Anda di halaman 1dari 61

KONTRAK BISNIS /PERJANJIAN

Pasal 1313 KUHPerdata


 Perjanjian==Suatu perbuatan dengan mana satu
orang /lebih mengikatkan dirinya terhadap satu
orang lain/lebih.
 minimal—2 orang. Mengapa ?
 Karena:
 Perbuatan hukum—perbuatan yg menimbulkan
hak dan kewajiban.
 Kewajiban---1 orang punya harus memenuhi
kewajiban– DEBITUR .
 Hak– 1 orang lain lagi—menerima hak—
KREDITUR.
 Perbuatan hukum--- menimbulkan hak dan
kewajiban---
 Kewajiban dan hak---
 Kewajiban– 1orang/ lebih
 Hak– 1 orang/ lebih.
 Mengapa perjajian dilakukan minimal 2

orang--
 A memberikan hadiah buku ke B
 Mana sebagai debitur, maka sebagai kreditur?
 A—debitur--- karena A mempunyai kewajiban
memberikan bu
 B– kreditur– mempunyai hak menerima buku.
 Kesimpulan:
 Debitur– pihak/ orang yang mempunyai kewajiban
memenuhi prestasi– isi perjanjian.
 Kreditur—orang yang mempunyai hak ata prestasi.
 Perjanjian sepihak--
 A membeli baju di toko B
 A debitur– kewajiban membayar
 kreditur– hak menerima prestasi/ baju
 B debitur– kewajiban menyerahkan baju
 hak menerima uang
 Kesimpulan:
 Di satu pihak ada hak dan ada kewajiban atas

prestasi.--- perjanjian timbal balik.


 A berjanji dg B akan memberikan hadiah—
perajnjian sepihak.
 A– debitur– kewajiban memberikan hadiah.
 B—kreditur– hak menerima hadiah/ prestasi/isi
dari perjanjian.
 A membeli baju kepada B– perjanjian timbal balik.
 A—debitur—kewajiban membayar.
 A—kreditur– hak atas baju yg dibeli.
 B—kreditur– hak menerima pembayaran.
 B—debitur—kewjiban menyerahkan baju/barang.
Pentingnya perjanjian
 Karena menimbulkan kewajiban dan hak
 Jika hak tidka dipenuhi--- kewajiban tidka

dilaksanakan– salahsatu pihak menderita


kerugian-- ?
 Orang yg dirugikan menuntut ganti rugi.
 Jika ada orang yg dirugikan—
 Sahnya ?
 Pihak yg punya kewajiban—Debitur.
 Pihak yg punya hak—Kreditur.
 A mengikatkan dirinya dengan B, bahwa A akan memberikan
hadiah buku kepada B---Perjanjian sepihak.
 Debitur—A yg punya kewajiban
 Kreditur—B—yg punya hak.
 A membeli baju dengan B seharga 100 ribu Rp.
 Debitur—A—membayar /kewajiban
 Kreditur—B—hak menerima hak atas bayaran dari A.—Kreditur –
menerima baju.
 B—Debitur—kewajiban baju/barang.
 A sebagai debitur juga kreditur
 B sebagai kreditur juga debitur—Perjanjian timbal balik.
 Mis. Jual beli, sewa menyewa, tukar menukar, pinjam meminjam.
Hubungan hukum
dengan sesama
Manusia
makhluk sosial

Perjanjian: menimbulkan hak


dana kewajiban. Hak dan
kewajibana yg diatur dalam
hukum/UU.
Unsur essensialia

Unsur-unsur
perjanjian

Unsur naturalia

Unsur aksidentalia
Unsur esensialia
 Barang dan harga—Perjanjian jual beli, sewa
menyewa---unsur yg wajib dipenuhi dalam
suatu perjanjian.
 A bermaksud membeli baju warna biru. Setelah sampai
dirumah ternyata warna baju tsb adalah abu-abu.
 Apakah perjanjian tsb sah?
 Tidak.—kesepakatan– hal yg penting– setlh ada
kesepakatan—perjanjian sdh mengikat—hak dan kewajiban.
 Kapan ada kesepakatan ada– jika tdk ada
kekeliruan/kekhilafan, tdk ada paksaan, dan tdk ada
penipuan.
 Apakah perjanjian tsb tetap mengikat? Mengikat?– karena
telah ada hak dan kewajiban.
 Akibat hukum dari perjanjian tsb? Perjanjian tsb dapat
dibatalkan. Jika tdk ada pembatalan—maka perjanjian tsb
tetao mengikat oara pihak.
 Baju td yg sdh dibeli akan dibatalkan ke pihak
mall.
 Perjanjian baku– UU No 8 tahun 1999– UUPK.
 Dilarang psl 18 UUPK– yg isinya mengalihkan

tanggung jawab Pu kpd Konsumen.


