Anda di halaman 1dari 21

LISTRIK 1 FASA

A. PENGERTIAN INSTALASI LISTRIK 1 FASA


B. KABEL DAN URTAN FASA BERDASAR WARNA KABEL
C. KEMAMPUAN HANTAR ARUS (KHA) PADA KABEL
D. JENIS KABEL
E. SEKRING DAN PEMASANGAN BOX SEKRING
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
INSTALASI PENERANGAN 1 FASA :https://youtu.be/9A37PdzPmhM
Standarisasi Warna Kabel Berdasarkan PUIL :https://youtu.be/7ET0rR2tr58
Cara mengetahui R S T pada tegangan 3phase :https://youtu.be/XBCd6feTJGo
CARA MUDAH PASANG BOX SEKRING PADA INSTALASI LISTRIK :https://youtu.be/3LQ3AT
TSbWc
JENIS-JENIS KABEL LISTRIK :https://youtu.be/Fv-YztdyXEI
Jenis-jenis kabel instalasi listrik :https://youtu.be/dep5RIocojU
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

A. PENGERTIAN INSTALASI LISTRIK 1 FASA

Hal-hal yang harus ditaai dalam menangani kelistrikan Khususnya di Indonesia harus mentaati
peraturan Tentang PUIL sbb:
Menurut PUIL 2000
Ketentuan umum Instalasi Listrik
1. Adanya rencana instalasi yang telah disetujui (9.2.2).
2. Instalasi listrik harus dirancang di pasang dan dipelihara untuk mencegah kebakaran
(9.4.1)
3. Perlatan dan perlengkapan harus memenuhi ketentuan standar (2.2.1.1)
4. Instalasi, harus dilengkapi proteksi :
proteksi dari kejut listrik
proteksi dari efek termal
proteksi dari arus lebih
proteksi dari tegangan lebih.
5. Instalasi baru / perubahan harus diperiksa, diuji(comisioning), dicoba sebelum di
operasikan.
6. Perencanaan pemasang dan pemeriksa instalasi listrik harus memiliki ijin, dengan
tenaga teknis yang kompeten.

IPL XI – Instalasi Listrik Satu Fasa Page 1


Tujuan Standarisasi Instalasi Listrik pada PUIL 2000
1. Instalasi listrik dapat dioperasikan dengan baik
2. Terjamin keselamatan manusia.
3. Terjamin keamanan instalasi listrik beserta perlengkapan.
4. Terjamin keamanan gedung beserta isinya terhadap kebakaran.
5. Terjamin perlindungan lingkungan.

1. PENGERTIAN INSTALASI LISTRIK 1 FASA DAN PERATURANNYA


Pengertian Listrik 1 Phase dan 3 Phase

LISTRIK 1 FASA LISTRIK 3 FASA

Listrik 1 Phase adalah jaringan listrik yang hanya menggunakan 2 kawat penghantar yang
kesatu sebagai kawat phase (L) dan yang kedua sebagai kawat neutral (N). Umumnya listrik 1
phase bertegangan 220-240 volt yang digunakan banyak orang.
Biasanya listrik 1 phase digunakan untuk listrik perumahan, namun listrik PLN di jalanan itu
memiliki 3 phase, tetapi yang masuk ke rumah kita hanya 1 phase karena kita tidak memerlukan
daya besar dan untuk peralatan dirumah kita hanya menggunakan listik 1 phase dengan 220-
240 volt.
Misalnya yang ke rumah kita adalah Phase R, tetangga kita mungkin Phase S, dan tetangga yang
lain Phase T.( R-O, S-O, T-O )

Listrik 3 Phase adalah jaringan listrik yang menggunakan tiga kawat Phase (R,S,T) dan satu
kawat neutral (N) atau sering dibilang kawat ground. Menurut istilah Listrik 3 Phase terdiri dari
3 kabel bertegangan listrik dan 1 kabel neutral.Umumnya listrik 3 Phase bertegangan 380 volt
yang banyak digunakan Industri atau pabrik.( R-S, S-T, T-R )
Listrik 3 fasa adalah listrik AC (Alternating Current) yang menggunakan 3 kawat penghantar
yang mempunyai tegangan pada masing-masing Phasenya sama, tetapi berbeda dalam sudut
curvenya sebesar 120 derajat.

