Perubahan Bunyi/Fonem
Dosen Pengampu :
Dr. Noor Cahaya, M.Pd.
Disusun Oleh:
Kelompok 6
Fara Pramuditya 2010116220001
Nurul Huda 2010116120009
Puteri Norhayati Sulistyarini 2010116220022
Susiani Dwi Damayanti 2010116220029
Sutikno 2010116310010
Gugus Fonem
Gugus fonem adalah dua buah fonem yang berbeda tapi berada dalam sebuah silabel atau suku kata. Terbagi menjadi 2 yaitu:
Deret fonem adalah dua buah fonem yang berbeda, berada dalam silabel Deret Fonem
yang berbeda, meskipun letaknya berdampingan. Deret fonem dibagi
dua, yaitu deret vokal dan deret konsonan. Berikut penjelasan mengenai
deret fonem dibagi dua, yaitu deret vokal dan deret konsonan.
►Deret vokal [aa] pada morfem sa-at, ta-at, je-ma-ah, ma-af, te-la-ah. ►Deret vokal [ui] pada morfem pu-ing, su-it, am-bi-gu-i-tas, bu-ih, du-it.
►Deret vokal [au] pada morfem la-ut, da-un, ab-la-ut, ap-la-us, ba-ur, ►Deret vokal [ii] pada morfem fi-il, ri-il, ta-bi-in, idi-il.
ba-ut.
►Deret vokal [ia] pada morfem si-ar, ki-at, afi-at, ak-li-ah, ali-ah, ali-as.
►Deret vokal [ai] pada morfem ka-in, ka-it, aja-ib, ba-ik, ba-it, ca-ir, ga-ib.
►Deret vokal [iu] pada morfem ti-up, li-ur, alu-mu-ni-um, at-tri-um, bi-us.
►Deret vokal [ao] pada morfem ka-os, la-os, ta-o-ge, ca-os, mar-sa-o-leh.
►Deret vokal [io] pada morfem pi-ong, bi-o-la, ak-si-o-ma, idi-om, idi-ot.
►Deret vokal [uu] pada morfem ku-ud, su-un, su-u-zan.
►Deret vokal [oo] pada morfem ce-mo-oh, ko-o-pe-ra-tif, ko-o-r-di-na-si.
►Deret vokal [ua] pada morfem lu-ar, ku-at, ak-tu-al,adi-ku-a-sa, aku-an.
►Deret vokal [oa] pada morfem lo-ak, so-ak, do-ang, ko-a-la, ko-a-li-si.
►Deret vokal [ue] pada morfem ku-e, cu-ek, du-et, du-el, fre-ku-en, si-lu-
et. ►Deret vokal [oi] pada morfem ko-in, po-in, bol-po-in, ego-is, he-ro-in.
►Deret vokal [ee] pada morfem re-e-du-ka-si, re-ek-spor.
►Deret vokal [eo] pada morfem be-o, le-o, ke-ong, ar-ke-o-log.
Contoh deret fonem konsonan bahasa Indonesia
:
►Deret konsonan [bd] pada morfem sab-da, ab-da, ab-das, ab-do-men, ab-du.
►Deret konsonan [bh] pada morfem syub-hat, sub-ha-na.
►Deret konsonan [bl] pada morfem kib-lat, ab-la-ut, bab-las, bib-lio, cob-los.
►Deret konsonan [hk] pada morfem mah-ka-mah, bah-kan, mah-ko-ta, ah-kam
►Deret konsonan [hl] pada morfem ah-li, akh-lak, boh-lam, dah-lia, ikh-las.
►Deret konsonan [hm] pada morfem tah-mid, ah-mak, mah-mud, rah-mat.
►Deret konsonan [ht] pada morfem takh-ta, bah-te-ra, ikh-ti-ar, ikh-ti-sar.
►Deret konsonan [kb] pada morfem tak-bir, ak-bar, kak-bah, mak-bul.
►Deret konsonan [km] pada morfem suk-ma, ak-mal, bak-mi, hik-mah,
►Deret konsonan [kr] pada morfem ak-rab, ak-ro-bat, cak-kram.
►Deret konsonan [ks] pada morfem sik-sa, pak-sa, ab-strak-si, afek-si, ak-sa-ra.
►Deret konsonan [kt] pada morfem bak-ti, buk-ti, adik-tif, ad-jek-ti-va, ak-ta.
►Deret konsonan [lb] pada morfem kal-bu, tal-biah, al-bi-no, al-bum, jil-bab.
►Deret konsonan [ld] pada morfem kal-du, kal-de-ra, fol-der, sal-do.
PERUBAHAN BUNYI/FONEM fonem atau bunyi bahasa itu tidak berdiri
sendiri-sendiri, melainkan, saling berkaitan, di
dala suatu runtutan bunyi. Oeleh karena itu,
secara fonetis maupun fonemis, akibat dari
Koartikulasi disebut juga artikulasi saling berkaitan dan dampak mempengaruhi
Akibat Adanya
sertaan atau artikulasi kedua bunyi-bunyi itubbisa saja berubah
Koartikulasi
adalah proses yang menyertai
terjadinya artikulasi utama.
Akibat
Distribusi
Asimilasi adalah perubahan bunyi secara fonetis akibat pengaruh yang berada sebelum
atau sesudahnya, sehingga bunyi menjadi sama atau mempunyai ciri-ciri yang sama dengan
bunyi yang mempengaruhinya, asimilasi terbagi menjadi:
Pemanduan
Aspirasi pelepasan atau
pengafrikatan
pengucapan suatu bunyi yang disertai pengucapan bunyi hambat letup tanpa
dengan hembusan keluarnya udara dengan hambaran atau letupan, lalu dengan serentak
keras, sehingga terdengar bunyi [h]. Bunyi adalah penghilangan letupan pada bunyi hambat
bunyi berikutnya diucapkan, jadi hambatan letup. Di mana setelah hambat letup dilepaskan, lalu
yang beraspirasi disebut bunyi aspirat. atau letupan itu dilepaskan atau dibebaskan. bunyi digeserkan secara perlahan-lahan. Jadi
Misalnya dapat dilihat pada fonem [p] pada Misalnya, fonem [p] adalah bunyi hambat letup artikulasinya bukan hambat letup, tapi menjadi
morfem peace, akan terdengar fonem [ph] bersuara, tetapi fonem [p] pada morfem tatap hambat geser. Misalnya, fonem [t] pada morfem
dan apabila dilafalkan menjadi pheis. muka dilafalkan tanpa hambat letup. hebat dan tempat dilafalkan menjadi hebats dan
tempats.
Pergeseran fonem
Perubahan fonem
berubahnya posisi sebuah fonem dari satu Perubahan fonem adalah proses berubahnya sebuah
silabel ke dalam silabel berikutnya apabila fonem menjadi fonem yang lain karena menghindari
diberi sufiks (-an). Cotohnya pada morfem adanya dua bunyi yang sama atau disebut juga
(makan) + (- an) akan menjadi ma-ka-nan. dengan disimilasi. Misalnya dalam proses prefikasi (ber-)
dan (ter-) pada morfem :
1. (ber-) + (ajar) akan menjadi belajar.
Perubahan bunyi di sini tidak berkaitan dengan kajian fonologi, melainkan dengan pemakaian sejumlah unsur
Akibat Perkembangan Sejarah leksikal di dalam masyarakat dan budaya. Perubahan yang berkenaan dengan perkembangan sejarah pemakaian
bahasa ini, antara lain :
1