 Ada 2 pilihan– take it, leave it.
 Perjanjian kredit-- KPR—Kp kendaraan

bermotor– leasing.
Kesepakatan (PSl 1321
KUHPerdata)—tidak ada
kekeliruan, paksaan dan
penipuan.

Syarat sah Kecakapan hukum:


perjanjian (PSl PSl 1330 –Dewasa (21 th)
1320 KUHPerdata) —Psl 330, sehat akal
pikirannya.

Objek tertentu/ benda


dapat ditentukan

Kausa yg khalal—Psl 1337 –


tidak bertentangan dengan
UU, kesusilaan dan ketertiban
umum).
 A berumur 10 tahun—membeli baju lewat online.
Harga sudah dibayar—barang sudah diterima A.
 Pertanyaan:
 Apakah perjanjian sah?
 Tidak sah—tidak memenuhi syarat—kecakapan
hukum.
 Apakah perjanjian tsb menimbulkan kewajiban
dan hak?—ya..perjanjian tetap mengikat
meskipun tidak sah.
 Bagaimana akibat hukumnya?perjanjian tersebut
dapat dibatalkan.
 Syarat kesepakatan dan kecakapan hukum—
syarat subjektif–
 Syarat objek tertentu dan kausa yg khalal—

syarat objektif– jika tidak dipenuhi akibat


hukum—
 Batal demi hukum– tidak meinmbulkan

kewajiban dan hak—artinya dari semula tidak


terjadi perjanjian.
Syarat sah perjanjian
 Syarat subjektif-- kesepakatan dan kecakapan
hukum– akibat hukumnya—dapat dibatalkan.
 Syarat objektif– hal tertentu dan kausa yg
khalal– perjanjian batal demi hukum– tdk ada
pernah terjadi perjanjian.
 benda yg dpt ditentukan.
 Objeknya dpt dipenuhi oleh debitur.
 Pinjol ilegal– tdk sah– melanggar kausa yg
khalal--- Psl 1337 KUHPrdt– melanggar UU,
ketertiban umum dan kesusilaan.
 Kecakapan hukum—Psl 1330 KUHPerdt– 21 th.–
tdk berlaku sejak ada UUP. (18 th)
 Dibawah umur– dibawah 18– perbuatan hukum–
nilai ekonomis– bantu orang tua/wali.
 Tidak cakap– orang yg sudah dewasa tp keadaan
sifat2 ttt– menjadikan tdk cakap—tdk sehat akal
pikiran– pengampunya/ curator.
 Cakap hukum– 18 th ke atas/ dan tidak dalam
pengampuan.
 Syarat menikah skg UU N0 1 tahun 1974– P- 16 th
dan L (19 th).– UU No 16 tahun 2019-- P ( 19 th).
 Syarat sah perjanjian—yg no 1 dan 2—syarat
subjektif—dapat dibatalkan.
 Syarat sah yg no 3 dan 4—syarat objektif—

