI
PAKET BANTUAN SOSIAL SEMBAKO
BAGI WARGA TERLANTAR AKIBAT COVID-19
Sumber Bantuan: Dana Refocusing Kantor Pusat dan UPT Ditjen Rehsos

Kantor Pusat Kantor Daerah (UPT Ditjen Rehsos)


11082
9330 19,223

5818 6486
4,698 5,488
1452 3,670 4,005
Paket Paket
s
za lita
O ak si
a
ap i KP n U
N ab & s
A
jut
is so
KP .D TS h La
n
s P s e
hso os hso R
s os
R
e
eh
s
R
e eh
R R

Total Paket: 34.168 Total Paket: 37.084

TOTAL: 71.252 Paket


REKAPITULASI BANTUAN SOSIAL
BAGI ANAK TERDAMPAK COVID-19
JUMLAH SATUAN
NO BENTUK BANTUAN TOTAL (RP) LOKASI KETERANGAN
(PAKET/JIWA) (RP)
1. Makanan siap saji 6.000 300.000 1.800.000.000 Jabodetabek DIserahkan tgl. 4/4/20) melalui
283 LKSA

2. Paket sembako 310 Jakarta Pusat, Diserahkan tgl. 8-12 Mei 2020
Jakarta Timur, melalui : LKS KPIM (20) Insan
Jakarta Utara Amalia (40) Balarenik (100),
Swara Peduli (25) ErBe (25) YRAP
(100)

3. Bantuan refocusing 5.818 300.000 1.745.400.000 Belum realisasi


internal

4. Bantuan Reguler 7.000 1.000.000 7.000.000.000 Disalurkan melalui 8 balai kepada


(Progresa) 340 LKSA

5. Bantuan sembako melalui 140 300.000 42.000.000 Jakarta Diserahkan tgl. 30/03/20 dan
TAS HI bln. April dan Mei 21/04/20
(2x 70)

6. Bantuan sembako melalui 35 320.000 11.200.000 Jakarta


ULRS APD

TOTAL 19.303 10.598.600.000


REKAPITULASI DISTRIBUSI PAKET BANTUAN SOSIAL SEMBAKO
UPT REHABILITASI SOSIAL ANAK

Jumlah Bansos Sembako


No Nama UPT Rehabilitasi Sosial Lokasi Penyaluran
(paket)
DKI Jakarta, Depok,
1. Balai Handayani Jakarta Kab Bogor, Bekasi, 325
Tangerang
2. Balai Alyatama Jambi Kota Jambi 1.006

Kota Mataram,
3. Balai Paramita Mataram 313
Kabupaten Lombok Barat

4. Balai Toddopuli Makassar Prov. Sulsel, Prov. Sultra 413


Kab/Kota Kupang,
5. Balai Naibonat Kupang 593
Kab Timor Tengah Selatan
6. Balai Antasena Magelang Kab/ Kota Magelang 782

7. Balai Rumbai Riau Kota Pekanbaru 333

8. Loka Darussaadah Aceh Kab/ Kota Banda Aceh 240

4.005 Paket
Sumber Bantuan:
Dana Refocusing UPT Ditjen Rehsos TOTAL Paket Bansos Sembako
CENTRELINK AUSTRALIA:
JURU BAYAR & PEMBERI LAYANAN
Centrelink Australia: Juru Bayar & Pemberi Layanan
Konsep Centerlink Australia…(I)

• Business Partnership Agreements (BPAs): Pihak penghubung antar


stakeholder terkait dengan klien
Konsep Centerlink Australia…(II)
SENTRA LAYANAN SOSIAL
(SERASI)
POSISI STRATEGIS SENTRA LAYANAN SOSIAL
(SERASI)

A
K S Perumahan
S E
E N
S T Pangan
I R K
K
Disfungsi B A U
E
A
Sosial I Pendidikan L
S
L L E
PPKS I A I
J
(Individu, T Y Air bersih dan Sanitasi Lingkungan
T
A
A
Keluarga, Hambatan Fisik, A A
S
H
S N T
Komunitas, pengetahuan, A E
Kelompok) keterampilan, mental/ P N Lapangan kerja H
R
I
sosial psikologis, E
D
A
L S A
nudaya, geografis U
A O Akte Kelahiran dan Identitas Legal P
N
Y S
A I
N A
A L Kebutuhan Dasar Lainnya
N

