Anda di halaman 1dari 9

Pengkajian primer gawat

darurat dengan
memperhatikan aspek legal
etis.
(Mengenal Disability,
Exposure)
Utari Yunie Atrie S.Kep Ns M.Kep
Kelompok 2 :

01 02 03
Clara Egidya Dewi Yuhanda Geby Indriani

04 05 06
Oktaviana Ridho Alfarizi Said Muhammad
Akbar
07 08 09
Sri Laras Trisnawati Usni Adetia
Pusphita Khairina

10 11 12
Yeni Afriani Yolanda Putri
Yommi Putri Aprilia
Jotama
A. Pengkajian Primer
Komponen pengkajian primer yakni ABCDE yakni terdiri dari
airway, breathing/ventilation, circulation, disability,dan exposure
atau environmental control.
Komponen tersebut akan dijelaskan pada tabel berikut :
Tabel 1.Komponen pengkajian primer

No. Komponen Pemeriksaan


1. Airway=jaga kepatenan jalan Pemeriksaan kepatenan jalan napas dilakukan dengan cara
nafas dengan spinal kontrol mengajak pasien atau korban untuk berbicara:
• Jika pasien mampu berbicara, mengindikasikan jalan napas
yang paten
• Jika tidak mampu berbicara, lakukan pemeriksaan lanjutan
seperti adanya fraktur pada tulang maxilofacialis, tracheal,
laryngeal. Cek adanya injury atau sumbatan jalan napas, jika
terjadi terdapat sumbatan jalan napas maka lakukan teknik chin
lift-jaw thrust tetpi jika tidak efektif dan jika GCS kurang dari 8
segera lakukan tindakan intubasi (pasien dirumah sakit).
• Jika pasien atau korban mengalami tramu tulang facial atau
leher yang berat maka harus segera dilakukan tindakan
pembedahan.
2. Breathing atau Ventilation = Cek adanya pergerakan dinding dada yang= Pernapasan:tidak
Pernapasan. simetris, suara napas yang tidak normal(flail chest, krepitasi,
trauma dada terbuka, injury pada trakheal) maka segera
identifikasi adanya kerusakan ventilasi seperti tension
pneumothorax (lakukan needle decompression/trakeostomi), jika
flial chest dana tau adanya hemothorax massive seera pasang
selang trakheostomi. Jangan lupa untuk kolaborasi pemberian
terapi oksigen
3. Circulation = Sirkulasi • Cek frekuensi nadi, kulit pucat, perubahan kekuatan nadi
(perhatikan adanya perdarahan (internal dan eskternal)
segera berikan terapi intravena. Jika tidak ada perubahan
segera persiapkan tindakan tranfusi darah
• Lakukan pemeriksaan FAST(facial drooping, arm weakness,
speech difficulties, an times) sebagaipemeriksaan stroke.
4. Disability : Gangguan Disability menilai tentang tingkat kesadaran, dapat dengan
fisik cepat dinilai menggunakan metode AVPU :
• A (alert) – Kewaspadaan
• V (voice responsive) – Respon Suara
• P (pain responsive) – Respon Rasa Nyeri
• U (unresponsive) – Tidak Responsif
• Reflex pupil terhadap cahaya
• Kadar gula darah
• Gerakan (movement)

Penanganan masalah disability adalah sebagai berikut:


• Tangani jalan napas
• Manajemen pernapasan
• Manajemen sirkulasi
• Pemulihan posisi
• Manajemen glukosa untuk hipoglikemia
5. Exposure atau environment Cek suhu tubuh untuk antisipasi terjadinya
control = Paparan hipotermi (tindakan tranfusi darah yang terlalu
lingkungan lainnya massive beresiko mengalami koagulopati
Adanya suatu trauma dapat mempengaruhi
exposure, reaksi kulit, adanya tusukan dan tanda-
tanda lain yang harus diperhatikan. Dalam
penilaian exposure dapat diperhatikan hal-hal
sebagai berikut :
• Eksposur kulit
• Keadaan suhu tubuh

Penanganan masalah exposure adalah sebagai


berikut :
• Berikan perawatan untuk mengatasi trauma
• Cari penyebab utama
Kesepian tanpa kekasih,
Sekian Terimakasih..

Anda mungkin juga menyukai