tidak terpenuhi—akibat hukum dari


perjanjian tsb—batal demi hukum—sejak dari
awal tidka pernah lahir perjanjian—tidak ada
hak dan kewajiban.
 A (15 th) .membeli baju di toko. Setelah sampai rumah, ibu
dari A td protes karena harga tidka sesuai dengan barang yg
dibeli A.
 Syah tidak perjanjian jual beli A dan B td?
 Tidak sah. Karena—tidak syarat memenuhi syarat kecakapan
hukum. (belum dewasa).
 Apakah perjanjian tsb melahirkan hak dan kewajiban bagi A
dan B? ada—A telah membayar dan menerima barang. B telah
menerima uang dan menyerahkan barang—hanya—perjanjian
tsb dapat dibatalkan. Tetapi—toko sudah syarat—barang yg
sudah dibeli tidak boldeh ditukar aau dikmbalikan.
 A—setuju—karena membeli. Konsumen—ambil..ditinggalkan
(take it or leave it).
Asas-asas hukum perjanjian
 Dasar atau prinsip—sebagai pedoman bertingkah laku baik secara
tersirat maupun tersurat:
 1. asas konsensualisme—syarat sahnya perjanjian adalah
tercapainya kata sepakat (toestemming) diatara para pihak.
 2. Asas kebebasan berkontrak—freedom of contract—Psl 1338
ayat 1.
 3. Asas daya mengikat (Pacta sunt servanda)
 4. asas kepercayaan para pihak
 5. asas persamaan hak
 6. asas keseimbangan—bargaining position)
 7. asas kebiasaan
 8. asas kepatutan
 9. asas itikad baik
 10 asas kepribadian
Jenis-jenis perjanjian
 Perjanjian sepihak.
 Perjanjian timbal balik
 Perjanjian atas beban—menimbulkan
keuntungan pada salah satu pihak.
 Perjanjian bernama dan tidka bernama
 Perjanjian campuran
 Perjanjian obliatoir
 Perjanjian kebendaan
 Perjanjian konsensual.
 Perjanjian publik.
 Makalah: Judul, perumusan masalah,
pembahasan, daftar pustaka
 Setiap tema memuat 1 kasus yang akan

diangkat dalam presentasi sesuai Tema.


 Rabu minggu depan: kelompok I presentasi:
 Siapkan PPT.
 Makalah dikirim ke google drive melalui

ketua kelas.
Subjek hukum
 Yang melaksanakan hak dan kewajiban dalam
hubungan antar individu.
 Terdiri dari: Manusia pribadi dan badan hukum
 Syarat subjek hukum:
 1. Kesepakatan antar para pihak
 2. Kecakapan hukum.
 3. adanya suatu hal tertentu
 4. adanya kausa yg khalal– (perjanjian tidak
boleh bertentangan dengan UU, Kesusilaan
dan ketertiban umum).
 Perjanjian—suatu perbuatan hukum, yang
dilakukan antara satu orang atau lebih yang
mengikatkan dirinya terhadap satu orang lain atau
lebih.
 Perbuatan hukum—perbuatan yang mebimbulkan
akibat hukum berupa hak dan kewajiban yang
diatur dalam uu/hukum.
 Subjek hukum ( minimal harus dilakukan 2 orang).
 Kesepakatan
 Persetujuan, kedua belah, menaati isi perjanjian.
 Sepakat.
kesepakatan
 Apa yang dinyatakan sesuai dengan yang
dikehendaki
 Kesepakatan—tidak ada kekeliruan, tidak ada

kekhilafan, tidak ada penipuan.


 Contoh perjanjian jual beli—
 Jual beli sudah mengikat sejak adanya

kesepakatan tetang harga dan barang—harus


segera memenuhi kewajiban.
 Kewajiban 1—pembeli membayar harga
 Kewajiban 2—penjual menyerahkan barang
Manusia makhluk Manusia lain—
sosial kebutuhan

Hubungan
hukum--
perjanjian
Syarat subjektif:
a. kesepakatan mereka yg
membuat perjanjian
b. Kecakapan hukum
(dewasa dan sehat akl
Syarat sah
pikirannya)---kalau tidak
perjanjian /kontrak
dipenuhi maka perjanjian
(Psl 1320)
—dapat dibatalkan

Syarat objektif:
a.Suatu hal tertentu ( benda)
b. Adanya kausa yg khalal.—
akibatnya “batal demi hukum”
Kecakapan hukum
 Psl 1330 KUHperdata:
 1.dewasa
 2. sehat akan pikirannya
 Psl 330 KUHPerdata—
 Dewasa adalah:
 1. berumur 21 th atau sudah kawin.
Syarat sah perjanjian
 Syarat subjektif—kesepakatan dan kecakapan
hukum.
 Syarat objektif—syarat dari isi perjanjian
 Adanya hal tertentu—Objek/benda
 Adanya kausa yg khalal—Psl 1337 –perjanjian

tidak bertentangan dengan UU, Kesusilaan


dan ketertiban umum.
Asas kebebasan berkontrak
 Asas hukum bisnis ada2
 1. aspek kontrak/perjanjian –syaratnya Psl

1320)
 2. aspek kebebasan berkontrak (psl 1338

ayat 1).
 Asas kebebasan berkontraak--Semua perjanjian
yang dibuat secara syah mengikat para pihak
sebagaimana mengikatnya UU
 Perjanjian yang sah—Psl 1320.
 A membuat perjanjian jual beli dengan objkenya
sepeda motor milik B.
 A sebagai pembeli..B penjual
 A sudah membayar harga—tetapi B tidak mau
menyerahkan sepeda motornya.
 A—dirugikan—A akan menuntut B agar sepda
motornya diserahkan.
Penyelesaian hukum
 Secara non litigasi—musyawarah—
kekeluargaan
Litigasi—mellaui jalur hukum
Solusi—diatur pasal 1131 KUHperdata—Jaminn
Umum.
Syarat sah perjanjian (psl 1320
KUHPerdata)
 Kesepakatan
 Kecakapan hukum—(syarat no 1 dan 2—

syarat subjek tif).


 Adanya hal tertentu
 Adanya kausa yang khlalal. (syarat ke 3 dan 4

syarat objektif).
Kecakapan hukum (Psl 1330
KUHPerdata)
 Dewasa
 Sehat akal pikirannya (tidak berada dalam

pengampuan)
 Psl 330 KUHperdata—kedewasaan dalam

hukum:
 Kedewasaan psl 330—sudah berumur 21

tahun atau sudah kawin.


 Perjanjian yang tidak ada kesepakatan dan
dilakukan orang yang belum cakap hukum—
adalah “tidak sah”.
 Tetapi perjanjian tersebut tetap menimbulkan

hak dan kewajiban bagi para pihak.


 HANYA—perjanjian tersebut “dapat

dibatalkan”.
 Karena syarat tersebut—syarat subjektif.
Asas hukum perjanjian
 Konsensualitas.
 Itikad baik
 Kebeasan berkontrak—Psl 1338 (1)—

perjanjian yang dibuat secarah sah—


kedudukannya dan mengkatnya sama dengan
UU.
 UU—memaksa.
Asas perjanjian
 Asas konsensual/kesepakatan
 Asas kebebasan berkontrak—
 Asas pacta sunt servanda
 Asas personalia
 Asas itikad baik
Sumber hukum
kontrak

Perjanjian para pihak


UU

UU saja UU karena perbuatan


manusia

Yang berlawanan
dengan hukum (PMH)
Yang diperbolehkan —Psl 1365—
(zaakwaarneming) membocorkan
rahasia perusahaan
Kewajiban untuk memikul
Risiko
kerugian jika ada suatu
kejadian di luar kesalahan
salah satu pihak yg menimpa
Wanprestasi _psl benda dalam kontrak
1234--:
a. Seseorang
memberikan Wanprestasi:
sesuatu a.Tidak melakukan apa yang
b. Melalukan disanggupi dalam perjanjian
sesuatu dan b. Melaksanakan apa yg diperjanjikan
c. Tidak ttp tdk sesuai dlm perjanjian.
melakukan c. Melakukan sesuatu yang dlm
sesuatu kontrak tidak boleh dilkukan

Sanksi wanprestasi:
Kreditur dpt membela diri:
a. Ganti rugi
a. Keadaan memaksa
(overmacht)
b. Pembatalan kontrak
b. Kelalaian kreditur sendiri c. Peralihan risiko
c. Kreditur melepaskan hak d. Membayar perkara,
untuk menuntut ganti rugi e. Biaya dan bunga
Problematika
perjanjian kredit a. konsumen dalam praktik bisnis
perbankan, asuransi, properti—
perjanjian—
b. Isi perjanjian sudah ditentukan secar
asepihak (standar contract)—hal ini
bertentangan dg asas kebebasan
berkontrak,
c. Alasan efisien—debiitur ada 2 opsi_
take it or leave it.
d. Jika melalui negosiasi—banyak waktu
dan tidka praktis.
e. Konsumen perlu menanyaka klausul
kontrak dg jelas.
f. Jika debitur menyetujui dg syarat-
syarat dr bank--.
Perjanjian leasing
(kredit barang)

