Disusun Oleh :
ERVAN EFENDI
NIM.22300015
1
A. TINJAUAN TEORITIS
I. Konsep Penyakit
1. Definisi Pneoumonia
oleh bahan kimia dan paparan fisik seperti suhu atau radiasi (Djojodibroto, 2014).
fisik dari paru-paru, dan bisa juga disebabkan pengaruh dari penyakit lainnya.
Influenza virus, Respiratory syncytial virus (RSV) dan para influenza (Athena &
Ika, 2014).
2. Penyebab Pneoumonia
a. Bakteri
b. Virus
2
c. Jamur
yang mengandung spora dan ditemukan pada kotoran burung, tanah serta
kompos.
d. Protozoa
mikroorganisme:
1) Bahan kimia
3) Merokok
3
3. Anatomi dan Fisiologi
a. Anatomi
saluran, berturut turut, hidung, faring, laring, trachea dan bronchi, saluran
(balon, kopi/ teh panas, tangan, alat music, dan lain sebagainya). Tertawa,
4
Gambar 2. Tampilan pernafasan bawah trachea, bronkiolus dan
1) Hidung/naso : Nasal
bulu yang berguna untuk menyaring udara, debu, dan kotoran yang
2) Faring
berbentuk seperti pipa yang memiliki otot, memanjang mulai dari dasar
belakang.
5
Merupakan saluran udara dan bertindak sebagai pembentukan
masuk kedalam trachea dan tulang- tulang bawah yang berfungsi pada
tersusun atas 16-20 lingkaran tak lengkap berupa cincin tulang rawan
serupa dengan trchea dan dilapisi oleh jenis sel yang sama, bronchus
6) Paru-paru
6
b. Fisiologi
(Guyton, 1997) .
1) Ventilasi
2) Difusi Gas
intestinal keduanya.
3) Transportasi gas
7
c. Pathway Penyakit Pneumonia
Normal (sistem
Organisme
pertahanan) terganggu
Konsolidasi paru
Nekrosis hemoragik
Leukosit+fibrin
mengalami konsolidasi
Kapasitas vital,
compliance menurun,
hemoragik Leukositosis
Resiko kekurangan
cairan hipertermi
8
Gambar 3. Pathway Penyakit Pneumonia (Nanda, 2015)
4. Manifestasi Klinik
C sampai 40,5 o C)
b. Nyeri dada pleuritik yang semakin berat ketika bernapas dan batuk
c. Pasien yang sakit parah mengalami takipnea berat (25 sampai 45 kali
d. Nadi cepat dan memantul, dapat meningkat 10 kali/menit per satu derajat
f. Tanda lain : infeksi saluran napas atas, sakit kepala, demam derajat rendah,
sianosis sentral
i. Nafsu makan buruk, dan pasien mengalami diaphoresis dan mudah lelah
j. 10. Tanda dan gejala pneumonia dapat juga bergantung pada kondisi
9
5. Komplikasi
empyema, abses paru, dan bacteremia, disertai penyebaran infeksi ke bagian tubuh
6. Pemeriksaan Diagnostik
adalah:
a. Sinar X
b. GDA
c. JDL
Leukositosis Sel darah putih rendah karena terjadi infeksi virus, dan
kondisi imun.
d. LED
napas meningkat.
7. Penatalaksanaan Medis
10
c. Pemberian oksigen
benar tidak lagi muncul gejala pada penderita. Selain itu, hasil
11
c. Untuk bakteri Mycoplasma Dengan antibiotik
tubuh. Sebab bagaimana pun juga virus akan dikalahkan juka daya
yang paling penting adalah pemberian obat anti jamur agar bisa
1. Pengkajian
2. Diganose Keperawatan
3. Intervensi Keperawatan
4. Kriteria Evaluasi
12
DAFTAR PUSTAKA
Asmadi. (2008). Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta: EGC. Ayieko. (2012). Variations in Mortality in
Children Admitted with Pneumonia to Kenyan Hospitals. PLoS ONE, 7(11), 5–11.
Hanindita, M. (2018). MOMMYCLOPEDIA Tanya Jawab tentang Nutrisi di 1000 Hari Pertama Kehidupan
Hasdinah & Siyoto, S. (2014). Gizi, Pemantapan Gizi, Diet dan Obsitas. Yogyakarta: Nuha Medika.
Hidayat. (2008). Pengantar Ilmu Kesehatan Anak Untuk Pendidikan Kebidanan. Jakarta: Salemba Medika.
Kemenkes. (2015).
Profil Kesehatan Indonesia 2014. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Vol. 51).
https://doi.org/10.1037/0022-3514.51.6.1173
Kemenkes. (2017). Data dan Informasi Profil Kesehatan Indonesia 2016. Kemenkes, 100. Kemenkes R.I.
(2012). Pedoman Pemberantasan Penyakit Infeksi Saluran Pernapasan akut untuk Penanggulan gan
Latifin & Kusuma. (2014). Panduan Dasar Klinik Keperawatan. Malang: Gunung Samudra.
M.Bulecheck, G., K.Butcher, H., M.Dochterman, J., & M.Wagner, C. (2016). Nursing Intervension
Mardalena, I. (2017). Dasar-Dasar Ilmu Gizi (Konsep dan Penerapan pada Asuhan Keperawatan) (1 ed.).
Misnadiarly. (2008). Penyakit Infeksi Saluran Napas Pneumonia Pada Anak Balita, Orang Dewasa, Usia
Muttaqin, A. (2008). Buku Ajar Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan Sistem Pernapasan. Jakarta:
Salemba Medika.
Nanda. (2015). Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa Medis dan Nanda Nic-Noc. Yogyakarta:
Mediaction Jogja.
Nataprawira. (2010). Faktor risiko morbiditas dan mortalitas pneumonia berat pada anak usia balita. Maj
Nurrachmah, E. (2001). Nutrisi Dalam Keperawatan (1 ed.). Jakarta: Sagung Seto. Nursalam. (2008). Konsep
dan Penerapan Metodelogi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika. Potter, P. A., &
13
Perry, A. G. (2010). Buku Ajar Fundamental Keperawatan KOnsep, Proses, dan Praktik. In D. Yulianti &
PPNI. (2016). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia. Jakarta: PPNI. PPNI, T. P. S. D. (2017). Standar
Diagnosis Keperawatan Indonesia : Definisi dan Indikator Diagnosik (1 ed.). Jakarta: Dewan Pengurus
Pusat PPNI.
UNICEF. (2016). One is too many: Ending child deaths from pneumonia and diarrhea. New York: UNICEF.
14