Anda di halaman 1dari 20

BIODATA PRIBADI

◦ Nama : JHOTI PATMA NANDA


◦ Tempat Tanggal Lahir : Rembang, 18 Juli 1991
◦ Alamat : Perumahan Puri Matahari Sidoarjo Jawa Timur
◦ Pendidikan Terkahir : SMA
◦ Level : 5
LATAR BELAKANG
◦ Latar Belakang Listrik dalam dunia modern kini adalah suatu hal yang sangat pokok dan menjadi
kebutuhan primer bagi setiap orang, bayangkan saja bilamana di jaman yang modern seperti ini setiap
kota, jalan, toko, kantor ataupun rumah tidak memiliki aliran listrik pasti akan menjadi sunyi senyap dan
kembali ke jaman dulu.

◦ Perkembangan teknologi yang melaju begitu cepat dari masa ke masa memaksa kita untuk selalu
mengikuti akan perkembangan teknologi tersebut khususnya dalam bidang kelistrikan misalnya, semakin
banyaknya barang-barang elektonik yang membutukan tenaga listrik.

2
STUDI KASUS
KODE OKUPASI : F.43.132.01.KUALIFIKASI.5.MANTER
NAMA OKUPASI : TEKNISI MADYA PEMBANGUNAN DAN PEMASANGAN INSTALASI
PEMANFAATAN TEGANGAN RENDAH

NAMA : JHOTI PATMA NANDA

3
STUDI KASUS PADA SOAL

Dalam sebuah proyek pembangunan dan pemasangan instalasi rumah dengan daya 33.000 VA,
terdapat ketidaksesuaian antara material dengan BoQ (Bill of Quantity) atau rancangan
anggaran biaya dan yang tersedia di lapangan, khususnya untuk ukuran penampang kabel sirkit
utama, yaitu pada BoQ tercantum NYM 4x16 mm2 sedangkan di lapangan tersedia ukuran 4x25
mm2.
1. Sebagai seorang penanggungjawab Teknik di perusahaan pembangunan dan pemasangan
instalasi tegangan rendah, buatlah sebuah keputusan/kesimpulan yang harus dilakukan
berdasarkan Analisa kasus di atas
2. Material mana yang paling tepat sesuai dengan kebutuhan pelanggan berdasarkan studi
kasus di atas dan jelaskan alasannya
3. Berikan perhitungan cara menentukan ukuran kabel yang tepat.
REGULASI KESELAMATAN KETENAGALISTRIKAN

K2 K2 adalah Keselamatan Ketenagalistrikan, setiap usaha ketenagalistrikan


wajib memenuhi ketentuan Keselamat Ketenagalistrikan

Menurut UU No.
30 Tahun 2009 SNI adalah Standar Nasional Indonesia, setiap peralatan pemanfaatan
SNI tenaga listrik wajib memenuhi ketentuan Standar Nasional Indonesia
tentang
Ketenagalistrikan
dan
UU No. 11 Tahun
2020 tentang Cipta SLO adalah Sertifikat Laik Operasi, setiap instalasi tenaga listrik yang
SLO beroperasi wajib memiliki Sertifikat Laik Operasi
Kerja

LH adalah Lingkungan Hidup, Setiap Kegiatan usaha ketenagalistrikan


LH wajib memenuhi ketentuan yang dinyatakan peraturan perundang-
undangan di bidang Lingkungan Hidup
SATUAN PADA LISTRIK
◦ Satuan ini Yang sering ditemui pada implementasi tegangan rendah :

1.Volt (V) adalah satuan untuk menunjukan Tegangan (V)


2.Ampere (A) adalah satuan untuk menunjukan Aliran Arus (I) listrik yang mengalir
3.Ohm adalah satuan untuk menunjukan besaran hambatan (R)
4.Volt Ampere (VA) adalah satuan daya total listrik (S)
5.Watt adalah satuan Daya aktif listrik (P)
6.Volt Line To Line (VLL) adalah tegangan pasa dikalikan akar 3 .