IPL XI – Instalasi Listrik Satu Fasa Page 2


Ada 2 macam tegangan listrik yang dikenal dalam sistem 3 phase ini, yaitu :
- Tegangan antar phase (Vpp : voltage phase to phase atau ada juga yang menggunakan istilah
Voltage line to line)
- Tegangan phase ke neutral (Vpn : Voltage phase to neutral atau Voltage line to neutral).

Menggunakan listrik 3 phase sebenarnya memiliki keuntungan. Keuntungan Listrik 3 phase


yaitu :

- Menyediakan daya listrik yang besar ( biasanya pada industri menengah dan besar ). Industri
atau hotel memerlukan daya listrik yang besar sehingga memerlukan jaringan yang banyak. Tapi
pada output terakhir untuk pemakaian hanya memerlukan satu phase ( memilih salah satu dari
3 phase yang ada ). Listrik 3 phase biasanya diperlukan untuk menggerakkan motor industri
yang memerlukan daya besar.

- Karena menggunakan tegangan yang lebih tinggi maka arus yang akan mengalir akan lebih
rendah untuk daya yang sama. Sehingga untuk daya yang besar, kabel yang digunakan bisa
lebih kecil.

Instalasi Listrik 1 Phase.

Instalasi Listrik 1 Phase

Definisi :

Kita akan lakukan Instalasi kabel Phase / tegangan untuk Saklar terlebih dahulu, menggunakan
kabel merah sebagai tanda kabel Instalasi Phase / tegangan.

Sambungkan kabel merah dari meteran PLN menuju input MCB pembagi terlebih dahulu,

IPL XI – Instalasi Listrik Satu Fasa Page 3


sebagai pengaman untuk menghindari korsleting yang terjadi dalam rangkaian instalasi.
Sambungkan kembali kabel berwarna merah dari output MCB pembagi menuju salah satu input
terminal pada Saklar. Sambungkan kembali kabel berwarna merah dari output saklar menuju
salah satu terminal lampu. Untuk Saklar Seri (Jumlah terminal output sesuai dengan banyaknya
tombol yang tersedia).

Instalasi kabel untuk Phase / tegangan sudah beres, sekarang kita akan melakukan Instalasi
kabel 0 / Netral.

Instalasi kabel 0 / Netral kita gunakan kabel berwarna hitam.Sambungkan kabel hitam dari
meteran PLN langsung menuju terminal lampu.Instalasi Listrik 1 Phase pada Lampu dan Saklar
sudah selesai, kini saatnya untuk uji coba rangkaian Instalasi yang telah kita kerjakan.

Langkah pengujian Instalasi Listrik 1 Phase pada Lampu dan Saklar sebagi berikut :

Nyalakan MCB meteran PLN, tes menggunakan tespen pada outputnya apakah aliran listrik
sudah ON / nyala. Jika sudah OK, nyalakan MCB pembagi.tekan tombol pada saklar, maka
lampu akan menyala, matikan tombol saklar maka lampu akan padam. Mudah bukan.

Jika masih bingung, ikuti jalur Instalasinya pada gambar dibawah ini.

Instalasi 1 Phase Lampu & Saklar

Cara Pemasangan Instalasi Listrik 1 Phase dihubungkan pada Stop Kontak

Fungsi Stop Kontak dalam Instalasi Listrik 1 Phase adalah sebagai penghubung antara peralatan-
peralatan listrik yang akan digunakan dengan sumber listrik yang berasal dari PLN.

IPL XI – Instalasi Listrik Satu Fasa Page 4


Cara pemasangan Stop Kontak dalam Instalasi Listrik 1 Phase sebagai berikut :

Selalu pastikan MCB dari PLN dan MCB pembagi dalam kondisi OFF / Mati sebelum melakukan
proses Instalasi, sebagai langkah pengamanan agar tidak tersengat aliran Listrik. Siapkan
peralatan-peralatan seperti (Tang potong, Tang Kombinasi, tespen dan obeng). Sediakan 2 buah
kabel dengan warna berbeda (Contoh : Merah & Hitam).