Fungsi Pencegahan

Fungsi Remidial/ Rehabilitasi


TUGAS POKOK
DAN FUNGSI Fungsi Pemberdayaan
ATENSI
KELUARGA,
Fungsi Perlindungan
KOMUNITAS &
BALAI/ PANTI
Fungsi Pendukung
Kesejahteraan Sosial
Pasal 1 butir (1), UU No. 11 tahun 2009

Kondisi terpenuhinya kebutuhan material, spiritual dan


sosial warga negara agar dapat hidup layak dan
mampu mengembangkan diri, sehingga dapat
melaksanakan fungsi sosialnya. “
70
Sumber foto: http://beritaenam.com/betapa-penting-dan-berharganya-bantuan-dari-keluarga/
Rancangan "SERASI” untuk Layanan Sosial Integratif
Dinas Dinas Warga
TANPA CENTERLINK Kesehatan Sosial dihadapkan
Dinas
Pendidikan pada Multi-
BEROBAT Birokrasi
Dinas
PKH BPNT/ BSP Ketenaga- untuk
PEKERJAAN kerjaan / mengakses
Dinas Terkait UMKM multi-
RUMAH TINGGAL LAYAK HUNI Dinas
PUPR layanan
DOKUMEN ADMINDUK Dukcapil
sosial

ADA CENTERLINK Dinas


Kesehatan Warga cukup
CENTRELINK
Dinas datang ke
SYSTEM
APAPUN Sosial Dinas CENTRE LINK
KELUHAN NYA PENGHUBUNGNYA Pendidikan untuk
SERASI
Dinas Dinas mengak-ses
Ketenagakerjaan Terkait multi-
PUPR layanan
Lembaga/Organisasi Non-
Pemerintah Daerah (Non-OPD)
Dinas Dukcapil
5
SERASI
Sentra Laya
na n Sosial
SERASI (sentra Layanan Sosial)
MISI
• As “the face of” Indonesian Government
• Memudahkan akses warga negara terhadap layanan asistensi
Kantor juru bayar pemerintah untuk
rehabilitasi sosial (ATENSI) pemerintah dan komunitas guna
pembayaran manfaat perlindungan sosial bagi
meningkatkan kapasitas personal dan ketahanan keluarga agar PPKS
penduduk miskin dan rentan, terutama mereka
terpenuhi hak dasarnya dan dalam perlindungan keluarga.
yang mengalami goncangan, krisis, atau
transisi/perubahan besar dalam hidup, termasuk VISI
korban Covid-19.
Excellent dalam penyediaan layanan asistensi rehabilitasi
• Penyedia layanan rehabilitasi sosial integratif sosial (ATENSI) pemerintah dan komunitas bagi setiap warga
pemerintah bagi para pemerlu pelayanan negara yang memerlukan pelayanan sosial.
kesejahteraan sosial (PPKS) secara langsung
dan/atau melalui Lembaga Kesejahteraan Sosial NILAI
(Community Services Organization) • Keluarga tempat terbaik bagi PPKS. Maka, ketahanan keluarga
harus diperkuat, agar anggota keluarga dapat dicegah menjadi
Ditjen Rehsos-Kemensos PPKS.
• Bertanggungawab atas pengembangan • Komunitas adalah yang terdekat dengan keluarga PPKS. Maka,
kebijakan, penetapan standar, peningkatan komunitas (terutama Toga, Tomas, & figur kunci lainnya di
kapasitas, dan supervisi pelayanan. masyarakat) harus dikuatkan melalui LKS agar lebih sensitif dan
• Menyediakan akses dan support system responsif dalam mencegah dan menyelesaikan permasalahan
kepada SERASI dan mitra. PPKS.
• Bersama-sama dengan Pusdatin Kesos dan • Layanan Residensial sebagai Centre of Excelence. Maka, UPT
Ditjen terkait memastikan SERASI terhubung Pusat sebagai SERASI harus memfokuskan pelayanannya kepada
dengan SLRT melalui Puskesos di meningkatkan kapasitas UPT Daerah & LKS agar lebih bisa
kecamatan. memfokuskan kegiatannya pada penguatan ketahanan keluarga
agar PPKS dapat sesegera mungkin teratasi permasalahannya
Bapenas: Pilot SERASI (Sentra Layanan Sosial) dan Peranan Balai

