Anda di halaman 1dari 53

REKAYASA KEBAKARAN

FIRE PROTECTION
CONCEPT
PERTEMUAN 2
OLEH
IR. BAMBANG SULISTYO P, MKKK
FIRE PROTECTION
CONCEPT
FIRE PROTECTION &
BUSINESS CONTINUTY PLANNING ( PERENCANAAN
KELANGSUNGAN BISNIS / USAHA )

Strategic Aspects Commercial Aspects


Risiko Kegagalan Planning Risiko Business Interruption
• Strategy marketing yang tidak • Kehilangan eksekutif kunci
tepat
• Kegagalan hubungan industrial
• Strategy akuisisi yang tidak
• Kurangnya legal compliance
tepat
• Perubahan perilaku konsumen
• Perubahan politik/peraturan Technical Aspects
Risiko Kegagalan Aspek Fisik atau
Kerusakan Fasilitas
• Rusaknya peralatan
• Kegagalan infrastruktur
• Kebakaran (fire)
• Ledakan (explosion)
• Polusi (pollution
• Bencana alam
Financial Aspects
Risiko Kegagalan Financial Operational Aspects
Control Risiko Kesalahan Manusia
• Resiko treasury /Pengabaian
• Credit assessment yang tidak • Kesalahan desain
tepat •
• Sophisticated fraud Perilaku tidak aman
• Kegagalan sistem • Resiko praktek kerja pegawai
• Pasar modal yang tidak • Sabotase
bersahabat
LAYER OF PROTECTION
Disaster Preparedness

Emergency Response

Physical
Protection
Relief
Devices
SIS

Alarms,
Operators BPCS – Basic Process
BPCS Control System
SIS – Safety
Process Instrumented Systems
Source: CCPS
TRIANGLES OF FIRE
HEAT HUMAN
LIVES

FUEL OXYGEN PROPERTY ENVIRONMENT


Triangle of fire F.S.M Fire Protection
Triangle

ACTIVE PASSIVE
system system
Firesafety Triangle
TRIANGLES OF FIRE
OPERATION
APPLICABLE