Kita akan lakukan Instalasi kabel untuk Phase / tegangan untuk Stop Kontak terlebih dahulu,
menggunakan kabel merah sebagai tanda kabel Instalasi Phase / tegangan.

Sambungkan kabel merah dari meteran PLN menuju input MCB pembagi terlebih dahulu,
sebagai pengaman untuk menghindari korsleting yang terjadi dalam rangkaian instalasi Stop
Kontak. Sambungkan kembali kabel berwarna merah dari output MCB pembagi menuju salah
satu input terminal pada Stop Kontak.

Instalasi kabel untuk Phase / tegangan Stop Kontak sudah beres, sekarang kita akan melakukan
Instalasi kabel 0 / Netral.

Instalasi kabel 0 / Netral untuk Stop Kontak menggunakan kabel berwarna hitam.Sambungkan
kabel hitam dari meteran PLN langsung menuju terminal Stop Kontak.Instalasi Listrik 1 Phase
pada Stop Kontakr sudah selesai, kini saatnya untuk uji coba rangkaian Instalasi yang telah kita
kerjakan.

Langkah pengujian Instalasi Listrik 1 Phase pada Stop Kontak sebagi berikut :

Nyalakan MCB meteran PLN, tes menggunakan tespen pada outputnya apakah aliran listrik
sudah ON / nyala. Jika sudah OK, nyalakan MCB pembagi.Kemudian tes lobang Stop kontak
menggunakan tespen.Jika Instalasinya benar, maka salah satu dari 2 lobang Stop Kontak teraliri
listrik.Jika sudah OK, maka Stop Kontak siap digunakan untuk menyambungkan peralatan-
peralatan listrik.Mudah bukan.

Jika masih bingung, ikuti jalur Instalasinya pada gambar dibawah ini.

Instalasi 1 Phase Stop Kontak

IPL XI – Instalasi Listrik Satu Fasa Page 5


B. KABEL DAN URTAN FASA BERDASAR WARNA KABEL

IPL XI – Instalasi Listrik Satu Fasa Page 6


PUIL 2011

IPL XI – Instalasi Listrik Satu Fasa Page 7


C. KEMAMPUAN HANTAR ARUS (KHA)

Ukuran Kabel Listrik Sesuai Beban Arus Yang Dilewati.


Jika Anda menggunakan alat-alat yang membutuhkan watt listrik yang besar, sedang Anda
hanya menghubungkannya dengan kabel listrik yang tidak memadahi, maka yang terjadi adalah
kabelnya lama-lama panas.Panas inilah yang menyebabkan pemborosan energi listrik.Bukan
hanya itu, bahkan hal ini bisa memicu terjadinya hal yang sangat berbahaya, yaitu KEBAKARAN
akibat panas ataupun ngefong. Untuk itu, gunakan kabel yang sesuai dengan arus yang akan
dilewati.

Berikut ini adalah beberapa merk kabel standar SNI :


1. Supreme
2. Kabelindo
3. Tranka
4. Metal

Ukuran kabel dan batas pemakaian yang aman menurut pengalaman;


1.Kabel 1,5 mm =1300watt/6A
2.Kabel 2,5mm =2500watt/10A-16A
3.Kabel 4mm =5000watt/25A-32A
4.Kabel 6mm =7000watt/32A-40A
5.Kabel 10m =10.000watt/50A-70A.dst

Ada baiknya Anda menggunakan kabel yang melebihi beban yang dilewati agar lebih aman dan
mengantisipasi jika terjadi penambahan daya listrik ke depannya.Misalnya jika beban 5000
watt, maka ada baiknya jika Anda menggunakan ukuran kabel 10mm supaya lebih bagus.
Kabel listrik adalah media untuk menyalurkan energi listrik.Sebuah kabel listrik terdiri dari
isolator dan konduktor.Isolator adalah bahan pembungkus kabel yang biasanya terbuat dari
karet atau plastik, sedangkan konduktor terbuat dari serabut tembaga atau tembaga pejal.