a. Leasing—perjanjian yg pembayarannya dilakukan scr angsuran dan


hak milik atas brg beralih kepada pembeli jika angsurannya telah
lunas.
b. Lessor—sewaktu-wakti dpt membatalkan kontrak jik alesse lalai.
c. Leasing bukan perjanjian murni—cenderung perjanjian kredit dengan
jaminan terselubung.
d. Ada regsitrasi kredit dengan tujuan melhirkan sift kebendaan.
e. Ada tenggang waktu kontrak
Perjanjian franchising
dan lisensi

a. Bentuk lain dr praktik bisnis—restoran cepat saji, hoyel, copy center,


broker tau real estate, salon dll.
b. Franchise—pemilik dari sebuah merek dagang, nama dagang, sebuah
rahasi dagang, paten, produk (franchisor) yg memberikan lisensi ke
pihak lain (franchisee) untuk menjual, memberi pelayanan sesuai dr
produk di bawah nama franchisor.
c. Franchise membayar royalti kepada franchisor thd aktifitas yg dilakukan.
d. Berakhirnya kontrak: (psl 1381 KUHPerdata)
a. Judul
b. Pembukaan
c. Pihak-pihak
Bentuk kontrak d. Latar belakang
e. Isi
f. penutup

1. Pra kontrak—para pihak mulai dg


negosiasi. Membuat MOU., studi
kelayakan dan negosiasi lanjutan
2. Kontrak—dimuali dg penulisan
Tahapan-tahapan
naskah, pembahasan naskah,
kontrak penulisan naskah akhir,
pendatanganan.
3. Pasca kontrak—dimulai
pelaksanaan kontrak,penafisran
kontrak, terakhir penyelesaian
sengketa.
Keadaan memaksa
 Overmacht/force majeure:
a. Di luar kekuasaannya
b. Memaksa
c. Tidak dapat diketahui sebelumnya.
Perjanjian kredit—UU Perbankan
No. 10 th 1998

Macam-macam
kontrak

Perjanjian kredit uang– (kartu


kredit)
a. Suku bunga ≥ 6 %
b. Tetapi bank--sistim
bunga mengambang—
riba Perjanjian leasing (kredit
c. Batas mak kredit--≥30 barang)—sewa beli, sewa guna
% dr modal bank usaha
d. Ada jaminan
e. Jangka waktu
Perjanjian leasing(kredit barang).

Leasing ( lease)--
a. Perjanjian yg
pembayarannya
dilakukan scr angsuran
dan hak milik atas
barang beralih kepad
apembeli setelah
angsuran lunas
(Kemenperdag No.
34/KP/II/1980
Ciri-ciri pokok leasing
 Hak milik atas barang beralih setelah
angsuran lunas
 Sewaktu-waktu lessor bisa membatalkan
kontrak jika lesse lalai.
 Leasing bukan perjanjian kredit murni—
cenderung perjanjian kredit dengan jaminan
terselubung
 Ada registrasi kredit dengan tujuan untuk

melahirkan sifat kebendaan dr perjanjian


jaminan.
 Agen /agent—perusahaan yg menjalankan
keagenan
 Keagenan—hubungan hukum antara
pemegang merek (principal) dan perusahan
dalam penunjukkan melakkan perakitan—
penjualan industri ttt.
 Jasa keagenan—usaha jasa perantara untk

