TEKNIK SAMPLING

OLEH
MADE PASEK KARDIWINATA
 POPULASI DAN SAMPEL
Populasi: sekumpulan subyek dalam satu setting tertentu atau
yang mempunyai kesamaan ciri tertentu

Populasi Target: Populasi pada mana hasil penelitian akan

digeneralisasikan

Populasi Terjangkau: Bagian populasi target yang akan

dijangkau oleh peneliti, atau dari mana sampel akan diambil
Dibatasi oleh tempat dan waktu
Sampel: sebagian dari suatu populasi

Tehnik sampling: proses pengambilan sampel dari suatu

populasi
 TIPE/ JENIS SAMPLING
1. PROBABILITY SAMPLING
- Simple
- Systematic
- Cluster
- Statified
- Multi Stage
2. NONPROBABILITY SAMPLING
-Consecutive
-Purposive
-Snowballing
-Accidental
ADA DUA SUMBER KESALAHAN :

1. SAMPLING ERROR ATAU RANDOM ERROR

•PERBEDAAN NILAI YANG ADA PADA SAMPEL DENGAN NILAI DI POPULASI
•SULIT DIHINDARI KECUALI MEMPERBESAR SAMPEL SAMPAI MENDEKATI
JUMLAH POPULASI
2. SYSTIMATIC ERROR ATAU BIAS
• PERBEDAAN NILAI YANG DIPEROLEH DENGAN NILAI YANG
SEBENARNYA
• DISEBABKAN OLEH SALAH PENGUKURAN
• BISA DIHINDARI
 SUMBER/PENYEBAB BIAS
1. SAMPEL TIDAK MEWAKILI
2. SELF-SELECTION
3. LOST TO FOLLOW-UP/
NON PARTISIPASI
4. PERBEDAAN CARA
MENDIAGNOSA
5. FASILITAS DIAGNOSTIK DI TEMPAT
PELAYANAN YANG BEBRBEDA
6.TIDAK SEMUA PENDUDUK YANG SAKIT KE PUSAT
PELAYANAN
7. INSTRUMEN
YANG TIDAK VALID
8. ANTAR/ INTRA
OBSERVER
 KEUNTUNGAN
PENELITIAN YANG DILAKUKAN PADA SAMPEL MEMBERI
KEUNTUNNGAN DIBANDINGKAN KALAU DILAKUKAN PADA
SEMUA POPULASI
KEUNTUNGAN PENELITIAN PADA SAMPEL
1. BIAYA MENJADI LEBIH MURAH
2. WAKTU YANG DIPERLUKAN MENJADI LEBIH SINGKAT
3. PENGUKURAN ATAU PENGAMATAN LEBIH MUNGKIN
DILAKUKAN DENGAN CARA LEBIH CERMAT

KELEMAHAN

KELEMAHAN PENELITIAN SAMPEL

1. SAMPEL TIDAK MEWAKILI

2. JUMLAH SAMPEL TERLALU KECIL SEHINGGA VARIASI DATA
MENJADI LEBAR, HASILNYA KURANG CERMAT
 SIMPLE RANDOM SAMPLING
INDIKASI: METODE ACAK SEDERHANA DIPAKAI APABILA POPULASI
PENELITIAN HOMOGEN, MISALNYA PENELITIAN SURVEI KEJADIAN
DIARE PADA ANAK BALITA DI SUATU DAERAH
SEMUA ANAK BALITA DIANGGA MEMILKI RISIKO DIARE YANG SAMA,
OLEH KARENA ITU POPULASI SURVEI DIANGGAP HOMOGEN

PROSEDUR:
1. SEMUA ANGGOTA POPULASI DI LISTING DAN DIBERI NOMOR
YANG UNIK (TIDAK BOLEH ADA INDIVIDU MEMILIKI NOMOR YANG
SAMA)
2. DAN SELANJUTNYA DIPILIH SEJUMLAH SAMPEL SESUAI
DENGAN YANG DIBUTUHKAN DENGAN MENGGUNAKAN TABEL
BILANGAN ACAK ATAU MENGGGUNAKAN LOTERE

KEBAIKAN DAN KEKURANGAN

TEKNIK SAMPLING INI GAMPANG DIKERJAKAN, TIDAK
MAHAL DAN CEPAT, TETAPI TEKNIK INI TIDAK MENJAMIN
PENYEBARAN SAMPEL SECARA MERATA
 SYSTEMATIC RANDOM SAMPLING

INDIKASI:
TEKNIK SAMPLING ACAK SISTEMATIK DIPAKAI BILA PENELITI
MENGHENDAKI DISTRIBUSI SAMPEL TERSEBAR SECARA MERATA
PROSEDUR:
1. MEMBUAT KERANGKA SAMPEL YANG MERUPAKAN DAFTAR ANGGOTA
POPULASI YANG DIURUT SESUAI DENGAN URUTAN YANG DIKEHENDAKI
PENELITI. DARI KERANGKA SAMPEL INI JG AKAN DIKETAHUI JUMLAH
ANGGOTA POPULASINYA (N)
2. MENENTUKAN JUMLAH SAMPEL YANG DIBUTUHKAN (n)
3. MENENTUKAN BESAR INTERVAL SAMPEL (K) YANG BESARNYA ADALAH
(N/n)
4. MEMILIH SAMPEL PERTAMA DENGAN CARA MENGUNDI SEBANYAK
K NOMOR PERTAMA. NOMOR YANG DIDAPAT MERUPAKAN NOMOR SAMPEL
PERTAMA
5. MEMILIH SAMPEL BERIKUTNYA DENGAN CARA MENAMBAHKAN
NOMOR SAMPEL KE-1 DENGAN INTERVAL (K). HAL INI DILAKUKAN SECARA
BERULANG ULANG SAMPAI JUMLAH SAMPEL YANG DIBUTUHKAN
TERPENUHI
 SYSTEMATIC RANDOM SAMPLING

KELEBIHAN DAN KEKURANGAN

TEKNIK INI DAPAT MEMBERIKAN SAMPEL YANG
PENYEBARANNYA LEBIH MERATA DIBANDINGKAN
DENGAN TEKNIK ACAK SEDERHANA. PEMBUATAN
KERANGKA SAMPEL PADA TEKNIK INI HARUS
DILAKUKAN SECARA BERHATI-HATI TERUTAMA
PADA POPULASI YANG PENYEBARANNYA SEPERTI
BATERE SIMETRIS DAN DIUPAYAKAN AGAR
SAMPEL YANG DIHASILKAN TIDAK BERASAL DARI
SATU BATERE SAJA
 STRATIFIED RANDOM SAMPLING

INDIKASI:
TEKNIK INI DIPAKA BILA POPULASI PENELITIAN
DIANGGAP TIDAK HOMOGEN, MISALNYA PADA
PENELITIAN KAPASITAS PARU ORANG INDONESIA.
KITA KETAHUI BAHWA KAPASITAS PARU LAKI-LAKI
DAN PEREMPUAN TIDAK SAMA DAN JG ORANG
TUA, DEWASA, ANAK-ANAK. MAKA DALAM
PENELITIAN INI, POPULASI TIDAK DAPAT
DIANGGAP HOMOGEN
 STRATIFIED RANDOM SAMPLING

PROSEDUR:
1. MEMBUAT KERANGKA SAMPEL DARI SETIAP
LAPIS YANG AKAN DIBUAT. MISALNYA, KERANGKA
SAMPEL UNTUK PENDUDUK LAKI DAN PEREMPUAN
2. MENENTUKAN JUMLAH SAMPEL, DAN JUMLAH
SAMPEL MASING-MASING LAPIS. JUMLAH SAMPEL
MASING-MASING LAPIS DAPAT DITENTUKAN
BESARNYA SECARA PROPORSIONAL SESUAI
DENGAN JUMLAH POPULASI
2. MEMILIH SAMPEL SETIAP LAPIS DENGA CARA
ACAK SEDERHANA ATAU ACAK SISTEMATIK.
 STRATIFIED RANDOM SAMPLING

KELEBIHAN DAN KEKURANGAN

PADA KEADAAN POPULASI PENELITIAN YANG
HETEROGEN, TEKNIK ACAK BERLAPIS AKAN
MEMBERIKAN SAMPEL YANG LEBIH
REPPRESENTATIF DIBANDINGKAN DENGAN SAMPEL
YANG DIPILIH SECARA ACAK SEDERHANA ATAU
SISTEMATIK. PERLU DIINGAT, BAHWA DALAM
PRAKTEKNYA SERING DIJUMPAI KESULITAN
TERUTAMA DALAM PEMBUATAN KERANGKA SAMPEL
DARI SETIAP LAPIS YANG DIKEHENDAKI. SERING
TIDAK ADA DATA SEKUNDER YANG DAPAT DIPAKAI
MEMISAHKAN POPULASI PENELITIAN MENJADI
LAPISAN-LAPISAN YG DIKEHENDAKI
 CLUSTER RANDOM SAMPLING

