Anda di halaman 1dari 32

3 PEWARISAN SIFAT

KOMPETENSI DASAR
3.3 Menerapkan konsep pewarisan sifat dalam
pemuliaan dan kelangsungan makhluk hidup

4.3 Menyajikan hasil penelusuran informasi dari


berbagai sumber terkait tentang tanaman dan
hewan hasil pemuliaan
Tujuan Pembelajaran
• Setelah pembelajaran, siswa dapat:
– Menjelaskan materi genetik yang berperan dalam
penentuan sifat;
– Menyimpulkan bagaimana materi genetik
diwariskan pada setiap generasi.
•  
1. Molekul yang Mendasari Pewarisan Sifat 

• Materi Genetik : Molekul yang berperan


sebagai materi genetik adalah asam nukleat
yaitu deoxyribonucleic acid (DNA)
dan ribonucleic acid (RNA). Pada DNA terdapat
perintah yang mempengaruhi sifat atau yang
menentukan karakteristik sifat makhluk hidup
yang disebut gen. Keseluruhan informasi
genetik yang menentukan karakteristik
makhluk hidup disimpan dalam DNA. 
STRUKTUR DNA DAN RNA
• Materi genetik dapat diturunkan dari orangtua
pada anak, contohnya jika orang tua memiliki
cuping telinga melekat, maka semua anaknya
memiliki cuping telinga melekat. Jika salah
satu dari orangtua memiliki cuping telinga
terpisah maka semua anaknya memiliki jenis
cuping telinga terpisah, namun bisa juga salah
satu anaknya memiliki cuping telinga melekat
• Setiap sifat dan karakteristik yang ada pada setiap orang
adalah warisan dari orang tua yang diwariskan
melalui materi genetik.
• Ayah akan mewariskan materi genetik melalui sel sperma
sedangkan ibu akan mewariskan materi genetik melalui sel
ovum.
• Materi genetik dari ayah dan ibu akan bergabung dalam
proses fertilisasi. Karena adanya penggabungan materi
genetik inilah pada diri kita muncul karakteristik yang
mirip dengan ayah dan karakteristik yang mirip dengan
ibu.
Peranan Materi Genetik Dalam Pewarisan
Sifat
• Di dalam pewarisan sifat dikenal istilah sifat dominan
dan sifat resesif. Sebagai contoh, karakter jenis cuping
yang terpisah dapat dikatakan mampu menutupi atau
mengalahkan karakteristik jenis cuping telinga melekat.
• Karakter yang mampu mengalahkan atau menutupi
karakter yang lain disebut sifat dominan. Karakteristik
yang kalah (dalam fenomena ini karakter cuping
melekat) disebut sifat resesif. Gen dominan ditulis
dengan huruf kapital, sedangkan gen resesif ditulis
dengan huruf biasa (kecil).
• Sifat-sifat atau karakter yang terlihat oleh mata seperti bentuk rambut,
warna kulit, dan jenis cuping telinga disebut fenotip.
• Fenotip merupakan perwujudan “ekspresi” dari gen. Sedangkan, susunan
informasi genetik (gen) dari suatu individu yang mengkode karakter-
karakter fisikn disebut Genotip.
• Susunan kromosom pada sel penyusun tubuh berbeda dengan susunan
kromosom pada sel kelamin (sel telur atau ovum dan sel sperma).
• Kromosom pada sel tubuh susunannya berpasangan. Keadaaan
kromosom yang berpasangan disebut dengan diploid (di = dua),
sedangkan susunan kromosom pada sel kelamin tidak berpasangan dan
disebut dalam keadaan haploid.
• Keadaan diploid ditulis dengan simbol 2n dan keadaan haploid ditulis
dengan simbol n. Sehingga kromosom sel kelamin jumlahnya setengah
dari kromosom sel tubuh.
• Jumlah kromosom sel tubuh sebanyak 23 pasang. Karena dalam keadaan
diploid atau 2n, jumlah total kromosomnya 23 x 2 = 46 buah kromosom.
• Pewarisan sifat atau hereditas merupakan penurunan sifat dari induk
(orang tua) kepada keturunannya (anak). Ilmu yang mempelajari tentang
pewarisan sifat ini disebut genetika. Sifat-sifat suatu makhluk hidup
diwariskan melalui sel kelamin jantan dan sel kelamin betina. Bagian sel
yang bertanggung jawab terhadap penurunan sifat ini terdapat di bagian
inti sel (nukleus). Di dalam inti sel terdapat kromosom. Kromosom
merupakan benang-benang halus yang berfungsi sebagai faktor pembawa
sifat keturunan. Di dalam kromosom terdapat substansi pembawa sifat
keturunan yang terdiri atas senyawa kimia yang disebut gen. Gen berfungsi
sebagai penentu sifat-sifat suatu makhluk hidup. Kromosom dan gen inilah
yang mengendalikan pewarisan sifat pada makhluk hidup.
• Pewarisan sifat pada makhluk hidup ini dikendalikan oleh kromosom dan
gen. Keduanya berfungsi sebagai pembawa informasi genetik dan dapat
menentukan sifat keturunannya.
• HIDROPONIK ..........
HIDROPONIK
• Hidroponik merupakan suatu cara penanaman tumbuhan
dengan menggunakan larutan nutrisi dan mineral dalam air
dan tanpa menggunakan tanah. Tanaman darat khusunya
sayuran seperti paprika, tomat, timun, melon, terong,
selada dapat ditumbuhkan secara langsung dalam wadah
yang berisi nutrisi atau dengan ditambah medium yang tak
larut dalam air, misalnya kerikil, arang, sekam, spons, serbuk
kayu, wool sintetik,dan lain sebagainya. Ilmuw an
menemukan bahwa tumbuhan menyerap nutrisi yang
penting dalam bentuk ion-ion yang terlarut dalam air.
• Nutrisi yang dibutuhkan tumbuhan telah disediakan dengan
cara dilarutkan dalam air secara buatan, maka tanah sudah
tidak lagi dibutuhkan bagi tumbuhan untuk tumbuh subur.
Keuntungan Kekurangan
 Tidak memerlukan tanah ƒ
 Air yang berada dalam • Biaya yang diperlukan awal
instalasi alat dapat digunakan pembuatan relatif mahal (
kembali, sehingga • Ketersediaan dan
membutuhkan sedikit air. ƒ pemeliharaan perangkat
 Nutrisi dapat dikendalikan, hidroponik agak sulit
sehingga menghemat • Memerlukan keterampilan
penggunaan pupuk ƒ khusus dan ketelitian
 Tidak ada pencemaran
lingkungan akibat pupuk ƒ
 Mudah dalam memanen hasil
tanam ƒ
 Mudah dalam menanggulangi
hama dan penyakit.
2. Verticultur
Vertikultur adalah ...
• Teknik budidaya tanaman dengan cara membuat instalasi secara
bertingkat (vertikal) dengan tujuan untuk meningkatkan jumlah tanaman.
• Teknik budidaya ini merupakan konsep penghijauan yang cocok untuk
daerah perkotaan dan lahan terbatas.
• Media dalam penanaman menggunakan vertikultur dapat menggunakan
tanah atau dengan menggunakan air (dipadukan dengan hidroponik).
• Selain meningkatkan jumah tanaman, tekn ik ini akan merangsang
seseorang untuk menciptakan kreasi dalam menjaga keanekaragaman
hayati di lingkungan tempat tinggal sehingga menc iptakan suasana
alami yang menyenangkan, serta memperoleh hasil pan enan yang sehat
dan berkualitas.
• Struktur penanaman secara vertikal, dap at memudahkan kita dalam
membuat dan memeliharanya.
• Model, bahan, ukuran, dan wadah dalam teknik vertikultur
sangat beragam dan dapat disesuaikan dengan kondisi dan
keinginan.
• Pada umumnya adalah berbentuk persegi panjang, segi tiga,
atau dibentuk mirip anak tangga, atau sejumlah rak.
• Bahan dapat berupa bambu atau pipa paralon, kaleng
bekas, bahkan lembaran karung beras pun bisa,
• Tanaman yang akan ditanam dengan teknik ini sebaiknya
disesuaikan de ngan kebutuhan dan memiliki nilai ekonomis
tinggi, berumur pendek, dan berakar pendek.
• Tanaman sayuran yang sering dibudidayakan secara
vertikultur antara lain selada, kangkung, bayam, kemangi,
tomat, pare, kacang panj ang, mentimun dan tanaman
sayuran daun lainnya.
3. KULTUR JARINGAN
ANGGREK ..............
KULTUR JARINGAN ...
• Suatu metode perbanyakan tumbuhan dengan cara
mengambil suatu bagian dari tanaman, seperti sel atau
sekelompok sel, jaringan, atau organ, kemudian
menumbuhkannya dalam kondisi steril pada medium yang
mengandung nutrisi dan zat pengatur tumbuh (hormon)
sehingga bagian tersebut dapat memperbanyak diri dan
berkembang menjadi tanaman yang memiliki organ yang
lengkap yaitu akar, batang, dan daun.
• Semuajenis tumbuhan dapat dibiakkan menggunakan
metode ini, namun masing-masing membutuhkan perlakuan
khusus agar dapat tumbuh dan berkembang dengan baik.
Keuntungan
 Tanaman hasil kultur bebas
dari penyakit,
 waktu pertumbuhan dan
perbanyakan tumbuhan
relatif lebih singkat,
 dapat menghasilkan
keturunan dalam jumlah yang
sangat banyak,
 tidak membutuhkan lahan
yang luas, dan
 tidak tergantung musim
4. INSEMINASI BUATAN [Kawin suntik}
• Kawin suntik adalah pemasukan sperma (semen) dari sapi jantan yang
unggul kedalam saluran reproduksi sapi betina dengan bantuan manusia.
Inseminasi buatan ini dilakukan dengan cara memasukkan sperma (semen)
yang telah dibekukan dengan menggunakan alat semacam suntikan.
• Inseminasi buatan memiliki beb erapa manfaat, antara lain: ƒ Efesiensi
waktu Sebelum dikenal teknologi ini, peternak sapi harus mencari sapi
penjantan yang unggul untuk mengawini sapi betina. Namun, dengan
inseminasi buatan, peternak sapi cukup mamanggil inseminator (orang
yang menyediakan jasa inseminasi buatan) dan pemilik sapi dapat me nent
ukan jenis bibit sperma (semen) yang mereka inginkan. ƒ Efesiensi biaya.
• Memperbaiki kualitas anakan sapi Dengan inseminasi buatan, sapi jenis
lokal dapat menghasilkan anakan sapi yang unggul. Karena bibit sperma
(semen) yang dimasukkan dapat berasal dari sapi-sapi unggulan, bahkan
dari sapi-sapi luar negeri
5. Kloning ..
• Dilansir dari National Human Genome
Research Institute, kloning adalah suatu
proses untuk menghasilkan salinan genetik
yang identik dari suatu entitas biologi. Hal ini
berarti suatu makhluk bisa dibuat klonnya
dengan cara menyalin susunan DNA yang
sama persis dengan makhluk tersebut.

Anda mungkin juga menyukai