o Bekerja sama dengan kabupaten/kota terpilih


o Pengembangan fungsi case management
 Bisa melalui SLRT melalui Puskesos dan SDM Kesejahteraan Sosial (SDM Rehsos,
SDM PKH, SDM BSP, Relawan Sosial)
 Menjadi Layanan Sosial lanjutan rujukan dari Puskesos
o Pemberian layanan
 Memastikan akses dan memperluas ketersediaan layanan
 Center of excellence
o Perujukan
 Memastikan respon penanganan oleh lembaga pelayanan pemerintah (KTP/KK,
KIS, KIP, Kartu Prakerja, BSP, PKH, dll)
 Memperkuat jaringan Lembaga Kesejahteraan Sosial
 Menjaga standar kualitas layanan social
“SERASI” untuk Layanan Sosial Integratif
Keluhan Penduduk
Peksos tersertifikasi
Penduduk
Puskesos Fasilitator SLRT
Rentan Musdes/Muskel
Pekerja Sosial

LKS terakreditasi
Rujukan dan Penanganan Lembaga
Pendataan Langsung Kesejahteraan Sosial

CENTRE :LINK Updating Data


• Case manager Balai
• Contact Center
• Medicare
• Emergency responses Rujukan Penanganan - Program Daerah (Kab/Kota dan Provinsi)
• Social work service (daycare homecare) Langsung - Panti Sosial

Tidak Dapat
ditangani? SIKS-NG

Bidang Non- Bidang


Sosial Sosial Dimasukkan dalam
Basis Data Terpadu

Program Nasional oleh K/L Penanganan di SEPAKAT


Pusat
DESA / KELURAHAN KECAMATAN KABUPATEN / KOTA PUSAT / PROVINSI/ DAERAH

Back Office ICT Front Office


PROGRAM PUSAT
PROGRAM PROVINSI
PROGRAM KAB/ KOTA
PROGRAM SWASTA/ LAIN

Tiga Jalur Fasilitator Menjangkau Warga Pusat rujukan dan interkoneksi


Warga Mengunjungi Sekretariat
Penyampaian SLRT Kab/ Kota layanan sosial
Keluhan Warga Mengunjungi

Keterangan : ICT (Information, Communication, Technology)


ALTERNATIF JENIS LAYANAN TERPADU

Layanan terpadu Single Referal Point


1 Layanan terpadu pada level ini masih sederhana, karena tempat dimana klien datang hanya menyediakan layanan
informasi yang diperlukan dan mereferalnya ke lembaga lain untuk ditindaklanjuti. Didalamnya hanya terdapat layanan
untuk informasi dan asesmen kebutuhan yang diperlukan klien.

Layanan terpadu Single Entry Point


2 Layanan terpadu pada level ini sudah lebih maju dari Single Referal Point karena selain menyediakan layanan
informasi, melakukan asesmen, juga memberikan layanan Emergency yang dapat diselesaikan ditempat. Namun
demikian beberapa layanan lain masih berada di luar sistem sehingga perlu ada rujukan.

Layanan terpadu One Stop Shop


3 Layanan terpadu pada level ini ddianggap sudah sempurna karena sudah menyediakan layanan lengkap. Setiap
masalah yang perlu penyelesaian, dapat diselesaikan di tempat yang sama.
FUNGSI SENTRA LAYANAN SOSIAL (SERASI) DALAM
PENYELENGGARAAN REHABILITASI SOSIAL INTEGRATIF

Tersedianya
data tunggal
Program
yang aspiratif
Peningkatan rehabilitasi sosial
inklusifitas dan yang integratif
penjangkauan dan saling
komplemen