Kemampuan hantar sebuah kabel listrik ditentukan oleh KHA (kemampuan hantar arus) yang
dimilikinya dalam satuan Ampere.Kemampuan hantar arus ditentukan oleh luas penampang
konduktor yang berada dalam kabel listrik.

Sedangkan tegangan listrik dinyatakan dalam Volt, besar daya yang diterima dinyatakan dalam
satuan Watt, yang merupakan perkalian dari : “Ampere x Volt = Watt”
Pada tegangan 220 Volt dan KHA 10 Ampere, sebuah kabel listrik dapat menyalurkan daya
sebesar 220V x 10A = 2200 Watt.

IPL XI – Instalasi Listrik Satu Fasa Page 8


D. JENIS KABEL LISTRIK

1. KABEL N.Y.A

Di masyarakat, kabel ini dikenal dengan istilah KABEL ENGKEL.Biasanya digunakan untuk
instalasi rumah dan sistem tenaga. Dalam instalasi rumah, digunakan ukuran 1,5 mm2 dan 2,5
mm2. Berinti tunggal, berlapis bahan isolasi PVC, dan seringnya untuk instalasi kabel
udara.Kode warna isolasi ada warna merah, kuning, biru dan hitam.Kabel tipe ini umum
dipergunakan di perumahan karena harganya yang relatif murah.Lapisan isolasinya hanya 1
lapis sehingga mudah cacat, tidak tahan air dan mudah digigit tikus.

Agar aman memakai kabel tipe ini, kabel harus dipasang dalam pipa/conduit jenis PVC atau
saluran tertutup, sehingga tidak mudah menjadi sasaran gigitan tikus, dan apabila ada isolasi
yang terkelupas tidak tersentuh langsung oleh orang.

Berbicara mengenai konduit, pengertiannya adalah suatu selubung pelindung.Ada yang berupa
pipa besi, tetapi yang paling umum digunakan adalah pipa PVC/paralon (tetapi berbeda dengan
pipa PVC untuk air).Konduit ini selain bertujuan melindungi kabel dari gangguan luar, juga
untuk memudahkan dalam hal pekerjaan penggantian atau penambahan kabel, karena hanya
tinggal ditarik atau didorong saja. Bandingkan bila kabel tersebut ditanam dalam tembok tanpa
konduit, tentu akan butuh pekerjaan tambahan berupa pembongkaran tembok.

Karena itu, sesuai tujuannya penggunaan konduit sebenarnya tidak terbatas pada jenis kabel
NYA saja, tetapi bisa dipakai untuk kabel NYM atau NYY.

IPL XI – Instalasi Listrik Satu Fasa Page 9


B. KABEL N.Y.M

Digunakan untuk kabel instalasi listrik rumah atau gedung dan sistem tenaga.Kabel NYM berinti
lebih dari 1, memiliki lapisan isolasi PVC (biasanya warna putih atau abu-abu), ada yang berinti
2, 3 atau 4.Jadi seperti beberapa kabel NYA yang dijadikan satu dan ditambahkan isolasi putih
dan selubung karet.

Kabel NYM memiliki lapisan isolasi dua lapis (isolasi PVC dan selubung karet), sehingga tingkat
keamanannya lebih baik dari kabel NYA (harganya lebih mahal dari NYA) dan lebih kuat.Kabel
ini dapat dipergunakan dilingkungan yang kering dan basah, namun tidak boleh ditanam.

Pemasangannya pada instalasi listrik dalam rumah bisa tanpa konduit (kecuali dalam tembok
sebaiknya menggunakan konduit seperti yang dijelaskan sebelumnya).Kabel ini dirancang bukan
untuk penggunaan di bagian luar (outdoor).Tetapi penggunaan konduit sebagai pelindung bisa
juga dipertimbangkan bila ingin dipasang di luar ruangan.Harganya yang jelas lebih mahal dari
tipe kabel NYA.

