ANATOMI FISIOLOGI
1. SISTEM PERNAFASAN
1) Struktur Anatomi Sistem Pernafasan
Struktur organ atau bagian-bagian alat pernapasan pada manusia terdiri atas
Rongga hidung, Farings (Rongga tekak), Larings (kotak suara), Trakea (Batang
tenggorok), Bronkus, Bronkiolus, Alveoli dan Paru-paru.
a. Hidung
Hidung berfungsi sebagai jalan napas, pengatur udara, pengatur
kelembaban udara (humidifikasi), pengatur suhu, pelindung dan
penyaring udara, indra pencium, dan resonator suara. Fungsi hidung
sebagai pelindung dan penyaring dilakukan oleh vibrissa, lapisan lendir,
dan enzim lisozim. Vibrisa adalah rambut pada vestibulum nasi yang
bertugas sebagai penyaring debu dan kotoran (partikel berukuran besar).
Debu-debu kecil dan kotoran (partikel kecil) yang masih dapat melewati
vibrissa akan melekat pada lapisan lendir dan selanjutnya dikeluarkan
oleh refleks bersin. Jika dalam udara masih terdapat bekteri (partikel
sangat kecil), maka enzim lisozom yang menghancurkannya (Irman
Somantri, 2008:4).
b. Faring
Faring atau tekak merupakan tempat persimpangan antara jalan
pernapasan dan jalan makanan. Faring atau tekak terdapat dibawah
dasar tengkorak, dibelakang rongga hidung dan mulut setelah depan
ruas tulang leher.
c. Laring
Laring merupakan saluran udara dan bertindak sebagai pembentukan
suara yang terletak di depan bagian faring sampai ketinggian vertebra
servikalis dan masuk kedalam trakea dibawahnya. Pangkal tenggorokan
itu dapat ditutup oleh sebuah empang tenggorok yang disebut epiglotis,
yang terdiri dari tulang-tulang rawan yang berfungsi pada waktu kita
menelan makanan manutupi laring
d. Trakhea
Trakea menghubungkan laring dengan bronkus dan menjadi jalan bagi
udara dari leher ke bagian dada. Bentuknya seperti pipa.
Fungsi utamanya sebagai jalur udara untuk masuk dan keluar dari paru-
paru. Organ ini tersusun atas cincin tulang rawan dan terdapat di depan
kerongkongan
e. Bronkus
Bronchus merupakan cabang batang tenggorokan. Cabang pembuluh
napas sudah tidak terdapat cicin tulang rawan. Gelembung paru-paru,
berdinding sangat elastis, banyak kapiler darah serta merupakan tempat
terjadinya pertukaran oksigen dan karbondioksida.
f. Alveolus
Alveolus merupakan saluran akhir dari alat pernapasan yang berupa
gelembung-gelembung udara. Adanya alveolus memungkinkan
terjadinya perluasan daerah permukaan yang berperan penting dalam
pertukaran gas O2 dari udara bebas ke sel-sel darah dan CO2 dari sel-
sel darah ke udara
g. Paru-Paru
Fungsi paru adalah tempat pertukaran gas oksigen dan karbondioksida
pada pernapasan melalui paru/pernapasan eksterna
2. SISTEM PENCERNAAN
1) Anatomi Sistem Pencernaan
Organ dalam saluran pencernaan ini meliputi mulut, esofagus (kerongkongan),
lambung, usus halus, usus besar, dan berakhir di anus. Organ pencernaan
pelengkap (aksesori) termasuk lidah, gigi, kantung empedu, kelenjar air liur,
hati, dan pankreas.
a. Mulut
Proses pencernaan dimulai di mulut, di mana pencernaan kimia dan
mekanik terjadi. Di dalam mulut terdapat organ aksesori yang membantu
pencernaan makanan, yaitu lidah, gigi, dan kelenjar air liur. Mulut
berfungsi untuk mengunyah makanan menjadi lebih halus dan lunak agar
lebih mudah untuk ditelan dan dicerna
b. Esofagus
Esofagus (kerongkongan) adalah saluran penghubung antara mulut dengan
lambung, yang letaknya di antara tenggorokan dan lambung.
Kerongkongan sebagai jalan untuk makanan yang telah dikunyah dari
mulut menuju lambung
c. Lambung
Lambung memiliki tiga fungsi utama dalam sistem pencernaan, yaitu
untuk menyimpan makanan dan cairan yang tertelan; untuk mencampur
makanan dan cairan pencernaan yang diproduksinya, dan perlahan-lahan
mengosongkan isinya ke dalam usus kecil.
d. Usus Halus
Usus halus memiliki dua fungsi penting, yaitu:
Proses pencernaan selesai di sini oleh enzim dan zat lain yang
dibuat oleh sel usus, pankreas, dan hati. Kelenjar di dinding usus
mengeluarkan enzim yang memecah pati dan gula. Pankreas
mengeluarkan enzim ke dalam usus kecil yang membantu
pemecahan karbohidrat, lemak, dan protein. Hati menghasilkan
empedu, yang disimpan di kantong empedu. Empedu membantu
membuat molekul lemak dapat larut, sehingga dapat diserap oleh
tubuh.
Usus halus menyerap nutrisi dari proses pencernaan. Dinding
bagian dalam dari usus kecil ditutupi oleh jutaan villi dan
mikrovilli. Kombinasi keduanya meningkatkan luas permukaan
usus halus secara besar-besaran, memungkinkan penyerapan nutrisi
terjadi.
e. Usus Besar
Fungsi utama dari usus besar adalah membuang air dan garam (elektrolit)
dari bahan yang tidak tercerna dan membentuk limbah padat yang dapat
dikeluarkan. Bakteri di usus besar membantu memecah bahan yang tidak
tercerna. Sisa isi usus besar dipindahkan ke arah rektum, di mana feses
disimpan sampai meninggalkan tubuh melalui anus.
f. Anus
Tempat keluarnya sisa-sisa pencernaan.
3. SISTEM KARDIOVASKULAR
1) Struktur Anatomi Sistem Kardiovaskular
4. SISTEM PERKEMIHAN
1) Struktur Anatomi Sistem Perkemihan
Pada manusia, sistem ini terdiri dari dua ginjal, dua ureter, kandung kemih, dua
otot sphincter, dan uretra.
a) Ginjal
Fungsi ginjal yang pertama adalah untuk menyaring dan membersihkan
darah dari zat dan senyawa asing yang masuk ke dalam tubuh melalui
konsumsi makanan dan minuman sehari-hari. Sebelum diedarkan ke
seluruh tubuh, darah terlebih dahulu melewati proses penyaringan di ginjal,
khususnya di bagian nefron
b) Ureter
Ureter memiliki fungsi yang penting yaitu menghantarkan urin dari ginjal
menuju kandung kemih
c) Kandung kemih
Fungsi kandung kemih yang sehat adalah menyimpan urine hingga
waktunya dikeluarkan oleh tubuh.
d) Uretra
Uretra berfungsi sebagai saluran pembuang baik pada sistem kemih atau
ekskresi dan sistem seksual. Pada pria, berfungsi juga dalam sistem
reproduksi sebagai saluran pengeluaran air mani.