SYSTEM

E
UP

BL
DA

LA
TE

AI
AV
SOFTWARE
RD

DE

SK
AD
DA

TU

ILL
EQ
AN

TI
UA
ST

AT
EQUIPMENT
TE

MANPOWE
INTERACTION R
S
RELIABLE KNOWLEDG
HARDWARE BRAINWARE
E
LAYER OF FIRE OPERATION
POINTED: FIRE
COMMAND
SYSTEM

TARGETED: PRE
FIRE PLANNING

SEGMENTED:
EMERGENCY
PLANNING

POPULATED:
DISASTER
PREPAREDNESS
Fire Protection
DEFINISI :
lmu tentang pengurangan kerugian atas korban
jiwa dan properti dari suatu kebakaran dengan
cara pengendalian dan pemadaman. (The
science of reducing loss of life and property
from fire by control and extinguishment).
Fire Protection meliputi deteksi kebakaran,
sistem pengendalian atau mitigasi kebakaran
dan pedoman kemampuan operasi
penanggulangan kebakaran
Fire Prevention
 Tindakan-tindakan yang bertujuan
mencegah kebakaran dari awal.
 Fire protection dan fire prevention saling
melengkapi.
 Seluruh program fire protection
merupakan program fire prevention.
 Contohnya, pengendalian ignition
sources sangat penting untuk
meminimalisir risiko kebakaran.
KEBUTUHAN
PLANT FIRE PROTECTION
MENGAPA….?
• Tidak ada satu plant pun yang tahan
terhadap dampak kerusakan dari suatu
kebakaran.
• Kerugian yang terjadi bisa mencapai
titik dimana suatu plant tidak dapat
beroperasi kembali atau ganguan
bisnis akan membawa perusahaan
pada kemunduran.
FIRE LOSS FACTORS
• Faktor-faktor yang mempengaruhi awal terjadinya
kebakaran
– Ignition source
– Unsafe Acts & Unsafe Condition
– Fire Prevention System (Permits, Procedures, etc)
– Kurangnya Komitmen dari Top Management
• Faktor-faktor yang berkontribusi pada perkembangan
dan penyebaran kebakaran
– Housekeeping yang buruk
– Plant/Building Construction
• Faktor-faktor dalam pengendalian dan pemadaman
– Kurang handalnya Fire Protection System
– Kurangnya jumlah dan performa Fire Fighting Equipment
– Tidak efektifnya Plant Emergency Organization
– Kurangnya kompetensi dari Fire Fighter
FIRE SAFETY
• Fire Safety tidak mungkin terjadi
dengan sendirinya!!!
• Fire Safety merupakan hasil dari
sebuah kebijakan dan program yang
diimplemantasikan. Organisasi yang
baik dimana tanggung jawab
dinyatakan dengan jelas merupakan
elemen esensial dalam pembentukan
Fire Safety yang handal.
FIRE SAFETY PROGRAM
• Merencanakan operational site, proses dan
equipment yang aman
• Menyediakan fire protective equipment yang
dibutuhkan
• Memelihara equipment dalam kondisi siap
pakai
• Mendidik dan melatih pegawai tentang loss
prevention dan tindakan yang tepat dalam
emergency
• Menyiapkan asuransi penggantian atas
kerugian yang tidak terlindungi
FIRE SAFETY INSPECTION
PROGRAM
• Tujuan dari Fire Safety Inspection adalah
untuk menciptakan lingkungan kerja yang
aman dari kebakaran.
• Hal ini hanya dapat dilakukan dengan
melakukan inspeksi secara reguler yang
diikuti oleh tindakan korektif.
• Inspeksi yang dilakukan membutuhkan
keterlibatan yang konstruktif dari seluruh
pegawai, personil fire safety dan top
management.
SCHEDULE INSPEKSI

• PERIODIC INSPECTIONS
• INTERMITTEN INSPECTIONS
• CONTINUOUS INSPECTIONS
• SPECIAL INSPECTIONS
APA YANG DIINSPEKSI
• PLANT/BUILDING CONDITION
• LIFE SAFETY
• COMMON HAZARDS
• SPECIAL HAZARDS
• WATER SUPPLY
• FIRE ALARM AND DETECTION
SYSTEMS
• FIRE EXTINGUISHING SYSTEMS AND
EQUIPMENT
INSPECTION CHECKLISTS
• Inspection Checklist sangat penting
untuk membantu personil fire safety
dalam melakukan inspeksi.
• Inspection Chesklists harus disusun
dalam formulir yang sistematis dan
lengkap.
• Checklist yang lengkap dan sistematis
akan membantu inspector dalam
mengumpulkan informasi dan dalam
penyusunan laporan inspeksi.
PROSEDUR INSPEKSI
• Sebelum melaksanakan suatu inspeksi area
manager harus diberitahu.
• Semua informasi dan peralatan yang
diperlukan harus disiapkan sebelum
dilakukannya inspeksi.
• Jika telah dilakukan inspeksi sebelumnya
maka laporan inspeksi harus meliputi review
atas kesenjangan yang masih terjadi dan
tindakan korektif yang perlu dilakukan.
• Inspeksi harus dilakukan secara baik dan
sistematis.
• Tidak boleh satu areapun terlewati.
LAPORAN INSPEKSI
• Isi laporan meliputi informasi yang lengkap, penuh analisa dan
rekomendasi.
• Suatu laporan secara umum memaparkan fakta-fakta dan bukti-
bukti, deskripsi kesimpulan dan rekomendasi.
• Pada Cover Laporan harus dituliskan:
– Nama departemen atau area yang diinspeksi
– Tanggal Inspeksi
– Nama inspector
– Nama-nama lain yang berpartisipasi dalam kegiatan inspeksi
• Batang Tubuh laporan meliputi:
– Daftar bahaya, memberikan koreksi untuk tiap temuan, dan
penjelasan rekomendasi.
– Daftar tambahan fire protection equipment yang dibutuhkan,
termasuk tipe, size, jumlah lokasi inspeksi
– Jika tindakan korektif dibutuhkan, buatlah instruksi yang
spesifik.
– Hindari rekomendasi yang bersifat umum.
CONTOH-CONTOH
MAJOR FIRES
Contoh Major Fires
Consequences
Chemical
Place and date
involved Deaths Injuries