C. KABEL N.Y.Y

IPL XI – Instalasi Listrik Satu Fasa Page 10


Memiliki lapisan isolasi PVC ganda (biasanya warna hitam), ada yang berinti 2, 3 atau 4.Kabel
NYY dipergunakan untuk instalasi tertanam (kabel tanah), dan memiliki lapisan isolasi yang
lebih kuat dari kabel NYM (harganya lebih mahal dari NYM).Kabel NYY memiliki isolasi yang
terbuat dari bahan yang tidak disukai tikus.

Karena lebih kuat dari tekanan gencetan dan air, pemasangannya bisa untuk outdoor, termasuk
ditanam dalam tanah. Kabel untuk lampu taman dan di luar rumah sebaiknya menggunakan
kabel jenis ini. Harganya tentu lebih mahal dibanding dua jenis kabel sebelumnya.

Kuat Hantar Arus (KHA)


Kabel listrik mempunyai ukuran luas penampang inti kabel yang berhubungan dengan kapasitas
penghantaran arus listriknya.Dalam istilah PUIL, besarnya kapasitas hantaran kabel dinamakan
dengan Kuat Hantar Arus (KHA).

Ukuran kabel dan KHA-nya sebaiknya kita pahami dengan baik untuk menentukan pemilihan
kabel yang sesuai dengan kapasitas instalasi listrik rumah kita.Besar kapasitas daya listrik dalam
suatu instalasi listrik rumah berhubungan dari berapa besar langganan listrik dari PLN. Dalam
hal ini adalah berapa besar rating MCB yang terpasang di kWh meter.Besarnya KHA kabel harus
lebih besar dari rating MCB, karena prinsipnya adalah MCB harus trip sebelum kabelnya terkena
masalah.

Arus listrik yang melebihi KHA dari suatu kabel akan menyebabkan kabel tersebut menjadi
panas dan bila melebihi daya tahan isolasinya, maka dapat menyebabkan rusaknya isolasi.
Kerusakan isolasi bisa menyebabkan kebocoran arus listrik dan akibatnya bisa fatal seperti
kesetrum pada manusia atau bahkan mengakibatkan terjadinya kebakaran.

Faktor lain dalam menentukan pemilihan kabel dengan KHA-nya adalah mengenai peningkatan
kebutuhan daya listrik di masa depan. Bila dalam beberapa tahun ke depan ternyata ada
penambahan daya listrik langganan PLN, tentu lebih baik sedari awal dipersiapkan kabel dengan
ukuran yang sedikit lebih besar untuk mengakomodasi peningkatan kebutuhan daya listrik ini
sehingga menghindari pekerjaan penggantian kabel. Tetapi perlu diperhatikan juga bila umur
kabel ternyata sudah melewati 10 tahun.Pada kasus ini, pemeriksaan kondisi kabel dengan
lebih teliti sebaiknya dilakukan untuk memastikan kabel masih dalam kondisi baik.

PUIL 2000 memberikan ketentuan mengenai besarnya diameter dari penghantar kabel dan
maksimum KHA terus-menerus yang diperbolehkan pada kabel tipe NYA, NYM dan NYY.

IPL XI – Instalasi Listrik Satu Fasa Page 11


Besar kabel di atas dalam ukuran mm2, jadi itu adalah luas penampang, bukan diameter.Untuk
mencari diameter kabel, Anda harus menggunakan rumus matematika.Misalnya untuk luas
penampang 4 mm2, maka diameternya sebesar 2,25mm. Sedang untuk luas penampang 10
mm, maka diameternya sekitar 3,5 mm.

Disarankan pemakaian kabel selalu menggunakan conduit/pipa paralon (PVC) untuk lebih aman
dan menghindari gigitan tikus.Serta setiap jalur yang ditarik selalu menggunakan pembatas /
MCB (mini cirkuit breaker) berfungsi sebagai pemutus arus apabila terjadi korsleting dan beban
yang berlebih.Untuk jalur/tarikan yang banyak di harapkan menggunakan panel supaya aman
dan terbagi rapi.

