Anda di halaman 1dari 38

Sistem Pernapasan Manusia

Alat respirasi

• Hidung
• Laring
• Trakea
• Bronkus
• Paru-paru
Glotis dan epiglotis pada alat
respirasi manusia.
Bagian paru-paru manusia.
Mekanisme Pernapasan

Mekanisme pernapasan dada. Mekanisme pernapasan perut.


Volume dan Kapasitas Paru-paru

Volume paru-paru
• Volume tidal
• Volume cadangan inspirasi
• Volume cadangan ekspirasi
• Volume residu

Kapasitas paru-paru
• Kapasitas inspirasi
• Kapasitas residu fungsional
• Kapasitas vital
• Kapasitas paru-paru total
Frekuensi Pernapasan

Frekuensi pernapasan dipengaruhi oleh:


• Umur
• Jenis kelamin
• Suhu tubuh
• Posisi tubuh
Mekanisme Pertukaran
Oksigen dan Karbon
dioksida
Reaksi reversibel antara oksigen dan hemoglobin.
Kelainan dan Penyakit pada
Sistem Pernapasan Manusia
• Faringitis
• Pneumonia
• Emfisema paru-paru
• Asma
• Dipteri
• Asfiksi
• TBC
• Hipoksia
• Asidosis
• Sianosis
Sistem Pernapasan Hewan

Sistem Pernapasan Porifera


Pada Porifera, oksigen masuk secara difusi melalui sel-sel permukaan
tubuhnya.
Sistem Pernapasan Coelenterata

Pada Coelenterata, oksigen masuk


secara difusi melalui sel-sel
permukaan tubuh dan melalui alat
bantu berupa sifonoglifa.
Sistem Pernapasan Cacing

Pada cacing, pertukaran gas terjadi pada permukaan


tubuhnya (integumen).
Sistem Pernapasan Serangga

Pada serangga, pertukaran gas


dari jaringan dengan udara
dilakukan dengan menggunakan
sistem pembuluh trakea.

Sistem pembuluh trakea pada serangga.


Sistem Pernapsana Ikan

Pada ikan, proses


respirasi dilakukan
dengan menggunakan
insang.

Struktur insang pada ikan dan aliran air yang masuk


ke insang.
Sistem Pernapasan Katak

Pada katak, proses


respirasi dilakukan dengan
menggunakan paru-paru.

Mekanisme respirasi katak.


Sistem Pernapasan Reptil

Pada reptil, proses respirasi


dilakukan dengan menggunakan
paru-paru.
Sistem Pernapasan Burung

Pada burung, proses respirasi


dilakukan dengan menggunakan
paru-paru.

Fase inspirasi dan ekspirasi pada


respirasi burung.
Gangguan Pada Sistem
Pernapasan Manusia
1) Rinitis atau
Merupakan radang yang terjadi pada
Sinusitis
rongga hidung hingga menyebabkan
bengkak dan mengeluarkan banyak
lendir. Kelainan ini akibat alergi,
terutama elergi terhadap udara kotor
2) Laringitis
Adalah radang pada laring yang
disebabkan oleh infeksi bakteri atau
virus. Apabila radang tersebut disertai
pembengkakan maka dapat
menyebabkan penyakit pada epiglotis
yang disebut epiglotis akut.
3) Faringitis
Merupakan
peradangan pada
faring sehingga timbul
rasa nyeri pada waktu
menelan makanan
ataupun kerongkongan
terasa kering.
Disebabkan oleh
infeksi bakteri/ virus
dan terlalu banyak
merokok.
4) Bronchitis
Merupakan peradangan pada
trakea dan bronkus.
Peradangan ini dapat
menyebabkan demam dan
batuk-batuk
5) Pneumonia
Merupakan radang pada
alveoli/alveolus akibat infeksi oleh
bakteri jenis Diplococcus pneumonia.
Akibatnya, alveolus akan terisi oleh
cairan hingga menyebabkan bronkiolus
menyempit.
6) Emfisema Paru-paru
Merupakan penurunan fungsi bronkiolus dan alveolus akibat adanya
radang pada permukaan dalam alveolus sehingga menghalangi
pertukaran gas. Kelainan ini ditandai dengan terjadinya perluasan
volume alveolus tanpa diikuti dengan perluasan jaringan pembuluh
kapiler.
Emfisema biasa disebut juga sebagai jumlah udara yang berlebihan di
dalam paru-paru.
Emfisema paru-paru disebabkan oleh:
-Infeksi kronik karena rokok atau bahan-bahan lain yang mengiritasi
bronkus dengan serius sehingga mengacaukan mekanisme pertahanan
normal
-Infeksi akibat kelebihan mukus karena peradangan
-Gangguan saluran pernapasan sehingga menyebabkan kesukaran
ekspirasi
7) Kanker Paru-paru
Atau pleuropulmonary
neoplasm.
Merupakan kanker yang
terjadi pada bronkiolus
dan alveolus. Kanker ini
menghambat fungsi sel-sel
epitel dan kelenjar
mukosa.
8) Asma
Merupakan menciutnya bronkioli paru-paru sehingga penderita akan batuk-
batuk, napas tersengal-sengal, dan bahkan ada yang tidak dapat bernapas
sama sekali sehingga menyebabkan kematian.
Asma biasanya diakibatkan oleh alergi terhadap benda-benda asing, misalnya
asap rokok, polusi udara, bulu binatang dan spora.
Adapun yang non-alergi bisa berupa infeksi dan ketidakstabilan emosi.
9) Dipteri
Merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri
Corynebacterium diptherial yang dapat menimbulkan penyumbatan
pada rongga faring (faringitis) oleh lendir yang dihasilkan bakteri
tersebut.
10) Asfiksi
Adalah gangguan dalam pengangkutan oksigen ke jaringan yang
disebabkan terganggunya fungsi paru-paru, pembuluh darah, ataupun
jaringan tubuh.
Misalnya alveolus yang terisi air karena seseorang tenggelam.
Gangguan lain adalah keracunan karbon monoksida.
11) Tuberkulosis (TBC)
Merupakan penyakit yang
disebabkan oleh bakteri
Mycobacterium
tuberculosis.
Bakteri ini dapat
menyerang semua organ
tubuh, tetapi yang paling
sering adalah paru-paru
dan tulang.
12) Hipoksia
Adalah kekurangan oksigen di dalam jaringan.
Bila cukup berat, hipoksia dapat menyebabkan kematian sel-sel.
Pada tingkat yang kurang berat dapat mengakibatkan:
-Penekanan aktivitas mental sampai koma
-Menurunkan kapasitas kerja otot
13) Asidosis
Adalah penyakit yang
disebabkan oleh kadar
asam karbonat dan asam
bikarbonat dalam darah
yang menyebabkan
terganggunya
pernapasan,
14) Sianosis
Adalah kebiruan pada
kulit yang disebabkan
karena jumlah
hemoglobin
deoksigenisasi yang
berlebihan di dalam
pembuluh darah kulit,
terutama dalam
kapiler.
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai