Anda di halaman 1dari 10

A.KuddY, SE., MSA.

, Ak
Dosen Fak. Ekonomi & Bisnis – Univ.Cenderawasih
: aprianto_kuddy@yahoo.com : 081289133955

PERTEMUAN VIII
PERSEDIAAN BARANG DAGANG
Mengidentifikasi Jenis Persediaan
Pada Perusahaan Dagang

Persediaan
Barang jadi
Mengidentifikasi Jenis Persediaan
Pada Perusahaan Manufaktur

2
Persediaan
Bahan Baku
Box

3
Persediaan
Barang dalam
Box
Proses

4
Persediaan
Barang Jadi
Box
Penentuan Jumlah Persediaan
Semua barang dagangan untuk dijual,
1 merupakan persediaan yang dapat klaim
sebagai kepemilikan perusahaan.
Persediaan
ditoko atau
digudang

Dalam menyusun Laporan


keuangan perlu ditentukan:
(1). Jumlah unit dalam
Barang konsinyasi
persediaan yang ada di 2
perusahaan (2). Kepemilikan merupakan
barang. persediaan barang
Persediaan dagangan milik
dalam Barang
perjalanan Konsinyasi consignor, bukan
Persediaan barang persediaan milik
dalam perjalanan, 3 consignee.
meliputi pihak yang
berhak menerima
persediaan
Sistem Pencatatan Persediaan
Sistem Sistem
Periodik Perpetual

Dalam Sistem ini, Dalam sistem ini, pencatatan


pencatatan atas persediaan atas persediaan barang
barang dagangan beserta dagangan beserta nilainya
nilainya yang hanya dilakukan secara
dilakukan pada akhir berkesinambungan/kontinyu,
periode (tidak dilakukan sehingga bila terjadi
secara kontinyu), sehingga penambahan persediaan dari
persediaan barang pembelian ataupun
dagangan akhir dihitung berkurangnya persediaan
secara fisik yang ada di karena terjadi penjualan,
gudang. maka persediaan akan
dicatat dalam kartu
persediaan.
Metode Penentuan Harga Perolehan
• First In, First Out (FIFO)
– Metode ini mengasumsikan bahwa barang pertama yang
dibeli adalah barang pertama yang digunakan (dalam
perusahaan manufaktur). Oleh karena itu, persediaan
yang tersisa merupakan barang yang dibeli paling terakhir.
• Last In, First Out (LIFO)
– Metode ini mengasumsikan bahwa barang pertama yang
Metode LIFO mengasumsikan bahwa barang terakhir
yang dibeli adalah barang pertama yang digunakan,
sehingga persediaan akhir dinilai dan dilaporkan
berdasarkan nilai perolehan persediaan yang awal
(pertama) masuk atau dibeli.
Metode Penentuan Harga Perolehan
• Rata-Rata Tertimbang (Average)
– Penilaian persediaan dengan menggunakan metode rata-
rata tertimbang yaitu persediaan dinilai menurut harga
rata-rata dari jumlah barang yang diperoleh atau dibeli.
Metode FIFO
Persediaan Awal, Apabila terjadi penjualan 6 unit
dengan asumsi bahwa barang
1 4 Unit, Harga yang pertama dibeli adalah yang
20.000/unit pertama dijual (asumsi FIFO)

Persediaan barang
yang tersedia

Penjualan
digudang dan siap
untuk dijual
4 unit @ 20rb
2 unit @ 25rb
6 unit @ 45rb
(laku terjual)
Beli, 2 Unit Sisa Persediaan
2 @ 25rb/unit digudang:
3 unit @ 30rb

Beli, 3 Unit
3 @ 30rb/unit
Metode LIFO
Persediaan Awal, Apabila terjadi penjualan 6 unit
dengan asumsi bahwa barang
1 4 Unit Harga yang terakhir dibeli adalah yang
20.000/unit pertama dijual (asumsi LIFO)

Persediaan barang
yang tersedia

Penjualan
digudang dan siap
untuk dijual
3 unit @ 30rb
2 unit @ 25rb
1 unit @ 20rb
6 unit @ 75rb
(laku terjual)
Beli, 2 Unit
2 @ 25rb/unit
Sisa Persediaan
digudang:
3 unit @ 20rb

Beli, 3 Unit
3 @ 30rb/unit
Latihan Soal:
Berikut Catatan Persediaan “CV. Nona Mince” selama Tahun 2014:

Tanggal Keterangan Kuantitas Harga


Diminta:
1 Hitunglah nilai persediaan
4 Jan Persediaan awal 200 unit Rp. 9.000 akhir (per 31 Desember
15 Maret Pembelian 300 unit Rp.10.000 2014) Sistem Periodik
7 April Penjualan 200 unit Rp.15.000 dan Sistem Perpetual
6 Mei Penjualan 100 unit Rp.15.000
dengan metode FIFO,
LIFO dan average!
21 Sept Pembelian 400 unit Rp.11.000
18 Nov Pembelian 100 unit Rp.12.000
Hitunglah harga
20 Nov Penjualan 200 unit Rp.17.000 2
pokok penjualan
10 Des Penjualan 200 unit Rp.18.000 dan laba kotor!

Anda mungkin juga menyukai