Penguatatan
Penanganan
sumber pendanaan
Sentra keluhan dan
rehabilitasi sosial
Layanan kejadian luar
dari masyarakat
Sosial biasa yang cepat
(LKS) dan swasta
(SERASI) dan akurat
(CSR)

Kerjasama dan
Layanan sosial
koordinasi
yang
program pusat
berbasiskan
dan daerah yang
centrelink
baik
system
Sumber (diadaptasi dengan perubahan) : Bapenas,
MANFAAT SENTRA LAYANAN SOSIAL (SERASI)
DARI SISI DEMAND DAN SUPPLY

ASPEK BAGI PENDUDUK BAGI PEMERINTAH

Penduduk mencari Informasi terpusat dalam satu lokal


Mempermudah dan efisiensi jalur
informasi program sehingga lebih mudah dan efisien
sosialisasi program
bantuan sosial mencapainya
Penjelasan yang tersedia lengkap untuk Pemerintah memiliki data terpadu (DTKS)
Penduduk menerima semua program, baik jenis manfaat yang bisa dikelola dan digunakan untuk
informasi program maupun kriteria kelayakan penargetan berbagai macam program
Peningkatan akuntabilitas program dan
Penduduk teregistrasi dan datanga
mengurangi resiko KKN serta waktu
tersimpan dan terkelola dalam DTKS
pengurusan yang lama
Penduduk tahu kemana harus
Pelaksanaan program lebih mudah
mengajukan keluhan terkait keputusan
melakukan monitoring terpadu
unit rujukan terpadu

Sumber (diadaptasi dengan perubahan) : Cormac Ebken, 2014, SWS in Social Protection:
rationable and design features in developing country contexts, GIZ
PRINSIP SENTRA LAYANAN SOSIAL (SERASI)

Kerja bersama antar profesi, antar sektor, antar level

80
“Local presence with national collective support”
Piloting “SERASI” Rehsos (Menghadirkan komunitas lokal dengan dukungan
kolektif nasional)

Komunitas Komunitas

Komunitas LKS LKS


Komunitas Komunitas
LKS
Komunitas
LKS
Komunitas LKS LKS
Balai “Antasena” Komunitas
LKS (Magelang-Jawa Tengah)
LKS
Komunitas
Balai “Satria” Balai “Pangudi Luhur”
(Batu Raden Purwokerto) (Bekasi-Jawa Barat)
Komunitas LKS Komunitas
LKS
LKS

LKS
Komunitas
Komunitas
Balai Besar
LKS Balai “Gau Mabaji” “Prof Soeharso”
(Sulawesi Selatan) (Solo – Jawa Tengah) LKS

Komunitas LKS KOmunitas


PROTOTYPE
SENTRA LAYANAN SOSIAL (SERASI)
INFRONT OFFICE
Contoso Ltd.
3
Alternatif 1: Skema Satu Loket dengan Beragam Layanan Alternatif 2: Skema Beragam Loket dengan Beragam Layanan

CENTRELINK SYSTEM
CENTRELINK SYSTEM

LOKET 1 LOKET 2 LOKET 3 LOKET 4


LOKET SATU MEJA

LOKET DEPAN
LOKET DEPAN
DENAH
Contoso Ltd.
2
Contoso Ltd.
3
CONTACT CENTER
OPERATOR CALL CENTER & MEDIA
CENTER
Contoso Ltd.
4
Contoso Ltd.
RUANG DATA DAN DASHBOARD
5
Contoso Ltd.
RUANG CASE CONFERENCE6
Contoso Ltd.
RUANG CASE CONFERENCE7
Contoso Ltd.
8
DENAH RUANG HUMAS
RUANG HUMAS REHSOS
Contoso Ltd.
9
Contoso Ltd.
RUANG HUMAS REHSOS 1
0
Contoso Ltd.
RUANG HUMAS REHSOS 1
1
Terima
kasih
Kementerian Sosial Republik Indonesia | Direktorat Jenderal Rehabilitasi Sosial
Jl. Salemba Raya 28 Kenari, Kec. Senen, Kota Jakarta Pusat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 40130
Telp/Fax . (021) 3100470 | e-Mail : rehsos@kemsos.go.id | website : http:www.kemsos.go.id

Anda mungkin juga menyukai