Methane 136 77 Cleveland, Ohio, United States, 1944

LPG 1
(BLEVE) 18 90 Feyzin, France, 1966

Staten Island, New York. United States,


LNG 2
40 -
1973

Methane 52 - Santa Cruz, Mexico, 1978

LPG (BLEVE) 650 2 500 Mexico City, Mexico, 1984

1Liquefied petroleum 2Liquefied


gas natural gas
Incident Major Fire Lainnya
Contoh Industrial Explosions
Chemical involved Consequences Place & date

Deaths Injuries

Dimethylether 245 3800 Ludwigshafen, Germany, 1948

Kerosene 32 16 Bitburg, Germany, 1954

Isobutane 7 13 Lake Charles, Louisiana, USA, 1967

Oil slops 2 85 Pernis, Netherlands, 1968

Propylene - 230 East St. Louis, Illinois, USA, 1972

Propane 7 152 Decatur, Illinois, USA, 1974

Cyclohexane 28 89 Flixborough, UK, 1974

Propylene 14 107 Beek, Netherlands, 1975

Polyethylene 23 300 Pasadena, Houston, USA, 1989


FIRE CONTROL
JENIS KEBAKARAN
HYDROCARBON
• Jenis kebakaran hydrocarbon meliputi:
– Jet fires
– Unconfined vapor cloud fires or flash fires
– Pool fires (two-dimensional fires)
– Running liquid fires (three-dimensional
fires)
– Boiling liquid expanding vapor explosions
(BLEVE) or fire balls
TWO & THREE DIMENSIONAL FIRES
GENERAL CONTROL METHODS
• Sistem proteksi kebakaran harus
dirancang untuk mencapai
kombinasi dari tujuan berikut:
pemadam kebakaran kontrol
pembakaran perlindungan
exposure pencegahan kebakaran
EXTINGUISHING AGENTS
PASSIVE PROTECTION
SYSTEM
SPACING & LAYOUT
• Tujuan dari layout dan spacing adalah untuk
merancang tempat kerja yang dapat meminimalisir
kecelakaan kerja, kerusakan properti, dan business
interruption terkait yang diakibatkan dari potential
toxic releases, fires, dan explosions.
• Tingkat potential incident dapat diturunkan dengan
cara:
– Meminimalisir atau mengeliminir alur piping melalui unit-unit yang
tidak terkait dengan melokalisir vulnerable, interconnecting piping
dan equipment yang berdekatan satu sama lain.
– Memisahkan fuel dari potensi sumber penyalaan.
– Pemisahan area-area yang berdampak tinggi dari operasi beresiko
tinggi.
– Memisahkan pompa dari underneath fin fans.
SPACING & LAYOUT ( TATA LETAK
)
FIRE BARRIER (PENGHALANG
KEBAKARAN )
• Fire barriers harus dipertimbangkan
ketika spacing yang direkomendasikan
tidak sesuai dan bahaya tidak mudah
untuk dimitigasikan dengan active fire
protection systems.
• Barriers, seperti walls, partitions, dan
floors, memberikan pemisahan fisik
dari ruang dan material.
FIRE BARRIERS
• Faktor-faktor yang perlu
dipertimbangkan pada design dan
penempatan fire barriers meliputi:
– Types, quantity, density, dan lokasi dari
combustible materials
– Lokasi dan konfigurasi plant equipment
– Dampak dari fire exposure pada adjacent
plant equipment
– Lokasi fire detection dan suppression
systems
FIRE PROOFING
• Fireproofing
- Dense concrete
- Lightweight concrete
- Mastics
- Intumecent
- Ablative
- Subliming
- Preformed organic panels
FIRE PROOFING
• Fireproofing
-Menjaga integritas struktural
- Menjaga integritas sirkuit untuk
shutdown
- Mencegah atau kelebihan tekanan dan
kegagalan
- Memberikan perlindungan untuk rute
escape
- Batasi penyebaran api
FIRE PROOFING
• Karakteristik Fireproofing
- Resistensi terhadap perpindahan
panas
- Density
- Weatherability
- Ketahanan terhadap korosi
- Suhu permukaan/ekspansi termal
- Kemudahan aplikasi
FIRE PROOFING
• Brick/Masonry
Keuntungan:
- Durable / tahan lama
- Simple application
- Guaranteed thickness /ketebalan terjamin
- Good weathering / pelapis yg baik
Kerugian:
- Slow, costly installation / instalasi mahal
- Corrosion behind brick / korosi di
belakang bata
- Maintenance intensive, Limited flexibility /
fleksibilitas terbatas
FIRE PROOFING
• Concrete, dense / beton
Keuntungan:
- Durable,
- Good wear resistance / ketahanan baik
- Replaces structural steel / pengganti baja
Kerugian:
- Heavy,reinforcement required
- Good surface preparation required /
persiapan permukaan yg baik diperlukan
- Cracking and spalling
FIRE PROOFING
• Concrete, lightweight
Keuntungan:
- Fairly durable
- Good wear resistance
- Relatively quick installation
Kerugian:
- Heavy, reinforcement required
- Good surface preparation required
- Cracking and spalling
FIRE PROOFING
• Cementious mixtures
Keuntungan:
- Quick, inexpensive application
- Lightweight
- Flexibility application
Kerugian:
- Higher material costs
- Thickness is critical
- Surface preparation/top coat critical
- Less durable
FIRE PROOFING
• Mastics (intumecent, subliming)
Advantages
- Quick application
- Lightweight and thin
- Flexible application
Disadvantages
- Higher material costs
- Thickness is critical
- Surface preparation/topcoat critical
- Light reinforcement required
FIRE PROOFING