6
Pengertian K2 dan K3
K2 adalah K3 adalah
Keselatan Ketenagalistrikan Keselamatan dan Kesehatan Kerja
◦ Pengertian K3 adalah semua ilmu dan
◦ Tujuan K2 menurut UU No. 30 Tahun penerapannya untuk mencegah terjadinya
2009 yaitu untuk mewujudkan kondisi : kecelakaan kerja, penyakit akibat kerja,
kebakaran, peledakan dan pencemaran
◦ Andal dan Aman (A2) bagi instalasi lingkungan.
(Keselamatan Instalasi),
◦ Penerapannya :
◦ Aman dari bahaya bagi manusia dan
mahluk hidup lainnya (Tenaga Kerja dan 1.Memakai APD (Alat Pelindung Diri)
Masyarakat Umum), 2.Memberi P3K Kecelakaan Kerja
◦ Ramah Lingkungan. 3.Memberi jalur Evaluasi Keadaan darurat dll.
Pengertian kabel listrik
◦ Kabel listrik adalah media untuk mengantarkan arus listrik ataupun informasi. Bahan dari kabel ini
beraneka ragam, khusus sebagai pengantar arus listrik, umumnya terbuat dari tembaga dan umumnya
dilapisi dengan pelindung. Selain tembaga, ada juga kabel yang terbuat dari serat optik, yang disebut
dengan fiber optic cable.
◦ Jenis Jenis Kabel :
1. Kabel NYM
2. Kabel NYY
3. Kabel NYA
4. Kabel NYAF
5. Kabel NYFGBY
Alat Ukur Listrik
◦ Alat ukur listrik adalah alat ukur yang digunakan dan mampu melakukan pengukuran terhadap besaran-
besaran arus listrik
◦ Jenis Alat ukur :
1. Ampere Meter
2. Volt Meter
3. Ohm Meter
4. Earth Tester
5. Tespen

9
1. Kemampuan Hantar Arus (KHA)
◦ KHA adalah seberapa besar arus listrik yang dapat dibebankan pada suatu kabel listrik
◦ Sebelum kita memasang suatu instalasi listrik, baik itu instalasi listrik 1 phasa maupun instalasi listrik 3
phasa diperlukan berbagai perhitungan yang benar untuk menentukan bahan-bahan listrik yang akan
digunakan. Hal yang paling penting dalam suatu instalasi listrik, adalah bagaimana memilih jenis dan
ukuran penghantar kabel listrik yang tepat.
◦ Kabel yang terdapat pada suatu instalasi listrik, memiliki jumlah yang berbeda menurut jenis instalasi
yang dipasang, baik itu instalasi listrik 1 phase dan 3 phase
2. Jenis instalasi listrik 
Ada 2 jenis instalasi listrik yaitu
1. Instalasi listrik 1 phase adalah instalasi listrik yang biasanya menggunakan jaringan 3 kabel penghantar
utama, yaitu:
◦ Kabel phase (kabel berwarna merah, hitam)
◦ Kabel netral (kabel berwarna biru)
◦ Kabel grounding atau arde (kabel berwarna kuning dengan garis warna hijau)
◦ Instalasi listrik 1 phase umumnya paling banyak kita gunakan pada instalasi listrik di rumah. Listrik 1
phase biasanya memiliki tegangan antara phase dengan netral sebesar 220 Volt.

11
2. Jenis instalasi listrik 
2. Instalasi listrik 3 phasa adalah instalasi listrik yang biasanya menggunakan jaringan, yaitu:
◦ 3 Kabel phase (R = kabel berwarna merah S = kabel berwarna kuning, T = kabel berwarna hitam)
◦ 1 Kabel netral (kabel berwarna biru)
◦ Kabel grounding atau arde (kabel berwarna kuning dengan garis warna hijau)
◦ Instalasi listrik 3 phasa merupakan sistem yang banyak digunakan untuk instalasi skala besar. Misalnya seperti
digunakan pada perkantoran, industri, dan lain sebagainya . Listrik 3 phasa biasanya memiliki tegangan 380 Volt.

