FIRE PROTECTION
CONCEPT
PERTEMUAN 2
OLEH
IR. BAMBANG SULISTYO P, MKKK
FIRE PROTECTION
CONCEPT
FIRE PROTECTION &
BUSINESS CONTINUTY PLANNING ( PERENCANAAN
KELANGSUNGAN BISNIS / USAHA )
Emergency Response
Physical
Protection
Relief
Devices
SIS
Alarms,
Operators BPCS – Basic Process
BPCS Control System
SIS – Safety
Process Instrumented Systems
Source: CCPS
TRIANGLES OF FIRE
HEAT HUMAN
LIVES
ACTIVE PASSIVE
system system
Firesafety Triangle
TRIANGLES OF FIRE
OPERATION
APPLICABLE
SYSTEM
E
UP
BL
DA
LA
TE
AI
AV
SOFTWARE
RD
DE
SK
AD
DA
TU
ILL
EQ
AN
TI
UA
ST
AT
EQUIPMENT
TE
MANPOWE
INTERACTION R
S
RELIABLE KNOWLEDG
HARDWARE BRAINWARE
E
LAYER OF FIRE OPERATION
POINTED: FIRE
COMMAND
SYSTEM
TARGETED: PRE
FIRE PLANNING
SEGMENTED:
EMERGENCY
PLANNING
POPULATED:
DISASTER
PREPAREDNESS
Fire Protection
DEFINISI :
lmu tentang pengurangan kerugian atas korban
jiwa dan properti dari suatu kebakaran dengan
cara pengendalian dan pemadaman. (The
science of reducing loss of life and property
from fire by control and extinguishment).
Fire Protection meliputi deteksi kebakaran,
sistem pengendalian atau mitigasi kebakaran
dan pedoman kemampuan operasi
penanggulangan kebakaran
Fire Prevention
Tindakan-tindakan yang bertujuan
mencegah kebakaran dari awal.
Fire protection dan fire prevention saling
melengkapi.
Seluruh program fire protection
merupakan program fire prevention.
Contohnya, pengendalian ignition
sources sangat penting untuk
meminimalisir risiko kebakaran.
KEBUTUHAN
PLANT FIRE PROTECTION
MENGAPA….?
• Tidak ada satu plant pun yang tahan
terhadap dampak kerusakan dari suatu
kebakaran.
• Kerugian yang terjadi bisa mencapai
titik dimana suatu plant tidak dapat
beroperasi kembali atau ganguan
bisnis akan membawa perusahaan
pada kemunduran.
FIRE LOSS FACTORS
• Faktor-faktor yang mempengaruhi awal terjadinya
kebakaran
– Ignition source
– Unsafe Acts & Unsafe Condition
– Fire Prevention System (Permits, Procedures, etc)
– Kurangnya Komitmen dari Top Management
• Faktor-faktor yang berkontribusi pada perkembangan
dan penyebaran kebakaran
– Housekeeping yang buruk
– Plant/Building Construction
• Faktor-faktor dalam pengendalian dan pemadaman
– Kurang handalnya Fire Protection System
– Kurangnya jumlah dan performa Fire Fighting Equipment
– Tidak efektifnya Plant Emergency Organization
– Kurangnya kompetensi dari Fire Fighter
FIRE SAFETY
• Fire Safety tidak mungkin terjadi
dengan sendirinya!!!
• Fire Safety merupakan hasil dari
sebuah kebijakan dan program yang
diimplemantasikan. Organisasi yang
baik dimana tanggung jawab
dinyatakan dengan jelas merupakan
elemen esensial dalam pembentukan
Fire Safety yang handal.
FIRE SAFETY PROGRAM
• Merencanakan operational site, proses dan
equipment yang aman
• Menyediakan fire protective equipment yang
dibutuhkan
• Memelihara equipment dalam kondisi siap
pakai
• Mendidik dan melatih pegawai tentang loss
prevention dan tindakan yang tepat dalam
emergency
• Menyiapkan asuransi penggantian atas
kerugian yang tidak terlindungi
FIRE SAFETY INSPECTION
PROGRAM
• Tujuan dari Fire Safety Inspection adalah
untuk menciptakan lingkungan kerja yang
aman dari kebakaran.
• Hal ini hanya dapat dilakukan dengan
melakukan inspeksi secara reguler yang
diikuti oleh tindakan korektif.
• Inspeksi yang dilakukan membutuhkan
keterlibatan yang konstruktif dari seluruh
pegawai, personil fire safety dan top
management.
SCHEDULE INSPEKSI
• PERIODIC INSPECTIONS
• INTERMITTEN INSPECTIONS
• CONTINUOUS INSPECTIONS
• SPECIAL INSPECTIONS
APA YANG DIINSPEKSI
• PLANT/BUILDING CONDITION
• LIFE SAFETY
• COMMON HAZARDS
• SPECIAL HAZARDS
• WATER SUPPLY
• FIRE ALARM AND DETECTION
SYSTEMS
• FIRE EXTINGUISHING SYSTEMS AND
EQUIPMENT
INSPECTION CHECKLISTS
• Inspection Checklist sangat penting
untuk membantu personil fire safety
dalam melakukan inspeksi.
• Inspection Chesklists harus disusun
dalam formulir yang sistematis dan
lengkap.
• Checklist yang lengkap dan sistematis
akan membantu inspector dalam
mengumpulkan informasi dan dalam
penyusunan laporan inspeksi.
PROSEDUR INSPEKSI
• Sebelum melaksanakan suatu inspeksi area
manager harus diberitahu.
• Semua informasi dan peralatan yang
diperlukan harus disiapkan sebelum
dilakukannya inspeksi.
• Jika telah dilakukan inspeksi sebelumnya
maka laporan inspeksi harus meliputi review
atas kesenjangan yang masih terjadi dan
tindakan korektif yang perlu dilakukan.
• Inspeksi harus dilakukan secara baik dan
sistematis.
• Tidak boleh satu areapun terlewati.
LAPORAN INSPEKSI
• Isi laporan meliputi informasi yang lengkap, penuh analisa dan
rekomendasi.
• Suatu laporan secara umum memaparkan fakta-fakta dan bukti-
bukti, deskripsi kesimpulan dan rekomendasi.
• Pada Cover Laporan harus dituliskan:
– Nama departemen atau area yang diinspeksi
– Tanggal Inspeksi
– Nama inspector
– Nama-nama lain yang berpartisipasi dalam kegiatan inspeksi
• Batang Tubuh laporan meliputi:
– Daftar bahaya, memberikan koreksi untuk tiap temuan, dan
penjelasan rekomendasi.
– Daftar tambahan fire protection equipment yang dibutuhkan,
termasuk tipe, size, jumlah lokasi inspeksi
– Jika tindakan korektif dibutuhkan, buatlah instruksi yang
spesifik.
– Hindari rekomendasi yang bersifat umum.
CONTOH-CONTOH
MAJOR FIRES
Contoh Major Fires
Consequences
Chemical
Place and date
involved Deaths Injuries
LPG 1
(BLEVE) 18 90 Feyzin, France, 1966
Deaths Injuries
• Fireproofing Considerations
- Congestion
- Fuel type and quantity
- Operating conditions
- Other fire protection
- Drainage
FIRE PROOFING