melakukan suatu transaksi bisnis tt yg


menghubungkan produsen dg konsumen.
Hubungan hukum keagenan
 Hubungan agen dengan principal—hubungan
berdasarkan mekanisme layanan lepas—jual
beli.
 Hak milik pindah kepada agen.
Status hukum keagenan
 Hanya diatur dalam kep menteri saja—lemahnya
status hubungan hukum—praktik-praktik
penyimpangan
 Kontrak harus dittd secara langsung antara
principal dan agen
 Kontrak antara principal dan agen wajib
didaftarkan ke Kementerian Perindutrian dan
perdagangan—kalau tidak batal
 Dilampirkan—suran menjadi badan hukum, SIUP,
akta pendirian perusahaan, tanda daftar
perusahaan, surat perjanjian dll.
Sengketa keagenan
 Perselisihan berkaitan dg tata cara pengakhiran—
pihak—versi principan—adlh agen saja.
 Versi agen—pihak principal dan agen.
 Standar atau ukuran untuk menilai kegiatan yg tdk
memuaskan dr pihak agen
 Penunjukkan agen lain sebelum ada penyelesian
tuntas
 Lemahnya sistem pengawasan thd pelaksanaan
kontrak agen
 Anggapan agen—hanya sebatas working
relationship, bukan partnership.
a. Membeli dan menjual barang
untuk diri sendiri dan atas
tanggung jawabsendiri dan
menanggung resiko.
b. Mendpat keuntungan atas
margin harga beli dengan harga
Distributor jual
c. Bertanggung jwb sendiri atas
semua biaya yg dikeluarkan
d. Sistem manajemen bersifat
otonom

a. Melakukan tindakan hukum atas


perintah dan tanggung jawab
principal dan risiko dipikul
principal
b. Agen mendapat komisi
Agen c. Agen meminta pembayaran
kembali atas biaya yg
dikeluarkan
d. Berhak menagih secara
langsung kepada nasabah,
Perjanjian franchising dan lisensi
 Franchising—bentuk praktik bisnis—restoran
cepat saji, hotel, copycenter, real estate, salon
dll.
 Franchise—pemilik dari sebuah merek dagang,
nama dagang, rahasia dagang, paten, produk
(farnchisor)—memberikan lisensi ke pihak lain
(franchisee)—untuk menjual atau memberi
pelayanan dari produk atas nama franchisor
 Franchisee—membayar fee (royalti) kepada
franchisor atas lisensi.
Berakhirnya kontrak (psl 1381)\
KUHperdata)
 Karena pembayaran
 Karena penawaran pembayaran tunai diikuti dengan
penyimpanan atau penitipan
 Karena pembaharuan utang (novati)
 Karena perjumpaan utang (kompensasi)
 Karena percampuran utang
 Pembebasan utang
 Musnahnya barang yg terutang
 Kebatalan atau pembatalan
 Berlakunya syarat batal
 Lewatnya waktu
Perjanjian prinsip syariah
 Muncul karena dunia perbankan—prinsip
riba.
 Prinsip syariah—prinsip perekonomian yg
sesuai tuntunan baik dan halal, manfaat
dunia dan berkah akherat.
 Sumber hukum—ekonomi syariah—Al-Qur’an

dan al Hadist,
 Ijma—kesepakatan para ulama.
Rukun dan syarat Perjanjian (akad)
 Akad—konsekuensi duniawi dan ukhrawi—
Hukum Islam
 Rukun akad—penjual, pembeli, barang,
harga, akad (ijab kabul)
 Syarat akd:

a. Barang dan jasa hrs halal


b. Harga barang dan jas hrs jelas
c. Tempat penyerahan hrs jelas—berdampak
biaya transportasi
d. Barang hrs berupa hak milik.
Hybrid contracts (HC)
 Kesepakatan dua pihak untuk melaksanakan suatu
muamalah meliputi dua akad atau lebih (campuran
praktik ekonomi dan bisnis syariah)
 HC terkait dengan pajak
 Terkait dengan akuntansi dan pernyataan standar
akuntansi keuangan
 Terkait dengan inovasi produk
 Tekait dengan regulasi (BI)
 Terkait dg putusan hakim
 Terkait dengan draft kontrak
 Terkait dg aspek syariah
 Terkait dg biaya notaris, hukum positif dan efisiensi.
Anatomi kontrak
 Judul
 Pembukaan
 Pihak-pihak
 Latar belakang
 Isi
 Penutup.
Tahapan-tahapan kontrak
 Pra kontrak—tahapan para pihak memulai
dengan negosiasi—MOU, studi kelayakan dan
negosiasi lanjutan
 Kontrak– dimulai dg penulisan naskah awal—

pembahasan naskah, penulisan naskah akhir


dan ttd
 Pasca kontrak—pelaksanaan kontrak,

penafsiran kontrak dan penyelesaian kontrak.


Contoh perjanjian kerja sama
 Hlm. 64
 Perjanjian kredit hlm 67

Anda mungkin juga menyukai