12
BILL OF
QUANTITY
(BOQ)
BOQ adalah nilai estimasi yang menjadi sebuah anggaran yang di detailkan dalam bentuk RAB (Rancangan Anggaran
Biaya).
Perhitungan RAB diperlukan dokumen gambar konstruksi yang mengikuti tender akan menghitung item pekerjaan
yang terdapat dalam gambar tender yang telah disediakan oleh pemilik proyek .
PEMBAHASAN KASUS
Pada kasus yang diberikan, diketahui data sebagai berikut :
Daya semu (S) adalah 33,000 VA
Ukuran penampang kabel pada BoQ yaitu NYM 4 x 16 mm2
Ukuran penampanng kabel tersedia yaitu NYM 4 x 25 mm2

Pada kondisi normal instalasi tersebut :


Tegangan fasa-netral = 220 Volt
Tegangan fasa-fasa = 380 Volt

Sesuai dengan data kelompok daya yang disediakan oleh PLN daya sebesar 33.000 VA, sistem
yang digunakan adalah sistem 3 fasa, maka untuk menghitung arus nominal persamaan yang
digunakan adalah persamaan untuk perhitungan sistem 3 fasa.
Tabel Standar PLN
Ukuran Kabel
Minimal vs Ampere
PEMBAHASAN KASUS
Dengan Rumus :
In = S / (3 x VLL)
= 33.000 VA / (3 x 380 V)
= 50, 15 A
Karena instalasi rumah pada kasus tersebut tidak menggunakan motor listrik, maka ukuran MCB yang
digunakan adalah MCB 3 fasa 3 x 50 A

Caranya dengan melihat tabel Standar PLN Ukuran Kabel berdasarkan table tersebut. Untuk daya
33.000 VA sistem 3 fasa, peralatan proteksi yang digunakan (MCB) adalah MCB 3 fasa dengan batas arus
3 x 50 A dengan besaran kabel 4 x 16 mm2. Perhitungan tersebut sesuai perhitungan yang ada didalam
PUIL .
PEMBAHASAN KASUS
Ketika akan melaksanakan pembangunan dan pemasangan instalasi bangunan, salah satu syarat yang
diperlukan yaitu SLO (sertifikat Laik Operasi) yang dilampirkan dengan BoQ. BoQ dikeluarkan oleh
Lembaga yang sudah ditentukan, dan dijadikan syarat pemasangan instalasi yang wajib dipatuhi.

Akan tetapi kondisi di lapangan kadang tidak sesuai kebutuhan, misalnya ketersediaan bahan/kabel.
Pada kasus yang terjadi, penghantar yang tersedia adalah 4 x 25 mm 2. Menurut saya apabila
menggunakan kabel penghantar yang memiliki beban arus listrik yang ditanggung, maka ini Lebih baik
dan kabel tidak akan mengalami peningkatan suhu. Akan tetapi, menggunakan kabel dengan ukuran
yang terlalu besar dari beban membutuhkan biaya yang lebih mahal sehingga menjadi sebuah
pemborosan biaya kabel 4 x 25 mm2 lebih tinggi atau mahal dari kabel 4 x 16 mm2. Jika tetap
dilanjutkan memakai ukuran kabel sesuai di lapangan (4 x 25 mm2) maka ada kerja tambah/biaya
tambah pada BoQ.
KESIMPULAN
Dari Analisa berdasarkan studi kasus yang dilakukan, disimpulkan bahwa :
1. Penghantar 4 x 25 mm2 dapat digunakan pada instalasi rumah dengan daya 33.000 VA karena
ukuran minimal menghantar arus sebesar 33.000 VA adalah 4 x 16mm2.
2. Perubahan pada BOQ dapat dilakukan dengan cara Jika sesuaikan dengan tabel Standar PLN Ukuran
Kabel, pilihlah ukuran kabel listrik yang mampu menghantarkan arus sebesar 33.000 VA. Maka bisa
ditemukan bahwa kabel yang sesuai dengan nilai kemampuan hantar arus trssebut yaitu 4x16mm2
serta sesuai dengan BoQ.
3. Sebagai penanggung jawab Teknik, saat pelaksanaan dengan melampirkan pembuatan Berita Acara,
Laporan kerja (JSA) dan hasil foto menjadi bukti yang harus dilaporkan kepada atasan.
Saran
◦ Untuk menentukan ukuran sebuah kabel yang akan digunakan pada suatu instalasi listrik, baik itu
instalasi listrik 1(satu) Phase, maupun instalasi listrik 3(tiga) Phase, maka harus diketahui terlebih dahulu
besar beban arus(Ampere) maksimal yang akan ditanggung kabel penghantar tersebut .
◦ Bila nilai beban arus maksimal telah diketahui, maka bisa menentukan ukuran kabel penghantar dari
table kemampuan hantar arus (KHA) sehingga tidak terjadi penambahan biaya BOQ

Anda mungkin juga menyukai