Anda di halaman 1dari 14

Kasus Hukum Pajak

PT Asian Agri
Presented by group 2:

NOFA (111212139)
SELLY TRISNADI (111212051)
SIAW SIAU SIE (111212187)
VINA (111212144)
FERDY (111212038)
M. ARFASYAH KHADAFFI (111212136)
PROFIL
PERUSAHAAN
PT Asian Agri adalah holding company dari
divisi agribisnis Raja Garuda Mas Group
yang memiliki perkebunan kelapa sawit
terbesar di wilayah Sumatera , yang
merupakan salah satu produsen minyak
kelapa sawit terbesar di Asia dengan
kapasitas produksi mencapai satu juta ton.
Asian Agri merupakan sebuah komunitas paling besar dan paling sukses
di Indonesia yang telah membawa keuntungan ekonomi dan transformasi
sosial bagi keluarga petani plasma.
Saat ini, Asian Agri mengelola 28 perkebunan minyak kelapa sawit dan
19 pabrik pengilangan minyak kelapa sawit di Sumatera Utara, Riau, dan
Jambi. Perusahaan ini memiliki total area perkebunan kelapa sawit
sebesar 160.000 hektar.
PROSES TERBONGKARNYA KASUS PENGGELAPAN PAJAK PT ASIAN AGRI

Penggelapan pajak oleh PT Asian Agri Group, bermula dari


aksi Vincentius Amin Sutanto (Vincent) membobol brankas
PT Asian Agri Group di Bank Fortis Singapura senilai
US$ 3,1 juta pada tanggal 13 November 2006. Vincent saat
itu menjabat sebagai group financial controller di PT Asian
Agri Group yang mengetahui seluk-beluk keuangannya
Perbuatan Vincent ini terendus oleh perusahaan dan
dilaporkan ke Polda Metro Jaya. Vincent diburu bahkan
diancam akan dibunuh.
PROSES TERBONGKARNYA KASUS PENGGELAPAN PAJAK PT ASIAN AGRI

Vicentus Amin Sutanto • Pencucian Uang membobol • Menyerahkan diri ke polda


rekening Asian Agri di Bank metro jaya
Group Financial Controller • Pemalsuan surat Agri • Di jerat hukuman 11 tahun
• Melarikan diri ke singapura penjara dan denda Rp150 juta
(realisasi 6 tahun penjara)
Penggelapan Pajak PT Asian Agri

Pajak yang digelapkan :


Modus:
PPH Badan dan PPN Penggelembungan biaya
perusahaan hingga 1,5
triliun
Penggelapan pajak
Berpotensi
penghasilan Badan sebesar Modus: merugikan
Rp 2,6 triliun Meninggikan kerugian keuangan
transaksi ekspor Negara
(atas SPT 2002-2005) Caranya Rp 232 M
Dampak hingga
1,3 triliun
Modus:
Mengecilkan hasil
Penyimpangan penjualan Rp 889 M
pencataan transaksi
Modus:
Surat pemberitahuan
tahunan(SPT) kelompok
usaha Asian Agri Group
kepada DJP telah di rekayasa
sehingga kondisinya rugi
Pajak yang digelapkan

Menghindari
Pajak pajak terutang
Pajak
penghasilaan secara ilegal
pertambahaan
PPH (TAX EVASION)
Nilai PPN
Transfer Pricing

Asian Agri Group mengecilkan laba perusahaan


British
virginia
Hongkong
Macao
dalam negeri agar terhindar dari beban pajak
yang semestinya dengan cara mengalirkan
labanya ke luar negeri (Mauritius, Hongkong
Macao, dan British Virgin Island)
Maritius
1. Kejaksaan Agung memutuskan menghentikan penuntutan kepada
delapan tersangka kasus pengemplangan pajak Asian Agri, grup
perusahaan sawit terbesar di Indonesia, lewat diterbitkannya Surat
Ketentuan Penghentian Penuntutan Perkara (SKPP)

2. MA memutuskan Suwir Laut bersalah dan 14 perusahaan yang


tergabung dalam Asian Agri Group (AAG) turut dihukum dengan
membayar pajak terhutang kurang lebih Rp 1,2 triliun dan hukuman
denda dua kali pajak terhutang, yaitu sebesar Rp 2,5 triliun. Dimulai
cicilan pertama dibayarkan sebesar Rp 200 miliar pada Senin 3 Maret
2014 dan harus lunas pada Oktober 2014

3. Vincent selaku Financial Controller Asian Group diganjar hukuman


penjara 11 tahun dan denda Rp 150 juta karena dianggap terlibat dalam
tindak pencucian uang dan pemalsuan surat Asian Agri
Tanggapan &
Opini
1. Pertama yang harus dilakukan adalah membuktikan kecurangan yang
sebenarnya di lakukan oleh PT Asian Agri. Apakah kasus tersebut murni
penggelapan pajak , atau pencucian uang ataupun transfer pricing. Dari
pembuktian ini barulah diusut terkait dengan UU apa yang terkait serta
sanksi-sanksi yang seharusnya dijatuhkan pada PT Asian Agri.

2. Kasus ini seharusnya lebih cepat untuk ditelurusi, sehingga perluasan


masalah yang akan membuat masalah kecurangan yang telah dilakukan PT
Asian Agri ini semakin jelas dan dapat ditindak lanjuti secara tepat.

3. Tersangka-tersangka dan saksi-saksi sebaiknya dengan cepat diperiksa


sesuai prosedur. Dan saksi kunci Vincentius, sebaiknya diperiksa dengan
baik. Walaupun sudah diberi hukuman 11 tahun penjara, menurut kasus-
kasus yang lain. Mantan controller PT Asian Agri telah sering melakukan
penggelapan dan pelanggaran hukum yang lainnya.

4. Diperlukan adanya sebuah perubahan sistem perpajakan yang lebih


terpadu, tersistematis dan terarah
Menurut pendapat kami , kasus penunggakan pajak PT. Asian Agri telah melakukan berbagai
penyimpangan etika profesinya yang merugikan berbagai pihak terutama Negara, karena dalam kasus
ini PT. Asian Agri telah melanggar beberapa prinsip kode etik diantaranya, yaitu:

1. Tanggung jawab profesi


Dalam melaksanakan tanggung jawabnya sebagai perusahaan yang wajib membayar pajak setiap tahun,
PT. Asian Agri tidak melaksanakan tanggung jawab dalam pembayaran pajak tersebut dengan benar.
Dikarenakan penyimpangan yang telah perusahaan lakukan selama 4 tahun.

2.  Prinsip Kepentingan Publik


Disini PT. Asian Agri tidak mementingkan kepentingan publik yaitu kepentingan Negara karena PT.
Asian Agri lebih mementingkan perusahaannya beserta anak perusahaannya untuk mengambil keuntungan
dengan tidak membayar pajak selama 4 tahun tersebut.

3.  Standar teknis
Perusahaan harus mempunyai kewajiban untuk melaksanakan penugasan sesuai dengan standar teknis
selama penugasan tersebut sejalan dengan prinsip integritas dan objektivitas. Beberapa penyimpangannya
antara lain menjual produk kepada perusahaan afiliasi Asian Agri di luar negeri dengan harga yang sangat
rendah, sehingga perusahaan tidak membayar pajak sesuai dengan yang ditentukan oleh Dirjen Pajak.
Dan pada perhitungan laporan laba rugi yang tidak sesuai dengan kondisi sebenarnya.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai