0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
4 tayangan10 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya pendidikan Pancasila di perguruan tinggi untuk memberikan pemahaman dan penghayatan mengenai ideologi bangsa kepada mahasiswa, sesuai dengan ketentuan kurikulum pendidikan tinggi yang harus memuat mata kuliah Pancasila. Pendidikan diharapkan dapat memberikan bekal ilmu dan membentuk sikap mahasiswa.
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya pendidikan Pancasila di perguruan tinggi untuk memberikan pemahaman dan penghayatan mengenai ideologi bangsa kepada mahasiswa, sesuai dengan ketentuan kurikulum pendidikan tinggi yang harus memuat mata kuliah Pancasila. Pendidikan diharapkan dapat memberikan bekal ilmu dan membentuk sikap mahasiswa.
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya pendidikan Pancasila di perguruan tinggi untuk memberikan pemahaman dan penghayatan mengenai ideologi bangsa kepada mahasiswa, sesuai dengan ketentuan kurikulum pendidikan tinggi yang harus memuat mata kuliah Pancasila. Pendidikan diharapkan dapat memberikan bekal ilmu dan membentuk sikap mahasiswa.
dik2baehaqi@yahoo.com | Ahmad Dahlan Latar Belakang • Hasil survei Kompas, (publikasi 1 Juni 2008) memperlihatkan pengetahuan masyarakat mengenai Pancasila merosot tajam – 48,4% responden berusia 17-29 tahun tidak bisa menyebutkan sila-sila Pancasila secara benar dan lengkap – 42,7% responden berusia 30-45 tahun salah menyebut sila-sila Pancasila, dan – 60,6% responden berusia 46 tahun ke atas salah menyebut kelima sila Pancasila
DIKDIK BAEHAQI ARIF | Universitas
dik2baehaqi@yahoo.com | Ahmad Dahlan Pemahaman masyarakat terhadap Pancasila selalu mengalami pasang surut “....Kita merasakan, dalam delapan tahun terakhir ini, di tengah-tengah gerak reformasi dan demokratisasi yang berlangsung di negara kita, terkadang kita kurang berani, kita menahan diri, untuk mengucapkan kata- kata semacam Pancasila, UUD 1945, NKRI, Bhinneka Tunggal Ika, Wawasan Kebangsaan, Kebangsaan, Stabilitas, Pembangunan, Kemajemukan, dan lain-lain, karena bisa dianggap tidak sejalan dengan gerak reformasi dan demokratisasi. Bisa-bisa dianggap tidak reformis...” (Yudhoyono, 2006:xv) DIKDIK BAEHAQI ARIF | Universitas dik2baehaqi@yahoo.com | Ahmad Dahlan DIKDIK BAEHAQI ARIF | Universitas dik2baehaqi@yahoo.com | Ahmad Dahlan DIKDIK BAEHAQI ARIF | Universitas dik2baehaqi@yahoo.com | Ahmad Dahlan DASAR FILOSOFIS
berakar pada faham
individualisme yang negara-negara KAPITALISME menjunjung tinggi komunis yang otoriter kebebasan dan hak-hak individu
berakar pada faham
sosialisme atau negara-negara kolektivisme yang lebih kapitalis yang mengedepankan KOMUNISME mendewakan setiap kepentingan masyarakat warga di atas kepentingan individual PANCASILA mengandung nilai-nilai dasar filsafat (philosophische grondslag), merupakan jiwa bangsa (volksgeist) atau jati diri bangsa (innerself of nation),dan menjadi cara hidup (way of life) bangsa Indonesia yang sesungguhnya.
DIKDIK BAEHAQI ARIF | Universitas
dik2baehaqi@yahoo.com | Ahmad Dahlan DASAR SOSIOLOGIS
nilai-nilai yang terkandung
dalam Pancasila merupakan kenyataan-kenyataan (materil, formal, dan S U M AT E R A K A L IM A N TA N fungsional) yang ada dalam IR IA N JAYA masyarakat Indonesia. JAVA Kenyataan objektif ini menjadikan Pancasila sebagai dasar yang mengikat setiap warga bangsa untuk taat pada nilai-nilai instrumental yang berupa norma atau hukum tertulis maupun yang tidak tertulis
DIKDIK BAEHAQI ARIF | Universitas
dik2baehaqi@yahoo.com | Ahmad Dahlan DASAR YURIDIS Nilai dasar
Nilai instrumental SILA-SILA PANCASILA
Nilai praksis
Sila-sila Pancasila yang tertuang dalam Pembukaan UUD 1945
secara FILOSOFIS-SOSIOLOGIS berkedudukan sebagai Norma Dasar Indonesia dan dalam konteks POLITIS-YURIDIS sebagai Dasar Negara Indonesia. Konsekuensi dari Pancasila tercantum dalam Pembukaan UUD 1945, secara YURIDIS KONSTITUSIONAL mempunyai kekuatan hukum yang sah, kekuatan hukum berlaku, dan kekuatan hukum mengikat. DIKDIK BAEHAQI ARIF | Universitas dik2baehaqi@yahoo.com | Ahmad Dahlan Kurikulum Pendidikan Tinggi
Kurikulum Pendidikan Tinggi wajib memuat
mata kuliah: Agama; Pancasila; Kewarganegaraan; dan Bahasa Indonesia (Pasal 35 Ayat (3) UU No. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi)
Mata kuliah Pancasila” adalah Pendidikan
untuk memberikan pemahaman dan penghayatan kepada Mahasiswa mengenai ideologi bangsa Indonesia. (Penjelasan Pasal 35 Ayat (3) huruf b UU No. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi)
DIKDIK BAEHAQI ARIF | Universitas
dik2baehaqi@yahoo.com | Ahmad Dahlan Pendidikan
1. Memberikan bekal kepada subjek-peserta
didik suatu wawasan dan etos kecendekiaan, penguasaan ilmu, pengalaman, dan keterampilan akademis. “It is a matter of having” 2. Membentuk sikap dan jatidiri para subjek peserta didik. “It is a matter of being”. (Koento Wibisono, 2010)