(Box Panel yang berisikan MCB, arrester, VU meter dll)

Agar terhindar dari arus petir melalui PLN, sebaiknya dipasang arrester yang dihubungkan
dengan grounding yang bagus.

IPL XI – Instalasi Listrik Satu Fasa Page 12


CARA MENGHITUNG KHA

Menghitung Luas Penampang Kabel Menggunakan Data Tabel

Dalam menghitung kebutuhan besar kabel dalam istilah luas penampang kabel perlu dibedakan
menjadi dua jenis , yaitu:

a. Perhitungan luas penampang kabel untuk fasa tunggal, dan


b. Perhitungan luas penampang kabel untuk tiga fasa.

Rumus Untuk Menghitung Kebutuhan Luas Penampang Kabel Satu Fasa :


I = P / (E x Cos Phi)
Sebelum menentukan luas penampang kabel, perlu di hitung KHA-nya lebih dahulu, KHA
adalah Kemampuan Hantar Arus.
Rumus KHA berdasarkan PUIL = 125% x I nominal

Contoh pernyataan:
Suatu instalasi listrik rumah tangga atau industri memiliki kapasitas 900Watt, cos phi
sebesar 0,8, tegangan yang dipakai adalah 220Volt. Tentukan besarnya kemampuan
hantar arus (KHA) untk menentukan kabel yang dipakai?

Jawaban:
I = P / (V x cos phi)

IPL XI – Instalasi Listrik Satu Fasa Page 13


I = 900 / (220 x 0,8)
I = 900 / 176
I = 5,114 Ampere (I nominal)
Hasil KHA adalah = 125% x 5,114 A = 6,3925 A = 6,39 A

Kemudian cari pada tabel diatas kemampuan kabel yang mampu mengantarkan arus
sebesar 6,39 Ampere. tapi anda juga bisa browsing dengan pencarian “ tabel kemampuan
penampang kabel “.

Rumus Untuk Menghitung Kebutuhan Luas Penampang Kabel Tiga Fasa :


I = P / (√3 x E x Cos Phi)
Besarnya kemampuan hantar arus (KHA) untuk menentukan kabel yang dipakai?
√3 = 1,73

Dimana:
I = Arus beban listrik dalam satuan Ampere
P = Beban yang dibutuhkan dalam Watt
E = Tegangan antar fasa dalam Volt
Cos Phi = Faktor Daya

Contoh pernyataan:
Suatu instalasi listrik industri (asumsi industri untuk pemakaian 3 phase) memiliki
kapasitas 20.000 Watt, cos phi sebesar 0,8, tegangan antar phase yang dipakai adalah
415Volt. Tentukan besarnya kemampuan hantar arus (KHA) untuk menentukan kabel
yang dipakai?
√3 = 1,73

Jawaban:
I = P / (√3 x E x Cos Phi)
I = 20.000 / (√3 x 415 x 0,8)
I = 20.000 / (1,73 x 332)
I = 20.000 / 574,36
I = 34,83 Ampere

Hasil KHA adalah = 125% x 34,83 A = 43,53 Ampere


Cari dalam tabel kemampuan kabel dengan satuan mm2 seperti soal pertama, yang
mampu dilalui arus sebesar 43,53 Ampere

IPL XI – Instalasi Listrik Satu Fasa Page 14


Dalam menyesuaikan atau menentukan luas penampang kabel (besar kabel ) yang
dibutuhkan perlu perhitungan teoritis dulu seperti diatas yang kemudian di sesuaikan
dengan luas penampang atau besar kabel yang telah tersedia di pasaran.

Namun dalam hal ini lebih baik memilih besaran kabel lebih besar yang tersedia
dilapangan, sebagai contoh dalam perhitungan teoritis dibutuhkan luas penampang kabel
2mm2, maka perlu pembelian kabel dengan diameter 2,5mm yang tersedia dipasaran.