INDIKASI:
TEKNIK INI DIPILIH UNTUK POPULASI YANG TER
DISTRIBUSI SECARA KELOMPOK, SEPERTI
SEKOLAH, ASRAMA, BLOK SENSUS DAN POPULASI
YANG DITELITI SANGAT BESAR SERTA
WILAYAHNYA SANGAT LUAS. PADA UMUMNYA
PENENTUAN CLUSTER DIDASARKAN DENGAN
KONDISI GEOGRAFIS
 CLUSTER

PROSEDUR:
1. MENENTUKAN APA YANG DIJADIKAN KELOMPOK
2. MEMBUAT KERANGKA SAMPLING CLUSTER
3. MENENTUKAN JUMLAH CLUSTER YG AKAN
DIJADIKAN SAMPEL DENGAN CARA ACAK
SEDERHANA ATAU SISTEMATIK
4. SEMUA INDIVIDU YANG TERDAPAT DALAM
CLUSTER YG DIPILIH AKAN MENJADI SAMPEL
PENELITIAN.
 CLUSTER

KELEBIHAN DAN KEKURANGAN

TEKNIK INI SANGAT MUDAH DAN MURAH, TETAPI
TERDAPAT KESULITAN DALAM PERHITUNGAN
VARIAN SAMPEL KARENA MATEMATISNYA SANGAT
RUMIT KECUALI SAMPEL SANGAT BESAR
 MULTI STAGE RANDOM SAMPLING

INDIKASI:
TEKNIK INI DIPAKAI PADA PENELITIAN YANG
POPULASINYA SANGAT BESAR DAN WILAYAH
PENELITIAN SANGAT LUAS
 MULTI STAGE RANDOM SAMPLING

PROSEDUR:
1. MEMBUAT KERANGKA SAMPEL DENGAN CARA
MEMBAGI POPULASI MENURUT KELOMPOK ALAMI
SECARA BERJENJENG, MISALNYA WILAYAH
PENELITIAN DIBAGI MENURUT PROPINSI SEBAGAI
JENJANG I, KABUPATEN SEBAGAI JENJANG II,
KECAMATAN SEBAGAI JENJANG III, DAN DESA
SEBAGAI JENJANG TERAKHIR
2. MEMILIH SAMPEL KELOMPOK TAHAP I SECARA
ACAK SEDERHANA
3.MEMILIH SAMPEL TAHAP II, YAITU KABUPATEN
DARI PROPINSI YANG TERPILIH
 MULTI STAGE RANDOM SAMPLING

4. MEMILIH SAMPEL TAHAP III, YAITU KECAMATAN

DARI KABUPATEN TERPILIH
5. MEMILIH SAMPEL TAHAP IV, YAITU DESA DARI
KECAMATAN TERPILIH
6. SEMUA INDIVIDU PADA SAMPEL TAHAP
TERAKHIR MENJADI SAMPEL YANG AKAN DITELITI
 PORPUSIVE

TUJUAN
UNTUK MENDAPATKAN SAMPEL YANG RELEVAN
DENGAN MASALAH YG DITELITI DAN BUKAN
MENGUTAMAKAN KESAMAAN KESEMPATAN
SETIAP INDIVIDU UNTUK TERPILIH SEBAGAI
SAMPEL
 PORPUSIVE

PROSEDUR:
1. MENETAPKAN PERSYARATAN RELEVANSI
SESEORANG UNTUK MENJADI SAMPEL,
MISALNYA PUS PENDENGAR PROGRAM RADIO XX
MINIMAL SEJAK 6 BULAN TERAKHIR
2. MENENTUKAN VARIAN SUMBER SAMPEL YANG
AKAN DIPILIH AGAR INFORMASI YG DIDAPATKAN
DARI SAMPEL TERSEBUT MENDEKATI
KENYATAAN
3. MENETAPKAN KUWOTA SAMPEL DARI MASING
MASING-MASING SUMBER SAMPEL
4. MENCARI (BUKAN MEMILIH) SAMPEL SEJUMLAH
YANG TELAH DITENTUKAN
 INSIDENTIL

INDIKASI:
UNTUK MENDAPATKAN GAMBARAN UMUM
TENTANG SESUATU HAL, MISALNYA INGIN
MENGETAHUI PENDAPAT UMUM TENTANG CALON
PRESIDEN

PROSEDUR
1. MENETAPKAN PERSYARATAN SAMPEL RELEVAN
2. MENETAPKAN JUMLAH SAMPEL
3. PENELITI DATANG KE TEMPAT UMUM SEPERTI
PASARATAU JALAN RAYA YANG RAMAI. KALAU
MENEMUKAN ORANG SEPERTI PERSYARATAN
SAMPEL DIMINTA KESEDIAANYA UNTUK
MEMBERIKAN PENDAPATNYA
TERIMA KASIH