• Standard Fire Tests


- ASTM E-119
(cellulosic fire 800 F in 10 min, cont.
to 2000 F in 4 hrs)
- Underwriters Laboratory ( UL )
( hydrocarbon fire 2000 F in 10 min)
FIRE PROOFING

• Fire Test Ratings


- Electrical cables – 15 minutes
- Onshore structural steel-30 min, 1 hr,
2 hr
FIRE PROOFING
• Fireproofing Applications
- Fire potential area
- Source of flammable and combustibles
- Process equipment supports
- Pipe supports
- Pressure vessels
- Cable trays
- Critical valves/cabling
FIRE PROOFING

• Fireproofing Considerations
- Congestion
- Fuel type and quantity
- Operating conditions
- Other fire protection
- Drainage
FIRE PROOFING

• Offshore Fireproofing Considerations


- Limited spacing
- Closed design increases heat
exposure
- Explosion
- Weight limitations
- Corrosive atmosphere
BLAST RESISTANT CONSTRUCTION

• Blast Resistant Construction


Objective:
- Protect process controls and
operators to facilitate an orderly
shutdown
- Minimize escalation
BLAST RESISTANT CONSTRUCTION

• Blast Resistant Construction


Application
- Multiple unit control rooms
- Multiple unit satellite instrument
houses
- Offshore
Design basis
- Dynamic Structural response
- Distance from blast
ACTIVE PROTECTION
SYSTEM
ACTIVE FIRE PROTECTION

• Fire Alarm System


• Fire Detection System
• Fire Fighting Agent
• Fire Water Supply System
• Fixed Fire Fighting System
• Mobile Fire Fighting System
Fire Alarm System

Adalah sistem pengingat kebakaran, bekerja


secara manual, semi otomatis atau otomatis.

Pemasangan harus disesuaikan dengan sifat


tempat kerja (menghindari panik).

Bisa berupa : bel, klakson, sirine, lampu, dsb

Anda mungkin juga menyukai