Contoh :
1. Suatu Instalasi Listrik 1 fasa dengan beban maksimum 100 Amper.
Memerlukan kabel dengan luas penampang berapa ?
Jawab :
KHA = 125% x 100 Amper
= 125 Amper
Dengan melihat tabel diatas maka kita tentukan 135 Amper dengan luas penampang 35 mm²

IPL XI – Instalasi Listrik Satu Fasa Page 15


2. Suatu Instalasi Listrik 3 fasa dengan beban maksimum 200 Amper.
Memerlukan kabel dengan luas penampang berapa ?
Jawab :
KHA = 125% x 200 Amper
= 250 Amper
Dengan melihat tabel diatas maka kita tentukan 135 Amper dengan luas penampang 95 mm²

E. SEKRING DAN PEMASANGAN BOX SEKRING

SEKRING
MEMASANG BOX SEKRING PADA INSTALASI LISTRIK :
https://youtu.be/3LQ3ATTSbWc
Fungsi Sekering adalah untuk membatasi Arus yang mengalir di rangkaian listrik.
Besarnya sekering sudah didesain agar sesuai dengan besarnya arus aman maksimal yang
masih ditoleransi (agar kabel atau stop kontak tidak terbakar).
Jadi kalau ada Arus yang melebihi batasan kemampuan sekering, maka sekering akan putus,
sehingga seluruh rangkaian juga putus.
Fuse ini pada dasarnya terdiri dari kawat halus dan pendek yang meleleh dan pecah jika
dialiri oleh arus listrik yang terlalu banyak dan korsleting pada perangkat listrik (elektronik).
Dengan putusnya Fuse/sekring tersebut, arus listrik tidak bisa masuk ke sirkuit
elektronik.Akibatnya, komponen yang terkandung dalam sirkuit elektronik terkait tidak
rusak.
Karena fuse berfungsi untuk melindungi peralatan listrik dan elektronik dari kerusakan yang
disebabkan oleh korsleting atau listrik yang berlebihan. Sekering ini sering disebut sebagai
sekering listrik.
Fuse/Sekering itu sendiri terdiri dari 2 terminal dan biasanya dipasang secara seri dengan
sirkuit elektronik yang akan dilindungi atau tegangan listrik yang akan dilindungi. Jadi jika
sekring rusak, “sirkuit terbuka” terbentuk yang mematikan listrik sehingga arus listrik tidak
dapat mengalir ke sirkuit yang dilindungi.

Faktor Penyebab Fuse Rusak


Berikut ini adalah faktor penyebab fuse menjadi rusak, antara lain:
1. Over load
Overload adalah arus yang mengalir dalam suatu rangkaian lebih besar dari kapasitas
sekering maksimum.
2. Short Circuit
Short Circuit adalah adanya hubung singkat di dalam sirkuit di mana arus yang mengalir ke
sekering melebihi kapasitas sekering.

IPL XI – Instalasi Listrik Satu Fasa Page 16


Cara Mengukur Fuse dengan Multimeter Digital
Pada dasarnya Fuse memiiki bungkusan transparan yang terbuat dari Kaca atau juga Plastik.
Dengan cara ini Anda dapat segera melihat apakah kawat sekring yang bagus rusak atau
tidak.

Namun, ada juga jenis sekering yang kemasannya mencakup kawat halus di dalamnya yang
membuat isi sekering sulit dilihat.Karena itu kita harus mengukur sekering dengan
multimeter.Untuk mengetahui apakah sekring masih dalam kondisi baik atau belum
terhubung.

Berikut ini adalah cara mengukur Fuse dengan menggunakan Multimeter Digital:
Setel sakelar multimeter ke posisi ohm.
Kemudian hubungkan probe multimeter ke setiap konektor sekering atau sekering.
Sekring tidak memiliki polaritas, sehingga posisi probe merah dan hitam tidak diperebutkan.
Pastikan nilai yang ditampilkan pada layar multimeter adalah “0” ohm.Kondisi ini
menunjukkan bahwa sekring dalam kondisi baik (korsleting).
Apabial Display Multimeter menunjukkan “Infinite”, sehingga sekeringnya dinyatakan
rusak/putus atau terbakar.
Sekering yang ditiup harus segera diganti dengan sekering dengan spesifikasi yang sama. Jika
spesifikasi sekering yang diubah berbeda, fungsi sekering sebagai keamanan tidak dapat
berfungsi secara optimal.Dapat dikatakan bahwa sekring tidak dapat secara optimal
melindungi sirkuit / perangkat elektronik dan perangkat listrik.

Cara Memasang Box Sekering


Sedikit ulasan sebelum kita bahas cara memasang Box Sekering. Box Sekering merupakan
komponen instalasi utama yang berfungsi sebagai pengaman dari instalasi listrik yang akan di
pasang. Penggunaannya juga bisa diganti dengan menggunakan Box MCB yang fungsinya juga
sebagai pengaman instalasi listrik.Pemasangan dari box sekering ini sedikit lebih rumit
dibandingkan pemasangan Box MCB.Hal ini dikarenakan pada box sekering memiliki 2 bagian
yaitu bagian saklar pemisah dan bagian tempat/rumah sekring.
Langsung saja, pemasangan dan penjelasan dari box sekering terlihat pada gambar dibawah ini:

IPL XI – Instalasi Listrik Satu Fasa Page 17


Ket: kabel hitam untuk Phasa (strum) ; kabel biru untuk Netral ; kabel kuning (aslinya kuning
bergaris hijau) untuk arde / grounding.
Untuk pemasangan box sekring ada baiknya pemasangan kabel NYM 3x4 mm dilakukan terlebih
dahulu sebelum box sekring tersebut dipasang didalam atau diluar dinding. Hal ini disebabkan
ruangan untuk meletakkan kabel terbatas dan juga karakteristik kabel NYM 3x4 mm yang
sedikit alot jika di bengkokkan sehingga kita akan lebih leluasa mengerjakannya dibandingkan
jika Box Sekring tersebut telah terpasang pada dinding.

IPL XI – Instalasi Listrik Satu Fasa Page 18


Di ketahui :
Tegangan V = 220 volt
Daya P = 500 watt
Di tanya :
Kuat arus I ( ampere )
Jawab :
I=P/V
I = 500/220
I = 2,27 ampere

Tanda Warna Arus Nominal


(Amper)
Merah muda 2
Coklat 4
Hijau 6
Merah 10
Abu-abu 16
Biru 20
Kuning 25
Pengaman Lebur Skrup Hitam 35
Putih 50
Tembaga 60
Perak 80
Kuning emas 100

IPL XI – Instalasi Listrik Satu Fasa Page 19


PERTANYAAN (1)

1. Apakah yang dimaksuddenganjaringanlistrik 1 Phase ?


2. Dari jaringan 3 fasaternyatajugadigunakan di rumah dimanfaatkan 1 fasa, bagaimana itu?
3. ApaFungsi Stop KontakdalamInstalasiListrik 1 Phase ?
4. Pada Instalasi Listrik, MCB akan terhubung dengan urutan kabel ?
5. Bagaimana langkah pengujian InstalasiListrik 1 Phase pada Lampu dan Saklar?
6. Padagambarberikutadalah 1 MCB melayani 2 stop kontak.
Bagaaimanalangkahpengujian InstalasiListrik 1 Phase pada Stop Kontaktersebut ?

7. BagaimanawarnakabelyangdipersyaratkanPUIL ?
8. Apa yang dimaksud dengan KHA dan hubungannya dengan kelistrikan
9. Suatuinstalasilistrikrumahtanggaatauindustrimemilikikapasitas5.500Watt, cos phi sebesar
0,8, tegangan yang dipakaiadalah 220Volt. Tentukanbesarnyakemampuanhantararus (KHA)
untkmenentukankabel yang dipakai
10. Bagaimanapemilihansekringuntukrumahyagmempunyaidaya 500 dan tegangan220 Volt?

SELESAI

IPL XI – Instalasi Listrik Satu Fasa Page 20


IPL XI – Instalasi Listrik Satu Fasa Page 21

Anda mungkin juga menyukai